Anda di halaman 1dari 18

Standar Prosedur Operasional (SPO) Satpam

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/1
RUMAH SAKIT UMUM
MEDIKA DJAYA
Jl. Parit H. Husin 1 Blok MD
No. 1, Pontianak Tenggara

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSU Medika Djaya
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Andika Dwiputra Djaja, Sp.OT


1 Satpam / security adalah satuan kelompok petugas yang dibentuk oleh
Pengertian instansi / perusahaan untuk melaksanakan pengamanan fisik dalam
rangka menyelenggarakan keamanan dilingkungan/kawasan kerjanya.
2 Rencana ini disusun agar personil SATPAM dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik dan terkendali sesuai dengan ketentuan yang
Tujuan
berlaku, sekaligus memberikan gambaran kepada Pimpinan tentang
tugas-tugas yang dilaksanakan oleh SATPAM di Areal / Lokasi Jaga.
3 1. Undang-undang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
2. Peraturan Kapolri Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Sistem
Kebijakan
Manajemen Pengamanan Organisasi, Perusahaan dan/atau
Instansi/Lembaga Pemerintah (Satpam).
4 1. Memonitoring Lingkungan Rumah Sakit
2. Tata Cara Serah Terima Tugas Penjagaan
3. Kegiatan Pokok Pelaksanaan Keamanan
4. Prosedur Penerimaan Tamu
Prosedur
5. Patroli
6. Pengisian Buku
7. Tugas-Tugas Pelaksanaan Keamanan
8. Penanganan
5 Unit Terkait Unit Satpam (Security)
Memonitoring Lingkungan Rumah Sakit

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/1
RUMAH SAKIT UMUM
MEDIKA DJAYA
Jl. Parit H. Husin 1 Blok MD
No. 1, Pontianak Tenggara

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSU Medika Djaya
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Andika Dwiputra Djaja, Sp.OT


1 Kontrol/keliling keamanan yang dilakukan oleh Security di seluruh unit
Pengertian
maupun di lingkungan di Rumah Sakit Medika Djaya
2 1. Menciptakan suasana yang aman dan nyaman di lingkungan
Tujuan rumah sakit
2. Meningkatkan pelayanan di unit satpam sesuai SPO
3 1. Undang-undang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
2. Peraturan Kapolri Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Sistem
Kebijakan
Manajemen Pengamanan Organisasi, Perusahaan dan/atau
Instansi/Lembaga Pemerintah (Satpam).
5 1. Security mendengar informasi yang diumumkan bahwa jam
berkunjung telah selesai
2. Security menutup sebagian pintu yang menyatakan jam
kunjungan telah selesai
3. Security menjaga pintu utama dan lift akses masuk pengunjung
4. Security melakukan monitoring kartu pendamping pasien 15
menit setelah informasi jam berkunjung telah selesai
Prosedur 5. Security memberikan informasi pada pengunjung yang tidak
memiliki kartu pendamping agar meninggalkan ruangan karena
jam berkunjung telah selesai dan pasien perlu untuk istirahat.
6. Security melakukan monitoring dan memastikan kembali untuk
yang kedua kalinya pada pukul 16.00 WIB.
7. Security membuat dokumentasi monitoring ruangan pada buku
ekspedisi yang ditanda tangani oleh kepala unit atau perawat
penanggung jawab pada unit yang bersangkutan
6 1.Unit Satpam (Security)
2. Instalasi Rawat Inap
Unit Terkait
3. IGD
4. Instalasi Gizi
Tata Tertib Serah Terima Tugas Penjagaan

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/1
RUMAH SAKIT UMUM
MEDIKA DJAYA
Jl. Parit H. Husin 1 Blok MD
No. 1, Pontianak Tenggara

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSU Medika Djaya
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Andika Dwiputra Djaja, Sp.OT


1 Setiap pergantian tugas dan penjagaan dari shif satu ke shif berikutnya
Pengertian
diwajibkan adanya acara”serah terima” tugas penjagaan.
2 Tujuan Agar system pelaporan log book/mutasi tetap berlanjut selama 1x12 jam
3 1. Undang-undang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
2. Peraturan Kapolri Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Sistem Manajemen
Kebijakan
Pengamanan Organisasi, Perusahaan dan/atau Instansi/Lembaga
Pemerintah (Satpam).
5 Prosedur Peralatan yang diperlukan :
a. H.T
b. Pluit
c. Senter Jika di Perlukan
d. Lampu LALIN
e. Borgol
f. Tongkat. T

1. 15 menit sebelum acara serah terima dimulai harus sudah berada


ditempat jaga2.
2. Tidak dibolehkan masuk kedalam ruang jaga agar petugas jaga yang
lama dapatmenyelesaikan pekerjaannya dengan tertib3.
3. Petugas jaga yang lama wajib membersihkan ruang penjagaan
sebelum serah terimadilakukan4.
4. Serah terima dilakukan tepat pada waktu yang telah ditentukan (jam
pergantian shif)5.
5. Satu orang petugas jaga dari shif jaga lama dengan orang petugas jaga
dari shif yang akanmenggantikan melakukan :
a. Pemeriksaan buku-buku/register yang harus ada
dipenjagaan apakah dalamkeadaan lengkap dan telah
ditandatangani oleh petugas jaga yang lama
b. Memeriksaan barang-barang inventaris diruang penjagaan
apakah telah sesuaidengan daftar yang ada
(diserahterimakan)
c. Pemeriksaan apakah ada pengumuman/instruksi yang
dilanjutkan
d. Setelah hal-hal tersebut dilakukan, segera diadakan “apel
serah terima tugas “, yang dipimpin oleh seorang penjaga
e. Dalam apel serah terima tersebut, petugas jaga shif yang
lama melaporkankejadian-kejadian penting pada saat
meriksa bertugas (apa bila ada) danmenyerahkan tugas
selanjutnya kepada petugas yang baru
f. Petugas jaga yang baru menyatakan menerima
penyerahan tersebut

Kegiatan Pokok Pelaksanaan Keamanan

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/1
RUMAH SAKIT UMUM
MEDIKA DJAYA
Jl. Parit H. Husin 1 Blok MD
No. 1, Pontianak Tenggara

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSU Medika Djaya
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Andika Dwiputra Djaja, Sp.OT


1 Setiap pergantian tugas dan penjagaan dari shif satu ke shif berikutnya
Pengertian
diwajibkan adanya acara”serah terima” tugas penjagaan.
2 1. Mengurangi resiko kecelakaan kerja
Tujuan
2. Memberi rasa aman dan nyaman pada petugas saat bekerja
3 1. Undang-undang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
2. Peraturan Kapolri Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Sistem
Kebijakan
Manajemen Pengamanan Organisasi, Perusahaan dan/atau
Instansi/Lembaga Pemerintah (Satpam).
5 Prosedur Peralatan yang diperlukan :
a. H.T
b. Pluit
c. Senter Jika di Perlukan
d. Lampu LALIN
e. Borgol
f. Tongkat. T

1. Mengadakan peraturan dengan maksud menegakkan tata tertib


yang berlaku dilingkungan kerja, khusus yang menyangkut
keamanan dan ketertiban atau tugas-tugas lain yang diberikan
oleh pimpinan Perusahaan seperti :
2. Pengaturan Tanda Pengenal pegawai /karyawan
3. Pengaturan penerimaan Tamu
4. Pengaturan parkir kendaraan
5. Melaksanakan penjagaan dengan maksud mengawasi keadaan
atau hal-hal yang mencurigakan disekitar lokasi kerja dan sekitar
tempat tugasnya.
6. Melakukan perondaan sekitar kawasan kerjanya menurut rute dan
waktu yang ditentukan dengan maksud mengadakan penelitian
dan pemeriksaaan terhadap segala sesuatu yang tidak wajar dan
tidak pada tempatnya yang dapat atau diperkirakan menimbulkan
ancaman dan gangguan serta mengatur kelancaran lalu lintas
diluar kawasan atau sekitar lingkungan Perusahaan.
7. Mengadakan pengawalan uang/barang apabila diperlukan.
8. Mengambil langkah-langkah dan tindakan sementara bila terjadi
tindak pidana, antara lain seperti :
9. Mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP)
10. Menangkap dan memborgol pelakunya (apabila tertangkap
basah)
11. Menolong korban
12. Melaporkan/meminta bantuan POLRI setempat secepatnya
13. Memberikan tanda-tanda bahaya atau keadaan darurat melalui
alat-alat alarm atau kejadian lain yang membahayakan jiwa,
badan atau harta benda orang banyak disekitar Perusahaan serta
memberikan pertolongan dan bantuan penyelamatan
6 Unit Terkait Unit Satpam (Security)
Prosedur Penerimaan Tamu

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/1
RUMAH SAKIT UMUM
MEDIKA DJAYA
Jl. Parit H. Husin 1 Blok MD
No. 1, Pontianak Tenggara

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSU Medika Djaya
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Andika Dwiputra Djaja, Sp.OT


1 Tata tertib adalah suatu peraturan yang di laksanakan dalam tugas
Pengertian
satpam(security)
2 Untuk memberikan suatu contoh kedisiplinan bagi angggota
Tujuan
satpam(security) dan karyawan yang bertugas
3 1. Undang-undang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
2. Peraturan Kapolri Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Sistem
Kebijakan
Manajemen Pengamanan Organisasi, Perusahaan dan/atau
Instansi/Lembaga Pemerintah (Satpam).
5 Prosedur Prosedur Menerima Tamu

1. Berikan sapaan terlebih dahulu dengan sikap ramah, sopan santun


simpatik, pada sikap berdiri dengan mengucapkan “selamat
pagi/siang/sore, ada yang bisa dibantu pak/bu.
2. Setelah tamu memberikan tujuan dan identitasnya, persilahkan tamu
duduk diruang yang telah disediakan
3. Segera menghubungi pertelepon orang yang dituju tersebut dengan
mengucapkan : “salam, petugas jaga disini ada tamu yang ingin
menemui Bapak/Ibu …………….dari…….
4. Apabila orang/staf yang dituju mempunyai sekretaris, sekretaris
tersebut harus dihubungi dan diberitahukan adanya tamu
5. Apabila sudah ada konfirmasi orang yang dituju akan diterima
diruang kerja,ruang tamu, atau masih disuruh menunggu segera
konfirmasikan kepada tamu tersebut
6. Antar/berilah petunjuk mengenai lokasi yang harus dituju tempat
tamu diterima dan mintalah tamu untuk mengisi buku tamu dan
berilah tanda visitor kepada tamu tersebut
7. Dalam keadaan tertentu yang disebut oleh pimpinan, petugas, jaga
wajib mengantar/mengawal tamu sampai dengan resepsionis, misal :
 Tamu tersebut adalah Pejabat tinggi dari suatu instansi
pemerintah
 Tamu tersebut adalah karyawan yang mempunyai masalah
kepegawaian
8. Ucapkan terima kasih saat tamu akan meninggalkan kantor dan
mintalah kembali kartu visitor
Prosedur Menerima Telepon
1. Segera angkat begitu telpon berdering jangan biarkan telepon
berdering berulang kali
2. Berikan salam dengan mengucapkan “Selamat pagi/siang/sore
Satpam perusahaan ada yang bisa saya Bantu, dengan siapa kami
bicara ?”
3. Setelah penelepon menyebutkan identitasnya kemudian
menginginkan berbicara dengan seseorang didalam, serta
mengucapkan “Dengan (sebutkan sekali lagi nama dan departemen
dari untuk menghindari kesalahan orang yang dikehendaki ), mohon
ditunggu pak/bu
4. Segera hubungi orang yang dimaksud (tekan tombol “Hallo”) dan
tekan nomor extention yang dituju dengan mengucapkan “selamat
pagi/siang/sore Pak/Bu Satpam jaga disini ada telepon dari
………….(sebutkan identitas penelpon) bisa diterima Pak/Bu
5. Apabila sudah ada persetujuan, segera sambungkan telepon, dengan
mengucapkan “silahkan” kepada si penelpon
6. Apabila orang yang dikehendaki tidak ada ditempat atau keberatan
menerima telepon tersebut, segeralah berbicara dengan si penelpon
dengan menutup sementara dan kembali mengucapkan “maaf
Pak/Bu ………..sedang tidak berada ditempat ada yang bisa saya
sampaikan ………….Baik Pak/Bu kami sampaikan terima kasih
7. Apabila si penelpon memberikan pesan, segera catat semua pesan
dalam ”message list form“ dan sampaikan saat orang yang dimaksud
sudah berada ditempatnya
8. Semua telepon yang diterima harus dicatat dalam buku, ”message
list form” dengan mencatat : Siapa yang menelepon, dari mana,
untuk siapa, isi berita kapan diterima (tgl,hari,jam), dan yang
menerima
9. Dalam menerima telepon suara harus jelas dan berwibawa, sehingga
mudah didengar, hindari kata-kata dan cara yang kurang sopan

6 Unit Terkait Unit Satpam (Security)


Patroli

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/1
RUMAH SAKIT UMUM
MEDIKA DJAYA
Jl. Parit H. Husin 1 Blok MD
No. 1, Pontianak Tenggara

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSU Medika Djaya
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Andika Dwiputra Djaja, Sp.OT


1 Tata tertib adalah suatu peraturan yang di laksanakan dalam tugas
Pengertian
satpam(security)
2 Untuk memberikan suatu contoh kedisiplinan bagi angggota
Tujuan
satpam(security) dan karyawan yang bertugas
3 1. Undang-undang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
2. Peraturan Kapolri Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Sistem
Kebijakan
Manajemen Pengamanan Organisasi, Perusahaan dan/atau
Instansi/Lembaga Pemerintah (Satpam).
4 1. H.T
2. Pluit
3. Senter Jika di Perlukan
Peralatan
4. Lampu LALIN
5. Borgol
6. Tongkat. T
5 Prosedur Pengawasan khusus :
Melakukan pengawasan serta melakukan teguran dan/atau
mencatat serta melaporkan atas pelanggaran disiplin serta
pelanggaran tata tertib aturan misalnya :
Merokok di daerah terlarang, , berkeliaran di area Rumah sakit
tanpa izin, melarang pedagang asongan masuk ke daerah perimeter
dll.

1. Patroli/tugas keliling harus dilaksanakan setiap saat secara terus-


menerus (rutin)
2. Pada malam hari patroli harus dilakukan minimal satu jam sekali
(mulai pada pukul 20.00 s/d 06.00 WIB
3. Pada waktu patroli petugas harus selalu waspada, mengerti,
mengetahui dan menguasai keadaan daerah kerja/area lokasi,
sehingga apabila terjadi hal-hal yang ganjil atau tidak beres akan
diketahui sasarannya
4. Siapkan dan pastikan semua perlengkapan patroli sebelumnya antara
lain : Kunci Control (mechine control), Senter, Pesawat radio
Panggil (HT), Tongkat pemukul, Borgol
5. Adapun tempat-tempat yang harus mendapatkan perhatian khusus
(sementara waktu) untuk di patrol antara lain : Pintu depan/masuk
dan keluar, Pos Satpam
6. Dalam melakukan patroli agar tidak menggunakan rute yang tetap
dan berhentilah pada tempat-tempat tertentu
7. Pada saat salah seorang petugas jaga yang satu melakukan patroli,
petugas jaga lain harus tetap waspada ditempat jaganya masing-
masing (pos tidak boleh ditinggalkan dalam keadaan kosong dengan
alasan apapun)
8. Setiap selesai melakukan patroli petugas jaga mencatat dalam buku
monitoring keamanan mengenai keadaan/situasi pada saat patroli
pada waktu itu
9. Hal-hal lain mengenai area yang perlu dikontrol secara terus-
menerus akan diperbaharui sambil menunggu petunjuk dari pihak
manajemen Perusahaan

Pengendalian dan Pengawasan :

1. Pelaksanaan patroli sekitar terminal dilakukan setiap shift 1X1


jam (dapat dilaksanakan dengan pola RANDOM) pada waktu
siang dan malam
2. Patroli perbatasan, benteng-benteng, pagar-pagar pembatas
3. Patroli/pemeriksaan sarana prasarana Rumah sakit, instalasi
listrik dan Lampu-lampu
4. Patroli/pemeriksaan seluruh acces masuk Rumah sakit

6 Unit Terkait Unit Satpam (Security)


Pengisian Buku

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/1
RUMAH SAKIT UMUM
MEDIKA DJAYA
Jl. Parit H. Husin 1 Blok MD
No. 1, Pontianak Tenggara

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSU Medika Djaya
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Andika Dwiputra Djaja, Sp.OT


1 Tata tertib adalah suatu peraturan yang di laksanakan dalam tugas
Pengertian
satpam(security)
2 Untuk memberikan suatu contoh kedisiplinan bagi angggota
Tujuan
satpam(security) dan karyawan yang bertugas
3 1. Undang-undang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
2. Peraturan Kapolri Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Sistem
Kebijakan
Manajemen Pengamanan Organisasi, Perusahaan dan/atau
Instansi/Lembaga Pemerintah (Satpam).
4 1. H.T
2. Pluit
3. Senter Jika di Perlukan
Peralatan
4. Lampu LALIN
5. Borgol
6. Tongkat. T
5 Buku Tamu (Visitor Book) :

Buku untuk mencatat keluar masuknya tamu, yang berisi catatan-


catatan : Tanggal, Nama Tamu, Alamat Tamu, Nama orang yang akan
ditemui, Alamat orang yang akan ditemui, Keperluan, Jam masuk, Jam
keluar, Tanda Tangan, Nomor kendaraan Tamu, Nomor Id Card yang
digunakan Tamu

Buku Telepon

Buku untuk mencatat semua telepon yang masuk yang berisi catatan-
catatan:
Prosedur
Hari Tanggal, Jam, Nama Penelpon, Untuk Siapa, Isi Berita, Nama
Penerima Telepon

Buku Patroli

1. Buku untuk mencatat setiap keadaan atau situasi pada saat


mengadakan patroli pada areal perumahan maupun gedung, yang
berisi catatan –catatan : Hari Tanggal, Jam Patroli, Keterangan,
Buku Amino, Tanda tangan petugas, Buku Mutasi
2. Buku untuk mencatat setiap keadaan detik demi detik
diwilayah/areal perumahan/gedung, yang berisi catatan-catatan :
1. Kolom I : Nama Petugas, Tanggal jaga, Waktu jaga
2. KolomII : Jam keterangan yang berisi kejadian-
kejadian kendaraan/orang/tamu keluar
masuk wilayah/area perumahan/gedung
3. Kolom III : Acara serah terima

6 Unit Terkait Unit Satpam (Security)


Tugas-Tugas Pelaksanaan Keamanan

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/1
RUMAH SAKIT UMUM
MEDIKA DJAYA
Jl. Parit H. Husin 1 Blok MD
No. 1, Pontianak Tenggara

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSU Medika Djaya
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Andika Dwiputra Djaja, Sp.OT


1 Tata tertib adalah suatu peraturan yang di laksanakan dalam tugas
Pengertian
satpam(security)
2 Untuk memberikan suatu contoh kedisiplinan bagi angggota
Tujuan
satpam(security) dan karyawan yang bertugas
3 1. Undang-undang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
2. Peraturan Kapolri Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Sistem
Kebijakan
Manajemen Pengamanan Organisasi, Perusahaan dan/atau
Instansi/Lembaga Pemerintah (Satpam).
4 1. H.T
2. Pluit
3. Senter Jika di Perlukan
Peralatan
4. Lampu LALIN
5. Borgol
6. Tongkat. T
5 Prosedur 1. Mengawasi dan mencatat nama-nama staf kantor yang keluar –
masuk kantor
2. Mencatat nomor dan nama kendaraan serta dokumen pengiriman
yang dibawa
3. Memeriksa barang/sisa angkutan yang masih terbawa oleh
kendaraan tanpa dokumen pengiriman
4. Memeriksa dan menjaga keamanan barang dilingkungan Perusahaan
setiap jam dengan peralatan ceklok control
5. Memeriksa dan mengawasi tenaga kerja yang melakukan ceklok
absensi
6. Melakukan tindakan darurat pengamanan apabila terjadi kerusakan
alat mesin yang menyebabkan kebakaran
7. Melarang orang-orang yang tidak berkepentingan mendekati
tempat-tempat yang membahayakan/dilarang dimasuki kecuali
petugas
8. Membukakan pintu gerbang pada saat ada kendaraan yang akan
masuk atau keluar dari conditioning plant
9. Memberikan buku tamu untuk diisi oleh tamu yang diteruskan
kepada yang dituju
10. Melakukan body chek kepada semua tenaga kerja yang akan
meninggalkan kantor dan conditioning plant kecuali pimpinan dan
tamu penting
11. Menegur mengingatkan dan melaporkan pengguna kendaraan
(tenaga kerja dan Staf kantor) yang tidak menggunakan peralatan
keselamatan (helm untuk sepeda motor, sabuk pengaman untuk
pengemudi dan penumpang depan di mobil) kecuali tamu kantor
12. Melarang tenaga kerja conditioning plant keluar pada saat jam kerja
kecuali ada ijin dari supervisor
13. Mengkoordinir penggunaan radio komunikasi guna kepentingan
kantor maupun kepentingan lapangan
14. Meminta dokumen pengiriman kepada semua kendaraan yang
masuk dan keluar dari conditioning plant untuk kemudian dicatat
dan distempel yang kemudian diserahkan kepada bagian yang
berkepentingan
6 Unit Terkait Unit Satpam (Security)
Penanganan

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/1
RUMAH SAKIT UMUM
MEDIKA DJAYA
Jl. Parit H. Husin 1 Blok MD
No. 1, Pontianak Tenggara

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSU Medika Djaya
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Andika Dwiputra Djaja, Sp.OT


1 Tata tertib adalah suatu peraturan yang di laksanakan dalam tugas
Pengertian
satpam(security)
2 Untuk memberikan suatu contoh kedisiplinan bagi angggota
Tujuan
satpam(security) dan karyawan yang bertugas
3 1. Undang-undang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
2. Peraturan Kapolri Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Sistem
Kebijakan
Manajemen Pengamanan Organisasi, Perusahaan dan/atau
Instansi/Lembaga Pemerintah (Satpam).
4 1. H.T
2. Pluit
3. Senter Jika di Perlukan
Peralatan
4. Lampu LALIN
5. Borgol
6. Tongkat. T
5 Prosedur Prosedur penanganan kebakaran

1. Pengamanan pintu emergency


Jangan panik, usahakan tenang
ingat setiap kepanikan akan mengurangi daya pikir dan gerak anda.

2. Bunyikan alarm
alarm dibunyikan untuk memberitahukan adanya kebakaran dan
melakukan langkah pengamanan.usahakan melokalisir / membatasi
daerah kebakaran untuk mencegah menjalannya api lebih luas.

3. Pergunakan apar yang cepat, aman dan tepat (cat)


kecepatan, aman dan ketepatan memakai apar akan berpengaruh
dalam memadamkan kebakaran.
jika api masih berkobar, segera usahakan memadamkan api dengan
alat pemadam api ringan (apar) atau
alat pemadam lainnya yang tersedia (karung basah).
jangan mempertaruhkan nyawa sia-sia karena kecerobohan diri
sendiri sehingga terjebak dalam kebakaran

4. Matikan aliran listrik, gas dan aliran bahan bakar


dalam kebakaran kita harus berusaha mengurangi segala
kemungkinan dapat menambah besar kebakaran, korban dan bahaya.
segera putuskan / matikan dari luar dengan mematikan saklar induk
dan segera disegel, semua sikring jangan dikutak-katik.

5. Beritahukan dinas kebakaran


untuk menanggulangi bahaya kebakaran yang besar dibutuhkan
bantuan khusus dari dinas kebakaran.

Hubungi aparat kepolisian terdekat dan petugas gs quick respond


unit dan koordinator keamanan setempat

Prosedur mengatasi demonstrasi atau unjuk rasa

1. Jika yang berdemo adalah karyawan langkah yang diambil


adalah:

A. Menutup pintu gerbang.


B. Mencegah orang diluar karyawan untuk masuk ke dalam lokasi
C. Memonitor dan mengawasi secara terus-menerus agar tidak
terjadi pengerusakan/anarkis.
D. Menghubungi gs quick respond unit untuk meminta bantuan
petugas satpam. Melaporkan ke koordinator setempat.

2. Jika yang berdemonstrasi adalah dari orang luar (organisasi


masyarakat)

langkah yang harus diambil adalah :

A. Segera menutup pintu gerbang utama. Menenangkan karyawan


yang sedang bekerja, agar tidak menjadi kacau / gelisah.
B. Menghubungi gs quick respond unit untuk meminta petugas
tambahan.
C. Anggota satpam dengan kekuatan maksimal berjaga – jaga
dipintu utama/gerbang utama.
D. Melaporkan ke koordinator untuk mengantisipasi kejadian
dengan berkoordinasi ke aparat kepolisian setempat.

Prosedur mengatasi orang mabuk dan perkelahian dilokasi kerja

1. Orang mabuk

A. Lakukan penangkapan apabila ada perlawanan


B. Gunakan tongkat polisi (knopel) dengan tidak membahayakan
diri orang yang sedang mabuk.
C. Setelah orang mabuk dapat dikendalikan lakukan
pemborgolan.Amankan orang yang mabuk sehingga tidak
membahayakan orang lain.
D. Apabila orang yang mabuk tersebut tidak melakukan perbuatan
menggangu keamanan segera halau dan usahakan orang tersebut
untuk menjauh dari lingkungan perusahaan
E. Apabila terjadi pengrusakan oleh orang yang mabuk, sehingga
peristiwa tersebut mengakibatkan kerugian materi, kumpulan
barang bukti untuk selanjutnya diserahkan kepada polisi guna
kepentingan penyidikan.
F. Laporkan perihal tersebut ke koordinator setempat.

2. Perkelahian

A. Usahakan melerai/memisahkan dengan memberikan peringatan


untuk mengalihkan perhatiannya.
B. Mendamaikan dengan cara membawa orang yang berkelahi ke
pos penjagaan
C. Laporkan hal tersebut ke koordinator setempat.

Prosedur penanganan pencurian

pasal 362 kuhp

1. Perhatikan dan teliti cara-cara pencurian tersebut dilakukan


(modus operandi)
2. Cari bekas-bekas sidik jari latent tetapi jangan sekali-kali
disentuh
3. Catat hal-hal yang akan digunakan dalam pembuatan berita acara
pendapatan (pemeriksaantkp oleh penyidik) amankan tkp
hubungi aparat kepolisian setempat
4. Laporkan ke gs quick respond unit , dan koordinator setempat
untuk melanjutkan laporannya ke pimpinan setempat.

Prosedur dalam penanganan di tkp

1. Tindakan terhadap lokasi kejadian

A. Tutup dan jaga tkp dari gangguan orang-orang yang tidak


berkepentingan.
B. Pertahankan keaslian tkp (status quo) selama pemeriksaan pada
tkp cegah barang bukti / bekas jangan sampai rusak / hilang.
C. Hubungi polisi setempat secara langsung melalui telepon.
D. Jangan memegang barang bukti dengna tangan telanjang /
terbuka agar sidik jari pelaku tetap asli.

2. Tindakan terhadap korban

A. Memeriksa apabila masih ada tanda-tanda kehidupan pada


korban.
B. Memeriksa pergelangan tangan apakah masih ada denyut nadi.
C. Beri tanda-tanda letak korban di tkp.
D. Bila masih ada tanda-tanda kehidupan, segera diberikan
pertolongan dengan pppk.
E. Bila mungkin, diminta keterangan tentang identitas pelaku.

3. Tindakan terhadap pelaku

A. Tangkap pelaku bila masih berada di tkp dan melakukan


penggeladahan.
B. Catat identitas pelaku (nama, umur, pekerjaan, alamat ).
C. Adakan pencarian singkat kalau pelaku kiranya berada disekitar
tkp.
D. Segera hubungi polisi terdekat.

4. Tindakan terhadap saksi

A. Catat keterangan saksi-saksi yang mengetahui dan jaga jangan


sampai berhubungan satu sama lainnya.
B. Tahan saksi ditempat kejadian menunggu sampai datangnya
petugas penyidik dari polisi setempat.
C. Catat nama, pekerjaan dan alamat pada saksi dan
meemerintahkan siapapun yang dicurigai untuk tidak
meninggalkan tkp.

5. Melakukan pemberitahuan hubungi kesatuan polisi terdekat dan


keluarga korban melalui telepon

6. Kewajiban memberikan laporan singkat

A. Setelah penyidik datang, laporkan semua urutan-urutan tindakan


yang telah dilakukan dan buat laporan secara singkat tentang
nama, alamat korban, saksi dan pelaku tindak pidana yang
dicurigai serta tindakan yang telah dilaksanakan di tkp.
B. Melaporkan ke gs quick respond unit, dan koodinator setempat.

Prosedur pengamanan ledakan bom

1. Evakuasi secara total dilaksanakan secara tertib dengan


mengambil rute yang jauh dari daerah ledakan.
2. Amankan tkp dengan radius paling tidak 200 meter dari pusat
ledakan.
3. Hubungi tim pertolongan pertama (gawat darurat) dan pemadam
kebakaran, kemudian hubungi pihak polri c.q jihandak gegana
polda jawa barat.
4. Koordinator memimpin penyisiran lokasi untuk mencari
kemungkinan adanya bahan peledak lainnya.
5. Bilamana ada daerah yang mencurigakan, segera amankan dan
kosongkan.
6. Buatkan laporan kejadian secara detail berdasarkan fakta-fakta di
lapangan maupun saksi-saksi yang ada.
7. Segera laporkan secara detail kepada aparat polri sesampainnya
mereka di tkp perihal ledakan bom, itu sendiri dan daerah / area
yang telah disisir / diperiksa.
8. Laporan lainnya yang terkait.

Prosedur ancaman bom via telepon

1. Penerima telepon harus bersikap tenang, wajar dan jangan


panik.
2. Pancing penelpon agar bicara selama mungkin dengan berbagai
pertanyaan untuk mengenali suara penelpon.
3. Ingat dan catat pesan-pesan penelpon dan perhatikan suasana
lingkungan yang terdengar di telpon, misalnya: dialek/logat
penelpon, suara mobil lalu-lalang, dll.
4. Hubungi pihak telkom darimana tempat/lokasi penelpon tersebut
berasal. ( jika memungkinkan)
5. Segera hubungi pihak pimpinan manajemen , koordinator
keamanan dan kepolisian wilayah terdekat (polsek) secara diam-
diam guna menghindari kepanikan orang.
6. Lakukan penyisiran untuk mencari apakah ada benda dilokasi
dengan ciri-ciri yang disebutkan oleh penelpon.
7. Apabila benda tersebut ditemukan, jangan sentuh melainkan
lakukan tindakan pengamanan di tempat kejadian perkara
(tptkp) sambil menunggu petugas polri tiba.
8. Koordinir agar staff dan karyawan serta tamu/konsumen untuk
segera keluar dengan tertib
9. Amankan semua akses keluar/masuk, orang-orang yang tidak
berkepentingan “dilarang masuk”.

6 Unit Terkait Unit Satpam (Security)

Anda mungkin juga menyukai