Anda di halaman 1dari 21

EPANET

Mampu mengalirkan air dengan deit yang cukup

- Berapa debit yang cukup untuk pipa transmisi ?


Konsumsi rata-rata(domestik dan non domestik dan debit kebocoran) x Faktor hari maksimum
Fhm = debit air tertinggi dalam 1 hari / debit air rata” dalam 1 tahun
Biasayanya 1,1

- Berapa debit yang cukup untuk pipa transmisi ?


Deit kebutuhan konsumsi rata”(domestik dan nondomestik dan kebcoran) x Faktor jam puncak

- 1 L/D cukup untuk erapa SR ?


80 – 100 SR (100 jika tanpa bocor, 80 jika ada ocor
Karena kebutuhan kebutuhannya 170 L/Orang/Hari (dengan asumsi 1 SR adalah 5 orang)

Mampu mengalirkan air dengan tekanan dan kecepata yang cukup

- Syarat tekanan
Pada feeder system (pipa induk terjauh) = minimum 1 bar (10 mka)
Pada pelanggan terkritis = 0,3 – 0,5 bar (3-5 mka)
Mka = meter permukaan
- Syarat kecepatan
0,3 - 3 m/dt (pipa non logam)
0,3 – 6 m/dt (pipa logam)

Bar = tekanan air didalam pipa


Head = tekanan sebagai daya dorong pompa
Pemahaman satuan

- Debit = volume air yang mengalir (L/dtk) Q


- Tekanan = gaya yang bekerja pada setiap luas (kg/cm^2)
- Kecepata= perpindahan benda/air tiap waktu (m/dtk)

Dari ilustrasi diatas :

Sama sama memenuhi ember pada detik ke 4, karena Debit nya sama 10 L/dtk. Tapi yang berbeda
adalah :

Tekanan B bertambah

Kecepatan air B bertambah


PEMBAHASAN ATRIBUT DIDALAM EPANET
HAL YANG DIBAHAS DIBAWAH INI ADALAH

- DEFINISI
- INPUT YANG DIPERLUKAN
- HASIL OUTPUT
IMPLEMENTASI EPANET
Langkah pertama membuat lembar kerja

- Pilih projek->defauld->idlabel kosongkan->Propertis isi pipe rougnes-


>hydrolik flowunit=LPS hedlosformula=H-W demand multipliar=1.6

CATATAN :
- Map->nodes->presure = untuk melihat tekanan nod
- Map->link->felocity = untuk melihat kecepatan dipipa
- Map->link->flow = untuk melihat debit air di pipa
- Untuk mengisi total head di reservoar jumlahkan antara elevasi reservoar dan tinggi air
minimum reservoar
- LPD (satuan panjang/tinggi/elevasi = m || satuan diameter pipa = mm)
- GPD (satuan panjang/tinggi/elevasi = feat || satuan diameter pipa = inc)
- Untuk mengisi diameter pipa di epanet, ambil data demeter dalam
- Satu SR membutuhkan base demand / head 0.01

Cuplikan penjelasan tentang pipa:

- Flow = debit
- Head = tekanan
- Rougnes = kekasaran pipa yang menjadikanya hambatan air gunakan rumus H-W
- Length = panjang pipa

Cara memasukan pola pemakaian air disetiap Jam pada Epanet

- Browser->data->paterns->pilih add dikiri bawah untuk membuat tabelnya


- Lalu kelik dua kali pada tabel yang kita buat lalu isi tabelnya seperti gambar dibawah ini
Cara Mencari Kebutuhan Pompa
Syaratnya cari FLOW dan HEAD :

- Buat rangkaian gambar jaringan pipa dan jangan buat pompa terlebih dahulu tapi
digantikan dengan pipa biasa terlebih dahulu
- FLOW Browse->Link->flow, lihat debit didekat reservoar itulah debit yg dibutuhkan / cari
debit tertinggi menggunakan tool query
- HEAD Browser->Nodes->presure, cari nilai negatif terbesar di node menggunakan tool
query. tambahkan 10(nilai melawan minus) dan tambahkan dengan elevasi pompa nanti
- Jika menggunakan 2 pompa atau lebih, usahakan headnya sama

Cara Mencari Kebutuhan Pipa (diameter pipa)


Caranyanya sudah ditentukan pada xl yang dibuat, minimal pipa 2”, pipa makin keujung makin
mengecil

- Buat rangkaian gambar jaringan pipa tanpa mengisi diameter pipa terlebih dalulu
- Lihat kebutuhan flow/debit ditiap pipa, caranya browser->map->link->flow seperti
gambar dibawah :
-
- Lalu isi pada exel angka flow/debit yang tertera ditiap pipa. (input data debit dari epanet
di warna merah, maka hasil/ukuran pipa yang dibutuhkan akan muncul diwarna biru)

- Pilihlah pipa yang ukurannya mendekati/lebih besar dari angka yg muncul

Mengambil kordinat dari GPS

- ambil korditat di gps (harus ambil ditempat agar dapat nilai elevasi)

- lalu export kordinat yang sudah dibuat di GPS (export ke CVS)

- ubah file CVS ke INP menggunakan XL yang sudah diprogran (CVS TO INP.XL).

- buka dulu file CVS menggunakan notpet dan aplikasi XL (CVX TO INP)

- Ikuti cara dibawah


- isi aplikasi XL nya berdasarkan data kordinat (X,Y) dan elevasi (Z)

- lalu tekan EXEL to INP. Lalu buka file inpnya seperti ini jika ingin mengedit kordinat menjadi
reservoar
-lalu import di epanet dengan cara File -> export -> network -> pilih file INP nya

Cara mengecek Kesamaan Tekanan/Presure di simulasi dan dilapangan


Nah untuk melihat apakah tekanan yang ada di rancangan kita dan dilapangan itu sama atau
beda jauh begini cara melihatnya

- ambil data node berapa, jam berapa data tekanan diambil, dan tentusaja tekanan asli
dilapangan
- catat di notpath seperti dibawah ini
- import data ini ke epanet rancangan kita, dengan cara buka calibration data di project,
browser file notpet kita tadi di presure karna kita ingin melihat kesamaan tekanan lalu
ok dan runing

- lalu lihat hasilnya di report->calibration calibratet nya presure, dan pilih node yang ingin kita
lihatlalu oke
- untuk melihat lebih jelas secara visual dengan tabel batang di mean comparatio. Merah
rancangan kita biru hasil lapangan
Cara menentukan sekala peta

- Rumusnya (Jarak dilapangan / Jarak di Epanet) x 10.000


- Aktifka auto leght di awal pada defauld
- Ambil jarak nyata di lapangan dari node 1 ke node 2
- Lalu ambil jarak di epanet dari node 1 ke node 2 dengan vara memasang pipa lalu lihat jaraknya,
ambil juga kordinat x dan y yaitu node 1 dan node 2.
- Lalu hitunglah menggunakan rumus, hasilnya adalah sekala peta
- Masukan kordinat x dan y serta sekala peta di epanet, view->dimension

Anda mungkin juga menyukai