Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH K3 DAN ASPEK HUKUM

RUANG SEMPIT TERBATAS

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 7

1. HUSAIN 922021030
2. NAZWA AFAF HAURARIYANTI 922021048

K3 DAN ASPEK HUKUM


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karrna telah memberikan


kesempatan kepada kami untuk meneyelesaikan makalah ini. Atas Rahmat dan
hidayah-nyalah kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “ Ruang Sempit Terbatas
“ dengan tepat waktu.

Makalah “ Ruang Sempit Terbatas “ disusun guna memenuhi tugas bapak


Chandra Irawan selaku dosen pada mata kuliah K3 dan Aspek Hukum di Jurusan
Teknik Sipil POLTEKBA. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang “ Ruang Sempit Terbatas “.

Kami mengucapkan terimakasih sebesar – besarnya kepada Bapak Chandra


Irawan selaku dosen mata kuliah K3 dan Aspek Hukum. Tugas yang telah diberikan
ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni oleh kami.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
proses penyusunan makalah ini

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Balikpapan, Juni 2023

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii


DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
1.3 Maksud dan Tujuan ................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3

2.1 Pengertian Ruang Sempit Terbatas ( Confined Place ) ............................................. 3


2.2 Persyaratan K3 Memasuki Ruang Sempit Terbatas ( Confined space ) .................. 3
2.3 Ciri – Ciri Ruang Terbatas (Confined Space) ............................................................. 5
2.4 Contoh – Contoh Ruang Sempit Terbatas ( Confined Space ) ................................. 5
2.5 Jenis -Jenis Aktifitas Di Ruang Sempit Terbatas ( Confined Space ) ................... 5
2.6 Dasar Hukum Tentang Ruang Terbatas ( Confined Space ) .................................. 6
BAB III METODE PELAKSANAAN ...................................................................... 7

3.1 Syarat – Syarat Bekerja di Ruang Sempit Terbatas .............................................. 7

3.2 Bahaya Yang Terjadi di Ruang Sempit Terbatas ( Confined Space ) ..................... 8
3.3 Pengendalian Resiko di Ruang Terbatas ( Confined Space ) ................................. 9
3.4 Alat Pelindung Diri .............................................................................................. 10

3.5 Alat Keselamatan di Ruang Sempit Terbatas........................................................ 13

3.6 Safety Sign ............................................................................................................ 15

3.7 Personel Yang Terlibat Dalam Pekerjaan Ruang Terbatas (Confined Space) ... 15

3.8 Metode Persiapan dan prosedur penyelamatan di ruang terbatas ......................... 16

iii
BAB IV STUDI KASUS ........................................................................................... 18
4.1 Kasus Kecelakaan ................................................................................................ 18
4.2 Solusi Yang di Terapkan ....................................................................................... 19
BAB V PENUTUP ..................................................................................................... 20
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 20
5.2 Saran ...................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 22

iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Ruang Sempit Terbatas ( Confined Space ) ................................................. 3
Gambar 2.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Ruang terbatas.................................. 4
Gambar 2.3 Contoh – Contoh Ruang Terbatas ( Confined Space ) ................................ 5
Gambar 2.4 Salah Satu Contoh Jenis Aktifitas di Ruang Sempit Terbatas .................. 5

Gambar 3.1 Contoh Formulir Izin Kerja di Ruang Terbatas (Confined Space) .......... 7

Gambar 3.2 respirator dilengkapi dengan filter dan cantridge ................................... 10


Gambar 3.3 Safety Helmet .......................................................................................... 10

Gambar 3.4 Earmuff dan Earplug .............................................................................. 11


Gambar 3.5 Boddy Harnes .......................................................................................... 11
Gambar 3.6 Goggles dan Face mask dengan respirator yang di lengkapi filter ........ 12
Gambar 3.7 Safety Shoes ........................................................................................... 12
Gambar 3.8 Safety Coverall / Warepack .................................................................... 12
Gambar 3.9 SCBA ( Self Contained Breathing Apparatus ) ......................................... 13
Gambar 3.10 Alat detector ........................................................................................ 14
Gambar 3.11 SistemVentilasi .................................................................................... 14
Gambar 3.12 Two- way radios ................................................................................... 14
Gambar 3.13Safety Helmet dengan Head lamp ........................................................ 14

Gambar 3.14 Tripod dan Life Line ............................................................................ 15

Gambar 3.15 Personel yang terlibat di ruang terbatas ( Confined Space ) ................ 16

Gambar 3.16 Safety Sign di ruang terbatas ................................................................. 16

v
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) adalah hal yang terpenting dalam
melakukan setiap pekerjaaan, agar tidak terjadi keadaan yang berbahaya yang dapat
mencelekai atau menciderai orang yang bekerja tersebut. Salah satunya Ketika bekerja
di dalam ruangan terbatas ( Confined Place) yang dapat membahayakan seorang Ketika
berada di ruangan tersebut. Bekerja di dalam ruang terbatas (confined spaces)
mempunyai resiko terhdapap keselamatan dan Kesehatan pekerja di dalamanya. Oleh
karena itu diperlukan aturan dalam rangka membeerikan jaminan perlindungan
terhadap pekerja dan asset lainya, baik melalui peraturan perundangan – undangan,
program memasuki ruang terbatas dan persyaratan ataupun prosedur untuk memasuki
dan bekerja di dalam ruang terbatas.
Banyaknya kecelakaan fatal yang terjadi pada ruang terbatas (confined
space),karena tidak mengetahui dan memahami prosedur K3. Sehingga perlu di
keluarkan pearturan/pedoman yang dpat mengatur dengan lebih jelas dan lengkap.
Ruang terbatas (confined spaces) mengandung beberapa sumber bahaya baik yang
berasal dari bahan kimia yang mengandung racun dan mudah terbakar dalam bentuk
gas,uap,asap,debu,dan sebagainya. Kecelakaan yang terjadi di lapangan seperti
terjadinya oksigen defisiensi atau sebaliknya kadar oksigen yang berlebihan,suhu
ekstrem,terjebak, maupun resiko fisik lainya yang timbul seperti kebisingan,
permukaan yang basah/licin dan kejatuhan benda keras yang terdapat di ruang terbatas
yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja sampai dengan kematian tenaga kerja
yang bekerja di dalamnya.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun hal – hal yang akan di bahas pada materi confined space (ruang terbatas)
adalah sebagai berikut :
1. Memahami pengerttian confined space ( ruang terbatas ).
2. Memahami persyaratan K3 dalam ruang terbatas ( confined space).
3. Mengetahui contoh – contoh ruang terbatas ( confined space ).

1
4. Memahami bahaya yang ada pada ruang terbatas ( confined space ).
5. Memahami dasar – dasar hukum tentang ruang terbatas ( confined space ).
6. Memahami persyaratan seorang petugas yang akan bekerja di ruang terbatas
(confined space).
7. Mengetahui sistem perijinan ruang terbatas (confined space ).
8. Memahami prosedur penyelamatan di ruang terbatas ( confined ).

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dalam penulisan makalah ini dibuat sebagai pedoman untuk K3 karena
sering kali terjadinya bahaya dan kecelakaan yang terjadi akibat bekerja di dalam ruang
terbatas. Sebagai calon ahli K3 kami harus mengetahui dan memahami prosedur dan
bahaya apa yang akan timbul apabila bekerja di ruang terbatas serta bagaimana cara
Tindakan pengendalian agar tidak terjadi kecelakaan akibat bekerja di dalam ruang
terbatas.

Adapun tujuan dari disusunya tugas mata kuliah K3 dan Aspek Hukum antara lain:

1. Dapat memberikan pengetahuan kepada mahasiswa/i tentang keselamatan dan


Kesehatan kerja untuk pekerjaan yang dilakukan di ruangan terbatas ( Confined
Space)
2. Dapat memberikan pengetahuan tentang bagaimana langkah – Langkah yang harus
dilakukan pada pekerjaan di dalam ruang sempit terbatas ( Confined Spaces ) dalam
mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ruang Sempit Terbatas ( Confined Space )

Ruang sempit Terbatas ( Confined Space ) merupakan ruang yang tidak cukup luas
yang memungkinkan pekerja masuk kedalam ruangan tersebut untuk melakukan
pekerjaan dan akan memiliki keterbatasan untuk keluar ataupun masuk. Menurut
OSHA ( Lembaga K3 Amerika ), ruang sempit terbatas ( Confined Space ) adalah
sebuah ruangan yang mempunyai tigas karakteristik, yaitu mempunyai luas yang
terbatas dan dikonfigurasikan agar tubuh pekerja dapat masuk dan melakukan
tugasnya, mempunyai keterbatasan pintu untuk masuk dan keluar dan tidak di desain
untuk pekerjaan yang terus menerus.

Ruang sempit terbatas ( Confined Space ) tidak dirancang sebagai tempat kerja
yang dilakukan terus menerus. Di dalam ruang sempit terbatas tidak ada ventilasi, oleh
karena itu sirkulasi udara terbatas dan minim sekali akan oksigen. Terjadinya
kecelakaan fatal yang dapat meningkatkan seorang petugas meninggal dunia di dalam
ruang sempit terbatas tersebut dikarenakan tidak memahami akan prosedur K3 tentang
ruang sempit terbatas.

Gambar 2.1 Ruang Sempit Terbatas ( Confined Space )

2.2 Persyaratan K3 Memasuki Ruang Sempit Terbatas ( Confined space )


Terdapat persyaratan K3 untuk memasuki ruang terbatas ( Confined Space )
sebagai berikut :

3
1. Pada penutup/akses/ pintu masuk harus dipasang penutup sementara atau
penghalang sementara untuk mencegah masuknya pekerja tanpa di sengaja dan
untuk melindungi pekerja di ruang terbatas.
2. Sebelum memasuki ruangan udara di dalam ruangan harus diuji terlebih dahulu,
berturut – turut untuk kadar oksigen, gas, uap yang mudah terbakar, dengan
menggunakan peralatan yang sudah di tentukan.
3. Tidak boleh ada udara berbahaya dalam ruangan tersebut jika terdapat pekerja di
dalamnya.
4. Wajib menyediakan sistem aliran udara secara kontinyu dengan ketentuan di bawah
ini :
a. Pekerja tidak boleh memasuki ruangan sebelum udara berbahaya di dalamnya
di bersihkan dahulu
b. Aliran udara tersebut diarahkan sedemikian rupa sehingga dapat mencapai area
yang diaman pekerja akan berada dan harus berlangsung terus – menerus
selama pekerja di dalam.
5. Udara dalam ruangan harus di uji secara berkala untuk memastikan bahwa
pengaturan aliran udara dapat menecegah udara yang berbahaya di dalam ruangan.
6. Jika terdapat udara yang berbahaya selama kegiatan di ruang terbatas berlangsung
maka lakukan hal di bawah ini :
a. Setiap pekerja harus meninggalkan ruangan terbatas secepatnya.
b. Ruangan harus dievaluasi untuk menentukan bagaimana udara berbahaya
tersebut dapat terjadi.
c. Melakukan pemeriksaan untuk melindungi pekerja dari udara berbahaya
tersebut sebelum kegiatan berlangsung.

Gambar 2.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Ruang terbatas

4
2.3 Ciri – Ciri Ruang Terbatas (Confined Space)
Berikut di bawah ini ciri – ciri dari ruang terbatas, diantaranya:
1. Memiliki bukaan/akses masuk yang terbatas baik untuk masuk maupun keluar.
2. Tidak dirancang untuk manusia berada di dalamnya secara terus menerus
3. Ventilasi yang tidak memadai
4. Berpotensi mengandung gas beracun dan bahaya – bahaya lainya.
2.4 Contoh – Contoh Ruang Sempit Terbatas ( Confined Space )
Beberapa contoh dari ruang sempit terbatas ( Confined Space ) antara lain :
1. Tangki penyimpanan air, bahan bakar atau tanki bahan-bahan kimia
2. Septictank
3. Jaringan perpipaan, terowongan bawah tanah, dan struktur lainya yang serupa.
4. Bunker,boiler,bejana transport
5. Silo ( gudang penyimpanan bahan-bahan tertentu )
6. Galian yang dalamnya lebih dari 1,5 meter, dan lain sebagainya..

Gambar 2.3 Contoh – Contoh Ruang Terbatas ( Confined Space )


2.5 Jenis -Jenis Aktifitas Di Ruang Sempit Terbatas ( Confined Space ).
Melihat resiko maupun bahaya – bahaya yang bisa terjadi di ruang terbatas
membuat ruang terbatas tidak di rancang untuk pekerjaan yang dilakukan secara terus
menerus, oleh karena itu ada beberapa pekerjaan yang mengharuskan pekerja bekerja
di ruang terbatas (Confined Space) diantaranya :
1. Perawatan atau pembersihan pada ruang terbatas
2. Pemeriksaan atau perbaikan terhadap ruang terbatas jika terdapat suatu masalah
atau di perlukanya pemeriksaan ataupun perbaikan terhadap ruang terbatas

5
3. Pengelasan, pelapisan dan pelindungan karat
4. Penyelamatan dan memberikan pertolongan kepada pekerja yang cidera atau
pingsan dari ruang terbatas; dan

Gambar 2.4 Salah Satu Contoh Jenis Aktifitas di Ruang Sempit Terbatas

2.5 Dasar Hukum Tentang Ruang Terbatas ( Confined Space ).


Hukum yang mendasari keselamatan dan Kesehatan kerja ruang terbatas (
Confined Space ) adalah :

1. Undang Undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja ( pasal 2, pasal 3,pasal
9)
2. Permennaker Trans No 1 /Per/Men/1982 tentang bejana tekan
3. Surat Keputusan Dirjen Binwasnaker No. Kep. 113/DJPPK/IX/2006 tentang
Pedomandan Pembinaan Teknis Petugas K3 Ruang Terbatas
4. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.
SE.117/Men/PPKPKK/III/2005 tentang Pemeriksaan Menyeluruh Pelaksanaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Pusat Perbelanjaan, Gedung Bertingkat, dan
Tempat- Tempat Publik Lainnya.

6
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Syarat – Syarat Bekerja di Ruang Sempit Terbatas


Sebelum memasuki ruang terbatas ( Confined Space ) perlu di perhatikan syarat –
syarat yang perlu di penuhi, dan pengurus wajib untuk melakukan identifikasi dan
evaluasi terhadap termpat kerja untuk menentukan apakah ruang terbatas memerlukan
izin khusus atau tidak. Izin kerja yang memuat hal-hal sebagai berikut:

• Tanggal, lokasi, waktu dan nama atau kode ruang terbatas,


• Tujuan memasuki ruang terbatas dan bahaya di dalam ruang terbatas,
• Jangka waktu berlakunya ijin kerja,

Menurut Kepdirjen Binwasnaker No. 113/DJPPK/IX/2006 Tentang Pedoman K3


di Ruang Terbatas, pengurus wajib melakukan identifikasi dan evaluasi terhadap
tempat kerja untuk menentukan apakah ruang terbatas memerlukan izin khusus atau
tidak

➢ Dengan izin khusus


1. Mengandung gas/ uap berbahaya
2. Mengandung gas atau kontaminan udara beracun
3. Mengandung material/ struktur tertentu yang dapat membuat pekerja
terperangkap di dalamnya.
4. Berisi bahan yang berpotrnsi menghambat jalur masuk/keluar
5. Bahaya lain yang mengakibatkan kematian atau cedera berat.
➢ Tanpa Izin Khusus
1. Tidak mengandung gas/ uap berbahaya
2. Tidak mengandung gas atau kontaminan udara beracun
3. Tidak mengandung material/struktur yang dapat membuat pekerja
terperangkap di dalamnya
4. Tidak memiliki potensi energi berbahaya yang dapat mengakibatkan cedera
5. Mengandung benda yang dapat mengakibatkan kematian atau cedera berat.

7
Gambar 3.1 Contoh Form Surat Izin Bekerja di Ruang
Terbatas (Confined Space)
3.2 Bahaya Yang Terjadi di Ruang Sempit Terbatas ( Confined Space )
Bekerja di ruang sempit terbatas memiliki kemungkinan yang lebih besar
menyebabkan kecelakaan kerja. Banyak kecelakaan yang terjadi karena pekerja tidak
menyadari akanbahaya atau potensi bahaya di dalam pekerjaan ruang sempit terbatas (
Confined Space ), atau menyepelekan bahaya baru dan kondisi lain yang terjadi Ketika
bekerja daam ruang sempit terbatas. Bahaya – bahaya yangberkaitan dengan ruang
sempit terbatad ( Confined Space ) adalah :

1.Resiko serius peledakan


2.Kehilangan kesadaran akibat sesak nafas yang di sebabkan adanya gas, asap, uap,
atau minimnya oksigen.
3.Kehilangan kesadaran karena kenaikan suhu tubuh
4.Sesak nafas/mati lemas karena tidak dapat mencapai udara atau tempat yan terdapat
udara terjebak di dalam.
5.Kekurangan oksigen. Hal ini terjadi karena reaksi antara tanah dengan oksigen di
dalam atmosfir. Tanah yang mengandung kapur menghasilkan karbon dioksida dan
menggantikan udara normal. Kekurangan oksigen juga dapat terjadi akibat karat di
ruang terbatas yang terbuat dari logam.

Selain potensi bahaya yang sudah di jelaskan di atas, ruang terbatas dapat menjadi
tempat kerja yang sangat berbahaya bagi tenaga kerja yang memiliki keterbatasan
Kesehatan baik fisik maupun psikis. Oleh karena itu dipastikan bahwa setiap tenaga
kerja tidak mempunyai ruwayat penyakit – penyakit sebagai berikut :

8
1. Epilepsi

2. Penyakit jantung atau ganguan jantung

3. Asma atau bronchitis

4. Gangguan mental

5. Trauma
6. Gangguan pendengaran
7. Kecacatan penglihatan permanen
8. Sakit kepala seperti migrain ataupun vertigo yang dapat menyebabkan disorientasi
9. Gangguan atau sakit tulang belakang
10. Dan penyakit – penyakit lainya yang dapat memebahayakan jika di dalam ruang
sempit terbatas.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan di ruang terbatas adalah
kemungkinan adanya gangguan dari hewan pengerat, serangga maupun Binatang buas
lainya yang merupakan satwa alamiah di sekitar ruang terbatas.

3.3 Pengendalian Resiko di Ruang Terbatas ( Confined Space )

Setelah memahami potensi bahaya di ruang terbatas, bisa diketahuai bahwa


penting bagi kita untuk Menyusun program pengendallian resiko di ruang terbatas. Hal
ini ditujukan untuk menilai apakah resiko suatu pekerjaan di ruang terbatas. Dalam
pengendalian resiko ruang terbatas adalah sebagai berikut :

1. Melakukan pengujian kualitas udara di dalam ruang terbatas ( Confined Space ).


Pengujian dilakukan terhadap :

• Kandungan oksigen

• Kandungan kontaminan yang mudah terbakar

• Kandungan kontaminan lainya yang memiliki potensial bahaya.

2. Ventilasi harus selalu di jaga selama pekerjaan berlangsung. Jika pengujian


menunjukkan adanya kekurangan oksigen atau gas beracun, maka diperlukan

11
ventilasi atau pengaliran udara sebelum pekerjaan dilakukan dan lakukan pengujian
lagi sebelum pekerja masuk ke dalam ruangan. Pengujian sebelum masuk
menunjukkan apakah ruangan tertutup sudah aman untuk dimasuki.

3. Menerapkan prosedur lock out dan tag out (LOTO).

4. Mengamankan peralatan yang menyimpan energi

5. Mengidentifikasi potensi bahaya yang akan terjadi di ruang sempit terbatas.

6. Memastikan bahwa pengaman peralatan sudah terpasang dengan benar.

3.4 Alat Pelindung Diri

Pekerja harus bisa menggunakan alat pelindung diri dengan benar sebelum
mereka memasuki ruang terbatas ( Confined Space ). Alat pelindung diri yang
digunakan pada Confined Space antara lain :

• Pelindung Pernapasan ( Respirator / Masker )

Digunakan unruk menghindari terhirupnya udara kotor, melindungi diri dari debu,
asap, dan kabut. Alat ini harus dilengkapi dengan filter, sedangkan untuk melindungi
dari uap dan bahan kimia dan gasgas tertentu maka alat pernapasan ini harus dilengkapi
dengan cantridge.

Gambar 3.2 respirator dilengkapi dengan filter dan cantridge


• Safetty Helmet
Untuk melindungi kepala dari benturan atau kejatuhan benda.

Gambar 3.3 Safety Helmet

12
• Earmuff atau Earplug
Untuk melindungi telinga dari suara bising saat bekerja. Dan terdapat perbedaan
anatara earmuff dan earplug, biasanya earmuff memiliki model lebih besar yang terdiri
dari material peredam bising dan bantalan telinga yang menutupi semua bagian telinga
dan ditahan oleh headband, sehingga secara tidak langsung kemampuan dalam
meredam kebisingan lebih baik daripada earplug. Sedangkan earplug sendiri memiliki
fungsi yang sama yaitu melindungi dan mengurangi tingkat kebisingan, earplug juga
sebagai penurun intensitas suara dan telinga yang berbentuk penyumbat yang di pakai
pada lubang telinga, dan menutup suara lebih rendah.

Gambar 3.4 Earmuff dan Earplug


• Body Harnes
Untuk melindungi pekerja dari bahaya terjatuh Ketika melakukan pekerjaanya. Dan
dapat digunakan untuk mrmindahkan pekerja apabila terjadi kondisi darurat.

Gambar 3.5 Boddy Harnes


• Goggles atau Face Shield

Safety goggles merupakan pelindung yang berguna untuk melindungi mata dari
bahaya tertentu seperti debu, logam cair, kabut, uap,asap,bahan kimia,cairan asam,atau
radiasi optic yang dapat menyebabkan iritasi atau kerusakan fisik. Sedangkan face
shield merupakan Alat pelindung wajah ini berfungsi untuk melindungi organ mata dan
muka secara keseluruhan dari paparan sumber bahaya.

12
Gambar 3.6 Goggles dan Face mask dengan respirator yang
di lengkapi filter
• Safety Shoes
Sebagai alat pelinfung kaki dari kejatuhan benda, logam tajam maupun panas.

Gambar 3.7 Safety Shoes

• Safety Coverall
salah satu jenis pakaian pelindung yang dibuat dari bahan khusus. Penggunaan
pakaian ini dapat melindungi dari air, api, atau zat-zat kimia. Penggunaan bahan untuk
wearpack disesuaikan dengan lingkungan tempat bekerja.

Gambar 3.8 Safety Coverall / Warepack

12
• SCBA ( Self Contained Breathing Apparatus )
SCBA atau Self Contained Breathing Apparatus, merupakan alat bantu pernapasan
untuk waktu tertentu sesuai dengan jumlah oksigen yang tersedia pada alat tersebut.
SCBA terdiri dari tabung (botol) bertekanan udara masker dan peralatan-peralatan
pembawa. Dan SCBA diperlukan apabila udara di dalam ruangan tersebut berbahaya.

Gambar 3.9 SCBA ( Self Contained Breathing Apparatus )

3.5 Alat Keselamatan di Ruang Sempit Terbatas


1. Peralatan pengujian dan pemantauan di ruang terbatas untuk mengecek udara
berbahaya mencakup konsentrasi oksigen hingga konsentrasi uap dan gas
berbahaya.

Gambar 3.10 Alat detector

2. Peralatan Pengaliran Udara (Sistem Ventilasi )


Pengujian harus dilakukan sebelum masuk ke ruangan tertutup atau sebelum
melakukan pekerjaan yang kemungkinan ada bahaya peledakan gas. Jika pengujian
menunjukkan adanya kekurangan oksigen atau gas beracun, maka diperlukan ventilasi
atau pengaliran udara sebelum pekerjaan dilakukan dan lakukan pengujian lagi

13
sebelum pekerja masuk ke dalam ruangan. Pengujian sebelum masuk menunjukkan
apakah ruangan tertutup sudah aman untuk dimasuki. Oleh karena kondisi udara selalu
berubah, maka pengujian harus dilakukan selama pekerjaan berlangsung, baik menurut
interval waktu maupun secara terus menerus.

Gambar 3.11 SistemVentilasi

3. Peralatan komunikasi yang diperlukan untuk memonitor pekerja yang masuk ke


dalam ruang terbatas dan memberitahu pekerja tersebut bila terjadi keadaan darurat
dan perlu dilakukan evakuasi. Komunikasi yang di gunakan meliputi berbagai cara
antara lain :
• Verbal
• Hand Signals
• Two- way radios

Gambar 3.12 Two- way radios

4. Peralatan untuk penerangan tambahan agar pekerja dapat melihat dengan jelas
dalam bekerja dan keluar secepatnya dari ruangan dalam keadaan darurat

Gambar 3.13 Safety Helmet dengan Head lamp

14
5. Peralatan lain seperti tripod,life line,dan lain – lain. Tripod sendri untuk
mengaitkan life line yang di gunakan untuk menarik pekerja jika terjadi kondisi
darurat. Life line untuk mengaitkan body harness ke tripot.

Gambar 3.14 Tripod dan Life Line


3.5 Safety Sign

Safety Sign adalah sebuah media visual berupa gambar untuk ditempatkan di area
kerja yang memuat pesan – pesan agar setiap pekerja selalu memperhatikan aspek –
aspek keselamatan dan Kesehatan kerja. Oleh karena itu karena pada ruang terbatas
terdapat banyak sekali bahaya -bahaya yang dapat membahayakan keselamatan para
pekerja, oleh karena itu penggunaan safety sign juga merupakan salah satu hal untuk
mencegah kecelakaan kerja pada ruang terbatas sekaligus untuk memperingatkan para
pekerja.

Gambar 3.15 Safety Sign di ruang terbatas

3.6 Personel Yang Terlibat Dalam Pekerjaan Ruang Terbatas (Confined Space)
Melihat potesni bahaya yang akan terjadi pada saat bekerja di ruang tebatas
(Confined Space) perlu adanya pengendalian bahaya dan pengawasan terhadap
pekerja,dan di bawah ini merupakan petugas/ personel yang akan terlibat dalam
pekerjaan ruang terbatas ( Confined Space):

15
5 Pengawas pekerjaan ruang terbatas (Entry Supervisor )
Orang yang bertanggung jawab di luar area confined space. Dan melakuka
komunikasi dengan personil yang bekerja didalam confined space, pengawas
wajib mempunyai sertifikas kompetensi dan tidak boleh melakukan pekerjaan
lain.
6 Petugas utama ( Entrand)
Orang yang melakukan pekerjaan di dalam ruang terbatas ( confined space )
yang sudah terlatih dan kompeten.
7 Petugas madya/pendamping ( Attendant)
Pekerja yang berjaga di luar dan selalu bertugas untuk mengawasi petugas
utama
8 Petugas penyelamat dan tanggap darurat (Emergency Rescue Personel)
Orang yang di tunjuk sebagai penyelamat pada saat terjadi kecelakaan atau
kondisi darurat.
Sangat penting. Supervisor, petugas madya (attendant), pekerja yang memasuki
ruang terbatas dan personel penyelamatan perlu mendapatkan pelatihan mengenai
bekerja aman di ruang terbatas. Adalah penting bagi setiap orang yang terlibat dalam
pekerjaan di ruang terbatas benar-benar dilatih orang yang kompeten.

Gambar 3.16 Personel yang terlibat di ruang


terbatas ( Confined Space )

16
3.7 Metode Persiapan dan prosedur penyelamatan di ruang terbatas
Dalam persiapan dan prosedur penyelamatan di ruaang terbatas perencanaan
penyelamatan haraus di mengerti oleh semua petugas, beberpa peralatan yang di
butuhkan untuk persiapan dan penyelamatan di ruang terbatas yaitu :

• Prosedur penyelamatan dan peralatan yang digunakan


• Pengendalian sekitar lokasi
• Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dan Cardiopulmonary
Resuscitation (CPR)

Beberapa prosedur yang di ikuti Ketika persiapan dan penyelamatan di ruang


terbatas seperti :

a. Supervisor atau pengawas menginformasikan tentang bahaya yang mungkin


terjadi di ruang terbatas dan tindakan yang harus dilakukan bila terjadi kondisi
keadaaan darurat di area ruang terbatas
b. Bila terjadi keadaan darurat stand by person harus menginformasikan kepada
pengawas
c. Supervisor atau pengawas menginformasikan keadaan darurat kepada Security.
d. Ketua Tim Keadaan Darurat melakukan pemeriksaan kondisi di area kerja dan
mengkoordinasikan kepada tim keadaan darurat
e. Tim Evakuasi Membantu mengangkat dan menolong korban yang menderita
untuk di bawa ke klinik.
f. Tim Kesehatan menangani karyawan yang terluka sesuai dengan prosedur dan
manual P3K dan bila diperlukan penanganan lebih lanjut mengantarkan
korban ke rumah sakit.

17
BAB IV
STUDI KASUS
8.1 Kasus Kecelakaan
Seorang pekerja tewas saat menggali lubang septic tank di proyek Gedung manhatta,
Jl TB Simatupang Kav 1 Jakarta Selatan. Liam orang ini tewas akibat keracunan gas,
wahyu hadinigrat mengatakan bahwa mereka menghirup gas beracun dan meninggal
karena lemas sehinnga terjadi pada rabu (13/2/2013). Diwawancarai secara terpisah,
kasatreskrim polres Jakarta selatan AKBP Hermawan mengatakan di gedung itu
sedang di lakukan pembuatan 4 lubang sudah septitank. Tiga lubang yang belum beres.
Yang belum selesai ini tinggal proses finising saja. Kata Hermawan di polda metro
jaya, jl gatot Subroto Jakarta. Saat mengerjakan septitank tersebut ada dua orang
pekerja yang turun ke bawah, sedangkan dua orang lainnya menunggu di atas, Ketika
dua orang pekerja ini turun mereka minta tolong sehingga pekerja di atas ikut turun
kebawah. Begitu turun dua orang yang turun kebawah tadi keracunan gas juga,
sehingga ada empat orang yang lemas akibat keracuan gas.

Kemudia ada dua orang lagi mencoba menolong, namun mereka yang mencoba
menolong ini juga lemes keracuna gas. Kemudian salah satu petugas K3 gedung itu
juga mencoba turun kebawah untuk menolong 6 orang yang lemas kehabisan oksigen
di lubang septictank tersebut, namun petugas k3 ini juga lemas, total 7 orang yang
lemas di lubang yang memiliki kedalaman 6 meter ini. Untuk menolong 7 orang
tersebut. Para pekerja memasang blower untuk menyedot gas tersebut. Seorang yang
memakai tabung oksigen juga di kirim untuk menyelamatkan 7 orang tersebut. Stelah
di tolong 5 orang tewas dan 2 orang kritis. Hermawan mengatakan, dua orang yang
kritis tersebut saat ini sudah membaik dan sadar. Kita sudah melakukan olah TKP dan
mengambil udarah dalam lubang dan sampel darah korban.

18
8.2 Solusi Yang di Terapkan
Dengan adanya kecelakaan yang terjadi kita dapat menyimpulkan bahwa saat
ingin memulai sebuah pekerjaan terlabih dahulu perhatikan prosedur kerja, aba-aba
yang di berikan :

a. Jika memasuki area galian, pastikan dinding telah mengikuti prosedur


keselamatan untuk pencegahan lonsor dan terjadinya kecelakaan yang tidak di
inginkan.
b. Jika memasuki kedalaman manhole, pastikan LOTO telah berjalan dan di pasang,
sehingga karyawan yang tahu bahwa dalam sistem itu sedan gada proses
perbaikan.
c. Jika terjadi kecelakaan kerja seperti keracunan gas, pastikan korban tidak di
kerumuni.
d. Cek jalur pernapasan dan kompresi dada untuk bantuan pernafasan jika terjadi
keracunan gas.
e. Menggunakan alat pelindung diri sebelum memasuki area kerja pada ruang
sempit terbatas salah satunya yaitu seperti resipator.

19
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Ruang terbatas ( Confiend Space ) merupakan ruang yan tidak cukup besar yang

kecil kemungkinananya oran untuk masuk ke dalamnya untukmelakukan pekerjaan

dan memiliki keterbatasan untuk keluar dan masuk.

2. Ruang terbatas mempunyai tigas karakteristik, yaitu mempunyai luas yang terbatas

dan dikonfigurasikan agar tubuh pekerja dapat masuk dan melakukan tugasnya,

mempunyai keterbatasan pinyu untuk masuk dan keluar, dan tidak di desain untuk

pekerjaan yang terus menerus.

3. Contoh dari ruang terbatas ( Confined Space ) seperti tanki penyimpanan, bejana

transport, boiler, dapur/ tanur, silo, dan jenis tangka lainya.

4. Bahaya – bahaya yang berkaitan dengan ruang terbatas ( Confind Space ) adalah

persyaratan Kesehatan untuk orang yang akan bekerja di ruang terbatas aladah

resiko serius peledakan, kehilangaankesadaran yang disebabkan gas, asap, uap atau

minimnya oksigen, sesak nafas/mati lemas karena tidak mendapat udara.

5. Persyaratan Kesehatan untuk orang yangbelerja di ruang terbtasd adalah seseorang

yang memiliki Kesehatan jasmani dan rohani. Dalam melakukan penyelamatan

atau bekerja di ruang terbatas ( Confined Space ) dibutuhkan sistem perijinan agar

nantinya dapaat melakukan prosedur K3 denganbaik.

6. Persiapan dan prosedur penyelamatan di ruang terbatas memerlukan peralatan


yangdibutuhkan serta Teknik penyelamatan yangbaik. Maka di perlukan
pengetahuan mengenai K3 dalam ruang terbatas ( Confined Space) agar terciptanya
keselamatan pekerja dari bahaya yang ada.

20
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan mengenai ruang terbatas (Confined Space),sebagai
berikut :

1. Mengidentifikasi bahaya kecelakaan di ruang terbatas sangatlah penting, di


karenakan dengan mengidentifikasi dapat mengurangi resiko kecelakaan di tempat
kerja.
2. Melakukan pengecekan oksigen,gas,uap,ataupun zat kimia yang terdapat di ruang
terbatas baik sebelum pekerjaan berlangsung maupun saat berlangsungnya
pekerjaan dan dilakukan secara berkala.
3. Memperhatikan persyaratan untuk memasuki ruang terbatas, baik untuk
kelengkapan APD,maupun alat – alat keselamatan dan pelengkap lainya untuk
meminimalisir kecelakaan kerja di ruang terbatas ( Confined Space).

21
DAFTAR PUSTAKA

California Department of Education. 1998. Is It Safe To Enter a Confined

Space. California: Cal/OSHA Consultation Service.

http://wfbaskoro2011.blogspot.com/2012/06/mengenal- confined-space

pengendalian.html diakses terakhir pada tanggal 8 September 2014

http://ergonomi-fit.blogspot.com/2012/11/penyelamatan-di-tempat-kerja-

ruang.html diakses terakhir pada tanggal 9 September 2014

http://riautrust.com/read-3407--safety-tak-standar- penyebab-kecelakaan-

kerja-pt-rapp.html diakses terakhir pada tanggal 9 September 2014

http://img.docstoccdn.com/thumb/orig/54222356.png diakses terakhir pada

tanggal 9 September 2014

http://dan arpradhipta.blogspot.com/2012/01/confined- space.html diakses

terakhir pada tanggal 10 September 2014

http://healthsafetyprotection.com/bahaya-confined-space/diakses terakhir

pada tanggan 10 September 2014

http://hr-interanekalestarikimia.blogspot.com/2012/09/pelatihan-confined-

spaces.html diakses terakhir pada tanggal 10 September 2014 OHSAS

18001:2007

22

Anda mungkin juga menyukai