Makalah Seni Budaya Tari Zapin
Makalah Seni Budaya Tari Zapin
Tari zapin
anggota kelompok
Kata pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
atas segala karunia-Nya sehingga makalah ini dapat
diselesaikan dengan tepat waktu. Penyusunan makalah ini
tidak bisa selesai dengan baik tanpa bantuan dari banyak
pihak.
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wirdah
Ningsih atas tugas yang telah diberikan. Dengan tugas ini,
ada banyak hal yang bisa kami pelajari melalui penelitian
dalam makalah ini.
Makalah dengan judul “Tari zapin” disusun untuk
memenuhi tugas mata pelajaran seni budaya. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
bagi penulis dan juga bagi para pembaca.
Penulis
ULYA SAYYIDAN MUSLIH
I
Daftar isi
Kata pengantar……………………………………………………… I
Daftar isi……………………………………………………………..II
Bab 1 pendahuluan
A.latar belakang…………………...……………....III
Bab 2 pembahasan
A.pengertian……………………………………...4
B.sejarah tari zapin……………………………….5
II
Bab I PENDAHULUAN
Latar belakang
Secara umum tari Zapin yang masih tersisa sampai sekarang
termasuk Zapin di Labuhan merupakan bentuk dari kebudayaan
bangsa Arab yang berakulturasi dengan kebudayaan
Melayu.Zapin yang datang ke nusantara ini termasuk ke pesisir
Sumatera Utara diperkirakan sejalan dengan penyebaran
kebudayaan Arab di kawasan ini, yang densitasnya begitu masif
terjadi sejak abad ke-13. Kawasan mana yang lebih dahulu
menerima Zapin di nusantara ini belumlah banyak diungkap
oleh para pakar sejarah seni. Namun pakar sejarah seni
umumnya sepaham bahwa Zapin yang datang ke Nusantara ini
berasal dari Hadhramaut. Kini kawasan Hadhramaut itu berada
di Negara Yaman,
Tari Zapin bermula dari sebuah tarian khusus bagian kalangan istana
di Kesultanan Yaman Timur Tengah di masa silam. Pada masa
perdagangan lintas benua yakni sekitar abad ke-16, saudagar Arab
membawa kesenian ini. Di mana memperkenalkan pada masyarakat di
sekitar Selat Malaka.
Zapin diyakini masuk ke wilayah Nusantara dipengaruhi oleh orang-
orang Persia dan Arab yang berakulturasi dengan kebudayaan Melayu
lokal dalam menyebarkan ajaran Islam dari Timur Tengah pada sekitar
abad keempat belas. Kala itu hanya laki-laki yang diperbolehkan untuk
melakukan tarian Zapin; Sekarang ini, penari wanita juga dapat
disertakan. Dahulu, tarian ini hanya dilakukan untuk upacara keagamaan
tetapi selama bertahun-tahun tarian itu telah berkembang menjadi suatu
bentuk hiburan tradisional bagi masyarakat Melayu, sehingga penari
wanita diperbolehkan berpartisipasi.
Pada awalnya, seni tari dan musik zapin dijadikan sebagai hiburan
bagi murid-murid setelah mengaji agama di lingkungan kerajaan. Akan
tetapi, setelah Tengku Embung Badariah binti Sultan Abdul Jalil
Alamuddin Syah (1766-1780 M) menikah dengan Syarif Utsman bin
Syarif Abdul Rahman Syahabuddin, keberadaan tari zapin makin
berkembang di wilayah Great Tradition (Lingkungan Istana) dan
berakulturasi dengan budaya lokal. Akhirnya, tari zapin menjadi seni
hiburan di kalangan istana bahkan dalamAcara seremonial kerajaan,
sehingga dikenal dengan sebutan Zapin Istana (Siak Sri Inderapura).
Musik pengiringnya terdiri atas dua alat utama yaitu alat musik petik
gambus dan tiga buah alat musik tabuh marwas/marawis, gendang, dan
rebana. Biola dan akordion juga terkadang digunakan pada beberapa
jenis tarian zapin. Indonesia merupaan rumah bagi ragam jenis tarian
zapin yang terbesar di dunia. Tari zapin memiliki jenis yang sangat
beraneka ragam, dan setiap jenis zapin, memiliki pebedaan pada gerakan
maupun gaya tarian. Busana atau kostum tari zapin laki-laki terdiri dari
atasan baju kurung Melayu cekak musang atau teluk belangan, bawahan
saluar, kain sampin/samping, kopiah, dan bros. Jika pementasannya
digunakan sebagai sajian untuk kalangan istana atau tamu khusus,
busananya menggunakan kain tenun Siak, akan tetapi jika tarian untuk
hiburan biasa menggunakan kain pelekat. Adapun busana atau kostum
tari zapin perempuan terdiri dari kebaya labuh, kain samping (sarung
pelekat atau songket siak), selendang “Tundung Manto” penutup kepala.
Pada penari perempuan rambut disanggul Melayu, hiasan bunga di
bagian sanggul atau kembang goyang, serta aksesoris anting dan kalung