Anda di halaman 1dari 11

Materi Komunikasi Keperawatan

“Konsep Komunikasi Terapeutik dan Tujuan Komunikasi Terapeutik”

Kelompok 1
Dhinda karisma 2350301137
Dea dwi putri hamdani 2350301147
Sania fitri almubarak 2350301167

Dosen Mata Kuliah :


Bpk. Ibrahim N. Bolla, S.Kp.,M.Kep

FAKULTAS ILMU TEKNOLOGI KESEHATAN


PRODI ILMU KEPERAWATAN-S1
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2023
A. Definisi
Indrawati (2003), komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang
direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk
kesembuhan pasien. Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi interpersonal
dengan titik tolak saling memberikan pengertian antar perawat dengan pasien.
Persoalan mendasar dan komunikasi in adalah adanya saling membutuhan antara
perawat dan pasien, sehingga dapat dikategorikan ke dalam komunikasi pribadi di
antara perawat dan pasien, perawat membantu dan pasien menerima bantuan.

Arwana(2003), menyatakan komunikasi terapeutik bukan pekerjaan yang bisa


dikesampingkan, namun harus direncanakan, disengaja, dan merupakan tindakan
profesional. Akan tetapi, jangan sampai karena terlalu asyik bekerja, kemudian
melupakan pasien sebagai manusia dengan beragam latar belakang dan
masalahnya.

B. Tujuan

Tujuan komunikasi terapeutik adalah:

1. Membantu pasien untuk menjelaskan permasalahan kesehatannya sehingga


dapat mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat mengambil tindakan
untuk mengubah situasi yang ada bila pasien percaya pada hal yang diperlukan.

2. Mengurangi keraguan, membantu dalam mengambil tindakan yang efektif dan


mempertahankan kekuatan egonya.

3. Fisik mempengaruhi orang lain, lingkungan, dan dirinya sendiri.

C. Ciri-Ciri Komunikasi Terapeutik

1. Ikhlas (Genuiness)

Semua perasaan negatif yang dimiliki oleh pasien barus bisa diterima dan
pendekatan individu dengan verbal maupun non verbal akan memberikan bantuan
kepada pasien untuk mengkomunikasikan kondisinya secara tepat.
2. Empati (Empathy)

Empati yaitu kemampuan untuk mengerti sepenuhnya tentang kondisi atau


perasaan orang lain.

3. Rasa percaya (trust)

Rasa percaya (trust) yaitu respek seseorang terhadap kebutuhan orang lain dan
berhasrat akan membuat sesuatu yang akan dipertanggung jawabkan.

4. Validasi

Validasi yaitu penegasan kembali tentang pesan yang disampaikan. Hal ini terjadi
jika komunikator merasa bahwa orang yang diajak bicara menerima dan memberi
respek terhadap apa yang dikatakannya.

5. Perhatian

Merupakan tingkat keterlibatan emosi dalam komunikasi yang diekspresikan


secara non verbal pada apa yang dikatakan orang lain dengan cara memandang,
mengangguk, atau dengan perabaan jika dianggap tepat.

D. Jenis komunikasi Terapeutik

Menurut Potter dan Perry (1993), Swansburg (1990), Szilagyi (1984), dan
Tappen (1995) dalam Purba (2003) ada tiga jenis komunikasi yaitu verbal,
tertulisdan non-verbal yang dimanifestasikan secara terapeutik.

1, Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal efektif :

 Jelas dan ringkas


 Mudah dipahami
 Selaan dan kesempatan berbicara
 Waktu dan relevasi

2. komunikasi Tertulis

 Lengkap dan ringkas


 Pertimbangan dan konkrit
 Jelas, sopan dan benar

Fungsi komunikasi tertulis adalah:

 Sebagai tanda bukti tertulis yang otentik, misalnya; persetujuan operasi.


 Alat pengingat/berpikir bilamana diperlukan, misalnya surat yang
telahdiarsipkan.
 Dokumentasi historis, misalnya surat dalam arsip lama yang digali
kembaliuntuk mengetahui perkembangan masa lampau.
 Jaminan keamanan, umpamanya surat keterangan jalan.
 Pedoman atau dasar bertindak, misalnya surat keputusan, surat
perintah,surat pengangkatan.

Keuntungan Komunikasi tertulis adalah:

 Adanya dokumen tertulis


 Sebagai bukti penerimaan dan pengiriman
 Dapat meyampaikan ide yang rumit
 Memberikan analisa, evaluasi dan ringkasan
 Menyebarkan informasi kepada khalayak ramai
 Dapat menegaskan, menafsirkan dan menjelaskan komunikasi lisan.
 Membentuk dasar kontrak atau perjanjian
 Untuk penelitian dan bukti di pengadilan

Kerugian Komunikasi tertulis adalah:

 Memakan waktu lama untuk membuatnya


 Memakan biaya yang mahal
 Komunikasi tertulis cenderung lebih formal
 Dapat menimbulkan masalah karena salah penafsiran
 Susah untuk mendapatkan umpan balik segera
 Bentuk dan isi surat tidak dapat diubah bila telah dikirimkan
 Penulisan harus baik dan benar agar tidak membingungkan klien
3. Komunikasi non-verbal

Adalah pemindahan pesan tanpa menggunakan kata-kata. Merupakan cara


yang paling meyakinkan untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Perawat
perlu menyadari pesan verbal dan non-verbal yang disampaikan klien mulai dan
saat pengkajian sampai evaluasi asuhan keperawatan.

E. Tahapan Komunikasi Terapeutik

1. Perkenalan / Orientasi (Orientation)

2. Kerja (Working)

Pada tahap ini perawat dan klien berkerja sama untuk mengatasi masalah yang
dihadapi klien. Perawat juga dituntut mempunyai kepekaan dan tingkat analisis
yang tinggi terhadap adanya perubahan dalam proses verbal maupun non verbal
klien (Suryani, 2005).

Tahap kerja berhubungan dengan pelaksanaan rencana tindakan keperawatan


yang akan dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Harapan klien
pada tahap ini, perawat memahami apa yang disampaikan oleh pasien, akan tetapi
perawat terkadang tidak menyimpulkan permasalahan yang dihadapi dan
diinginkan oleh pasien.

3. Penyelesaian (Termination)

Tugas perawat pada tahap ini antara lain: Mengevaluasi pencapaian tujuan
dari interaksi yang telah dilaksakan, melakukan evaluasi subjektif, menyepakati
tindak lanjut terhadap interaksi yang telah dilakukan, dan membuat kontrak waktu
untuk pertemuan berikutnya.

F. Strategi Menanggapi Respon Klien Dalam Berkomunikasi

Dalam menanggapi respon yang disampaikan klien, perawat dapat


menggunakan berbagai teknik komunikasi terapeutik sebagai berikut:

1. Diam : artinya tenang tidak melakukan pembicaraan selama beberapa detik atau
menit.
2, Mendengar: yaitu proses aktif penerimaaan informasi dan penelaahan reaksi
seseorang terhadap pasien yang diterima.

3. Menghadirkan topik pembicaraan yang umum, dengan cara menggunakan


pertanyaan atau pernyataan yang mendorong klien untuk berbicara atau memilih
topik pembicaraan.

4. Menspesifikkan dengan cara membuat pertanyaan yang lebih spesifik dan


tentatif.

5. Menggunakan pertanyaan terbuka, Menanyakan sesuatu yang bersifat luas,


yang memberikan klien kesempatan untuk mengesplorasi, (mengungkapkan,
klarifikasi, menggambarkan, membandingkan, atau mengilustrasikan).

6. Sentuhan. Melakukan kontak fisik untuk meningkatkan kepedulian.

G. Sikap Dalam Komunikasi Terapeutik

Egan (1998) dalam Kozier,et.al (2004), telah menggambarkan lima cara yang
spesifik untuk menunjukkan kehadiran secara fisik ketika melaksanakan
komunikasi terapeutik, yang ia definisikan sebagai sikap atas kehadiran atau
keberadaan terhadap orang lain atau ketika sedang berada dengan orang lain.
Berikut adalah tindakan atau sikap yang dilakukan ketika menunjukkan
kehadiransecara fisik :

1.Berhadapan dengan lawan bicara Dengan posisi ini perawat menyatakan


kesiapannya (“saya siap untuk anda”).

2.Sikap tubuh terbuka: kaki dan tangan terbuka (tidak bersilangan)Sikap tubuh
yang terbuka menunjukkan bahwa perawat bersedia untuk mendukung terciptanya
komunikasi.

3.Menunduk/memposisikan tubuh kearah lebih dekat dengan lawan bicaraHal ini


menunjukkan bahwa perawat bersiap untuk merespon dalamkomunikasi
(berbicara mendengar).

4.Pertahankan kontak mata, sejajar, dan natural Dengan posisi mata sejajar
perawat menunjukkan kesediaannya untuk mempertahankan komunikasi.
5.Bersikap tenang akan lebih terlihat bila tidak terburu-buru saat berbicara dan
menggunakangerakan/bahasa tubuh yang natural.
Sumber :

https://poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/1-749-755-
Aniharyati-KOMUNIKASI-TERAPEUTIK-SEBAGAI-SARANA-EFEKTIF-
BAGI-TERLAKSANANYA-TINDAKAN-KEPERAWA.pdf

https://www.scribd.com/doc/46157208/makalah-komunikasi-terapeutik
PERTANYAAN 15 SOAL
1.dibawah ini yang tidak termasuk ke dalam ciri ciri komunikasi terapeutik
adalah
a.jujur c.ikhlas
b.empati d.validasi

2.apa tujuan dari komunikasi terapeutik kecuali


a.mengganggu orang lain b.mengurangi keraguan
c.membantu pasien untuk menjelaskan permasalahannya
d.fisik mempengaruhi orng lain,lingkungan,dan dirinya sendiri

3.komunikasi terapeutik termasuk ke dalam komunikasi?


a.eksternal b.intrapersonal
c.interpersonal d.internal

4.sikap dalam berkomunikasi terapeutik kecuali


a.berhadapan dengan lawan bicara b.angkuh
c.tenang d.menunduk

5.yang tidak termasuk ke dalam strategi menghadapi klien dalam


berkomunikasi adalah
a.Diam b.mendengar
c.menunduk d.menghadirkan topik pembicaraan

6.sebutkan tahapan komunikasi terapeutik


a.observasi b.evaluasi
c.perkenalan/orientasi d.jujur

7.dibawah ini yang termasuk jenis komunikasi terapeutik adalah


a.menghargai pasien b.komunikasi actual
c.menjaga privasi d.komunikasi verbal

8.apa keuntungan komunikasi terapeutik


a.menjadi lebih baik c.menjaga silaturahmi
b.adanya dokumen tertulis d.saling menjaga privasi

9.sebutkan salah satu komunikasi verbal efektif kecuali


a.jelas dan ringkas b.mudah dipahami
c.waktu dan relevasi d.aktualisasi diri

10.yang tidak termasuk komunikasi non verbal adalah


a.Ekspresi wajah b.ide/perasaan
c.sikap tubuh d.penampilan fisik

11.komunikasi yang direncanakan secara sadar bertujuan dan kegiatannya


dipusatkan untuk kesembuhan pasien pengertian dari
a.komunikasi komplementer b.komunikasi terapeutik
c.komunikasi non verbal d.komunikasi verbal

12.dibawah ini yang tidak termasuk komunikasi tertulis adalah


a.lengkap dan ringkas b.pertimbangan dan konkrit
c.jelas,sopan dan benar d.kesempatan berbicara

13.salah satu kerugian komunikasi terapeutik adalah


a.memakan biaya mahal b.sangat menguntungkan
c.adanya dokumen tertulis d.sebagai bukti penerimaan dan pengiriman

14.komunikasi interpersonal adalah


a.komunikasi yang terjadi pada diri sendiri
b.komunikasi 2 orang atau sekelompok kecil
c.komunikasi kelompok besar
d.komunikasi 5 orang

15.strategi menanggapi respon klien dalam berkomunikasi adalah


a.diam
b.mendengar
c.menghadirkan topik pembicaraan
d.semua jawaban benar

Anda mungkin juga menyukai