Anda di halaman 1dari 3

Mengenal Kebudayaan Lampung : Rumah Adat Lampung

A. Rumah Adat Lampung


Rumah dalam Bahasa Lampung memiliki banyak arti diantaranya, Lamban, Nuwo dan
Mahan.
Lampung memiliki rumah adat yang dikenal masyarakat dengan sebutan Nuwow Sesat. Rumah
ini pada awalnya hanya tempat untuk pertemuan masyarakat Lampung untuk menyelenggarakan
musyawarah.
Nuwow Sesat berbentuk panggung biasanya didirikan di depan sungai, dengan
pola perumahan dibuat seperti mengikuti aliran sungai. Pada sisi depan rumah tradisional ini
terdapat ukiran ornamen bermotif perahu yang menjadi ciri khas. Hal lain yang khas di rumah
tradisional ini adalah hiasan payung-payung besar berwarna putih, kuning, dan merah pada
bagian atapnya, payung-payung tersebut merupakan lambang dari tingkat tetuha komunitas bagi
masyarakat tradisional Lampung.
Pada umumnya rumah adat Lampung ini memiliki bagian-bagian sebagai berikut:
1. Pusiban,
merupakan ruangan yang digunakan sebagai tempat musyawarah resmi.
2. Ijan Geladak,
Ijan geladak adalah tangga masuk yang dilengkapi dengan atap yang bernama rurung
agung, dengan hiasan payung besar. Payung tersebut berwarna putih, kuning, dan merah.
Adapun lambang dari warna tersebut adalah tingkat keseimbangan masyarakat Lampung,
yaitu: Warna putih untuk tingkat marga, Warna kuning untuk tingkat kampung, Warna
merah untuk tingkat suku
3. Anjungan atau serambi,
adalah sebuah tempat yang digunakan untuk pertemuan kecil.
4. Kebik Tengah,
adalah tempat tidur bagi anak raja atau penyimbang batin.
5. Ruang Tetabuhan,
yaitu tempat yang digunakan untuk menyimpan alat-alat musik khas.
6. Ruang Gajah Merem,
merupakan tempat istirahat untuk para penyimbang adat.
B. Jenis-Jenis Rumah Lampung,
1. Nuwow Sesat
Nuwow Sesat diambil dari bahasa Lampung sendiri yang berarti Rumah Adat dan
memiliki beberapa nama unik sesuai dengan jenis fungsinya, sebagai berikut:
1. Sesat Balai Agung
Merupakan rumah adat Lampung yang biasa digunakan sebagai ikon. Bangunan ini
merupakan tempat pertemuan para penyimbang adat atau biasa disebut
dengan Purwatin.
2. Nuwow Balak
Nuwow Balak atau rumah besar merupakan rumah adat Lampung yang digunakan
sebagai tempat tinggal bagi penyimbang adat atau kepala suku.
3. Nuwow Lunik
4. Nuwow Lunik yang memiliki arti rumah kecil merupakan rumah adat Lampung yang
biasa digunakan oleh rakyat biasa.

2. Lamban Pesagi
Rumah Lamban Pesagi adalah rumah adat orang Lampung khususnya masyarakat
Lampung Barat. Arti kata lamban adalah rumah dan pesagi adalah persegi, karena
denahnya berbentuk segi empat.
Lamban pesagi merupakan rumah panggung dengan atap perisai yang memiliki
teritis panjang berbentuk pelana. Teritis yang berupa kanopi pada pintu masuk utama
disangga konsol miring yang panjangnya sampai ke lantai rumah. Terdapat tangga dari
papan yang dilengkapi dengan railing sederhana. Struktur panggung terputus dengan
struktur dinding rumah. Posisi dinding lebih menjorok keluar sedikit dan ditopang oleh
balok-balok atas struktur panggung. Dinding rumah cenderung tertutup dan hanya
memiliki sedikit bukaan berupa jendela. Tiang-tiang panggung diletakkan pada pondasi
umpak yang berbentuk segi empat. Kolong rumah panggung digunakan untuk kandang
atau gudang.
Bangunan ini terdiri dari beberapa ruangan, yaitu :
1. Lawang Kuri (gapura),
2. Pusiban (tempat tamu melapor)
3. Ijan Geladak (tangga "naik" ke rumah);
4. Anjung-anjung (serambi depan tempat menerima tamu),
5. Serambi Tengah (tempat duduk anggota kerabat pria),
6. Lapang Agung (tempat kerabat wanita berkumpul),
7. Kebik Temen atau kebik kerumpu (kamar tidur bagi anak penyimbang bumi
atau anak tertua),
8. kebik rangek (kamar tidur bagi anak penyimbang ratu atau anak kedua),
9. kebik tengah (yaitu kamar tidur untuk anak penyimbang batin atau anak
ketiga).

Rumah Lamban Pesagi dibangun berdasarkan kearifan setempat yang


menyesuaikan dengan kondisi geografis daerah tersebut. Rumah panggung ini terdiri
dari banyak unsur, antara lain Tihang duduk, Bah lamban, Atung, Uwongan, Kakakh,
dan Bujokh.

Anda mungkin juga menyukai