Anda di halaman 1dari 4

SOP KEJADIAN LUAR BIASA

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :1/4
UPT
PUSKESMAS
SUYATNO,SKM
TELUK
BAYUR

1. Pengertian Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya


kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara
epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan
merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah.
Disamping penyakit menular, penyakit yang juga dapat
menimbulkan KLB adalah penyakit tidak menular, dan keracunan.
Keadaan tertentu yang rentan terjadinya KLB adalah keadaan
bencana dan keadaan kedaruratan.
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam melaksanakan penyelidikan dan
penanggulangan KLB penyakit.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Teluk Bayur Nomor 03 tahun 2023 :
tentang Jenis-Jenis Layanan di Puskesmas Teluk Bayur
4. Referensi Buku Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar
Biasa Penyakit Menular Dan Keracunan Pangan (Pedoman
Epidemiologi Penyakit) Edisi Revisi Tahun 2011, Sub Direktorat
Surveilans dan Respon KLB, Direktorat Surveilans, Imunisasi,
Karantina, dan Kesehatan Matra, Direktorat Jenderal Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, Tahun 2011
Undang-Undang No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, PMK No.
949/Menkes/SK/VIII/ 2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Sistem Kewaspadaan Dini KLB,Peraturan Menteri Kesehatan No.
1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu
Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan,
Peraturan Menteri Kesehatan No. 82 Tahun 2014 tentang
Penanggulangan Penyakit Menular
Peraturan Menteri Kesehatan No. 45 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan
5. Prosedur/ 1. Petugas melakukan penyelidikan epidemiologi kasus :
Langkah - a. Petugas setelah menerima laporan adanya kasus, segera
langkah mempersiapkan peralatan untuk melakukan pelacakan ke
lapangan
b. Pada saat kunjungan rumah :
 Petugas menjelaskan kepada keluarga penderita
tentang maksud kedatangan
 Petugas menanyakan tentang identitas penderita, riwayat
penyakit yang diderita, riwayat kontak serta data lain yang
diperlukan, kemudian dicatat dalam formulir penyelidikan
epidemiologi
 Petugas menanyakan apakah ada penderita lain di
lingkungan sekitar
 Petugas meminta keluarga penderita untuk segera
melaporkan ke petugas kesehatan apabila ada kasus baru
atau komplikasi
 Analis kesehatan mengambil spesimen jika diperlukan
2. Petugas memastikan terjadinya KLB dengan menghitung jumlah
kasus yang telah berjalan
3. Petugas menganalisa karakteristik KLB
4. Petugas melaksanakan tindakan penanggulangan
5. Petugas membuat laporan penyelidikan

6. Diagram SOP ini tidak menggunakan diagram alir dikarenakan Langkah


alir sudah jelas
7. Unit terkait  Dokter
 Perawat
 Bidan
 Analis kesehatan
 Kepala Puskesmas

Rekaman Historis Perubahan


No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
Diberlakukan
1
2
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS TELUK BAYUR

Jl. Raja Alam II RT 13 Kode Pos. 77315 Teluk Bayur


No.Telp (081349161292) Email. pkm.telukbayur1@gmail.com.
fb. Uptd Puskesmas Teluk Bayur, IG. Puskesmas_telukbayur

DAFTAR TILIK KESESUAIAN PROSEDUR


PENYELIDIKAN DAN PENANGGULANGAN KEJADIAN LUAR BIASA
(KLB) PENYAKIT

Unit : ……………………………………………………
Nama Petugas : ……………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan : ……………………………………………………

No Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak Berlaku

Compliance Rate : …………………..%

Mengetahui
Auditor
Kepala Puskesmas Teluk Bayur

SUYATNO, SKM ……………………………….


NIP. 19690802 199203 1 012 NIP. ……………………..
KETERANGAN FORMAT SOP

1. Kertas Ukuran F4 : 330 mm x 215 mm


2. Margin : Atas : 2 cm
: Kiri : 3 cm
: Bawah : 2,5 cm
: Kanan : 2 cm

3. Jenis Huruf : Arial 12


4. Kolom SOP jangan dirubah
5. Kebijakan SK Kapus nomor 003 Tahun 2023 tentang Jenis Layanan di Puskesmas
Setono
6. Diagram Alir sesuai kebutuhan. Jika tidak menggunakan diagram alir pada kolom
kanan diisi keterangan ; SOP ini tidak menggunakan diagram alir dikarenakan
Langkah sudah jelas
7. Rekam Histori diisi jika ada perubahan Langkah-langkah dari SOP sebelumnya.
Jika perubahan pada kebijakan atau referensi maka Rekam Histori tidak perlu diisi.
8. Semua SOP disertai langsung dengan Daftra tilik
9. Format Daftar tilik tidak usah di ganti
10. Jumlah kolom menyesuaikan dengan Langkah pada SOP

Anda mungkin juga menyukai