Oleh:
Nama : Rayhan Ariq
NPM : 22430006
Group : 2G1
Pengontrolan kualitas
➢ Suhu, dibutuhkan untuk mengubah resin padat ke bentuk meleleh. Suhu yang terlalu rendah
akan membuat daya tempel yang rendah. Sedangkan suhu yang terlalu tinggi akan
menyebabkan resin mencair sehingga akan timbul strike-through atau strike-back.
➢ Tekanan, tekanan saat proses fusing harus konsisten agar kontak antara interlining dan kain
berjalan dengan baik.
➢ Waktu, untuk mendapatkan hasil penempelan yang sempurna, diperlukan waktu yang cukup
untuk melelehkan resin.
Pengujian kualitas interlining
➢ Strength of bond, pengujian gaya tarik untuk melepaskan penempelan antara interlining
dengan kain.
➢ Heat shrinkage, pengujian yang ditujukan untuk mengetahui mengkeret akibat panas.
➢ Colour change, pengujian yang ditujukan untuk mengetahui perubahan warna akibat fusing
➢ Cleanliness, pengujian yang ditujukan untuk mengetahui kebersihan bahan.
•Presser food
Compensating foot :
Alat ini digunakan
untuk penjahitan dengan jarak tertentu
dari pinggiran komponen, misalnya untuk
topstitching
Zip foot
Alat ini dipergunakan untuk pemasangan zipper.
Ketika memasang zipper pada garmen, penjahitan
biasanya dilakukan sedekat mungkin dengan gigi
zipper, hal ini tidak dapat dilakukan
dengan memakai sepatu biasa.
Piped foot
Alat ini digunakan untuk pemasangan
tali (cord) yang sudah dibungkus dengan pita
Mesin bartack
Tujuan dari penjahitan bartack adalah untuk menguatkan bagian#bagian garmen, misalnya pada
bagian ujung dari lubang kancing,menguatkan bagian ujung saku, menguatkan bagian tali ikat
pinggang dan juga hanya untuk hiasan saja.
III.HASIL PRAKTIKUM
Mesin press dan Mesin bartack
IV.DAFTAR PUSTAKA
Modul teori pemilihan mesin garmen fusing
Modul teori pemilihan mesin garmen jenis-jenis mesin Penjahitan
https://repository.stttekstil.ac.id/jspui/bitstream/123456789/129/2/BAB%20II.pdf