Web Server:
Definisi: Web server adalah perangkat lunak atau hardware yang
bertanggung jawab untuk menangani permintaan HTTP dari klien (seperti
peramban web) dan mengirimkan kembali halaman web atau data yang
diminta.
Fungsi Utama: Web server bertugas untuk mengelola protokol HTTP,
menangani permintaan statis (misalnya, halaman HTML atau gambar),
dan mengirimkan konten ke klien. Web server dapat juga melakukan
2
tugas tambahan seperti manajemen sesi, kompresi konten, dan keamanan
dasar.
Web Application (Aplikasi Web):
Definisi: Aplikasi web mencakup seluruh perangkat lunak dan logika
bisnis yang digunakan untuk menyajikan fungsionalitas dinamis kepada
pengguna melalui antarmuka pengguna web.
Fungsi Utama: Aplikasi web tidak hanya terbatas pada penanganan
permintaan statis; mereka juga menangani logika bisnis, pemrosesan data,
dan interaksi pengguna secara dinamis. Server aplikasi yang terkait
dengan aplikasi web bertanggung jawab untuk menjalankan kode aplikasi,
berinteraksi dengan basis data, dan menghasilkan respons dinamis yang
disajikan kepada pengguna.
3
satu situs web atau aplikasi tertentu. Ini memungkinkan administrator
untuk mengelola situs atau aplikasi secara independen satu sama lain.
SSL/TLS dan Host Virtual: Host virtual juga umumnya digunakan dalam
konfigurasi SSL/TLS, di mana setiap situs web dapat memiliki sertifikat
keamanannya sendiri. Ini memungkinkan untuk menyediakan koneksi
aman (HTTPS) untuk setiap situs yang di-host pada server.
<VirtualHost *:80>
4
ServerName www.situs2.com
DocumentRoot /var/www/situs2
</VirtualHost>
5. sebutkan dan jelaskan jenis jenis virtual host dan bagaimana cara
konfigurasi pada Apache !
JAWAB: Dalam contoh ini, dua virtual host dibuat untuk situs dengan
nama domain www.situs1.com dan www.situs2.com. Keduanya
menggunakan satu IP address (ditentukan oleh *) dan port 80.
IP-Based Virtual Host:
Definisi: IP-based virtual host memungkinkan server menggunakan alamat
IP yang berbeda untuk setiap situs web. Setiap alamat IP dihubungkan
dengan situs tertentu.
Konfigurasi:
Pastikan modul vhost_alias telah diaktifkan, dan pastikan server memiliki
lebih dari satu alamat IP yang diberikan ke antarmuka jaringan yang
sesuai.
Edit file konfigurasi Apache, biasanya httpd.conf atau apache2.conf.
Tambahkan blok konfigurasi virtual host seperti contoh berikut:
NameVirtualHost *:80
<VirtualHost *:80>
ServerName www.situs1.com
DocumentRoot /var/www/situs1
</VirtualHost>
<VirtualHost *:80>
ServerName www.situs2.com
DocumentRoot /var/www/situs2
5
</VirtualHost>
Ada dua jenis utama dari virtual host dalam konfigurasi Apache: name-
based virtual host dan IP-based virtual host. Mari kita bahas keduanya
dan cara konfigurasinya:
Konfigurasi:
Untuk mengaktifkan name-based virtual host, pastikan modul vhost_alias
telah diaktifkan. Dalam sebagian besar distribusi Apache, modul ini sudah
diaktifkan secara default.
Edit file konfigurasi Apache, biasanya httpd.conf atau apache2.conf.
Tambahkan blok konfigurasi virtual host seperti contoh berikut:
NameVirtualHost 192.168.1.1:80
NameVirtualHost 192.168.1.2:80
<VirtualHost 192.168.1.1:80>
ServerName www.situs1.com
DocumentRoot /var/www/situs1
</VirtualHost>
<VirtualHost 192.168.1.2:80>
ServerName www.situs2.com
DocumentRoot /var/www/situs2
</VirtualHost>
sudo service apache2 restart
6
Dalam contoh ini, dua virtual host dibuat untuk situs dengan
menggunakan dua alamat IP yang berbeda.
Setelah melakukan perubahan pada konfigurasi, pastikan untuk me-
restart Apache agar perubahan tersebut diterapkan. Contoh perintah
untuk me-restart Apache pada sistem berbasis Debian/Ubuntu adalah
sebagai berikut:
Penting untuk memahami bahwa pemilihan antara name-based dan IP-
based virtual host tergantung pada kebutuhan dan konfigurasi jaringan
spesifik dari server Anda. Jika server hanya memiliki satu IP address dan
Anda perlu meng-host beberapa situs, maka name-based virtual host
mungkin lebih sesuai. Jika server memiliki beberapa alamat IP, Anda
dapat memilih untuk menggunakan IP-based virtual host