Anda di halaman 1dari 2

A.

Implementasi Pancasila
Rasisme mempunyai dampak yang beragam, dan tindakan rasisme dapat
berdampak buruk pada kesehatan mental korbannya. Khususnya, diskriminasi rasial
langsung dapat menyebabkan gejala depresi yang berkelanjutan seiring berjalannya
waktu. Namun, rasisme juga terkait dengan masalah sosial yang lebih luas.
Kemungkinan tingginya angka rasisme dan diskriminasi yang terjadi di Indonesia
memiliki hubungan terhadap rendahnya pemahaman Bhineka Tunggal Ika dalam
semboyan negara Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika menonjolkan keberagaman
sebagai satu kesatuan dan mengedepankan penerimaan terhadap keberagaman. Jika
masyarakat sulit menerima perbedaan kebangsaan, agama atau ras, maka masalah
rasisme bisa saja terus berlanjut. Pendidikan dan peningkatan pemahaman terhadap
Bhinneka Tunggal Ika dapat menjadi langkah penting untuk mengatasi masalah ini
dan meningkatkan penerimaan terhadap keberagaman di Indonesia. Bhinneka
Tunggal Ika mewakili gagasan multikulturalisme, mengedepankan penerimaan
keberagaman untuk menciptakan kesatuan yang utuh. Prinsip ini merupakan kunci
pada masa kemerdekaan Indonesia. Landasan Ketuhanan, Kemanusiaan,
Kebangsaan, Kemanusiaan, dan Keadilan Sosial yang dituangkan dalam Bhinneka
Tunggal Ika dituangkan ke dalam Pancasila sehingga menjadi dasar negara. Namun,
kurangnya pemahaman - pemahaman terhadap prinsip-prinsip ini dapat berkontribusi
pada munculnya diskriminasi dan sikap rasis di masyarakat. Rasisme tidak hanya
terbatas pada tindakan diskriminasi yang disengaja. Sebaliknya, rasisme dalam
bentuk seperti itu tidak mencerminkan eksistensi kemanusiaan dan keadilan sosial
sebagaimana tertuang dalam Pancasila, khususnya pada sila ke-2 dan ke-5 yang
menunjuk pada “kemanusiaan yang adil dan beradab serta keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia”. Pancasila mewakili visi yang harus ditanamkan di hati
masyarakat Indonesia. Penting untuk disadari bahwa rasisme bertentangan dengan
prinsip Pancasila dan bertentangan dengan ideologi yang mengupayakan keadilan
dan kemanusiaan bagi semua. Pendidikan dan peningkatan pemahaman terhadap
prinsip-prinsip ini dapat menjadi langkah penting dalam mengurangi rasisme dan
memperkuat masyarakat yang adil dan bersatu di Indonesia. Di Indonesia yang
terdiri dari berbagai suku, Pancasila muncul sebagai alat persatuan. Sebagai dasar
negara Republik Indonesia, Pancasila disepakati pada masa kemerdekaan negara.
Segala tatanan organisasi kemasyarakatan harus saling melengkapi dengan
Pancasila. Prinsip-prinsip yang terkandung dalam Pancasila memandu cara berpikir
dan bertindak sesuai dengan ideologi nasional. Pengaruh globalisasi dan budaya
asing memang mungkin mempengaruhi nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu,
penerapan Pancasila merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi
masyarakat, karena kerangka ideologi tersebut memuat nilai-nilai luhur yang
mencerminkan kebudayaan Indonesia dan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Pandangan hidup Pancasila yang tertuang dalam Bhinneka Tunggal Ika harus
dijadikan sebagai prinsip pemersatu bangsa. Prinsip ini menekankan pada nilai
persatuan dengan tetap menjaga keberagaman. Penting untuk memastikan bahwa
globalisasi dan pengaruh budaya asing tidak mengkompromikan nilai-nilai sentral
Pancasila, dan nilai-nilai tersebut tetap menjadi pedoman bangsa Indonesia sebagai
bagian penting dalam kehidupan sehari-hari dan hidup berdampingan secara sosial.
Fungsi Pancasila sebagai pedoman hidup adalah untuk menegakkan arah kegiatan
dan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam segala bidang. Segala tingkah laku
dan tindakan masyarakat Indonesia harus dilandasi oleh nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila.Pancasila sebagai pandangan hidup merupakan suatu kesatuan yang
utuh sehingga tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Suatu kenyataan terlihat
dimana banyak masyarakat yang belum sepenuhnya merasakan kemandirian yang
sesungguhnya, mereka hidup dalam kondisi kemiskinan dan kebodohan, serta
sulitnya mengekspresikan keyakinan mereka secara bebas tentang Tuhannya.
Seringkali, para pemimpin dan pejabat pemerintah tampaknya tidak cukup peduli
terhadap kesulitan yang dihadapi masyarakat, dan penerapan hukum sering kali
tampak berpihak pada pihak yang berkuasa, bukan pihak yang benar. Pancasila yang
selama ini dianggap sebagai landasan dan falsafah bangsa, seakan-akan hanya
menjadi hiasan belaka bagi negara. Jika demikian, berarti kita gagal mewujudkan
cita-cita para pendiri bangsa untuk hidup bersama sebagai sebuah bangsa.
Menjadikan Indonesia negara besar memerlukan kerja keras, saling pengertian,
toleransi dan menghargai, serta memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai bangsa Indonesia, kita harus mengabdikan diri
untuk memahami dan memasukkan nilai-nilai tersebut ke dalam setiap aspek
kehidupan guna mencapai cita-cita kemerdekaan.

Anda mungkin juga menyukai