Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kita kehadirat Allah SWT, yang mana telah
memberikan banyak nikmatnya yang tak terhitung banyaknya sehingga kita dapat berkumpul
di apel ini dengan keadaan sehat semuanya.
Yang kedua kalinya yaitu mari kita sanjungkan shalawat dan salam kepada uswatun khasanah
kita, yakni Nabi Agung Muhammad SAW yang mana telah membawa kita dari zaman yang
gelap gulita menuju zaman yang terang benderang. Mudah-mudahan kita semua
mendapatkan syafaat dari beliau pada yaumil akhir kelak aamiin…
Dalam kesempatan kali ini, ijinkan saya untuk menyampaikan sebuah amanat pembina
upacara dengan tema “Kebersihan Sekolah“
Kita semua tahu sekolah merupakan tempat belajar-mengajar. Yang mana proses belajar-
mengajar di sekolah dilakukan dari pagi hingga siang hari, Di sekolah inilah siswa dibimbing
agar menjadi anak yang pandai, yang memiliki akhlak, sopan santun sehingga menjadi anak
yang berguna keluarga, masyarakat serta bangsa dan negara.
Maka dari itu, untuk menumbuhkan rasa nyaman dalam proses belajar-mengajar maka kita
semua harus bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan di sekolah. Saya yakin,
kebersihan akan membuat kita semua lebih nyaman dan enak dalam proses belajar mengajar,
Sehingga kita semua akan terhindar dari penyakit-penyakit dan lebih betah untuk
menempatinya.
Dalam menjaga kebersihan sekolah yang efektif, tidak hanya petugas piket saja yang harus
bekerja dan bertanggung jawab. Namun semuanya harus saling menjaga, Jadi selain petugas
piket kelas juga diwajibkan untuk menjaga lingkungan sekolah bersama.
Seperti halnya: membuang sampah pada tempatnya, tidak mencoret-coret meja, kursi,
dinding dll, Kemudian kalau buang air kecil sebaiknya disiram baik sebelum kencing maupun
sesudah agar tidak menimbulkan bau yang akan mengganggu warga sekolah yang lain.
Mungkin itulah amanat pembina upacara tentang kebersihan sekolah yang bisa saya
sampaikan. Sementara akan kita coba dulu untuk menerapkan bersama-sama. Namun jika
program ini tidak bisa berjalan, maka akan kami adakan peraturan-peraturan terkait
kebersihan sekolah. Yang mana jika ada yang melanggar, maka akan ada hukumannya.
Nah, sebelum peraturan itu di buat saya mohon kerjasamannya agar saling menjaga
kebersihan sekolah demi kenyamanan bersama tanpa adanya aturan yang ketat.
Demikianlah amanat pembina upacara pada hari ini yang dapat saya sampaikan.
Namun pembina upacara juga harus menjelaskan pentingnya belajar atau alasan-alasan
mengapa harus belajar? Sebagai penyampai amanat pembina upacara, sebaiknya sering-
seringlah belajar atau membaca contoh teks amanat pembina upacara tentang rajin belajar
seperti di bawah ini.
Kemudian sholawat serta salam yang selalu tercurahkan kepada Baginda Rasulullah
Muhammad SAW yang membuat kita lepas dari zaman jahiliyah ke zaman terang benderang
dengan agama islam, dan tidak lupa kepada keluarganya, sahabatnya dan seluruh pengikutnya
hingga kepada kita semua. Mudah-mudahan kita semua diiringi syafa’atnya hingga yaumil
akhir aamiin…
Dalam kesempatan kali ini saya akan mengambil tema amanat pembina upacara tentang rajin
belajar
Didalam belajar, tanpa kesungguhan kita tidak akan paham terhadap ilmu yang kita pelajari.
Maka dari itu, motivasi belajar sangat diperlukan oleh setiap orang agar bersungguh-sungguh.
Nah, tugas kalian yaitu silahkan temukan motivasi belajar dari dalam diri kalian sendiri, agar
setiap apa yang kalian pelajari dapat mengubah kamu dari yang sebelumnya tidak tahu
menjadi banyak tahu dan dari tidak mengerti menjadi paham atau sampai ahli.
Mungkin memang sulit, namun bapak juga pernah merasakan ketika se-usia kalian. Dulu
ketika bapak masih menjadi siswa, juga merasakan kesulitannya. Namun, setelah bapak
mengetahui motivasi belajar yaitu untuk memerangi kebodohan dan kesusahan di masa yang
akan datang. Maka rajin belajar sudah otomatis tumbuh dalam diri bapak dan belajar lebih
menyenangkan lagi.
Pesan dari bapak untuk kalian yakni ingatlah ketika seseorang mempunyai motivasi yang
besar, maka semakin besar pula peluang keberhasilan untuk kalian.
Yang terakhir yaitu temukan motivasimu, untuk apa kalian belajar? maukah kalian
mengalami kebodohan dimasa yang akan datang? Jika tidak, maka tidak ada alasan lagi bagi
kalian, selain rajin belajar dan bersungguh-sungguh dalam belajar.
Mungkin itulah amanat pembina upacara pada hari senin ini yang bisa bapak sampaikan.
Semoga amanat ini membuat kalian sadar betapa pentingnya motivasi belajar untuk sebuah
meraih keberhasilan dan kesuksesandi masa yang akan datang. Apabila ada salah kata, bapak
mohon maaf yang sebesar-besarnya dan bernarnya hanya dari Allah SWT.
Nah sebelum pembina upacara menyampaikan amanatnya, maka diperlukan banyak sumber
referensi atau materi yang harus di siapkan. Untuk itu kami menyediakan contoh-contoh teks
amanat singkat yang bisa menambah materi Anda untuk disampaikan kepada siswa-siswi di
sekolah. Berikut adalah contoh teks amanat pembina upacara tentang akhlak atau sopan
santun.
Karena itu, sikap sopan dan santun ini sangat bagus untuk dimiliki oleh setiap orang yang
mana banyak manfaat dan kebaikannya ketika kita menunjukan sikap yang demikian itu.
Seperti misal: kita akan disenangi oleh banyak orang, dihargai, dihormati dan masih banyak
lagi manfaat yang akan kita dapatkan.
Nah, pertanyaannya siapa yang harus kita perlakukan dengan sopan dan santun? Dalam
bersikap sopan dan santun ini, kita tidak boleh pandang bulu yakni kepada siapapun orang
yang berhubungan dengan kita seperti orang tua, guru, teman bahkan orang yang tidak kita
kenal tetap harus bersikap dengan sopan dan santun.
Untuk anak-anakku yang saya sayangi mari kita terus belajar dan berlatih untuk menerapkan
sikap itu dalam kehidupan sehari-hari.
Gimana caranya, Mari kita mulai dari hal yang kecil-kecil ya anak-nak. Kita sepakati untuk
mengunakan tutur kata yang lemah-lembut terhadap orang yang lebih tua seperti guru dan
lain-lain.
Mulai hari ini coba kalian praktekkan sendiri-sendiri ya, kalau bicara harus menggunakan
bahasa yang baik dan halus. Setelah itu, perhatikanlah orang yang sedang kalian ajak bicara.
Sangar besar kemungkinan mereka juga akan membalasnya dengan baik juga.
Tidak hanya itu, sopan santun juga sanggup kita praktekkan dalam hal yang lain, dengan
berperilaku dan bertindak dengan rendah hati. Seperti misal: ketika kalian berjalan melewati
sekumpulan orang, kalian sanggup untuk mengucapkan permisi sambil memperlihatkan
senyuman kepada mereka.
Kurang lebih seperti itulah hal-hal kecil sikap sopan santun yang bisa kita terapkan dalam
kehidupan sehari-hari di masyarakat. Tugas kalian adalah mempraktekkan sikap sopan santun
di dalam kehidupan sehari-hari mulai dari sekang, siap?
Kesimpulan:
Jika kita sebagai insan yang mulai niscaya ingin mendapat perlakuan sopan dari orang-orang
yang berada di sekitar kita. Maka dari itu, kita harus penuhi dulu hak mereka untuk
mendapatkan sikap sopan dan santun dari kita sebagai wujud akhlak kita dalam berhubungan
dengan setiap orang. Dengan begitu, inshaallah akan terwujud sikap yang saling menghargai
dan menghormati terhadap sesamanya.
Mungkin itulah yang amanat upacara yang bisa saya sampaikan kepada kalian selaku
pembina upacara. Mudah-mudahan kita semua paham terhadap amanat pembina upacara
tentang akhlak yang telah saya sampaikan dan bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-
hari baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat.
Sekian dari kami selaku pembina upacara, apabila ada kurang lebihnya saya mohon maaf
yang sebesar-besarnya dan benarnya hanya dari Allah SWT.
Tanggung jawab adalah salah satu tema yang sangat menarik untuk di bahas, salah satunya di
dalam pertemuan upacara bendera hari senin besok. Untuk itu, silahkan simak contoh teks
amanat pembina upacara singkat berikut ini, dengan tema tanggung jawab.
Contoh Teks Amanat Pembina Upacara Tentang Tanggung Jawab
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu Guru beserta staf TU sekolah, juga
siswa siswi yang berbahagia. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kita kehadirat
Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya kita dapat berkumpul
pada hari ini dalam acara dan upacara
Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkanlah saya selaku pembina upacara untuk
menyampaikan sepatah-dua patah kata kepada kalian semua untuk menyampaikan sebuah
amanat tentang tanggung jawab.
Namun, dalam kenyataannya banyak siswa-siswi yang merasa terbebani kewajiban mereka
sebagai pelajar. Di Jaman now siswa datang ke sekolah tujuannya bukan lagi untuk belajar,
Namun, sekolah dijadikan sebagai tempat untuk ketemu, bisa kumpul dengan teman-teman,
ngobrol dan lain-lain.
Padahal tugas sejati seorang pelajar, ya untuk belajar dan menimba ilmu. Akan tetapi ini
realita dan potret siswa jaman now. Memiliki banyak keinginan namun tidak mau bersusah
payah. Diibaratkan menyerah sebelum berjuang, dan merasa kalah sebelum bertanding.
Pernahkah kita membayangkan, bagaimana orangtua kita membanting tulang untuk mencari
biaya agar kita bisa sekolah. Setiap orangtua tidak pernah terbersit sedikit pun didalam benak
mereka untuk minta imbalan kepada kalian terhadap apapun yang telah mereka berikan.
Pernahkah kita memikirkan, bagaimana kerja keras orangtua kita yang hanya untuk kita, akan
tetapi apa balasan yang kita berikan kepada mereka. Kenyataannya semua pengorbanan nya
hanya kita balas dengan kemalasan dan hura-hura saja. Kita berpamitan ke sekolah untuk
belajar, akan tetapi disekolah kita hanya bermalas-malasan, ngobrol dengan teman dll. Sekali
lagi inilah potret siswa jaman now, mudah-mudahan kita tidak termasuk yang seperti itu.
Maka dari itu, setiap para siswa yang ada disini jangan pernah sekali-kali meninggalkan
kewajiban sebagai seorang hamba, Janganlah banyak meminta akan tetapi kalian melupakan
tugasmu sebagai seorang hamba Allah SWT.
Apakah kita hanya mau mendekatkan diri pada-Nya manakala ketika kita sedang mengalami
kesusahan dalam kehidupan. Mungkin akan lebih nikmat jikalau kita mendekat kepada-Nya
sebelum kita mengalami keadaan yang terhimpit yang akan memaksa kita untuk memohn
kepada Allah SWT.
Nah mari kita bayangkan betapa indahnya hidup kita apabila ketiga tanggungjawab sebagai
pelajar, anak, dan hamba saling terintegrasi. Insha Allah akn terbentuk siswa-siswi yang
cerdas baik secara akademik serta terbentknya pribadi yang sholeh sholeha sehingga akan
terbentuknya sebuah generasi penerus yang membanggakan untuk diri sendiri, keluarga,
masyarakat, bangsa dan negara.
Demikian yang bisa saya sampaikan Akhiru Kallam Wabillahi Taufik Walhidayah
Wassalamu ‘Alikum Warohmatullohi Wabarokatuh..
Teks Amanat Pembina Upacara 17 Agustus
Yang Menyentuh
contoh teks amanat pembina upacara 17 agustus
Selanjutnya yakni amanat pembina upacara 17 agustus, yang kita ketahui 17 agustus adalah
hari kemerdekaan indonesia. Untuk menyambut HUT RI ada baiknya kita sebagai pembina
upacara menyiapkan tentang apa yang mau kita sampaikan pada HUT RI 17 agustus nanti.
Kenapa harus dipersiapkan dengan matang? iya, karena HUT RI 17 agustus adalah hari untuk
mengenang para pahlawan kita. Berikut adalah salah satu referensi dari contoh teks amanat
pembina upacara 17 agustus yang menyentuh hati Anda.
Peringatan ini sekaligus mengajak dan memotivasi kita untuk lebih meningkatkan semangat
belajar agar lebih rajin lagi. Khususnya untuk generasi muda, mari kita tunjukkan sebagai
generasi yang mampu membuat negara tercinta kita aman, tentram, damai dan lebih maju
lagi.
Betapa hebatnya para pejuang bangsa dalam mempertahankan dan merebut kemerdekaan
negara kita dari tangan penjajah. kita sebagai rakyat Indonesia dan sebagai bangsa yang besar
harus dapat menghormati dan menghargai jasa para pahlawan bangsa kita.
Keyakinan harus senantiasa ditumbuhkan dan harus ada dalam diri kita. Lakukan perubahan
agar rakyatnya sejahtera. kita sekarang ini menjadi penopang bangsa Indonesia. Kita
memiliki tugas yang sangat penting untuk memajukan bangsa Indonesia di segala bidang.
Marilah kita kaum muda Indonesia bangkit kembali, memperjuangkan bangsa Indonesia,
selalu bersemangat dan selalu optimis untuk memberikan yang terbaik untuk tanah air
tercinta. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan belajar dan berprestasi. Harumkan nama
bangsa di kancah dunia. Mari kita tunjukkan sikap nasionalisme dan patriotisme dalam
mempertahankan eksistensi kemerdekaan indonesia sebagai tanah air yang kita cintai ini.
Kita harus yakin seyakin yakinnya, bahwa kita ini adalah generasi muda penerus bangsa yang
mampu memberikan perubahan untuk bangsa tercinta ini. Selamat berjuang, semangat belajar
untuk menjadi generasi muda yang lebih baik.
Dirgahayu Indonesiaku.
Merdeka! Merdeka!
Menyampaikan materi amanat tentang disiplin di dalam pelaksanaan upacara bendera adalah
tugas seorang pembina. Untuk itu semakin banyak referensi, maka akan semakin bagus untuk
persiapan kita sebagai pembina upacara sd/smp/sma. Berikut contoh teks amanat pembina
upacara sd tentang disiplin yang bisa Anda jadikan sebagai rujukan.
Anak-anakku sekalian, pada pagi ini ada sedikit yang ingin saya sampaikan mengenai
kedisiplinan yang merupakan dasar dari rasa tanggung jawab. Saya sampaikan kepada semua
yang ada di lapangan ini, mungkin banyak yang menganggap bahwa kedisiplinan merupakan
sesuatu hal yang merepotkan serta bertambah ribet dan terikat.
Seperti halnya pakaian diatur rapi, berseragam, datang tepat waktu, pulang tepat waktu
semuanya diatur dalam satu aturan. Ribet dan tidak praktis bukan? Tapi bisakah kita melihat
dari sisi lain dari keribetan ini? Dari aturan aturan yang sudah ditentukan, memiliki impact
atau efek terhadap diri kita, atau manfaat untuk diri kita sendiri yaitu apa? Rasa tanggung
jawab terhadap diri sendiri.
Dalam setiap aturan kedisiplinan pasti ada yang namanya sanksi, nah sanksi inilah yang bisa
melatih diri kita untuk lebih disiplin. Bukan memberi rasa takut, tapi kita lihat dari segi lain.
Yang mana memiliki efek yang permanen terhadap diri kita sendiri untuk masa depan kita
sendiri.
Yang mana sikap disiplin ini akan kita bawa sampai kita tua. Karena kedisiplinan merupakan
sebuah kebiasaan yang dilakukan sejak kita masih kecil. Maka dari itu, apabila kita tidak
biasa bersikap disiplin, maka sampai masa tua pun kita akan menjadi orang yang kurang
disiplin. Pasti ada rasa malas yang lebih kuat menutupi rasa disiplin tersebut.
Untuk kebaikan kita sendiri mari mulai sekarang detik ini juga, kita berjanji dengan diri kita
sendiri untuk berdisiplin. Jika kalian tidak disiplin kalian kena sanksi, yang rugi juga bukan
orang lain, tapi diri kalian sendiri. Itulah bentuk tanggung jawab yang terbangun oleh adanya
kebiasaan berdisiplin.
Sebelum saya tutup akhir pidato/sambutan ini, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, jika
ada kalimat dan tutur kata yang kurang berkenan serta kurang layak di dengar, sekian dari
saya dan saya haturkan terima kasih.
Pertama dan yang paling utama mari kita panjatkan puji syukur kita kehadirat Allah SWT
Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya kita dapat berkumpul pada
upacara hari ini. Dan tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat sampai para pengikutnya hingga yaumil kiamah
nanti.
Pada hari yang berbahagia ini izinkanlah saya selaku pembina upacara untuk menyampaikan
sepatah dua patah kata untuk meyampaikan amanat pada upacara hari ini.
Belajar adalah sebuah proses untuk memahami atau mencari tahu sebuah hal yang belum kita
ketahui untuk menemukan kebenaran sebagaimana mestinya. Belajar akan lebih
menyenangkan jika pembelajar (orang yang belajar) menghayati apa yang dipelajarinya.
Contoh kasus:
Ketika seseorang tertarik pada suatu hal, misalnya ingin bisa memainkan gitar. Apa yang
akan dia lakukan? Ya, tepat sekali. Dia akan belajar gitar. Sebelumnya, mungkin dia akan
menghayati setiap nada yang dihasilkan gitar tersebut, dan memperhatikan orang yang
memainkan gitar itu dengan saksama.
Mengapa demikian? Karena ia mempunyai sebuah motivasi dan keinginan yang kuat untuk
bisa bermain gitar sampai mahir. Dengan itulah yang membuat saya yakin, Pada suatu saat
nanti dia akan mahir dalam bermain gitar.
Contoh kasus tersebut berlaku juga ketika kamu sedang belajar di kelas. Pada saat kamu
mempunyai ketertarikan atau sebuah minat untuk mempelajari suatu mata pelajaran, seperti
misal kamu menyukai pelajaran matematika, maka dalam diri kamu akan muncul motivasi
yang besar, sehingga kamu akan berusaha menghafalkan rumus-rumus matematika dan
melatih diri dengan mengerjakan soal-soal perhitungan. Betul, kan?
Jadi, sangat jelas. Motivasi itu memiliki peran dan fungsi yang penting dan baik dalam
rangka meningkatkan semangat untuk mencapai keberhasilan (kesuksesan) dalam segala hal,
termasuk dalam meraih prestasi, baik di sekolah ataupun di luar lingkungan sekolah.
Saya yakin kamu adalah anak yang cerdas. Oleh karena itu, temukan apa yang “lebih” dari
dirimu, fokus-lah pada hal tersebut, dan jadikan itu sebagai “batu loncatan” untuk meraih
prestasi. Jangan ragu dengan apa yang kamu kerjakan selama itu baik dan benar.
Dalam kesempatan kali ini saya selaku pembina pramuka, Saya mengajak untuk memaknai
lebih dalam lagi. Bahwa pramuka itu harus selalu ada disetiap kehidupan sebagai pelopor
serta teladan. Bukan malah melarikan diri dan sembunyi jika ada masalah datang dan
menghadang.
Kita mengetahui, saat ini generasi muda lebih cenderung lari dari masalah dan hidup
menghindari tantangan, akibatnya ketika kehidupan tidak lagi bersahabat dengan mereka,
maka para manusia ini akan sangat mudah jatuh, stres, galau dan sebagainya.
Dalam suatu kehidupan bukanlah seperti matematika yang pasti diketahui hasilnya secara
jelas dan nyata, Banyak misteri dan pusaran-pusaran masalah yang bisa menenggelamkan diri
kita di dalam kehidupan. Oleh sebab itu kita harus berani untuk menjalani hidup dengan
penuh tantangan. Salah satu cara adalah melatih diri untuk senantiasa berada di garis depan
dan merasakan sendiri bagaimana berkontak dengan masalah.
Memposisikan diri sebagai pandu atau pramuka dalam kehidupan tentu bukanlah sekedar
didepan semata saja, akan tetapi harus siap lahir dan batin untuk menerima segala resiko dan
siap memperjuangkannya. Selain itu, juga harus memberikan teladan yang baik. Sukses atau
tidak kita didepan itu tidak penting, yang lebih utama adalah apakah kita telah berjuang
dengan penuh daya upaya dan teladan atau belum.
Memang tidak semua bidang bisa dikerjakan pramuka, namun setiap pramuka pasti bisa
menjadi terdepan dibidang karyanya. Seorang pramuka pembina, pramuka penggalang di
SMP pelosok tentu tidak bisa menjadi seorang pilot yang tangguh, akan tetapi seorang
pramuka yang menjadi pilot pasti bisa terus berjuang untuk menjadi yang terdepan di dalam
profesinya. Begitupun sebaliknya, seorang pramuka yang menjadi pilot tentu tidak akan bisa
selalu ada untuk adik-adik untuk mendidik dan memberi pembinaan secara penuh, Namun
seorang pramuka yang menjadi pembina penggalang akan bisa mengerjakannya dengan
maksimal dan penuh prestasi seuai dengan bidangnya.
maka dari itu pesan saya untuk kalian, jadilah pramuka yang berada selalu di depan di dalam
apapun profesimu. Dengan begitu, secara tidak langsung kita akan mengangkat derajat
pramuka sehingga generasi muda untuk menjadi seorang pramuka yang dibanggakan.
Semoga pidato ini ada manfaatnya. Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan,
langsung saya akhiri.
Mungkin teks amanat pembina upacara tentang hari guru di bawah ini bisa membuat kita
ingat bahwa peran seorang guru itu sangat penting dalam ikut serta mendidik generasi bangsa
indonesia ini. Maka dari itu, yuk simak contoh amanat pembina upacara yang menyentuh hati
ini sangat tepat di sampaikan untuk menyambut hari guru nanti.
Guru adalah pendidik yang bertujuan agar peserta didik dapat memiliki ilmu pengetahuan,
sikap dan keterampilan. Guru adalah orang yang berjasa, karena selalu membagikan ilmu dan
pengalamannya kepada peserta didik. Keberhasilan seseorang sangat bergantung kepada ilmu
dan pengalamannya masing-masing.
Organisasi guru sudah ada sejak lama. Sejarah mencatat bahwa, Persatuan Guru Hindia
Belanda berdiri tahun 1912. Lalu tahun 1932 berganti nama menjadi Persatuan Guru
Indonesia. Nah, Pada saat itulah para guru telah memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
Akhirnya proklamasi kemerdekaan Indonesia secara nasional, benar-benar terjadi pada
tanggal 17 Agustus 1945. Setelah itu, pada tanggal 24-25 November 1945, Persatuan Guru
Indonesia telah berganti nama menjadi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Maka
setiap tanggal 25 November ditetapkan sebagai hari guru nasional.
Guru adalah pendidik yang mencerdaskan bangsa. Guru adalah benteng idealisme bangsa.
Guru adalah sosok yang selalu digugu. Yaitu ucapannya selalu dianggap benar oleh siswa.
Guru juga sosok yang ditiru. Yaitu selalu dijadikan teladan oleh siswa. Akan tetapi, guru di
era globalisasi ini memiliki tugas yang semakin berat. Karena pengaruh guru mulai terkikis
sedikit demi sedikit oleh media televisi, media sosial dan internet. Oleh karena itu, mari kita
dukung tugas guru demi mencerdaskan bangsa dengan menyeleksi tayangan televisi, media
sosial dan internet.
Pesan saya sebagai pembina untuk siswa dan pihak terkait, sebaiknya untuk menyeleksi
tayangan televisi, media sosial dan internet yang ramah anak. Karena apa yang ditonton dapat
dijadikan tuntunan.
Kartini merupakan salah satu diantara banyak orang yang berhasil melubangi dinding
penindasan ketika mentari pagi tepat menyinarinya. Kartini berjuang dengan caranya,
berjuang dengan keyakinannya, untuk mengentaskan kaumnya –kaum wanita- dari belenggu
ketimpangan pandangan dan perlakuan masyarakat pada umumnya di masa itu.
Ibu kartini juga berusaha untuk memperjuangkan agar wanita memiliki kesempatan yang
sama dengan laki-laki dalam hal-hal yang memang menjadi haknya seorang wanita. Ibu
kartini juga berjuang supaya kaum wanita mendapatkan tempat yang mulia, terhormat dan
dihargai oleh sesamanya. Sebagaimana dalam agama yang dianutnya, yaitu Islam, bahwa
wanita dalam Islam ditempatkan dalam kedudukan yang mulia.
Allah SWT telah menyampaikan dalam Qur’an, bahwa laki-laki dan wanita memiliki posisi
yang sama di hadapan-Nya. Laki-laki yang beriman dengan wanita yang beriman, sama
kedudukannya. Laki-laki yang puasa dan wanita yang puasa, sama posisinya.
Demikianlah semestinya kita menempatkan kaum wanita. Seperti halnya yang diperjuangkan
oleh Kartini. Mudah-mudahan kita dapat mengambil pelajaran dari perjuangan Ibu Kartini,
yang telah berjuang sepenuh hati untuk menghancurkan ketimpangan, ketidak-adilan dan
penindasan terhadap wanita.