Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Keluarga TN.P Dengan Masalah Diabetes Mellitus
Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Keluarga TN.P Dengan Masalah Diabetes Mellitus
Disusun oleh :
Hanafi Ramadhan Mustofa
21310232
Mengetahui:
( ) ( )
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
Diabetes melitus merupakan suatu penyakit yang disebabkan
karena adanya hiperglikemia yang dikarenakan organ pankreas tidak
mampu memproduksi insulin atau kurangnya sensitivitas insulin pada sel
target tersebut. Abnormalitas yang di temukan pada metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein yang ada pada penderita penyakit diabetes
melitus dikarenakan aktivitas insulin pada target sel kurang (Kerner and
Bruckel, 2014).
Diabetes melitus merupakan kelainan yang terjadi karena
meningkatnya kadar gula darah atau hiperglikemia. Diabetes melitus
adalah penyakit metabolik yang terjadi karena peningkatan kadar gula
dalam darah yang terjadi karena adanya kelainan sekresi insulin sehingga
memperlambat kerja insulin (Hasdinah dan Suprapto, 2014).
B. Etiologi
Penyebab DM tipe 2 belum diketahui secara pasti penyebabnya,
diperkirakan faktor genetik menjadi penyebab terjadinya retensi insulin
pada pasien DM. Akibat dari gabungan dari abnormalitas komplek insulin
dan sistem transport glukosa. Kadar glukosa normal dapat dipertahankan
dalam waktu yang cukup lama dan meningkatkan sekresi insulin, tetapi
pada akhirnya sekresi insulin yang beredar tidak lagi mempertahankan
euglikemia. Faktor-faktor resiko yang berhubungan dengan proses terjadinya
diabetes tipe II, yaitu : Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia
diatas 65 tahun), obesitas, riwayat keluarga, dan kelompok etnik (Rendy,
2012).
C. Klasifikasi
a. Diabetes Mellitus tipe 1 terjadi karena obstruksi sel beta dan
menyebabkan defisiensi insulin.
b. Diabetes Mellitus tipe 2 terjadi karena adanya kekebalan terhadap
insulin
c. Diabetes Mellitus tipe lain terjadi karena defek genetik fungsi sel beta,
defek genetik kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas,
endokrinopati, pengaruh obat dan zat kimia, infeksi, masalah
imunologi yang jarang, dan sindrom genetik lain yang berkaitan
dengan DM
d. DM gestasional. (Perkeni, 2011)
D. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala pasien DM dibagi menjadi dua macam yaitu
gejala kronik dan gejala akut serta munculnya ulkus diabetic, yaitu :
1. Gejala akut yang timbul pada pasien DM berupa :
a. Pasien akan banyak mengkonsumsi makanan
b. Pasien akan banyak mengkonsumsi minum
c. Pasien akan lebih sering buang air kecil
Apabila gejala tersebut tidak segera ditangani maka akan timbul
gejala lain seperti menurunnya nafsu makan pasien dan berat badan akan
turun, mudah merasa lelah, pada keadaan tertentu pasien akan koma.
2. Gejala kronis yang muncul antara lain :
a. Pasien biasanya akan mengeluh kesemutan
b. Kulit pasien akan terasa panas
c. Kulit pasien terasa tebal
d. Mengalami kram
e. Cepat mengantuk
f. Pandangan pasien kabur
g. Gigi mudah goyang dan sering lepas
h. Pada wanita hamil kemungkinan terburuknya dalah keguguran dan
prematuritas.
3. Luka diabetic
a. Luka diabetic atau sering biasa disebut ulkus diabetik luka yang
disebabkan karena pulsasi pada bagian arteri distal.
E. Patofisiologi
Diabetes mellitus adalah penyakit yang disebabkan karena
menurunnya insulin atau defisiensi insulin (Fatimah, 2015). Defisiensi
insulin terjadi karena :
a. Kerusakan
b. Menurunnya reseptor insulin pada jaringan perifer
c. Menurunnya reseptor glukosa di kelenjar pankreas
2. Komplikasi Kronis
a. Komplikasi makro vaskuler, yang biasanya terjadi pada pasien DM
adalah pembekuan darah di sebagian otak, jantung koroner, stroke,
dan gagal jangung kongestif.
b. Komplikasi mikro vaskuler, yang biasanya terjadi pada pasien DM
adalah nefropati, diabetik retinopati (kebutaan), neuropati, dan
amputasi (Perkeni, 2015).
H. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan diabetes dititikberatkan pada 4 pilar
penatalaksanaan diabetes, yaitu edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani,
dan intervensi farmakologis.
1. Edukasi
Tim kesehatan mendampingi pasien dalam perubahan perilaku
sehat yang memerlukan partisipasi efektif dari klien dan keluarga klien.
Tujuan utama dari pemberian edukasi pada pasien DM dan juga pada
keluarga adalah harapan diamana pasien dan keluarga akan mengerti
bagaimana cara penanganan yang tepat dilakukan pada pasien DM.
Edukasi pada pasien bisa dilakukan meliputi pemantauan kadar gula
darah, perawatan luka, kepatuhan dalam pengansumsian obat,
peningkatan aktivitas fisik, pengurangan asupan kalori dan juga
pengertian serta komplikasi dari penyakit tersebut (Suzanna, 2014).
2. Terapi Gizi Medis
Pasien DM harus mampu memenuhi prinsip 3J pada dietnya, meliputi
(jumlah makanan yang dikonsumsi, jadwal diet yang ketat dan juga
jenis makanan apa yang dianjurkan dan pantangan makannya) (Rendy,
2012).
3. Olahraga
Olahraga secara teratur 3-4x dalam seminggu kurang lebih 30 menit
(Suzanna, 2014).
4. Intervensi farmakologis
Berupa pemberian obat Hipoglikemik oral (sulfonilurea,
biguanid/metformin, inhibitor alfa glukosidase dan insulin) (Ernawati,
2013).
PENGKAJIAN KELUARGA
Penjajakan I
A. Data Umum :
No Nama Jenis Kelamin Umur Hubungan Pendidikan Pekerjaan
dengan
keluarga
1 Tn. P Laki-laki 46 Th Kepala S1 Guru
keluarga
2 Ny. L Perempuan 42 Th Istri S1 IRT
3 Ny. R Perempuan 70 Th Ibu SD -
Genogram
x x
x x
x x
x
Keterangan :
Perempuan Menikah
Meninggal
2. Tipe keluarga : Nuclear family
3. Latar belakang budaya : Keluarga merupakan asli suku Jawa dan
tinggal di Sedayu, Bantul, D.I Yogyakarta. Bahasa yang digunakan sehari-
hari adalah Jawa. Keluarga memiliki kepercayaan terhadap pengobatan
tradisional dalam bidang kesehatan, misalnya pengobatan herbal seperti jamu
untuk mengobati batuk atau nyeri. Keluarga berobat ke Puskesmas bila
keluhan yang dirasakan tidak sembuh meskipun sudah mengkonsumsi jamu
herbal.
4. Identifikasi religius : Agama yang dianut oleh semua aggota
keluarga adalah Islam. Keluarga mengatakan ibadah yang dilaksanakan
seperti sholat berjama’ah di rumah atau di musholla.
5. Status : Keluarga mengatakan sumber
ekonomi pendapatan berasal dari bapak P
dan sosial yang bekerja sebagai guru.
Sementara ibu hanya di rumah saja.
Keluarga mengatakan pendapatan
cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
6. Aktivitas rekreasi : Keluarga sangat jarang melaksanakan
rekreasibersama atau makan di luar/ke tempat wisata.
C. Data Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah yang ditinggali oleh keluarga merupakan rumah sendiri.
Tipe rumah permanen. Kondisi di dalam rumah cukup terang, ada
3 jendela yang cukup besar sehingga cahaya dan sirkulasi udara
cukup, rumah tampak bersih. Ny. R mengatakan terkadang ada
cicak maupun semut di lingkungan rumah. Pembuangan sampah
dibuang di tempat pembuangan akhir. Keluarga memiliki hewan
peliharaan kambing 7 ekor.
2. Karakteritik lingkungan dan komunitas tempat tinggal
Lingkungan rumah merupakan daerah pedesaan yang masih asri,
banyak pepohonan. Fasilitas umum seperti sekolah TK dan SD
berjarak 1 km, pasar 4 km, puskesmas 3 km. Alat transportasi
yang biasa digunakan yaitu sepeda motor, Kondisi jalan di
lingkungan rumah menggunakan konblok. Kegiatan siskamling/
ronda sudah jarang dilakukan.
3. Mobilisasi geografis keluarga
Keluarga Ny. R tinggal di lingkungan saat ini sudah 35 tahun.
4. Hubungan keluarga dengan fasilitas kesehatan dalam komunitas
Ny. R setiap bulan periksa ke Puskesmas, Ny. R sering
berinteraksi dengan kader-kader kesehatan di lingkungan.
5. Sarana pendukung keluarga
Keluarga jika mengalami kesulitan, akan minta tolong ke saudara
terdekat/ tetangga. Keluarga memiliki asuransi kesehatan berupa
BPJS.
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi
Anggota keluarga mampu berkomunikasi dengan baik.
Komunikasi dilakukan dengan terbuka, berdiskusi untuk
menemukan solusi.
2. Struktur kekuasaan
Pengambilan keputusan didalam keluarga dilakukan setelah diskusi.
Pengambilan keputusan lebih dominan pada Tn. P.
3. Struktur peran
Dalam keluarga, Tn. P berperan sebagai tulang punggung yang
mencari nafkah sementara Ny. L dan Ny. R mengurus rumah tangga.
4. Struktur nilai-nilai keluarga
Orangtua mengajarkan sopan santun kepada anak-anak dan cucunya.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Hubungan antara suami istri baik. Hubungan orangtua dengan anak
baik. Hubungan cucu dengan kakek-nenek baik.
2. Fungsi sosialisasi
G. Harapan Keluarga
Tn. P dan Ny. L berharap agar Ny. R patuh dengan anjuran
tenaga kesehatan yang menganjurkan menjaga pola makan,
membatasi beberapa makanan pantangan dan melakukan olahraga
rutin.
H. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Compos mentis, GCS 15
Penjajakan II
A. Mengenal masalah
1. Pengertian
Ny. R mengatakan tidak mengetahui secara detail tentang
pengertian penyakit diabetes mellitus
2. Penyebab
Ny. R mengatakan penyebab diabetes mellitus karena terlalu
banyak mengkonsumsi gula
3. Tanda dan gejala
Ny. R mengatakan tanda gejala diabetes mellitus yaitu sering BAK
dan kadar gula darah tinggi.
B. Mengambil keputusan
1. Rasa takut dan menyerah
Ny. R mengatakan merasa takut saat pertama kali didiagnosa
mempunyai penyakit diabetes mellitus
2. Identifikasi tingkat keseriusan masalah dalam keluarga
Ny. R mengatakan anaknya kurang memperhatikan jika anggota
keluarganya mengalami sakit yang dianggapnya tidak cukup
parah
3. Kurang pengetahuan mengenai macam-macam jalan keluar
yang terbuka bagi keluarga
Ny. R mengatakan masih membutuhkan lebih banyak
informasi dan pengetahuan terkait masalah yang dihadapi
4. Ketidaksanggupan memilih tindakan-tindakan diantara beberapa pilihan
Ny. R dan keluarga masih bingung menentukan keputusan dari
beberapa pilihan
5. Ketidakcocokan pendapat dari anggota keluarga
Ny. R mengatakan pernah terjadi ketidakcocokan pendapat
antar keluarga, tetapi ketidakcocokan tersebut selalu dapat
diselesaikan dengan baik
6. Sikap negatif terhadap masalah kesehatan yang dimaksud
Ny. R mengatakan selalu mengkhawatirkan kondisi kesehatan
keluarganya
7. Fasilitas kesehatan
yang sulit dijangkau
Rumah Sakit
8. Rasa kurang percaya terhadap tenaga kesehatan
Ny. R dan keluarga mengatakan selalu percaya kepada
tenaga kesehatan dalam menangani masalah kesehatan
DO:
1. Ny. R dan keluarga
tampak bingung
saat menjawab
beberapa
pertanyaan yang
ditanyakan
Skoring diagnosa keperawatan keluarga
1. Defisien pengetahuan
No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah: Aktual 3/3x1 1 Kadar gula darah Ny. R yang
masih sering tinggi
2. Kemungkinan 1/2x2 1 Pola makan Ny. R yang
masalah dapat diubah: sudah terbiasa mengkonsumsi
Hanya sebagian makanan cenderung manis
3. Potensi untuk dicegah: 3/3x1 1 Keluarga tercukupi dari segi
Tinggi ekonomi
4. Menonjolnya masalah: 2/2 x 1 1 Masalah ketidakpatuhan Ny.
Masalah berat harus R terhadap diet dan aktivitas
segera ditangani yang dianjurkan untuk
penderita diabetes mellitus
dapat memperbesar terjadinya
komplikasi
Jumlah 4
Judul :
Tingkat Pendidikan, Pengetahuan Gizi Dan Kepatuhan Diet Pada Pasien
Diabetes Mellitus (DM) Rawat Jalan di RSUD Karanganyar
Tahun :
2018
Nama peneliti:
Farida Nur Isnaeni, Khaerunnisa Nadya Risti, Hernie Mayawati, dan Mahluristya
Khaulil Arsy
Metode :
Penelitian observasional dengan menggunakan rancangan cross sectional
Sampling :
Sampel sebanyak 52 orang
Hasil :
Sebagian besar subjek dengan tingkat pendidikan tinggi (63%) tergolong patuh
terhadap rekomendasi diet. Meskipun begitu, masih ditemukan sebanyak 36,4%
subjek dengan pendidikan tinggi yang belum patuh terhadap rekomendasi diet.
Sebanyak > 50% subjek dengan tingkat pendidikan dasar tergolong patuh dalam
menjalankan rekomendasi diet.
Kesimpulan :
Meningkatkan jenjang pendidikan dan pengetahuan gizi dapat membantu
memperbaiki kepatuhan terhadap rekomendasi diet.