Anda di halaman 1dari 2

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

KECAMATAN WONOKROMO
KELURAHAN NGAGEL REJO
Jalan Ngagel Tirtosari No.1 Surabaya 60245
Telepon. (031) 5041386 Faksimile. 5041386
Laman surabaya.go.id, Pos-el: kel_ngagelrejo@surabaya.go.id

Surabaya, 19 Februari 2024

Nomor : 400/88/436.9.31.4/2024
Sifat : Biasa
Lampiran : 1
Hal : Antisipasi Peningkatan Kasus Demam
Berdarah Dengue Pada Musim Penghujan

Yth. Ketua RW 1-12


di -
Surabaya

Meneruskan Surat Edaran Walikota Surabaya Nomor : 400.7.9 /3135/436.7.2/2024 Hal:


Antisipasi Peningkatan Kasus Demam Berdarah Dengue Pada Musim Penghujan tanggal ; 15
Febriari 2024 dan menindaklanjuti Surat Edaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor
: PV.02.01/C/2350/2023 tentang Kewaspadaan Dini Dengue Terkait Perubahan Iklim El Nino dan
menindaklanjuti Surat Edaran Direktur Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor: HK.02.02/C/222/2024 tentang Antisipasi
Peningkatan Kasus Dengue di Awal Musim Hujan Tahun 2024 serta memperhatikan adanya
peringatan yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada akhir Desember 2023
tentang risiko DBD secara Global, dengan ini perlu adanya peningkatan kewaspadaan dini terhadap
risiko penyebaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sebagai upaya pencegahan dan
pengendalian DBD di Kota Surabaya.

Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, diharapkan untuk menggerakkan masyarakat/anggota di


masing-masing wilayah institusi dalam upaya peningkatan kewaspadaan terhadap penyakit DBD
melalui beberapa kegiatan sebagai berikut :

1. Memberantas vektor penular penyakit DBD (nyamuk Aedes) dengan melaksanakan Gerakan
Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD) secara rutin dengan
kegiatan 3M PLUS:

a. Menguras dan menyikat bersih bak mandi/kolam air minimal 1 (satu) minggu sekali;
b. Menutup rapat tempat penampungan air (misalnya tempayan, tandon, drum dan lain-lain);
c. Memanfaatkan/mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air.

PLUS :

a. Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat-tempat lainnya yang sejenis
setiap satu minggu sekali;
b. Memparbaiki saluran dan talang yang tidak lancar/rusak;
c. Menutup lubang-lubang pada potongan bambu/pohon, dan lain-lain (dengan tanah, dan lain-
lain);
d. Menaburkan bubuk pembunuh jentik (larvasida), misalnya di tempat-tempat yang sulit
dikuras atau di daerah yang sulit air;
e. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam/bak-bak penampungan air (misalnya ikan cupang,
ikan kepala timah);
f. Memasang kawat kasa di jendela dan pintu rumah;
g. Membiasakan pengaturan barang dalam ruangan secara rapi agar tidak menjadi tempat
bersarangnya nyamuk;
h. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar;
i. Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi ruang yang memadai;

- Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE
- UU ITE No 11 Tahun 2008 Pasal 5 Ayat 1
"Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah."
j. Menggunakan kelambu pada saat tidur;
k. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk (misalnya lotion dan obat semprot anti
nyamuk);
l. Penanaman tanaman yang tidak disukai nyamuk seperti tanaman serai, lavender;
m. Membersihkan lingkungan dari sarang nyamuk.

2. Menggiatkan kembali Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J) secara masif dan konsisten
dengan menunjuk juru pemantau jentik di setiap rumah/ instansi untuk memantau dan memastikan
tidak ada jentik di masing-masing lingkungan wilayah;

3. Melakukan diseminasi informasi kepada masyarakat melalui media cetak/ elektronik ataupun
penyuluhan secara langsung dengan fokus informasi tentang pencegahan dan tanda-tanda bahaya
DBD;

4. Mengoptimalkan peran Kader Surabaya Hebat (KSH) dalam melakukan kegiatan pemantauan
jentik minimal 1 (satu) minggu sekali dan melaporkan hasil pemantauannya melalui Aplikasi Sayang
Warga (ASW) secara realtime (tepat waktu);

5. Melakukan Gebyar PSN DBD di tingkat Kecamatan/Kelurahan secara rutin setiap minggu sekali;

6. Melakukan monitoring dan evaluasi pemantauan jentik secara berkala di wilayah kerja
masingmasing dengan memastikan Angka Bebas Jentik (ABJ) riil minimal 95%;

7. Segera membawa ke Puskesmas/Fasilitas Kesehatan lainnya apabila ada keluarga/masyarakat


yang terkena DBD dan melaporkan ke Puskesmas terdekat. Adapun gejala DBD antara lain:

a. Demam tinggi tanpa sebab 2-7 hari;


b. Ruam/bintik merah pada kulit;
c. Nyeri pada otot dan sendi;
d. Pusing, mual, muntah, nafsu makan menurun, nyeri ulu hati;
e. Mimisan atau perdarahan ringan pada gusi;
f. Hasil laboratorium: Trombosit 100.000/mm3, Hematokrit meningkat 20%, pemeriksaan
serologis positif (IgG, IgM, NS1);

8. Fogging/Pengasapan dilakukan berdasarkan hasil pemantauan kepadatan populasi vektor


dan/atau kasus penyakit.

Demikian atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan terima kasih.

Surat ini Ditandatangani Elektronik Oleh :


a.n. CAMAT
LURAH,

Cut Wulandari D.A, S.Psi., M.Si


Penata Tingkat I
NIP. 198007232003122005

Tembusan:
Yth. Camat Wonokromo

- Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE
- UU ITE No 11 Tahun 2008 Pasal 5 Ayat 1
"Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah."

Anda mungkin juga menyukai