Anda di halaman 1dari 7

Yang terhormat Kepala Sekolah,

yang terhormat wakil Kepala Sekolah,


Bapak/ibu guru serta anak anakku yang saya sayangi dan saya banggakan.

Rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa kita ucapkan, karena rahmat dan hidayah-Nya
kita dapat melakukan upacara bendera pada Senin ini dalam kondisi yang sehat.

Anak-anakku sekalian, pada pagi ini ada sedikit yang ingin saya sampaikan mengenai
kedisiplinan yang merupakan dasar dari rasa tanggung jawab. Saya sampaikan kepada
semua yang ada di lapangan ini, mungkin banyak yang menganggap bahwa kedisiplinan
merupakan sesuatu hal yang merepotkan serta membuat ribet dan terikat.

Seperti halnya pakaian yang diatur rapi, berseragam, datang tepat waktu, pulang tepat
waktu, semuanya diatur dalam satu aturan. Ribet dan tidak praktis bukan? Tapi, bisakah kita
melihat dari sisi lain dari keribetan ini? Dari aturan-aturan yang sudah ditentukan, memiliki
dampak atau efek terhadap diri kita atau manfaat yang baik untuk diri kita sendiri.
Terkhusus, menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri.

Dalam setiap aturan kedisiplinan, pasti ada yang namanya sanksi, nah sanksi inilah yang
bisa melatih diri kita untuk lebih disiplin. Bukan memberi rasa takut, tapi kita lihat dari segi
lain. Yang mana memiliki efek yang permanen terhadap diri kita sendiri untuk masa depan
kita sendiri.

Sikap disiplin ini akan kita bawa sampai kita tua dan masa depan kita. Karena, kedisiplinan
merupakan sebuah kebiasaan yang dilakukan sejak kita masih kecil. Maka dari itu, apabila
kita tidak biasa bersikap disiplin, maka sampai masa tua pun kita akan menjadi orang yang
kurang disiplin. Pasti ada rasa malas yang lebih kuat menutupi rasa disiplin tersebut.

Untuk kebaikan kita sendiri, mari kita mulai disiplin dari detik ini juga. Kita berjanji dengan
diri kita sendiri untuk lebih berdisiplin dari sebelumnya. Jika kalian tidak disiplin, maka ada
konsekuensi atau sanksi yang diterima, yang rugi juga bukan orang lain, tapi diri kalian
sendiri. Itulah bentuk tanggung jawab yang terbangun oleh adanya kebiasaan berdisiplin.

Sebelum saya tutup pidato/amanat ini, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada
kalimat dan tutur kata yang kurang berkenan serta kurang layak didengar, sekian dari saya
dan saya haturkan terima kasih atas perhatiannya.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Yang terhormat Bapak/Ibu Guru, para siswa-siswi, dan seluruh hadirin yang saya hormati,

Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin menyampaikan amanat pembina upacara
tentang semangat belajar.

Semangat belajar adalah kunci utama dalam menimba ilmu pengetahuan dan menjadi insan
yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.

Belajar adalah suatu proses yang tidak berhenti sepanjang hidup. Sebagai siswa-siswi, kita
harus selalu memiliki semangat belajar yang tinggi untuk meraih impian dan cita-cita kita.

Semangat belajar yang tinggi akan memotivasi kita untuk terus belajar dan tidak mudah
merasa puas dengan pencapaian yang sudah diraih.

Semangat belajar juga akan membantu kita mengatasi berbagai rintangan dalam proses
belajar.

Ketika kita mengalami kesulitan dalam memahami suatu materi, semangat belajar yang
tinggi akan memotivasi kita untuk terus berusaha dan mencari cara agar bisa memahami
materi tersebut dengan baik.

Selain itu, semangat belajar juga akan membantu kita untuk meningkatkan kualitas diri kita.

Dengan semangat belajar yang tinggi, kita akan selalu berusaha untuk memperluas
pengetahuan dan keterampilan kita, sehingga kita bisa menjadi pribadi yang lebih
berkualitas dan memiliki nilai tambah yang tinggi.

Oleh karena itu, sebagai siswa-siswi, mari kita jaga dan tingkatkan semangat belajar kita.
Mari kita selalu bersemangat dan tekun dalam menimba ilmu pengetahuan, sehingga kita
bisa menjadi generasi penerus bangsa yang hebat dan bermanfaat bagi negara dan
masyarakat.

Demikian amanat pembina upacara tentang semangat belajar. Terima kasih atas
perhatiannya, dan semoga kita selalu diberikan semangat dan kekuatan dalam menimba
ilmu pengetahuan.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokaatuh.

Segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam yang atas nikmat dan izin-Nya-lah kita bisa
bertemu di kesempatan yang berbahagia ini. Dan tak pernah lupa, mari kita haturkan
selawat dan salam atas junjungan kita, sesosok manusia terbaik yang menjadi teladan kita,
yakni Nabi Muhammad SAW. Berkat jasa beliaulah kita semua bisa merasakan nikmat iman,
islam, dan ihsan.

Untuk anak-anakku semuanya, khususnya siswa-siswi SD 00 yang sangat bapak cintai dan
sayangi. Dalam kesempatan kali ini, saya sebagai pembina upacara akan menyampaikan
sebuah amanat yang bertema tentang akhlak atau lebih khususnya tentang "sopan santun".

Sikap yang sudah seharusnya dibiasakan semenjak kecil yakni adalah sopan santun. Yang
mana sopan santun termasuk akhlak terpuji. Tidak hanya itu, pertama kali bertemu dengan
seseorang pasti yang dinilai adalah akhlaknya atau sopan santun ini, bukan lulusannya,
pangkat, jabatan atau yang lainnya.

Karena itu, sikap sopan dan santun ini sangat bagus untuk dimiliki oleh setiap orang yang
mana banyak manfaat dan kebaikannya ketika kita menunjukkan sikap yang demikian itu.
Seperti misal: kita akan disenangi oleh banyak orang, dihargai, dihormati dan masih banyak
lagi manfaat yang akan kita dapatkan.

Nah, pertanyaannya siapa yang harus kita perlakukan dengan sopan dan santun? Dalam
bersikap sopan dan santun ini, kita tidak boleh pandang bulu yakni kepada siapapun orang
yang berhubungan dengan kita seperti orang tua, guru, teman bahkan orang yang tidak kita
kenal tetap harus bersikap dengan sopan dan santun.

Untuk anak-anakku yang saya sayangi mari kita terus belajar dan berlatih untuk
menerapkan sikap itu dalam kehidupan sehari-hari.

Gimana caranya, Mari kita mulai dari hal yang kecil-kecil ya anak-nak. Kita sepakati untuk
menggunakan tutur kata yang lemah-lembut terhadap orang yang lebih tua seperti guru dan
lain-lain.

Mulai hari ini coba kalian praktekkan sendiri-sendiri ya, kalau bicara harus menggunakan
bahasa yang baik dan halus. Setelah itu, perhatikanlah orang yang sedang kalian ajak
bicara. Sangar besar kemungkinan mereka juga akan membalasnya dengan baik juga.

Tidak hanya itu, sopan santun juga sanggup kita praktekkan dalam hal yang lain, dengan
berperilaku dan bertindak dengan rendah hati. Seperti misal: ketika kalian berjalan melewati
sekumpulan orang, kalian sanggup untuk mengucapkan permisi sambil memperlihatkan
senyuman kepada mereka.

Kurang lebih seperti itulah hal-hal kecil sikap sopan santun yang bisa kita terapkan dalam
kehidupan sehari-hari di masyarakat. Tugas kalian adalah mempraktekkan sikap sopan
santun di dalam kehidupan sehari-hari mulai dari sekang, siap?

Jika kita sebagai insan yang mulai niscaya ingin mendapat perlakuan sopan dari orang-
orang yang berada di sekitar kita. Maka dari itu, kita harus penuhi dulu hak mereka untuk
mendapatkan sikap sopan dan santun dari kita sebagai wujud akhlak kita dalam
berhubungan dengan setiap orang. Dengan begitu, insyaallah akan terwujud sikap yang
saling menghargai dan menghormati terhadap sesamanya.

Mungkin itulah yang amanat upacara yang bisa saya sampaikan kepada kalian selaku
pembina upacara. Mudah-mudahan kita semua paham terhadap amanat pembina upacara
tentang akhlak yang telah saya sampaikan dan bisa menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat.

Sekian dari kami selaku pembina upacara, apabila ada kurang lebihnya saya mohon maaf
yang sebesar-besarnya dan benarnya hanya dari Allah SWT.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Senin tentang Tanggung Jawab (4)
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah,


Bapak dan Ibu Guru beserta staf sekolah,
juga siswa siswi yang berbahagia.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kita ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang
Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya kita dapat berkumpul pada hari ini dalam
upacara bendera ini.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkanlah saya selaku pembina upacara untuk
menyampaikan sepatah-dua patah kata kepada kalian semua untuk menyampaikan sebuah
amanat tentang tanggung jawab.

Membicarakan tentang tanggung jawab, mungkin bisa diartikan dengan konsekuensi yang
harus diterima atas apa yang sudah dilakukan atau dipilih. Telah sering kita mendengar kata
"lepas tanggung jawab" yang artinya tidak mau mempertanggungjawabkan perbuatannya
atau bisa disebut "lempar batu sembunyi tangan". Ada tiga hal penting yang harus dipahami
oleh seorang pelajar atau siswa tentang tanggung jawab.

Misalnya, tanggung jawab sebagai seorang pelajar/siswa. Setiap siswa-siswi diharuskan


untuk menanamkan rasa tanggung jawab terhadap diri. Terkait dengan tanggung jawab
siswa sebagai pelajar, diantaranya adalah belajar dengan baik, mengerjakan tugas sekolah,
serta disiplin dalam menaati tata tertib yang ada di sekolah. Jadi, intinya tanggungjawab
harus dimiliki oleh setiap siswa atau pelajar.

Namun, dalam kenyataannya banyak siswa-siswi yang merasa terbebani oleh kewajiban
mereka sebagai pelajar. Di jaman sekarang ini, siswa datang ke sekolah tujuannya bukan
lagi untuk belajar, tetapi sekolah dijadikan sebagai tempat untuk ketemu dan kumpul dengan
teman-teman, ngobrol dan lain-lain.

Padahal tugas sejati seorang pelajar, yaitu untuk belajar dan menimba ilmu. Akan tetapi ini
realitas dan potret siswa jaman now. Memiliki banyak keinginan namun tidak mau bersusah
payah. Diibaratkan menyerah sebelum berjuang, dan merasa kalah sebelum bertanding.

Kemudian, tanggung jawab sebagai seorang anak. Tanggung jawab sebagai seorang anak
ini bisa diwujudkan dengan bersungguh-sungguh menimba ilmu di sekolah, belajar dengan
baik sehingga kelak lulus mempunyai kehidupan lebih baik dari keadaan orang tuanya
sekarang. Sekali lagi, hanya itu wahai para siswa yang saya cintai dan sayangi.

Pernahkah kita membayangkan, bagaimana orang tua kita membanting tulang untuk
mencari biaya agar kita bisa bersekolah. Setiap orangtua tidak pernah terbersit sedikit pun di
dalam benak mereka untuk minta imbalan kepada kalian terhadap apapun yang telah
mereka berikan.

Pernahkah kita memikirkan, bagaimana kerja keras orang tua kita yang hanya untuk kita,
akan tetapi apa balasan yang kita berikan kepada mereka? Kenyataannya, semua
pengorbanannya hanya kita balas dengan bermalas-malasan dan hura-hura saja. Kita
berpamitan ke sekolah untuk belajar, akan tetapi di sekolah kita hanya bermalas-malasan,
ngobrol dengan teman, dan lain-lain. Mudah-mudahan kita tidak termasuk yang seperti itu.

Selain itu, tanggung jawab sebagai seorang hamba Tuhan. Sudahkah kita menjalankan
kewajiban kita sebagai orang yang beragama? Kenyataannya, masih banyak diantara kita
yang dibilang mampu secara akademis serta tercukupi dari segi materi juga, akan tetapi
jiwanya kosong karena jauh dari agama.

Maka dari itu, setiap siswa yang ada di sini, jangan pernah sekali-kali meninggalkan
kewajiban sebagai seorang hamba. Janganlah banyak meminta akan tetapi kalian
melupakan tugasmu sebagai seorang hamba Allah SWT.

Apakah kita hanya mau mendekatkan diri pada-Nya manakala ketika kita sedang mengalami
kesusahan dalam kehidupan? Mungkin akan lebih nikmat jikalau kita mendekat kepada-Nya
sebelum kita mengalami keadaan yang terhimpit yang akan memaksa kita untuk memohon
keringanan kepada Allah SWT.

Nah, mari kita bayangkan betapa indahnya hidup kita apabila ketiga tanggung jawab
sebagai pelajar, anak, dan hamba saling terintegrasi. Insyaallah akan terbentuk siswa-siswi
yang cerdas baik secara akademik serta terbentuknya pribadi yang saleh-salihah sehingga
akan terbentuknya sebuah generasi penerus yang membanggakan untuk diri sendiri,
keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

Demikian yang bisa saya sampaikan. Akhiru Kallam, Wabillahi Taufik Walhidayah,
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Senin tentang Rajin Belajar (5)
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Yang saya hormati seluruh dewan guru yang hadir.


Yang saya hormati staf dan karyawan.
Yang selalu saya banggakan para siswa dan siswi.

Sebagai manusia yang paling sempurna ciptaannya, tentu kita panjatkan rasa syukur kita
kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas segala berkat dan rahmat-Nya kita bisa
berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat tanpa ada kekurangan apapun.

Selawat juga tak lupa kita sanjungkan kepada sang baginda kita, Nabi Muhammad SAW.
Semoga kita mendapatkan syafaatnya. Amin.

Anak-anak ku yang saya sayangi, Kenapa kita harus belajar? tentu jawaban nya adalah
supaya kita menjadi orang yang pintar.

Belajar adalah sebuah proses perubahan besar dalam diri kalian untuk merubah akal,
merubah perbuatan, dan merubah hati kalian supaya menjadi lebih baik dan dapat berguna
bagi orang-orang yang kalian sayangi.

Belajar dapat merubah akal kalian, belajarlah yang membuat kalian menjadi cerdas yang
pintar, dari dulunya tidak tahu dan sekarang menjadi tahu.

Tanpa adanya proses belajar mungkin sampai sekarang kalian masih menjadi orang yang
tidak mengerti dengan sesuatu. Tentu kalian tidak bisa membaca dan menulis.

Jika kalian ingin menjadi orang yang pintar dan cerdas maka kalian harus rajin belajar.
Karena hanya dengan rajin belajar kecerdasan dan kepintaran akan kalian dapatkan.

Janganlah kalian bermalas-malasan dalam belajar sebab malas akan membawa penyesalan
di kemudian hari bagi kalian.

Anak-anak ku yang saya banggakan, Belajar dapat merubah tingkah laku dan akhlak mu.
Seseorang yang rajin belajar tentu ia akan memiliki tingkah laku yang baik, sopan santun
terhadap orang yang lebih tua, dan berkasih sayang kepada teman-teman nya.

Rajin belajar dapat membuat akhlak kalian menjadi baik, jika akhlak kalian baik maka semua
orang akan menyayangi kalian.

Artinya jika kalian ingin disayangi ayah dan ibu, disayangi guru, dan disayangi teman-teman,
maka kalian harus rajin belajar supaya akhlak kalian baik.

Belajar dapat menghantarkan kalian menuju cita-cita. Semua orang pasti memiliki cita-cita.
Termasuk kalian semua disini pasti memiliki cita-cita yang baik.

Cita-cita kalian hanya bisa dicapai dengan cara rajin belajar. Orang yang rajin belajar pasti
memiliki banyak ilmu, orang yang banyak memiliki ilmu pasti mudah untuk menggapai cita-
citanya.

Contohnya, jika kalian memiliki cita-cita menjadi seorang tentara, tentu nya seorang tentara
harus pintar supaya lulus dalam tes.

Jika kalian malas dalam belajar maka kalian tidak memiliki ilmu, dan pasti kalian gagal
dalam mengejar cita-cita menjadi seorang tentara karena tidak lulus.

Maka dari itu anak-anak sekalian rajinlah kalian dalam belajar supaya kalian menjadi orang
yang pintar dan cerdas, jika kalian cerdas pasti tuhan dan makhluknya sayang, jika semua
sayang maka cita-cita pun akan mudah dicapai.

Begitu pentingnya mengapa kita harus rajin belajar sejak usia sekarang, agar kelak saat
kalian dewasa nanti bisa paham dan tahu bagaimana memecahkan masalah.

Oleh karena itu, rajin-rajinlah belajar untuk meraih cita-cita kalian. Karena tidak ada
salahnya apabila kita rajin dalam menuntut ilmu, bahkan bisa dikatakan bahwa tidak ada
pengaruh buruk bagi kita yang memiliki kemauan lebih dalam menuntut ilmu.
Demikianlah yang dapat bapak sampaikan hari ini, lebih dan kurang saya mohon maaf.
Tetap semangat dan rajinlah dalam belajar.

Saya akhiri, Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Anda mungkin juga menyukai