Anda di halaman 1dari 7

1.

Sebutkan secara lengkap komponen dari web sytem dan keterkaitan


antara komponen serta cara kerja komponen tersebut !
JAWAB :
Client (Klien):
Web Browser (Peramban Web): Klien berinteraksi dengan sistem web
melalui peramban web. Browser mengirimkan permintaan ke server dan
menampilkan halaman web kepada pengguna.
Server:
Web Server (Server Web): Menerima permintaan dari klien dan
mengirimkan halaman web atau data yang diminta. Contoh web server
meliputi Apache, Nginx, atau Microsoft IIS.
Application Server (Server Aplikasi): Menangani logika bisnis dan
pemrosesan aplikasi. Menerima permintaan dari web server, menjalankan
kode aplikasi, dan mengirimkan respons. Contoh termasuk Tomcat,
WildFly, atau Express.js.
Database:
Database Server (Server Basis Data): Menyimpan dan mengelola data yang
diperlukan oleh aplikasi web. Contoh database server melibatkan MySQL,
PostgreSQL, atau MongoDB.
Back-End:
Backend Application Code (Kode Aplikasi Belakang): Berisi logika bisnis
dan fungsionalitas aplikasi. Terhubung ke database, memproses data, dan
menghasilkan respons untuk dikirimkan ke klien.
Front-End:
Frontend Application Code (Kode Aplikasi Depan): Merupakan tampilan
yang dilihat oleh pengguna. Berisi HTML, CSS, dan JavaScript untuk
membangun antarmuka pengguna interaktif.
Protokol Komunikasi:
HTTP/HTTPS (Hypertext Transfer Protocol/Secure): Protokol standar
untuk komunikasi antara klien dan server di web. HTTPS menambahkan
lapisan keamanan dengan enkripsi data.
API (Application Programming Interface):
API Endpoints (Titik Akhir API): Menyediakan cara bagi aplikasi untuk
berkomunikasi dan berbagi data. Digunakan untuk integrasi antara
komponen aplikasi yang berbeda.
Caching:
Caching Mechanism (Mekanisme Penyimpanan Sementara): Digunakan
untuk menyimpan data yang sering diakses secara lokal, mengurangi
beban server dan meningkatkan kinerja.
Load Balancer (Pengimbang Beban):
Load Balancing Algorithm (Algoritma Pengimbang Beban):
Mendistribusikan lalu lintas secara merata ke server-server yang tersedia
untuk meningkatkan kinerja dan keandalan.
Security Measures (Langkah Keamanan):
Firewalls, SSL/TLS: Meningkatkan keamanan dengan melindungi sistem
dari serangan dan mengenkripsi lalu lintas data.

2. apakah beda web server dengan web aplicination ?


JAWAB:Ya, terdapat perbedaan antara web server dan aplikasi web.
Berikut adalah penjelasan singkat mengenai kedua komponen tersebut:

Web Server:
Definisi: Web server adalah perangkat lunak atau hardware yang
bertanggung jawab untuk menangani permintaan HTTP dari klien (seperti
peramban web) dan mengirimkan kembali halaman web atau data yang
diminta.
Fungsi Utama: Web server bertugas untuk mengelola protokol HTTP,
menangani permintaan statis (misalnya, halaman HTML atau gambar),
dan mengirimkan konten ke klien. Web server dapat juga melakukan

2
tugas tambahan seperti manajemen sesi, kompresi konten, dan keamanan
dasar.
Web Application (Aplikasi Web):
Definisi: Aplikasi web mencakup seluruh perangkat lunak dan logika
bisnis yang digunakan untuk menyajikan fungsionalitas dinamis kepada
pengguna melalui antarmuka pengguna web.
Fungsi Utama: Aplikasi web tidak hanya terbatas pada penanganan
permintaan statis; mereka juga menangani logika bisnis, pemrosesan data,
dan interaksi pengguna secara dinamis. Server aplikasi yang terkait
dengan aplikasi web bertanggung jawab untuk menjalankan kode aplikasi,
berinteraksi dengan basis data, dan menghasilkan respons dinamis yang
disajikan kepada pengguna.

3. jelaskan apa yang disebut virtual usert !


JAWAB:Virtual user (pengguna virtual) merujuk pada entitas yang dibuat
untuk mensimulasikan perilaku pengguna nyata dalam suatu sistem,
terutama dalam konteks uji coba (testing) perangkat lunak atau situs web.
Pengguna virtual dapat digunakan untuk menguji kinerja, daya tahan, dan
fungsionalitas aplikasi atau sistem tanpa memerlukan kehadiran fisik
pengguna sebenarnya.

4. jelaskan apa yang disebut virtual host !


JAWAB:Virtual host (host virtual) adalah konsep dalam konfigurasi
server web yang memungkinkan satu server fisik untuk menjalankan
beberapa situs web atau aplikasi secara terpisah. Dengan kata lain,
meskipun ada satu server fisik, host virtual memungkinkan server tersebut
untuk bersikap seolah-olah itu adalah beberapa server independen,
melayani konten yang berbeda untuk setiap situs atau aplikasi.

Beberapa poin penting terkait dengan virtual host:


Isolasi Situs atau Aplikasi: Dengan host virtual, server dapat dipecah
menjadi beberapa lingkungan yang terisolasi, masing-masing menangani

3
satu situs web atau aplikasi tertentu. Ini memungkinkan administrator
untuk mengelola situs atau aplikasi secara independen satu sama lain.

Konsep Name-Based atau IP-Based: Host virtual dapat diimplementasikan


dengan dua cara utama: name-based dan IP-based. Dalam host virtual
name-based, satu IP address dapat digunakan untuk meng-host beberapa
situs web, dengan server web menggunakan nama domain untuk
membedakan antara mereka. Sedangkan dalam host virtual IP-based,
setiap situs web atau aplikasi memiliki alamat IP yang unik.

Konfigurasi Server Web: Konfigurasi host virtual dilakukan melalui file


konfigurasi server web, seperti Apache’s httpd.conf atau Nginx’s
nginx.conf. Administrator dapat menentukan direktori root, pengaturan
keamanan, dan konfigurasi lainnya untuk setiap host virtual.

Fleksibilitas dan Efisiensi: Penggunaan host virtual memberikan


fleksibilitas dan efisiensi, karena memungkinkan administrator untuk
membagi sumber daya server secara lebih efisien antara berbagai situs
atau aplikasi.

SSL/TLS dan Host Virtual: Host virtual juga umumnya digunakan dalam
konfigurasi SSL/TLS, di mana setiap situs web dapat memiliki sertifikat
keamanannya sendiri. Ini memungkinkan untuk menyediakan koneksi
aman (HTTPS) untuk setiap situs yang di-host pada server.

Contoh penerapan host virtual dalam konfigurasi Apache HTTP Server:


<VirtualHost *:80>
ServerName www.situs1.com
DocumentRoot /var/www/situs1
</VirtualHost>

<VirtualHost *:80>

4
ServerName www.situs2.com
DocumentRoot /var/www/situs2
</VirtualHost>

5. sebutkan dan jelaskan jenis jenis virtual host dan bagaimana cara
konfigurasi pada Apache !
JAWAB: Dalam contoh ini, dua virtual host dibuat untuk situs dengan
nama domain www.situs1.com dan www.situs2.com. Keduanya
menggunakan satu IP address (ditentukan oleh *) dan port 80.
IP-Based Virtual Host:
Definisi: IP-based virtual host memungkinkan server menggunakan alamat
IP yang berbeda untuk setiap situs web. Setiap alamat IP dihubungkan
dengan situs tertentu.

Konfigurasi:
Pastikan modul vhost_alias telah diaktifkan, dan pastikan server memiliki
lebih dari satu alamat IP yang diberikan ke antarmuka jaringan yang
sesuai.
Edit file konfigurasi Apache, biasanya httpd.conf atau apache2.conf.
Tambahkan blok konfigurasi virtual host seperti contoh berikut:
NameVirtualHost *:80

<VirtualHost *:80>
ServerName www.situs1.com
DocumentRoot /var/www/situs1
</VirtualHost>

<VirtualHost *:80>
ServerName www.situs2.com
DocumentRoot /var/www/situs2

5
</VirtualHost>
Ada dua jenis utama dari virtual host dalam konfigurasi Apache: name-
based virtual host dan IP-based virtual host. Mari kita bahas keduanya
dan cara konfigurasinya:

Name-Based Virtual Host:


Definisi: Name-based virtual host memungkinkan satu IP address untuk
meng-host beberapa situs web, dengan server web menggunakan nama
domain yang dikirim oleh klien untuk menentukan situs yang akan
diakses.

Konfigurasi:
Untuk mengaktifkan name-based virtual host, pastikan modul vhost_alias
telah diaktifkan. Dalam sebagian besar distribusi Apache, modul ini sudah
diaktifkan secara default.
Edit file konfigurasi Apache, biasanya httpd.conf atau apache2.conf.
Tambahkan blok konfigurasi virtual host seperti contoh berikut:
NameVirtualHost 192.168.1.1:80
NameVirtualHost 192.168.1.2:80

<VirtualHost 192.168.1.1:80>
ServerName www.situs1.com
DocumentRoot /var/www/situs1
</VirtualHost>

<VirtualHost 192.168.1.2:80>
ServerName www.situs2.com
DocumentRoot /var/www/situs2
</VirtualHost>
sudo service apache2 restart

6
Dalam contoh ini, dua virtual host dibuat untuk situs dengan
menggunakan dua alamat IP yang berbeda.
Setelah melakukan perubahan pada konfigurasi, pastikan untuk me-
restart Apache agar perubahan tersebut diterapkan. Contoh perintah
untuk me-restart Apache pada sistem berbasis Debian/Ubuntu adalah
sebagai berikut:
Penting untuk memahami bahwa pemilihan antara name-based dan IP-
based virtual host tergantung pada kebutuhan dan konfigurasi jaringan
spesifik dari server Anda. Jika server hanya memiliki satu IP address dan
Anda perlu meng-host beberapa situs, maka name-based virtual host
mungkin lebih sesuai. Jika server memiliki beberapa alamat IP, Anda
dapat memilih untuk menggunakan IP-based virtual host

Anda mungkin juga menyukai