Anda di halaman 1dari 13

IMPLEMENTASI NUMERASI DALAM PEMBELAJARAN

Tahapan yang juga penting dalam mengembangkan kemampuan numerasi murid tentunya
dengan upaya implementasi yang bermakna, baik itu dalam mata pelajaran matematika maupun
di mata pelajaran lainnya. Tentu Bapak Ibu guru masih ingat di pembahasan sebelumnya bahwa
numerasi dapat diajarkan tidak hanya pada mata pelajaran matematika, tetapi juga pada mata
pelajaran selain matematika. Berbagai alternatif kegiatan pembelajaran dapat dilakukan untuk
mengembangkan kemampuan numerasi murid. Kegiatan pembelajaran yang berbasis
permasalahan dan juga yang berbasis proyek bisa menjadi alternatif. Keduanya dapat
diterapkan baik dalam pembelajaran matematika maupun dalam pembelajaran selain
matematika. Pada pembahasan kali ini, implementasi numerasi akan dibagi menjadi dua
pembahasan yaitu pada mata pelajaran matematika dan mata pelajaran lainnya.

Implementasi Numerasi dalam Pembelajaran Matematika di Kelas (SD dan SMP)


Pada bagian ini Bapak Ibu akan melihat beberapa contoh alternatif implementasi numerasi di
mata pelajaran matematika baik di jenjang SD maupun SMP

Tujuan Pembelajaran
1. Peserta mampu memahami strategi implementasi numerasi pada mata pelajaran matematika
di SD dan SMP
2. Peserta mampu memahami strategi implementasi numerasi pada mata pelajaran selain
matematika di SD dan SMP
3. Peserta terampil mendesain aktivitas pembelajaran yang mengimplementasikan numerasi
pada mata pelajaran matematika SD dan SMP
4. Peserta terampil mendesain aktivitas pembelajaran yang mengimplementasikan numerasi
pada mata pelajaran selain matematika SD dan SMP

a. Implementasi Numerasi dalam Pembelajaran Matematika (SD)


Seperti pada pembahasan sebelumnya bahwa numerasi dan matematika erat kaitannya.
Dalam implementasinya, mata pelajaran matematika tentu menjadi mata pelajaran yang
penting yang dapat mendukung pengembangan kemampuan numerasi murid. Mata
pelajaran matematika memberikan peluang yang besar dalam mengembangkan numerasi.
Hal ini tentu dihubungkan kembali kepada definisi numerasi di mana bilangan, angka,
simbol dan sebagainya digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam mengimplementasikan numerasi di mata pelajaran matematika, Bapak Ibu dapat
memulainya dengan permasalahan kontekstual atau kegiatan yang berbasis proyek. Masalah
kontekstual dapat digunakan di awal pembelajaran untuk membantu murid memahami
konteks maupun di akhir penjelasan untuk memperkuat pemahaman konsep murid. Tentu
ini juga tidak terlepas dari upaya Bapak Ibu guru dalam menggunakan berbagai variasi
model, media dan metode pembelajaran.

Mari kita perhatikan contoh berikut ini!

Contoh berikut ini adalah contoh implementasi numerasi pada pembelajaran matematika di
sekolah dasar. Pembelajaran dapat disesuaikan dengan tema yang ada mengingat
pembelajaran di sekolah dasar bersifat tematik.

Contoh 1:

Topik: Persen, Potongan Harga, Operasi Hitung

Kelas: 4

Konteks: Jual Beli

Aktivitas Pembelajaran:

Pada aktivitas ini, murid akan melakukan kegiatan membeli di dua toko yang berbeda.
Kedua toko menjual barang yang sama namun dengan harga yang berbeda dan memberikan
potongan harga yang berbeda pula pada beberapa barang tertentu. Di awal pembelajaran,
guru membagi murid ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok akan membeli
beberapa barang tertentu dan menentukan di toko yang mana mereka akan membeli barang
tersebut.

Toko A menjual barang sebagai berikut:

1. Pensil: Rp5.000,00
2. Pulpen: Rp6.000,00
3. Buku tulis: Rp12.500,00
4. Penggaris: Rp7.500,00
5. Pensil warna: Rp20.000,00
6. Penghapus: Rp3.500,00

Toko B menjual barang sebagai berikut:


1. Pensil: Rp4.500,00
2. Pulpen: Rp7.500,00
3. Buku tulis: Rp15.000,00
4. Penggaris: Rp6.500,00
5. Pensil warna: Rp18.000,00
6. Penghapus: Rp4.000

Aktivitas 1:

Murid diajak untuk berdiskusi jika akan membeli barang-barang tertentu, toko manakah
yang akan kamu pilih untuk membeli barang tersebut. Guru dapat mengajukan beberapa
pertanyaan seperti contoh berikut ini.

“Kalau kamu akan membeli sebuah buku tulis, kamu akan membelinya di toko yang mana?”

Aktivitas 2:

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan memberikan murid daftar barang tertentu yang akan
dibeli dan sejumlah uang sebagai modal. Murid kemudian menentukan barang dari toko
yang mana saja yang akan mereka beli dan mengemukakan alasannya. Setelah murid
berdiskusi di kelompoknya dan melakukan kegiatan jual beli, guru kemudian mengajak
murid untuk mempresentasikan hasil di kelompoknya.

Aktivitas 3:

Di aktivitas ketiga ini, guru memberikan potongan harga ke beberapa barang tertentu di
masing-masing Toko A dan Toko B. Murid kemudian diberikan daftar barang yang baru
yang akan dibeli dan menentukan di toko yang mana mereka akan membeli barang tersebut
dengan memperhatikan potongan harga yang diberikan juga. Setelah setiap kelompok
menyelesaikan aktivitas tersebut, guru kemudian mengajak murid untuk mendiskusikan
hasil pekerjaannya.

Contoh 1 di atas menunjukkan salah satu kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan
kemampuan numerasi murid. Murid diharapkan mampu menerapkan konsep matematika
yang sudah mereka pelajari tentang operasi hitung, persentase dan potongan harga pada
konteks sehari-hari yang biasa mereka temui seperti kegiatan jual beli terutama ketika ada
potongan harga. Guru dapat mengingatkan kembali murid tentang konsep yang telah
dipelajari sebelumnya sebelum aktivitas dilakukan. Pada aktivitas ini juga, murid diajak
untuk mampu menentukan pilihan atau keputusan untuk menentukan barang dari toko yang
mana yang akan mereka beli berdasarkan konsep matematika yang sudah murid pelajari.

Diskusi:

1. Bagaimana menurut Bapak Ibu tentang aktivitas tersebut?


2. Apakah aktivitas tersebut dapat meningkatkan kemampuan numerasi murid?
Mengapa?

b. Implementasi Numerasi dalam Pembelajaran Matematika (SMP)

Sama halnya dengan implementasi numerasi dalam pembelajaran matematika pada


tingkatan Sekolah Dasar (SD), ada banyak cara juga yang bisa dilakukan guru untuk
mengimplementasikan numerasi dalam pembelajaran matematika di SMP. Misalnya,
dengan memberikan soal-soal terkait kehidupan nyata/kehidupan sehari-hari dalam bentuk
problem solving, dimana murid harus memilih keputusan yang terbaik, atau murid diminta
untuk menjustifikasi/menilai apakah sebuah keputusan yang diambil merupakan keputusan
yang benar atau bukan.

Jika biasanya guru menjelaskan tentang konsep matematika terlebih dahulu, kemudian
memberikan contoh soal, lalu dilanjutkan dengan latihan soal yang serupa, maka pada
proses pengimplementasian numerasi, langkah-langkah ini bisa sedikit kita ubah urutannya.
Pendekatan ini seringkali dikenal sebagai Problem-Based Learning (PBL). Dalam PBL ini,
di awal pembelajaran, guru bisa memberikan permasalahan yang sering dijumpai murid
dalam kehidupannya sehari-hari. Murid kemudian diminta untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut sesuai dengan kemampuan/pengetahuan matematika yang sudah
mereka miliki. Biasanya, akan ada berbagai macam strategi yang digunakan oleh murid
ketika menyelesaikan permasalahan ini dan tidak menutup kemungkinan akan ada banyak
solusi juga yang muncul.

Ragam strategi dan solusi inilah nantinya yang akan menjadi pembahasan menarik ketika
proses diskusi antar murid. Proses diskusi ini tidak hanya meningkatkan kemampuan
berpikir kritis murid, tapi juga dapat meningkatkan kemampuan komunikasi murid dalam
menyampaikan pemikirannya kepada orang lain. Selain itu, diharapkan murid juga merasa
lebih percaya diri karena tiap-tiap mereka bisa menyelesaikan permasalahan tersebut sesuai
dengan kemampuan mereka masing-masing, yang tidak terikat dengan satu prosedur atau
satu strategi penyelesaian saja. Peran guru dalam proses pembelajaran ini adalah sebagai
fasilitator yang nantinya mengarahkan murid untuk mendapatkan konsep yang benar dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan atau umpan balik (feedback) dalam diskusi tersebut.

Selain Problem-Based Learning (PBL), pendekatan apa lagi menurut bapak/Ibu yang
bisa digunakan untuk mengimplementasikan numerasi dalam pembelajaran matematika
di SMP?

Selanjutnya, mari kita lihat salah satu contoh implementasi numerasi pada pembelajaran
matematika di SMP berikut ini:

Contoh 2

Topik: Persamaan Linear, Pola

Kelas: 8

Konteks: Penawaran paket telepon dari beberapa provider

Aktivitas

Pada aktivitas ini, guru akan memberikan sebuah permasalahan yang seringkali murid temui
dalam kehidupan mereka sehari-hari, yaitunya terkait dengan pemilihan provider telepon
seluler.

“Sebuah provider telekomunikasi seluler, Provider A, memberikan penawaran untuk


pembelian kartu baru dikenakan biaya sebesar Rp 14.000. Setelah itu untuk setiap
pemakaian telepon per- 5 menit nya akan dikenakan biaya sebesar Rp 100. Sementara itu,
provider telekomunikasi lainnya, Provider B, memberikan penawaran untuk setiap
pemakaian telepon per 5 menit nya akan dikenakan biaya sebesar Rp 200 (tanpa ada biaya
pembelian kartu baru).”

Aktivitas 1
Salah satu contoh pertanyaan yang bisa diberikan pada aktivitas 1 ini adalah sebagai berikut:

“Bandingkanlah harga dari masing-masing provider untuk pemakaian telepon selama 1 jam
pertama!”
Untuk menyelesaikan aktivitas 1 ini, murid bisa menggunakan berbagai macam media untuk
membuat proses perhitungan menjadi lebih cepat, seperti Kalkulator, Microsoft excel atau
Spreadsheet

Aktivitas 2
Pertanyaan lanjutan yang bisa diberikan kepada murid adalah:

“Pada durasi waktu manakah, lebih murah menggunakan Provider A? Jelaskan jawabanmu”

Aktivitas 3
Pada aktivitas selanjutnya guru bisa mengajukan pertanyaan terkait bagaimana
pertimbangan/alasan murid ketika membuat suatu pilihan atau keputusan

“Jika saat ini kamu adalah pengguna Provider B, apakah kamu akan mengganti provider
telepon ke Provider A? Jelaskan alasanmu”

Diskusi:

1. Bagaimana menurut Bapak Ibu tentang aktivitas-aktivitas tersebut?


2. Apakah aktivitas tersebut dapat meningkatkan kemampuan numerasi murid?
Mengapa?

Contoh-contoh aktivitas di atas masih sangat bisa dimodifikasi oleh guru dengan cara-cara
yang lebih menarik. Misalnya, dengan membawakan atau menampilkan flyer atau promo-
promo dari beberapa provider telepon seluler yang sudah dikenal oleh murid, yang berisikan
informasi mengenai paket telepon yang disediakan serta harga yang ditawarkan oleh
masing-masing provider tersebut, seperti ilustrasi di bawah ini:
Menurut Bapak/Ibu, pertanyaan-pertanyaan seperti apakah yang bisa diajukan kepada
murid dari ilustrasi dua provider di atas?

Selain konteks terkait pemilihan provider telepon seperti yang telah kita diskusikan di atas,
ada banyak sekali konteks dalam kehidupan sehari-hari yang bisa kita bawa ke kelas
matematika. Misalnya, terkait perhitungan untuk memperkirakan berapa banyak bahan
bakar yang diperlukan ketika akan melakukan perjalanan dengan jarak tertentu atau
menginterpretasikan sebuah peta untuk menghitung jarak dan rute terpendek ketika
merencanakan sebuah perjalanan. Permasalahan-permasalahan ini mungkin sekilas terlihat
sederhana, namun ketika seorang guru bisa menyusun aktivitas sedemikian rupa, maka
konteks-konteks sederhana inilah nantinya yang diharapkan bisa membuat kemampuan
numerasi murid semakin baik.

c. Implementasi Numerasi dalam Pembelajaran di Mata Pelajaran Lain (SD dan SMP)

Seperti yang sudah dibahas juga pada bagian konsep numerasi sebelumnya, kemampuan
numerasi juga dapat ditingkatkan di mata pelajaran lainnya selain matematika. Ingat
kembali bahwa numerasi melihat konsep matematika yang diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari di berbagai konteks.

Berikut adalah beberapa ide penerapan numerasi di mata pelajaran lain yang diharapkan
dapat menjadi ide untuk diterapkan di kelas Bapak Ibu nantinya.
Mata Pelajaran Konteks/Tema Gambaran Aktivitas
Ilmu Pengetahuan Pertumbuhan makhluk hidup Murid mengamati pertumbuhan
Alam (SD) tanaman misalnya jagung atau
kacang hijau selama beberapa hari
dan mengestimasi tinggi atau
panjang tanaman di beberapa hari
berikutnya.
Murid menyajikan data hasil
pengamatan.
Ilmu Pengetahuan Perhitungan kalori tubuh Murid mendiskusikan pentingnya
Alam (SD/SMP) mengetahui asupan gizi dan jumlah
kalori yang dibutuhkan tubuh.
Murid menentukan pilihan menu
makanan yang dapat dikonsumsi
seseorang berdasarkan kebutuhan
kalori tubuh.
Ilmu Pengetahuan Pertumbuhan penduduk Murid mencari informasi tentang
Sosial (SD, SMP) pertumbuhan penduduk di wilayah
tertentu selama periode waktu
tertentu dan mengestimasi jumlah
penduduk di tahun tertentu.
Murid menyajikan data dalam
bentuk diagram yang berbeda.
Bahasa Indonesia Menginterpretasikan data Murid menginterpretasikan data
yang disajikan dalam tabel atau
diagram dengan bahasa yang dapat
dipahami.
Pendidikan Agama Perhitungan zakat Murid menghitung zakat baik zakat
harta maupun zakat mal yang harus
dikeluarkan.
Seni dan Budaya Komposisi warna dan Murid membuat karya seni dengan
bangun datar/ruang mempertimbangkan komposisi
perbandingan campuran warna
yang dapat menghasilkan warna
tertentu dan menentukan proporsi
bangun datar atau ruang pada karya
seni yang dihasilkan.

Kuis:

Coba berikan contoh penerapan numerasi lainnya di mata pelajaran atau topik atau konteks
lainnya. Diskusikan dengan teman sejawat Bapak Ibu.
Apakah Bapak Ibu sudah memiliki gambaran bagaimana menerapkan dan meningkatkan
kemampuan numerasi murid di mata pelajaran selain matematika?

Sekarang mari kita lihat penjabaran salah satu contoh di atas untuk memberikan Bapak Ibu
gambaran yang lebih jelas. Contoh berikut ini adalah contoh implementasi numerasi pada
mata pelajaran lainnya di sekolah dasar. Pembelajaran juga disesuaikan dengan tema yang
ada mengingat pembelajaran di sekolah dasar bersifat tematik ya.

Contoh 3:

Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Alam

Topik: Pertumbuhan Makhluk Hidup

Kelas: 3

Konteks: Pertumbuhan Kacang Hijau

Aktivitas Pembelajaran:

Pada aktivitas ini murid akan melakukan eksperimen untuk mengamati pertumbuhan
tanaman kacang hijau dan melakukan pencatatan terhadap hasil pengamatan yang dilakukan
terhadap warna daun dan tinggi/panjang batang tanaman. Murid juga akan menyajikan data
hasil pengamatan serta melakukan estimasi dan prediksi panjang batang tanaman di hari
berikutnya berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Kemampuan numerasi dikembangkan
pada aktivitas pengukuran, penyajian data dan estimasi. Mari kita perhatikan deskripsi
singkat aktivitas berikut ini.

Aktivitas 1:

Pada aktivitas 1 guru mengajak murid mendiskusikan bagaimana pertumbuhan dan


perkembangan makhluk hidup. Guru memberikan beberapa contoh bisa berupa gambar,
video atau paparan lainnya.

Aktivitas 2:

Murid melakukan kegiatan eksperimen yaitu menanam benih kacang hijau di wadah tertentu
dan mengamati pertumbuhannya selama seminggu. Murid mengamati dan mengukur
panjang tanaman serta menuliskan hasil pengamatannya pada tabel.
Source: https://littlebinsforlittlehands.com/wp-content/uploads/2014/05/Seed-Jar-
Growing-4-1024x512.jpg

Aktivitas 3:

Murid menyajikan data hasil pengamatan tinggi tanaman hingga hari ketujuh dalam bentuk
grafik atau diagram sederhana. Murid kemudian mempresentasikan hasil pengamatannya
tersebut.

Aktivitas 4:

Guru mengajak murid melakukan estimasi dan prediksi tinggi tanaman di hasi ke sekian.
Misalnya setelah 10 hari atau 14 hari berapakah tinggi tanaman tersebut? Murid
mendiskusikan prediksi mereka berdasarkan data yang sudah dikumpulkan selama
seminggu.

Nah itu tadi salah satu penjabaran contoh aktivitas yang dapat dilakukan untuk
mengembangkan kemampuan numerasi murid di mata pelajaran IPA. Aktivitas sederhana
ini cukup kaya akan diskusi yang nantinya akan membantu murid mengembangkan
kemampuan numerasi dan juga literasinya. Murid mampu melakukan pengukuran dan
estimasi serta menyajikan data dengan berbagai cara serta mempresentasikannya.
Diskusi:

3. Bagaimana menurut Bapak Ibu tentang aktivitas tersebut?


4. Apakah aktivitas tersebut dapat meningkatkan kemampuan numerasi murid?
Mengapa?

Contoh 4:

Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa

Topik: Membaca Data Terkait Informasi Kependudukan

Kelas: 7-9

Konteks: Data Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Melek Huruf

Dalam memberikan permasalahan ini, guru bisa mengambil data dari sumber-sumber yang
sudah tersedia di website-website pemerintahan yang bisa diakses secara online, seperti contoh
di bawah ini:

Sumber:https://www.bps.go.id/statictable/2012/04/20/1609/persentase-penduduk-berumur-15-tahun-ke-atas-yang-melek-huruf-
menurut-provinsi-daerah-tempat-tinggal-dan-jenis-kelamin-2009-2020.html
Aktivitas 1
Dari data BPS di atas, perhatikanlah hal-hal berikut:
- Provinsi manakah yang memiliki persentase penduduk berumur 15 tahun ke atas yang
melek huruf paling besar di tahun 2020?
- Provinsi mana sajakah yang mengalami penurunan persentase penduduk berumur 15
tahun ke atas yang melek huruf selama 3 tahun terakhir?

Aktivitas 2
Untuk pertanyaan pada aktivitas 2 ini, guru bisa meminta murid untuk menggambarkan data
pada tabel di atas ke dalam bentuk grafik garis, sehinga nanti akan lebih terlihat tren masing-
masing provinsi dari tahun ke tahunnya.
Dari grafik ini nanti guru bisa memberikan pertanyaan-pertanyaan lainnya, baik terkait dengan
Ilmu sosial ataupun dengan ilmu bahasa, misalnya:
- Alasan apa yang kira-kira menjadi penyebab rendahnya persentase penduduk berumur
15 tahun di provinsi A?
- Bagaimanakah solusi yang sebaiknya ditawarkan oleh pemerintah untuk menaikkan
persentase penduduk yang melek huruf di Provinsi B?
- Apakah ada keterkaitan antara persentase penduduk yang melek huruf dengan daerah
tempat tinggal (perkotaan atau pedesaan)?

Dalam menyelesaikan permasalahan di atas, guru dapat membimbing murid untuk


menggunakan media seperti Microsoft Excel atau Spreadsheet. Selain mempermudah proses
perhitungan, hal ini juga akan meningkatkan kemampuan berpikir komputasi murid.

Diskusi:

1. Bagaimana menurut Bapak Ibu tentang aktivitas tersebut?


2. Apakah aktivitas tersebut dapat meningkatkan kemampuan numerasi murid?
Mengapa?
3. Jika aktivitas tersebut akan Bapak Ibu implementasikan di dalam kelas, apakah
aktivitas yang akan Bapak Ibu tambahkan agar lebih memperkaya
permasalahannya?
Selanjutnya untuk tambahan referensi, guru juga bisa menggunakan kalkulator online dengan
mengunjungi laman https://www.calculator.net/. Ada banyak jenis kalkulator yang bisa dipilih
untuk dieksplorasi oleh murid sesuai dengan aktivitas yang didesain oleh guru.

Setelah Bapak Ibu melihat beberapa contoh implementasi numerasi dalam pembelajaran
matematika dan non matematika, sekarang mari lakukan kegiatan berikut ini.

Tugas:

Untuk menerampilkan Bapak dan Ibu dalam mengimplementasikan numerasi dalam mata
pelajaran yang diampu buatlah rancangan pembelajaran untuk mata pelajaran yang Bapak Ibu
ampu, kemudian praktikkan di kelas. Setelah itu, tuliskan pengalaman dalam mempraktikkan
implementasi rancangan pembelajaran tersebut mulai dari persiapan, pelaksanaan, kendala dan
tantangan yang dihadapi dalam sebuah artikel. Kemudian bagikan artikel Bapak Ibu tersebut
dalam platform Guru Berbagi agar pengalaman dan praktik baik yang dilakukan dapat memberi
manfaat yang lebih banyak lagi. Selamat mencoba, belajar, dan berbagi.

Anda mungkin juga menyukai