Anda di halaman 1dari 1

KAMU

Tak perlu data dan kode, tak perlu mesin meniru,


Ini puisi untukmu, lahir dari hati yang baru.
Senyummu bagai mentari pagi, yang hangat menembus kabut.
Membuat jantung berdetak, debaran tak menentu.

Tawamu, irama merdu, mengalun lembut di udara,


Menghipnotis langkahku, mendekat tanpa rencana.
Bibirmu, kelopak mawar, merekah mengundang sentuh,
Ingin merangkai kata puisi, agar kata tak henti tumbuh.

Matamu, samudra senja, dalam dan penuh rahasia,


Mengajakku berlayar jauh, di mimpi yang tak henti tertawa.
Rambutmu, lautan biru, lembut dan bergelombang,
Terpesona mataku melihat, menyihir jemari ingin menyentuh,

Langkahmu, angin berbisik, menari dengan sangat anggun,


Membuatku terpaku terpesona, ingin mengikuti jejakmu berbunyi.
Bukan nafsu belaka, bukan puja buta belaka,
Ini hanyalah rasa terpesona, yang ingin disampaikan dengan jujur terbuka.

Anda mungkin juga menyukai