Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum Wr. Wb.

<Mukhodimah>

Hadirin Rohima Kumullah,

Hal yang paling indah dalam dunia ini, adalah :


Saat kita pergi ada yang mendoakan
Saat kita jauh ada yang merindukan
Saat kita sedih ada yang membuat kita tersenyum
Dan disaat kita berjumpa, ada senyum indah yang menghiasi perjumpaan kita... betul tidak hadirin....
Tapi taukah apa hal yang paling terindah dari itu semua ? Apa hal yang paling terindah itu hadirin ? Hal
yang paling terindah bukanlah harta yg kita miliki, bukan rumah yang mewah, bukan kendaraan yang
bagus dan mahal. Tapi hal yang paling terindah adalah dimana pada saat ini, detik ini, Allah masih
memberikan nikmatnya kepada kita, Allah masih memperkenankan kita untuk bernafas hari ini..
Alhamdu...lillah....

Sholawat teriring salam semoga terlimpahkan kepada baginda rosul, Nabi Akhir Zaman Habibana wa
nabiyana wa maulana muhammad SAW beserta para keluarganya, sahabatnya, dan juga kita selaku
pengikutnya yang mudah mudahan mendapatkan syafa'atul uzma diyaumul qiyamah aamiin yarabbal
alamin..

Hadirin yang dirahmati Allah…

Sebagai makhluk sosial, udah bawaan dari bayi kalo kita harus menyesuaikan diri di lingkungan yang
baru. Sekolah baru, kelas baru, pastinya ketemu dengan sahabat baru.Minimal punya temen deh
walaupun nggak deket-deket amat. Karena dengan memiliki sahabat, banyak yang bisa dipelajari untuk
kebaikan diri dan hidup kita dunia akhirat. Petinju legendaris, Muhammad Ali pernah bilang
”Persahabatan adalah hal tersulit untuk dijelaskan di dunia ini. Dan ini bukan soal apa yang anda pelajari
di sekolah. Tetapi bila anda tidak pernah belajar makna persahabatan, anda benar-benar tidak belajar
apa pun”.Catet tuh!

Mencari sahabat sejati, pastinya nggak kaya bikin mi instan tiga menit udah kecium aroma nikmatnya.
Tapi perlu waktu dan kebersamaan yang lumayan panjang. Nggak cuman fisiknya aja yang kontak, tapi
udah melibatkan perasaan dari hati yang paling dalem plus banyak kecocokan satu sama lain sehingga
bisa saling melengkapi. Ini yang bikin betah tiap orang untuk terus menjalin persahabatan. Dan yang
namanya sahabat sejati, nggak bisa dipukul rata. Beda orang, beda juga karakter sahabat sejatinya.

Kalo perburuan sahabat sejati kita hasilnya nihil, nggak usah bete. Kita bisa jadi sahabat sejati bagi orang
lain. Apalagi sebagai seorang muslim, menjadi sahabat sejati bukan semata-mata pengen dihargai balik.
Tapi bagian dari kewajiban kita sebagai umat terbaik. Bernilai ibadah pula. Nggak sulit kok. Aturan
mainya dalam Islam.
Pertama, Mencintai dan membenci karna Allah swt. Dalam Islam, persahabatan bukan untuk meraih
manfaat atau simbol status sosial. Tapi untuk meningkatkan ketaatan kepada Allah swt. Rasul saw
bersabda: “Tidaklah kedua orang saling mencintai karena Allah swt, kecuali bahwa dia lebih mencintai
sahabatnya.”(Ihya ‘Ulumu al-Dîn).

Kedua, saling menghormati dan menghargai. Jalinan persahabatan nggak selalu mulus. Terkadang ada
perbedaan pendapat atau perbuatan yang menyinggung. Sikap terbaik sebagai sahabat sejati, obrolin
dan diskusikan dengan kepala dingin. Bukan mendendam atau ngomongin di belakang. Selain untuk
mengurangi prasangka buruk, bagus juga untuk menambah kedekatan.

Rasul saw mengingatkan,

”Jangan saling membenci, jangan saling memusuhi, dan jangan memutus hubungan. Jadilah kalian
hamba Allah yang saling bersaudara. Tidak diperbolehkan seorang Muslim memboikot sesamanya
selama lebih dari tiga hari”(HR. Muslim dan Tirmidzi).

Ketiga, menyembunyikan aib. Kalo kita tahu sahabat sejati berbuat nggak pantas bin tercela, jangan
bingung apalagi malah ikut-ikutan dengan alasan solidaritas. Sahabat terbaik akan menjaga aib
sodaranya alias nggak diobral ke orang lain. Dan nggak lupa untuk ngingetin juga agar nggak mengulangi
perbuatan tercela itu.

Rasul saw bersabda,

”Siapa saja yang menyembunyikan (aib) seorang muslim, maka Allah akan menyembunyikan (aibnya) di
dunia dan akhirat. Allah akan menolong seorang hamba yang gemar menolong saudaranya.”(HR.
Muslim).

Keempat, saling mengutamakan. Ada saatnya sahabat perlu uluran tangan kita. Baik waktu, tenaga,
harta, atau masukan. Jadi jangan sungkan untuk menawarkan bantuan. Atau kita bisa ngasih hadiah
untuk meringankan bebannya. Itulah yang diajarkan rasul saw.

“Tidaklah seorang menemani sahabatnya, meskipun hanya sesaat di siang hari, kecuali ia akan ditanya
(tentang tanggung jawabnya) dalam persahabatan itu, apakah dia melaksanakan hak-hak Allah atau
mengabaikannya.”(Ihya’ Ulumu al-Diin).

Kelima, saling mengingatkan. Sahabat sejati pastinya akan mengajak untuk berbuat taat, bukan maksiat.
Saling menasihati untuk kebaikan dunia akhirat. Karena seorang sahabat sejati, nggak pengen temannya
celaka atau dibenci Allah swt. Sama seperti dirinya. Jadi, jangan segan untuk saling mengingatkan dan
menyampaikan kebenaran Islam meski terasa pahit.

Semoga kita bisa menjadi atau menemukan sahabat sejati yang memenuhi kriteria di atas. Percaya deh,
sahabat sejati pasti ngasih kebaikan bagi kita dunia akhirat. Karena pengaruh teman plus lingkungan
sangat besar membentuk cara berpikir dan perilaku kita.
Rasul saw mengingatkan, ”Orang itu mengikuti agama teman dekatnya; karena itu perhatikanlah dengan
siapa ia berteman dekat”. (HR Tirmidzi).

Dalam mencari sahabat sejati sebaiknya sesama jenis. Yang cewek bersahabat ama cewek, juga yang
cowok ama cowok lagi. Bukan berarti anti lawan jenis lho. Boleh aja interaksi ama lawan jenis selama
ada keperluan yang mengharuskan adanya komunikasi. Seperti dalam hal pendidikan, belanja di pasar,
atau berobat ke dokter. Di luar itu, sebaiknya kembali ke alam masing-masing. Selain sesama jenis,
muslim or muslimah lebih layak kita jadikan sahabat sejati. Allah swt berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang
yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan
bagimu“(QS. Ali-Imran [3]: 118)

Punya sahabat itu memang indah tiada tara. Lebih indah lagi kalo dia adalah sahabat dunia akhirat. Yang
bisa ngasih semangat kita untuk tetep terikat dengan aturan syar’i dan bersama-sama meraih ridho
Illahi. Sahabat sejati, nempel di hati. Yuk mari!

Anda mungkin juga menyukai