Anda di halaman 1dari 2

Nama : Moch Sofian Sofiyudin

Kelas : Rombel 2
Mata Kuliah : Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya – TP2 Eksplorasi Konsep
Navigasi 6

Made adalah seorang guru yang mengajar di salah satu sekolah negeri wilayah
Bali, tepatnya di salah satu desa di Kabupaten Buleleng. Di sekolah tersebut, Ia
mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia untuk murid-murid kelas 7. Ia hendak
mengajarkan materi teks deskripsi pada muridnya. Pada buku cetak yang menjadi
panduannya saat mengajar, terdapat beberapa contoh teks deskripsi yang menceritakan
tentang bangunan-bangunan pencakar langit dan beragam alat transportasi. Tentu saja,
contoh-contoh tersebut sebagian besar hanya dapat ditemukan di Ibu Kota.
Made menyadari bahwa latar belakang pengalaman belajar serta hasil
pengamatan terhadap lingkungan di sekitar merupakan bekal yang mumpuni bagi setiap
muridnya dalam memahami dan membuat teks deskripsi yang kaya akan informasi.
Setelah mempertimbangkan dan memperhatikan latar belakang setiap muridnya
tersebut, Made pun mencoba untuk memberikan contoh berbeda sesuai dengan konteks
tempat murid-muridnya belajar. Ia memberikan contoh teks deskripsi tentang pantai dan
beberapa makanan khas di Bali. Made juga membedah satu persatu penggunaan gaya
bahasa dalam teks deskripsi dengan mengambil contoh-contoh yang dapat diamati
murid-muridnya dengan mudah. Misalnya, angin pantai semilir membuat nyiur melambai
girang, matahari terbenam di antara langit yang berwarna jingga, nikmatnya sate lilit yang
membuat lidah bergoyang, dan lain sebagainya. Berkat modifikasi yang Made lakukan,
sebagian besar murid dapat memahami dan membuat teks deskripsi dengan mudah.
Dari contoh Made di atas, menurut Anda,

1. tantangan apa yang mungkin muncul jika Made tidak menerapkan pembelajaran yang tanggap
budaya di kelasnya?

Jawab:

Tantangan yang mungkin saja muncul seandainya Made tidak menerapka pembelajaran yang tanggap
budaya di kelasnya pada saat itu adalah akan mendapati siswa dikelasnya yang kesulitan dalam
memahami materi teks deskripsi yang menceritakan tentang bangunan-bangunan pencakar langit dan
beragam alat transportasi yang diberikan. Isi teks ini adalah hal-hal yang tidak ditemukan di lingkungan
kehidupan sehari-hari siswanya atau tidak sesuai dengan latar belakang para siswanya akan membuat
siswa kesulitan untuk mengaitkan pelajaran dengan kehidupan nyata. Poin siswa akan dapat menerima
dan memperkokoh budayanya pun akan sangat sulit tercapai karena teks deskripsi yang diberikan
bukanlah dari latar belakang atau budaya para siswanya.

2. Mengapa?

Jawab:
Berdasarkan latar belakang para siswanya Made yang tinggal di pedesaan maka isi teks yang
menceritakan tentang gedug-gedung tinggi dan beragama alat transportasi menjadi hal yang asing
karena tidak ditemukan dikehidupan sehari-hari para siswa yang menjadi latar belakang dan
budayanya. Selain itu, keputusan menerapkan pembelajaran yang tanggap budaya akan membuat
siswa mempunyai kesempatan mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman budaya yang
telah dialami untuk meningkatkan motivasi dalam proses pembelajaran. Peran aktif para siswa untuk
berkolaborasi dalam kelompokpun akan lebih mudah terbangun. Dan terakhir tentu saja harapannya
siswa akan mencapai kesuksesan akademis, mampu mengembangakan dan memiliki kompetensi
budaya, serta membangun kesadaran kritis sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam merombak
tatanan sosial yang tidak adil.

3. Apa kaitannya dengan teori yang sudah Anda pelajari pada topik sebelumnya?

Jawab:

Pembelajaran tanggap budaya jika dikaitkan dengan teori behaviorostik maka lingkungan belajara yang
dirancang untuk mencerminkan dan menghormati keberagaman budaya dapat menjadi motivasi bagi
peserta didik melalui penguatan positif. Tindakan Made yang memanfaatkan pengetahuan peserta
didik akan budayanya, merupakan teori sosial-kognitif dengan memanfaatkan lingkungan peserta
didik. Melalui pembelajaran yang tanggap budaya, guru dapat berfungsi sebagai model peran yang
menunjukan sikap terbuka dan menghargai terhadap keberagaman budaya. Hal ini membantu peserta
didik mengembangkan keterampilan sosial dan kognitif mereka dengan meniru perilaku dalam
interaksi sosial.

Anda mungkin juga menyukai