Anda di halaman 1dari 13

PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

KERAJINAN RAK PENYIMPANAN DARI KALENG BEKAS

Nama Afifah Miftahul Rizka Marwan (02)


Aqilla Zalfa Rianisyari (07)
Aura Amiroh (08)
Clarissa Fiorentina R. A (11)
Fitrah Komara (15)
Fitri Komara (16)
Intan Presilia (19)
Khalisa Diva Azani (20)
M. Sayid Zaky (23)
M. Abiyyu Ramadhan (24)
M. Rois Daffa Al Ghozali (25)
Zavira Izati (36)

Kelas XII MIPA 1

Guru Pembimbing Agung Rinto Permono S. Hut, M.si

SMA NEGERI 1 REJANG LEBONG

KABUPATEN REJANG LEBONG

PROVINSI BENGKULU

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan membuat “Kerajinan Rak Penyimpanan dari Kaleng
Bekas” ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Kegiatan usaha Prakarya dan Kewirausahaan
ini dilakukan untuk memenuhi salah satu tugas Prakarya dan Kewirausahaan serta untuk
memberikan edukasi kepada siswa-siswi SMA Negeri 1 Rejang Lebong agar mengetahui bahan
bekas yang ada di lingkungan dapat dijadikan sebagai inovasi baru.

Laporan ini diselesaikan tepat pada waktunya tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari
teman-teman satu kelompok, serta sumber bacaan dari buku Prakarya dan Kewirausahaan yang
telah membantu dalam memberikan informasi untuk menyusun laporan praktikum ini. Oleh karena
itu kami ucapkan terimakasih atas segala partisipasinya dalam pembuatan laporan ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Agung Rinto Permono S. Hut, M.si
yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga laporan praktikum
Prakarya dan Kewirausahaan ini dapat disusun dengan sebaik-baiknya. Kami pun menyadari
masih banyak kekurangan dalam pembuatan laporan ini sehingga mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi penyempurnaan laporan ini.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kerajinan tangan yaitu sebuah proses pembuatan sesuatu dengan tujuan menghasilkan
sebuah objek atau benda (Haryono, 2012). Kerajinan tangan dapat diartikan juga sebagai
pembuatan sebuah benda dengan menggunakan tangan, bukan cetakan mesin, yang menitik-
beratkan pada aspek kegunaan dan keindahan. Kerajinan tangan biasanya memiliki fungsi sebagai
barang atau produk kerajinan yang memiliki nilai guna dalam menunjang kebutuhan sehari-hari
masyarakat juga estetikanya. Pemenuhan kedua aspek yang disebutkan sebelumnya dengan sebuah
benda sebagai hasilnya atau sebuah benda yang dibuat oleh tangan tentunya memiliki proses yang
tidak instan dan tidak setiap individu berkompeten dalam hal tersebut.

Seiring dengan berkembangnya globalisasi serta dibantu dengan kehadiran teknologi


yang memudahkan individu mendapatkan berbagai informasi dengan mudah dan cepat
menyebabkan tercetusnya banyak gaya baru atau inovasi dalam pembuatan kerajinan tangan.
Contoh inovasi kerajinan tangan adalah membuat barang kekinian dengan bahan yang mudah
ditemukan di sekitar seperti sumber daya alam juga limbah. Contoh kerajinan tangan dari limbah
lingkungan sekitar adalah slingbag dengan bahan daur ulang kemasan produk plastik yang
dianyam, taplak meja dari anyaman bungkus rokok, dan masih banyak lagi.

Sementara daur ulang diartikan KBBI sebagai sebuah pemrosesan kembali bahan yang
pernah dipakai. Pengertian lain diungkapkan Nurlita (2018) bahwa daur ulang adalah sebuah cara
untuk menggunakan barang bekas untuk dapat dipakai kembali menjadi barang yang memiliki
nilai kegunaan atau untuk diperjual-belikan. Daur ulang barang bekas dapat nengatasi atau
minimal mengurangi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sampah. Daur ulang ini
biasanya dikerjakan oleh pengrajin. Pengrajin tentu berbeda dengan pelaku kreatif lainnya.
Pengrajin lebih diartikan sebagai seseorang yang mengerjakan keseluruhan proses kerajinan
tangan hingga menjadi sebuah benda yang memiliki nilai guna dan jual yang lebih tinggi dari
sebelumnya. Lain dengan pelaku kreatif, pelaku kreatif biasanya adalah individu atau kelompok
yang memiliki konsep akan kerajinan tangan, baik mengenai inovasi, material, pemodalan,
penyediaan fasilitas maupun pemasaran. Kerajinan tangan memiliki daya tarik tersendiri bagi
konsumennya, disamping bentuknya yang unik, manfaat lain yang didapat konsumen dari membeli
kerajinan tangan khususnya kerajinan tangan dengan material daur ulang yaitu mutu dan kualitas
barang yang tinggi karena diproduksi oleh tenaga ahli dan dibuat dengan bahan pilihan. Meskipun
daur ulang, namun kualitas limbah yang digunakan tetap melalui banyak pertimbangan pengrajin
terlebih dahulu. Kualitas yang baik berdampak pada ketahanan barang yang lebih lama jika
dibandingkan dengan barang yang diproduksi masal oleh mesin. Maka, meskipun harganya
terbilang lebih mahal, konsumen tertarik untuk tetap membeli kerajinan tangan karena kualitas
barang yang lebih dari rata-rata.

Antusiasme dan minat masyarakat yang tinggi akan kerajinan tangan berbahan dasar daur
ulang merupakan celah positif untuk meningkatkan perekonomian. Respon baik dari masyarakat
akan kerajinan tangan berbahan dasar daur ulang juga membuktikan bahwa industri kreatif
menjadi salah satu industri yang menjanjikan sekarang ini. Hal ini dibuktikan dengan maraknya
penjualan barang-barang hasil daur ulang dipasaran. Selain memfasilitasi kegiatan daur ulang dari
mulai proses pengumpulan sampah hingga menjadi kerajinan tangan daur ulang sampah, tempat
ini juga berfungsi sebagai sarana pendidikan, pelatihan dan pameran kerajinan tangan daur ulang
sampah, terbukti bukan hanya melalui produk yang dihasilkan, tetapi juga dari ornamen yang
senada dengan tema dan tujuannya. Oleh karena itu, dalam tulisan ini penulis akan membahas
mengenai perancangan pusat kerajinan tangan dari bahan dasar daur ulang sampah di Kota Curup.

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa saja yang diperlukan dalam membuat kerajinan rak penyimpanan dari
kaleng bekas.

2. Mengidentifikasi peluang, tantangan, dan strategi usaha kerajinan bahan bekas di Indonesia.

3. Mengetahui analisis dan manfaat jangka panjang dalam 6M.

4. Memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kualitas, produktivitas, dan kesejahteraan


kerajinan di Indonesia.

5. Mengasah jiwa sebagai entrepreneur dalam lingkungan bisnis.

6. Meningkatkan kreativitas dalam seni kerajinan tangan.

C. Manfaat Penulisan

Bagi Penulis

Makalah ini dapat bermanfaat bagi siswa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang
dimiliki khususnya mengenai daur ulang.

Bagi Pembaca

Makalah ini dapat dijadikan sarana untuk menambah pengetahuan dan sebagai pedoman untuk
selalu mendaur ulang bahan bekas agar tidak menjadi libah plastik yang menumpuk.

Bagi Institusi

Pendidikan Makalah mi dapat dijadikan referensi dalam pembuatan makalah selanjutnya.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Nama Usaha

Nama usaha adalah hal yang sangat penting dan diperlukan supaya produk kita mudah. Diingat
dan dikenal oleh semua orang khususnya target konsumen kita. Untuk usaha ini, penulis
memberikan nama “Kerajinan Rak Penyimpanan dari Kaleng Bekas”.

B. Tempat Usaha

Untuk menjalankan usaha ini penulis memilih beberapa tempat seperti wilayah masyarakat sekitar.

C. Pelaksanaan

Tanggal/Tempat : 06 Februari 2024 di kelas 12 MIPA 1, SMA Negeri 1 Rejang Lebong

D. Pemilik Usaha

Jadi usaha ini adalah usaha milik penulis sendiri.

E. Bidang Usaha

Usaha yang penulis tekuni ini merupakan usaha di bidang kerajinan.

F. Sasaran Usaha

Sasaran usaha dari kerajinan ini adalah para masyarakat dan anak-anak muda yang menyukai
keunikan yang memiliki nilai fungsional.

G. Analisis SWOT

SWOT merupakan analisis bisnis yang merupakan singkatan dari Strength (Kekuatan),
Weakness (Kelemahan ). Opportunity (Peluang) dan Threat ( Ancaman).

• Kekuatan (Strengths): Kerajinan rak penyimpanan dari kaleng bekas ini memiliki keunikan dan
kreativitas yang tinggi, karena dapat mengubah bahan yang tidak terpakai menjadi barang yang
fungsional dan estetis. Kerajinan ini juga ramah lingkungan, karena dapat mengurangi jumlah
limbah yang terbuang dan menciptakan nilai tambah dari sisi ekonomi dan sosial.

• Kelemahan (Weaknesses): Kerajinan rak penyimpanan dari kaleng bekas memiliki keterbatasan
dalam hal bahan baku, teknik produksi, dan standar kualitas. Tidak semua kaleng bekas dapat
digunakan sebagai bahan kerajinan, dan mungkin membutuhkan penanganan yang khusus.
Teknik produksi yang digunakan juga mungkin kurang efisien dan profesional, sehingga
menghasilkan produk yang tidak seragam dan rentan rusak. Standar kualitas yang diterapkan juga
mungkin kurang jelas dan konsisten, sehingga mempengaruhi citra dan reputasi produk.

• Peluang (Opportunities): Kerajinan rak penyimpanan dari kaleng bekas memiliki peluang pasar
yang luas, karena dapat menarik minat konsumen yang mencari produk yang unik, kreatif, dan
ramah lingkungan. Kerajinan ini juga dapat memanfaatkan pasar global melalui platform
perdagangan elektronik, yang dapat meningkatkan jangkauan dan aksesibilitas produk. Kerajinan
ini juga dapat mengambil keuntungan dari tren keberlanjutan dan kepedulian terhadap
lingkungan, yang semakin populer di kalangan masyarakat.

• Ancaman (Threats): Kerajinan rak penyimpanan dari kaleng bekas menghadapi ancaman dari
persaingan dan regulasi lingkungan. Persaingan dapat berasal dari produk kerajinan lain yang
menawarkan harga yang lebih murah, kualitas yang lebih baik, atau desain yang lebih menarik.
Regulasi lingkungan dapat berasal dari pemerintah atau lembaga yang mengatur pengelolaan
limbah dan bahan berbahaya, yang dapat membatasi atau menghambat proses produksi dan
distribusi produk.

H. Analisis Beserta Manfaat Sumber Daya 6M

a) Man

Afifah Miftahul Rizka Marwan Intan Presilia

Aqilla Zalfa Rianisyari Khalisa Diva Azani

Aura Amiroh M. Sayid Zaky

Clarissa Fiorentina R. A M. Abiyyu Ramadhan

Fitrah Komara M. Rois Daffa Al Ghozali

Fitri Komara Zavira Izati

Manfaat untuk manusia: Meningkatkan keterampilan, kreativitas, motivasi, dan kesehatan dari
para pembuat kerajinan. Membuka peluang usaha dan pendapatan bagi masyarakat. Meningkatkan
kepuasan dan kebanggaan atas hasil karya sendiri.

b) Money

Modal yang dikeluarkan perhari adalah Rp. 44.000,00. Manfaat untuk manusia: Meningkatkan
keterampilan, kreativitas, motivasi, dan kesehatan dari para pembuat kerajinan. Membuka peluang
usaha dan pendapatan bagi masyarakat. Meningkatkan kepuasan dan kebanggaan atas hasil karya
sendiri.

c) Material

Material utama pembuatan rak penyimpanan dari kaleng bekas ini adalah kaleng bekas, triplek,
tali tambang, dan kain flanel. Manfaat untuk material: Mengurangi limbah dan polusi dari kaleng
bekas. Meningkatkan nilai estetika dan ekonomis dari kaleng bekas. Menciptakan produk
kerajinan yang unik, original, dan beragam.
d) Machine

Alat yang digunakan dalam pembuatan ini adalah gunting dan lem tembak. Manfaat untuk mesin:
Menghemat biaya pembelian dan perawatan alat-alat. Meningkatkan efisiensi dan kualitas alat-
alat. Mencegah kerusakan dan kecelakaan akibat alat-alat yang tidak layak pakai.

e) Method

 Siapkan alat dan bahan.


 Potong triplek sesuai ukuran kaleng.
 Lapisi kaleng dan triplek dengan menggunakan kain flannel untuk menutupi bahan dasar.
 Lilit tali tambang yang sudah dipotong sesuai ukuran dengan menggunakan pita.
 Berilah lubang pada kaleng sesuai dengan ukuran tali tambang sebagai penyangga.
 Lengkapi produk kerajinan dengan hiasan berupa kapas agar terlihat lebih indah.

I. Analisis Usaha

 Jumlah Tenaga Kerja

Jumlah Tenaga Kerja

Produksi Pemasaran dan Administrasi

Pria Wanita Pria Wanita

2 5 1 4

 Investasi Alat (HPP)

No. Jenis Alat Jumlah @ Σ


(Unit) (Dalam ribu Rp) (Dalam ribu Rp)

1. Gunting 1 12 12

2. Lem Tembak 1 18 18

Jumlah (Rp) 30

Biaya Penyusutan/bulan = total investasi/umur alat 2.5


= (30/12 bulan)
 Biaya Tidak Tetap

No. Bahan Baku Jumlah @ Σ


(Dalam ribu Rp) (Dalam ribu Rp)

1. Kaleng Bekas 1 10 10

2. Triplek 1 5 5

3. Tali tambang 1 2 2

4. Hiasan 1 10 10

5. Kain Flanel 1 15 15

6. Lem Lilin 2 2 2

Total Biaya per Bulan 44

Total Biaya per Hari 1.320

4.6 Biaya Tetap

Items Jumlah (dalam ribu Rp)

Tenaga keja (12 orang x 5.000) 60

Penyusutan alat 15

Total Biaya per Bulan 1.275

Total Biaya per Hari 42.5

 Total Biaya

Total Biaya = Biaya Variabel + Biaya Tetap

= 44.000,00 + 2.500,00

= Rp. 46.500,00

 HPP Produksi (Jumlah Produk)

Total Biaya
Harga Penjualan

46.500,00
=
30.000,00

= 1,55
 HPP Harga (Harga Jual/Unit)

Total Biaya
Total Produk
46.500,00
= 10
= 4.650

 Penerimaan Kotor
Penerimaan Kotor = Harga produk x Total Produk

= 30.000 x 10

= Rp. 300.000,00

 Pendapatan Bersih (Netto)

Pendapatan Bersih = Penerimaan kotor – Total Biaya


= 300.000,00 – 46.500,00
= Rp. 253.500,00

 Pembagian Laba/Orang

Pendapatan Bersih
Pembagian Laba =
Jumlah Tenaga Kerja
253.500,00
=
12

= Rp. 21.125,00
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Lingkungan yang perlu dilestarikan supaya diperoleh keadaan yang seimbang antara
manusia. Begitu banyak dampak yang ditimbulkan jika kita tidak memperhatikan keseimbangan
alam yang digunakan sebagai tempat kehidupan. Dampak negatif yang muncul berupa penyakit
yang merugikan pada manusia seperti penyakit pernafasan.

Dampak positif lingkungan terhadap kesehatan memperoleh sumber energi untuk


kebutuhan Hidup. Maka dari itu barang-barang bekas yang ada di sekitar kita manfaatkan dengan
baik karena barang-barang bekas tersebut bisa disulap menjadi barang ajaib.

Produk kreatif berupa kerajinan meja dari pot bekas merupakan salah satu cara untuk
mengolah limbah menjadi barang yang memiliki fungsi dan nilai estetika. Produk ini juga
bermanfaat untuk mengurangi dampak negatif dari pencemaran lingkungan dan meningkatkan
kesejahteraan ekonomi masyarakat. Namun, produk ini juga memiliki beberapa tantangan yang
harus dihadapi oleh para pengrajin, pelaku kreatif, dan konsumen. Beberapa tantangan tersebut
antara lain adalah keterbatasan bahan baku, teknik produksi, dan standar kualitas, serta persaingan
dan regulasi lingkungan. Oleh karena itu, produk ini memerlukan inovasi, kualitas, dan strategi
yang terus berkembang untuk dapat bersaing dan bertahan di pasar. Dengan mempertahankan
nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 sebagai pedoman, produk ini dapat menjadi salah satu bentuk
kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan yang dapat memajukan bangsa Indonesia.

B. Saran

 Siswa sebaiknya lebih memahami dan menerapkan prinsip-prinsip desain dalam membuat
kerajinan rak penyimpanan dari kaleng bekas, agar karya yang dihasilkan lebih fungsional,
estetis, dan unik.
 Guru sebaiknya memberikan bimbingan, penjelasan, dan contoh yang lebih luas dan variatif
tentang cara membuat kerajinan rak penyimpanan dari kaleng bekas, agar siswa lebih
termotivasi dan terampil dalam berkarya.
 Masyarakat sebaiknya lebih menghargai dan mendukung produk kerajinan rak penyimpanan
dari kaleng bekas, karena produk ini dapat mengurangi limbah, menciptakan nilai tambah, dan
menunjukkan kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan.
 Peneliti sebaiknya melakukan penelitian yang lebih mendalam dan komprehensif tentang
kerajinan rak penyimpanan dari kaleng bekas, dengan melibatkan aspek-aspek seperti analisis
6M, analisis SWOT, analisis pasar, analisis dampak lingkungan, dan analisis kelayakan
ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA

Aspal, U. (2018). Membuat Kerajinan dari Barang Bekas. Yogyakarta: Ujung Aspal

Gramedia. (2020). 17 Contoh Kerajinan Tangan Dari Barang Bekas dan Tips Membuatnya.
Jakarta: Gramedia

Perpusteknik. (2023). Materi Kerajinan Tangan dari Barang Bekas: Kreativitas yang
Menginspirasi. Jakarta: Perpusteknik

Sutanto, H. (2013). Kerajinan Tangan dari Kaleng Bekas. Yogyakarta: Penerbit Sutanto.

Wijaya, A (2018). Inspirasi Kreatif Dari Bahan Bekas. Bandung: Penerbit Buku Kita
LAMPIRAN

HASIL PRODUK

Anda mungkin juga menyukai