Hal
2.1. Jumlah Pegawai Tetap dan Tidak Tetap Menurut Jenis Kelamin........... … 17
2.2. Komposisi Pegawai Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hillir
Menurut Tingkat Pendidikan ................................................................. … 18
2.3. Jumlah Pegawai Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir Menurut
Pendidikan Struktural .............................................................................. … 18
2.4. Jumlah Pegawai Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir
Berdasarkan Golongan ............................................................................ … 19
2.5. Jumlah Pejabat Eselon Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir.. 19
2.6. Jumlah Jumlah Pegawai Jabatan Fungsional Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Rokan Hilir. .......................................................................... … 19
2.7. Pelatihan yang Pernah Diikuti Staff Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Rokan Hilir.............................................................................................. … 20
2.8. Daftar Perlengkapan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir… 21
2.9. Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung pada BAPEDAL Kabupaten
Rokan Hilir Tahun 2012 - 2016 .............................................................. … 22
2.10. Anggaran dan Realisasi Pendanaan BAPEDAL Kabupaten Rokan Hilir… 24
2.11. Pencapaian Kinerja Pelayanan BAPEDAL Kabupaten Rokan Hilir Tahun
2011-2015 ............................................................................................... … 27
2.12. Jenis usaha dan/atau kegiatan yang diawasi dan ketaatannya terhadap
persyaratan administratif dan teknis untuk pelayanan pencegahan
pencemaran air Tahun 2015 .................................................................... … 28
2.13. Target Pencapaian dan Realisasi SPM Pelayanan Pencegahan Pencemaran
Air dari Tahun 2009-2015 ...................................................................... … 29
2.14. Jenis usaha dan/atau kegiatan yang diawasi dan ketaatannya terhadap
persyaratan administratif dan teknis untuk pelayanan pencegahan
pencemaran udara dari sumber tidak bergerak tahun 2015..................... … 30
2.15. Target Pencapaian dan Realisasi SPM Pelayanan Pencegahan Pencemaran
Udara dari Sumber Tidak Bergerak dari Tahun 2009-2015 ................... … 31
2.16. Pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pecemaran dan/atau perusakan
lingkungan hidup yang ditindaklanjuti oleh BAPEDAL Kabupaten Rokan
Hilir selama tahun anggaran 2011 .......................................................... … 33
2.17. Pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pecemaran dan/atau perusakan
lingkungan hidup yang ditindaklanjuti oleh BAPEDAL Kabupaten Rokan
Hilir selama tahun anggaran 2012 .......................................................... … 36
2.18. Pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pecemaran dan/atau perusakan
lingkungan hidup yang ditindaklanjuti oleh BAPEDAL Kabupaten Rokan
Hilir selama tahun anggaran 2013 .......................................................... … 39
2.19. Pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pecemaran dan/atau perusakan
lingkungan hidup yang ditindaklanjuti oleh BAPEDAL Kabupaten Rokan
Hilir selama tahun anggaran 2014 .......................................................... … 43
2.20. Pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pecemaran dan/atau perusakan
lingkungan hidup yang ditindaklanjuti oleh BAPEDAL Kabupaten Rokan
Hilir selama Tahun Anggaran 2015. ....................................................... …. 47
2.21. Jumlah Titik Panas (Hot Spot) Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2005-2015.. 56
Gambar Hal
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Revisi
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir
Tahun 2016 - 2021. Revisi Rencana Strategis (Renstra) ini merupakan penjabaran dari
RPJMD Rokan Hilir Tahun 2016-2021 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi pada
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir.
Revisi Rencana Strategis ini disusun berdasarkan pada panduan yang sudah
ditentukan, terdiri dari: Pendahuluan, Gambaran Pelayanan SKPD, Isu-isu Strategis
berdasarkan tugas dan fungsi, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, dan Kebijakan, Rencana
Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja dan Pendanaan Indikatif, serta Indikator Kinerja
OPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD. Dengan tetap menyadari segala
kekurangan yang ada dan demi perbaikan penyusunan Revisi rencana strategis dimasa
mendatang, maka saran dan masukan semua pihak sangat kami harapkan.
Kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan Revisi Rencana Strategis ini, mudah-mudahan bermanfaat dalam pelaksanaan
tugas sebagai Aparatur Sipil Negara sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya bagi
kemajuan Kabupaten Rokan Hilir.
SUWANDI, S.Sos
Renstra Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir ini merupakan dokumen
perencanaan Dinas Lingkungan Hidup untuk periode 5 (lima) tahun ke depan. Renstra Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir sebagai upaya untuk mengukur kinerja baik di
tingkat sasaran (dampak/impact), program (hasil/outcome), dan kegiatan (keluaran/output).
Tanpa rencana strategis yang baik maka kemungkinan besar OPD tidak akan dapat mencapai
tujuannya.
29. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hilir Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Organisasi, Kedudukan, Tugas Pokok Lembaga Teknis Daerah
Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Lembaran Daerah Tahun 2007 Nomor 13);
30. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hilir Nomor 1 Tahun 2017 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Rokan Hilir (Lembaran
Daerah Tahun 2017 Nomor 1);
31. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hilir Nomor 2 Tahun 2017 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Rokan Hilir
(Lembaran Daerah Tahun 2017 Nomor 2);
32. Peraturan Bupati Rokan Hilir Nomor 27 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas, Fungsi
dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir;
Renstra Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir disusun dengan maksud
menyediakan dokumen perencanaan yang bersifat strategis berjangka waktu 5 (lima) tahunan
yang menjadi pedoman bagi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir dalam
mewujudkan Visi dan Misi Pembangunan Daerah yang tertuang di dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Rokan Hilir 2016-2021. Tujuan dari
penyusunan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir adalah :
a. Sinkronisasi tujuan, sasaran, program dan kegiatan Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Rokan Hilir dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Rokan Hilir.
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang memuat pengertian Renstra, fungsi Renstra dalam
penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan, keterkaitan
Renstra dengan RPJMD Kabupaten Rokan Hilir.
1.2. Landasan Hukum, memuat tentang undang–undang, peraturan
pemerintah, peraturan daerah dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur
tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi serta kewenangan Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir.
1.3. Maksud dan Tujuan, memuat maksud dan tujuan penyusunan Renstra.
1.4. Sistematika Penulisan, memuat pokok bahasan dalam penulisan dan susunan
garis besar isi Renstra.
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi memuat dasar hukum pembentukan
DINAS LINGKUNGAN HIDUP Kabupaten Rokan Hilir, struktur
organisasi, uraian tugas pokok dan fungsi.
2.2. Sumber Daya memuat sumber daya yang dimiliki Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Rokan Hilir dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup
sumber daya manusia, aset/modal, dan unit usaha yang masih operasional.
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir,
memuat tingkat capaian kinerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan
Hilir berdasarkan sasaran dan target Renstra Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Rokan Hilir 2012-2016, menurut SPM untuk urusan wajib,
dan/atau indikator kinerja pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Rokan Hilir.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Rokan Hilir.
Bab ini memuat rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok
sasaran, dan pendanaan indikatif.
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hilir Nomor 11 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Rokan Hilir, Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan (BAPEDAL) Kabupaten Rokan Hilir berubah menjadi Dinas
Lingkungan Hidup, Tipe B; yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang lingkungan
hidup. Bab ini akan menguraikan gambaran pelayanan SKPD yang terdiri atas peran (tugas
dan fungsi) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah; sumber daya yang dimiliki dalam penyelenggaraan tugas dan
fungsinya; capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra
BAPEDAL Kabupaten Rokan Hilir periode sebelumnya; capaian program prioritas
BAPEDAL yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya; dan
hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu untuk diatasi melalui
Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir 2016-2021.
b. Fungsi
Berdasarkan Peraturan Bupati Rokan Hilir Nomor 51 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Rokan Hilir, Dinas Lingkungan Hidup mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Penyusunan perencanaan bidang lingkungan hidup;
2. Perumusan kebijakan teknis bidang lingkungan hidup
c. Struktur Organisasi
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir dipimpin oleh seorang Kepala Dinas
dan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Rokan Hilir dibantu oleh :
1). Sekretariat, membawahi 2 (dua) Sub bagian :
a. Sub Bagian Perencanaan dan Program; dan
b. Sub Bagian Ketatausahaan.
2). Bidang Penataan dan Penaatan Lingkungan Hidup, membawahi 3 (tiga) Seksi :
a. Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan;
b. Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan; dan
c. Seksi Penegakan Hukum Lingkungan.
3). Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan
Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup membawahi 3 (tiga) Seksi :
a. Seksi Pengelolaan Sampah dan retribusi;
b. Seksi Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3); dan
c. Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup.
4). Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, membawahi 3 (tiga) Seksi :
a. Seksi Pencemaran Lingkungan;
b. Seksi Kerusakan Lingkungan; dan
c. Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup.
5). UPT Laboratorium Lingkungan
6). Kelompok Jabatan Fungsional
Bagan organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir dapat dilihat pada
Gambar 2.1. berikut ini :
P
P STRUKTUR ORGANISASI
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN ROKAN HILIR
4
1 KEPALA DINAS
T SEKRETARIS
a KELOMPOK JABATAN
h FUNGSIONAL
u SUBBAGIAN SUBBAGIAN
n KETATAUSAHAAN PERENCANAAN DAN PROGRAM
2
0 BIDANG PENATAAN DAN BIDANG PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH BAHAN BIDANG PENGENDALIAN
0 PENAATAN LINGKUNGAN HIDUP BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DAN PENCEMARAN DAN
PENINGKATAN KAPASITAS LINGKUNGAN HIDUP KERUSAKANLINGKUNGAN HIDUP
7
P
SEKSI PERENCANAAN DAN SEKSIPENGELOLAAN SAMPAH SEKSI
e KAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAN RETRIBUSI PENCEMARAN LINGKUNGAN
r
d SEKSI
SEKSI LIMBAH BAHAN BERBAHAYA KERUSAKAN LINGKUNGAN
a SEKSI PENGADUAN DAN PENYELESAIAN
DAN BERACUN (B3)
SENGKETA LINGKUNGAN
R
o
h
Revisi Rencana Strategis DLH Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 - 16 -
i
l
2.2. Sumber Daya Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir
Sumber daya adalah suatu ketersediaan yang dimiliki Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Rokan Hilir dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup :
- sumber daya manusia,
- asset/modal dan
- anggaran.
Komposisi pegawai di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir, terdiri dari
pegawai tetap sejumlah 34 orang (44%) dan pegawai tidak tetap sejumlah 43 orang (56%).
Lebih besarnya jumlah pegawai tidak tetap menunjukkan bahwa cukup besarnya kebutuhan
sumberdaya manusia yang diperlukan untuk mendukung fungsi tugas Dinas Lingkungan
Hidup, selain fungsi tugas yang dilakukan oleh pegawai tetap. Komposisi pegawai laki-laki
lebih banyak (59%) dibandingkan dengan pegawai perempun (41%).
Tingkat pendidikan yang tinggi dari pegawai akan mempengaruhi kemampuan dalam
mencapai kinerja secara optimal, selain pengalaman kerja pegawai akan didukung oleh
pengalaman kerja pegawai tersebut. Tingkat pendidikan pegawai Dinas Lingkungan Hidup
sebagian besar adalah tingkat SLTA, yang diikuti oleh tingkat pendidikan Strata 1 (S1). Untuk
mendukung fungsi tugas di Dinas Lingkungan Hidup tentu saja tingkat pendidikan (SLTA)
ini belum memadai dalam menjalankan tugas-tugas yang diprogramkan. Pelatihan-pelatihan
yang diikuti pegawai dapat meningkatkan kompetensi pegawai untuk meningkatkan kinerja.
Tabel 2.3.
Jumlah Pegawai Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir Menurut
Pendidikan Struktural
No Jenis Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah Prosentase
Struktural (%)
1 Diklat PIM Tk. II 3 3 25
2 Diklat PIM Tk. III 3 2 5 42
3 Diklat PIM Tk. IV 1 3 4 33
TOTAL 7 5 12 100
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir, 2016
Jika dilihat dari tingkat golongan kepegawaian, 58 persen pegawai golongan tetap
berada pada golongan III, 25 persen pada golongan II, dan golongan IV sebanyak 16 persen.
Tingkat golongan ini dapat menggambarkan lamanya pegawai bekerja dan tingkat
pendidikannya. Semakin tinggi tingkat golongan pegawai dapat menunjukkan bahwa pegawai
tersebut telah lama bekerja atau tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
Jabatan Fungsional yaitu jabatan teknis yang tidak tercantum dalam struktur
organisasi, tetapi dari sudut pandang fungsinya sangat diperlukan dalam pelaksansaan tugas-
tugas pokok organisasi. Sebanyak 21 orang pegawai Dinas Lingkungan Hidup melaksanakan
tugasnya dalam jabatan fungsional dalam rangka mendukung progam-program Dinas
Lingkungan Hidup dalam pengendalian dampak lingkungan.
Tabel 2.6.
Jumlah Pegawai Jabatan Fungsional Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir
No Jenis Jabatan Fungsional Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Fungsional Umum 12 9 21
2 Fungsional Tertentu
TOTAL 12 9 21
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir, 2016
1 Amdal 2
2 Amdal Dasar 1
3 Amdal a,b dan c 4
4 Pengantar Amdal 3
5 Dasar - dasar Amdal 1
6 Penyidik PNS (PPNS) 1
7 Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah (PPLHD) 3
8 Pengambilan Sampel 3
9 Proper 1
2.2.2. Asset/Modal
Dalam rangka pelaksanaan tugas, Dinas Lingkungan Hidup memerlukan sarana dan
prasarana pendukung. Sampai saat ini Dinas Lingkungan Hidup belum memiliki gedung
kantor sendiri dan masih menempati gedung dengan status pinjam pakai di Arena Purna MTQ
Taman Budaya Batu Enam, Lantai 1 dan 2, Jalan Lintas Bagansiapiapi, Batu Enam. Aset
berupa sarana dan prasarana penunjang (perlengkapan) yang dimiliki oleh Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Rokan Hilir disajikan pada Tabel 2.8.
2.2.3. Anggaran
Alokasi dan realisasi anggaran akan menentukan kelancaran dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsi organisasi. Menurut Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, yang dimaksud dengan belanja langsung merupakan
belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.
Berikut di bawah ini disajikan besarnya belanja langsung yang diterima Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Rokan Hilir selama Tahun 2012-2016.
Tabel 2.9.
Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung Pada BAPEDAL Kabupaten Rokan
Hilir Tahun 2012 - 2016
Belanja Langsung Tahun
Instansi
2012 2013 2014 2015 2016
Selama lima tahun terakhir (Tahun 2012 – 2016), anggaran dan belanja belanja langsung
BAPEDAL terjadi penurunan dan peningkatan pada tahun-tahun tertentu. Hal ini sangat
Belanja langsung digunakan oleh Dinas Lingkungan Hidup untuk membiayai program-
program yang telah direncanakan setiap tahunnya. Program-program yang dilaksanakan
disesuaikan dengan visi misi Dinas Lingkungan Hidup dan visi misi Kabupaten Rokan Hilir,
serta kondisi yang berkembang. Pelaksanaan program juga disesuaikan dengan ketersediaan
keuangan daerah Kabupaten Rokan Hilir dan sumberdaya yang dimiliki Dinas Lingkungan
Hidup. Ada kegiatan yang sepenuhnya dapat dilaksanakan sehingga pencapaian kinerja dapat
100 persen, namun ada program yang tidak dapat sepenuhnya dilaksanakan dan bahkan ada
yang tidak dapat dilaksanakan karena terbatasnya sumberdaya manusia yang dimiliki dan atau
keuangan daerah yang tidak memungkinkan untuk pelaksanaan kegiatan. Untuk lebih jelasnya
anggaran, realisasi, rasion dan pertumbuhan anggaran dan realisasi anggarapan dalam
pelaksanaan progoram di Dinas Lingkungan Hidup selama lima tahun terakhir dapat dilihat
pada Tabel 2.10.
Program
peningkatan
disiplin aparatur 20.000.000 36.850.000 19.750.000 36.850.000 98,75 100 42,13 -3,35
Program
peningkatan
kapasitas
sumberdaya
aparatur 150.000.000 150.000.000 266.650.000 614.760.000 134.703.500 150.000.000 232.348.200 395.782.675 89,80 100 87,14 64,38 52,08 34,15
Program
peningkatan
pengembangan
sistem pelaporan
capaian kinerja
dan keuangan 150.000.000 150.000.000 265.320.000 515.400.000 148.810.000 150.000.000 252.200.000 405.170.000 99,21 100 95,06 78,61 42,78 32,4
Program
pengembangan
pengelolaan
persampahan 733.130.000 141.000.000 120.125.000 1.291.069.100 550.000.000 592.681.000 115.935.000 120.125.000 833.624.000 541.300.000 80,84 82,22 100 64,57 98,42 164,4 96,41
Program
pengendalian
pencemaran dan
perusakan
lingkungan hidup 1.035.000.000 942.565.000 690.595.000 1.995.155.900 957.780.000 709.865.400 894.090.000 690.595.000 1.534.169.800 519.619.550 68,59 94,86 100 76,89 54,25 20,25 11,84
Program
perlindungan dan
konservasi
sumberdaya alam 362.390.000 125.000.000 88.500.000 344.680.000 112.040.000 - 95,11 89,6 -23,7 -33,8
Program
peningkatan
pengendalian
polusi 100.000.000 163.050.000 163.050.000 99.240.000 163.050.000 160.305.000 99,2 100 98,32 21,02 20,87
Program
pengendalian
kebakaran hutan
(lahan) 223.620.000 30.000.000 438.525.000 804.617.000 416.270.000 178.180.000 28.870.000 438.525.000 396.227.000 203.622.500 79,68 96,23 100 49,24 48,92 262,1 255,4
Program
pengelolaan
ruang terbuka
hijau 80.000.000 90.000.000 170.000.000 77.000.000 80.000.000 87.260.000 170.000.000 76.775.000 100 96,96 100 99,71 11,67 12,26
Program
peningkatan
kualitas dan akses
informasi
sumberdaya alam
dan LH 210.000.000 592.000.000 185.245.000 148.420.000 592.000.000 174.090.000 70,68 100 93,98 28,3 -17,7
Program
perencanaan
pembangunan
daerah 50.050.000 50.000.000 480.380.000 50.050.000 50.000.000 294.682.000 100 100 61,34 286,9 163,1
Terwujudnya
informasi
lingkungan hidup 475.000.000 329.425.000 69,35 0 0
Terwujudnya
pelayanan
pencegahan
pencemaran udara
dari sumber tak
bergerak 89.200.000 88.285.000 98,97 0 0
18 Hotel Suzuya - - -
Total 15 11 9
Keterangan : “√” = Taat, ”-“ = Tidak Taat
(kurang dari target minimal yang ditetapkan pada Tahun 2015 sebesar 100%).
Tabel 2.13.
Target Pencapaian dan Realisasi SPM Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air dari
Tahun 2009-2015
Target Kabupaten Rokan Hilir
Jenis
No. Tahun Nasional Realisasi Kinerja
Pelayanan Target (%)
(%) (%) (%)
1 Pelayanan 2009 20 20 80 400
Pencegahan 2010 40 40 44 110
Pencemaran 2011 60 60 50 83
Air 2012 80 80 80 100
2013 100 100 50 50
2014 100 100 36,37 36,37
2015 100 100 73,33 73,33
Sumber : Laporan SPM BAPEDAL Kabupaten Rokan Hilir TA 2015
Tabel 2.14.
Jenis usaha dan/atau kegiatan yang diawasi dan ketaatannya terhadap persyaratan
administratif dan teknis untuk pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber
tidak bergerak tahun 2015
Taat Administratif Taat
Taat
No Nama Perusahaan (Perizinan, AMDAL, Administratif
Teknis
dll) &Teknis
1 PKS Kec. Tanjung Medan √ √ √
Total 8 8 8
Keterangan : “√” = Taat, ”-“ = Tidak Taat
Tingkat pencapaian SPM Pencegahan Pencemaran Udara dari sumber tidak bergerak sebesar :
100% (sama dengan target pencapaian Tahun 2015 sebesar 100%).
Tabel 2.15.
Target Pencapaian dan Realisasi SPM Pelayanan Pencegahan Pencemaran Udara dari
Sumber Tidak Bergerak dari Tahun 2009-2015
Target Kabupaten Rokan Hilir
Jenis
No. Tahun Nasional Target Realisasi Kinerja
Pelayanan
(%) (%) (%) (%)
1 Pelayanan 2009 20 20 100 500
Pencegahan 2010 40 40 100 250
Pencemaran 2011 60 60 100 166,67
Udara dari 2012 80 80 0 0
Sumber 2013 100 100 100 100
Tidak 2014 100 100 100 100
Bergerak 2015 100 100 100 100
Sumber : Laporan SPM BAPEDAL Kabupaten Rokan Hilir TA 2015
Waktu
kejadian pada
Bulan
Desember
2012
3. Pengaduan Lokasi Dugaan Masyarakat RT. 12 BAPEDAL Kab. Rohil melalui Tim Verifikasi Tim Verifikasi Kasus Pencemaran dan atau
Masyarakat kejadian di sumber Kelurahan Bagan Kota Kasus Pencemaran dan atau Perusakan Perusakan Lingkungan Hidup di Kabupaten
RT. 12 Jalan pencemaran Kecamatan Bangko Lingkungan Hidup di Kab. Rohil melakukan Rokan Hilir membuat usulan tindak lanjut
Kelurahan Perdagangan berasal dari Kabupaten Rokan Hilir verifikasi terhadap Pengaduan Masyarakat. penanganan terhadap Hotel Mulia kepada
Bagan Kota RT. 12 aktifitas Hotel melaporkan kepada kepala BAPEDAL Kab. Rokan Hilir sebagai
Kecamatan Kelurahan Mulia, dengan BAPEDAL Kab. Rokan Tim verifikasi melakukan verifikasi lapangan berikut :
Bangko Bagan Kota uraian : Hilir bahwa telah terjadi dilokasi kejadian dengan kegiatan antara lain :
- Pihak Hotel Mulia untuk membersihkan
Kabupaten Kecamatan - Parit di pencemaran lingkungan. 1. Melakukan pengamatan lokasi pencemaran.
serta menutupparit.
Rokan Hilir Bangko sekitar hotel. Adapun permasalahan 2. Melakukan pendataan dampak pencemaran
- Membuat cerobong genset setinggi dua
tentang Kabupaten - Asap genset yang diadukan : yang terjadi.
kali tinggi bangunansekitar (± 15 m)
Pencemaran Rokan Hilir hotel. 3. Melakukan pengambilan foto
- Parit penuh sampah - Membuat talang air pada ujung atap seng.
Lingkungan
dan berbau busuk; - Pihak Hotel melakukan koordinasi dengan
Yang Waktu Berdasarkan fakta dan temuan dilapangan,
- Asap genset menyebar Dinas Perhubungan terkait teknis
Dilakukan Oleh kejadian pada pemeriksaan administrasi dan analisis yuridis
ke rumah warga. pengaturan parkir di depan hotel.
Hotel Mulia di Bulan maka Tim Verifikasi berkesimpulan :
RT. 12 Mei 2013 1. Hotel Mulia telah lalai dalam menjaga
Kelurahan kebersihan tempat usaha dan lingkungan
Bagan Kota sekitar tempat usaha.
Kecamatan 2. Cerobong Genset yang terlalu rendah
Bangko sehingga asap genset masuk ke rumah
Kabupaten warga.
Rokan Hilir 3. Parkir mobil tamu hotel yang tidak teratur
Tabel 3.1.
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Dinas Lingkungan Hidup
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan
Capaian/ Standar Pelayanan
Internal Eksternal (di luar
Aspek Kajian Kondisi yang Dinas
(kewenangan kewenangan
Saat Ini digunakan Lingkungan
SKPD) SKPD)
Hidup
1 2 3 4 5 6
Pencegahan Memenuhi Permen LH SDM, sarana Kesadaran Keterbatasan
pencemaran target No. 19/20 dan penanggung dukungan
udara dari Tahun prasarana, jawab kegiatan SDM, sarana
sumber tidak 2008 anggaran usaha masih dan prasarana,
bergerak rendah anggaran
Pencegahan Tidak Permen LH SDM, sarana Kesadaran Keterbatasan
pencemaran memenuhi No. 19/20 dan penanggung dukungan
air target Tahun prasarana, jawab kegiatan SDM, sarana
2008 anggaran usaha masih dan prasarana,
rendah anggaran
Pelayanan Memenuhi Permen LH SDM, sarana Kurangnya Keterbatasan
tindak lanjut target No. 19/20 dan pemahaman dukungan
pengaduan Tahun prasarana, SDM, sarana
masyarakat 2008 anggaran dan prasarana,
akibat adanya anggaran
dugaan
pencemaran
dan/atau
kerusakan
lingkungan
hidup
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih
Pasal 5 ayat (2) Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional menetapkan bahwa RPJM Daerah merupakan penjabaran dari Visi,
Misi, dan Program Kepala Daerah terpilih yang penyusunannya berpedoman pada RPJP
Tabel 3.2.
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih yang akan
dilaksanakan dalam periode 5 tahun ke depan (RPJMD 2016-2021), adalah :
Agenda 2: Misi 4:
Akan membuat Pemerintah tidak Mewujudkan pemerintahan yang handal, bersih, dan
absen dengan membangun tata berwibawa
kelola pemerintahan yang bersih,
efektif, demokratis dan
terpercaya
Agenda 4: Misi 4:
Agenda 5: Misi 3:
Agenda 7: Misi 2 :
Agenda 8: Misi 1:
Agenda 9: Misi 1:
Tabel 3.4.
Keselarasan Misi RPJMD Provinsi Riau dengan Misi RPJMD Kabupaten Rokan
Hilir 2016-2021
Dikaitkan dengan Misi RPJPD Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2005-2025, maka
penerjemahan MisiRPJMD Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2016-2021 adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.5.
Keselarasan Misi RPJPD Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2005-2025 Dengan Misi
RPJMD Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2016-2021
Misi RPJPD Rokan Hilir 2005-2025 Misi RPJMD Rokan Hilir 2016-2021
Dalam mewujudkan Visi melalui pelaksanaan Misi yang telah ditetapkan, maka perlu
adanya kerangka yang jelas pada setiap misi menyangkut tujuan dan sasaran yang akan
dicapai. Tujuan dan sasaran pada setiap misi yang akan dijalankan akan memberikan
arahan bagi pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah, baik urusan wajib maupun
urusan pilihan dalam mendukung pelaksanaan misi dimaksud.
Tabel 3.6.
TARGET TAHUN
KONDISI TARGET
No MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR
AWAL AKHIR
2017 2018 2019 2020 2021
PDRB per
Kapita (Juta 70,39 70,67 70,94 71,22 71,50 71,79 71,79
Rupiah)
Persentase
peningkatan 104,65 (59,02) 7 7 7 7 7
PAD (%)
Nilai Tukar
Petani (Rp) 116,96 116,96 121 121,5 122 122,5 122,5
Produksi
perikanan(Ton) 67,5 67,5 70 73 75 78 78
Produktivitas
padi (ladang
NA 3,64 3,83 4,01 4,22 4,43 4,43
dan sawah)
(ton/Ha)
APK
88 89 90 92 94 95 95
SMP/MTs(%)
APK
SMA/SMK/MA 67 68 70 71 74 75 75
(%)
Angka Rata -
Rata Lama
12 12 12 12 12 12 12
Sekolah
(Tahun)
Angka Melek
95 96 96 97 97 98 98
Huruf (%)
Angka
Kesakitan
6,1 6,1 5,9 5,7 5,5 5,3 5,3
Malaria(orang/
1000
Angka
Kesakitan
12,33 12,33 11,1 9,99 8,99 8,09 8,09
DBD(orang/100
.000)
Peningkatan Angka
Kualitas Partisipasi
57,61 63,71 63,9 64 64,15 64,30 64,30
Tenaga Kerja Angkatan Kerja
(%)
Persentase
Pengangguran 8,85 8,8 8,6 8,4 8,2 8 8
Terbuka (%)
Nilai Reformasi
Birokrasi
Kondisi Jalan
dalam kondisi 80 82 85 87 89 92 92
baik (%)
Kondisi Jalan 30 24 22 20 19 17 17
dalam kondisi
rusak (%)
Frekuensi
1.7 1.7 1.8 2 2 2 2
Pelayanan
Angkutan Laut
(feri)
Jumlah
Jembatan
Penghubung
Antar 195 200 215 220 220 230 230
Pedesaan dan
Perkotaan
(Unit)
Berdasarkan telaah terhadap Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Rokan Hilir
terpilih, tugas pokok dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir
mempunyai kaitan dengan misi ketiga Bupati dan Wakil Bupati yaitu : ” Mengembangkan
Sumber Daya Manusia berkualitas melalui peningkatan derajat kesehatan dan derajat
pendidikan individu dan masyarakat”.
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra BAPEDAL Kabupaten Rokan Hilir
sebelumnya
Berdasarkan hasil evaluasi terdapat hubungan korelasi yang cukup kuat antara
misi dan tujuan utama penyelenggaraan penanganan dampak lingkungan yang
diusung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dengan SKPD
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir. Hubungan korelasi tersebut bersifat
saling melengkapi dan menguatkan, sehingga tercipta sinergisitas perencanaan
pengendalian dampak lingkungan dan optimalisasi penyelenggaraan urusan lingkungan
hidup antara Pemerintah Pusat (KLHK RI) dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan
Hilir.
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten (RTRWK) Rokan Hilir.
Kabupaten Rokan Hilir memiliki luas wilayah 1.116.731 hektar, dimana seluas ±
903.698 ha (80,92%) diantaranya merupakan daratan dan 213.033 ha (19,08 %)
merupakan lautan. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hilir Nomor 27 Tahun
2002 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2002-2012,
peruntukan daratan di Kabupaten Rokan Hilir terdiri dari Kawasan Budidaya seluas
762.599 ha (84,39%) dan kawasan Lindung seluas 141.099 ha (15,61%). Kawasan
budidaya terdiri dari Hutan Produksi (220.628 ha), Hutan Rakyat (22.105 ha) dan Non
Kawasan Hutan (519.866 ha). Sementara itu, Kawasan Lindung terdiri dari kawasan Hutan
Gambut (51.139 ha), Kawasan Lindung Gambut (35.327 ha), kawasan Sempadan Sungai
(22.587 ha), Cagar Alam Pulau Barkey (7.153 ha), Kawasan Wisata Alam (1.812 ha) dan
kawasan Lindung Bakau (23.081 ha).
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2002-
2012, telah ditetapkan struktur ruang dan pola ruang Kabupaten Rokan Hilir untuk
mendukung pengembangan wilayah dan pelaksanaan pembangunan. Berdasarkan telaah
rencana tata ruang wilayah Kabupaten Rokan Hilir telah ditetapkan struktur ruang sebagai
berikut: (1) Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) di wilayah Bagan Siapi-Api; (2) Pusat
Kegiatan Wilayah Perkotaan (PKWP) di wilayah Bagan Batu; (3) Pusat Kegiatan Lokal
Perkotaan (PKL Perkotaan) di wilayah Ujung Tanjung; (4) Pusat Kegiatan Lokal (PKL) di
wilayah Sinaboi; (5) Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) di wilayah Teluk Merbau,
Sedinginan dan Panipahan; dan (6) Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) di wilayah Rimba
Melintang, Bangko Kanan, Kampung Melayu, Pujud dan Simpang Kanan.
e. Kawasan Pertanian
Kawasan pertanian basah, merupakan kawasan yang secara teknis dan kesesuaian
lahannya dapat digunakan untuk pertanian lahan basah, memiliki kemiringan lahan kurang
dari 8% di luar kawasan lindung dan di luar kawasan budidaya lainnya. Secara ruang dapat
memberikan manfaat, lapangan kerja, pendapatan dan sosial ekonomi masyarakat,
meningkatkan produksi pangan dan mendayagunakan investasi yang ada. Pengembangan
kawasan pertanian tanaman pangan lahan basah ini dikaitkan dengan kebijakan
pengembangan kawasan sentra produksi beras dan mendukung ketahanan pangan di
Kabupaten Rokan Hilir hingga tahun 2030 (akhir tahun perencanaan). Kawasan pertanian
lahan basah di Kabupaten Rokan Hilir tersebar di Kecamatan Kubu, Bangko, Sinaboi,
Rimba Melintang, Bangko Pusako, Bagan Sinembah, Tanah Putih, Pujud, Tanah Putih
Tanjung Melawan. Dengan luas 503.645,90 Ha dan 44.633,20 Ha.
Kawasan Pertanian Lahan Kering, merupakan kawasan pertanian lahan kering yaitu
jenis tanaman padi-padian, palawija dan hotikultura. Berdasarkan pada kebijakan dari
Dinas Pertanian Kabupaten Rokan Hilir, Kecamatan Tanah Putih diarahkan sebagai
kawasan sentra produksi buah-buahan. Kawasan ini secara teknis dan kesesuaian lahannya
dapat digunakan untuk pertanian lahan kering dengan kemiringan kurang dari 8% dan tidak
berada di kawasan lindung. Kawasan pertanian lahan kering tersebar di Kecamatan Kubu,
Bangko, Sinaboi, Rimba Melintang, Bangko Pusako, Bagan Sinembah, Tanah Putih,
Pujud, Tanah Putih Tanjung Melawan, dengan luas 82.827 Ha.
g. Kawasan Strategis
Kawasan Strategis Kabupaten dari sudut pertumbuhan ekonomi yang direncanakan
dalam RTRW Kabupaten Rokan Hiir ada 5 kawasan, dapat dilihat pada tabel berikut:
h. Kawasan Kehutanan
Kawasan hutan lindung adalah kawasan hutan yang memiliki sifat khas yang mampu
memberikan perlindungan kepada kawasan sekitar maupun bawahannya sebagai pengatur
tata air, pencegahan erosi serta memelihara kesuburan tanah. Secara fisik kawasan kriteria
hutan lindung dengan tingkat keanekaragaman hayati sesuai dengan RTRW Provinsi Riau
2008 - 2027. Kawasan hutan lindung dialokasikan seluas 42.360 Ha (4,70%) dengan fungsi
melindungi kawasan di bawahnya (hidro-orologis) hulu sungai Rokan. Kawasan ini
terletak di Kecamatan Tanah Putih atau sebelah selatan dari Kabupaten Rokan Hilir.
Lokasi titik api pada tahun 2015 banyak terdapat di areal HTI (182 titik diikuti areal
perkebunan (114 titik). Lokasi kebakaran tersebar di lahan gambut dengan ketebalan > 4
meter sehingga sulit dipadamkan, sebagaimana terjadi di Kecamatan Pujud pada akhir
Agustus 2016. Cara membakar untuk membuka/membersihkan lahan masih merupakan
cara yang paling murah dan belum didapat teknologi tepat guna dan murah yang dapat
diadopsi oleh masyarakat. Pembukaan lahan gambut dengan cara membakar sering tidak
terkendali sehingga menimbulkan kebakaran yang meluas.
Selain alih fungsi lahan dan perilaku manusia, faktor perubahan iklim, misalnya
dengan adanya fenomena El Nino, juga berdampak pada meningkatnya kebakaran lahan
dan hutan di Kabupaten Rokan Hilir. Fenomena ini juga meningkatkan intensitas
kekeringan dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Dinas Pertanian dan Peternakan
Kabupaten Rokan Hilir (2015), telah terjadi kekeringan yang menyebabkan 211 ha lahan
sawah rusak dan gagal panen, tersebar di Kecamatan Bangko (79 ha), Kecamatan Tanah
Putih Tanjung Melawan (30 ha), Kecamatan Bagan Sinembah (90 ha), dan Kecamatan
Pekaitan (9 ha).
Banjir
Wilayah Kabupaten Rokan Hilir yang berada di pesisir timur Pulau Sumatera
merupakan dataran rendah yang rentan terhadap bencana banjir tahunan. Kondisi
geomorfologi Kabupaten Rokan Hilir di bagian pesisir dan daerah yang berdekatan dengan
Dinas Sungai Rokan merupakan daerah dataran rendah yang sangat rawan terhadap banjir.
Diperkirakan, wilayah rawan banjir di Kabupaten Rokan Hilir akan semakin luas di masa
mendatang.
Aktivitas pembukaan perkebunan kelapa sawit di daerah hulu dan lahan gambut
memperbesar ancaman banjir karena mengurangi kemampuan tanah dalam menyerap air
Gambar 3.2
Peta Kerawanan Banjir Kabupaten Rokan Hilir
Persampahan
Bertambahnya penduduk di Kabupaten Rokan Hilir khususnya di Kota Bagansiapiapi
mengakibatkan bertambahnya volume sampah harian yang ada di Tempat Pengolahan
Sampah Akhir (TPA) Bagansiapiapi. Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir melakukan
pengembangan kinerja Pengolahan Persampahan. Adapun upaya yang dilakukan adalah :
1. Melakukan pengembangan Teknologi Pengolahan Persampahan melalui pengolahan
Sampah Organik di TPA Bagansiapiapi menjadi Kompos.
2. Pencatatan volume sampah harian.
3. Pelatihan pengolahan kompos kepada dunia pendidikan dan masyarakat.
4. Pembagian tong sampah kepada sekolah-sekolah, rumah sakit, kantor, terminal, dan
pelabuhan.
4.1. Visi dan Misi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir
Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode
perencanaan. Visi menjelaskan arah atau suatu kondisi ideal di masa depan yang ingin
dicapai (clarity of direction) berdasarkan kondisi dan situasi yang terjadi saat ini yang
menciptakan kesenjangan (gap) antara kondisi saat ini dan masa depan yang ingin dicapai.
Di sini, visi diciptakan melampaui realitas sekarang. Visi bukan hanya mimpi atau
serangkaian harapan, tetapi suatu komitmen dan upaya merancang dan mengelola
perubahan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, visi didasarkan pada realita, bukan
pikiran berandai-andai (wishfull thinking), tetapi dengan fokus pada masa depan. Untuk
mewujudkan visi tersebut maka perlu Misi, yaitu rumusan umum mengenai upaya-upaya
yang akan dilaksanakan. Pengertian misi harus sederhana, singkat dan lugas dalam
menjelaskan bagaimana visi akan dicapai.
Di dalam Lampiran IV Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 disebutkan bahwa
kriteria suatu rumusan visi SKPD antara lain:
1. Menggambarkan arah yang jelas tentang kondisi pembangunan masa depan yang
ingin dicapai melalui penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD dalam 5 (lima)
tahun mendatang;
2. Disertai dengan penjelasan yang lebih operasional sehingga mudah dijadikan acuan
bagi perumusan tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan;
3. Disertai dengan penjelasan mengapa visi tersebut dibutuhkan SKPD, relevansi visi
dengan permasalahan dan potensi pembangunan di daerah yang terkait dengan tugas
dan fungsi SKPD; dan
4. Sejalan dengan visi dan misi kepala daerah dan arah pembangunan daerah jangka
menengah.
Visi SKPD yang baik harus dapat memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Dapat dibayangkan oleh semua pelaku/pemangku kepentingan pelayanan SKPD
(imaginable);
Memperhatikan hal-hal tersebut di atas dan Visi Bupati dan Wakil Bupati terpilih,
maka Visi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2016-2021 adalah :
“Terwujudnya Kabupaten Rokan Hilir sebagai kawasan industri menuju masyarakat
yang sejahtera melalui perlindungan dan pengelolaan lingkungan”
Misi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2016-2021 adalah:
1. Meningkatkan upaya pengendalian dan pencegahan pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup serta dampak negatif perubahan iklim.
2. Meningkatkan kinerja sumber daya lembaga urusan lingkungan hidup.
Visi : Terwujudnya Kabupaten Rokan Hilir sebagai kawasan industri menuju masyarakat yang sejahtera melalui
perlindungan dan pengelolaan lingkungan
TARGET TAHUN
KONDISI TARGET
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR
AWAL AKHIR
2017 2018 2019 2020 2021
Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk
melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran.
Langkah-langkah perumusan kebijakan adalah:
1. Merumuskan rancangan kebijakan dari setiap strategi dengan mempertimbangkan:
a. Besarnya pengaruh kebijakan terhadap keberhasilan implementasi strategi; dan
b. Keterkaitan langsung dengan pencapaian tujuan dan sasaran yang ditetapkan.
2. Menguji rumusan rancangan kebijakan apakah dapat menghasilkan pemilihan
kegiatan bagi program prioritas yang menjadi tugas dan fungsi SKPD yang lebih
tepat dan rasional berdasarkan strategi yang dipilih dan telah mempertimbangkan
faktor-faktor penentu keberhasilan untuk mencapai sasaran.
3. Menguji apakah rancangan kebijakan tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan.
Merujuk pada tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Rokan Hilir 2016-2021 yang diuraikan di atas, maka strategi, dan kebijakan
pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir dalam melaksanakan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dapat dirumuskan sebagai berikut (Tabel
4.2) berikut ini:
Target Rp (000) target Rp (000) target Rp (000) target Rp (000) target Rp (000) target Rp (000)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Berkurangnya Meningkatnya Indeks 1.02.1.0 Program Persentase
dampak negatif kualitas Kualitas 2.05.16 Pengendalian tingkat
pembangunan lingkungan Lingkungan Pencemaran dan Pengendalian
kota dan hidup Perusakan Pencemaran
Hidup (IKLH)
perubahan iklim Lingkungan dan Perusakan 72 % 75 % 78 % 80 % 86 % 100 % 100
terhadap Lingkungan
lingkungan
hidup
Level 1.02.1.0
Maturitas 2.05.06. Jumlah laporan
SPIP Dinas 01 Evaluasi renja OPD tahunan capaian 5 1 50.000 1 50.000 1 50.000 1 50.000 1 50.000 5 250.000 Sekretariat Rohil
Lingkungan kinerja
Hidup
1.02.1.0
2.05.06. Jumlah laporan
01 Revisi Renstra revisi renstra n/a 0 0 0 0 1 50.000 0 0 0 0 1 50.000 Sekretariat Rohil
DLH
1.02.1.0 Dokumen
2.05.06. Penyusunan LAKIP, Penyusunan
01 5 1 30.000 1 30.000 1 20.000 1 40.000 1 60..000 5 180.000 Sekretariat Rohil
LKPJ dan LPPD LAKIP, LKPJ dan
LPPD
1.02.1.0 Program Jumlah
2.05.05 Peningkatan Aparatur yang
Kapasitas Sumber mendapatkan 72 % 75 % 78 % 80 % 86 % 100 % 100
Daya Aparatur pelatihan
kompetensi
1.02.1.0 Pendidikan dan Jumlah orang
2.05.05. pelatihan formal sumber daya
01 aparatur yang 60 12 120.000 12 120.000 12 120.000 12 120.000 12 120.000 60 720.000 Sekratariat Rohil
terdidik dan
terlatih
1.02.1.0 Sosialisasi peraturan Jumlah orang
2.05.05. perundang- sumber daya
02 undangan aparatur yang n/a 10 0 0 0 0 0 0 0 10 100.000 10 100.000 Sekretariat Rohil
terdidik dan
terlatih
1.02.1.0 Pengadaan
Jumlah peralatan
2.05.02. Peralatan Gedung 4 5 20.000 5 20.000 5 20.000 5 20.000 5 20.000 25 100.000 Sekretariat Rohil
gedung kantor
09 Kantor
Jumlah unit
mainframe/server
, komputer, note
book, printer,
1.02.1.0
Pengadaan scanner,
2.05.02. 10 5 60.000 5 60.000 5 60.000 6 100.000 1 100.000 22 380.000 Sekretariat Rohil
Komputer kelengkapan
11
computer,
peralatan
komputer yang
tersedia
1.02.1. Jumlah unit
02.05.0 Pengadaan Instalasi instalasi listrik
n/a 0 0 0 0 0 0 2 50.000 2 50.000 4 100.000 Sekretariat Rohil
2.12 listrik dan telepon dan telepon yang
tersedia
1.02.1.0 Jumlah
2.05.02. Pengadaan pengadaan
05 Kendaraan Kendaraan n/a 0 0 0 0 0 0 15 300.000 15 300.000 30 600.000 Sekretariat Rohil
Dinas/operasional operasional yang
tersedia
1.02.1. Jumlah unit alat-
02.05.0 Pengadaan alat-alat alat laboratorium UPT
n/a 0 0 0 0 1 800.000 1 300.000 1 300.000 3 1.400.000 Rohil
2.13 laboratorium yang tersedia Laboratorium
1.02.1.
Pemeliharaan Jumlah gedung
02.05.0
rutin/berkala gedung kantor yang 1 1 100.000 1 100.000 1 100.000 2 200.000 2 200.000 4 400.000 Sekretariat Rohil
2.22
kantor terpelihara
Tabel 6.1.
Indikator Kinerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir yang
Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Rokan Hilir
TARGET TAHUN
INDIKATOR KONDISI AWAL TARGET AKHIR
2017 2018 2019 2020 2021
Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir, 2016-2021 - 113 -
BAB VII
PENUTUP