Batavia Craft

Disusun oleh :

Muhammad Razka Safa Pranaya (30),

Alvian Surya Adi Saputra (1),
Fazli Adli Sumedi (20),
Raden Aldi Yahya Pratama Wibowo (33),
Muhammad Raihan (29)

Kelas : XII MIPA F

SMAN 78 JAKARTA
Komplek Pajak, Jl. Bhakti IV No.1, RT.1/RW.2, Kemanggisan, Kec. Palmerah,
Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11480

i
 DAFTAR ISI
BAB I
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………… iii
1.2 Tujuan …………………………………………………………………. iii
1.3 Manfaat ………………………………………………………………... iii

BAB II
2.1 Nama Usaha ……………………………………………………………..iv
2.2 Bidang Usaha ……………………………………………………………iv
2.3 Analisa SWOT …………………………………………………………..iv
2.4 Struktur Organisasi ………………………………………………………v

BAB III
3.1 Produk dan Segmentasi Pasar ……………………………………………vi
3.2 Target Pasar ……………………………………………………………...vii
3.3 Pemasaran ………………………………………………………………..vii

BAB IV
4.1 Modal …………………………………………………………………….ix
4.2 Laba Rugi ………………………………………………………………...ix
4.3 Pendapatan ………………………………………………………………..x
4.4 BEP ……………………………………………………………………….x

BAB V
5.1 Kemungkinan Perluasan Usaha …………………………………………..xi
5.2 Penutupan ………………………………………………………………...xi

ii
 BAB I
Profil Usaha
1.1. Latar Belakang
Tempat pensil atau kotak pensil adalah tempat untuk menyimpan pensil.
Sebuah kotak pensil juga dapat berisi alat tulis lain seperti penghapus, pulpen,
tipp-Ex, pensil warna, dan kalkulator. Biasanya tempat pensil terbuat dari
plastik yang keras ataupun lunak. Sedangkan ide kami terbuat dari barang bekas
berupa Botol.

Botol plastik adalah sebuah botol yang terbuat dari plastik. Botol plastik
biasanya dipakai untuk menyimpan cairan seperti air, minuman ringan, oli
motor, minyak masak, obat, sampo, susu dan tinta. Ukurannya beragam dari
botol sampel yang sangat kecil sampai carboy besar.

Selain dari botol kami juga menmbahkan kain flannel dan juga pernak-
pernik sebagai penghias agar tempat pensil yang terbuat dari botol menjadi
karya yang kita inginkan yaitu tempat pensil berbentuk ondel-ondel.

1.2. Tujuan
Projek ini bertujuan untuk tetap melestarikan budaya-budaya khas Jakarta
dan Betawi dengan menggunakan harga produksi seminimal mungkin. Selain
dari itu tujuan kita juga untuk memperkenalkan kepada anak-anak muda apa itu
ondel-ondel dan apa itu bir pletok.

1.3. Manfaat
a. Kita dapat mempertajam skill dalam pembuatan kerajinan.
b. Kita belajar bahwa pentingnya melestarikan budaya terutama budaya di
daerah kita sendiri.
c. Kita belajar cara mengelola uang dalam berbisnis, agar tidak mengalami
kerugian dalam menjalankannya.
d. Kita belajar bagaimana cara merancang usaha bersama.

iii
 BAB II
Profil Perusahaan
2.1. Nama Usaha
Nama usaha kami adalah Batavia craft. Mengapa kami menamai usaha
kami dengan Batavia craft? Karena kami ingin usaha kami ada unsur sejarah di
dalamnya. Batavia adalah nama dari ibu kota kita yaitu Jakarta sebelum
merdeka. Dan suku asli Jakarta adalah suku Betawi. Jadi, kami ingin
menyediakan kerajinan yang memiliki unsur khas kebetawian.

2.2. Bidang Usaha

Bidang usaha yang kami prakarsai adalah dibidang crafting atau

kerajinan. Usaha kami ingin melestarikan kebudayaan kerjainan di Indonesia,
sekaligus mendaur ulang limbah-limbah dari sampah botol.

2.3. analisis SWOT

Strong, kelebihan dari produk kita adalah dapat mengurangi pencemaran
akibat sampah botol. menambah nilai jual limbah, memiliki harga nilai yang
ekonomis.

Weakness, kekurangan dari produk kami adalah bahannya yang sangat

ringkih dan mudah rusak.

Opportunities, target pasar dari produk kami yaitu untuk anak umut 7-15
tahun.

Threats, hambatan yang kami alami pada saat proses pengerjaan. Seperti
merancang desainnya, merakitnya, mendapatkan ide-idenya.

iv
 2.4. Struktur Organisasi

Fazli Adi Sumedi

(Ketua)

Alvian Surya Adi

Saputra
(Bendahara)

Raden Aldi Yahya Muhammad Razka

Muhhamad Raihan
Pratama Wibowo Safa Pranaya
(Anggota)
(Anggota) (Anggota)

v
 BAB III
Analisis Lingkungan
3.1. Produk dan Segmentasi Pasar

N Nama Produk Gambar

o
1 Bir pletok

2 Celengan Ondel-ondel

vi
Alat dan bahan bir pletok : Pisau, centong, panic, saringan, talenan, gelas,
250 gram jahe 3 gram cengkeh 3 gram biji pala 3
gram lada 3 gram sereh 3 gram kapulaga 30 gram
kayu manis 7 lembar daun padan 6 lembar daun
jeruk 1 kg gula 6 liter air kayu secang secukupnya
untuk pewarna merah alami

Alat dan bahan tabungan : Botol bekas, cat, lem, gunting, penggaris, kertas
origami, manik-manik

Cara membuat bir pletok : 1. Geprek jahe, biji pala, lada, kapulaga,
dan sereh. Digeprek sampai pecah atau
hancur.

2. Masukkan ke panci yang sudah

berisikan air dan dipanaskan
menggunakan api sedang.

3. Masukkan sedikit demi sedikit gulanya

sambil diaduk.

4. Masukkan kayu secang sebagai

pewarna. Semakin banyak kayu secang
maka akan semangik pekat warna merah
kecokelatannya.

5. Masak sampai air mendidih. Sajikan bir

pletok dalam kondisi hangat.

Cara membuat celengan ondel :

1.ambil botol bekas potong menggunakan gunting menjadi dua bagian

dipisahkan yang atas untuk kepalanya yang bawah untuk badanya.

2. Ambilah sebuah cat warna

3. Lalu warnailah sesuai warna ondel-ondel

4.hias dengan berbagai macam pernak Pernik

5.potong kecil-kecil kertas origami agar menjadi beberapa bagian

vii
6. lalu bentuk seperti mahkota lalu tempelkan di kepala

7. lalu bungkus dengan plastic bening dan celengan ondel ondel siap digunakan

Untuk segmentasi pasar kami akan melakukan survei dengan area yang
masih terbatas. Target survei kami untuk kali ini adalah seluruh golongan.
Setelah itu kami akan mengalisis informasi-informasi yang kita dapat dari tahap
survei. Untuk terakhir kita akan melakukan identifikasi dari hasil kegiatan
analisis sebelumnya dan menemukan golongan mana yang akan menjadi lahan
pemasaran bisnis.

3.2 Target pasar

Target pasar kami mencakup semua kalangan. Namun produk ini

diutamakan pada anak 12 tahun kebawah untuk memperkenalkan budaya
Betawi. Karena seiring zaman budaya Betawi mulai luntur dan dilupakan oleh
masyarakat. Oleh karena itu target kita adalah anak-anak.

3.3 Pemasaran

Kami berniat untuk melakukan pemasaran secara digital dengan melalui

social media. Selain dari itu kami juga ingin membuat online store yang dapat
dilihat di Tokopedia, Shopee, Lazada dan lainnya. Selain secara online kami
juga ingin para pelanggan dapat bertemu langsung dengan kita melalui offline
store. Namun bukan offline store pada umumnya melainkan mereka dating
langsung ke tempat produksi.

viii
 BAB IV

Analisis Keuangan

4.1 Modal

a. Bir pletok

No Bahan & Alat Jumlah Harga Total

1 Jahe 1 kg 10.000
2 Biji Pala 15 gram 5.000
3 Lada Hitam 15 gram 4.000
4 Kapulaga 15 gram 8.000
5 Sereh 15 gram 4.000
6 Kayu Manis 150 gram 20.000
7 Botol Plastik 5 botol 5.000
Total Harga 56.000

b. Celengan Ondel-ondel

No Bahan & Alat Jumlah Harga Total

1 Botol Bekas 5 0
2 Gunting 1 5.000
3 Lem 2 12.000
4 Penggaris 2 5.000
5 Kertas origami 1 8.000
6 Manik-manik 5 30.000
Total Harga 60.000

4.2 Laba Rugi

a. Bir Pletok

Harga Jual = 56.000/5 + 3.800

= 15.000/gelas

b. Celengan Ondel-ondel

ix
 Harga Jual = 60.000/5 + 5.000

= 17.000

4.3 Pendapatan

a. Bir Pletok akan mendapatkan keuntunga sebesar :

= 15.000 x 5 – 56.000
= 19.000

b. Celengan Ondel-ondel akan mendapatkan keuntungan sebesar :

= 17.000 x 5 – 60.000
= 25.000

4.4 BEP

a. Total Biaya / Harga Jual = 56.000 / 15.000 = 3,733  4 cup

b. Total Biaya / Harga Jual = 60.000 / 17.000 = 3,529  4 cup

x
 BAB V

Penutup
5.1 Kemungkinan Perluasan Usaha

Kemungkinan perluasan usaha yaitu kami akan memperluas jaringan

pemasaran produk dengan cara melalui sosmed dikarenakan sekarang sudah
zaman digital dan orang orang lebih nyaman menyentuh layar daripada bertemu
langsung dan kami juga akan melakukan promosi barang yang kami buat
dengan cara yang unik.

5.2 Penutup

Dari kegiatan yang kami lakukan adalah bahwa siswa sangat

memerlukan proses pembelajaran seperti ini. Karena kita bisa secara langsung
merasakan bagaimana cara menawarkan dan menjual produk kepada orang lain.
Pengalaman ini bisa menjadi dasar ketika nanti kami akan membuka suatu
usaha. Asal ada kemauandan keinginan untuk berusaha pasti kita bisa
melakukannya, karena dalam dunia bisnis modal bukanlah sagalanya

xi