MRI merupakan pemeriksaan organ tubuh yang dilakukan dengan
menggunakan teknologi magnet dan gelombang radio. Pemeriksaan MRI membutuhkan bantuan zat pewarna khusus yang disuntikkan melalui pembuluh darah, untuk membantu meningkatkan ketepatan gambar, sebagai hasil dari pemeriksaan. Pemeriksaan MRI digunakan untuk menghasilkan gambar organ, tulang, atau jaringan lunak tubuh, termasuk sistem saraf. Dokter menjalankan pemeriksaan MRI guna mendiagnosis penyakit atau luka. Dokter juga bisa menilai seberapa baik pengobatan yang tengah berjalan. MRI dapat dilakukan pada berbagai bagian tubuh Anda. MRI diperlukan umumnya ketika teknik pencitraan lain tak bisa memberikan informasi yang memadai untuk penanganan kondisi pasien lebih lanjut. Misalnya dokter belum bisa menegakkan diagnosis setelah menjalankan CT scan atau pemindaian menggunakan sinar-X. Dalam hal ini, dokter bisa menyarankan pemeriksaan MRI bagi pasien. Keunggulan pemeriksaan MRI lainnya termasuk: o Bersifat non-invasif (tanpa pembedahan) o Tanpa radiasi o Zat kontras MRI jarang menghasilkan reaksi alergi o Gambar struktur jaringan lunak sangat jelas dan detail dibanding teknik pencitraan lain o Dapat dengan mudah membuat ratusan gambar dari hampir semua arah dan orientasi apa pun o Dapat mencakup sebagian besar tubuh. o Dapat digunakan untuk melihat apakah kanker telah menyebar dan membantu menentukan pengobatan terbaik Kekurangan MRI scan: o Kebisingan: ada suara bising hingga mencapai 120 desibel dalam mesin pemeriksaan MRI tertentu. Pasien mungkin akan diberi alat penyumbat telinga sebelum masuk ke mesin. o Stimulasi saraf: sensasi berkedut yang muncul dari proses di dalam mesin MRI. o Masalah zat kontras: bagi pasien gagal ginjal berat yang memerlukan dialisis mungkin akan bermasalah dengan penggunaan zat kontras gadolinium. o Masalah kehamilan: disarankan ibu hamil tidak menjalani pemeriksaan MRI pada trimester pertama kehamilan dalam kaitan dengan penggunaan zat kontras yang mungkin mempengaruhi janin. o Klaustrofobia: mesin MRI umumnya tertutup di sekelilingnya dan sempit sehingga tidak nyaman bagi pengidap klaustrofobia. Tapi kini sudah ada mesin MRI terbaru yang lebih terbuka sehingga lebih ramah bagi pasien yang punya fobia terhadap tempat yang sempit dan tertutup. Prosedur: o Pasien mendapat penjelasan dari dokter/radiolog tentang proses MRI sebelumnya. o Ganti pakaian sesuai yang disediakan, melepas aksesori logam, dan bersiap berbaring di mesin. o Disediakan bantal, selimut, dan penyumbat telinga atau headphone untuk mengurangi suara bising. o Dokter menyuntikkan zat kontras untuk memperjelas gambaran struktur tubuh. o Berbaring di mesin, masuk ke dalam tabung (tergantung tujuan pemeriksaan), medan magnet dan suara akan menciptakan gambaran tubuh. o Pemeriksaan berlangsung 20-90 menit, kemudian pasien bisa pulang. o Disarankan pulang dengan pendamping, khususnya jika membutuhkan obat penenang selama proses MRI.