Anda di halaman 1dari 114

DAFTAR ISI

Hal

DAFTAR ISI ………………………………………………………..................... 1


DAFTAR TABEL …………………………………………………..................... 2
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………… 4
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. 5

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................... 6


1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 6
1.2. Landasan Hukum ....................................................................................... 7
1.3. Maksud dan Tujuan ................................................................................... 10
1.4. Sistematika Penulisan ................................................................................ 11

BAB II.GAMBARAN PELAYANAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP


KABUPATEN ROKAN HILIR ............................................................. 14
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ..................................................... 14
2.2. Sumber Daya Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir ............. 17
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir...... 26
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Rokan Hilir .............................................................................. 57

BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI .. 59


3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi ....................... 59
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih ...................................................................................................... 60
3.3. Telaahan Renstra K/L ................................................................................ 69
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Rokan Hilir ......... 74
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis ....................................................................... 80

BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, SRATEGI DAN KEBIJAKAN . 89


4.1. Visi dan Misi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir ............. 89
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah ..................................................... 91
4.3. Strategi dan Kebijakan.............................................................................. 92

BAB V.RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA,


KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF............. 94

BAB VI.INDIKATOR KINERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP YANG


MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD .................... 113

BAB VII. PENUTUP ............................................................................................ 114

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 -1-


DAFTAR TABEL
Tabel Hal

2.1. Jumlah Pegawai Tetap dan Tidak Tetap Menurut Jenis Kelamin........... … 17
2.2. Komposisi Pegawai Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hillir
Menurut Tingkat Pendidikan ................................................................. … 18
2.3. Jumlah Pegawai Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir Menurut
Pendidikan Struktural .............................................................................. … 18
2.4. Jumlah Pegawai Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir
Berdasarkan Golongan ............................................................................ … 19
2.5. Jumlah Pejabat Eselon Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir.. 19
2.6. Jumlah Jumlah Pegawai Jabatan Fungsional Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Rokan Hilir. .......................................................................... … 19
2.7. Pelatihan yang Pernah Diikuti Staff Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Rokan Hilir.............................................................................................. … 20
2.8. Daftar Perlengkapan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir… 21
2.9. Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung pada BAPEDAL Kabupaten
Rokan Hilir Tahun 2012 - 2016 .............................................................. … 22
2.10. Anggaran dan Realisasi Pendanaan BAPEDAL Kabupaten Rokan Hilir… 24
2.11. Pencapaian Kinerja Pelayanan BAPEDAL Kabupaten Rokan Hilir Tahun
2011-2015 ............................................................................................... … 27
2.12. Jenis usaha dan/atau kegiatan yang diawasi dan ketaatannya terhadap
persyaratan administratif dan teknis untuk pelayanan pencegahan
pencemaran air Tahun 2015 .................................................................... … 28
2.13. Target Pencapaian dan Realisasi SPM Pelayanan Pencegahan Pencemaran
Air dari Tahun 2009-2015 ...................................................................... … 29
2.14. Jenis usaha dan/atau kegiatan yang diawasi dan ketaatannya terhadap
persyaratan administratif dan teknis untuk pelayanan pencegahan
pencemaran udara dari sumber tidak bergerak tahun 2015..................... … 30
2.15. Target Pencapaian dan Realisasi SPM Pelayanan Pencegahan Pencemaran
Udara dari Sumber Tidak Bergerak dari Tahun 2009-2015 ................... … 31
2.16. Pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pecemaran dan/atau perusakan
lingkungan hidup yang ditindaklanjuti oleh BAPEDAL Kabupaten Rokan
Hilir selama tahun anggaran 2011 .......................................................... … 33
2.17. Pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pecemaran dan/atau perusakan
lingkungan hidup yang ditindaklanjuti oleh BAPEDAL Kabupaten Rokan
Hilir selama tahun anggaran 2012 .......................................................... … 36
2.18. Pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pecemaran dan/atau perusakan
lingkungan hidup yang ditindaklanjuti oleh BAPEDAL Kabupaten Rokan
Hilir selama tahun anggaran 2013 .......................................................... … 39
2.19. Pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pecemaran dan/atau perusakan
lingkungan hidup yang ditindaklanjuti oleh BAPEDAL Kabupaten Rokan
Hilir selama tahun anggaran 2014 .......................................................... … 43
2.20. Pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pecemaran dan/atau perusakan
lingkungan hidup yang ditindaklanjuti oleh BAPEDAL Kabupaten Rokan
Hilir selama Tahun Anggaran 2015. ....................................................... …. 47
2.21. Jumlah Titik Panas (Hot Spot) Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2005-2015.. 56

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 -2-


3.1. Identifikasi permasalahan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Rokan Hilir ................................................................ … 60
3.2. Penjelasan Unsur-Unsur Visi Pembangunan Kabupaten Rokan Hilir .... … 61
3.3. Keselarasan agenda Nawacita (9 agenda prioritas RPJMN) dengan Misi
RPJMD Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2016-2021……………… ........ ... 63
3.4. Keselarasan Misi RPJMD Provinsi Riau dengan Misi RPJMD Kabupaten
Rokan Hilir Tahun 2016-2021 ……………………………. .................. ... 64
3.5. Keselarasan Misi RPJPD Kabupaten Rokan Hilir dengan Misi RPJMD
Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2016-2021 ……………………………. ... 65
3.6. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kabupaten Rokan Hilir Tahun
2016-2021 ............................................................................................... … 66
3.7. Sasaran Renstra KLHK RI (Faktor Penghambat dan Pendorong) .......... … 72
3.8. Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) di Kabupaten Rokan Hilir........... … 78
4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Rokan Hilir.............................................................................................. … 91
4.2. Tujuan, sasaran, strategi, dan kebijakan Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Rokan Hilir…. ...................................................................... ... 93
5.1. Rencana Program, kegiatan, indikator kinerja program, dan pendanaan
indikatif Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir 2016 – 2021… 96
6.1. Indikator kinerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir yang
Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Rokan Hilir .... …. 113

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 -3-


DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

2.1. Susunan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir . 16


3.1. Jumlah Titik Api di Kabupaten Rokan Hilir dari Tahun 2005 s/d
Tahun 2015 ............................................................................................. 82
3.2. Peta Kerawanan Banjir Kabupaten Rokan Hilir ..................................... 86

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 -4-


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Revisi
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir
Tahun 2016 - 2021. Revisi Rencana Strategis (Renstra) ini merupakan penjabaran dari
RPJMD Rokan Hilir Tahun 2016-2021 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi pada
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir.
Revisi Rencana Strategis ini disusun berdasarkan pada panduan yang sudah
ditentukan, terdiri dari: Pendahuluan, Gambaran Pelayanan SKPD, Isu-isu Strategis
berdasarkan tugas dan fungsi, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, dan Kebijakan, Rencana
Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja dan Pendanaan Indikatif, serta Indikator Kinerja
OPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD. Dengan tetap menyadari segala
kekurangan yang ada dan demi perbaikan penyusunan Revisi rencana strategis dimasa
mendatang, maka saran dan masukan semua pihak sangat kami harapkan.
Kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan Revisi Rencana Strategis ini, mudah-mudahan bermanfaat dalam pelaksanaan
tugas sebagai Aparatur Sipil Negara sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya bagi
kemajuan Kabupaten Rokan Hilir.

KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP


KABUPATEN ROKAN HILIR

SUWANDI, S.Sos

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 -5-


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ruang lingkup perencanaan pembangunan daerah meliputi tahapan, tata cara
penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah terdiri atas
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra
SKPD), Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), dan Rencana Kerja Organisasi
Perangkat Daerah (Renja OPD). Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Renstra-OPD merupakan dokumen perencanaan
OPD untuk periode 5 tahun kedepan yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan,
program, dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi OPD serta
berpedoman kepada RPJMD dan bersifat indikatif.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah mengamanatkan agar
Rencana Strategis (Renstra) dirumuskan secara transparan, responsif, efisien, efektif,
akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan, dan berwawasan lingkungan. Perumusan
rancangan Renstra OPD merupakan proses yang tidak terpisahkan dan dilakukan bersamaan
dengan tahap perumusan rancangan awal RPJMD. Dalam hal ini, Organisasi Perangkat
Daerah menyusun Renstra OPD dengan tahapan sebagai berikut: a) persiapan penyusunan
Renstra OPD, b) penyusunan rancangan Renstra OPD, c) penyusunan rancangan akhir
Renstra OPD; dan d) penetapan Renstra OPD.
Proses penyusunan Renstra Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir dilakukan
sesuai prinsip tata pemerintahan yang baik (good governance), yakni mengandung tiga pilar
utama yaitu ”Akuntabilitas, Transparansi dan Partisipasi” yang dijabarkan sebagai berikut :
- Akuntabilitas artinya penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintah harus dapat
dipertanggungjawabkan.
- Transparansi artinya penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintah harus memiliki
mekanisme yang jelas dan diinformasikan kepada semua pihak.

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 -6-


- Demokrasi dan partisipasi artinya fungsi-fungsi pemerintah diselenggarakan tanpa
mengabaikan kepentingan bersama serta melibatkan masyarakat dan pihak swasta
sebagai bagian dari pilar utama kekuatan negara.

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir ini merupakan dokumen
perencanaan Dinas Lingkungan Hidup untuk periode 5 (lima) tahun ke depan. Renstra Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir sebagai upaya untuk mengukur kinerja baik di
tingkat sasaran (dampak/impact), program (hasil/outcome), dan kegiatan (keluaran/output).
Tanpa rencana strategis yang baik maka kemungkinan besar OPD tidak akan dapat mencapai
tujuannya.

1.2 Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tahun tentang Pembentukan Kabupaten


Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak,
Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota
Batam (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3902), sebagaimana telah diubah terakhir dengan dengan Undang-Undang
Nomor 34 Tahun 2008 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 53
Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 107, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4880);

2. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan


Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 -7-


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4844);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor
126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4700);
7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725);
8. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik;
9. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik;
10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5059);
11. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan
Daerah;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4737);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4741);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 -8-


Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4815);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127);
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 59 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21
Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Negara;
21. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah
Kabupaten/Kota;
22. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 20 Tahun 2008 Tentang
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah
Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2009 tentang Tata Cara,
Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 -9-


25. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2010 tentang
Rencana Strategis Kementerian Lingkungan Hidup Tahun 2010-2014;
26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 tahun 2012 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strastegis dalam Penyusunan dan atau
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah;
27. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Riau 2005-2025
(Lembaran Daerah Provinsi Provinsi Riau Tahun 2009 Nomor 9);
28. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Riau Tahun 2014-2018;

29. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hilir Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Organisasi, Kedudukan, Tugas Pokok Lembaga Teknis Daerah
Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Lembaran Daerah Tahun 2007 Nomor 13);
30. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hilir Nomor 1 Tahun 2017 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Rokan Hilir (Lembaran
Daerah Tahun 2017 Nomor 1);
31. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hilir Nomor 2 Tahun 2017 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Rokan Hilir
(Lembaran Daerah Tahun 2017 Nomor 2);
32. Peraturan Bupati Rokan Hilir Nomor 27 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas, Fungsi
dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir;

1.3 Maksud dan Tujuan

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir disusun dengan maksud
menyediakan dokumen perencanaan yang bersifat strategis berjangka waktu 5 (lima) tahunan
yang menjadi pedoman bagi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir dalam
mewujudkan Visi dan Misi Pembangunan Daerah yang tertuang di dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Rokan Hilir 2016-2021. Tujuan dari
penyusunan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir adalah :
a. Sinkronisasi tujuan, sasaran, program dan kegiatan Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Rokan Hilir dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Rokan Hilir.

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 - 10 -


b. Menyediakan bahan serta pedoman untuk menyusun Rencana Kerja Tahunan Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.

c. Menjadi pedoman bagi setiap pelaksanaan kegiatan Dinas Lingkungan Hidup


Kabupaten Rokan Hilir agar lebih terencana dan terarah dalam upaya mewujudkan
visi dan misi organisasi, dan meningkatkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Dinas Lingkungan Hidup beserta seluruh unit kerjanya dalam pengelolaan
lingkungan hidup.
d. Menjadi acuan di dalam pengukuran kinerja SKPD melalui indikator yang telah
ditetapkan.

1.4 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan Renstra Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir Tahun
2016-2021 mengacu pada ketentuan sistematika penulisan Renstra menurut Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah. Sistematika penulisan Renstra Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2016 terdiri atas 7 (tujuh) bab dengan uraian sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang memuat pengertian Renstra, fungsi Renstra dalam
penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan, keterkaitan
Renstra dengan RPJMD Kabupaten Rokan Hilir.
1.2. Landasan Hukum, memuat tentang undang–undang, peraturan
pemerintah, peraturan daerah dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur
tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi serta kewenangan Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir.
1.3. Maksud dan Tujuan, memuat maksud dan tujuan penyusunan Renstra.
1.4. Sistematika Penulisan, memuat pokok bahasan dalam penulisan dan susunan
garis besar isi Renstra.

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 - 11 -


BAB II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN ROKAN HILIR

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi memuat dasar hukum pembentukan
DINAS LINGKUNGAN HIDUP Kabupaten Rokan Hilir, struktur
organisasi, uraian tugas pokok dan fungsi.
2.2. Sumber Daya memuat sumber daya yang dimiliki Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Rokan Hilir dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup
sumber daya manusia, aset/modal, dan unit usaha yang masih operasional.
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir,
memuat tingkat capaian kinerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan
Hilir berdasarkan sasaran dan target Renstra Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Rokan Hilir 2012-2016, menurut SPM untuk urusan wajib,
dan/atau indikator kinerja pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Rokan Hilir.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Rokan Hilir.

BAB III. ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI


3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD,
memuat permasalahan – permasalahan pelayanan Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Rokan Hilir, beserta faktor – faktor yang mempengaruhinya.
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
terpilih, memuat tugas dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Rokan Hilir yang berkaitan dengan visi, misi dan program kepala daerah dan
wakil kepala daerah terpilih.
3.3. Telaahan Renstra Kementerian dan Lembaga terkait.
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten (RTRWK) Kabupaten
Rokan Hilir.
3.5. Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) terhadap RPJMD
Kabupaten Rokan Hilir.
3.6. Penentuan Isu Strategis.

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 - 12 -


BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir, memuat
rumusan Visi dan Misi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir.
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Rokan Hilir, memuat rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka
menengah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir .
4.3. Strategi dan Kebijakan, memuat strategi dan kebijakan untuk mencapai
tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Rokan Hilir yang selaras dengan strategi dan kebijakan daerah serta rencana
program prioritas dalam RPJMD Kabupaten Rokan Hilir.

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,


KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Bab ini memuat rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok
sasaran, dan pendanaan indikatif.

BAB VI. INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN


SASARAN RPJMD

Bab ini memuat indikator kinerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten


Rokan Hilir yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai
SKPD dalam lima tahun mendatang, sebagai komitmen untuk mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

BAB VII. PENUTUP

Bab ini merupakan kesimpulan berisi gambaran umum kondisi yang


diharapkan untuk pencapaian pelaksanaan Renstra Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Rokan Hillir Tahun 2016-2021.

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 - 13 -


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN ROKAN HILIR

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hilir Nomor 11 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Rokan Hilir, Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan (BAPEDAL) Kabupaten Rokan Hilir berubah menjadi Dinas
Lingkungan Hidup, Tipe B; yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang lingkungan
hidup. Bab ini akan menguraikan gambaran pelayanan SKPD yang terdiri atas peran (tugas
dan fungsi) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah; sumber daya yang dimiliki dalam penyelenggaraan tugas dan
fungsinya; capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra
BAPEDAL Kabupaten Rokan Hilir periode sebelumnya; capaian program prioritas
BAPEDAL yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya; dan
hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu untuk diatasi melalui
Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir 2016-2021.

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi


a. Tugas
Sesuai Peraturan Bupati Rokan Hilir Nomor 51 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Rokan Hilir, tugas pokok Dinas Lingkungan Hidup adalah membantu Bupati dalam
merumuskan dan melaksanakan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup.

b. Fungsi
Berdasarkan Peraturan Bupati Rokan Hilir Nomor 51 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Rokan Hilir, Dinas Lingkungan Hidup mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Penyusunan perencanaan bidang lingkungan hidup;
2. Perumusan kebijakan teknis bidang lingkungan hidup

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 - 14 -


3. Pembinaan, koordinasi, pengendalian, fasilitasi dan pelaksanaan kegiatan bidang
penataan dan penaatan lingkungan hidup, pengelolaan sampah, limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) dan peningkatan kapasitas, pengendalian Pencemaran
dan kerusakan lingkungan hidup;
4. Pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Lingkungan Hidup; dan;
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

c. Struktur Organisasi
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir dipimpin oleh seorang Kepala Dinas
dan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Rokan Hilir dibantu oleh :
1). Sekretariat, membawahi 2 (dua) Sub bagian :
a. Sub Bagian Perencanaan dan Program; dan
b. Sub Bagian Ketatausahaan.
2). Bidang Penataan dan Penaatan Lingkungan Hidup, membawahi 3 (tiga) Seksi :
a. Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan;
b. Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan; dan
c. Seksi Penegakan Hukum Lingkungan.
3). Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan
Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup membawahi 3 (tiga) Seksi :
a. Seksi Pengelolaan Sampah dan retribusi;
b. Seksi Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3); dan
c. Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup.
4). Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, membawahi 3 (tiga) Seksi :
a. Seksi Pencemaran Lingkungan;
b. Seksi Kerusakan Lingkungan; dan
c. Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup.
5). UPT Laboratorium Lingkungan
6). Kelompok Jabatan Fungsional
Bagan organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir dapat dilihat pada
Gambar 2.1. berikut ini :

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 - 15 -


Gambar 2.1.
Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir

P
P STRUKTUR ORGANISASI
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN ROKAN HILIR
4
1 KEPALA DINAS

T SEKRETARIS
a KELOMPOK JABATAN
h FUNGSIONAL

u SUBBAGIAN SUBBAGIAN
n KETATAUSAHAAN PERENCANAAN DAN PROGRAM

2
0 BIDANG PENATAAN DAN BIDANG PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH BAHAN BIDANG PENGENDALIAN
0 PENAATAN LINGKUNGAN HIDUP BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DAN PENCEMARAN DAN
PENINGKATAN KAPASITAS LINGKUNGAN HIDUP KERUSAKANLINGKUNGAN HIDUP
7

P
SEKSI PERENCANAAN DAN SEKSIPENGELOLAAN SAMPAH SEKSI
e KAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAN RETRIBUSI PENCEMARAN LINGKUNGAN

r
d SEKSI
SEKSI LIMBAH BAHAN BERBAHAYA KERUSAKAN LINGKUNGAN
a SEKSI PENGADUAN DAN PENYELESAIAN
DAN BERACUN (B3)
SENGKETA LINGKUNGAN

K SEKSI PENINGKATAN SEKSI PEMELIHARAAN


a SEKSI PENEGAKAN KAPASITAS LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
HUKUM LINGKUNGAN
b
. UPT
LABORATORIUM LINGKUNGAN

R
o
h
Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 - 16 -
i
l
2.2. Sumber Daya Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir
Sumber daya adalah suatu ketersediaan yang dimiliki Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Rokan Hilir dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup :
- sumber daya manusia,
- asset/modal dan
- anggaran.

2.2.1. Sumber Daya Manusia


Sumberdaya manusia adalah tenaga kerja atau pegawai di dalam suatu organisasi, yang
mempunyai peran penting dalam mencapai keberhasilan. Komposisi pegawai pada Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir berdasarkan status kepegawaian, tingkat
pendidikan, pendidikan struktural, golongan, eselon, dan jabatan fungsional disajikan pada
tabel berikut:
Tabel. 2.1.
Jumlah Pegawai Tetap dan Tidak Tetap Menurut Jenis Kelamin
No Status Kepegawaian Laki-laki Perempuan Jumlah Prosentase (%)
1. Pegawai Tetap 20 14 34 44
2. Pegawai Tidak Tetap 25 18 43 56
Total 45 32 77 100

Komposisi pegawai di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir, terdiri dari
pegawai tetap sejumlah 34 orang (44%) dan pegawai tidak tetap sejumlah 43 orang (56%).
Lebih besarnya jumlah pegawai tidak tetap menunjukkan bahwa cukup besarnya kebutuhan
sumberdaya manusia yang diperlukan untuk mendukung fungsi tugas Dinas Lingkungan
Hidup, selain fungsi tugas yang dilakukan oleh pegawai tetap. Komposisi pegawai laki-laki
lebih banyak (59%) dibandingkan dengan pegawai perempun (41%).
Tingkat pendidikan yang tinggi dari pegawai akan mempengaruhi kemampuan dalam
mencapai kinerja secara optimal, selain pengalaman kerja pegawai akan didukung oleh
pengalaman kerja pegawai tersebut. Tingkat pendidikan pegawai Dinas Lingkungan Hidup
sebagian besar adalah tingkat SLTA, yang diikuti oleh tingkat pendidikan Strata 1 (S1). Untuk
mendukung fungsi tugas di Dinas Lingkungan Hidup tentu saja tingkat pendidikan (SLTA)
ini belum memadai dalam menjalankan tugas-tugas yang diprogramkan. Pelatihan-pelatihan
yang diikuti pegawai dapat meningkatkan kompetensi pegawai untuk meningkatkan kinerja.

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 - 17 -


Untuk lebih jelasnya jumlah pegawai menurut tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel di
bawah ini:
Tabel 2.2.
Komposisi Pegawai Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hillir Menurut
Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Prosentase (%)
1 Strata 2 (S2) 1 1
2 Strata 1 (S1) 31 40
3 Diploma 3 (D3) 2 3
4 SLTA 42 55
5 SLTP - -
6 SD 1 1
TOTAL 77 100
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir, 2016

Pendidikan struktural atau pelatihan kepemimpinan akan sangat menunjang kinerja


pegawai Dinas Lingkungan Hidup, terutama terkait dengan manajemen kerja dalam
menjalankan tugas dan fungsi pegawai. Sebanyak 12 orang pegawai telah mengikuti Diklat
PIM, yang sebagian besar (42%) mengikuti Diklat PIM Tk. III.

Tabel 2.3.
Jumlah Pegawai Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir Menurut
Pendidikan Struktural
No Jenis Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah Prosentase
Struktural (%)
1 Diklat PIM Tk. II 3 3 25
2 Diklat PIM Tk. III 3 2 5 42
3 Diklat PIM Tk. IV 1 3 4 33
TOTAL 7 5 12 100
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir, 2016

Jika dilihat dari tingkat golongan kepegawaian, 58 persen pegawai golongan tetap
berada pada golongan III, 25 persen pada golongan II, dan golongan IV sebanyak 16 persen.
Tingkat golongan ini dapat menggambarkan lamanya pegawai bekerja dan tingkat
pendidikannya. Semakin tinggi tingkat golongan pegawai dapat menunjukkan bahwa pegawai
tersebut telah lama bekerja atau tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 - 18 -


Tabel 2.4.
Jumlah Pegawai Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir Menurut Golongan
No Golongan Jumlah (orang) Prosentase (%)
1 IV 5 6.85
2 III 16 21.92
3 II 5 6.85
TOTAL 26.00 35.62
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir, 2016

Pegawai Dinas Lingkungan Hidup sebanyak 16 orang merupakan pejabat eselon,


mulai dari jabatan eselon II, III dan sebagian besar merupakan pejabat eselon IV. Jabatan
eselon ini menggambarkan jabatan struktural yang diemban oleh pegawai dalam fungsi
tugasnya dalam organisasi Dinas Lingkungan Hidup, dengan jabatan tertinggi eselon II yang
diemban oleh kepada Dinas.
Tabel 2.5.
Jumlah Pejabat Eselon Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir
No Eselon Laki-laki Perempuan Jumlah Prosentase
(%)
1 II 1 1 6
2 III 3 1 4 25
3 IV 6 5 11 69
TOTAL 10 6 16 100
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir, 2016

Jabatan Fungsional yaitu jabatan teknis yang tidak tercantum dalam struktur
organisasi, tetapi dari sudut pandang fungsinya sangat diperlukan dalam pelaksansaan tugas-
tugas pokok organisasi. Sebanyak 21 orang pegawai Dinas Lingkungan Hidup melaksanakan
tugasnya dalam jabatan fungsional dalam rangka mendukung progam-program Dinas
Lingkungan Hidup dalam pengendalian dampak lingkungan.

Tabel 2.6.
Jumlah Pegawai Jabatan Fungsional Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir
No Jenis Jabatan Fungsional Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Fungsional Umum 12 9 21
2 Fungsional Tertentu
TOTAL 12 9 21
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir, 2016

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 - 19 -


Tabel 2.7.
Pelatihan yang Pernah Diikuti Staf Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir

No Jenis Pelatihan yang Diikuti Orang

1 Amdal 2
2 Amdal Dasar 1
3 Amdal a,b dan c 4
4 Pengantar Amdal 3
5 Dasar - dasar Amdal 1
6 Penyidik PNS (PPNS) 1
7 Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah (PPLHD) 3
8 Pengambilan Sampel 3
9 Proper 1

2.2.2. Asset/Modal
Dalam rangka pelaksanaan tugas, Dinas Lingkungan Hidup memerlukan sarana dan
prasarana pendukung. Sampai saat ini Dinas Lingkungan Hidup belum memiliki gedung
kantor sendiri dan masih menempati gedung dengan status pinjam pakai di Arena Purna MTQ
Taman Budaya Batu Enam, Lantai 1 dan 2, Jalan Lintas Bagansiapiapi, Batu Enam. Aset
berupa sarana dan prasarana penunjang (perlengkapan) yang dimiliki oleh Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Rokan Hilir disajikan pada Tabel 2.8.

2.2.3. Anggaran
Alokasi dan realisasi anggaran akan menentukan kelancaran dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsi organisasi. Menurut Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, yang dimaksud dengan belanja langsung merupakan
belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.
Berikut di bawah ini disajikan besarnya belanja langsung yang diterima Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Rokan Hilir selama Tahun 2012-2016.

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 - 20 -


Tabel 2.8.
Daftar Perlengkapan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir
Jumlah Keadaan Barang
No Jenis/Nama Barang Baik Rusak Hilang Keterangan
Barang
1 2 3 4 5 6 7
2
1 Gedung Dinas Lingkungan Hidup 350 m Baik
2
2 Gedung Pengolah Kompos 150 m Baik
2
3 Rumah Jaga Pemantau Udara 36 m Baik
4 Stasiun Pemantau Udara 1
5 Kendaraan Roda Empat 3 3
6 Kendaraan Roda Dua 2 2
7 Kendaraan Roda Tiga 2 1 1
8 Komputer 15 14 1
9 Laptop 13 12 1
10 Printer 13 13
11 Printer + Fotocopy 2 2
12 UPS 15 15
13 Stavol/Stabilizier 7 3 4 1
14 Scanner - -
15 Handycam 2 2
16 Kamera Digital 2 2
17 Mesin Tik 3 2 1
19 Mesin Penghancur Kertas 2 2
20 Mesin Pompa Air 1 1
21 Mesin Genset 1
22 Mesin Potong Rumput 5 2 3
23 Mesin Pencacah Sampah 2 2
24 Mesin Penghalus Kompos 1 1
25 Mesin Conveyor Pemilah 1 1
26 Telepon/Fax 2 2
27 Infokus 1 1
28 Brankas 2 2
29 Wireless 1 1
30 AC 14 13 1

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 - 21 -


31 Televisi 4 3 1
32 Rak Televisi 2 2
33 Kursi Kaban 1 1
34 Kursi Eselon 7 7
35 Kursi Putar 10 5 4 1
36 Kursi Staf 15 5 3 7
37 Kursi Rapat 100 100
38 Sofa Tamu 1 1
39 Meja Rapat 1 1 1
40 Meja Kaban 1 1
41 Meja Full Biro 10 10
42 Meja Semi Biro 25 25
43 Lemari Arsip (Kayu) 5 5
44 Lemari Arsip (Besi) 17 16 1
45 Lemari Buku 2 2
46 Filing Kabinet 5 5
47 Tong Air 3 3
48 Layar Infokus 2 1 1
49 Kelengkapan Komputer 2 2
a. CPU 2 2

Tabel 2.9.
Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung Pada BAPEDAL Kabupaten Rokan
Hilir Tahun 2012 - 2016
Belanja Langsung Tahun
Instansi
2012 2013 2014 2015 2016

Anggaran 6.439.974.000 3.840.015.721 4.480.766.836 8.348.090.000 7.892.944.775

Realisasi 5.055.646.014 3.376.609.502 3.967.897.835 6.323.469.909 4.709.676.608

Persentase 78,50 87,93 88,55 75,75 59,67

Selama lima tahun terakhir (Tahun 2012 – 2016), anggaran dan belanja belanja langsung
BAPEDAL terjadi penurunan dan peningkatan pada tahun-tahun tertentu. Hal ini sangat

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 - 22 -


terkait dengan ketersediaan anggaran daerah dan pelaksanaan program yang telah
direncanakan. Belanja langsung pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir seperti
yang tertera pada Tabel 2.7. bersumber dari dana APBD Kabupaten Rokan Hilir dan Dana
Alokasi Khusus (DAK) APBN Pusat. Pada tahun 2016, anggaran belanja langsung Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir adalah sebesar Rp. 7.892.944.775,- dengan
realisasi Rp. 4.709.676.608,-. (59,67). Belanja langsung ini menurun dibandingkan tahun
sebelumnya, hal ini karena pada tahun 2016 anggaran daerah Kabupaten Rokan Hilir terjadi
defisit, sehingga ada kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan karena anggaran yang tidak
tersedia.

Belanja langsung digunakan oleh Dinas Lingkungan Hidup untuk membiayai program-
program yang telah direncanakan setiap tahunnya. Program-program yang dilaksanakan
disesuaikan dengan visi misi Dinas Lingkungan Hidup dan visi misi Kabupaten Rokan Hilir,
serta kondisi yang berkembang. Pelaksanaan program juga disesuaikan dengan ketersediaan
keuangan daerah Kabupaten Rokan Hilir dan sumberdaya yang dimiliki Dinas Lingkungan
Hidup. Ada kegiatan yang sepenuhnya dapat dilaksanakan sehingga pencapaian kinerja dapat
100 persen, namun ada program yang tidak dapat sepenuhnya dilaksanakan dan bahkan ada
yang tidak dapat dilaksanakan karena terbatasnya sumberdaya manusia yang dimiliki dan atau
keuangan daerah yang tidak memungkinkan untuk pelaksanaan kegiatan. Untuk lebih jelasnya
anggaran, realisasi, rasion dan pertumbuhan anggaran dan realisasi anggarapan dalam
pelaksanaan progoram di Dinas Lingkungan Hidup selama lima tahun terakhir dapat dilihat
pada Tabel 2.10.

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 - 23 -


Tabel 2.10.
Anggaran dan Realisasi Pendanaan BAPEDAL Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2012 - 2016

Rasio antara Realisasi dan Anggaran Rata-rata


Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- (%) Tahun ke- Pertumbuhan (%)

Uraian *) 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi

-1 -2 -3 -4 -5 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17 -18


Program
pelayanan
administrasi
perkantoran 1.655.950.712 1.585.621.836 1.396.385.000 1.631.154.775 1.412.380.502 1.463.687.516 1.230.641.269 1.102.746.883 85,29 92,31 88,13 67,61 0,16 -5,67
Program
peningkatan
sarana dan
prasarana
aparatur 435.400.000 334.000.000 1.765.098.000 1.163.000.000 323.530.500 334.000.000 1.380.451.640 829.043.000 74,31 100 78,21 71,3 92,77 69,15

Program
peningkatan
disiplin aparatur 20.000.000 36.850.000 19.750.000 36.850.000 98,75 100 42,13 -3,35

Program
peningkatan
kapasitas
sumberdaya
aparatur 150.000.000 150.000.000 266.650.000 614.760.000 134.703.500 150.000.000 232.348.200 395.782.675 89,80 100 87,14 64,38 52,08 34,15

Program
peningkatan
pengembangan
sistem pelaporan
capaian kinerja
dan keuangan 150.000.000 150.000.000 265.320.000 515.400.000 148.810.000 150.000.000 252.200.000 405.170.000 99,21 100 95,06 78,61 42,78 32,4

Program
pengembangan
pengelolaan
persampahan 733.130.000 141.000.000 120.125.000 1.291.069.100 550.000.000 592.681.000 115.935.000 120.125.000 833.624.000 541.300.000 80,84 82,22 100 64,57 98,42 164,4 96,41

Program
pengendalian
pencemaran dan
perusakan
lingkungan hidup 1.035.000.000 942.565.000 690.595.000 1.995.155.900 957.780.000 709.865.400 894.090.000 690.595.000 1.534.169.800 519.619.550 68,59 94,86 100 76,89 54,25 20,25 11,84

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 - 24 -


Rasio antara Realisasi dan Anggaran Rata-rata
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- (%) Tahun ke- Pertumbuhan (%)

Uraian *) 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi

-1 -2 -3 -4 -5 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17 -18

Program
perlindungan dan
konservasi
sumberdaya alam 362.390.000 125.000.000 88.500.000 344.680.000 112.040.000 - 95,11 89,6 -23,7 -33,8

Program
peningkatan
pengendalian
polusi 100.000.000 163.050.000 163.050.000 99.240.000 163.050.000 160.305.000 99,2 100 98,32 21,02 20,87

Program
pengendalian
kebakaran hutan
(lahan) 223.620.000 30.000.000 438.525.000 804.617.000 416.270.000 178.180.000 28.870.000 438.525.000 396.227.000 203.622.500 79,68 96,23 100 49,24 48,92 262,1 255,4
Program
pengelolaan
ruang terbuka
hijau 80.000.000 90.000.000 170.000.000 77.000.000 80.000.000 87.260.000 170.000.000 76.775.000 100 96,96 100 99,71 11,67 12,26

Program
peningkatan
kualitas dan akses
informasi
sumberdaya alam
dan LH 210.000.000 592.000.000 185.245.000 148.420.000 592.000.000 174.090.000 70,68 100 93,98 28,3 -17,7

Program
perencanaan
pembangunan
daerah 50.050.000 50.000.000 480.380.000 50.050.000 50.000.000 294.682.000 100 100 61,34 286,9 163,1

Terwujudnya
informasi
lingkungan hidup 475.000.000 329.425.000 69,35 0 0
Terwujudnya
pelayanan
pencegahan
pencemaran udara
dari sumber tak
bergerak 89.200.000 88.285.000 98,97 0 0

*)disesuaikan dengan kewenangan SKPD

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 - 25 -


2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir
Pelayanan dasar bidang lingkungan hidup adalah jenis pelayanan publik yang mendasar
dan mutlak untuk mendapatkan mutu lingkungan hidup yang baik dan sehat secara
berkelanjutan. Tingkat capaian kinerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir
berdasarkan sasaran/target Renstra SKPD periode sebelumnya dibuat menurut Standar
Pelayanan Minimal (SPM) untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD.
Indikator SPM adalah tolok ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk
menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian SPM berupa
masukan, proses, hasil dan/atau manfaat pelayanan.
Berdasarkan Permen LH Nomor 20 Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Standar
Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota,
jenis pelayanan dasar bidang lingkungan hidup daerah kabupaten/kota diprioritaskan pada:
a. Pencegahan pencemaran air.
b. Pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak.
c. Penyediaan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi
biomassa.
d. Tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau
perusakan lingkungan hidup.

Pencapaian Kinerja Pelayanan BAPEDAL Kabupaten Rokan Hilir pada periode


2011– 2015 disajikan pada tabel berikut:

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 - 26 -


Tabel 2.11.
Pencapaian kinerja pelayanan BAPEDAL Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2011-2015
Indikator Target Renstra Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun
Kinerja SKPD Tahun ke- ke- ke-
sesuai Target
Target Target
No Tugas Indikator
SPM IKK
dan Lainnya 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Fungsi
SKPD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Pencegahan
1 pencemaran 100 100 80 100100 100 100 80 50 36,37 73,33 25 100 50 36,37 73,73 25,00
air
Pencegahan
pencemaran
udara dari
2 100 100 80 100100 100 100 80 100 100 100 100 100 100 100 100 100
sumber
tidak
bergerak
Penyediaan
informasi
status
kerusakan
3 lahan 100 - - - - - - - - - - - - - - - -
dan/atau
tanah untuk
produksi
biomassa
Tindak
lanjut
pengaduan
masyarakat
akibat
adanya
4 100 100 80 90 100 100 100 100 100 100 100 100 125 111 100 100 100
dugaan
pencemaran
dan/atau
perusakan
lingkungan
hidup

Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air


Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 4 Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, bahwa pengendalian
pencemaran air didefinisikan sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran air
serta pemulihan kualitas air untuk menjamin kualitas air agar sesuai dengan baku mutu air.
Setelah baku mutu air limbah ditetapkan, pencegahan dilakukan melalui kegiatan pengawasan
untuk melihat tingkat penaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap peraturan
perundang-undangan terutama yang berkaitan pengendalian pencemaran air. Indikator

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 - 27 -


pelayanan pencegahan pencemaran air adalah jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati
persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran air.
Tabel 2.12.
Jenis usaha dan/atau kegiatan yang diawasi dan ketaatannya terhadap persyaratan
administratif dan teknis untuk pelayanan pencegahan pencemaran air
Tahun 2015
Taat Administratif Taat Taat Administratif
No Nama Perusahaan
(Perizinan, AMDAL, dll) Teknis &Teknis
1 PT. Sawit Riau Makmur √ - -

2 PT. Tunggal Mitra Plantation √ √ √

3 PT. Hasil Karya Bumi Sejati √ √ √

4 PT. Karya Abadi Sama Sejati √ √ √

5 PT. Sinar Perdana Caraka √ √ √

6 PT. Bahana Nusa Interindo √ √ √

7 PT. Geliga Bagan Riau √ - -

8 PTPN V Tanah Putih √ √ √

9 PT. Dharma Wungu Guna √ √ √


PKS Kayangan Salim Ivomas
10 √ √ √
Pratama
PKS Sungai Bangko PT. Gunung
11 √ √ √
Mas Raya
12 PKS Sei Meranti PTPN III √ √ √

13 PKS Sungai Dua Simp TBK √ √ √

14 PKS Balam Simp TBK √ - -

15 Rumah Sakit Umum Indah √ - -

16 Rumah Sakit Agung - - -

17 Hotel Bintang Mulia - - -

18 Hotel Suzuya - - -

Total 15 11 9
Keterangan : “√” = Taat, ”-“ = Tidak Taat

Sumber : Laporan SPM BAPEDAL Kabupaten Rokan Hilir TA 2015

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 - 28 -


Nilai SPM capaian pelayanan pencegahan air pada tahun 2015 adalah

(kurang dari target minimal yang ditetapkan pada Tahun 2015 sebesar 100%).

Tabel 2.13.
Target Pencapaian dan Realisasi SPM Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air dari
Tahun 2009-2015
Target Kabupaten Rokan Hilir
Jenis
No. Tahun Nasional Realisasi Kinerja
Pelayanan Target (%)
(%) (%) (%)
1 Pelayanan 2009 20 20 80 400
Pencegahan 2010 40 40 44 110
Pencemaran 2011 60 60 50 83
Air 2012 80 80 80 100
2013 100 100 50 50
2014 100 100 36,37 36,37
2015 100 100 73,33 73,33
Sumber : Laporan SPM BAPEDAL Kabupaten Rokan Hilir TA 2015

Pelayanan Pencegahan Pencemaran Udara dari Sumber Tidak Bergerak


Pencemaran udara diartikan dengan turunnya kualitas udara sehingga udara mengalami
penurunan mutu dalam penggunaannya yang akhirnya tidak dapat digunakan lagi
sebagaimana mestinya sesuai dengan fungsinya. Pencemaran udara selalu terkait dengan
sumber yang menghasilkan pencemaran udara, salah satunya berasal dari kegiatan sumber
tidak bergerak dimana yang paling dominan adalah industri. Pencegahan pencemaran udara
dapat dilakukan dengan mengurangi atau mencegah terjadinya pencemaran udara.
Pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak yaitu usaha
dan/atau kegiatan yang aktifitasnya secara menetap yang menghasilkan pencemaran udara.
Jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan
administratif dan teknis pengendalian pencemaran udara:

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 - 29 -


 Persyaratan administratif antara lain izin usaha dan/atau kegiatan, analisis mengenai
dampak lingkungan hidup, upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya
pemantauan lingkungan hidup.
 Persyaratan teknis antara lain melakukan pengolahan emisi udara sehingga
memenuhi baku mutu emisi yang telah ditetapkan, cerobong dilengkapi lubang
sampling, lantai kerja, tangga, dan pagar pengaman limbah, serta melakukan
pemantauan emisi secara rutin atau sewaktu-waktu sesuai keperluan.

Tabel 2.14.
Jenis usaha dan/atau kegiatan yang diawasi dan ketaatannya terhadap persyaratan
administratif dan teknis untuk pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber
tidak bergerak tahun 2015
Taat Administratif Taat
Taat
No Nama Perusahaan (Perizinan, AMDAL, Administratif
Teknis
dll) &Teknis
1 PKS Kec. Tanjung Medan √ √ √

2 PT. Karya Abadi Sama Sejati √ √ √

3 PT. Hasil Karya Bumi Sejati √ √ √

4 PT. Tunggal Mitra Plantation √ √ √

5 PT. Gunung Mas Raya √ √ √

6 PT. Salim Ivomas Kayangan √ √ √

7 PT. Kencana Andalan Nusantara √ √ √

8 PT. Dwi Mitra Daya Riau √ √ √

Total 8 8 8
Keterangan : “√” = Taat, ”-“ = Tidak Taat

Sumber : Laporan SPM BAPEDAL Kabupaten Rokan Hilir TA 2015

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 - 30 -


Jumlah usaha/kegiatan sumber tidak bergerak yang potensial mencemari udara

yang telah diinventarisi adalah 8 (delapan) maka persentase kinerjanya adalah :

Persentase (%) Jumlah


Usaha dan/ atau
Kegiatan Sumber Tidak
Bergerak yang
memenuhi Persyaratan
Administratif dan Teknis
Pengendalian
Pencemaran Udara

Tingkat pencapaian SPM Pencegahan Pencemaran Udara dari sumber tidak bergerak sebesar :
100% (sama dengan target pencapaian Tahun 2015 sebesar 100%).

Tabel 2.15.
Target Pencapaian dan Realisasi SPM Pelayanan Pencegahan Pencemaran Udara dari
Sumber Tidak Bergerak dari Tahun 2009-2015
Target Kabupaten Rokan Hilir
Jenis
No. Tahun Nasional Target Realisasi Kinerja
Pelayanan
(%) (%) (%) (%)
1 Pelayanan 2009 20 20 100 500
Pencegahan 2010 40 40 100 250
Pencemaran 2011 60 60 100 166,67
Udara dari 2012 80 80 0 0
Sumber 2013 100 100 100 100
Tidak 2014 100 100 100 100
Bergerak 2015 100 100 100 100
Sumber : Laporan SPM BAPEDAL Kabupaten Rokan Hilir TA 2015

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 - 31 -


Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat akibat adanya Dugaan Pencemaran
dan/atau Perusakan Lingkungan
Meningkatnya pembangunan di berbagai sektor telah mengakibatkan pencemaran
dan/atau perusakan lingkungan hidup yang semakin meningkat dari waktu ke waktu. Kondisi
tersebut dan didorong oleh meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mendapatkan haknya
atas lingkungan hidup yang baik dan sehat menyebabkan makin meningkatnya pengaduan
masyarakat akibat dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup.
Jenis pelayanan dasar yang diberikan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan
Hilir adalah pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran
dan/atau perusakan lingkungan, meliputi:
 Usaha dan/atau kegiatan yang lokasi dan/atau dampaknya berada pada wilayah
Kabupaten Rokan Hilir.
 Pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup terjadi di wilayah 4 (empat)
sampai dengan 12 (dua belas) mil laut.
 Usaha dan/atau kegiatan yang dinilai berdampak pada lingkungan hidup oleh komisi
penilai analisis mengenai dampak lingkungan hidup Kabupaten Rokan Hilir.
 Usaha dan/atau kegiatan yang izin usaha dan/atau izin lingkungannya diberikan oleh
pejabat Kabupaten Rokan Hilir.
Indikator pelayanannya adalah jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan
pecemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang telah ditindaklanjuti.

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 - 32 -


Tabel 2.16.
Pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pecemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti oleh
BAPEDAL Kabupaten Rokan Hilir selama tahun anggaran 2011
Lokasi dan Dugaan Sumber
No Nama Kasus Uraian Kasus Langkah yang Telah Dilakukan Keterangan
Waktu Pencemaran
1. Dugaan Lokasi Minyak Mentah Penghulu Rantau Bais BAPEDAL Kab. Rokan Hilir melakukan BAPEDAL Kab. Rokan Hilir juga
pencemaran kejadian di PT. CPI yang melaporkan kepada verifikasi terhadap laporan penghulu Rantau memberikan saran tindak lanjut kepada PT.
Sungai Rokan Kepenghuluan berasal dari BAPEDAL Kab. Rokan Bais tersebut. Pada saat melakukan verifikasi CPI sebagai berikut :
di Rantau Bais pecahnya pipa Hilir bahwa telah terjadi lapangan terlihat pihak PT. CPI sedang - Melaksanakan pemulihan lingkungan
Kepenghuluan Kecamatan produksi di pencemaran pada Sungai melakukan upaya pembersihan kanal dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Rantau Bais Tanah Putih lapangan Rokan yang berasal dari memasang Floating Boom dimuara kanal - Melakukan komunikasi intensif dengan
Kecamatan Kab. Rokan minyak DSF kanal PT. CPI yang untuk menangkap minyak mentah yang masyarakat setempat atas tuntutan yang
Tanah Putih Hilir (Duri Steam menuju Sungai Rokan mengalir di kanal. Setelah minyak ditangkap diajukan kepada PT. CPI dan mencari
yang Flood) yang disebabkan oleh dengan Floating Boom, dilakukan penyedotan solusi yang menguntungkan kedua belah
disebabkan Waktu pecahnya pipa produksi terhadap minyak mentah tersebut. Selain pihak demi meredam konflik sosial di
oleh tumpahan kejadian pada dilapangan minyak DSF dilakukan pembersihan Sungai Rokan oleh masa datang.
minyak mentah Bulan Maret (Duri Steam Flood). PT. CPI, BAPEDAL Kab. Rokan Hilir juga - Melakukan pengolahan tanah dan tanaman
di kanal PT. 2011 Pencemaran yang terjadi melakukan pengambilan sampel air Sungai terkontaminasi di Darling PT.CPI di Duri.
Chevron pada Sungai Rokan Rokan untuk melakukan pemantuan terhadap - Melaporkan analisis hasil pengujian
Pacific berupa terlihat adanya kualitas air Sungai Rokan pasca terjadinya sampel air yang diambil kepada
Indonesia (PT. lapisan minyak mentah tumpahan minyak pada Sungai tersebut. BAPEDAL Rokan Hilir.
CPI) yang yang mengalir di kanal Selain BAPEDAL Kab. Rokan Hilir, pihak - Melaporkan kepada BAPEDAL Rokan
mengalir dan terperangkap pada PT. CPI juga mengambil sampel air Sungai Hilir mengenai kronologis kejadian,
menuju Sungai tumbuhan eceng gondok Rokan untuk dilakukan uji oil content dan pelaksanaan pemulihan dan pelaksanaan
Rokan. dan semak-semak di fingerprint realisasi dari tuntutan masyarakat.
pinggiran kanal.

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 33 -


Lokasi dan Dugaan Sumber
No Nama Kasus Uraian Kasus Langkah yang Telah Dilakukan Keterangan
Waktu Pencemaran
2. Dugaan Lokasi Semburan Penghulu Rantau Bais BAPEDAL Kab. Rokan Hilir melakukan BAPEDAL Kab. Rokan Hilir juga
pencemaran kejadian di minyak mentah melaporkan kepada verifikasi terhadap laporan penghulu Rantau memberikan saran tindak lanjut kepada PT.
kebun sawit Kepenghuluan dan air panas BAPEDAL Kab. Rokan Bais tersebut. Pada saat melakukan verifikasi CPI sebagai berikut :
milik Rantau Bais dari Peculator Hilir bahwa telah terjadi lapangan terlihat pihak PT. CPI sedang - Melaksanakan pemulihan lingkungan
masyarakat Kecamatan Well Candi #1 Semburan minyak melakukan upaya melakukan penanganan sesuai sesuai dengan Peraturan Menteri
yang Tanah Putih PT. CPI mentah dan air panas terhadap semburan minyak mentah tersebut LH No. 33 Tahun 2009 tentang Tata Cara
disebabkan Kab. Rokan dari Peculator Well melalui kegiatan sebagai berikut : Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah
oleh Semburan Hilir Candi #1 PT. CPI yang - pembersihan area yang terkena semburan Bahan Berbahaya dan Beracun.
minyak mentah mengenai kebun sawit minyak melalui penyedotan fluida minyak - Melakukan ganti rugi dengan masyarakat
dan air panas Waktu milik milik masyarakat mentah di pit/kanal. pemilik tanaman (sawit) yang terkena
dari Peculator kejadian pada yang berada di sekitar - Pengambilan tanah dan tanaman semburan minyak mentah.
Well Candi #1 Bulan Maret Peculator Well Candi #1 terkontaminasi minyak mentah dan - Melakukan pengolahan tanah dan tanaman
PT. CPI di 2011 PT. CPI. kemudian dibawa ke SBF Mutiara untuk di terkontaminasi di Mutiara SBF (Soil
Kepenghuluan olah. Bioremediation Facility) .
Rantau Bais - Pemasangan floating boom di muara kanal - Melaporkan analisis hasil pengujian
Kecamatan well candi #1 PT.CPI. sampel tanah yang diambil kepada
Tanah Putih - survey pengukuran batas tanah milik PT. BAPEDAL Rokan Hilir.
Kabupaten CPI untuk proses ganti rugi dengan - Melaporkan BAPEDAL Rokan Hilir
Rokan Hilir. masyarakat. mengenai kronologis kejadian,
- Untuk pembersihan areal semburan PT. CPI pelaksanaan pemulihan dan pelaksanaan
juga melibatkan masyarakat setempat ganti rugi
Selain melakukan pembersihan lokasi terkena
semburan, PT. CPI juga melakukan
pengambilan sampel tanah yang terkena
semburan untuk dilakukan perbandingan
terhadap tanah yang tidak terkena semburan

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 34 -


Lokasi dan Dugaan Sumber
No Nama Kasus Uraian Kasus Langkah yang Telah Dilakukan Keterangan
Waktu Pencemaran
3. Dugaan Lokasi Limbah pabrik Mill manager PT. Geliga BAPEDAL Kab. Rokan Hilir melakukan BAPEDAL Kab. Rokan Hilir memberikan
pencemaran kejadian kelapa sawit Bagan Riau (GBR) verifikasi terhadap laporan mill manager PT. saran tindak lanjut kepada PT. GBR terkait
Sungai Daun di Dusun Bakti (PKS) yang melaporkan kepada GBR. Pada saat melakukan verifikasi adanya pencemaran di Sungai Daun sebagai
Dusun Bakti Kepenghuluan berada di hulu BAPEDAL Kab. Rokan lapangan terlihat kondisi fisik air Sungai Daun berikut :
Kepenghuluan Bahtera Sungai Daun di Hilir bahwa telah terjadi berwarna kehitam-hitaman dan berbau. Pihak - Agar pihak perusahaan (PKS PT. Geliga
Bahtera Makmur Dusun Bakti pencemaran Sungai Dinas Lingkungan Hidup Kab. Rokan Hilir Bagan Riau) tidak mengunakan air Sungai
Makmur Kecamatan Kepenghuluan Daun yang berasal dari melakukan pengambilan sampel air sungai Daun untuk proses produksi sebelum
Kecamatan Bagan Bahtera limbah PKS yang berada yang tercemar. Selain mengambil sampel air diketahui hasil analisis laboratorium
Bagan Sinembah Makmur di hulu Sungai Daun sungai daun dilokasi yang tercemar, terhadap sampel air sungai tersebut.
Sinembah yang Kab. Rokan yang berjarak ± 300 BAPEDAL Kab. Rokan Hilir juga mengambil - Pihak perusahaan dapat mengunakan air
berasal dari Hilir meter dari PT. GBR. sampel air di Hulu Sungai Daun. Perusahaan sungai tersebut hanya untuk selain proses
hulu limbah Kondisi fisik air sungai yang berada di hulu Sungai Daun yang berada produksi dan kebutuhan domestik
pabrik kelapa Waktu berwarna kehitam- di wilayah Kab. Rokan Hilir adalah PTPN 3
sawit (PKS) kejadian pada hitaman dan berbau. PKS Meranti. Sampel air sungai yang diambil
yang berada di Bulan Juni Pihak perusahan yaitu di Hulu Aliran Sungai Daun dari PTPN
hulu Sungai 2011 khawatir bahwa air III PKS Sei Meranti dan Hilir Aliran Sungai
Daun. sungai telah tercemar, Daun dari PTPN III PKS Sei Meranti.
karena pihak perusahaan Selain melakukan verifikasi lapangan dan
dan masyarakat mengambil sampel, BAPEDAL Kab. Rokan
mengunakan air sungai Hilir juga menyurati Pusat Pengelolaan
tersebut untuk proses Ekoregion Sumatera untuk melakukan tindak
produksi dan kebutuhan lanjut penanganan kasus tersebut karena hulu
domestik. Untuk Sungai Daun juga berada di wilayah Sumatera
menghindari hal yang Utara.
tidak diinginkan, pihak
perusahaan mengadukan
hal tersebut kepada
BAPEDAL Kabupaten
Rokan Hilir untuk
melakukan verifikasi
lapangan

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 35 -


Tabel 2.17.
Pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pecemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti oleh
BAPEDAL Kabupaten Rokan Hilir selama tahun anggaran 2012.
Dugaan
Lokasi dan
No Nama Kasus Sumber Uraian Kasus Langkah yang Telah Dilakukan Keterangan
Waktu
Pencemaran
1. Pengaduan Lokasi Pencucian / Masyarakat Dusun BAPEDAL Kab. Rokan Hilir melalui Tim Tim Verifikasi Kasus Pencemaran dan atau
Masyarakat kejadian di normalisasi Pendekar Bahan Verifikasi Kasus Pencemaran dan atau Perusakan Lingkungan Hidup di Kab.Rohil
Dusun Sungai hulu Sungai melaporkan kepada Perusakan Lingkungan Hidup di Kabupaten membuat usulan tindak lanjut kepada kepala
Pendekar Bangko dan Bangko oleh BAPEDAL Kab. Rokan Rokan Hilir melakukan verifikasi terhadap BAPEDAL Kab. Rokan Hilir sebagai berikut
Bahan Tentang Kebun sawit di PT. Gunung Hilir bahwa telah terjadi Pengaduan Masyarakat Dusun Pendekar :
Dugaan Dusun Mas Raya dan pencemaran pada Sungai Bahan. Tim verifikasi melakukan verifikasi - Memberikan sanksi administrasi teguran
Pencemaran Pendekar Pembuangan Bangko sehingga lapangan dan pengambilan sampel dilokasi tertulis kepada perusahaan PT. Gunung
Kebun Sawit Bahan air limbah meyebabkan : kejadian. Berdasarkan hasil verifikasi lapangan, Mas Raya PKS Sei Bangko karena
Oleh PT. Kepenghuluan yang berasal pengujian sampel, pemeriksaan administrasi melakukan pencucian/normalisasi hulu
- Ratusan hektar pohon
Gunung Mas Pematang Ibul dari PT. dan analisis yuridis di dapat kesimpulan Sungai Bangko tanpa ada kajian kelayakan
sawit dan beberapa
Raya PKS Sei Kecamatan Gunung Mas sebagai berikut : lingkungan (AMDAL/UKL-UPL).
hektar pohon karet
Bangko. Bangko Raya PKS Sei - Membuat telaah staf kepada Bupati Rokan
mati. bahwa tidak terjadi pencemaran dari
Pusako Kab. Bangko ke Hilir mengenai usulan agar
- Ikan mati di sekitar perusahaan PT Gunung Mas Raya PKS Sei
Rokan Hilir hulu Sungai memerintahkan instansi teknis terkait
aliran sungai. Bangko. Karena perusahaan tidak melakukan
Bangko membuat perencanaan untuk melakukan
- Air sungai Bangko pembuangan air limbah ke sumber air,
Waktu normalisasi Sungai Bangko terutama di
berubah hitam kebiruan perusahaan telah melakukan pemanfaatan air
kejadian pada Dusun Pendekar Bahan sehingga masalah
dan berminyak serta limbah ke tanah pada perkebunan sawit.
Bulan Februari kebun sawit masyarakat yang tergenang
menimbulkan bau Tanaman sawit masyarakat yang mati
2012 air / banjir terutama pada musim hujan
busuk (limbah). disebabkan karena pada musim hujan air
dapat diatasi.
Sungai Bangko meluap dan mengenangi kebun
- Menyampaikan informasi kepada
sawit masyarakat yang berada dekat dengan
Masyarakat Dusun Pendekar Bahan,
sungai dalam jangka waktu yang lama (± 3
mengenai penyebab matinya tanaman
bulan).
sawit milik masyarakat dan tingkat
kesuburan tanah kebun sawit yang rendah.
-

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 36 -


Dugaan
Lokasi dan
No Nama Kasus Sumber Uraian Kasus Langkah yang Telah Dilakukan Keterangan
Waktu
Pencemaran
2. Pengaduan Lokasi Pembuangan Penghulu Pedamaran BAPEDAL Kab. Rokan Hilir melalui Tim Tim Verifikasi Kasus Pencemaran dan atau
Penghulu kejadian di air limbah melaporkan kepada Verifikasi Kasus Pencemaran dan atau Perusakan Lingkungan Hidup di Kabupaten
Pedamaran Kanal SK 5 di yang berasal BAPEDAL Kab. Rokan Perusakan Lingkungan Hidup di Kabupaten Rokan Hilir membuat usulan tindak lanjut
Tentang Kepenghuluan dari PKS PT. Hilir bahwa telah terjadi Rokan Hilir melakukan verifikasi terhadap kepada kepala Dinas Lingkungan Hidup
Adanya Ikan Pedamaran Jatim Jaya pencemaran pada Kanal Pengaduan Penghulu Pedamaran. Tim Kab. Rokan Hilir sebagai berikut :
Mati di Kanal Kecamatan Perkasa SK 5 sehingga verifikasi melakukan verifikasi lapangan dan
- Memberikan Sanksi Administrasi berupa
SK 5 di Pekaitan Kab. meyebabkan : pengambilan sampel dilokasi kejadian.
paksaan pemerintah. Paksaan Pemerintah
Kepenghuluan Rokan Hilir Berdasarkan hasil verifikasi lapangan,
- Ikan mati di sekitar tersebut berupa : Menghentikan sementara
Pedamaran. pengujian sampel, pemeriksaan administrasi
aliran Kanal SK 5; operasional pabrik sebelum perusahaan
Waktu dan analisis yuridis di dapat kesimpulan
- Air kanal SK 5 melakukan pembetonan kolam IPAL
kejadian pada sebagai berikut :
berubah hitam - Melakukan pemulihan lingkungan
Bulan Oktober
kebiruan dan bahwa telah terjadi pencemaran di kanal SK 5 terutama terhadap ikan yang mati dengan
2012
berminyak serta yang berasal dari rembesan air limbah di kolam melakukan Restocking ikan di lokasi
menimbulkan bau IPAL PKS PT. Jatim Jaya Perkasa, sehingga kejadian
busuk (limbah). menyebabkan ikan mati di Kanal SK 5. - Melakukan pemantauan kualitas air kanal
Rembesan terjadi karena dinding kolam IPAL terutama di lokasi kejadian bersama
dari tanah gambut sehingga dapat dengan pihak BAPEDAL Kabupaten
menyebabkan air limbah merembes menuju Rokan.
kanal yang berada tidak terlalu jauh dari kolam - Jika dalam waktu 3 (tiga) bulan terhitung
IPAL. dari tanggal Pemberian Paksaan
Pemerintah belum ada tanda dari pihak
perusahaan untuk melaksanakan Paksaan
Pemerintah, maka agar dilakukan proses
hukum melalui pengadilan dan diproses
oleh pihak penyidik lingkungan hidup .

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 37 -


Dugaan
Lokasi dan
No Nama Kasus Sumber Uraian Kasus Langkah yang Telah Dilakukan Keterangan
Waktu
Pencemaran
3. Pengaduan Lokasi Jebolnya Camat Pujud melaporkan BAPEDAL Kab. Rokan Hilir melalui Tim Tim Verifikasi Kasus Pencemaran dan atau
Camat Pujud kejadian di kolam IPAL kepada BAPEDAL Kab. Verifikasi Kasus Pencemaran dan atau Perusakan Lingkungan Hidup di Kabupaten
Tentang Tempat PKS PT. Rokan Hilir bahwa telah Perusakan Lingkungan Hidup di Kabupaten Rokan Hilir membuat usulan tindak lanjut
Jebolnya kejadian KASS kolam terjadi pencemaran kanal Rokan Hilir melakukan verifikasi terhadap kepada kepala BAPEDAL Kab. Rokan Hilir
Tanggul perkara pada ke 7 di daerah Pematang Pengaduan Camat Pujud. Tim verifikasi sebagai berikut :
Limbah Pabrik Kolam IPAL Silim dan Pematang melakukan verifikasi lapangan dan
- Melakukan pemulihan lingkungan
Kelapa Sawit PKS PT. Damar sehingga pengambilan sampel dilokasi kejadian.
terutama terhadap ikan yang mati dengan
PT. Karyabadi KASS kolam meyebabkan : Berdasarkan hasil verifikasi lapangan,
melakukan Restocking ikan di lokasi
Sama Sejati ke 7, parit / pengujian sampel, pemeriksaan administrasi
- Ikan mati di daerah kejadian
(KASS) di drainase kebun dan analisis yuridis di dapat kesimpulan
Pematang Silim dan - Melakukan pemantauan kualitas air kanal
Kepenghuluan sawit PT. sebagai berikut :
Pematang Damar; terutama di lokasi kejadian bersama
Pujud KASS serta
- Air kanal menjadi bahwa PKS PT. Karyabadi Sama Sejati telah dengan pihak BAPEDAL Kabupaten
Kecamatan kanal di daerah
keruh dan berbau lalai dalam melakukan pengawasan dan Rokan.
Pujud Pematang
menyengat. perawatan terhadap kolam IPAL, akibat dari - Jika dalam waktu 3 (tiga) bulan terhitung
Kabupaten Silim dan
kelalaian tersebut salah satu kolam IPAL jebol dari tanggal Pemberian Paksaan
Rokan Hilir Pematang
dan mencemari parit / drainase serta kanal Pemerintah belum ada tanda dari pihak
Damar di
sehingga mengakibatkan ikan yang ada perusahaan untuk melaksanakan Paksaan
Kepenghuluan
didalam kanal menjadi mati. Pemerintah, maka agar dilakukan proses
Pujud
hukum melalui pengadilan dan diproses
Kecamatan
oleh pihak penyidik lingkungan hidup .
Pujud Kab.
Rokan Hilir

Waktu
kejadian pada
Bulan
Desember
2012

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 38 -


Tabel 2.18.
Pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pecemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti oleh
BAPEDAL Kabupaten Rokan Hilir selama tahun anggaran 2013.
Dugaan
Lokasi dan
No Nama Kasus Sumber Uraian Kasus Langkah yang Telah Dilakukan Keterangan
Waktu
Pencemaran
1. Pengaduan Lokasi Sumber Masyarakat melaporkan BAPEDAL Kab. Rokan Hilir melalui Tim Tim Verifikasi Kasus Pencemaran dan atau
Masyarakat kejadian di pencemaran kepada BAPEDAL Kab. Verifikasi Kasus Pencemaran dan atau Perusakan Lingkungan Hidup di Kabupaten
Tentang Kep. Pematang berasal dari Rokan Hilir bahwa telah Perusakan Lingkungan Hidup di Kabupaten Rokan Hilir membuat usulan tindak lanjut
Tumpahan Ibul Kec. tumpahnya terjadi pencemaran yang Rokan Hilir melakukan verifikasi terhadap penanganan terhadap PT. CPI kepada kepala
Minyak PT. Bangko minyak disebabkan oleh Pengaduan Masyarakat. BAPEDAL Kab. Rokan Hilir sebagai berikut
Chevron Pusako Kab. mentah yang tumpahan minyak :
Pacific Rohil berjarak berasal dari mentah yang berasal dari Tim verifikasi melakukan verifikasi lapangan
- Melakukan Pemulihan fungsi lingkungan
Indonesia di 4,7 KM dari pecahnya pipa pecahnya pipa minyak dilokasi kejadian dengan kegiatan antara lain :
hidup dilokasi kejadian
Kepenghuluan Bangko Camp minyak ukuran ukuran 30 inchi milik
1. Melakukan pengamatan terhadap lokasi - Melakukan ganti rugi kepada masyarakat
Pematang Ibul PT. Chevron 30 inchi milik PT. Chevron Pacific
tumpahan minyak. - melakukan pengecekan dan perbaikan
Kecamatan Pacific PT. Chevron Indonesia yang
2. Melakukan Pengukuran titik koordinat TKP terhadap pipa penyalur minyak
Bangko Pusako Indonesia Pacific mengenai manusia,
(Tempat Kejadian Perkara). - pihak keamanan PT. CPI dapat
Kabupaten menuju Dumai Indonesia di rumah penduduk,
3. Melakukan pendataan dampak pencemaran bekerjasama dengan pihak Kepolisian
Rokan Hilir. pada titik Kepenghuluan tanaman sawit, tanah dan
yang terjadi. untuk melakukan pengawasan terhadap
koordinat : N Pematang Ibul hewan ternak
4. Melakukan pengambilan foto pipa penyalur minyak
1o 40’ 6,7” E Kecamatan
- Mengurus perizinan pembuangan air
100o 53’ 41,7” Tanah Putih
Berdasarkan fakta dan temuan dilapangan, limbah ke sumber air dan tempat
berada ± 3 m Kabupaten
pemeriksaan administrasi dan analisis yuridis penyimpanan sementara limbah bahan
dari Dinas Rokan Hilir.
maka Tim Verifikasi berkesimpulan sebagai berbahaya dan beracun (B3).
jalan lintas
berikut :
Riau – Sumut
1. PT. CPI telah lalai dalam melakukan
pengawasan dan perawatan terhadap pipa
Waktu
penyalur minyak.
kejadian pada
2. Telah terjadi pelanggaran administrasi dan
Bulan Februari
pelanggaran pidana akibat kelalaian.
2013

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 39 -


Dugaan
Lokasi dan
No Nama Kasus Sumber Uraian Kasus Langkah yang Telah Dilakukan Keterangan
Waktu
Pencemaran
2. Pengaduan Lokasi Dugaan Masyarakat BAPEDAL Kab. Rokan Hilir melalui Tim Tim Verifikasi Kasus Pencemaran dan atau
Masyarakat kejadian di sumber Kepenghuluan Sei Verifikasi Kasus Pencemaran dan atau Perusakan Lingkungan Hidup di Kabupaten
Kepenghuluan Kepenghuluan pencemaran Meranti Kec. Pujud Kab. Perusakan Lingkungan Hidup di Kabupaten Rokan Hilir membuat usulan tindak lanjut
Sei Meranti Sei Meranti berasal dari Rohik melaporkan Rokan Hilir melakukan verifikasi terhadap penanganan terhadap PKS PT. Pujud Karya
Tentang Kecamatan cerobong kepada BAPEDAL Kab. Pengaduan Masyarakat. Sawit kepada kepala BAPEDAL Kab.
Pencemaran Pujud incinerator Rohil bahwa telah Rokan Hilir sebagai berikut :
Lingkungan Kabupaten pabrik, Galian terjadi Pencemaran Tim verifikasi melakukan verifikasi lapangan
- Melakukan tindakan yang bertujuan untuk
Yang Rokan Hilir waduk dan Lingkungan pada dilokasi kejadian dengan kegiatan antara lain :
menghentikan sumber pencemaran dan
Dilakukan Oleh mesin pabrik. pemukiman penduduk di 1. Melakukan pengamatan terhadap rumah
tindakan pemulihan fungsi lingkungan
Pabrik Kelapa Waktu depan Pabrik Kelapa penduduk dan sumur penduduk.
hidup.
Sawit PT. kejadian pada sawit PT. Pujud Karya 2. Melakukan pengamatan terhadap waduk.
- Membuat sumur umum untuk penduduk
Pujud Karya Bulan Sawit yang berjarak ± 50 3. Melakukan pengamatan terhadap cerobong
yang sumur nya kering akibat dari
Sawit di April 2013 s/d 100 meter. Adapun boiler dan cerobong incenarator.
pembuatan waduk oleh perusahaan.
Kepenghuluan permasalahan yang 4. Melakukan pendataan dampak pencemaran
- Melakukan ganti rugi kepada masyarakat
Sei Meranti diadukan : yang terjadi.
yang terkena dampak dari pencemaran
Kecamatan 5. Melakukan pengambilan foto.
- Cerobong boiler dan lingkungan.
Pujud 6. Melakukan Pengambilan Sampel
cerobong incenarator - Untuk menghindari bertambahnya
Kabupaten
yang menghasilkan pencemaran akibat dari operasional boiler
Rokan Hilir. Berdasarkan fakta dan temuan dilapangan,
debu serabut dan dan incenarator, maka selama proses
pemeriksaan administrasi dan analisis yuridis
cangkang. pemasangan filter pada cerobong agar
maka Tim Verifikasi berkesimpulan sebagai
- Galian waduk perusahaan melakukan PENGHENTIAN
berikut :
mengakibatkan sumur SEMENTARA KEGIATAN PRODUKSI
1. PKS PT. Pujud Karya Sawit tidak
penduduk di sekitar sehingga proses pemasangan filter selesai
melaksanakan pengelolaan lingkungan
waduk kering.
sebagaimana yang telah ditetapkan didalam
- Tidak ada pagar
dokumen lingkungan hidup
pengaman di
(AMDAL/UKL-UPL).
sekeliling waduk.
2. Waduk milik perusahaan yang berada dekat
- Suara mesin pompa
dengan pemukiman dan tanpa ada pagar
air waduk, operasional
pengaman.

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 40 -


mesin pabrik serta 3. Debu serabut dan cangkang yang berasal
pembuangan steam dari cerobong incinerator mengakibatkan
yang menghasilkan terjadinya gangguan kesehatan terhadap
kebisingan. masyarakat yang berada disekitar pabrik.
- Operasional boiler dan 4. Telah terjadi pelanggaran administrasi dan
incinerator yang pelanggaran pidana.
menghasilkan panas
yang tinggi sehingga
menyebabkan
meningkatnya suhu
udara

3. Pengaduan Lokasi Dugaan Masyarakat RT. 12 BAPEDAL Kab. Rohil melalui Tim Verifikasi Tim Verifikasi Kasus Pencemaran dan atau
Masyarakat kejadian di sumber Kelurahan Bagan Kota Kasus Pencemaran dan atau Perusakan Perusakan Lingkungan Hidup di Kabupaten
RT. 12 Jalan pencemaran Kecamatan Bangko Lingkungan Hidup di Kab. Rohil melakukan Rokan Hilir membuat usulan tindak lanjut
Kelurahan Perdagangan berasal dari Kabupaten Rokan Hilir verifikasi terhadap Pengaduan Masyarakat. penanganan terhadap Hotel Mulia kepada
Bagan Kota RT. 12 aktifitas Hotel melaporkan kepada kepala BAPEDAL Kab. Rokan Hilir sebagai
Kecamatan Kelurahan Mulia, dengan BAPEDAL Kab. Rokan Tim verifikasi melakukan verifikasi lapangan berikut :
Bangko Bagan Kota uraian : Hilir bahwa telah terjadi dilokasi kejadian dengan kegiatan antara lain :
- Pihak Hotel Mulia untuk membersihkan
Kabupaten Kecamatan - Parit di pencemaran lingkungan. 1. Melakukan pengamatan lokasi pencemaran.
serta menutupparit.
Rokan Hilir Bangko sekitar hotel. Adapun permasalahan 2. Melakukan pendataan dampak pencemaran
- Membuat cerobong genset setinggi dua
tentang Kabupaten - Asap genset yang diadukan : yang terjadi.
kali tinggi bangunansekitar (± 15 m)
Pencemaran Rokan Hilir hotel. 3. Melakukan pengambilan foto
- Parit penuh sampah - Membuat talang air pada ujung atap seng.
Lingkungan
dan berbau busuk; - Pihak Hotel melakukan koordinasi dengan
Yang Waktu Berdasarkan fakta dan temuan dilapangan,
- Asap genset menyebar Dinas Perhubungan terkait teknis
Dilakukan Oleh kejadian pada pemeriksaan administrasi dan analisis yuridis
ke rumah warga. pengaturan parkir di depan hotel.
Hotel Mulia di Bulan maka Tim Verifikasi berkesimpulan :
RT. 12 Mei 2013 1. Hotel Mulia telah lalai dalam menjaga
Kelurahan kebersihan tempat usaha dan lingkungan
Bagan Kota sekitar tempat usaha.
Kecamatan 2. Cerobong Genset yang terlalu rendah
Bangko sehingga asap genset masuk ke rumah
Kabupaten warga.
Rokan Hilir 3. Parkir mobil tamu hotel yang tidak teratur

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 41 -


sehingga menganggu akses jalan keluar
masuk di depan rumah warga.
4. Ujung atap seng yang mengarah ke rumah
warga tidak dilengkapi dengan talang air,
sehingga jika hujan deras dikhawatirkan air
cucuran atap mengenai rumah warga.
5. Telah terjadi pelanggaran administrasi dan
pelanggaran pidana akibat kelalaian.

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 42 -


Tabel 2.19.
Pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pecemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti oleh
BAPEDAL Kabupaten Rokan Hilir selama tahun anggaran 2014.
Dugaan
Lokasi dan
No Nama Kasus Sumber Uraian Kasus Langkah yang Telah Dilakukan Keterangan
Waktu
Pencemaran
1. Pengaduan Lokasi Sumber Masyarakat an. Ismar BAPEDAL Kab. Rokan Hilir melalui Tim Tim Verifikasi Kasus Pencemaran dan atau
Masyarakat an. kejadian pencemaran Siregarmelaporkan Verifikasi Kasus Pencemaran dan atau Perusakan Lingkungan Hidup di Kabupaten
Ismar Siregar Kepenghuluan berasal dari kepada BAPEDAL Perusakan Lingkungan Hidup di Kabupaten Rokan Hilir membuat usulan tindak lanjut
tentang Kota Parit 1. Kolam Kab. Rokan Hilir bahwa Rokan Hilir melakukan verifikasi terhadap penanganan kepada kepala BAPEDAL
dugaanpencemaran Kecamatan IPAL. telah terjadi rekayasa Pengaduan Masyarakat. Kab. Rokan Hilir sebagai berikut :
yang dilakukan Simpang 2. Cerobong tanda tangan persetujuan
- Pihak perusahaan dilarang membuang air
oleh PKS PT. Kanan Boiler dan masyarakat untuk Tim verifikasi melakukan verifikasi lapangan
cucian pabrik ke saluran drainase air
Cipta Agro Sejati Kabupaten Cerobong berdirinya PKS PT. dilokasi kejadian dengan kegiatan antara lain :
hujan. Pihak perusahaan diwajibkan
(PT. CAS) Rokan Hilir Tungku CAS dan keresahan
1. Melakukan pengamatan terhadap untuk membuang air cucian pabrik ke
Bakar. sebagian masyarakat
kolam IPAL. kolam sedimentasi dan mengalirkannya
akibat bau dan polusi
2. Melakukan pengamatan terhadap ke kolam IPAL.
Waktu limbah yang berbentuk
aliran kanal di sekitar pabrik.
kejadian pada cair dan udara 3. Melakukan Pengamatan Terhadap - Mengingat kapasitas kolam IPAL hampir
Bulan Cerobong Boiler dan Cerobong over kapasitas, Pihak perusahaan
November Tungku Bakar. diwajibkan untuk segera melakukan
2014 4. Melakukan pengambilan foto pengelolaan air limbah sesuai dengan
dokumen pengelolaan lingkungan
Berdasarkan hasil pemeriksaan lokasi (AMDAL/UKL-UPL) yaitu dengan
kejadian, fakta dan temuan di lapangan, hasil melakukan pemanfaatan air limbah PKS
pemeriksaan administrasi, dilakukan analisis ke lahan perkebunan kelapa sawit serta
yuridis maka Tim Verifikasi berkesimpulan mengurus perizinannya.
sebagai berikut : - Tim Verifikasi sewaktu melakukan
1. Telahterjadi pelanggaran Perusahaan tidak verifikasi lapangan sudah memberikan
melakukan pelanggaran administrasi, jangka waktu kepada pihak perusahaan
karena pihak perusahaan sudah memiliki untuk segera menindaklanjuti saran

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 43 -


dokumen kelayakan lingkungan (AMDAL), tindak lanjut poin a dalam jangka waktu
Izin Lingkungan dan Izin Penyimpanan 30 (tiga puluh) hari, mengingat air limbah
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. yang berasal dari cucian pabrik dapat
Meskipun perusahaan belum memiliki izin menyebabkan terjadinya pencemaran.
pemanfaatan air limbah ke kebun kelapa Namun sampai dengan laporan verifikasi
sawit, namun hal itu bukan merupakan ini dibuat belum ada laporan terhadap
pelanggaran karena perusahaan belum tindak lanjut tersebut. Untuk itu Tim
melakukan kegiatan pemanfaatan air limbah Verifikasi mengusulkan kepada Kepala
ke kebun kelapa sawit. BAPEDAL Kabupaten Rokan Hilir
untuk memberikan teguran tertulis
2. Perusahaantelah melakukan pelanggaran
kepada perusahaan untuk terkait telah
pidana dan pelanggaran terhadap Izin
ditemukannya pelanggaran terhadap izin
Lingkungan, karena perusahaan melakukan
lingkungan
pembuangan air cucian pabrik ke media
lingkungan / sumber air tanpa melalui
proses pengolahan di kolam IPAL terlebih
dahulu.
3. Berdasarkan hasil pengujian kualitas udara
untuk Uji Udara Ambien, Uji Kebisingan,
Uji Kebauan (odor), Uji Emisi sumber tidak
bergerak dan Uji Getaran bahwa seluruh
parameter berada dibawah baku mutu,
sehinggat tidak terbukti pengaduan
masyarakat mengenai pencemaran udara
yang berasal dari bau limbah dan polusi
dari cerobong,
4. BAPEDAL Kabupaten Rokan Hilir tidak
dapat menindaklanjuti pengaduan mengenai
rekayasa tanda tangan, karena bukan
merupakan kewenangan BAPEDAL .
Kewenangan BAPEDAL adalah di bidang
lingkungan hidup.

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 44 -


Dugaan
Lokasi dan
No Nama Kasus Sumber Uraian Kasus Langkah yang Telah Dilakukan Keterangan
Waktu
Pencemaran
2. Pemberitaaan Lokasi Dugaan Media Cetak Pos Metro BAPEDAL Kab. Rokan Hilir melalui Tim Tim Verifikasi Kasus Pencemaran dan atau
Media Cetak kejadian di sumber Rohil memberitakan Verifikasi Kasus Pencemaran dan atau Perusakan Lingkungan Hidup di Kabupaten
Pos Metro Kepenghuluan pencemaran : tentang ikan mati di Perusakan Lingkungan Hidup di Kabupaten Rokan Hilir membuat usulan tindak lanjut
Rohil tentang Kecamatan Sungai Rokan di Rokan Hilir melakukan verifikasi terhadap penanganan kepada kepala BAPEDAL Kab.
1. Masuknya
ikan mati di Tanah Putih Kecamatan Tanah Putih. Pemberitaan tersebut. Rokan Hilir sebagai berikut :
limbah
Sungai Rokan Kabupaten
pertanian Adapun permasalahan Memberikan himbauan kepada masyarakat
di Kecamatan Rokan Hilir Tim verifikasi melakukan verifikasi lapangan
yang berasal yang diberitakan : melalui pihak kelurahan/kepenghuluan dan
Tanah Putih. dilokasi kejadian dengan kegiatan antara lain :
dari pupuk - Ikan mabuk dan akhir pihak kecamatan serta bekerjasama dengan
Waktu
dan pestisida nya mati di Sungai 1. Melakukan pengamatan terhadap rumah tokoh masyarakat untuk :
kejadian pada
ke Sungai Rokan di Kelurahan / penduduk dan sumur penduduk.
Bulan - mengurangi pemakaian pupuk dan
Rokan. Kepenghuluan Rantau
November 2. Melakukan pengamatan terhadap pestisida terutama pada musim hujan dan
Bais, Teluk Berembun, kondisi fisik air Sungai Rokan.
2014 2. Adanya kebun sawit yang berada tidak terlalu jauh
Sedinginan, Sintong
pembuangan 3. Melakukan penyisiran aliran air Sungai dengan Sungai Rokan atau saluran / parit /
dan Sikeladi pada
air limbah Rokan. drainase yang mengarah menuju Sungai
tanggal 25 – 27
yang berasal Rokan.
November 2014. 4. Melakukan wawancara dengan
dari industri
- Air Sungai Rokan masyarakat di sekitar aliran Sungai - beralih menggunakan pupuk organik dan
/ perusahaan
berubah warna serta Rokan. pestisida organik. Selain dapat
yang berada
menimbulkan bau menyuburkan tanah dan membasmi hama,
di up stream 5. Melakukan pengambilan foto Sungai
penggunaan pupuk organik dan pestisida
(hulu) lokasi Rokan.
organik juga dapat menghindari terjadinya
kejadian
6. Melakukan pengambilan sampel air pencemaran lingkungan.
Sungai Rokan
- apabila terjadi ikan mati di sungai,
Berdasarkan hasil pemeriksaan lokasi kejadian, masyarakat jangan mengkonsumsi ikan
fakta dan temuan di lapangan, hasil wawancara, tersebut sebelum diketahui penyebab
dan hasil pengujian laboratorium dan analisis matinya ikan tersebut.

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 45 -


yuridis maka Tim Verifikasi berkesimpulan
sebagai berikut :

1. Tidak ditemukan adanya sumber pencemar di


Up Stream (Hulu) dari lokasi kejadian yang
berasal dari perusahaan, hal ini sesuai dengan
fakta bahwa perusahaan yang membuang air
limbah di Sungai Rokan berada di Down
Stream (Hilir) dari lokasi kejadian. Jarak
perusahaan yang berada Down Stream (Hilir)
dari lokasi kejadian yaitu ± 25 KM.
2. Matinya ikan disebabkan oleh limbah
pertanian yaitu dari pupuk dan pestisida. Hal
ini sesuai dengan hasil pengujian
laboratorium sampel air Sungai Rokan,
bahwa salah satu parameter yaitu parameter
Nitrogen dan BOD sudah melebihi baku
mutu. Meningkatnya nilai Nitrogen dan BOD
disebabkan oleh masuknya pupuk yang
berada ditanah terbawa oleh aliran
permukaan menuju Sungai Rokan. Selain
pupuk, pestisida juga dapat menyebabkan
kematian ikan. Pestisida mempunyai sifat
Toxicity (beracun). Sisa pestisida yang
menempel ditanah terbawa oleh aliran
permukaan menuju Sungai Rokan sehingga
dapat menyebabkan kematian ikan

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 46 -


Tabel 2.20.
Pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pecemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti oleh
BAPEDAL Kabupaten Rokan Hilir selama Tahun Anggaran 2015.
Dugaan
Lokasi dan
No Nama Kasus Sumber Uraian Kasus Langkah yang Telah Dilakukan Keterangan
Waktu
Pencemaran
1. Pengaduan Lokasi Sumber 1. Penghulu Salak BAPEDAL Kab. Rokan Hilir melalui Tim Tim Verifikasi Kasus Pencemaran dan atau
Penghulu kejadian pencemaran melaporkan kepada Verifikasi Kasus Pencemaran dan atau Perusakan Lingkungan Hidup di Kabupaten
Salak tentang Kepenghuluan berasal dari BAPEDAL Kab. Perusakan Lingkungan Hidup di Kabupaten Rokan Hilir membuat usulan tindak lanjut
dugaan Salak Air limbah di Rokan Hilir bahwa Rokan Hilir melakukan verifikasi terhadap penanganan kepada kepala BAPEDAL Kab.
pencemaran Kecamatan bak distribusi / telah terjadi Pengaduan Masyarakat. Rokan Hilir sebagai berikut :
yang dilakukan Bagan flat bed di pencemaran yang
- Memberikan sanksi administrasi berupa
oleh PKS PT. Sinembah perkebunan dilakukan oleh PKS Tim verifikasi melakukan verifikasi lapangan
teguran kepada pihak perusahaan karena
Dharma Raya masyarakat PT. Dharma Wungu di lokasi kejadian dengan kegiatan antara lain :
telah lalai dalam melakukan kontrol dan
Wungu Guna Kabupaten yang berasal Guna.
1. Melakukan pengamatan terhadap kolam perawatan terhadap bak distribusi / flat bed
Rokan Hilir dari kolam 2. Tim Verifikasi Kasus
IPAL. dan pipa distribusi air limbah. Kewajiban
IPAL PT. Pencemaran dan atau
untuk melakukan kontrol dan perawatan
Dharma Perusakan Lingkungan 2. Melakukan pengamatan terhadap bak
terhadap bak distribusi / flat bed dan pipa
Waktu Wungu Guna Hidup di Kab. Rokan distribusi / flat bed, kebun sawit distribusi air limbah untuk seluruh lahan
kejadian pada Hilir melakukan masyarakat dan sumur penduduk. aplikasi baik itu di kebun milik perusahaan
Bulan Februari verifikasi terhadap
3. Melakukan wawancara dengan maupun di kebun milik masyarakat adalah
2015 Pengaduan tersebut.
masyarakat di sekitar lokasi lejadian. menjadi tanggung jawab perusahaan.
3. Berdasarkan hasil
Perusahaan tidak bisa melimpahkan
verifikasi lapangan, 4. Melakukan pengambilan sampel tanah,
kewenangan dan tanggungjawab tersebut
Tim Verifikasi Kasus sampel air limbah dan sampel air sumur.
diatas kepada masyarakat pemilik kebun.
Pencemaran dan atau 5. Melakukan pengambilan foto.
Perusakan Lingkungan - Selain memberikan sanksi administrasi
Hidup di Kab. Rokan 6. Membuat Berita Acara Verifikasi berupa teguran, pihak perusahaan juga
Hilir membuat usulan Lapangan dan Berita Acara diwajibkan untuk melaksanakan hal
tindak lanjut Pengambilan Sampel. sebagai berikut:
penanganan kepada a. Mengatur rotasi distribusi air limbah,
kepala BAPEDAL

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 47 -


Kab. Rohil. Berdasarkan hasil pemeriksaan lokasi kejadian, sehingga seluruh masyarakat yang
fakta dan temuan di lapangan, hasil sudah ada kerjasama dengan
pemeriksaan administrasi, dilakukan analisis perusahaan mendapat distribusi.
yuridis maka Tim Verifikasi berkesimpulan Pendistribusian harus dilakukan secara
sebagai berikut : adil dan merata.
1. Tidak terdapat pelanggaran b. Melakukan kontrol dan perawatan
administrasi, karena pihak perusahaan terhadap bak distribusi / flat bed dan
sudah memiliki dokumen kelayakan pipa distribusi air limbah.
lingkungan (AMDAL), Izin c. Melakukan pengawasan terhadap
Penyimpanan Limbah Bahan Berbahaya distribusi air limbah, terutama pada saat
dan Beracun dan Izin Pemanfaatan Air air limbah di pompakan ke lokasi land
Limbah Pabrik Kelapa Sawit PT. aplikasi.
Dharma Wungu Guna pada Tanah di d. Memberi perhatian terhadap
Perkebunan Kelapa Sawit. masyarakat yang berada di sekitar
2. Tidak terdapat pelanggaran pidana, perusahaan, seperti dalam bentuk CSR
atau Bina Lingkungan. Hal ini
karena seluruh parameter air limbah
bertujuan untuk membina hubungan
yang di alirkan ke bak distribusi / flat
dan kerjasama yang baik antara
bed dibawah baku mutu air limbah perusahaan dan masyarakat.
untuk kegiatan pemanfaatan air limbah
- Memberikan saran kepada masyarakat
industri kelapa sawit pada tanah
yang mempunyai sumur dekat dengan
perkebunan kelapa sawit yaitu kebun sawit untuk membuat dinding sumur
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup lebih tinggi dari permukaan tanah,
Nomor 28 Tahun 2003 tentang baku sehingga aliran permukaan yang membawa
mutu air limbah untuk kegiatan sisa pupuk dan pestisida tidak masuk ke
pemanfaatan air limbah industri kelapa dalam sumur.
sawit pada tanah perkebunan kelapa
sawit dan Peraturan Gubernur Riau
Nomor 35 Tahun 2007 tentang Baku
Mutu Air Limbah Pabrik Kelapa Sawit
Bagi Kegiatan Aplikasi Lahan di
Propinsi Riau.

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 48 -


Dugaan
Lokasi dan
No Nama Kasus Sumber Uraian Kasus Langkah yang Telah Dilakukan Keterangan
Waktu
Pencemaran
Demikian juga untuk kebauan, seluruh -
parameter kebauan di Perumahan Karyawan
dan Perumahan Penduduk dibawah baku
mutu kebauan yaitu Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Nomor 50 Tahun
1996 tentang Baku Tingkat Kebauan tidak
terdapat parameter yang melebihi Baku
Tingkat Kebauan.

3. Kebiasaan masyarakat yang melakukan


perawatan terhadap kebun dengan
pemupukan dan penyemprotan pestisida
mengakibatkan terdapatnya sisa pupuk dan
pestisida yang berada ditanah dan tergerus
oleh air hujan kemudian dibawa oleh aliran
permukaan mengarah menuju ke sumur
masyarakat. Hal ini mengakibatkan air
sumur masyarakat jadi tercemar. Selain itu,
jenis tanah juga dapat mempengaruhi kadar
pH maupun kekeruhan air sumur.

4. Pohon sawit yang mati di duga disebabkan


oleh serangan hama dan penyakit atau
kurang nya perawatan. Hal ini dapat dilihat
kadar Nitrogen yang rendah baik pada tanah
di lokasi sawit yang mati maupun tanah di
lokasi sawit yang subur.

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 49 -


Dugaan
Lokasi dan
No Nama Kasus Sumber Uraian Kasus Langkah yang Telah Dilakukan Keterangan
Waktu
Pencemaran
2. Pengaduan Lokasi 1. Intrusi air 1. Camat Bangko BAPEDAL Kab. Rokan Hilir melalui Tim Tim Verifikasi Kasus Pencemaran dan
Camat Bangko kejadian laut ke Pusakomelaporkan Verifikasi Kasus Pencemaran dan Perusakan Perusakan Lingkungan Hidup di Kabupaten
Pusako tentang Sungai Rokan Sungai kepada BAPEDAL Lingkungan Hidup di Kabupaten Rokan Hilir Rokan Hilir membuat usulan tindak lanjut
kasus yang berada di Rokan. Kab. Rokan Hilir melakukan verifikasi terhadap penanganan kepada kepala BAPEDAL Kab.
kematian ikan Kepenghuluan 2. Masuknya tentang kasus kematian Pengaduan Masyarakat. Rokan Hilir sebagai berikut :
di Sungai Bangko limbah ikan di Sungai Rokan.
1. Menginformasikan kepada masyarakat
Rokan. Pusako dan pertanian 2. Tim Verifikasi Kasus Tim verifikasi melakukan verifikasi lapangan
yang tinggal di sekitar Sungai Rokan
Kepenghuluan yang berasal Pencemaran dan dilokasi kejadian dengan kegiatan antara lain :
terutamanya di lokasi kejadian yaitu di
Sungai dari pupuk Perusakan Lingkungan 1. Melakukan pengamatan terhadap
Kepenghuluan Bangko Kanan dan Sungai
Manasib dan pestisida Hidup di Kabupaten Melakukan pengamatan terhadap kondisi
Manasib bahwa penyebab ikan yang
Kecamatan ke Sungai Rokan Hilir fisik air Sungai Rokan.
mabuk bahkan sampai mati bukan
Bangko Rokan. melakukan verifikasi 2. Melakukan penyisiran aliran air Sungai
disebabkan olehpencemaran, melainkan
Pusako terhadap Pengaduan Rokan.
3. Adanya dari faktor alam yaitu terjadi nya intrusi air
pembuangan tersebut. 3. Melakukan wawancara dengan masyarakat laut ke Sungai Rokan sehingga
air limbah 3. Berdasarkan hasil di sekitar aliran Sungai Rokan. menyebabkan nilai Residu Terlarut (TDS)
Waktu
yang berasal verifikasi lapangan, 4. Melakukan pengambilan foto di lokasi air Sungai Rokan menjadi tinggi dan dapat
kejadian pada
dari industri Tim Verifikasi Kasus kejadian. menyebabkan ikan menjadi mabuk bahkan
Bulan
/ perusahaan Pencemaran dan 5. Melakukan pengambilan sampel air Sungai sampai mati.
September
yang Perusakan Lingkungan Rokan. 2. Menghimbau kepada masyarakat, apabila
2015
membuang Hidup di Kabupaten terjadi ikan yang mabuk bahkan sampai
6. Membuat Berita Acara Verifikasi Lapangan
air limbah ke Rokan Hilir membuat mati di sungai, masyarakat jangan
dan Berita Acara Pengambilan Sampel..
Sungai usulan tindak lanjut mengkonsumsi ikan tersebut sebelum
Berdasarkan hasil pemeriksaan lokasi kejadian,
Rokan. penanganan kepada diketahui penyebab matinya ikan dan
fakta dan temuan di lapangan, hasil
kepala BAPEDAL secepatnya membuat laporan kepada
pemeriksaan administrasi, dilakukan analisis
Kab. Rokan Hilir BAPEDAL Kabupaten Rokan Hilir atau
yuridis maka Tim Verifikasi berkesimpulan
sebagai berikut : kepada pihak kepenghuluan dan kecamatan
tentang ikan yang mati tersebut.

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 50 -


Dugaan
Lokasi dan
No Nama Kasus Sumber Uraian Kasus Langkah yang Telah Dilakukan Keterangan
Waktu
Pencemaran
a. Tidak terjadi pelanggaran pidana, -
karena tidak ada pencemaran yang
dilakukan oleh perusahaan ataupun
perorangan. Ikan yang mati
disebabkan oleh faktor alam, yaitu
terjadinya intrusi air laut ke dalam
air sungai sehingga menyebabkan
nilai Residu Terlarut (TDS) air
Sungai Rokan menjadi tinggi dan
dapat menyebabkan ikan menjadi
mabuk bahkan sampai mati.
b. Meskipun ada beberapa
parameter air limbah dari beberapa
perusahaan yang berada di hulu dan
hilir dari lokasi kejadian yang
melebihi baku mutu, namun selisih
lebih nilai parameter tersebut
sangat kecil dan tidak signifikan
serta tidak membuat ikan sampai
mabuk bahkan mati.
3. Pengaduan Lokasi Air limbah 1. Suwarman BAPEDAL Kab. Rokan Hilir melalui Tim Verifikasi Kasus Pencemaran
Suwarman kejadian KM yang berada M. Yunus Tim Verifikasi Kasus Pencemaran dan dan Perusakan Lingkungan Hidup di
M. Yunus 0 di kanal melaporkan Perusakan Lingkungan Hidup di Kabupaten Rokan Hilir membuat
tentang Kepenghuluan CPI. Air kepada Kabupaten Rokan Hilir melakukan usulan tindak lanjut penanganan
Kebun Sawit Bangko limbah yang BAPEDAL Kab. verifikasi terhadap kepada kepala BAPEDAL Kab.
Miliknya Permata berada di Rokan Hilir Pengaduan Masyarakat. Rokan Hilir sebagai berikut :
Yang Rusak Kecamatan kanal CPI tentang Kebun

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 51 -


Bahkan Mati Bangko tersebut Sawit Miliknya Tim verifikasi melakukan verifikasi 1. Menginformasikan kepada
Pusako berasal dari Yang Rusak lapangan dilokasi kejadian dengan masyarakat yang tinggal di
Kabupaten kolam IPAL Bahkan Mati kegiatan antara lain : sekitarSungai Rokan terutamanya
Rokan Hilir Bangko GS 2. Tim 1. Melakukan pengamatan lokasi di lokasi kejadian yaitu di
PT. CPI Verifikasi Kasus kebun sawit, kanal dan kolam Kepenghuluan Bangko Kanan dan
yang Pencemaran dan IPAL. Sungai Manasib bahwa
Waktu dibuang ke Perusakan 2. Melakukan wawancara dengan penyebabikan yang mabuk bahkan
kejadian pada kanal CPI Lingkungan Hidup masyarakat di sekitar lokasi sampai mati bukan disebabkan oleh
Bulan Maret yang di kejadian. pencemaran, melainkan dari faktor
2015 mengarah KabupatenRokan 3. Melakukan Pengambilan Sampel alam yaitu terjadi nya intrusi air
menuju Hilir melakukan air limbah. laut ke Sungai Rokan sehingga
Sungai verifikasi terhadap 4. Melakukan pengambilan foto. menyebabkan nilai Residu Terlarut
Bangko Pengaduan 5. Membuat Berita Acara Verifikasi (TDS) air Sungai Rokan menjadi
tersebut. Lapangan dan Berita Acara tinggi dan dapat menyebabkan ikan
3. Berdasarkan Pengambilan Sampel. menjadi mabuk bahkan sampai
hasil verifikasi mati.
lapangan, Tim Berdasarkan hasil pemeriksaan lokasi 2. Meminta Sdr. Suwarman M.
Verifikasi Kasus kejadian, fakta dan temuan di Yunus untuk segera memperbaiki
Pencemaran dan lapangan, hasil pemeriksaan atau merevisi surat tanah tersebut,
Perusakan administrasi, dilakukan analisis agar dapat dibuktikan bahwa
Lingkungan Hidup yuridis maka Tim Verifikasi pemilik dari lahan kebun sawit
di Kabupaten berkesimpulan sebagai berikut : adalah memang benarmilik nya.
Rokan Hilir 3. Meminta pihak
membuat usulan a. Kebun sawit tersebut terendam air Kepenghuluan Bangko Permata
tindak lanjut terutama pada musim hujan, hal ini sebelum menerbitkan atau merevisi
penanganan disebabkan jenis tanah di kebun surat tanah tersebut, melakukan
kepada kepala tersebut yaitu tanah gambut dan pengecekan kembali terhadp luas
BAPEDAL Kab. letak permukaan tanah yang rendah, tanah milik Sdr. Suwarman M.

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 52 -


Rokan Hilir membuat kebun sawittersebut pada Yunus, terkait bahwa PT. CPI
musim hujan tergenang air dan jugatelah melakukan ganti rugi di
merendam kebun sawit serta lokasi tersebut pada tahun 1971.
ditambah lagiadanya sodetan / parit 4. Memerintahkan PT. CPI
kecil dari kanal yang mengarah ke untuk tetap wajib menjaga
kebun sawit tersebut membuat kebersihan kanal tersebut dan
volume air semakin bertambah. apabila perlu dilakukan normalisasi
b. Akibat terendam air dalam jangka kanal, mengingat pendangkalan
waktu yang lama, membuat yang terjadi dikanal akibat dari
pertumbuhan tanaman sawit proses sedimentasi / pengendapan
menjadi terganggu bahkan bisa di kanal tersebut.
menyebabkan tanaman sawit 5. Memberikan sanksi
menjadi mati. administrasi berupa teguran kepada
c. Status kepemilikan tanah kebun PT. CPI karena masih terdapat satu
sawit tersebut masih diragukan. Hal parameter air limbah yang melebihi
ini disebabkan sempadan didalam baku mutu Peraturan Menteri
surat tanah milik Suwarman M. Lingkungan Hidup Nomor 19
Yunus (pengadu) yang berbeda Tahun 2010 tentang Baku Mutu
dengan sempadan di lapangan, PT. Air Limbah Bagi Usaha dan/atau
CPI juga mengklaim pernah Kegiatan Minyak dan Gas Serta
melakukan ganti rugi lahan Panas Bumi, yaitu parameter
masyarakat termasuk tanah di amonia.
lokasi kejadian pada tahun 1971. 6. Mewajibkan PT. CPI untuk
d. Meskipun menurut pihak pengadu memperbaiki pengolahan air
(Suwarman M. Yunus) kanal CPI limbah, sehingga air limbah yang
tersebut yang menjadi sumber dibuang seluruh parameternya telah
pencemaran, namun keberadaan memenuhi baku mutu yang
kanal tersebut sangat dibutuhkan terdapat didalam Peraturan Menteri

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 53 -


oleh masyarakat yang berada di Lingkungan Hidup Nomor 19
sekitar kanal. Karena kanal tersebut Tahun 2010 tentang Baku Mutu
selain berfungsi sebagai sumber air Air Limbah Bagi Usaha dan/atau
untuk kebutuhan MCK (mandi, Kegiatan Minyak dan Gas Serta
cuci, kakus), kanal tersebut juga Panas Bumi.
berfungsi untuk menampung banjir 7. PT. CPI tetap wajib menjaga
di saat musim hujan yang kebersihan kanal tersebut dan
mengenangi tanah dan kebun sawit apabila perlu dilakukan normalisasi
disekitar kanal, sehingga tanah dan kanal, mengingat pendangkalan
kebun disekitar kanal menjadi yang terjadi dikanal akibat dari
kering. proses sedimentasi / pengendapan
e. PT. CPI telah melakukan di kanal tersebut
pembersihan kanal yaitu pada bulan
Maret 2015.
f. Air limbah yang berasal dari
pembuangan IPAL Bangko GS PT.
CPI tidak menyebabkan tanaman
sawit milik Suwarman menjadi
rusak ataupun mati. Hal ini di
karenakan seluruh parameter air
limbah tersebut dibawah baku
mutu. Meskipun terdapat satu
parameter yang melebihi baku
mutu, yaitu parameter amonia,
namun tidak membahayakan bagi
tanaman. Amonia hanya berbahaya
bagi biota air seperti ikan, udang
dan binatang air lainnya serta
manusia.

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 54 -


g. Air limbah yang berasal dari -
pembuangan IPAL Bangko GS PT.
CPI tidak menyebabkan tanaman
sawit milik Suwarman menjadi rusak
ataupun mati. Hal ini di karenakan
seluruh parameter air limbah
tersebut dibawah baku mutu.
Meskipun terdapat satu parameter
yang melebihi baku mutu, yaitu
parameter amonia, namun tidak
membahayakan bagi tanaman.
Amonia hanya berbahaya bagi biota
air seperti ikan, udang dan binatang
air lainnya serta manusia

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 55 -


Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Sebagai bentuk akuntabilitas publik (public accountability) dalam penyampaian
informasi lingkungan hidup kepada masyarakat luas, BAPEDAL/Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Rokan Hilir setiap tahunnya menyusun Laporan Status Lingkungan Hidup
Daerah (SLHD) Kabupaten Rokan Hilir dan hasil dilaporkan ke Dinas Lingkungan Hidup
dan Kehutanan Provinsi Riau, Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E)
Sumatera KLHK Republik Indonesia. Informasi yang ada di dalam SLHD antara lain
keadaan umum lingkungan, penyebab dan dampak persoalan lingkungan hidup serta
respon pemerintah terhadap permasalahan lingkungan hidup yang terjadi.

Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan


Kebakaran hutan dan lahan terjadi akibat pembukaan lahan dan hutan untuk kegiatan
perkebunan dengan cara membakar, baik yang dilakukan oleh pengusaha maupun
masyarakat. Kebakaran hutan dan lahan ini sudah menimbulkan dampak yang merugikan,
baik terhadap kesehatan, ekonomi dan hilangnya keanekaragaman hayati. Hasil
pemantauan satelit Asian Service Meterological Center (ASMC) Singapura menunjukkan
bahwa kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Rokan Hilir dari tahun 2005 sampai
dengan tahun 2015 mengalami fluktuasi yang signifikan. Rekapitulasi kebakaran hutan dan
lahan di Kabupaten Rokan Hilir 2005 s/d 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.21.
Jumlah Titik Panas (Hot Spot) Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2005-2015
Peningkatan/
No Tahun Jumlah Penurunan
1 2005 (Satelit NOAA) 1659 -
2 2006 (Satelit NOAA) 554 ↓ 1105
3 2007 (Satelit NOAA) 305 ↓ 249
4 2008 (Satelit NOAA) 371 ↑ 66
5 2009 (Satelit NOAA) 958 ↑ 587
6 2010 (Satelit NOAA) 385 ↓ 571
7 2011 (Satelit NOAA) 385 0
8 2012 (Satelit NOAA) 660 ↑ 275
9 2013 (Satelit NOAA) 1101 ↑ 441
10 2014 (Satelit TERRA) 1205 ↑ 104
11 2015 (Satelit TERRA) 733 ↓ 472
Sumber : Laporan SPM BAPEDAL Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2015

Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 - 56 -


2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Tantangan dan peluang merupakan kondisi eksternal yang mempengaruhi kinerja
organisasi. Tantangan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir lima tahun ke
depan antara lain :
1. Peningkatan jumlah penduduk yang mempengaruhi kebutuhan ruang, air bersih
dan sanitasi yang sekaligus beresiko terhadap kelangsungan sumber daya alam
2. Menurunnya daya dukung, fungsi dan kualitas lingkungan hidup kota akibat
laju pembangunan yang meningkat, jumlah dan kepadatan penduduk yang
semakin tinggi serta keterbatasan lahan
3. Pencemaran lingkungan (air, udara, tanah) yang diakibatkan oleh aktivitas
manusia
4. Masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan
lingkungan hidup
5. Peningkatan terjadinya fenomena perubahan iklim seperti meningkatnya suhu
rata-rata permukaan bumi, perubahan intensitas dan periode hujan, pergeseran
musim hujan/kemarau dan kenaikan suhu permukaan air laut
6. Masih tingginya kecenderungan masyarakat membuka lahan dengan cara
membakar
7. Kurangnya keterpaduan pengelolaan lingkungan hidup lintas sektor sehingga
perbaikan lingkungan hidup masih bersifat parsial
8. Pengelolaan limbah industri UKM belum maksimal pengawasannya
9. Masih tingginya tingkat kebisingan akibat suara pita kaset burung walet di area
sekolah, pemukiman, dan perkantoran.
10. Relokasi Tempat Pemprosesan Akhir (TPA)

Peluang pengembangan pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir :


1. Pengolahan sampah organik menjadi kompos bisa menjadi sumber pendapatan
asli daerah.
2. Pengelolaan Laboratorium Lingkungan yang lebih baik:
a. Sumber daya air merupakan kekayaan yang sangat penting bagi
kemaslahatan suatu daerah. Laboratorium Lingkungan melalui perannya
sebagai penghasil data yang akurat mengenai kualitas air, merupakan salah

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 57 -


satu fasilitas pokok yang dibutuhkan dalam pengelolaan sumber daya air di
Kabupaten Rokan Hilir.
b. Laboratorium Lingkungan (melalui Dinas Lingkungan Hidup) dapat
memberikan masukan mengenai kondisi sumber-sumber air, sumber
penyebab penurunan kualitas pada sebuah Dinas air serta solusinya yang
nantinya dipergunakan dalam perencanaan pembangunan secara terpadu
kepada Bappeda, Dinas Pertanian dan Peternakan, Dinas Kehutanan, Dinas
Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Bina Marga dan Pengairan, dan
instansi terkait lainnya.
c. Isu penurunan kualitas dan kuantitas air merupakan isu nasional bahkan
global yang mendapat perhatian serius dari Pemerintah Pusat, keberadaan
bangunan, peralatan dan mobil laboratorium adalah sumbangan Dana
Alokasi Khusus Bidang Lingkungan Hidup Tahun 2007, 2008 dan 2009,
dengan demikian tidak menutup kemungkinan di tahun-tahun mendatang
Pemerintah Pusat masih akan mengucurkan dana untuk membantu
kelengkapan alat serta operasional laboratorium lingkungan.
d. Laboratorium Lingkungan, dengan dukungan penuh para pembuat
kebijakan (terutama dari sisi legal aspect dan anggaran) serta dengan upaya
sungguh-sungguh dari pihak pengelolanya berpotensi mendapatkan
akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional/KAN. Akreditasi dapat
menaikkan citra positif Kabupaten Rokan Hilir pada skala nasional
sehingga diharapkan Pemerintah Pusat dapat memberikan perhatian lebih
terhadap pembangunan di Kabupaten Rokan Hilir.
e. Laboratorium Lingkungan sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas dapat
melakukan uji kualitas lingkungan yang berpotensi memberikan kontribusi
pada Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun hal ini harus didukung oleh
keberdayaan dan partisipasi sektor industri, perdagangan dan jasa lainnya
(penghasil limbah), dukungan dinas/instansi terkait juga dukungan Bidang-
bidang yang ada dalam lingkup Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan
Hilir yang harus berjalan secara sinergis serta memerlukan prasyarat
akreditasi KAN.

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 58 -


BAB III
ISU-ISU STRATEGIS
BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD


Pengelolaan lingkungan hidup saat ini sudah mengalami pergeseran paradigma.
Pengelolaan lingkungan hidup tidak hanya menerima dan mengelola dampak dari setiap
pembangunan yang terjadi tetapi pada hakekatnya mengelola sumber daya secara umum.
Pengelolaan sumber daya dapat dimulai dari kemampuan memelihara sumber daya alam
yang ada (air, udara, energi, tanah/lahan dan biota). Sumber daya tersebut menjadi bahan
baku ataupun tempat dimana pembangunan terjadi baik yang dilakukan pemerintah, swasta
maupun masyarakat. Pembangunan yang baik akan memberikan manfaat maksimal dan
menghasilkan sumber daya yang tersisa (dampak) minimal (sustainable develompment).
Sebaliknya, pembangunan yang buruk adalah pembangunan yang tidak efisien, tidak
memberi manfaat banyak dan menghasilkan banyak masalah (dampak ekonomi, sosial dan
lingkungan). Jika masih ada sumber daya tersisa yang dihasilkan, maka pilihannya adalah
dimusnahkan dengan seaman mungkin sehingga tidak merusak sumber daya yang ada atau
didaur ulang menjadi produk lain yang siap dikonsumsi atau ditransformasi menjadi
bentuk lain seperti sampah organik menjadi energi.
Permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Rokan Hilir dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya adalah:
1. Kualitas sumber daya aparatur baik perencana dan teknis yang memiliki kompetensi
masih terbatas;
2. Masih rendahnya kesadaran, pemahaman, komitmen, dan partisipasi pemangku
kepentingan dalam pengelolaan lingkungan dan pemanfaatan sumber daya alam
berkelanjutan;
3. Koordinasi integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar
waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah masih belum
optimal;
4. Belum tersedianya perencanaan pengelolaan lingkungan yang komprehensif sebagai
bahan penyusunan kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
5. Belum optimalnya penegakan hukum lingkungan;

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 59 -


6. Masih kurangnya fasilitas pengelolaan lingkungan termasuk fasilitas pengendalian
pencemaran dan kerusakan lingkungan;
7. Ketersediaan data dan informasi lingkungan yang kurang memadai.

Tabel 3.1.
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Dinas Lingkungan Hidup
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan
Capaian/ Standar Pelayanan
Internal Eksternal (di luar
Aspek Kajian Kondisi yang Dinas
(kewenangan kewenangan
Saat Ini digunakan Lingkungan
SKPD) SKPD)
Hidup
1 2 3 4 5 6
Pencegahan Memenuhi Permen LH SDM, sarana Kesadaran Keterbatasan
pencemaran target No. 19/20 dan penanggung dukungan
udara dari Tahun prasarana, jawab kegiatan SDM, sarana
sumber tidak 2008 anggaran usaha masih dan prasarana,
bergerak rendah anggaran
Pencegahan Tidak Permen LH SDM, sarana Kesadaran Keterbatasan
pencemaran memenuhi No. 19/20 dan penanggung dukungan
air target Tahun prasarana, jawab kegiatan SDM, sarana
2008 anggaran usaha masih dan prasarana,
rendah anggaran
Pelayanan Memenuhi Permen LH SDM, sarana Kurangnya Keterbatasan
tindak lanjut target No. 19/20 dan pemahaman dukungan
pengaduan Tahun prasarana, SDM, sarana
masyarakat 2008 anggaran dan prasarana,
akibat adanya anggaran
dugaan
pencemaran
dan/atau
kerusakan
lingkungan
hidup

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih

Pasal 5 ayat (2) Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional menetapkan bahwa RPJM Daerah merupakan penjabaran dari Visi,
Misi, dan Program Kepala Daerah terpilih yang penyusunannya berpedoman pada RPJP

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 60 -


Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional. Berdasarkan kondisi masyarakat dan
Kabupaten Rokan Hilir saat ini dan tantangan yang dihadapi dalam 5 tahun mendatang
maka Visi Pembangunan Kabupaten Rokan Hilir yang hendak diwujudkan pada tahun
2021 adalah:
“Terwujudnya Rokan Hilir sebagai Kawasan Industri guna menuju masyarakat madani
dan mandiri yang sejahtera”

Tabel 3.2.

Penjelasan Unsur-unsur Visi Pembangunan Kabupaten Rokan Hilir

Unsur Visi Penjelasan

Kawasan sentra industri merupakan unit kecil


kawasan yang memiliki cirri tertentu dimana
didalamnya terdapat kegiatan proses produksi
dan merupakan area yang lebih khusus untuk
suatu komoditi kegiatan ekonomi yang telah
Kawasan Sentra Industri terbentuk secara alami yang ditunjang oleh
sarana untuk berkembangnya produk atau jasa
yang terdiri dari sekumpulan pengusaha
mikro, kecil dan menengah. Hal ini di tandai
dengan indicator Laju Pertumbuhan Ekonomi
(%) pada tahun 2021 sebesar 2 %
Masyarakat Madani adalah masyarakat yang
beradab dalam membangun, menjalani dan
memaknai kehidupannya. Masyarakat yang
madani adalah masyarakat yang demokratis,
Masyarakat Madani dan Mandiri menjunjung tinggi etika dan moralitas,
transparan, toleransi, berpotensi, aspiratif,
bermotifasi, sederhana dan konsisten. Hal ini
di tandai dengan tingkat keberhasilan capaian
IPM % sebesar 72.99
Kemandirian Daerah adalah kemampuan riil
atau nyata pemerintah daerah dan
masyarakatnya dalam mengatur dan mengurus
kepentingan daerah/ rumah tangganya sendiri
menurut prakarsa dan aspirasi masyarakatnya,
Kemandirian Daerah termasuk di dalamnya upaya yang sungguh-
sungguh agar secara bertahap bisa
mengurangi ketergantungan terhadap pihak-
pihak lain (luar) tanpa kehilangan adanya
kerjasama dengan daerah-daerah lain yang
saling menguntungkan; Kemandirian Daerah

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 61 -


Unsur Visi Penjelasan

di tandai dengan capaian Tingkat Partisipasi


Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 64,30% dan
Tingkat Pengguran Terbuka (TPT) sebesar
8%
Masyarakat Sejahtera adalah terpenuhinya
keinginan dan harapan hidup yang lebih baik
yaitu kemampuan memenuhi kebutuhan
konsumsi dasar (pangan sandang dan papan),
kemudahan memperoleh akses terhadap
kebutuhan hidup dasar (kesehatan pendidikan
Masyarakat Sejahtera sanitasi air bersih dan transportasi), adanya
jaminan masa depan (investasi untuk
pendidikan dan keluarga), peningkatan
kualitas sumber daya manusia dan
pemanfaatan kekayaan sumber daya alam bagi
masyarakat. Tercapainya angka Kemiskinan
sebesar 5.32 dan GINI Rasio sebesar 0.27

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih yang akan
dilaksanakan dalam periode 5 tahun ke depan (RPJMD 2016-2021), adalah :

1. Membangun masyarakat Rokan Hilir yang berbudaya melayu, berakhlak, beriman


dan bertaqwa.

2. Mengembangkan industry hulu dan hilir sebagai alternative pengganti sumber


pendapatan daerah yang selama ini bersumber dari migas sekaligus membuka
lapangan kerja baru bagi masyarakat.
3. Mengembangkan Sumber Daya Manusia berkualitas melalui peningkatan derajat
kesehatan dan derajat pendidikan individu dan masyarakat.
4. Mengedepankan prinsip good governance untuk pelayanan kepada masyarakat dan
peningkatan iklim investasi.
5. Pembangunan infrastruktur untuk pengembangan perekonomian diperdesaan dan
perkotaan.

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 62 -


Tabel 3.3.
Keselarasan Agenda Nawacita (9 Agenda Prioritas RPJMN) Dengan Misi RPJMD
Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2016-2021

9 AGENDA PRIORITAS PENJABARAN DALAM RPJMD KABUPATEN


RPJMN ROKAN HILIR TAHUN 2016-2021
Agenda 1: Misi 1:

Akan menghadirkan kembali Memantapkan pembangunan masyarakat yang


Negara untuk melindungi berbudaya Melayu berlandaskan iman dan taqwa
segenap bangsa dan memberi
rasa aman pada seluruh WN

Agenda 2: Misi 4:

Akan membuat Pemerintah tidak Mewujudkan pemerintahan yang handal, bersih, dan
absen dengan membangun tata berwibawa
kelola pemerintahan yang bersih,
efektif, demokratis dan
terpercaya

Agenda 3: Misi 2 dan 5 :

Akan membangun Indonesia dari Melanjutkan pembangunan infrastruktur untuk


pinggiran dengan memperkuat perbatasan dan wilayah terisolisir guna memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan
kerangka Negara Kesatuan ekonomi kerakyatan dan pembentukan kawasan
sentra industri yang berbasis pada sektor perikanan,
pertanian, perkebunan dan peternakan.

Agenda 4: Misi 4:

Akan menolak Negara lemah Mengedepankan prinsip good governance untuk


dengan melakukan reformasi pelayanan kepada masyarakat demi terciptanya
system penegakan hukum yang kepastian hukum
bebas korupsi, bermartabat dan
terpercaya

Agenda 5: Misi 3:

Akan meningkatkan kualitas Memperkuat sumberdaya manusia yang berkualitas


hidup manusia Indonesia dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
melalui: Indonesia Pintar, melalui pemerataan akses pendidikan dan kesehatan
Indonesia Sehat, Indonesia
Kerjadan Indonesia Sejahtera

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 63 -


Agenda 6: Misi 2:

Akan meningkatkan Melanjutkan pembangunan infrastruktur untuk


produktivitas rakyat dan daya meningkatkan pelayanan pada masyarakat,
saing di pasar internasional memajukan sector pertanian, industri, dan jasa

Agenda 7: Misi 2 :

Akan mewujudkan kemandirian Memperkuat ekonomi masyarakat melalui


ekonomi dengan pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan
menggerakkansektor-sektor pembentukan kawasan sentra industri yang berbasis
strategis ekonomi domestik pada sektor perikanan, pertanian, perkebunan dan
peternakan sesuai dengan potensi wilayah

Agenda 8: Misi 1:

Akan melakukan revolusi Memantapkan pembangunan masyarakat yang


karakter bangsa berbudaya Melayu berlandaskan iman dan taqwa

Agenda 9: Misi 1:

Akan memperteguh Kebhinekaan Mewujudkan budaya Melayu sebagai jati diri


dan memperkuat restorasi sosial masyarakat Rokan Hilir

Tabel 3.4.
Keselarasan Misi RPJMD Provinsi Riau dengan Misi RPJMD Kabupaten Rokan
Hilir 2016-2021

Misi RPJMD Provinsi Riau Penerjemahan RPJMD


KabupatenRokanHilirTahun 2016-2021

1. Meningkatkan Pembangunan Menyediakan infrastruktur pendukung perekonomian


Insfrastruktur daerah dan konektivitas pembangunan antar wilayah
perkotaan dan pedesaan

2. Meningkatkan Pelayanan Peningkatan dan pemerataan akses pendidikan bagi


Pendidikan masyarakat pada setiap jenjang pendidikan

3. Meningkatkan Pelayanan Peningkatan dan pemerataan akses kesehatan bagi


Kesehatan masyarakat

4. Menurunkan Kemiskinan Mewujudkan kawasan sentra industri perikanan,


pertanian, perkebunan dan peternakan sebagai
penggerak ekonomi guna meningkatkan pendapatan

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 64 -


masyarakat

5. Mewujudkan Pemerintahan Mewujudkan good governance yang handal, bersih


Yang handal dan Terpercaya dan berwibawa
serta Pemantapan Kehidupan
Politik

6. Pembangunan masyarakat Mewujudkan masyarakat Rokan Hillir


yang berbudaya melayu, berbudayaMelayuberlandaskanimandantaqwa
beriman dan bertaqwa

7. Memperkuat Pembangunan Mewujudkan kawasan sentra industri perikanan,


Pertaniandan Perkebunan pertanian, perkebunan dan peternakan sebagai
penggerak ekonomi guna meningkatkan taraf hidup
masyarakat

8. Meningkatkan Perlindungan Menyediakan infrastruktur pendukung guna


dan Pengelolaan Lingkungan mempermudah akses menuju objek wisata
Hidup serta Pariwisata

9. Meningkatkan Peran Swasta Menciptakan keamanan, ketertiban dan kepastian


dalam Pembangunan. hukum dalam rangka peningkatan iklim investasi

Dikaitkan dengan Misi RPJPD Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2005-2025, maka
penerjemahan MisiRPJMD Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2016-2021 adalah sebagai
berikut:

Tabel 3.5.
Keselarasan Misi RPJPD Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2005-2025 Dengan Misi
RPJMD Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2016-2021

Misi RPJPD Rokan Hilir 2005-2025 Misi RPJMD Rokan Hilir 2016-2021

Mewujudkan sumberdaya manusia Mengembangkan sumber daya manusia


yang berkualitas dan berdaya saing berkualitas melalui peningkatan derajat kesehatan
dan derajat pendidikan individu dan masyarakat

Memajukan perekonomian dan Mengembangkan industri hulu dan hilir sebagai


pengelolaan sumberdaya alam yang alternatif pengganti sumber pendapatan daerah
berkelanjutan dengan agribisnis yang selama ini bersumber dari migas sekaligus
sebagai tulang punggungnya membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 65 -


Mewujudkan pemerintah dan Mengedepankan prinsip good governance untuk
pengelolaan pemerintahan yang pelayanan kepada masyarakat dan peningkatan
handal iklim investasi

Menyediakan infrastruktur daerah Pembangunan infrastruktur untuk pengembangan


dan mewujudkan lingkungan alam perekonomian di perdesaan dan perkotaan
yang lestari
Mewujudkan masyarakat yang Membangun masyarakat Rokan Hilir yang
bermarwah, berdedikasi dan terpuji berbudaya Melayu, berakhlak, beriman dan
dengan Budaya Melayu sebagai bertaqwa
ruhnya
Mewujudkan masyarakat yang Membangun masyarakat Rokan Hilir yang
bertaqwa berbudaya Melayu, berakhlak, beriman dan
bertaqwa

Dalam mewujudkan Visi melalui pelaksanaan Misi yang telah ditetapkan, maka perlu
adanya kerangka yang jelas pada setiap misi menyangkut tujuan dan sasaran yang akan
dicapai. Tujuan dan sasaran pada setiap misi yang akan dijalankan akan memberikan
arahan bagi pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah, baik urusan wajib maupun
urusan pilihan dalam mendukung pelaksanaan misi dimaksud.

Tabel 3.6.

Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kabupaten Rokan Hilir


Tahun 2016-2021
Visi : Terwujudnya Rokan Hilir sebagai Kawasan Industri guna menuju masyarakat madani dan mandiri yang sejahtera

TARGET TAHUN
KONDISI TARGET
No MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR
AWAL AKHIR
2017 2018 2019 2020 2021

`1. Membangun Mewujudkan Meningkatnya Jumlah Karya


masyarakat Rokan budaya melayu kepedulian intangible (Tak
Hilir yang sebagai jati diri masyarakat Benda) yang
berbudaya masyarakat terhadap terdaftar
melayu, Rokan Hilir budaya Melayu sebagai WBTB NA 2 3 4 5 6 6
berakhlak, (Warisan
beriman dan Budaya Tak
bertaqwa Benda)
Indonesia

2. Mengembangkan Meningkatkan Meningkatnya Laju


industri hulu dan perekonomian kinerja Pertumbuhan
hilir sebagai daerah perekonomian Ekonomi (%)
alternative daerah
pengganti sumber

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 66 -


pendapatan
daerah yang
selama ini
bersumber dari
migas sekaligus
membuka
lapangan kerja
baru bagi
masyarakat

PDRB per
Kapita (Juta 70,39 70,67 70,94 71,22 71,50 71,79 71,79
Rupiah)

Persentase
peningkatan 104,65 (59,02) 7 7 7 7 7
PAD (%)

Nilai Tukar
Petani (Rp) 116,96 116,96 121 121,5 122 122,5 122,5

Produksi
perikanan(Ton) 67,5 67,5 70 73 75 78 78

Produktivitas
padi (ladang
NA 3,64 3,83 4,01 4,22 4,43 4,43
dan sawah)
(ton/Ha)

3. Mengembangkan Meningkatkan Peningkatan APS (7-12


93,68 94 94,20 94,40 94,60 95 95
Sumber Daya Kualitas SDM Kualitas Tahun)
Manusia Pendidikan
berkualitas melalui APS (13-15
89,16 90 90,20 90,60 90,90 91 91
peningkatan Tahun)
derajat kesehatan
dan derajat APS (16 - 18
75,68
pendidikan Tahun)
individu dan
masyarakat APK SD/MI (%) 92 94 95 96 97 98 98

APK
88 89 90 92 94 95 95
SMP/MTs(%)

APK
SMA/SMK/MA 67 68 70 71 74 75 75
(%)

Angka Rata -
Rata Lama
12 12 12 12 12 12 12
Sekolah
(Tahun)

Angka Melek
95 96 96 97 97 98 98
Huruf (%)

Peningkatan Angka Harapan


69,27 69,80 70 70,10 70,40 70,60 70,60
Kualitas Hidup(Tahun)
Kesehatan
Angka
Kematian 34,8 18 16 14 12 10 10
Bayi(Bayi/1000

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 67 -


Angka
Kematian Ibu
99 91,08 83,79 77,09 70,92 65,25 65,25
Melahirkan(ibu/
1000

Angka
Kesakitan
6,1 6,1 5,9 5,7 5,5 5,3 5,3
Malaria(orang/
1000

Angka
Kesakitan
12,33 12,33 11,1 9,99 8,99 8,09 8,09
DBD(orang/100
.000)

Peningkatan Angka
Kualitas Partisipasi
57,61 63,71 63,9 64 64,15 64,30 64,30
Tenaga Kerja Angkatan Kerja
(%)

Persentase
Pengangguran 8,85 8,8 8,6 8,4 8,2 8 8
Terbuka (%)

4. Mengedepankan Mewujudkan Peningkatan Nilai AKIP


prinsip good Good tata kelola Kabupaten C B B B BB A A
governance untuk Governance pemerintahan Rokan Hilir
pelayanan kepada Dalam yang akuntabel
masyarakat dan Penyelenggara Indek
Peningkatan iklim an Kepuasan
investasi Pemerintahan Masyakat

Nilai Reformasi
Birokrasi

Meningkatkan Peningkatan Opini BPK


Kapasitas pengelolaan terhadap
Pemerintah keuangan pelaporan
Daerah dalam daerah secara keuangan WDP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
Pengelolaan akuntabel dan daerah
Keuangan transparansi
Daerah

5. Pembangunan Menyediakan Tersedianya Rata-Rata


infrastruktur ntuk infrastruktur Jaringan Penumpang
pengembangan pendukung Transportasi Transportasi
98 98 100 100 100 100 100
perekonomian perekonomian darat, laut dan Darat yg Dapat
diperdesaan dan daerah penyeberangan diangkut/dilaya
perkotaan sebagai ni (%)
penunjang
perekonomian Rata-Rata
masyarakat Penumpang
Transportasi
95,66 96 96 96 97 100 100
Laut yg Dapat
diangkut/dilaya
ni (%)

Kondisi Jalan
dalam kondisi 80 82 85 87 89 92 92
baik (%)

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 68 -


Kondisi Jalan 35 32 30 28 26 25 25
dalam kondisi
sedang (%)

Kondisi Jalan 30 24 22 20 19 17 17
dalam kondisi
rusak (%)

Frekuensi
1.7 1.7 1.8 2 2 2 2
Pelayanan
Angkutan Laut
(feri)

Meningkatkan Terkoneksinya Persentase


konektivitas infrastruktur Desa Terisolir
dan tranportasi
pemerataan pedesaan dan Jumlah Alat
pembangunan perkotaan Transportasi
36 36 37 37 38 39 39
antar wilayah Pedesaan
perdesaan dan (Buah)
perkotaan
Persentase
Jalan Beraspal
60% 62% 64% 65% 67% 69% 69%
di Pedesaan
(%)

Jumlah
Jembatan
Penghubung
Antar 195 200 215 220 220 230 230
Pedesaan dan
Perkotaan
(Unit)

Berdasarkan telaah terhadap Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Rokan Hilir
terpilih, tugas pokok dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir
mempunyai kaitan dengan misi ketiga Bupati dan Wakil Bupati yaitu : ” Mengembangkan
Sumber Daya Manusia berkualitas melalui peningkatan derajat kesehatan dan derajat
pendidikan individu dan masyarakat”.

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra BAPEDAL Kabupaten Rokan Hilir
sebelumnya

Analisis Renstra Kementerian dan Lembaga ditujukan untuk menilai keserasian,


keterpaduan, sinkronisasi dan sinergitas pencapaian sasaran pelaksanaan Renstra Dinas

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 69 -


Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir sebagai unsur pemerintah darah terhadap
Renstra Kementerian/Lembaga di pemerintah pusat.
3.3.1. Telaahan Renstra Kementerian Lingkungan Hidup
Presiden Republik Indonesia telah mengarahkan visi dan misi pembangunan Tahun
2015-2019 yang merupakan peta jalan seluruh kementerian dalam merancang arah
pembangunan, sasaran dan strategi yang perlu dilaksanakan. Arahan pembangunan
Indonesia ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
Tahun 2015-2019 yang telah ditetapkan dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015.
Visi pembangunan nasional Tahun 2015-2019 adalah “Terwujudnya Indonesia yang
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Misi yang
diemban untuk memenuhi visi yang telah dirumuskan adalah : (1) Mewujudkan keamanan
nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi
dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia
sebagai negara kepulauan; (2) Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan
demokratis berlandaskan negara hukum; (3) Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif
dan memperkuat jati diri sebagai Negara maritim; (4) Mewujudkan kualitas hidup manusia
Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera; (5) Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing;
(6) Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional; dan, (7) Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian
dalam kebudayaan.
Pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan 9 agenda pembangunan Tahun 2015-
2019, yang di dalamnya memuat sub agenda dan sasaran yang hendak dicapai dan
menjadi amanat bagi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pelaksanaan
pembangunan dibagi ke dalam : prioritas nasional, yang memuat sasaran pembangunan
yang memiliki kaitan langsung dengan janji Presiden dan Wakil Presiden; prioritas
bidang, yang memuat sasaran yang memiliki kaitan terhadap bidang sumber daya alam
dan lingkungan untuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; dan lintas bidang
yang sasarannya merupakan hasil kerja bersama lintas kementerian
Sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
Nomor: P.39/Menlhk-Setjen/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Tahun 2015-2019, tujuan pembangunan sektor lingkungan dan
kehutanan Tahun 2015-2019, yaitu memastikan kondisi lingkungan berada pada toleransi

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 70 -


yang dibutuhkan untuk kehidupan manusia dan sumber daya berada rentang populasi yang
aman, serta secara paralel meningkatkan kemampuan sumber daya alam untuk
memberikan sumbangan bagi perekonomian nasional. Berdasarkan tujuan pembangunan
ini, peran utama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2015-2019 yang
akan diusung, adalah : (1) Menjaga kualitas LH yang memberikan daya dukung,
pengendalian pencemaran, pengelolaan DAS, keanekaragaman hayati serta pengendalian
perubahan iklim; (2) Menjaga luasan dan fungsi hutan untuk menopang kehidupan,
menyediakan hutan untuk kegiatan sosial, ekonomi rakyat, dan menjaga jumlah dan jenis
flora dan fauna serta endangered species; (3) memelihara kualitas lingkungan hidup,
menjaga hutan, dan merawat keseimbangan ekosistem dan keberadaan sumber daya.
Selanjutnya, untuk memastikan peran pembangunan Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, dirumuskan sasaran strategis pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Sasaran strategis ini akan menjadi panduan dan mendorong arsitektur kinerja tahun 2015-
2019.
Sasaran strategis pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2015-2019
adalah: (1) Menjaga kualitas lingkungan hidup untuk meningkatkan daya dukung
lingkungan, ketahanan air dan kesehatan masyarakat, dengan indikator kinerja Indeks
Kualitas Lingkungan Hidup berada pada kisaran 66,5 – 68,6; (2) Memanfaatkan potensi
sumber daya hutan dan lingkungan hutan secara lestari untuk meningkatkan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan, dengan indikator kinerja peningkatan
kontribusi SDH dan LH terhadap devisa dan PNBP; (3) Melestarikan keseimbangan
ekosistem dan keanekaragaman hayati serta keberadaan SDA sebagai sistem penyangga
kehidupan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, dengan indikator kinerja derajat
keberfungsian ekosistem meningkat setiap tahun. Sasaran-sasaran tersebut dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 71 -


Tabel 3.7
Sasaran Renstra KLHK RI (Faktor Penghambat dan Pendorong)
Sasaran Jangka Permasalahan Faktor
Menengah pelayanan Penghambat Pendorong
Menjaga kualitas Koordinasi - Belum adanya - UU No 32/2009
lingkungan hidup program dan laboratorium Tentang PPLH
untuk meningkatkan kegiatan antara lingkungan di BLH - NSPK di bidang
daya dukung pusat dan daerah Prov. Riau lingkungan hidup cukup
belum optimal,
lingkungan, ketahanan - Keterbatasan sumber lengkap
dan indikator
air dan kesehatan daya manusia baik dari - Protokol Nagoya yang
kinerja yang
masyarakat segi jumlah dan memberikan jaminan
digunakan terlalu
teknis sehingga kompetensi perlindungan sumber
Memanfaatkan potensi sulit dipahami - Masih lemahnya daya genetic dan
sumber daya hutan oleh masyarakat penerapan law Protokol Cartagena
dan lingkungan hidup luas dan tidak enforcement (banyak yang mem-berikan
secara lestari sinkron antara kasus lingkungan yang jaminan keamanan
Melestarikan pusat dan daerah diselesaikan di luar hayati
keseimbangan (kurang bisa pengadilan) - Pengembangan Indeks
ekosistem dan dibandingkan) - Penganggaran yang Kualitas Lingkungan
Keanekaragaman kurang sesuai dengan Hidup (IKLH) oleh
Hayati serta kebutuhan strategis KLH RI akan
keberadaan SDA memudahkan
sebagai sistem pengukuran kinerja dari
penyangga kehidupan tingkat pusat, provinsi
dan kab/kota

Berdasarkan hasil evaluasi terdapat hubungan korelasi yang cukup kuat antara
misi dan tujuan utama penyelenggaraan penanganan dampak lingkungan yang
diusung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dengan SKPD
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir. Hubungan korelasi tersebut bersifat
saling melengkapi dan menguatkan, sehingga tercipta sinergisitas perencanaan
pengendalian dampak lingkungan dan optimalisasi penyelenggaraan urusan lingkungan
hidup antara Pemerintah Pusat (KLHK RI) dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan
Hilir.

3.3.2. Telaahan Renstra BAPEDAL Kabupaten Rokan Hilir sebelumnya (Renstra


tahun 2010-2015

Penyusunan dokumen Renstra SKPD yang menangani bidang pengendalian

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 72 -


dampak lingkungan di daerah Kabupaten telah dilaksanakan sesuai mekanisme dan
ketentuan yang berlaku dengan periode waktu mengikuti masa jabatan Bupati dan Wakil
Bupati terpilih. Pada dasarnya muatan dalam penyusunan dokumen Renstra SKPD yang
menangani bidang pengendalian dampak lingkunga di daerah Kabupaten tersebut
dilandasi oleh kondisi dan kekuatan yang dimiliki, berbagai permasalahan dan isu
aktual yang mengemuka serta arah dan dampak dari pembangunan yang akan ditempuh
selama kurun waktu 5 (lima) tahunan. Pencapaian kinerja penyelenggaraan
pengendalian dampak lingkungan di daerah Kabupaten Rokan Hilir akan sangat
menentukan keberhasilan penyelenggaraan pembangunan di daerah Kabupaten.
Sebaliknya, Pemerintah Daerah Kabupaten mempunyai peran yang cukup besar dalam
upaya mendorong keberhasilan penyelengaraan pengendalian dampak lingkungan di
daerah Kabupaten. Oleh karena itu akan terus dibangun komitmen bersama guna
mewujudkan sinergisitas kebijakan, program dan kegiatan pembangunan dengan
pengendalian dampak lingkungan di Kabupaten Rokan Hilir.
Kabupaten Rokan Hilir juga menghadapi permasalahan pencemaran Dinas sungai
dan pesisir pantai oleh kegiatan industri dan permukiman yang berada di sepanjang Dinas
sungai dan pantai Timur. Kegiatan industri hulu yang mengolah sumber daya hutan,
perkebunan, dan pertambangan, seperti industri pengolahan kelapa sawit, permukiman
penduduk, kegiatan komersial dan jasa, dan lainnya yang terkadang membuang limbahnya
ke Dinas sungai telah menurunkan kualitas air sungai dan pesisir. Pencemaran Dinas
sungai oleh sumber-sumber domestik, industri, dan kegiatan lainnya yang berlokasi di
sepanjang sungai dan dalam DAS memberikan dampak terhadap pemanfaatan sumber daya
air tersebut bagi kebutuhan masyarakat, dimana sebagian penduduk yang bermukim di tepi
sungai memanfaatkannya untuk keperluan MCK.
Permasalahan lingkungan yang dihadapi Kabupaten Rokan Hilir sejak beberapa
tahun terakhir dan berlangsung secara berkala adalah kebakaran hutan terutama disebabkan
oleh kebiasaan masyarakat dan perusahaan melakukan pembersihan lahan untuk
pengembangan areal pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Walaupun belum memberikan
hasil yang memadai bagi pengendalian dan penanggulangan kerusakan dan penurunan
kualitas lingkungan, namun dapat dicatat telah dilakukan berbagai upaya menuju
terwujudnya kualitas lingkungan yang lebih baik di Kabupaten Rokan Hilir. Beberapa
upaya ke arah lingkungan yang lestari antara lain dilaksanakan melalui pengelolaan tata

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 73 -


guna lahan dan tata guna air; pengendalian pencemaran terhadap Dinas perairan;
peningkatan kesadaran dan peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam menjaga
kelestarian lingkungan; serta peningkatan kapasitas kelembagaan pengelolaan lingkungan
hidup.
Pada prinsipnya Renstra Dinas Lingkungan Hidup ini melanjutkan Renstra
BAPEDAL sebelumnya. Permasalahan dan potensi yang ada menjadi dasar dalam
merencanakan pengendalian dampak lingkungan selanjutnya di Kabupaten Rokan Hilir
yang saling menguatkan dengan perencanaan pembangunan pada tingkat Kabupaten,
Provinsi dan pemerintah pusat.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten (RTRWK) Rokan Hilir.

Kabupaten Rokan Hilir memiliki luas wilayah 1.116.731 hektar, dimana seluas ±
903.698 ha (80,92%) diantaranya merupakan daratan dan 213.033 ha (19,08 %)
merupakan lautan. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hilir Nomor 27 Tahun
2002 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2002-2012,
peruntukan daratan di Kabupaten Rokan Hilir terdiri dari Kawasan Budidaya seluas
762.599 ha (84,39%) dan kawasan Lindung seluas 141.099 ha (15,61%). Kawasan
budidaya terdiri dari Hutan Produksi (220.628 ha), Hutan Rakyat (22.105 ha) dan Non
Kawasan Hutan (519.866 ha). Sementara itu, Kawasan Lindung terdiri dari kawasan Hutan
Gambut (51.139 ha), Kawasan Lindung Gambut (35.327 ha), kawasan Sempadan Sungai
(22.587 ha), Cagar Alam Pulau Barkey (7.153 ha), Kawasan Wisata Alam (1.812 ha) dan
kawasan Lindung Bakau (23.081 ha).
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2002-
2012, telah ditetapkan struktur ruang dan pola ruang Kabupaten Rokan Hilir untuk
mendukung pengembangan wilayah dan pelaksanaan pembangunan. Berdasarkan telaah
rencana tata ruang wilayah Kabupaten Rokan Hilir telah ditetapkan struktur ruang sebagai
berikut: (1) Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) di wilayah Bagan Siapi-Api; (2) Pusat
Kegiatan Wilayah Perkotaan (PKWP) di wilayah Bagan Batu; (3) Pusat Kegiatan Lokal
Perkotaan (PKL Perkotaan) di wilayah Ujung Tanjung; (4) Pusat Kegiatan Lokal (PKL) di
wilayah Sinaboi; (5) Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) di wilayah Teluk Merbau,
Sedinginan dan Panipahan; dan (6) Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) di wilayah Rimba
Melintang, Bangko Kanan, Kampung Melayu, Pujud dan Simpang Kanan.

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 74 -


Potensi pengembangan wilayah lainnya berdasarkan struktur dan pola ruang
dijelaskan sebagai berikut :

a. Kawasan Budidaya Perkebunan


Kawasan yang berfungsi untuk meningkatkan hasil-hasil perkebunan bagi
kepentingan negara, masyarakat dan dunia usaha. Kawasan ini diarahkan pada kawasan
yang secara teknis dan kesesuaian lahannya dapat digunakan untuk tanaman perkebunan
dengan kemiringan antara 8 - 25% di luar kawasan lindung. Kawasan perkebunan di
Kabupaten Rokan Hilir terdiri dari perkebunan besar swasta dan perkebunan rakyat.
Perkebunan besar swasta tersebar di Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kubu, Bangko,
Sinaboi, Rimba Melintang, Bangko Pusako, Bagan Sinembah, Tanah Putih, Pujud, Tanah
Putih Tanjung Melawan, dengan Luas 215.734,30 Ha. Sedangkan perkebunan rakyat
tersebar di seluruh kecamatan dengan luas 160.451 Ha.

b. Kawasan Cepat Tumbuh


Kawasan cepat tumbuh di kabuapten Rokan Hilir diklasifikasikan dalam tiga
kawasan yaitu Perkotaan Sedang, Perkotaan Kecil dan Pemukiman Pedesaan yang menjadi
perkotan kecil. Klasifikasi daerah perkotaan sebagai pusat pemukiman dan aktivitas
masyarakat.

c. Kawasan Pusat Pemerintahan


Meliputi Kecamatan Bangko dengan ibukota Bagan siapiapi tepatnya di batu 6
Kawasan ini merupakan pusat penyelenggaraan pemerintahan yang mampu menarik
perkembangan aktivitas ekonomi/bisnis.

d. Kawasan Sentra Perternakan dan Perikanan


Pengembangan kawasan perikanan, selain pengelolaannya dilakukan oleh
masyarakat, kedepan dicadangkan untuk investasi pihak swasta/dunia usaha. Areal
pengembangan investasi perikanan diarahkan pada lokasi yang jauh dari permukiman
nelayan dan potensial untuk kegiatan budidaya perikanan.
Kawasan perikanan di Kabupaten Rokan Hilir terdiri dari perikanan darat dan
perikanan pesisir laut. Pengembangan kawasan perikanan ditujukan untuk mendukung

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 75 -


kebijakan kawasan sentra produksi perikanan yang telah ditetapkan, serta mengembalikan
nilai histroris Bagansiapiapi sebagai salah satu sentra produksi perikanan di Indonesia.
Untuk mewujudkan hal ini perlu adanya peningkatan pola usaha masyarakat nelayan dan
pola kebiasaan kegiatan perikanan masyarakat yang berupa perikanan tangkap,
ditingkatkan menjadi perikanan budidaya perikanan darat. Perikanan darat tersebar di
Kecamatan Rimba Melintang, Bangko Pusako, Bagan Sinembah, Tanah Putih, Pujud, dan
Tanah Putih Tanjung Melawan. Sedangkan perikanan pesisir laut terdapat di Kecamatan
Pasir Limau Kapas, Kubu, Bangko, dan Sinaboi.

e. Kawasan Pertanian
Kawasan pertanian basah, merupakan kawasan yang secara teknis dan kesesuaian
lahannya dapat digunakan untuk pertanian lahan basah, memiliki kemiringan lahan kurang
dari 8% di luar kawasan lindung dan di luar kawasan budidaya lainnya. Secara ruang dapat
memberikan manfaat, lapangan kerja, pendapatan dan sosial ekonomi masyarakat,
meningkatkan produksi pangan dan mendayagunakan investasi yang ada. Pengembangan
kawasan pertanian tanaman pangan lahan basah ini dikaitkan dengan kebijakan
pengembangan kawasan sentra produksi beras dan mendukung ketahanan pangan di
Kabupaten Rokan Hilir hingga tahun 2030 (akhir tahun perencanaan). Kawasan pertanian
lahan basah di Kabupaten Rokan Hilir tersebar di Kecamatan Kubu, Bangko, Sinaboi,
Rimba Melintang, Bangko Pusako, Bagan Sinembah, Tanah Putih, Pujud, Tanah Putih
Tanjung Melawan. Dengan luas 503.645,90 Ha dan 44.633,20 Ha.
Kawasan Pertanian Lahan Kering, merupakan kawasan pertanian lahan kering yaitu
jenis tanaman padi-padian, palawija dan hotikultura. Berdasarkan pada kebijakan dari
Dinas Pertanian Kabupaten Rokan Hilir, Kecamatan Tanah Putih diarahkan sebagai
kawasan sentra produksi buah-buahan. Kawasan ini secara teknis dan kesesuaian lahannya
dapat digunakan untuk pertanian lahan kering dengan kemiringan kurang dari 8% dan tidak
berada di kawasan lindung. Kawasan pertanian lahan kering tersebar di Kecamatan Kubu,
Bangko, Sinaboi, Rimba Melintang, Bangko Pusako, Bagan Sinembah, Tanah Putih,
Pujud, Tanah Putih Tanjung Melawan, dengan luas 82.827 Ha.

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 76 -


f. Kawasan Pertambangan
Kawasan pertambangan di Kabupaten Rokan Hilir adalah bahan galian C yang
terdapat di Kecamatan Tanah Putih dan Pujud.

g. Kawasan Strategis
Kawasan Strategis Kabupaten dari sudut pertumbuhan ekonomi yang direncanakan
dalam RTRW Kabupaten Rokan Hiir ada 5 kawasan, dapat dilihat pada tabel berikut:

Perencanaan pengembangan kawasan strategis Kabupaten Rokan Hilir sekaligus


menjadi pusat kegiatan tersebut akan berdampak pada lingkungannya masing-masing,
seperti perkembangan wilayah perkotaan dan kawasan sentra produksi produk pertanian
dan pengolahannya (agroindustri). Untuk itu, perlu penanganan pengendalian dampak
lingkungan yang berkelanjutan dan bersinergi dengan dinas-dinas terkait di Kabupaten
Rokan Hilir.

h. Kawasan Kehutanan
Kawasan hutan lindung adalah kawasan hutan yang memiliki sifat khas yang mampu
memberikan perlindungan kepada kawasan sekitar maupun bawahannya sebagai pengatur
tata air, pencegahan erosi serta memelihara kesuburan tanah. Secara fisik kawasan kriteria
hutan lindung dengan tingkat keanekaragaman hayati sesuai dengan RTRW Provinsi Riau
2008 - 2027. Kawasan hutan lindung dialokasikan seluas 42.360 Ha (4,70%) dengan fungsi
melindungi kawasan di bawahnya (hidro-orologis) hulu sungai Rokan. Kawasan ini
terletak di Kecamatan Tanah Putih atau sebelah selatan dari Kabupaten Rokan Hilir.

i. Cagar Alam Pulau Berkey


Kawasan suaka alam di Kabupaten Rokan Hilir terdapat kawasan cagar alam Pulau
Berkey di Kecamatan Bangko dengan luas 4.212 Ha atau 3,89% dari luas kabupaten.
Sesuai dengan SK Penunjukan Memperta No. 13/3/1986 dengan luas 500 Ha, sedangkan
sebagai fungsi penyangga maka ditetapkan seluruh luas Pulau Berkey. Fungsi kawasan ini
adalah untuk melindungi keanekaragaman satwa (aneka burung laut) dan tumbuhan serta
ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai sistem penyangga kehidupan bagi kepentingan
ilmu pengetahuan dan pembangunan pada umumnya.

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 77 -


Tabel 3.8.

Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) di Kabupaten Rokan Hilir

Kawasan Strategis dari


No. Kawasan Strategis Kabupaten Sudut Pertumbuhan Potensi Pengembangan
Ekonomi

1.  Bagan Siapi api dan Kawasan peruntukan  Kawasan sentra produksi


sekitarnya (Kec. Bangko); sentra produksi dan (KSP) Perikanan
 Kec. Pasir Limau Kapas; kawasan prospektif
 Kec. Kubu; pengembangan investasi
 Kec. Sinaboi.
2  Kec. Rimba Melintang; Kawasan peruntukan  Kawasan sentra produksi
 Kec. Bangko sentra produksi dan (KSP) padi/beras.
 Kec. Pekaitan kawasan prospektif
 Kec. Kubu pengembangan investasi
 Kec. Sinaboi.
3.  Kec. Pasir Limau Kapas Kawasan peruntukan  Kawasan sentra produksi
 Kec. Kubu sentra produksi dan (KSP) kelapa
kawasan prospektif
pengembangan investasi
4.  Kec. Bagan Sinembah Kawasan peruntukan  Kawasan sentra produksi
 Kec. Pujud sentra produksi dan (KSP) kelapa sawit.
 Kec. Tanah Putih kawasan prospektif
pengembangan investasi
5.  Kawasan Ujung Tanjung Kawasan potensi  Kawasan peruntukan
(Kec. Tanah Putih). ekonomi cepat tumbuh pengembangan
 Kawasan Bagan Punak (Kec. agroindustri
Bangko)
 Kawasan Bagan Batu (Kec.  Kawasan pusat jasa dan
Bagan Sinembah) perdagangan jasa

Sumber: Dokumen RTRW Kabupaten Rokan Hilir

j. Kawasan perlindungan penyu


Kawasan ini berada di Kecamatan Pasir Limau Kapas, kawasan ini diarahkan untuk
melindungi keberadaan habitat penyu yang juga berfungsi untuk kepentingan ilmu
pengetahuan dan pembangunan pada umumnya.

k. Kawasan pelestarian alam


Kawasan ini merupakan taman wisata alam danau laut Napangga yang berada di
Kecamatan Pujud dengan luas 1.700 Ha. Kawasan ini berfungsi untuk melindungi
keberadaan danau laut Napangga sebagai tempat berkembang biaknya berbagai ikan

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 78 -


arwana, di samping sebagai tempat wisata alam yang memberikan manfaat ekonomi bagi
masyarakat sekitarnya.

l. Kawasan lindung lainnya


Termasuk kawasan lindung yaitu kawasan pantai/pulau berhutan bakau yang berada
di Kecamatan Pasir Limau Kapas, Bangko, Sinaboi, Tanah Putih Tanjung Melawan.
Dengan luas 19.087 Ha, kawasan ini minimal 130 kali nilai rata-rata air pasang terendah
tahunan diukur dari garis pasang surut terendah ke arah darat. Kawasan ini berfungsi
melindungi keberadaan hutan bakau sebagai pembentuk ekosistem pesisir dan tempat
berkembang biaknya berbagai biota laut, di samping sebagai pelindung pantai dan
pengikisan air laut dan perlindungan usaha budidaya di belakangnya. Selain itu di
Kabupaten Rokan Hilir terdapat kawasan pulau-pulau kecil dengan luas < 10 Ha yang
berada di Kecamatan Pasir Limau Kapas, seluas 30,24 Ha. Kawasan lindung ini
difungsikan untuk melestarikan ekosistem khas pulau dan sekitarnya bagi kawasan darat
pulau, kawasan pesisir, dan perairan laut dibawahnya.
Untuk pengembangan wilayah Kabupaten Rokan Hilir dimasa mendatang, juga perlu
mempertimbangkan beberapa hal terkait dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah
Provinsi Riau. Berdasarkan Ranperda RTRW Provinsi Riau Tahun 2010-2030, beberapa
yang perlu diperhatikan untuk pengembangan wilayah di Kabupaten Rokan Hilir adalah:
1. Rencana Pelabuhan Nasional di Sinaboi Kabupaten Rokan Hilir,
2. Pelabuhan Khusus Industri, akan dikembangkan di pulau Jemur (Gugusan
Kepulauan Aruah) di Kabupaten Rokan Hilir,
3. Kawasan Hutan Lindung (HL) dipertahankan di perbatasan Riau bagian Barat
dengan luas total: 228.793,82 Ha yang tersebar di Kabupaten Kuantan Singingi,
Kampar, dan Rokan Hilir, Kota Pekanbaru, perbatasan Kota Siak - Kabupaten
Bengkalis
4. Mempertahankan Kawasan Lindung Kubah Gambut (LGb) di Kabupaten Rokan
Hilir (terutama Kecamatan Kubu),
5. Kawasan perlindungan setempat, terdiri dari jalur hijau penahan intrusi air laut
diarahkan di kawasan pesisir se Provinsi Riau.
6. Kawasan Sempadan Pantai tersebar di sepanjang pantai Timur wilayah Riau dan
Pulau-pulau termasuk di Kabupaten Rokan Hilir,

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 79 -


7. Kawasan Hutan Suaka Alam, terdiri dari Kawasan Cagar Alam (CA) termasuk CA
Pulau Berkey (Kabupaten Rokan Hilir). Kawasan Hutan Pelestarian Alam termasuk
di Kawasan Pantai Berhutan Bakau (Bk) Kabupaten Rokan Hilir,
8. Rencana Pola Kawasan Lindung Ruang Lautan Provinsi Riau adalah Kawasan
Berbahaya bagi Pelayaran di Kabupaten Rokan Hilir (pada kawasan perbatasan
Indonesia – Malaysia, di perairan Selat Malaka)
9. Untuk Rencana Pola Ruang Kawasan Budidaya Daratan Provinsi Riau mencakup
kawasan peruntukan industri di Kabupaten Rokan Hilir (Bagan Punak),
10. Sedangkan Rencana Pola Kawasan Budidaya Lautan Provinsi Riau yang mencakup
Kawasan Penangkapan Ikan di Kabupaten Rokan Hilir,
11. Kawasan Budidaya Perikanan Laut Kabupaten Rokan Hilir
12. Kawasan Kegiatan Wisata Laut Kabupaten Rokan Hilir, di perairan sekitar Pulau
Jemur.

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis


Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD merupakan kondisi atau hal
yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena
dampaknya yang signifikan bagi masyarakat di masa datang. Suatu kondisi/kejadian yang
menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan
kerugian yang lebih besar, atau sebaliknya dalam hal tidak dimanfaatkan akan
menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka
panjang.
Penentuan isu-isu strategis lingkungan hidup di Kabupaten Rokan Hilir dalam
Renstra Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2016-2021 mengacu pada
isu-isu lingkungan hidup pada Laporan Status Lingkungan Hidup daerah (SLHD)
Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2016 dan data-data pendukung yang berasal dari berbagai
sumber. Isu lingkungan hidup yang strategis di Kabupaten Rokan Hilir adalah: 1)
kebakaran hutan dan lahan, 2) penurunan kualitas air permukaan, 3) banjir, 4) degradasi
kualitas ekosistem pesisir dan laut, 5) persampahan, dan 6) perubahan iklim. Isu-isu
lingkungan hidup merupakan ancaman sekaligus tantangan dari luar (faktor eksternal) yang
harus dihadapi oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir. Isu-isu lingkungan
hidup tersebut secara lengkap diuraikan sebagai berikut :

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 80 -


Kebakaran Hutan dan Lahan
Sebagian wilayah Kabupaten Rokan Hilir merupakan lahan rawa gambut. Saat ini,
telah banyak perubahan penggunaan lahan sehingga ditutupi oleh vegetasi non hutan.
Proses deforestasi hutan rawa gambut di Kabupaten Rokan Hilir berlangsung sangat cepat
akibat pembangunan perkebunan dan transmigrasi. Perubahan penggunaan lahan untuk
perkebunan, khususnya perkebunan kelapa sawit rakyat merupakan faktor utama yang
mengancam kelestarian ekosistem rawa gambut. Degradasi ekosistem hutan rawa gambut
semakin parah akibat kebakaran lahan dan hutan (karlahut). Permasalahan karlahut tidak
terlepas dari lemahnya pengawasan oleh pemerintah, tingkat ekonomi masyarakat yang
masih rendah, dan masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam mentaati ketentuan yang
berlaku terkait dengan teknik penyiapan lahan dan pengendalian karlahut di lahan gambut.
Sejak tahun 1997, Kabupaten Rokan Hilir termasuk rawan terjadi kebakaran lahan
dan hutan. Berdasarkan Laporan SLHD Kabupaten Rokan Hilir (2015), kabakaran lahan
dan hutan pada tahun 2013 mencapai 24.982 ha. Menurut Dinas Kehutanan Kehutana
Kabupaten Rokan Hilir (2015), luas kebakaran lahan dan hutan pada tahun 2015 mencapai
102.336, 8 ha, terluas terjadi di Kecamatan Kubu (18.986 ha), dan Kecamatan Batu
Hampar (16.606 ha). Namun, menurut pantauan Satelit Terra Singapura sepanjang tahun
2015 menunjukkan bahwa Kecamatan Tanah Putih tercatat yang paling banyak terdapat
titik api (215 titik) diikuti Kecamatan Kubu (74 titik). Menurut Dinas Penanggulangan
Bencana Daerah Provinsi Riau tahun 2015, menunjukkan bahwa jumlah titik api di
Provinsi Riau adalah 8.452 titik api, 657 titik di antaranya terdapat di Kabupaten Rokan
Hilir (BPBD Provinsi Riau, 2015).
BAPEDAL Kabupaten Rokan Hilir (2015) telah melaporkan rekapitulasi titik api
tahun 2005 – 2015 (Gambar 3.1), dimana menunjukkan bahwa kejadian kebakaran lahan
dan hutan terjadi setiap tahun, khusus pada tahun 2015 paling banyak terjadi pada bulan
Maret (sebanyak 174 titik). Pada tahun 2015, diperkirakan kebakaran lahan dan hutan
mencapai 102.336,8 ha (Dinas Kehutanan Kabupaten Rokan Hilir, 2015)

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 81 -


Gambar 3.1
Jumlah Titik Api di Kabupaten Rokan Hilir dari Tahun 2005 s/d Tahun 2015

Lokasi titik api pada tahun 2015 banyak terdapat di areal HTI (182 titik diikuti areal
perkebunan (114 titik). Lokasi kebakaran tersebar di lahan gambut dengan ketebalan > 4
meter sehingga sulit dipadamkan, sebagaimana terjadi di Kecamatan Pujud pada akhir
Agustus 2016. Cara membakar untuk membuka/membersihkan lahan masih merupakan
cara yang paling murah dan belum didapat teknologi tepat guna dan murah yang dapat
diadopsi oleh masyarakat. Pembukaan lahan gambut dengan cara membakar sering tidak
terkendali sehingga menimbulkan kebakaran yang meluas.
Selain alih fungsi lahan dan perilaku manusia, faktor perubahan iklim, misalnya
dengan adanya fenomena El Nino, juga berdampak pada meningkatnya kebakaran lahan
dan hutan di Kabupaten Rokan Hilir. Fenomena ini juga meningkatkan intensitas
kekeringan dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Dinas Pertanian dan Peternakan
Kabupaten Rokan Hilir (2015), telah terjadi kekeringan yang menyebabkan 211 ha lahan
sawah rusak dan gagal panen, tersebar di Kecamatan Bangko (79 ha), Kecamatan Tanah
Putih Tanjung Melawan (30 ha), Kecamatan Bagan Sinembah (90 ha), dan Kecamatan
Pekaitan (9 ha).

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 82 -


Penurunan Kualitas Air Permukaan
Penurunan kuantitas dan kualitas air, baik yang terjadi di sungai merupakan salah
satu dampak negatif dari pertambahan penduduk dan aktivitasnya. Aktivitas penduduk
membutuhkan air untuk keperluan yang dapat bersumber dari tanah ataupun air
permukaan, baik secara langsung maupun melalui pemipaan (PDAM). Semantara suplai air
semakin berkurang akibat pembukaan lahan hutan untuk berbagai keperluan penduduk.
Pembukaan lahan hutan yang tidak memperhatikan kaidah pembangunan berkelanjutan
juga dapat menyebabkan terjadinya sedimentasi dan pendangkalan sungai. Kondisi seperti
ini akan rawan longsor dan banjir pada musim hujan dan kekurangan air pada musim
kemarau.
Selain itu, pemukiman, pertanian, perkebunan, pasar, rumah sakit, perhotelan dan
pertambangan, perikanan, dan terutama industri (pabrik) yang menghasilkan limbah padat
dan limbah cair yang bisa masuk langsung ke sungai atau melalui saluran drainase.
Aktivitas di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat secara langsung atau tidak
langsung masuk ke sungai atau melalui saluran drainase. Aktivitas di sepanjang Daerah
Aliran Sungai (DAS) dapat secara langsung atau tidak langsung atau tidak langsung
mempengaruhi kualitas air. Kegiatan pertanian akan merubah bentuk lahan dan dapat
menyebabkan laju sedimentasi yang menyebabkan kualitas air sungai menurun.
Berkembangnya pembangunan di Kabupaten Rokan Hilir akan dapat menyebabkan
kualitas air sungai saat ini mengalami penurunan. Aktivitas pembuangan limbah Cair oleh
Industri Pabrik Kelapa Sawit, pemukiman sekitar sungai, pembuangan dan penimbunan
sampah di TPA akan memberikan dampak dari menurunnya kualitas air.

Banjir
Wilayah Kabupaten Rokan Hilir yang berada di pesisir timur Pulau Sumatera
merupakan dataran rendah yang rentan terhadap bencana banjir tahunan. Kondisi
geomorfologi Kabupaten Rokan Hilir di bagian pesisir dan daerah yang berdekatan dengan
Dinas Sungai Rokan merupakan daerah dataran rendah yang sangat rawan terhadap banjir.
Diperkirakan, wilayah rawan banjir di Kabupaten Rokan Hilir akan semakin luas di masa
mendatang.
Aktivitas pembukaan perkebunan kelapa sawit di daerah hulu dan lahan gambut
memperbesar ancaman banjir karena mengurangi kemampuan tanah dalam menyerap air

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 83 -


hujan. Lahan gambut yang terdrainase untuk penanaman kelapa sawit akan mengalami
kering tak balik (irreversible drying) sehingga kemampuan menyerap dan menyimpan air
layaknya spons berkurang bahkan rusak. Di daerah perkotaan, pembangunan daerah
permukiman, perdagangan, perkantoran, dan industri akan mengurangi daerah resapan air
sehingga aliran permukaan (run off) akan menjadi lebih besar, apalagi jika pembangunan
drainase perkotaan tidak dilakukan dengan baik. Penataan, pengaturan, dan pengawasan
konversi lahan di daerah rawa gambut harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari
banjir akibat terbangunnya daerah resapan.
Sungai besar yang bermuara di Kabupaten Rokan Hilir adalah Sungai Rokan,
mengalir dari Provinsi Sumatera Barat dan Sumatera Utara, melewati Kabupaten Rokan
Hulu. Luas catchment area Sungai Rokan mencapai 22,189 km2, meliputi 16,069 km2 di
Riau, 2.350 km2 di Sumatera Barat dan 3.690 km2 di Sumatera Utara. Panjang Sungai
Rokan 325 km dengan debit sungai Q normal 200-400 m3/det., maksimum 1.980 m3/det
dan minimum 48 m3/det. Sebagian hulu Sungai Rokan adalah Hutan Lindung Mahato yang
berada di kabupaten Rokan Hulu dan Sumatera Utara, yang merupakan salah satu Kawasan
Strategis Nasional. Namun, kondisi kawasan HL Mahato saat ini terancam oleh
perambahan untuk perkebunan kelapa sawit sehingga perlu menjadi prioritas pemerintah
untuk menjaga kelestariannya sehingga tetap mampu berfungsi sebagai penyangga
kehidupan.
Banjir merupakan salah satu masalah lingkungan dan bahkan boleh dikatakan
bencana yang hampir terjadi setiap tahun di Kabupaten Rokan Hilir. Mungkin sebagian
pendapat mengatakan bahwa banjir ini merupakan fenomena alam yang terjadi akibat
meningkatnya curah hujan pada waktu tertentu. Namun kejadian banjir yang datang setiap
tahun ini boleh dikatakan sebagai salah satu indikator bahwa kondisi lingkungan terutama
di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) telah mengalami kerusakan. Pembukaan dan
konservasi lahan untuk kebutuhan perkebunan dan pertanian secara besar-besaran telah
menyebabkan kapasitas Daerah Aliran Sungai dalam menyangga sistem hidrologi menjadi
terganggu sehingga pada saat curah hujan diatas rata-rata dapat menyebabkan terjadinya
banjir. Kejadian banjir yang tiap tahun terjadi di Kabupaten Rokan Hilir telah
menyebabkan kerugian moril dan materil. Diperkirakan kerugian yang ditimbulkan akibat
banjir pada setiap tahun bisa mencapai milyaran rupiah. Angka ini didapat dari total

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 84 -


kerusakan lahan pertanian, perikanan, tanaman serta ternak masyarakat yang hilang dan
mati pada saat terjadinya banjir.
Kondisi topografi Kabupaten Rokan Hilir yang relatif datar dan berada pada
ketinggian 1,5 – 6,8 m dari permukaan laut. Sebagian besar wilayah kabupaten Rokan Hilir
terdiri dari dataran rendah dan rawa-rawa terutuma di sepanjang Sungai Rokan dan daerah
pantai. Dengan adanya Sungai Rokan yang melintasi sebahagian besar daerah Kabupaten
Rokan Hilir serta adanya lima belas sungai-sungai kecil lainnya menyebabkan kabupaten
ini sangat rawan terjadinya banjir. Apalagi kondisi Daerah Aliran Sungai Rokan (DAS)
yang semakin hari semakin rusak tentunya akan mempercepat terjadinya banjir.
Kondisi ekosistem DAS Rokan, saat ini boleh dikatakan cukup mengkhawatirkan.
Hal ini terjadi karena sebagian besar DAS Rokan telah mengalami kerusakan akibat
pembukaan lahan untuk kegiatan pertanian dan perkebunan serta pengambilan kayu di
sekitar DAS tersebut. Sebagian besar Sungai Rokan telah mengalami abrasi dan
sedimentasi sehingga telah terjadi pendangkalan, bahkan pada daerah-daerah tertentu
kondisinya sangat mengkhawatirkan karena kapasitas penampungan air pada musim hujan
berkurang. Kondisi ini kalau tidak ditangani sesegera mungkin akan berakibat lebih fatal
dimasa yang datang.
Penanganan masalah banjir yang terjadi di Kabupaten Rokan Hilir tidak bisa hanya
dilakukan oleh Kabupaten Rokan Hilir saja. Sungai Rokan yang merupakan salah satu
sungai besar di Provinsi Riau mempunyai hulu di daerah Kabupaten Rokan Hulu, Propinsi
Sumatera Barat dan Propinsi Sumatera Utara. Untuk itu, pengelolaan DAS Sungai Rokan
ini juga memerlukan kerjasama antara daerah-daerah yang dilintasi oleh sungai tersebut.
Dari pengalaman selama ini terlihat bahwa perhatian dan kerjasama daerah ini belum
berjalan dengan baik.
Beberapa hal yang baru dilakukan pemerintah kabupaten dalam mengatasi persoalan
banjir akibat meluapnya Sungai Rokan adalah dengan melakukan pengerukan dan
pembuatan tanggul pada daerah tertentu, namun karena luasnya daerah yang akan
ditangani serta terbatasnya kemampuan pemda, maka hasilnya juga belum sesuai dengan
yang diharapkan. Untuk itu diharapkan peran Pemerintah Propinsi dan Pusat dalam
mengkoordinasikan dan mengintegrasikan kegiatan pengelolaan DAS Sungai Rokan dapat
segera dilaksanakan. Dari Citra Lansat Tahun 2006 menunjukkan bahwa kondisi tutupan
hutan (land cover) di Kabupaten Rokan Hilir sudah semakin sedikit. Kondisi hutan pada

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 85 -


saat ini semakin berkurang sejalan dengan pembukaan hutan dan lahan untuk kegiatan
industri dan perkebunan serta kegitan penebangan hutan secara ilegal (perambahan hutan).
Untuk penanganan masalah banjir agar dapat berjalan dengan baik efektif,
Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir telah melakukan berbagai upaya seperti membuat
posko-posko pemantauan dan penanganan masyarakat yang terkena banjir serta
mengaktifkan semua perangkat pemerintah sampai ke tingkat kecamatan dan desa. Upaya
penanganan masalah banjir ini difokuskan kepada daerah yang rawan banjir. Daerah yang
mempunyai kerawanan terjadinya banjir berada di sekitar Sungai Rokan dan sungai-sungai
kecil lainnya, daerah-daerah yang berada di pesisir pantai yang memiliki ketinggian 1,5 m
dari permukaan laut. Tingkat kerawanan Banjir daerah di Kabupaten Rokan Hilir dapat
dilihat pada Gambar 3.2

Gambar 3.2
Peta Kerawanan Banjir Kabupaten Rokan Hilir

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 86 -


Degradasi Kualitas Ekosistem Pesisir dan Laut
Degradasi kualitas ekosistem pesisir dan laut disebabkan oleh beberapa faktor antara
lain :
1. Konversi hutan mangrove menjadi tambak, pemukiman dan pelabuhan.
2. Struktur geologi wilayah pesisir Riau yang rentan terhadap pengaruh abrasi dan erosi.
3. Penebangan jalur hijau bakau untuk digunakan sebagai bahan baku arang dan bahan
bangunan.
4. Buangan limbah industri di kawasan timur Sumatera, lalu lintas laut dan buangan
limbah domestik kota-kota pantai di Provinsi Riau.
Dampak yang timbul akibat kerusakan ekosistem pesisir di Provinsi Riau adalah
sebagai berikut:
1. Hilangnya keanekaragaman hayati khususnya hutan mangrove.
2. Hilangnya perlindungan kawasan pesisir dari ombak.
3. Intrusi air laut.
4. Menurunnya hasil perikanan akibat rusaknya hutan bakau yang merupakan feeding
and nursery ground berbagai jenis ikan.
5. Hilangnya kawasan pemukiman di wilayah pesisir.

Persampahan
Bertambahnya penduduk di Kabupaten Rokan Hilir khususnya di Kota Bagansiapiapi
mengakibatkan bertambahnya volume sampah harian yang ada di Tempat Pengolahan
Sampah Akhir (TPA) Bagansiapiapi. Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir melakukan
pengembangan kinerja Pengolahan Persampahan. Adapun upaya yang dilakukan adalah :
1. Melakukan pengembangan Teknologi Pengolahan Persampahan melalui pengolahan
Sampah Organik di TPA Bagansiapiapi menjadi Kompos.
2. Pencatatan volume sampah harian.
3. Pelatihan pengolahan kompos kepada dunia pendidikan dan masyarakat.
4. Pembagian tong sampah kepada sekolah-sekolah, rumah sakit, kantor, terminal, dan
pelabuhan.

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 87 -


Perubahan Iklim
Dampak perubahan iklim seperti kenaikan suhu udara, perubahan intensitas dan
periode hujan, pergeseran musim hujan/kemarau dan kenaikan muka air laut di Kabupaten
Rokan Hilir merupakan fenomena yang disebabkan oleh pemanasan global. Untuk
mengatasi masalah tersebut Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir melakukan pengelolaan
Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan pengendalian penggunaan Bahan Perusak Ozon, antara
lain:
1. Penanaman pohon penghijauan di kawasan sekolah.
2. Pemeliharaan RTH di TPA Bagansiapiapi
3. Pemeliharaan RTH di TPA Bagan Batu
4. Pendampingan BLH Provinsi Riau dalam pengawasan dan pengendalian usaha
pengguna bahan perusak ozon (BPO).
5. Sosialisasi pengendalian dampak perubahan iklim kepada masyarakat dan dunia
pendidikan.

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 88 -


BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI, DAN
KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir
Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode
perencanaan. Visi menjelaskan arah atau suatu kondisi ideal di masa depan yang ingin
dicapai (clarity of direction) berdasarkan kondisi dan situasi yang terjadi saat ini yang
menciptakan kesenjangan (gap) antara kondisi saat ini dan masa depan yang ingin dicapai.
Di sini, visi diciptakan melampaui realitas sekarang. Visi bukan hanya mimpi atau
serangkaian harapan, tetapi suatu komitmen dan upaya merancang dan mengelola
perubahan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, visi didasarkan pada realita, bukan
pikiran berandai-andai (wishfull thinking), tetapi dengan fokus pada masa depan. Untuk
mewujudkan visi tersebut maka perlu Misi, yaitu rumusan umum mengenai upaya-upaya
yang akan dilaksanakan. Pengertian misi harus sederhana, singkat dan lugas dalam
menjelaskan bagaimana visi akan dicapai.
Di dalam Lampiran IV Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 disebutkan bahwa
kriteria suatu rumusan visi SKPD antara lain:
1. Menggambarkan arah yang jelas tentang kondisi pembangunan masa depan yang
ingin dicapai melalui penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD dalam 5 (lima)
tahun mendatang;
2. Disertai dengan penjelasan yang lebih operasional sehingga mudah dijadikan acuan
bagi perumusan tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan;
3. Disertai dengan penjelasan mengapa visi tersebut dibutuhkan SKPD, relevansi visi
dengan permasalahan dan potensi pembangunan di daerah yang terkait dengan tugas
dan fungsi SKPD; dan
4. Sejalan dengan visi dan misi kepala daerah dan arah pembangunan daerah jangka
menengah.

Visi SKPD yang baik harus dapat memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Dapat dibayangkan oleh semua pelaku/pemangku kepentingan pelayanan SKPD
(imaginable);

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 89 -


2. Memiliki nilai yang memang diinginkan dan dicita-citakan (desirable);
3. Memungkinkan, wajar, dan layak untuk dicapai dengan situasi, kondisi, dan kapasitas
yang ada (feasible);
4. Memusatkan perhatian kepada isu dan permasalahan utama daerah, sehingga
pemerintahan dan pembangunan daerah dapat beroperasi dan terselenggara secara
efektif, efisien, dan berkelanjutan serta dapat terjamin eksistensi daerah dimasa depan
(focused);
5. Dapat mengantisipasi dan disesuaikan dengan perubahan zaman (flexible);
6. Dapat dikomunikasikan dan mudah dimengerti oleh semua pelaku (communicable);
dan
7. Dapat dirumuskan dan ditulis dengan suatu pernyataan yang singkat, jelas, dan padat.

Kriteria Misi adalah sebagai berikut :


1. Menunjukkan dengan jelas upaya-upaya yang akan dilakukan dalam rangka
mewujudkan visi .
2. Memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis eksternal dan internal daerah.
3. Menggunakan bahasa yang ringkas, sederhana dan mudah dipahami.

Memperhatikan hal-hal tersebut di atas dan Visi Bupati dan Wakil Bupati terpilih,
maka Visi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2016-2021 adalah :
“Terwujudnya Kabupaten Rokan Hilir sebagai kawasan industri menuju masyarakat
yang sejahtera melalui perlindungan dan pengelolaan lingkungan”

Misi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir dirumuskan dengan


memperhatikan misi RPJMD Tahun 2016-2021 dan upaya-upaya yang harus dilaksanakan
untuk mewujudkan visi tersebut.

Misi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2016-2021 adalah:
1. Meningkatkan upaya pengendalian dan pencegahan pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup serta dampak negatif perubahan iklim.
2. Meningkatkan kinerja sumber daya lembaga urusan lingkungan hidup.

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 90 -


4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Tujuan dan sasaran dalah tahap perumusan sasaran strategis yang menunjukkan
tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah yang
selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan arsitektur kinerja SKPD selama lima tahun.
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai
visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu strategis daerah
yang dihadapi sedangkan sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang
diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, dan rasional untuk dapat
dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Sementara itu, sasaran adalah
penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh SKPD.
Mengacu pada tugas pokok dan fungsi organisasi yang diemban serta pernyataan visi dan
misi yang dirumuskan di atas, maka tujuan dan sasaran Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Rokan Hilir adalah sbb:
Tabel 4.1.
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan
Hilir Tahun 2016-2021

Visi : Terwujudnya Kabupaten Rokan Hilir sebagai kawasan industri menuju masyarakat yang sejahtera melalui
perlindungan dan pengelolaan lingkungan
TARGET TAHUN
KONDISI TARGET
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR
AWAL AKHIR
2017 2018 2019 2020 2021

Meningkatkan Berkurangnya Meningkatnya Indeks Kualitas


upaya dampak negatif kualitas Lingkungan Hidup
pengendalian pembangunan lingkungan (IKLH)
dan kota dan hidup
pencegahan perubahan
pencemaran iklim terhadap
n/a n/a 50,00 67,00 70,00 70,00 70,00
dan perusakan lingkungan
lingkungan hidup
hidup serta
dampak negatif
perubahan
iklim

Meningkatkan Meningkatkan Meningkatnya Nilai evaluasi SAKIP


kinerja sumber kualitas akuntabilitas Dinas Lingkungan C CC B BB BB BB BB
daya lembaga pengelolaan Dinas Hidup
urusan keuangan dan lingkungan
lingkungan kinerja Dinas hidup Level Maturitas
hidup Lingkungan SPIP Dinas n/a n/a Level 1 Level 2 Level 3 Level 3 Level 3
Hidup Lingkungan Hidup

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 91 -


4.3 Strategi dan Kebijakan

Rumusan strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan bagaimana


tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan.
Suatu strategi yang baik harus dikembangkan dengan prinsip-prinsip:

a. Strategi dapat menyeimbangkan berbagai kepentingan yang saling bertolak-belakang;


b. Strategi didasarkan pada tujuan dan sasaran SKPD dan pemenuhan kebutuhan
layanan yang berbeda tiap segment masyarakat pengguna layanan, dan pemangku
kepentingan;
c. Layanan yang bernilai tambah diciptakan secara berkelanjutan dalam proses internal
SKPD; dan
d. Strategi terdiri dari tema-tema yang secara simultan saling melengkapi membentuk
cerita atau skenario strategi.

Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk
melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran.
Langkah-langkah perumusan kebijakan adalah:
1. Merumuskan rancangan kebijakan dari setiap strategi dengan mempertimbangkan:
a. Besarnya pengaruh kebijakan terhadap keberhasilan implementasi strategi; dan
b. Keterkaitan langsung dengan pencapaian tujuan dan sasaran yang ditetapkan.
2. Menguji rumusan rancangan kebijakan apakah dapat menghasilkan pemilihan
kegiatan bagi program prioritas yang menjadi tugas dan fungsi SKPD yang lebih
tepat dan rasional berdasarkan strategi yang dipilih dan telah mempertimbangkan
faktor-faktor penentu keberhasilan untuk mencapai sasaran.
3. Menguji apakah rancangan kebijakan tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan.

Merujuk pada tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Rokan Hilir 2016-2021 yang diuraikan di atas, maka strategi, dan kebijakan
pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir dalam melaksanakan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dapat dirumuskan sebagai berikut (Tabel
4.2) berikut ini:

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 92 -


Tabel 4.2
Tujuan, sasaran, strategi, dan kebijakan
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan


Misi 1. Meningkatkan upaya pengendalian dan pencegahan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup serta dampak negatif perubahan iklim
1.1 Berkurangnya 1.1.1 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup 1.1.1.1 Mengintegrasikan prinsip pembangunan 1.1.1.1.1 Penerapan KLHS
dampak negatif berkelanjutan ke dalam Kebijakan, Rencana, dalam penyusunan KRP dan
pembangunan kota dan Program (KRP) dan resiko lingkungan ke Analisis Dampak Lingkungan
dan perubahan dalam Proyek/Kegiatan pada Proyek/Kegiatan yang
iklim terhadap berpotensi menimbulkan
lingkungan hidup dampak terhadap lingkungan
1.1.1.2 Meningkatkan Ketersediaan Sarana dan 1.1.1.2.1 Peningkatan Upaya
Prasarana Pemulihan Akibat Pencemaran dan Pemulihan Akibat
Kerusakan Lingkungan Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan
1.1.1.3 Meningkatkan Ketersediaan Sarana dan 1.1.1.3.1 Peningkatan
Prasarana Pengawasan Pencemaran dan Pengawasan Terhadap
Kerusakan Lingkungan Usaha / Kegiatan yang
memiliki Izin Lingkungan
1.1.1.4 Meningkatkan Penyuluhan dan 1.1.1.4.1 Peningkatan Upaya
Kesiagaan Pelaku Usaha dan Masyarakat Pencegahan Pencemaran
dalam Pencegahan Pencemaran dan dan Kerusakan Lingkungan
Kerusakan Lingkungan
1.1.1.5 Meningkatkan intensitas pengelolaan 1.1.1.5.1 Penataan dan
Ruang Terbuka Hijau peningkatan kesadaran
masyarakat terhadap Ruang
Terbuka Hijau
1.1.1.6 Meningkatkan Ketersediaan Sarana dan 1.1.1.6.1 Peningkatan
Prasarana serta Peran Serta Masyarakat dalam layanan dan perluasan
Pengelolaan Persampahan cakupan pengelolaan
Sampah dengan Baik
Misi 2. Meningkatkan kinerja sumber daya lembaga urusan lingkungan hidup.
2.1 Meningkatkan 2.1.1 Meningkatnya akuntabilitas Dinas Lingkungan 2.1.1.1 Meningkatkan Kompetensi ASN dan 2.1.1.1.1 Melaksanakan
kualitas Hidup Pejabat Pengawasan Lingkungan Hidup (PPLH) Bimbingan Teknis tentang
pengelolaan Peraturan Lingkungan Hidup
keuangan dan 2.1.1.2 Meningkatkan ketertiban administrasi, 2.1.1.2.1 Perbaikan sistem
kinerja Dinas pelaporan, dan disiplin aparatur administrasi, pelaporan, dan
Lingkungan Hidup disiplin aparatur
2.1.1. Meningkatkan Ketersediaan Sarana dan 2.1.1.3.1 Mengalokasikan
Prasana untuk Peningkatan Kapasitas dana untuk penyediaan
Lingkungan Hidup sarana dan prasarana kantor

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 93 -


BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Program merupakan upaya nyata melalui intervensi pemerintah dengan


menggunakan sejumlah sumber daya baik dana dan tenaga dalam rangka melaksanakan
kebijakan yang telah ditetapkan. Program bisa juga diartikan sebagai instrumen
pelaksanaan kebijakan guna mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan yang terdiri atas
berbagai kegiatan yang terkait satu sama lain. Melalui program dan kegiatan yang
dilaksanakan diharapkan dapat menyelesaikan berbagai persoalan penting dan mendesak
yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi SKPD.
Program yang dijalankan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir
terdiri atas Program yang ada di setiap SKPD dan Program Urusan Wajib.
Program yang ada di setiap SKPD meliputi (6 program) yaitu :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur;
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan.
6. Program Pelaksanaan Kegiatan Keagamaan dan Hari-hari Besar

Program Urusan Wajib terdiri atas (8 program) yaitu :


1. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan;
2. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan hidup;
3. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam;
4. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam
5. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup;
6. Program Peningkatan Pengendalian Polusi;
7. Program Pengendalian Kebakaran Hutan;
8. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH);

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 94 -


Kegiatan untuk masing-masing program serta indikator kinerja, dan pagu indikatif
tertera pada Tabel 5.1. berikut ini :

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 95 -


Tabel 5.1.
Rencana program, kegiatan, indikator kinerja, dan pendanaan indikatif
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir 2016 -2021

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Indikator Data Capaian
Kinerja Program pada Tahun Bidang
Indikator Program dan
Tujuan Sasaran Kode (Outcome) dan Awal Penanggung Lokasi
Sasaran Kegiatan
Kegiatan Perencanaan jawab
(Output) (Tahun 2016) Kondisi Kinerja pada
Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 akhir periode Renstra
SKPD

Target Rp (000) target Rp (000) target Rp (000) target Rp (000) target Rp (000) target Rp (000)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Berkurangnya Meningkatnya Indeks 1.02.1.0 Program Persentase
dampak negatif kualitas Kualitas 2.05.16 Pengendalian tingkat
pembangunan lingkungan Lingkungan Pencemaran dan Pengendalian
kota dan hidup Perusakan Pencemaran
Hidup (IKLH)
perubahan iklim Lingkungan dan Perusakan 72 % 75 % 78 % 80 % 86 % 100 % 100
terhadap Lingkungan
lingkungan
hidup

1.02.1.0 Penyusunan Jumlah laporan


Bidang
2.05.16. Rancangan rancangan
Penataan dan
12 Peraturan Daerah di Peraturan
3 1 50.000 1 50.000 1 50.000 2 100.000 2 100.000 7 350.000 Penaatan Rohil
Bidang Lingkungan Daerah Bidang
Lingkungan
Hidup LH yang di bahas
Hidup
1.02.1.0 Pengadaan aplikasi Jumlah unit
2.05.16. pengaduan aplikasi Bidang
04 pencemaran dan Pengaduan Penataan dan
atau perusakan pencemaran dan n/a 0% 0 0% 0 1 50,000 1 50,000 0 0 2 100.000 Penaatan Rohil
lingkungan hidup / atau perusakan Lingkungan
lingkungan hidup Hidup

1.02.1.0 Pelaksanaan Jumlah peserta


Bidang
2.05.16. Bimbingan Teknis pelaku yang
Penataan dan
04 Penyusunan dilatih untuk
n/a 0 0 0 0 30 70,000 30 70,000 0 0 60 140.000 Penaatan Rohil
Laporan UKL - UPL membuat
Lingkungan
untuk pelaku usaha Laporan UKL –
Hidup
UPL

Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 - 96 -


1.02.1.0 Bimbingan Teknis Jumlah peserta Bidang
2.05.16. Pengambilan bimbingan teknis Penataan dan
04 Sampel untuk pengamnbilan 4 0 0 10 30.000 10 30.000 10 30.000 10 30.000 40 120.000 Penaatan Rohil
aparatur di bidang sampel Lingkungan
lingkungan hidup Hidup
1.02.1.0 Sosialisasi Tata cara Bertambahnya
2.01.16. Pengaduan dan pengetahuan
Bidang
04 Penyelesaian Tata cara
Penataan dan
sengketa Pengaduan dan
n/a 0 0 0 0 30 70.000 30 70.000 0 0 60 140.000 Penaatan Rohil
Lingkungan Hidup Penyelesaian
Lingkungan
sengketa
Hidup
Lingkungan
Hidup
1.02.1.0 Koordinasi Jumlah laporan Bidang
2.05.16. Penyusunan AMDAL AMDAL Penataan dan
13 Penaatan
n/a 1 800.000 0 0 0 0 1 70.000 1 70.000 3 940.000 Rohil
Lingkungan
Hidup

1.02.1.0 Pengawasan Jumlah bulan Bidang


2.05.16. Kegiatan Usaha pengawasan Penataan dan
04 yang dilengkapi terhadap pelaku Penaatan
60 12 151.790 0 0 0 0 12 70.000 12 70.000 36 291.790 Rohil
dokumen Amdal usaha Lingkungan
Hidup

1.02.1.0 Koordinasi Penilaian Jumlah Laporan Bidang


2.05.16. kota sehat/Adipura untuk penilaian Pengendalian,
01 lingkungan kota Pencemaran
sehat / bersih dan
n/a 0 0 0 0 1 50.000 1 50.000 1 50.000 3 150.000 Rohil
Kerusaakan
Lingkungan
Hidup

1.02.1.0 Pemantauan Jumlah data dan Bidang


2.05.16. Kualitas Air informasi tentang Pengendalian,
03 kualitas air Pencemaran
5 1 80.000 1 80.000 1 80.000 1 80.000 1 80.000 5 400.000 dan Rohil
Kerusaakan
Lingkungan
Hidup
1.02.1.0 Pengujian Jumlah laporan Bidang
2.05.16. Kelayakan Air Hujan pengujian Pengendalian,
03 sebagai Bahan Baku kualitas air Pencemaran
Air Minum minum n/a 1 100.000 0 0 0 0 0 0 0 0 1 100.000 dan Rohil
Kerusaakan
Lingkungan
Hidup
1.02.1.0 Penyediaan Sarana Jumlah unit Bidang
2.05.16. dan Prasarana Sarana dan Pengendalian,
03 Pemantauan Prasarana Pencemaran
Lingkungan Pemantauan 30 4 100.000 4 100.000 4 900.000 4 100.000 4 100.000 20 1.300.000 dan Rohil
Laboratorium Lingkungan Kerusaakan
Lingkungan
Hidup
1.02.1.0 Pengawasan Jumlah Laporan Bidang
2.05.16. Pelaksanaan hasil monitoring Pengendalian,
04 Kebijakan Bidang dan evaluasi Pencemaran
5 1 100.000 1 100.000 1 200.000 1 200.000 1 200.000 5 800.000 Rohil
Lingkungan Hidup pelaksanaan dan
Industri dan Non Industri dan Non Kerusaakan
Industri Industri Lingkungan

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 97 -


Hidup

1.02.1.0 Inventarisasi Jumlah data dari Bidang


2.05.16. Kegiatan/Usaha pelaku usaha Pengelolaan
06 Penghasil Limbah penghasil limbah Sampah,
B3 B3 n/a 0 0 0 0 1 20.000 1 20.000 1 20.000 3 60.000 Limbah B3 Rohil
dan
Peningkatan
Kapasitas
1.02.1.0 Bimbingan Teknis Jumlah pelaku Bidang
2.05.16. Pengelolaan Limbah usaha yang Pengelolaan
06 B3 untuk Pelaku mengikuti Sampah,
Usaha bimbingan teknis n/a 0 0 0 0 30 100.000 30 70.000 0 0 60 170.000 Limbah B3 Rohil
pengelolaan dan
limbah B3 Peningkatan
Kapasitas
1.02.1.0 Pemantauan dan Jumlah bulan
2.05.16. Pengawasan pengawasan Bidang
06 terhadap terhadap pelaku Pengelolaan
penyimpanan usaha dalam Sampah,
sementara, pengelolan n/a 0 0 0 0 0 0 12 100.000 12 70.000 24 170.000 Limbah B3 Rohil
pegolahan, Limbah B3 yang dan
pemanfaatan dan baik dan benar Peningkatan
penimbunan Limbah Kapasitas
B3
1.02.1.0 Pengelolaan Jumlah Laporan
2.05.16 Laboratorium hasil monitoring
dan evaluasi UPT
5 1 100.000 1 100.000 1 100.000 1 120.000 1 120.000 5 540.000 Rohil
pengelolaan Laboratorium
laboratorium

1.02.1.0 Akreditasi Jumlah dokumen


2.05.16 Laboratorium Akreditasi UPT
n/a 0 0 0 0 1 40.000 1 50.000 0 0 2 90.000 Rohil
laboratorium Laboratorium

1.02.1.0 Pengadaan aplikasi Jumlah aplikasi


2.05.16. beserta dan Bidang
04 perangkatnya perangkatnya Penataan dan
n/a 0 0 0 0 1 40.000 1 50.000 0 0 2 90.000 Penaatan Rohil
Lingkungan
Hidup

1.02.1.0 Komputer Jumlah Komputer


2.05.16. mainframe/ server mainframe/ Bidang
04 dan jaringan server dan Penataan dan
komputer jaringan n/a 0 0 0 0 1 40.000 1 50.000 0 0 2 90.000 Penaatan Rohil
komputer Lingkungan
Hidup

1.02.1.0 Tindak Lanjut Jumlah Laporan


2.05.16. Pengaduan hasil monitoring
Bidang
04 Masyarakat akibat dan evaluasi
Penataan dan
adanya dugaan pelaksanaan
5 1 100.000 1 100.000 1 200.000 1 200.000 1 200.000 5 800.000 Penaatan Rohil
pencemaran dan / tindak lanjut
Lingkungan
atau perusakan pengaduan
Hidup
lingkungan hidup masyarakat
akibat adanya

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 98 -


dugaan
pencemaran dan
/ atau perusakan
lingkungan hidup

1.02.1.0 Pengadaan Alat Jumlah Alat Bidang


2.05.16. Pantau Indeks Pantau Indeks Pengendalian,
04 Standar Polusi Standar Polusi Pencemaran
n/a 0 0 0 0 0 0 1 1.300.000 1 1.300.000 2 2.600.000 dan Rohil
Udara (ISPU) Udara (ISPU)
Kerusaakan
Lingkungan
Hidup
1.02.1.0 Pengkajian dampak Jumlah dokumen
2.05.16. lingkungan kajian dampak Bidang
07 Penataan dan
lingkungan
n/a 0 0 0 0 0 0 2 1.000.000 2 1.000.000 4 2.000.000 Penaatan Rohil
Lingkungan
Hidup

1.02.1.0 Pengembangan Jumlah laporan Bidang


2.05.16. produksi ramah produksi ramah Pengendalian,
11 lingkungan lingkungan Pencemaran
n/a 0 0 0 0 0 0 2 100.000 2 100.000 4 200.000 dan Rohil
Kerusaakan
Lingkungan
Hidup
1.02.1.0 Pengadaan Atomic Jumlah unit Bidang
2.05.16. Absortion Atomic Absortion Pengendalian,
11 Spectrophotometry Spectrophotomet Pencemaran
n/a 0 0 0 0 1 1.000.000.000 0 0 0 0 1 1.000.000.000 dan Rohil
(AAS) / DAK ry (AAS
Kerusaakan
Lingkungan
Hidup
1.02.1.0 Penyusunan Jumlah laporan
2.05.16. Bidang
kebijakan kebijakan
12 Pengendalian,
pengendalian pengendalian Pencemaran
pencemaran dan pencemaran dan n/a 0 0 0 0 0 0 2 100.000 2 100.000 4 200.000 dan Rohil
perusakan perusakan Kerusaakan
lingkungan hidup lingkungan hidup Lingkungan
Hidup

1.02.1.0 Peningkatan peran Jumlah kegiatan Bidang


2.05.16. serta masyarakat masyarakat Pengendalian,
14 dalam pengendalian dalam Pencemaran
lingkungan hidup pengendalian n/a 0 0 0 0 0 0 2 200.000 2 200.000 4 400.000 dan Rohil
Kerusaakan
lingkungan hidup
Lingkungan
Hidup
1.02.1.0 Program Persentase
2.05.20 Peningkatan tingkat
50 % 50 % 67 % 80 % 100 % 100 % 100
Pengendalian pencegahan
Polusi polusi udara
1.02.1.0 Pengujian Emisi Jumlah laporan Bidang
2.05.20. Udara Ambient hasil uji emisi Pengendalian,
02 industri 5 1 70.000 1 70.000 1 70.000 1 70.000 1 70.000 5 350.000 Pencemaran Rohil
dan
Kerusaakan

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 99 -


Lingkungan
Hidup

1.02.1.0 Pengadaan Alat Jumlah unit Alat Bidang


2.05.20. Pemantau Emisi Pemantau Emisi Pengendalian,
02 Industri dan Ambient Industri dan Pencemaran
Ambient n/a 0 0 0 0 0 0 2 300.000 2 300.000 4 600.000 dan Rohil
Kerusaakan
Lingkungan
Hidup
1.02.1.0 Program Persentase
2.05.22 Pengendalian tingkat
Kebakaran Hutan pencegahan 50 % 50 % 67 % 80 % 100 % 100 % 100
kerusakan
hutan
1.02.1.0 Pengadaan Alat Jumlah alat Bidang
2.05.20. pemadam pemadam Pengendalian,
02 kebakaran hutan kebakaran hutan Pencemaran
n/a 0 0 0 0 0 0 0 0 5 200.000 5 200.000 dan Rohil
Kerusaakan
Lingkungan
Hidup
1.02.1.0 Koordinasi Jumlah dokumen Bidang
2.05.22. pengendalian pengendalian Pengendalian,
03 Kebakaran hutan kebakaran hutan Pencemaran
dan lahan, dan 5 1 70.000 1 70.000 1 70.000 1 70.000 1 70.000 5 350.000 Rohil
&Kerusaakan
pemantauan hotspot Lingkungan
harian Hidup
1.02.1.0 Program Persentase
2.05.19 Peningkatan Kontinuitas dan
Kualitas dan Akses aksesbilitas
Informasi SDA dan informasi
80 % 80 % 82 % 85 % 100 % 100 % 100
LH sumber daya
alam dan
lingkungan
hidup
1.02.1.0 Pembinaan dan Jumlah lokasi Bidang
2.05.19. Pengusulan program masyarakat Pengendalian,
01 Kampung Iklim proklim 5 3 50.000 3 50.000 5 75.000 5 75.000 5 75.000 21 325.000 Pencemaran Rohil
(Proklim) & Kerusaakan
LH
1.02.1.0 Peningkatan edukasi Jumlah kegiatan
2.05.19. dan komunikasi yang Bidang
02 Pengendalian,
masyarakat di dilaksanakan
Pencemaran
bidang lingkungan n/a 0 0 0 0 0 0 0 0 2 200.000 2 200.000 dan Rohil
Kerusaakan
Lingkungan
Hidup

1.02.1.0 Inventarisasi Gas Jumlah laporan Bidang


2.05.19. Rumah Kaca data lingkungan Pengendalian,
02 yang lebih akurat 5 1 20.000 1 20.000 1 20.000 1 20.000 1 20.000 5 100.000 Pencemaran Rohil
& Kerusaakan
LH

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 100 -


1.02.1.0 Pengembangan Jumlah laporan Bidang
2.05.19. Data dan Informasi BukuStatus Pengendalian,
02 Lingkungan Hidup Lingkungan 5 1 70.000 1 70.000 1 70.000 1 70.000 1 70.000 5 350.000 Pencemaran Rohil
Hidup Daerah & Kerusaakan
LH
1.02.1.0 Penyelenggaraan Jumlah Bidang
2.05.19. Hari Besar Nasional Pelaksanaan Pengendalian,
04 Hari Lingkungan Hari Lingkungan 5 0 0 0 0 0 0 1 100.000 1 100.000 2 200.000 Pencemaran Rohil
Hidup Sedunia Hidup Sedunia & Kerusaakan
LH
1.02.1.0 Penguatan jejaring Jumlah Bidang
2.05.19. informasi lingkungan Pelaksanaan Pengendalian,
04 pusat dan daerah kegiatan n/a 0 0 0 0 0 0 1 100.000 1 100.000 2 200.000 Pencemaran Rohil
& Kerusaakan
LH
1.02.1.0 Gerakan Indonesia Jumlah laporan Bidang
2.05.19. Bersih Pelaksanaan Pengendalian,
01 kegiatan n/a 0 0 0 0 0 0 1 100.000 1 100.000 2 200.000 Pencemaran Rohil
& Kerusaakan
LH
1.02.1.0 Gerakan Masyarakat Jumlah laporan Bidang
2.05.19. Hidup Sehat Pelaksanaan Pengendalian,
01 kegiatan n/a 0 0 0 0 0 0 1 100.000 1 100.000 2 200.000 Pencemaran Rohil
& Kerusaakan
LH
1.02.1.0 Status Kerusakan Jumlah laporan Bidang
2.05.19. Lahan dan/atau data lingkungan Pengendalian,
02 Tanah untuk yang lebih akurat 5 1 50.000 1 50.000 1 50.000 1 50.000 1 50.000 5 250.000 Pencemaran
Produksi Biomassa & Kerusaakan
LH
1.02.1.0 Program Persentase
2.05.17 Perlindungan dan tingkat
Konservasi Kontinuitas 50 % 50 % 67 % 70 % 80 % 100 % 100
Sumber Daya Alam sumber daya
alam
1.02.1.0 Pengelolaan Jumlah Laporan Bidang
2.05.17. Keanekaragaman pengelolaan Pengendalian,
10 Hayati Keanekaragama Pencemaran
n Hayati n/a 0 0 0 0 0 0 1 80.000 1 50.000 2 130.000 dan
Kerusaakan
Lingkungan
Hidup
1.02.1.0 Program Persentase
2.05.18 Rehabilitasi dan tingkat
Pemulihan Kontinuitas dan
50 % 50 % 67 % 70 % 80 % 100 % 100
Cadangan Sumber intensitas
Daya Alam sumber daya
alam
1.02.1.0 Pengelolaan dan Pengelolaan dan Bidang
2.05.18. Rehabilitasi rehabilitasi Pengendalian,
01 Terumbu Karang, mangrove Pencemaran
Mangrove, Padang n/a 0 0 0 0 0 0 1 100.000 1 100.000 2 200.000 dan
Lanun, Estuaria, dan Kerusaakan
Teluk Lingkungan
Hidup

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 101 -


1.02.1.0 Program Persentase
2.05.15 Pengembangan Cakupanefektifit
Kinerja as Pengelolaan 65 % 68 % 75 % 80 % 88 % 100 % 100
Pengelolaan Persampahan
Persampahan
1.02.1.0 Pemeliharaan dan Jumlah unit Bidang
2.05.15. Pengelolaanl TPA prasarana dan Pengelolaan
04 sarana yang Sampah,
dipelihara n/a 1 900.000 1 1.000.000 1 1.500.000 1 1.500.000 1 1.500,000 5 6.400.000 Limbah B3 Rohil
dan
Peningkatan
Kapasitas
1.02.1.0 Pendataan Retribusi Jumlah laporan Bidang
2.05.15. Persampahan retribusi Pengelolaan
11 persampahan Sampah,
n/a 0 0 1 50.000 1 50.000 1 50.000 1 50.000 4 200.000 Limbah B3 Rohil
dan
Peningkatan
Kapasitas
1.02.1.0 Peningkatan Jumlah kegiatan
Bidang
2.05.15. kapasitas sosialisasi
Pengelolaan
11 masyarakat pengelolaan
Sampah,
/aparatur terhadap persampahan
n/a 0 0 1 100.000 1 100.000 0 0 0 0 2 200.000 Limbah B3 Rohil
pengelolaan sampah
dan
melalui sosialisasi
Peningkatan
pengelolaan
Kapasitas
persampahan
1.02.1.0 Pengadaan Motor Jumlah unit Bidang
2.05.15. Bak Sampah sarana prasarana Pengelolaan
02 pengelolaan Sampah,
persampahan n/a 0 0 3 120.000 3 120.000 3 120.000 3 120.000 12 480.000 Limbah B3 Rohil
yang tersedia dan
Peningkatan
Kapasitas
1.02.1.0 Pengadaan Jumlah unit Bidang
2.05.15. Dumptruck sarana prasarana Pengelolaan
02 pengelolaan Sampah,
persampahan n/a 0 0 2 900.000 2 900.000 2 900.000 2 900.000 8 3.600.000 Limbah B3 Rohil
yang tersedia dan
Peningkatan
Kapasitas
1.02.1.0 Pengadaan Amroll Jumlah unit Bidang
2.05.15. sarana prasarana Pengelolaan
02 pengelolaan Sampah,
persampahan n/a 0 0 0 0 0 0 2 900.000 2 900.000 4 1.800.000 Limbah B3 Rohil
yang tersedia dan
Peningkatan
Kapasitas
1.02.1.0 Pengadaan Jumlah unit Bidang
2.05.15. Buldozer sarana prasarana Pengelolaan
02 pengelolaan Sampah,
persampahan n/a 0 0 0 0 0 0 1 1.800.000 1 1.800.000 2 3.600.000 Limbah B3 Rohil
yang tersedia dan
Peningkatan
Kapasitas
1.02.1.0 Pengadaan Jumlah unit Bidang
2.05.15. excavator sarana prasarana Pengelolaan
02 pengelolaan n/a 0 0 0 0 0 0 1 1.800.000 1 1.800.000 2 3.600.000 Sampah, Rohil
persampahan Limbah B3
yang tersedia dan

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 102 -


Peningkatan
Kapasitas

1.02.1.0 Pengadaan Mesin Jumlah unit Bidang


2.05.15. Rumput sarana prasarana Pengelolaan
02 pengelolaan Sampah,
persampahan n/a 25 150.000 10 40.000 10 40.000 10 40.000 10 40.000 65 310.000 Limbah B3 Rohil
yang tersedia dan
Peningkatan
Kapasitas
1.02.1.0 Alat Kebersihan Jumlah bulan Bidang
2.05.15. sarana prasarana Pengelolaan
02 persampahan Sampah,
yang tersedia n/a 12 120.000 12 120.000 12 120.000 12 500.000 12 500.000 60 1.360.000 Limbah B3 Rohil
dan
Peningkatan
Kapasitas
1.02.1.0 Pembangunan TPS Jumlah unit
2.05.15. 3R sarana prasarana Bidang
02 persampahan Pengelolaan
yang dibangun Sampah,
n/a 0 0 0 0 0 0 2 1.000.000 2 1.000.000 4 2.000.000 Limbah B3 Rohil
dan
Peningkatan
Kapasitas

1.02.1.0 PengadaanTPS Jumlah unit Bidang


2.05.15. sarana prasarana Pengelolaan
02 pengelolaan Sampah,
persampahan n/a 0 0 0 0 3 60.000 3 60.000 3 60.000 9 180.000 Limbah B3 Rohil
yang tersedia dan
Peningkatan
Kapasitas
1.02.1.0 Pengadaan Tong Jumlah unit Bidang
2.05.15. Sampah Terpilah sarana prasarana Pengelolaan
02 pengelolaan Sampah,
persampahan 500 150 150,000 200 200,000 200 200,000 200 200,000 200 200,000 950 950,000 Limbah B3 Rohil
yang tersedia dan
Peningkatan
Kapasitas
1.02.1.0 Pengadaan Tong Jumlah unit Bidang
2.05.15. Sampah sarana prasarana Pengelolaan
02 pengelolaan Sampah,
persampahan 1000 500 200.000 500 200.000 500 200.000 500 200.000 500 200.000 2500 1.000.000 Limbah B3 Rohil
yang tersedia dan
Peningkatan
Kapasitas
1.02.1.0 Pembebasan lahan Jumlah lokasi
2.05.15. untuk perluasan lahan TPA yang Bidang
02 TPA Bagan Batu (4 diperluas Pengelolaan
Ha) Sampah,
n/a 0 0 1 1.000.000 0 0 1 1.000.000 1 1.000.000 3 3.000.000 Limbah B3 Rohil
dan
Peningkatan
Kapasitas

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 103 -


1.02.1.0 Pembebasan lahan Jumlah lokasi Bidang
2.05.15. untuk TPA Ujung lahan TPA yang Pengelolaan
02 Tnjung dibebas lahankan Sampah,
n/a 0 0 0 0 0 0 1 1.000.000 1 1.000.000 2 2.000.000 Limbah B3 Rohil
dan
Peningkatan
Kapasitas
1.02.1.0 pengadaan bahan Jumlah unit Bidang
2.05.15. dan peralatan sarana prasarana Pengelolaan
02 pengolahan pupuk pengelolaan Sampah,
kompos persampahan n/a 0 0 0 0 1 150.000 1 150.000 1 150.000 3 450.000 Limbah B3 Rohil
yang tersedia dan
Peningkatan
Kapasitas
1.02.1.0 Pembangunan TPA Jumlah unit TPA Bidang
2.05.15. yang dibangun Pengelolaan
02 Sampah,
n/a 0 0 0 0 0 0 1 1.000.000 1 1.000.000 2 2.000.000 Limbah B3 Rohil
dan
Peningkatan
Kapasitas
1.02.1.0 Pembangunan Jumlah unit Bidang
2.05.15. incinerator limbah incinerator Pengelolaan
05 limbah Sampah,
n/a 0 0 0 0 0 0 0 0 1 5.000.000 1 5.000.000 Limbah B3 Rohil
dan
Peningkatan
Kapasitas
1.02.1.0 Pembangunan TPA Jumlah TPA Bidang
2.05.15. Bangko Kabupaten yang dibangun Pengelolaan
05 Rokan Hilir Sampah,
n/a 0 0 0 0 0 0 0 0 1 55.000.000 1 55.000.000 Limbah B3 Rohil
dan
Peningkatan
Kapasitas
1.02.1.0 Pembangunan Bank Jumlah unit bank Bidang
2.05.15. Sampah sampah yang Pengelolaan
05 dibangun Sampah,
n/a 0 0 0 0 0 0 0 0 3 1.500.000 3 1.500.000 Limbah B3 Rohil
dan
Peningkatan
Kapasitas
1.02.1.0 Pelatihan Jumlah peserta Bidang
2.05.15. Pengelolaan Bank pelatihan Pengelolaan
05 Sampah Sampah,
n/a 0 0 0 0 20 50.000 20 50.000 20 50.000 60 150,000 Limbah B3 Rohil
dan
Peningkatan
Kapasitas
1.02.1.0 Penyusunan Jumlah Bidang
2.05.15. dokumen Kebijakan dokumen Pengelolaan
03 Strategi Daerah kebijakan Sampah,
(JAKSTRADA) pengelolaan n/a 0 0 0 0 1 50.000 2 100.000 2 100.000 5 250,000 Limbah B3 Rohil
persampahan dan
Peningkatan
Kapasitas

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 104 -


1.02.1.0 Kerjasama Jumlah Kegiatan Bidang
2.05.15. pengelolaan sampah kerjasama dalam Pengelolaan
08 pengelolaan Sampah,
persampahan n/a 0 0 0 0 1 50.000 2 100.000 2 100.000 5 250,000 Limbah B3 Rohil
dan
Peningkatan
Kapasitas
1.02.1.0 Peningkatan peran Jumlah Kegiatan Bidang
2.05.15. serta masyarakat untuk Pengelolaan
11 dalam pengelolaan masyarakat Sampah,
persampahan dalam n/a 0 0 0 0 1 50.000 2 100.000 2 100.000 5 250,000 Limbah B3 Rohil
pengelolaan dan
persampahan Peningkatan
Kapasitas
1.02.1.0 Program Persentase
2.05.24 Pengelolaan Ruang cakupan
Terbuka Hijau pengelolaan 65 % 68 % 75 % 80 % 88 % 100 % 100
(RTH) ruang terbuka
hijau (RTH)
1.02.1.0 Penyusunan dan Jumlah laporan Bidang
2.05.24. analisis pengelolaan RTH Pengendalian,
03 data/informasi Pencemaran
pengelolaan RTH n/a 0 0 0 0 1 40.000 1 40.000 1 40.000 3 120.000 dan Rohil
Kerusaakan
Lingkungan
Hidup
1.02.1.0 Pengawasan dan Jumlah laporan Bidang
2.05.24. pengendalian RTH Pengawasan dan Pengendalian,
08 pengendalian Pencemaran
RTH n/a 0 0 0 0 1 40.000 1 40.000 1 40.000 3 120.000 dan Rohil
Kerusaakan
Lingkungan
Hidup
1.02.1.0 Pengelolaan Bank Jumlah laporan Bidang
2.05.24. Pohon Lestari pengelolaan dan Pengendalian,
05 pemeliharaan Pencemaran
bank pohon 1 1 40,000 1 40,000 1 40,000 1 30,000 1 30,000 5 180,000 dan Rohil
lestari Kerusaakan
Lingkungan
Hidup
1.02.1.0 Pengembangan Jumlah unit Bidang
2.05.24. taman rekreasi taman rekreasi Pengendalian,
07 tersedia Pencemaran
n/a 0 0 0 0 1 150.000 1 150.000 1 150.000 3 450.000 dan Rohil
Kerusaakan
Lingkungan
Hidup
1.02.1.0 Pembangunan Jumlah Bidang
2.05.24. pagar hutan kota pembangunan Pengendalian,
07 pagar hutan kota Pencemaran
yang tersedia n/a 1 800.000 0 0 0 0 1 800.000 1 800.000 3 2.400.000 dan Rohil
Kerusaakan
Lingkungan
Hidup

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 105 -


1.02.1.0 Pembangunan Jumlah Bidang
2.05.24. pelataran jalan pembangunan Pengendalian,
07 hutan kota pelataran jalan Pencemaran
hutan kota yang n/a 1 800.000 0 0 0 0 1 600.000 1 600.000 3 2.000.000 dan Rohil
tersedia Kerusaakan
Lingkungan
Hidup
1.02.1.0 Penimbunan fasilitas Jumlah
Bidang
2.05.24. hutan kota penimbunan Pengendalian,
07 fasilitas hutan
Pencemaran
kota yang n/a 1 800.000 0 0 0 0 1 600.000 1 600.000 3 2.000.000 dan Rohil
tersedia Kerusaakan
Lingkungan
Hidup
1.02.1.0 Penimbunan Jumlah Bidang
2.05.24. halaman hutan kota penimbunan Pengendalian,
07 halaman hutan Pencemaran
kota yang n/a 0 0 0 0 0 0 1 2.500.000 1 2.500.000 2 5.000.000 dan Rohil
tersedia Kerusaakan
Lingkungan
Hidup
1.02.1.0 Pekerjaan drainase Jumlah Bidang
2.05.24. keliling hutan kota pekerjaan Pengendalian,
07 drainase keliling Pencemaran
hutan kota yang n/a 0 0 0 0 0 0 1 500.000 1 500.000 2 1.000.000 dan Rohil
tersedia Kerusaakan
Lingkungan
Hidup
1.02.1.0 Pekerjaan kanstin Jumlah Bidang
2.05.24. hutan kota pekerjaan kanstin Pengendalian,
07 hutan kota yang Pencemaran
tersedia n/a 0 0 0 0 0 0 1 300.000 1 300.000 2 600.000 dan Rohil
Kerusaakan
Lingkungan
Hidup
1.02.1.0 Pekerjaan Jumlah Bidang
2.05.24. pembangunan pagar pekerjaan Pengendalian,
07 pembangunan Pencemaran
pagar di hutan n/a 0 0 0 0 0 0 1 1.200.000 1 1.200.000 2 2.400.000 dan Rohil
kota yang Kerusaakan
tersedia Lingkungan
Hidup
1.02.1.0 Pekerjaan gazebo Jumlah Bidang
2.05.24. pekerjaan Pengendalian,
07 gazebo di hutan Pencemaran
kota yang n/a 0 0 0 0 0 0 4 200.000 4 200.000 8 800.000 dan Rohil
tersedia Kerusaakan
Lingkungan
Hidup
1.02.1.0 Pekerjaan tempat Jumlah Bidang
2.05.24. penangkaran hewan pekerjaan tempat Pengendalian,
07 penangkaran Pencemaran
hewan di hutan n/a 0 0 0 0 0 0 1 60.000 1 60.000 2 120.000 dan Rohil
kota yang Kerusaakan
tersedia Lingkungan
Hidup

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 106 -


1.02.1.0 Pekerjaan kolam Jumlah Bidang
2.05.24. hias, air mancur dan pekerjaan kolam Pengendalian,
07 tempat main anak hias, air mancur Pencemaran
dan tempat main n/a 0 0 0 0 0 0 1 1.300.000 1 1.300.000 2 3.600.000 dan Rohil
anak di hutan Kerusaakan
kota yang Lingkungan
tersedia Hidup
1.02.1.0 Pekerjaan Box Jumlah Bidang
2.05.24. culvert pekerjaan box Pengendalian,
07 culvert di hutan Pencemaran
kota yang n/a 0 0 0 0 0 0 2 300.000 2 300.000 4 600.000 dan Rohil
tersedia Kerusaakan
Lingkungan
Hidup
1.02.1.0 Pemasangan lampu Jumlah Bidang
2.05.24. hias hutan kota pemasangan Pengendalian,
07 lampu hias hutan Pencemaran
kota di hutan n/a 0 0 0 0 0 0 1 1.000.000 1 1.000.000 2 2.000.000 dan Rohil
kota yang Kerusaakan
tersedia Lingkungan
Hidup
1.02.1.0 Pemeliharaan Jumlah Bidang
2.05.24. Taman Kabupaten pemeliharaan Pengelolaan
06 Rokan Hilir taman yang Sampah,
dikelola n/a 0 0 0 0 1 2.000.000 1 2.000.000 1 2.000.000 3 6.000.000 Limbah B3 Rohil
dan
Peningkatan
Kapasitas
1.02.1.0 Pembangunan Jumlah taman Bidang
2.05.24. Taman Edukasi yang tersedia Pengelolaan
07 Sampah,
n/a 0 0 0 0 1 150.000 0 0 0 0 1 150.000 Limbah B3 Rohil
dan
Peningkatan
Kapasitas
1.02.1.0 Pembinaan dan Jumlah sekolah Bidang
2.05.24. Penilaian Sekolah untuk pembinaan Pengelolaan
01 Adiwiyata dan dinilai Sampah,
20 20 150.000 25 150.000 35 300.000 35 300.000 35 300.000 150 1.200.000 Limbah B3 Rohil
dan
Peningkatan
Kapasitas
Meningkatkan Meningkatnya Nilai 1.02.1.0 Program Persentase
kualitas akuntabilitas Evaluasi 2.05.06 peningkatan Tertib
pengelolaan Dinas SAKIP Dinas pengembangan pengelolaan
keuangan Dinas Lingkungan Lingkungan sistem pelaporan tatausaha
Hidup capaian kinerja dan keuangan dan 80 % 80 % 85 % 90 % 100 % 100 % 100
Lingkungan Hidup keuangan Penilaian
Hidup Kinerja

Level 1.02.1.0
Maturitas 2.05.06. Jumlah laporan
SPIP Dinas 01 Evaluasi renja OPD tahunan capaian 5 1 50.000 1 50.000 1 50.000 1 50.000 1 50.000 5 250.000 Sekretariat Rohil
Lingkungan kinerja
Hidup
1.02.1.0
2.05.06. Jumlah laporan
01 Revisi Renstra revisi renstra n/a 0 0 0 0 1 50.000 0 0 0 0 1 50.000 Sekretariat Rohil
DLH

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 107 -


1.02.1.0 Penyusunan Jumlah laporan
2.05.06. Laporan DAK tahunan capaian 1 1 30.000 1 30.000 1 30.000 0 0 1 30.000 4 120.000 Sekretariat Rohil
01 kinerja
1.02.1.0 Penyusunan
Jumlah laporan
2.05.06. Dokumen
Laboratorium n/a 0 0 0 0 1 30.000 1 30.000 1 30.000 3 90.000 Sekretariat Rohil
01 Laboratorium
Lingkungan
Lingkungan
1.02.1.0 Penyusunan Jumlah laporan
2.05.06. pelaporan keuangan Keuangan 5 1 30.000 1 30.000 1 30.000 1 30.000 1 30.000 5 150.000 Sekretariat Rohil
02 semesteran semesteran
1.02.1.0 Penyusunan Jumlah laporan
2.05.06. pelaporan keuangan keuangan 5 1 30.000 1 30.000 1 30.000 1 30.000 1 30.000 5 150.000 Sekretariat Rohil
04 akhir tahun tahunan
1.02.1.0 Jumlah laporan
2.05.06. Penyusunan RKA,
tahunan capaian n/a 0 0 0 0 0 0 0 0 1 60.000 1 60.000 Sekretariat Rohil
04 DPA, DPPA OPD
kinerja
1.02.1.0 Penyusunan laporan Jumlah laporan
2.05.06. keuangan dan asset tahunan capaian n/a 0 0 0 0 0 0 0 0 1 30.000 1 30.000 Sekretariat Rohil
04 tahunan kinerja
1.02.1.0 Penyusunan
2.05.06. Rencana Kerja OPD Jumlah laporan
n/a 0 0 0 0 0 0 0 0 1 30.000 1 30.000 Sekretariat Rohil
01 renja DLH
1.02.1.0 Penyusunan laporan
Jumlah laporan
2.05.06. fisik dan keuangan
tahunan capaian 5 1 30.000 1 30.000 1 30.000 1 30.000 1 30.000 5 150.000 Sekretariat Rohil
02
kinerja
1.02.1.0 Penyusunan
2.05.06. rancangan
Jumlah laporan
01 RKA/Penyusunan
tahunan capaian 5 1 50.000 1 40.000 1 40.000 1 40.000 1 50.000 5 220.000 Sekretariat Rohil
dokumen rencana
kinerja
kerja dan anggaran
OPD
1.02.1.0 Penyusunan Jumlah Dokumen
2.05.06. Rencana Strategis perencanaan 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 120.000 1 120.000 Sekretariat Rohil
01 (RENSTRA) DLH DLH
1.02.1.0 Koordinasi dan
2.05.06. Penyusunan SPIP Jumlah laporan
1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 80.000 1 80.000 Sekretariat Rohil
01 DLH SPIP DLH

1.02.1.0 Dokumen
2.05.06. Penyusunan LAKIP, Penyusunan
01 5 1 30.000 1 30.000 1 20.000 1 40.000 1 60..000 5 180.000 Sekretariat Rohil
LKPJ dan LPPD LAKIP, LKPJ dan
LPPD
1.02.1.0 Program Jumlah
2.05.05 Peningkatan Aparatur yang
Kapasitas Sumber mendapatkan 72 % 75 % 78 % 80 % 86 % 100 % 100
Daya Aparatur pelatihan
kompetensi
1.02.1.0 Pendidikan dan Jumlah orang
2.05.05. pelatihan formal sumber daya
01 aparatur yang 60 12 120.000 12 120.000 12 120.000 12 120.000 12 120.000 60 720.000 Sekratariat Rohil
terdidik dan
terlatih
1.02.1.0 Sosialisasi peraturan Jumlah orang
2.05.05. perundang- sumber daya
02 undangan aparatur yang n/a 10 0 0 0 0 0 0 0 10 100.000 10 100.000 Sekretariat Rohil
terdidik dan
terlatih

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 108 -


1.02.1.0 Bimbingan teknis Jumlah orang
2.05.05. implementasi sumber daya
03 peraturan aparatur yang n/a 10 100.000 0 0 0 0 0 0 10 100.000 20 200.000 Sekretariat Rohil
perundang- terdidik dan
undangan terlatih
1.02.1.0 Program Cakupan
2.05.01 Pelayanan layangan
Administrasi administrasi 80 % 80 % 85 % 90 % 95 % 100 % 100
Perkantoran perkantoran,
IKM
1.02.1.0 Penyediaan jasa Jumlah bulan
2.05.01. surat menyurat yang tersedia
60 12 12.000 12 12.000 12 12.000 12 12.000 12 12.000 60 60.000 Sekretariat Rohil
01 untuk jasa surat
menyurat
1.02.1.0 Penyediaan jasa Jumlah bulan
2.05.01. komunikasi, sumber yang tersedia
02 daya air dan listrik untuk jasa
60 12 400.000 12 400.000 12 400.000 12 500.000 12 500.000 60 2.200.000 Sekretariat Rohil
komunikasi,
sumber daya air
dan listrik
1.02.1.0 Penyediaan Jasa Jumlah bulan
2.05.01. Tenaga Administrasi yang tersedia
08 Kantor untuk jasa
60 12 350.000 12 350.000 12 350.000 12 350.000 12 350.000 60 1.750.000 Sekretariat Rohil
tenaga
Administrasi
kantor
1.02.1.0 Jasa Kebersihan Jumlah bulan
2.05.01. yang tersedia
60 12 10.500.000 12 10.500.000 12 10.500.000 12 11.000.000 12 11.000.000 60 53.500/000 Sekretariat Rohil
08 untuk jasa
kebersihan
1.02.1.0 Penyediaan jasa Jumlah bulan
2.05.01. pemeliharaan dan yang tersedia
06 perizinan kendaraan untuk jasa
dinas/operasional pemeliharaan
60 12 60.000 12 60.000 12 60.000 12 60.000 12 60.000 60 300.000 Sekretariat Rohil
dan
perizinankKendar
aan
dinas/operasional
1.02.1.0 Penyediaan Alat Jumlah bulan
2.05.01. Tulis Kantor yang tersedia
60 12 90.000 12 90.000 12 90.000 12 90.000 12 90.000 450 450.000 Sekretariat Rohil
10 untuk alat tulis
kantor
1.02.1.0 Penyediaan Barang Jumlah bulan
2.05.01. Cetakan dan yang tersedia
11 Penggandaan untuk untuk
60 12 90.000 12 90.000 12 90.000 12 100.000 12 100.000 450 470.000 Sekretariat Rohil
barang cetakan
dan
penggandaan
1.02.1.0 Penyediaan Cetak Jumlah unit yang
2.05.01. Miniatur tersedia untuk 1 1 50.000 1 50.000 1 50.000 1 60.000 1 60.000 5 270.000 Sekretariat Rohil
11 miniatur
1.02.1.0 Penyediaan Stand Jumlah unit yang
2.05.01. Bazar tersedia untuk n/a 1 50.000 1 50.000 1 50.000 1 80.000 1 80.000 5 310.000 Sekretariat Rohil
11 Stand Bazar
1.02.1.0 Penyediaan jumlah bulan
2.05.01. Komponen Instalasi yang tersedia
12 listrik/penerangan untuk Komponen 60 12 30.000 12 30.000 12 30.000 12 40.000 12 40.000 60 170.000 Sekretariat Rohil
bangunan kantor instalasi
listrik/peneranga

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 109 -


n bangunan
kantor
1.02.1.0 Penyediaan jasa jumlah bulan
2.05.01. Peralatan dan yang tersedia
03 Perlengkapan kantor untuk peralatan
n/a 0 0 0 0 0 0 0 0 12 24.000 12 24.000 Sekretariat Rohil
dan
perlengkapan
kantor
1.02.1.0 Penyediaan Jumlah bulan
2.05.01. Peralatan Rumah yang tersedia
60 12 30.000 12 30.000 12 30.000 12 40.000 12 40.000 60 170.000 Sekretariat Rohil
14 Tangga untuk Peralatan
rumah tangga
1.02.1.0 Penyediaan bahan Jumlah bulan
2.05.01. bacaan dan yang tersedia
15 peraturan untuk bahan
perundang- bacaan dan 60 12 60.000 12 60.000 12 60.000 12 60.000 12 65.000 60 305.000 Sekretariat Rohil
undangan Peraturan
Perundang –
undangan
1.02.1.0 Penyediaan Jumlah bulan
2.05.01. Makanan dan yang tersedia
17 Minuman untuk
60 12 200.000 12 250.000 12 300.000 12 300.000 12 300.000 60 1.350.000 Sekretariat Rohil
penyediaan
makanan dan
minuman
1.02.1.0 Rapat-rapat Jumlah yang
2.05.01. koordinasi dan tersedia untuk
60 12 500.000 12 500.000 12 500.000 12 600.000 12 600.000 60 2.700.000 Sekretariat Rohil
18 konsultasi keluar perjalanan dinas
daerah Keluar Daerah
1.02.1.0 Rapat-rapat Jumlah yang
2.05.01. koordinasi dan tersedia untuk
20 konsultasi kedalam perjalanan dinas 60 12 120.000 12 120.000 12 150.000 12 150.000 12 150.000 60 690.000 Sekretariat Rohil
daerah Kedalam Daerah

1.02.1.0 Program Persentase


2.05.03 Peningkatan tingkat
75 % 75 % 78 % 80 % 82 % 85 % 85
Disiplin Aparatur kedisiplinan
aparatur
1.02.1.0 Pengadaan pakaian Jumlah pakaian
2.05.03. PDH PDH yang n/a 40 22.000 40 22.000 40 22.000 50 35.000 50 35.000 220 136,000 Sekretariat Rohil
02 disediakan
1.02.1.0 Pengadaan Pakaian Jumlah pakaian
2.05.03. KORPRI KORPRI yang n/a 40 22.000 40 22.000 40 22.000 50 35.000 50 35.000 220 136,000 Sekretariat Rohil
03 disediakan
1.02.1.0 Pengadaan Pakaian Jumlah pakaian
2.05.03. Melayu Melayu yang n/a 40 22.000 40 22.000 40 22.000 50 35.000 50 35.000 220 136,000 Sekretariat Rohil
04 disediakan

1.02.1.0 Pengadaan Pakaian Jumlah pakaian


2.05.03. Olahraga Olahraga yang n/a 40 22.000 40 22.000 40 22.000 50 35.000 50 35.000 220 136,000 Sekretariat Rohil
05 disediakan
1.02.1.0 Pengadaan Pakaian Jumlah pakaian
2.05.03. khusus hari – hari khusus hari-hari
n/a 40 22.000 40 22.000 40 22.000 50 35.000 50 35.000 220 136,000 Sekretariat Rohil
06 tertentu tertentu yang
disediakan
1.02.1.0 Pengadaan Pakaian Jumlah pakaian
2.05.03. Batik batik yang n/a 40 22.000 40 22.000 40 22.000 50 35.000 50 35.000 220 136,000 Sekretariat Rohil
07 disediakan

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 110 -


1.02.1.0 Pengadaan Pakaian Jumlah pakaian
2.05.03. kerja Lapangan kerja lapangan
n/a 1000 180.000 1000 180.000 1000 180.000 1300 260.000 1300 260.000 3600 980.000 Sekretariat Rohil
03 yang disediakan

1.02.1.0 Program Persentase


2.05.02 Peningkatan tingkat
Sarana dan persediaan
Prasarana Aparatur sarana dan 75 % 80 % 85 % 90 % 100 % 100 % 100
prasarana
aparatur

.02.1.02 Pengadaan Jumlah


.05.02.0 Perlengkapan perlengkapan 20 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 25 150.000 Sekretariat Rohil
7 gedung Kantor gedung kantor

1.02.1.0 Pengadaan
Jumlah peralatan
2.05.02. Peralatan Gedung 4 5 20.000 5 20.000 5 20.000 5 20.000 5 20.000 25 100.000 Sekretariat Rohil
gedung kantor
09 Kantor

Pengadaan Jumlah meubeler


1.02.1.0 30 10 30.000 10 30.000 10 30.000 10 30.000 10 30.000 50 150.000 Sekretariat Rohil
Meubeler
2.05.02.
10

Jumlah unit
mainframe/server
, komputer, note
book, printer,
1.02.1.0
Pengadaan scanner,
2.05.02. 10 5 60.000 5 60.000 5 60.000 6 100.000 1 100.000 22 380.000 Sekretariat Rohil
Komputer kelengkapan
11
computer,
peralatan
komputer yang
tersedia
1.02.1. Jumlah unit
02.05.0 Pengadaan Instalasi instalasi listrik
n/a 0 0 0 0 0 0 2 50.000 2 50.000 4 100.000 Sekretariat Rohil
2.12 listrik dan telepon dan telepon yang
tersedia
1.02.1.0 Jumlah
2.05.02. Pengadaan pengadaan
05 Kendaraan Kendaraan n/a 0 0 0 0 0 0 15 300.000 15 300.000 30 600.000 Sekretariat Rohil
Dinas/operasional operasional yang
tersedia
1.02.1. Jumlah unit alat-
02.05.0 Pengadaan alat-alat alat laboratorium UPT
n/a 0 0 0 0 1 800.000 1 300.000 1 300.000 3 1.400.000 Rohil
2.13 laboratorium yang tersedia Laboratorium

1.02.1.
Pemeliharaan Jumlah gedung
02.05.0
rutin/berkala gedung kantor yang 1 1 100.000 1 100.000 1 100.000 2 200.000 2 200.000 4 400.000 Sekretariat Rohil
2.22
kantor terpelihara

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 111 -


1.02.1.
Pemeliharaan Jumlah mobil
02.05.0
rutin/berkala mobil jabatan yang 1 1 120.000 1 120.000 3 120.000 5 200.000 5 200.000 15 720.000 Sekretariat Rohil
2.23
Jabatan terpelihara
1.02.1. Jumlah
Pemeliharaan rutin
02.05.0 kendaraan
berkala/kendaraan 2 10 2.000.000 12 2.000.000 15 2.500.000 15 2.500.000 15 2.500.000 67 11.500.000 Sekretaria Rohil
2.24 dinas/operasional
dinas/operasional
yang terpelihara
1.02.1. Pemeliharaan Jumlah
02.05.0 rutin/berkala perlengkapan
6 10 15.000 10 15.000 15 15.000 15 20.000 15 20.000 65 85.000 Sekretariat Rohil
2.26 perlengkapan kantor yang
gedung kantor terpelihara
1.02.1. Pemeliharaan
Jumlah peralatan
02.05.0 rutin/berkala
kantor yang 10 10 12.000 10 12.000 10 12.000 15 15.000 15 15.000 60 65.000 Sekretariat Rohil
2.28 peralatan gedung
terpelihara
kantor
1.02.1. Peralatan
Servis dan kalibrasi
02.05.0 laboratorium UPT
peralatan 5 1 50.000 1 30.000 1 30.000 1 50.000 1 50.000 5 210.000 Rohil
2.28 yang disservice Laboratorium
laboratorium
dan kalibrasi
1.02.1.0 Rehabilitasi
2.05.02. Jumlah gedung
sedang/berat 1 0 0 0 0 0 0 1 50.000 2 100.000 3 150.000 Sekretariat Rohil
42 yang diperbaiki
gedung kantor
1.02.1.0 Rehabilitasi Jumlah unit mobil
2.05.02. sedang/berat mobil jabatan yang 1 0 0 0 0 0 0 1 50.000 2 100.000 3 150.000 Sekretariat Rohil
43 jabatan diperbaiki
1.02.1.0 Rehabilitasi Jumlah unit
2.05.02. sedang/berat kendaraan
1 0 0 0 0 0 0 1 50.000 2 100.000 3 150.000 Sekretariat Rohil
44 kendaraan dinas/operasional
dinas/operasional diperbaiki
1.02.1.0 Program Persentase
2.05.08 Pelaksanaan tingkat
Kegiatan produktifitas n/a % 0 % 100 % 0 % 0 % 0 % 100
Keagamaan dan layanan
Hari-hari Besar
1.02.1.0 Penyelenggaraan Terlaksananya Bidang
2.05.08. Hari-hari Besar peringatan hari Pengelolaan
01 Nasional lingkungan hidup Sampah,
sedunia n/a 0 0 1 100.000 0 0 0 0 0 0 1 100.000 Limbah B3 Rohil
dan
Peningkatan
Kapasitas

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 112 -


BAB VI
INDIKATOR KINERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP YANG
MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Dinas Lingkungan Hidup


Kabupaten Rokan Hilir yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai
SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian
tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Rokan Hilir. Indikator kinerja SKPD yang
mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD ini ditampilkan dalam Tabel 6.1. berikut ini :

Tabel 6.1.
Indikator Kinerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir yang
Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Rokan Hilir

TARGET TAHUN
INDIKATOR KONDISI AWAL TARGET AKHIR
2017 2018 2019 2020 2021

Indeks Kualitas Lingkungan


n/a n/a 50,00 67,00 70,00 70,00 70,00
Hidup (IKLH)

Nilai Evaluasi SAKIP Dinas


C CC B BB BB BB BB
Lingkungan Hidup

Nilai Maturitas SPIP Dinas


n/a n/a Level 1 Level 2 Level 3 Level 3 Level 3
Lingkungan Hidup

Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 - 113 -
BAB VII
PENUTUP

1. Revisi Rencana Starategi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir


2016-2021 merupakan dokumen perencanaan bagi pelaksanaan pembangunan di
bidang Lingkungan Hidup di Kabupaten Rokan Hilir untuk 5 (lima) tahun
kedepan, yang merupakan acuan dasar bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir.
2. Revisi Renstra Dinas Lingkungan Hidup memberikan arah, tujuan, sasaran,
strategi, dan kebijakan yang dituangkan dalam berbagai program dan kegiatan
untuk mewujudkan visi dan misi Dinas Lingkungan Hidup serta visi dan misi
Bupati terpilih.
3. Terdapat delapan Program Urusan Wajib Dinas Lingkungan Hidup yang akan
dilaksanakan dalam lima tahun kedepan, yaitu : a) Program Pengembangan
Kinerja Pengelolaan Persampahan, b) Program Pengendalian Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan, c) Program Perlindungan dan Konservasi SDA, d)
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan LH, e) Program
Peningkatan Pengendalian Polusi, f) Program Pengendalian Kebakaran Hutan dan
Lahan, g) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH), h) Program
Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam.
4. Revisi Renstra Dinas Lingkungan Hidup ini diterbitkan melalui surat keputusan
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir dan di dalam
pelaksanaannya senantiasa dilakukan pengawasan dan evaluasi sebagai wujud
penyelenggaraan pemerintah yang akuntabel, transparan dan bercirikan
penyelenggaraan pemerintah yang baik.
5. Keberhasilan rencana program dan kegiatan tersebut tak terlepas dari dukungan
para pihak yang berkepentingan dalam menunjang pembangunan yang
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir , 2016-2021 - 114 -

Anda mungkin juga menyukai