KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Pendahuluan Penyusunan Naskah
Akademik Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Datar tentang Penyelenggaraan
Perumahan Dan Kawasan Permukiman.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015,
salah satu urusan pemerintahan konkuren yang bersifat wajib dan berkaitan dengan pelayanan
dasar adalah perumahan dan kawasan permukiman. Urusan perumahan dan kawasan perumahan
tersebut meliputi beberapa sub urusan yaitu:
1. Perumahan;
2. Kawasan permukiman;
3. Perumahan dan kawasan permukiman kumuh;
4. Prasarana, sarana, dan utilitas umum (psu); dan
5. Sertifikasi, kualifikasi, klasifikasi, dan registrasi bidang perumahan dan kawasan
permukiman.
Selanjutnya dalam rangka penyelenggaraan kewenangan daerah di bidang perumahan
rakyat dan kawasan permukiman serta sebagai penjabaran lebih lanjut ketentuan peraturan
perundang- undangan yang lebih tinggi khususnya Pasal 36, Pasal 49, dan Pasal
98 UU No 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman beserta peraturan
pelaksanaannya dan sekaligus menjadi solusi hukum atas permasalahan di daerah (local
problem solving) terkait di bidang Perumahan dan kawasan permukiman, dipandang perlu
membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Selanjutnya untuk mewujudkan sebuah Peraturan Daerah yang baik dan ideal, maka perlu
dilakukan kajian akademis.
Kajian hukum ini dilaksanakan dalam rangka mendapatkan kajian yang mendalam secara
yuridis terhadap Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Daerah Kabupaten
Tanah Datar. Atas selesainya naskah akademik ini, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyiapan sampai
selesainya laporan pelaksanaan kegiatan penelitian ini.
Laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kami akan menerima dengan tangan terbuka
kritik dan saran guna perbaikannya. Akhirnya kami berharap semoga hasil kajian ini dapat
memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang memerlukannya.
Tim Penyusun
ii
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................5
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................ 6
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH.....................................................................8
1.3 TUJUAN DAN KEGUNAAN ............................................................... 9
1.3.1. Tujuan ...................................................................................... 9
1.3.2. Kegunaan ................................................................................. 9
1.4 METODE .......................................................................................... 10
iii
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
iv
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
v
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
BAB I
PENDAHULUAN
Ketiga, meningkatkan daya guna dan hasil guna sumber daya alam bagi pembangunan
perumahan dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan, baik di kawasan
perKabupatenan maupun kawasan perdesaan. Keempat, memberdayakan para
pemangku kepentingan bidang pembangunan perumahan dan kawasan permukiman.
Kelima, menunjang pembangunan di bidang ekonomi, sosial, dan budaya. Keenam,
menjamin terwujudnya rumah yang layak huni dan terjangkau dalam lingkungan yang
sehat, aman, serasi, teratur, terencana, terpadu, dan berkelanjutan.
Otonomi daerah sebagai suatu cita-cita pemerintah dan bangsa Indonesia diharapkan
dapat memberi semangat bagi pemerintah daerah untuk aktif dan membenahi diri
dengan melaksanakan progam-program pembangunan daerah.
Selain itu berdasarkan pasal 96 Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011 dalam upaya
peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh,
Pemerintah dan/atau pemerintah daerah menetapkan kebijakan, strategi, serta pola-pola
penanganan yang manusiawi, berbudaya, berkeadilan, dan ekonomis.Hal inilah yang
menjadikan pemerintah Kabupaten Tanah Datar mempunyai kewajiban untuk
menangani permasalahan perumahan dan permukiman kumuh di Kabupaten Tanah
Datar.
1-7
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
1-8
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
1.3.1 Tujuan
1-9
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
1.4 METODE
1 - 10
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
TAHAP KAJIAN
TAHAP PERSIAPAN • Penyusunan Data Primer dan
Sekunder
• Mobilisasi Tenaga • Penyusunan Kajian Teori lainnya
• Penyusunan Form Survey • Pengumpulan data-data lapangan
• Pemahaman Lokasi Kegiatan • Sinkronisasi dengan instansi terkait
• Pengumpulan data sekunder
(RDTR, RPJM, RTRW Undang-
Undang dan Peraturan lainnya)
1 - 11
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
BAB II
KAJIAN TEORITIS DAN
PRAKTIKEMPIRIS
2. 1 KAJIAN TEORITIS
1. Rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang
laik huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat
penghuninya, sertaaset bagi pemiliknya.
3. Permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari
satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta
mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan per kabupaten atau
kawasan perdesaan.
4. Lingkungan Hunian adalah bagian dari kawasan permukiman yang terdiri atas
lebih dari satu satuan permukiman.
10. Prasarana adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan hunian yang memenuhi
standar tertentu untuk kebutuhan bertempat tinggal yang laik, sehat, aman, dan
nyaman.
11. Sarana adalah fasilitas dalam lingkungan hunian yang berfungsi untuk
mendukung penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan sosial, budaya,
dan ekonomi.
15. Perbaikan adalah pola penanganan dengan titik berat kegiatan perbaikan dan
pembangunan sarana dan prasarana lingkungan termasuk sebagian aspek tata
bangunan.
13 - 2
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
rawan bencana.
19. Izin Mendirikan Bangunan Gedung yang selanjutnya disebut IMB adalah
perizinan yang diberikan oleh pemerintah daerah kecuali untuk bangunan gedung
fungsi khusus oleh Pemerintah kepada pemilik bangunan gedung untuk
membangun baru, mengubah, memperluas, mengurangi, dan/atau merawat
bangunan gedung sesuai dengan persyaratan administratif dan persyaratan
teknis yang berlaku.
23. Pendanaan adalah penyediaan sumber daya keuangan yang berasal dari
anggaran pendapatan dan belanja negara, anggaran pendapatan dan belanja
daerah, dan/atau sumber dana lain yang dibelanjakan untuk penyelenggaraan
perumahan dan kawasan permukiman sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan.
24. Insentif adalah perangkat atau upaya untuk memberikan imbalan terhadap
pelaksanaan pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan
permukiman.
25. Disinsentif adalah perangkat atau upaya untuk mencegah, membatasi, atau
mengurangi kegiatan yang tidak sejalan dengan upaya pencegahan dan
peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh.
27. Badan hukum adalah badan hukum yang didirikan oleh warga negara Indonesia
yang kegiatannya di bidang penyelenggaraan perumahan dan kawasan
permukiman.
28. Kelompok swadaya masyarakat adalah kumpulan orang yang menyatukan diri
14 - 2
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
30. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah
adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan daerah.
Kawasan kumuh adalah kawasan dimana rumah dan kondisi hunian masyarakat
di kawasan tersebut sangat buruk. Rumah maupun sarana dan prasarana yang
ada tidak sesuai dengan dengan standar yang berlaku, baik standar kebutuhan,
kepadatan bangunan, persyaratan rumah sehat, kebutuhan sarana air bersih,
sanitasi maupun persyaratan kelengkapan prasarana jalan, ruang terbuka, serta
kelengkapan fasilitas sosial lainnya.
15 - 2
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
FISIK NON-FISIK
Marginalisasi Proses
Pembangunan
16 - 2
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Faktor Penyebab dan Dampak Keberadaan Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
✓ Pengamanan Kebakaran.
17 - 2
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
NO TIPOLOGI BATASAN
1. perumahan kumuh dan perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang berada tepi
permukiman kumuh di badan air (sungai, danau, waduk dan sebagainya), namun berada
tepi air di luar Garis Sempadan Badan Air.
2. perumahan kumuh dan perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang berada di
permukiman kumuh di daerah dataran rendah dengan kemiringan lereng < 10%.
dataran rendah
3. perumahan kumuh dan perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang berada di
permukiman kumuh di daerah dataran tinggi dengan kemiringan lereng > 10 % dan <
perbukitan 40%
Sumber: Tim Penyusun, 2022
18 - 2
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
19 - 2
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
20 - 2
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
21 - 2
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
saling mengisi;
i. asas kesehatan yaitu asas yang memberikan landasan agar pembangunan
perumahan dan kawasan permukiman memenuhi standar rumah sehat,
syarat kesehatan lingkungan, dan perilaku hidup sehat;
j. asas kelestarian dan keberlanjutan yaitu asas yang memberikan landasan
agar penyediaan perumahan dan kawasan permukiman dilakukan dengan
memperhatikan kondisi lingkungan hidup, dan menyesuaikan dengan
kebutuhan yang terus meningkat sejalan dengan laju kenaikan jumlah
penduduk dan luas kawasan secara serasi dan seimbang untuk generasi
sekarang dan generasi yang akan datang; dan
k. asas keselamatan, keamanan, ketertiban, dan keteraturan yaitu asas yang
memberikan landasan agar penyelenggaraan perumahan dan kawasan
permukiman memperhatikan masalah keselamatan dan keamanan
bangunan beserta infrastrukturnya, keselamatan dan keamananan
lingkungan dari berbagai ancaman yang membahayakan penghuninya,
ketertiban administrasi, dan keteraturan dalam pemanfaatan
perumahan dan kawasanpermukiman.
23 - 2
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
24 - 2
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Oleh karena para pemukim pada umumnya terdiri dari golongan-golongan yang
tidak berhasil mencapai kehidupan yang layak, maka tidak sedikit menjadi
pengangguran, gelandangan, pengemis, yang sangat rentan terhadap terjadinya
perilaku menyimpang dan berbagai tindak kejahatan, baik antar penghuni itu sendiri
maupun terhadap masyarakat lingkungan sekitanya. Kondisi kehidupan yang
sedang mengalami benturan antara perkembangan teknologi dengan keterbatasan
potensi sumber daya yang tersedia, juga turut membuka celah timbulnya perilaku
menyimpang dan tindak kejahatan dari para penghuni pemukiman kumuh tersebut.
Kecenderungan terjadinya perilaku menyimpang ini juga diperkuat oleh pola
kehidupan kota yang lebih mementingkan diri sendiri atau kelompoknya yang
seringkali bertentangan dengan nilai-nilai moral dan norma-norma sosial dalam
masyarakat.
Perilaku menyimpang pada umumnya sering dijumpai pada permukiman
kumuh adalah perilaku yang bertentangan dengan norma-norma sosial, tradisi dan
kelaziman yang berlaku sebagaimana kehendak sebagian besar anggota
masyarakat. Wujud perilaku menyimpang di permukiman kumuh ini berupa
perbuatan tidak disiplin lingkungan seperti membuang sampah dan kotoran di
sembarang tempat. Kecuali itu, juga termasuk perbuatan menghindari pajak, tidak
memiliki KTP dan menghindar dari kegiatan-kegiatan kemasyarakatan, seperti
gotong-royong dan kegiatan sosial lainnya (Sri Soewasti Susanto, 1974 dalam Diah
Novitasari, 2010). Bagi kalangan remaja dan pengangguran, biasanya
penyimpangan perilakunya berupa mabuk-mabukan, minum obat terlarang,
pelacuran, adu ayam, bercumbu di depan umum, memutar blue film, begadang dan
berjoget di pinggir jalan dengan musik keras sampai pagi, mencorat-coret
tembok/bangunan fasilitas umum, dan lain-lain. Akibat lebih lanjut perilaku
menyimpang tersebut bisa mengarah kepada tindakan kejahatan (kriminal) seperti
25 - 2
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Kabupaten Tanah Datar terletak di Provinsi Sumatera Barat yang mempunyai luas
wilayah 1.336 km2 atau 133.600 ha,atau sekitar 3,16 % dari luas wilayah Provinsi
Sumatera Barat (42.297,30 km2), menjadikan Kabupaten Tanah Datar sebagai
kabupaten dengan wilayah paling kecil kedua di Provinsi Sumatera Barat setelah
Kabupaten Padang Pariaman. Secara administratif, Kabupaten Tanah Datar dibagi
menjadi 14 kecamatan,75 nagari dan 395 jorong. Kecamatan paling luas adalah
Kecamatan Lintau Buo Utara dengan luas 20.431 Ha atau 15,29% dari luas wilayah
Kabupaten Tanah Datar. Sedangkan kecamatan terkecil adalah Kecamatan
Tanjung Baru dengan luas 4.315 Ha atau 3,23% dari luas wilayah Kabupaten Tanah
Datar.
Berdasarkan posisinya Kabupaten Tanah Datar terletak diantara empat gunung, yaitu
Gunung Marapi, Singgalang, Gunung Sago dan Gunung Tandikek serta secara
administrasi wilayahnya berbatasan dengan daerah lain. Untuk lebih jelas dapat
dilihat pada peta orientasi dan administrasi Kabupaten Tanah Datar. Berikut adalah
batas wilayah administrasi Kabupaten Tanah Datar:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Agam dan 50 Kota
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Solok
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kota Sawahlunto dan Kabupaten
Sijunjung.
26 - 2
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Proses Identifikasi
Terkait dengan identifikasi permukiman kumuh, tidak terdapat Kriteria dan Indikator
khusus yang digunakan. Identifikasi permukiman kumuh hanya didasarkan pada
aspek kesesuaian peruntukan lahan dengan tata ruang serta legalitas lahan, seperti
permukiman kumuh di sepanjang sempadan sungai.
Proses Penanganan
Berbagai upaya penanganan permukiman kumuh di Kabupaten Tanah Datar telah
dilakukan, antara lain:
27 - 2
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
1. Strategi penanganan:
a) Penataan Kawasan Yang Berpotensi Dijadikan Hunian/Bangunan Liar
(Bantaran Sungai).
b) Pemenuhan Atau Peningkatan s arana-prasarana Lingkungan d i Kawasan
Permukiman Kumuh.
c) Pemberdayaan Masyarakat Di Bidang Infrastruktur Lingkungan.
d) Penanganan 1 Kawasan Percontohan (kawasan pusat Kabupaten)
2. Program Penanganan
Proses Pengelolaan
A. Kelembagaan
Pola kelembagaan yang dapat dikembangkan di Kabupaten Tanah Datar meliputi
kelembagaan dalam lingkup pemerintahan dan dalam lingkup non pemerintahan.
28 - 2
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
B. Pembiayaan
Berbagai sumber pembiayaan dalam rangka penanganan permukiman kumuh di
Kabupaten Tanah Datar bersumber dari anggaran pemerintah, pembiayaan swasta
dan swadaya masyarakat. Berbagai sumber pembiayaan tersebut dapat terealisasi
karena adanya komitmen bersama dari semua pihak, baik pemerintah, swasta
maupun masyarakat.
Berbagai sumber pembiayaan yang digunakan dalam program penanganan
permukiman kumuh di Kabupaten Tanah Datar yaitu:
1. Anggaran Pemerintah, terdiri dari:
a. Pembiayaan dari APBN;
b. Pembiayaan dari APBD Provinsi;
c. Pembiayaan dari APBD Kabupaten.
2. Swadaya Masyarakat.
29 - 2
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Tujuan lain dari pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan
permukiman kumuh adalah untuk meningkatkan mutu kehidupan dan penghidupan
masyarakat penghuni perumahan kumuh dan permukiman kumuh. Hal ini
dilaksanakan berdasarkan prinsip kepastian bermukim yang menjamin hak setiap
warga negara untuk menempati, memiliki dan/ atau menikmati tempat tinggal yang
dilaksanakan sejalan dengan kebijakan penyediaan tanah untuk pembangunan
perumahan dan kawasan permukiman.
Karakteristik fisik dan sosial yang diperkirakan berpengaruh terhadap
penerapan sistem baru ini adalah: tingkat pendapatan, status kepemilikan lahan,
tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga dan penilaian masyarakat terhadap
lingkungan permukimannya. Pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap kondisi
permukiman kumuh akan dikemukakan berikut ini:
1) Faktor Pendapatan
30 - 2
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
31 - 2
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Jumlah anggota keluarga juga merupakan salah satu faktor yang diduga
mempengaruhi pada kondisi rumah. Pengaruh jumlah anggota keluarga
terhadap kondisi rumah ini dapat berupa pengaruh positif maupun negatif.
32 - 2
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
33 - 2
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
BAB III
EVALUASI DAN ANALISIS
PERATURANPERUNDANGAN
TERKAIT
“Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan.”
“Setiap orang berhak untuk bertempat tinggal serta berkehidupan yang layak”
Dengan kata lain, hak warga negara Indonesia atas tempat tinggal dan kehidupan yang
layak merupakan hak asasi yang harus dilindungi oleh Negara. Negara selaku pemangku
kewajiban (duty bearers) mempunyai kewajiban untuk menghormati (to respect), melindungi
(to protect) dan memenuhi (to fulfil) hak atas tempat tinggal dan kehidupan yang layak
tersebut.
3 - 34
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
1. Pembinaan;
2. Tugas Dan Wewenang;
3. Penyelenggaraan Perumahan;
4. Penyelenggaraan Kawasan Permukiman;
5. Pemeliharaan dan Perbaikan;
6. Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh;
7. Penyediaan Tanah;
8. Pendanaan dan Pembiayaan;
9. Hak dan Kewajiban; dan
10. Peran Masyarakat.
Lingkup Penyelenggaraan
A. B.
Pencegahan Terhadap Peningkatan Kualitas C. D.
Perumahan Kumuh Dan Terhadap Perumahan Kumuh Pengadaan Tanah Pendanaan
Permukiman Kumuh Dan Permukiman Kumuh
Sumber: UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman , 2013
3 - 37
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
A. PENCEGAHAN TERHADAP
PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH
B. PENINGKATAN KUALITAS
TERHADAP PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH
Bertujuan untuk mewujudkan kondisi rumah, perumahan, permukiman, dan lingkungan hunian
yang lebih baik guna melindungi keselamatan dan keamanan penghuni dan masyarakat
C. PENGADAAN TANAH
Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya bertanggung jawab atas
ketersediaan tanah untuk pembangunan perumahan dan kawasan permukiman, termasuk
penetapan ketersediaan tanah di dalam RTRW kabupaten/kota
1. Pemberian Hak Atas 2. Konsolidasi Tanah Oleh Pemilik 3. Peralihan Atau 4. Pemanfaatan Dan 5. Pendaya-
Tanah Terhadap Tanah Tanah Pelepasan Hak Pemindahtanganan gunaan
Yang Langsung Dikuasai • Konsolidasi tanah dapat dilakukan di Atas Tanah Oleh Tanah Barang Milik Tanah
Negara atas tanah milik Pemilik Tanah Negara Atau Milik Negara
Pemberian hak atas tanah yang • Konsolidasi tanah dilaksanakan Daerah Sesuai Bekas Tanah
langsung dikuasai negara Dengan Ketentuan Terlantar
berdasarkan kesepakatan
didasarkan pada keputusan
antarpemegang hak atas tanah Peraturan
gubernur atau bupati/walikota
• Konsolidasi tanah dapat Perundang-
tentang penetapan lokasi atau
izin lokasi dilaksanakan dalam hal Undangan
peremajaaan dan pemukiman
kembali
• Penetapan lokasi konsolidasi tanah
dilakukan oleh bupati/walikota atau
gubernur untuk DKI Jakarta
3 - 39
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Lingkup Pendanaan
D. PENDANAAN
Pendanaan difasilitasi oleh Pemerintah dan pemerintah daerah, yang dimaksudkan untuk
menjamin kemudahan pembiayaan pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan kumuh
dan permukiman kumuh.
Ketentuan pidana yang terkait perumahan kumuh dan permukiman kumuh yaitu:
4 - 40
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Pasal 142, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun
atau denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
1. JUDUL
2. PEMBUKAAN
a. Frasa Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
b. Jabatan Pembentuk Peraturan Perundang-undangan
c. Konsiderans
d. Dasar Hukum
e. Diktum
3. BATANG TUBUH
a. Ketentuan Umum
b. Materi Pokok yang Diatur
c. Ketentuan Peralihan (jika diperlukan)
4 - 41
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
d. Ketentuan Penutup
4. PENUTUP
5. PENJELASAN (jika diperlukan)
6. LAMPIRAN (jika diperlukan)
4 - 42
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
4 - 43
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
kepentingan;
b. Gubernur kepada bupati dan pemangku kepentingan; dan
c. Bupati kepada pemangku kepentingan.
Pasal 3
Pembinaan Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman dilakukan
terhadap aspek:
a. Perencanaan;
b. Pengaturan;
c. Pengendalian; dan
d. Pengawasan.
Pasal 8
Pembinaan Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dilaksanakan dengan cara:
a. Koordinasi;
b. Sosialisasi peraturan perundang-undangan;
c. Pemberian bimbingan, supervisi dan konsultasi;
d. Pendidikan dan pelatihan;
e. Penelitian dan pengembangan;
f. Pendampingan dan pemberdayaan; dan/atau
g. Pengembangan sistem layanan informasi dan komunikasi.
Pasal 2
Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman bertujuan untuk:
a. Mewujudkan ketertiban dalam Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan
4 - 44
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Permukiman;
b. Memberikan kepastian hukum bagi seluruh pemangku kepentingan dalam
melaksanakan tugas dan wewenang serta hak dan kewajibannya dalam
Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman; dan
c. Mewujudkan keadilan bagi seluruh pemangku kepentingan terutama bagi
MBR dalam Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Pasal 3
Lingkup Peraturan Pemerintah ini meliputi:
d. Penyelenggaraan Perumahan;
e. Penyelenggaraan kawasan Permukiman;
f. Keterpaduan Prasarana, Sarana, Utilitas Umum Perumahan dan
Kawasan Permukiman;
g. Pemeliharaan dan perbaikan;
h. Pencegahan dan peningkatan kualitas Perumahan Kumuh Permukiman
Kumuh;
i. Konsolidasi Tanah; dan
j. Sanksi administrasi.
Pasal 4
1) Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman merupakan satu
kesatuan sistem yang dilaksanakan secara terkoordinasi,terpadu dan
berkelanjutan.
2) Penyelenggaraan Perumahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan dengan prinsip penyelenggaraan kawasan Permukiman
sebagai dasar penyelenggaraan Perumahan.
3) Prinsip penyelenggaraan kawasan Permukiman sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) merupakan perwujudan kegiatan pembangunan peruntukan
Perumahan di kawasan Permukiman sebagaimana yang dituangkan di
dalam rencana tata ruang yang mengutamakan keterpaduan Prasarana,
Sarana, dan Utilitas Umum kawasan sebagai pengendalian dan
pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman.
4 - 45
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Pasal 5
(1) Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman dilaksanakan
berdasarkan kebijakan dan strategi nasional di bidang Perumahan dan
Kawasan Permukiman.
Pasal 6
(1) Penyelenggaraan Perumahan meliputi:
a. perencanaan Perumahan;
b. pembangunan Perumahan;
4 - 46
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Pasal 7
(1) Dalam hal penyelenggaraan Perumahan bagi MBR, Pemerintah
dan/atau Pemerintah Daerah dapat memberikan fasilitasi terhadap
perencanaan, pembangunan, dan pemanfaatan Perumahan.
(2) Fasilitasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh
lembaga atau badan yang ditugasi oleh Pemerintah dan atau
Pemerintah Daerah.
(3) Penugasan lembaga atau badan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
4 - 47
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum
Daerah yang bersifat pengaturan dan penetapan. Adapun produk hukum daerah
tersebut adalah Perda yang dalam hal ini adalah Perda Kabupaten Tanah Datar.
4 - 48
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
4 - 49
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
11. PP No. 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara Peran
Masyarakat dalam Penataan Ruang;
12. PP No. 38 Tahun 2011 tentang Sungai.
4 - 50
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
BAB IV
LANDASAN FILOSOFIS, SOSIOLOGIS
DAN YURIDIS
4 - 52
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Agar masyarakat mampu bertempat tinggal serta mampu menghuni rumah yang
layak dan terjangkau di lokasi perumahan dan kawasan permukiman yang sehat,
aman, harmonis, dan berkelanjutan, negara bertanggungjawab untuk melindungi
segenap bangsa Indonesia dengan menyelenggarakan perumahan dan kawasan
permukiman yang terjangkau oleh kemampuan masyarakat terutama masyarakat
yang berpenghasilan rendah baik yang mempunyai pekerjaan tetap maupun yang
tidak mempunyai pekerjaan tetap.
4 - 53
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
daerah kabupaten bagi kehidupan dan penghidupan rakyat Indonesia. Jelas Pasal 18
ayat (1) dan ayat (2) UUD Tahun 1945 bahwa Negara diberikan kewenangan
sebagai organisasi atau lembaga untuk mengatur dan mengawasi Kabupaten untuk
sebesar-besarnya kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
Pasal 28H UUD Tahun 1945 juga menyebutkan bahwa “Setiap orang berhak hidup
sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang
baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”. Untuk mewujudkan
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, perumahan dan kawasan permukiman perlu
ditingkatkan penggunaan dan pemanfaatannya melalui pengaturan berdasarkan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan memperhatikan
kesejahteraan, keadilan dan pemerataan, kenasionalan, keefisienan dan
kemanfaatan, keterjangkauan dan kemudahan, kemandirian dan kebersamaan,
kemitraan, keserasian dan keseimbangan, keterpaduan, kesehatan kelestarian dan
berkelanjutan, serta keselamatan, keamanan, ketertiban dan keteraturan. Karena itu
perumahan dan kawasan permukiman perlu dikelola secara terencana, terpadu,
professional, dan bertanggungjawab, serta selaras, serasi dan seimbang dengan
penggunaan dan pemanfaatan ruang. Untuk mewujudkan kemakmuran dan
kesejahteraan rakyat, maka perumahan kumuh dan permukiman kumuh perlu
dicegah dan ditangani melalui pengaturan berdasarkan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dengan memperhatikan kesejahteraan, keadilan dan
pemerataan, kenasionalan, keefisienan dan kemanfaatan, keterjangkauan dan
kemudahan, kemandirian dan kebersamaan, kemitraan, keserasian dan
keseimbangan, keterpaduan, kesehatan kelestarian dan berkelanjutan, serta
keselamatan, keamanan, ketertiban dan keteraturan. Karena itu perumahan dan
kawasan permukiman perlu dikelola secara terencana, terpadu, professional, dan
bertanggungjawab, serta selaras, serasi dan seimbang dengan penggunaan dan
pemanfaatan ruang.
Guna mencapai hal tersebut di atas, maka pemerintah perlu lebih berperan dalam
melakukan pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan dan permukiman
kumuh untuk menciptakan suatu kesatuan fungsional dalam wujud tata ruang fisik,
kehidupan ekonomi, dan sosial budaya yang mampu menjamin kelestarian
lingkungan hidup, dan keterbukaan dalam tatanan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
4 - 54
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
4 - 55
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Pasal 10 ayat (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara Pencegahan Perumahan Kumuh
evaluasi penanganan perumahan kumuh dan dan Permukiman Kumuh
permukiman kumuh.
Pasal 33 Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria dan tata Peningkatan Kualitas Perumahan
cara pemugaran, peremajaan dan pemukiman Kumuh dan Permukiman Kumuh
kembali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26
sampai dengan Pasal 32.
4 - 56
Naskah Akademis Tentang Pencegahan danPeningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
BAB V
JANGKAUAN, ARAH PENGATURAN
DAN RUANGLINGKUP
Ja ngka uan Peraturan Daerah (Perda) dalam Konstelasi Peraturan Perundang-Undangan yang Terkait
5 - 57
Naskah Akademis Tentang Pencegahan danPeningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Kedudukan Program Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh dalam
Konstelasi Pembangunan di Daerah
Sumber: Tim Penyusun, 2022
Rencana Pembangunan
Kawasan Permukiman
Prioritas(RPKPP)
Pelaksan
aan Fisik
Keciptak
aryaan
5 - 58
Naskah Akademis Tentang Pencegahan danPeningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
o penyediaan tanah;
o pendanaan dan sistem pembiayaan;
o tugas dan kewajiban pemerintah daerah; serta
o pola kemitraan, peran masyarakat, dan kearifan lokal.
• Obyek pengaturan adalah lingkup perumahan dan permukiman, yaitu:
o Skala entitas perumahan dan permukiman;
o Lokasi kumuh baik legal maupun ilegal.
5 - 59
Naskah Akademis Tentang Pencegahan danPeningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
▪ tidak memenuhi ketentuan tata bangunan dalam Rencana Detil Tata Ruang
(RDTR), yang meliputi pengaturan bentuk, besaran, perletakan, dan
tampilan bangunan pada suatu zona; dan/atau
▪ tidak memenuhi ketentuan tata bangunan dan tata kualitas lingkungan dalam
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), yang meliputi
pengaturan blok lingkungan, kapling, bangunan, ketinggian dan elevasi
lantai, konsep identitas lingkungan, konsep orientasi lingkungan, dan wajah
jalan.
Dalam hal bangunan gedung tidak memiliki IMB dan persetujuan sementara
mendirikan bangunan, maka penilaian ketidakteraturan bangunan dilakukan
oleh pemerintah daerah dengan mendapatkan pertimbangan dari Tim Ahli
Bangunan Gedung (TABG).
▪ Tingkat Kepadatan Bangunan Yang Tinggi Yang Tidak Sesuai Dengan
Ketentuan Rencana Tata Ruang
Tingkat kepadatan bangunan yang tinggi yang tidak sesuai dengan ketentuan
rencana tata merupakan kondisi bangunan gedung pada perumahan dan
permukiman dengan:
▪ Koefisien Dasar Bangunan (KDB) yang melebihi ketentuan RDTR,
dan/atau RTBL;
▪ Koefisien Lantai Bangunan (KLB) yang melebihi ketentuan dalam RDTR,
dan/atau RTBL; dan/atau
▪ Kepadatan bangunan yang tinggi pada lokasi, yaitu antara 250 unit per
5 - 60
Naskah Akademis Tentang Pencegahan danPeningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
hektar hingga lebih dari 300 unit per hektar untuk Kabupaten metropolitan
dan Kabupaten besar atau antara 200 unit per hektar hingga lebih dari
250 unit per hektar untuk Kabupaten sedang dan Kabupaten kecil.
Dalam hal kabupaten/Kabupaten belum memiliki RDTR dan/atau RTBL, maka
penilaian kepadatan bangunan yang tidak sesuai dengan ketentuan dilakukan
dengan merujukpada persetujuan sementara mendirikan bangunan.
Dalam hal bangunan gedung pada lokasi tidak memiliki IMB dan persetujuan
sementara mendirikan bangunan, maka penilaian kepadatan bangunan yang
tidak dilakukan oleh pemerintah daerah dengan mendapatkan pertimbangan dari
Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG).
Semua persyaratan yang dimaksud pada huruf a sampai f di atas secara prinsip
semestinya sudah termaktub dalam IMB atau persetujuan sementara mendirikan
bangunan, oleh karena itu penilaian ketidaksesuaian persyaratan teknis
bangunan gedung dapat merujuk pada kedua dokumen perizinan tersebut.
Dalam hal bangunan gedung pada lokasi tidak memiliki IMB dan persetujuan
sementara mendirikan bangunan, maka penilaian ketidaksesuaian persyaratan
teknis bangunan gedung dilakukan oleh pemerintah daerah dengan
mendapatkan pertimbangan dari Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG).
5 - 61
Naskah Akademis Tentang Pencegahan danPeningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
5 - 62
Naskah Akademis Tentang Pencegahan danPeningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Dalamnya.
Tidak dipelihara sehingga terjadi akumulasi limbah padat dan cair di dalamnya
merupakan kondisi dimana pemeliharaan saluran drainase tidak dilaksanakan
baik berupa:
▪ pemeliharaan rutin; dan/atau
▪ pemeliharaan berkala.
5 - 63
Naskah Akademis Tentang Pencegahan danPeningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
5 - 64
Naskah Akademis Tentang Pencegahan danPeningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
5 - 65
Naskah Akademis Tentang Pencegahan danPeningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
▪ di tepi air;
▪ di dataran;
▪ di perbukitan.
NO TIPOLOGI BATASAN
1. perumahan kumuh dan perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang
permukiman kumuh di tepi air berada tepi badan air (sungai, pantai, danau,
w aduk dan sebagainya), namun berada di luar
Garis Sempadan Badan Air.
2. perumahan kumuh dan perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang
permukiman kumuh di dataran berada di daerah dataran rendah dengan
rendah kemiringan lereng < 10%.
3. perumahan kumuh dan perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang
permukiman kumuh di perbukitan berada di daerah dataran tinggi dengan
kemiringan lereng > 10 % dan < 40%
Sumber: Tim Penyusun, 2022
5 - 66
Naskah Akademis Tentang Pencegahan danPeningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
5 - 67
Naskah Akademis Tentang Pencegahan danPeningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
5 - 68
Naskah Akademis Tentang Pencegahan danPeningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
5 - 69
Naskah Akademis Tentang Pencegahan danPeningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
B. Pelayanan Informasi
Pelayanan informasi yang diberikan meliputi informasi terkait:
o rencana tata ruang;
o penataan bangunan dan lingkungan;
o perizinan; dan
o standar perumahan dan permukiman.
5 - 70
Naskah Akademis Tentang Pencegahan danPeningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
5 - 71
Naskah Akademis Tentang Pencegahan danPeningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
A. Identifikasi Lokasi
5 - 72
Naskah Akademis Tentang Pencegahan danPeningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
5 - 73
Naskah Akademis Tentang Pencegahan danPeningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
2. Kependudukan
Kependudukan merupakan pertimbangan kepadatan penduduk pada
lokasi perumahan atau permukiman dengan klasifikasi:
B. Prosedur Pendataan
5 - 74
Naskah Akademis Tentang Pencegahan danPeningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
3. Rekapitulasi
1. Indikasi Perumahan 2. Pendataan Lokasi Hasil
Kumuh dan Permukiman Peru mahan Kumuh dan Permukiman Pendataan
Kumuh Berdasarkan Kumuh yang Terindikasi
Desk Study
Jorong
Penjelasan &
Penyebaran Form Rekapitulasi Tingkat
Jorong
Is ian Masyarakat Masyarakat
Pada Lokasi
C. Penilaian Lokasi
Penilaian lokasi dilakukan untuk menilai hasil identifikasi lokasi yang telah
dilakukan terhadap aspek:
1. Kondisi Kekumuhan
Penilaian lokasi berdasarkan aspek permasalahan kekumuhan terdiri atas
klasifikasi:
a. kumuh kategori ringan;
b. kumuh kategori sedang; dan
c. kumuh kategori berat.
2. Legalitas Lahan
Penilaian lokasi berdasarkan aspek legalitas lahan terdiri atas klasifikasi:
a. status lahan legal; dan
b. status lahan tidak legal.
3. Pertimbangan Lain
Penilaian berdasarkan aspek pertimbangan lain terdiri atas:
a. pertimbangan lain kategori rendah;
b. pertimbangan lain kategori sedang; dan
c. pertimbangan lain kategori tinggi.
5 - 75
Naskah Akademis Tentang Pencegahan danPeningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
5 - 76
Naskah Akademis Tentang Pencegahan danPeningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
5 - 77
Naskah Akademis Tentang Pencegahan danPeningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
5 - 78
Naskah Akademis Tentang Pencegahan danPeningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
5 - 79
Naskah Akademis Tentang Pencegahan danPeningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMI K
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
5 - 80
Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan berdasarkan formula penilaian tersebut
di atas, selanjutnya lokasi perumahan kumuh dan permukiman kumuh dapat
dikelompokkan dalam berbagai klasifikasi sebagaimana ditunjukkan dalam tabel
berikut.
Pertimbangan Lain
15 – 20 Pertimbangan Lain Tinggi X X X X X X
8 – 14 Pertimbangan Lain Sedang X X X X X X
1–7 Pertimbangan Lain Rendah X X X X X X
Legalitas Lahan
(+) Status Lahan Legal X X X X X X X X X
(-) Status Lahan Tidak Legal X X X X X X X X X
3. Peta Sebaran
Peta sebaran lokasi perumahan kumuh dan permukiman kumuh dibuat
dalam suatu wilayah Kabupaten berdasarkan tabulasi daftar lokasi.
E. Perencanaan Penanganan
5 - 83
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
a. pemugaran;
b. peremajaan; dan
c. pemukiman kembali.
5 - 84
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
pemugaran;
f. dalam hal lokasi memiliki klasifikasi kekumuhan ringan dengan
status lahan ilegal, maka pola penanganan yang dilakukan adalah
pemukiman kembali.
A. Pemugaran
1. Pra Konstruksi
Pemugaran pada tahap pra konstruksi meliputi:
a. identifikasi permasalahan dan kajian kebutuhan pemugaran;
b. sosialisasi dan rembuk warga pada masyarakat terdampak;
c. pendataan masyarakat terdampak;
d. penyusunan rencana pemugaran; dan
5 - 85
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
2. Konstruksi
Pemugaran pada tahap konstruksi meliputi:
3. Pasca Konstruksi
Pemugaran pada tahap pasca konstruksi meliputi:
a. pemanfaatan; dan
b. pemeliharaan dan perbaikan.
B. Peremajaan
1. Pra Konstruksi
Peremajaan pada tahap pra konstruksi meliputi:
2. Konstruksi
Peremajaan pada tahap konstruksi meliputi:
a. proses ganti rugi bagi masyarakat terdampak berdasarkan hasil
kesepakatan;
b. penghunian sementara masyarakat terdampak pada lokasi lain;
c. proses pelaksanaan fisik peremajaan pada lokasi permukiman
5 - 86
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
eksisting;
d. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan fisik peremajaan; dan
e. proses penghunian kembali masyarakat terdampak.
3. Pasca Konstruksi
Peremajaan pada tahap pasca konstruksi meliputi:
a. pemanfaatan; dan
b. pemeliharaan dan perbaikan.
C. Pemukiman Kembali
1. Pra Konstruksi
Pemukiman kembali pada tahap pra konstruksi meliputi:
2. Konstruksi
Pemukiman kembali pada tahap konstruksi meliputi:
5 - 87
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
3. Pasca Konstruksi
5.5.3 Pengelolaan
Pengelolaan terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang telah
ditangani bertujuan untuk mempertahankan dan menjaga kualitas perumahan dan
permukiman secara berkelanjutan. Pengelolaan dilakukan oleh masyarakat secara
swadaya.Pengelolaan oleh masyarakat secara swadaya dapat dilakukan oleh
kelompok swadaya masyarakat.
A. Pemeliharaan
5 - 88
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
oleh setiap orang. Pemeliharaan prasarana, sarana dan utilitas umum wajib
dilakukan oleh pemerintah daerah dan/atau setiap orang.
B. Perbaikan
5 - 89
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
5 - 90
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
5 - 92
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
5 - 93
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
5 - 94
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
5 - 95
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
5 - 96
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
5 - 97
Naskah Akademis Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
NASKAH AKADEMIK
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
BAB VI
PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
6.2 SARAN