Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

PENGEMBANGAN DIRI

Diklat Nasional Menguatkan Kompetensi Guru Menyongsong


Kurikulum Paradigma Baru
Diselenggarakan oleh E-Guru.id

Tanggal : 26 – 29 Januari 2022

Disusun Oleh :
VICTORIA RATNA AMBARSARI, S.Pd
NIP. 19870406 201902 2 004

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN


DINAS PENDIDIKAN, KEPEMUDAAN, DAN OLAHRAGA
SEKOLAH DASAR NEGERI TUNGGUR
KECAMATAN LEMBEYAN

1
PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN
DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
SEKOLAH DASAR NEGERI TUNGGUR
DESA TUNGGUR KECAMATAN LEMBEYAN
KABUPATEN MAGETAN

SURAT PERINTAH TUGAS


Nomor : 800/ 12 /403.101.388/ 2022

Dari : Kepala SDN TUNGGUR


Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan

MENUGASKAN

Kepada : Nama : VICTORIA RATNA AMBARSARI


NIP : 19870406 201902 2 004
Pangkat/Golongan : Penata Muda /III a
Jabatan : Guru
Unit Kerja : SDN TUNGGUR

Isi Tugas : Mengikuti Dikat Pembelajaran :


Hari : Kamis s/d Sabtu
Tanggal : 26- 29 Januari 2022
Tempat : Online (Channel Youtube e-Guru TV:
https://www.youtube.com/c/eGuruTV)

Demikian Surat Tugas ini dibuat agar dilaksanakan dengan sebaik – baiknya dengan
penuh rasa tanggung jawab.

Dikeluarkan di : TUNGGUR

Pada Tanggal : 24 Januari 2022

Kepala SDN TUNGGUR

SUWARTO, S.Pd, M.Pd


NIP. 19661231 198703 1 063

2
IDENTITAS GURU
1. Nama Sekolah : SDN TUNGGUR

2. Nama Guru : VICTORIA RATNA AMBARSARI,S.Pd

3. NIP : 19870406 201902 2 004

4. Jabatan/Golongan Guru : III a

5. Alamat Sekolah

 Desa : Tunggur

 Kecamatan : Lembeyan
 Kabupaten : Magetan
 Provinsi : Jawa Timur

6. Mengajar Mata Pelajaran : Guru PJOK

7. SK Pengangkatan

a. Sebagai CPNS
 Pejabat yang mengangkat : BUPATI MAGETAN
 Nomor SK : 813.3/46/KEPT/403.203/2019
 Tanggal SK : 15 Maret 2019
b. Pangkat Terakhir
 Pejabat yang mengangkat : BUPATI MAGETAN
 Nomor SK : 821.3/31/KEPT/403.203/2020
 Tanggal SK : 31 Januari 2020
8. Alamat Rumah
 Desa : Ngetal
 Kecamatan : Pogalan
 Kabupaten : Trenggalek
 Provinsi : Jawa Timur

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-
Nya kepada kita sekalian, sehingga saya dapat menyelesaikan Resume ini.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Resume ini masih banyak kekurangan dan
memerlukan banyak perbaikan. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan Resume ini.

Pada kesempatan ini, dengan tulus dan ikhlas saya menyampaikan terima kasih yang tak
terhingga kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan untuk keberhasilan
dalam penyusunan Resume ini.

Saya selaku penyusun berharap semoga Resume ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
para pembaca. Aamiin.

Penyusun

Victoria Ratna Ambarsari, S.Pd

4
RESUME
DIKLAT NASIONAL “MENGUATKAN KOMPETENSI GURU MENYONGSONG
KURIKULUM PARADIGMA BARU”

A. LATAR BELAKANG
Kurikulum prototipe memiliki sejumlah fakta yang penting diketahui oleh para guru,
sebab kurikulum tersebut rencananya akan menjadi jalan penting untuk membenahi mutu
Pendidikan nasional saat ini. Akhir-akhir ini dunia mengalami sebuah permasalahan dimana
virus Covid-19 yang mulai menyebar ternyata bukanlah masalah kecil. Indonesia yang disebut
sebagai negara maritim ikut merasakan dampak dari adanya virus Covid-19.
Terlepas dari hal tersebut, dalam bidang Pendidikan ternyata juga sungguh
memprihatinkan di mana semua yang dulu menikmati sekolah dengan nyaman, namun kini harus
berputar otak untuk mengenyam pendidikan tanpa harus terjangkit kontak virus Covid-19.
Dengan adanya perubahan sistem pendidikan yang menurun sehingga tidak membuat pemerintah
duduk diam. Akhir-akhir ini banyak yang memberikan kabar bahwa tahun 2022 kurikulum di
Indonesia akan mengalami perubahan. Kurikulum yang direncanakan dapat terbagi menjadi 3
yaitu Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Prototipe.
Kurikulum yang baru ini akan ditawarkan sebagai opsi atau pilihan bukan sebagai
kewajiban. Sehingga sifatnya tidak wajib dan sekolah tidak dipaksa secara massal untuk
menggantinya menjadi kurikulum prototipe 2022. Target dan tujuan kebijakan kurikulum ini
adalah untuk mendorong perbaikan kualitas proses dan hasil belajar, fokus utamanya yaitu pada
proses pembelajaran. Dengan hal tersebut maka guru-guru perlu memahami kebijakan kurikulum
prototipe yang sudah dirancang dengan menyambut baik kebijakan Kemendikbud dan Riset
dengan mengikuti Diklat Nasional dengan tema “Menguatkan Kompetensi Guru
Menyongsong Kurikulum Paradigma Baru”.

B. TUJUAN
Berdasarkan paparan di atas, pengembangan diri dilakukan oleh penulis dengan tujuan:
1. Meningkatkan persiapan pendidik dalam menyongsong kebijakan kurikulum baru tahun 2022
2. Memutakhirkan pemahaman guru terhadap peran kinerja guru dan tenaga kependidikan
3. Memutakhirkan pemahaman guru terhadap desain pembelajaran kurikulum paradigma baru
4. Meningkatan kemampuan guru terkait pengembangan soft skill guru dalam mendalami
karakter siswa

C. PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan Diklat Nasional “Menguatkan Kompetensi Guru Menyongsong Kurikulum
Paradigma Baru” dilaksanakan berdasarkan urutan sebagai berikut:

5
A. Waktu Pelaksanaan dan Penyelenggara Kegiatan
WAKTU
HARI / TANGGAL KEGIATAN
(WIB)
Materi I : Guru Presensi online / mengisi daftar hadir
Kompeten Siap Siaga Melalui channel telegram
13.00 – 13.30 WIB
Menghadapi Kurikulum Guru Era Digital: t.me/egurudigital
Paradigma Baru atau melalui grup WA
Rabu, 26 Januari 2022 Penyampaian Materi dari
Nara sumber, Live di
13.30 – 14.30 WIB
Channel Youtube e-Guru TV:
https://www.youtube.com/c/eGuruTV
Tanya jawab di
14.30 – 15.00 WIB Channel Youtube e-Guru TV:
https://www.youtube.com/c/eGuruTV
Materi II : Kompetensi Presensi online / mengisi daftar hadir
Guru Meningkat, Naik Melalui channel telegram
Pangkat Lebih Cepat 13.00 – 13.30 WIB Guru Era Digital: t.me/egurudigital
Kamis, 27 Januari 2022 atau melalui grup WA
Penyampaian Materi dari
Nara sumber, Live di
13.30 – 14.30 WIB
Channel Youtube e-Guru TV:
https://www.youtube.com/c/eGuruTV
Tanya jawab di
14.30 – 15.00 WIB Channel Youtube e-Guru TV:
https://www.youtube.com/c/eGuruTV
Materi III : Desain Presensi online / mengisi daftar hadir
Pembelajaran Melalui channel telegram
Kurikulum Paradigma 13.00 – 13.30 WIB Guru Era Digital: t.me/egurudigital
Baru atau melalui grup WA
Jumat, 28 Januari
2022 Penyampaian Materi dari
Nara sumber, Live di
13.30 – 14.30 WIB
Channel Youtube e-Guru TV:
https://www.youtube.com/c/eGuruTV
Tanya jawab di
14.30 – 15.00 WIB Channel Youtube e-Guru TV:
https://www.youtube.com/c/eGuruTV
Materi IV : Presensi online / mengisi daftar hadir
Pengembangan Soft Melalui channel telegram
Skill Guru dalam Guru Era Digital: t.me/egurudigital
13.00 – 13.30 WIB
Mendalami Karakter atau melalui grup WA
Siswa
Sabtu, 29 Januari 2022
Penyampaian Materi dari
Nara sumber, Live di
13.30 – 14.30 WIB
Channel Youtube e-Guru TV:
https://www.youtube.com/c/eGuruTV
Tanya jawab di
14.30 – 15.00 WIB Channel Youtube e-Guru TV:
https://www.youtube.com/c/eGuruTV

6
B. Penyelenggara Kegiatan
Penyelenggara Diklat Nasional ini adalah e-guru.id yang merupakan salah satu platform
pelatihan guru dan pendidik.
C. Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan adalah seminar online yang diselenggarakan dengan tema “Menguatkan
Kompetensi Guru Menyongsong Kurikulum Paradigma Baru” dengan narasumber
Prof. H. SAID HAMID HASAN, MA. Ph.D, Dr. BUNYAMIN, M.Pd., MARJITO,
S.Pd., dan NUR WIDIASMARA, S.Psi.,M.Psi.,Psikolog

D. RINGKASAN MATERI
Kurikulum paradigma baru merupakan kurikulum baru yang sebelumnya telah
diimplementasikan di sekolah penggerak. Artinya kurikulum paradigma baru atau kurikulum
2022 ini telah melalui uji coba sebelum nantinya diterapkan.
Banyak sekali perubahan antara kurikulum 2022 dengan kurikulum 2013. Mulai dari regulasi
tentang tunjangan sertifikasi, beban mengajar guru, perbedaan karakteristik di setiap jenjang, dan
lain sebagainya.

Belum lagi dengan sistem belajar yang mengharuskan guru menggunakan berbagai pendekatan,
menggunakan model pembelajaran berbasis proyek ditiap pembelajaran, penggabungan mata
pelajaran, memuat muatan profil pelajar Pancasila, dan lain-lain.

Perubahan-perubahan itulah yang kemudian menuntut guru agar dapat menyesuaikan dengan
kurikulum paradigma baru ini. Dengan demikian perlu adanya kemampuan penyesuaian bagi
guru ketika suatu satuan pendidikan menerapkan kurikulum paradigma baru tersebut.

Kompetensi Guru

Berkaitan dengan perubahan kurikulum, tentunya kurikulum paradigma baru ini menekankan
kepada setiap guru untuk terus mneingkatkan kompetensinya. Sebagai dasar, ada 4 (empat)
kompetensi yang setidaknya wajib guru miliki yaitu kompetensi pedagogik, profesional,
kepribadian, dan kompetensi sosial.

Kompetensi yang akan sangat diuji ketika penerapan kurikulum paradigma baru adalah
kompetensi profesional. Kompetensi ini merupakan kemampuan penguasaan materi
pembelajaran dan mendalam.

Atau kompetensi profesional ini dapat juga didefiniskan sebagai kemampuan yang harus dimiliki
oleh guru dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan guru dalam
memperbaharui dan menguasai materi pembelajaran. Kompetensi profesional meliputi:
 konsep, struktur, metode keilmuan/teknologi/seni yang menaungi atau koheren dengan
materi ajar;
 materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah;
 hubungan konsep antar mata pelajaran terkait;

7
 penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari;
 kompetensi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan
budaya nasional.

Kurikulum paradigma baru mengulas dan mengevaluasi praktik-praktik pembelajaran yang


selama ini diterapkan melalui kurikulum 2013. Perbedaan yang akan semakin terasa ketika
kurikulum paradigma baru ini diterapkan adalah dalam praktik pembelajaran.

Oleh sebab itu, hendaknya guru memahami betul-betul bagaimana rancangan dan cara kerja
kurikulum paradigma baru tersebut. Meskipun kita ketahui bahwa kurikulum 2022 ini tidak
diwajibkan untuk diterapkan di satuan pendidikan.

Pembelajaran Berbasis Proyek di Kurikulum Paradigma Baru

Kurikulum paradigma baru mengharuskan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dikemas dalam
bentuk pembelajaran berbasis proyek. Hal ini berlaku mulai dari jenjang PAUD sampai dengan
SMA/SMK bahkan di SLB.

Pembelajaran berbasis proyek dapat dikerjakan oleh peserta didik baik secara individu atau
berkelompok yang tentunya dengan menggunakan fasilitas teknologi yang ada. Melalui
pembelajaran berbasis proyek ini guru dapat meminta peserta didik untuk mendesign sesuatu
yang bisa membentuk dan meningkatkan kemampuan kreatif peserta didik.

Hendaknya metode pembelajaran project based learning berpusat kepada peserta didik dan
melibatkan tugas-tugas yang berkaitan dengan kehidupan nyata. Oleh karena itu pemberian tugas
dapat dilakukan secara deskripsi dengan menjadikan sebagai tokoh utama. Misalnya, sebagai
ahli, sebagai atau juga bisa sebagai arsitek. Hal ini agar dapat menguatkan kesan belajar peserta
didik dalam belajar berbasis proyek.

Menurut informasi yang ada, pembelajaran berbasis proyek harus dilaksanakan minimal 2 kali
dalam satu tahun. Dengan demikian, peserta didik dituntut untuk menganalisa sampai membuat
produk pada saat belajar.

Kurikulum Paradigma Baru Menggabungkan Mata Pelajaran

Mata pelajaran pada kurikulum paradigma baru ini berbeda. Mata pelajaran IPA dan IPS akan
digabungkan menjadi IPAS. Langkah ini dilakukan sebagai upaya penyederhanaan mata
pelajaran.
Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi guru dalam melaksanakan kegiatan mengajar.
Guru perlu meningkatkan kompetensinya agar dapat memahami secara menyeluruh terkait
materi-materi yang dijadikan sebagai satu kesatuan.

Karena pada dasarnya antara mata pelajaran IPA dan IPS berbeda rumpun keilmuan. Yaitu
antara saintek dan sosial humaniora. Guru juga dalam hal ini perlu memahami kebijakan yang
berlaku terkait dengan penataan linieritas guru yan diatur di kurikulum paradigma baru.

Penguatan Profil Pelajar Pancasila di Kurikulum Paradigma Baru

8
Profil pelajar Pancasila di kurikulum paradigma baru ini merupakan tujuan akhir dari suatu
kegiatan pembelajaran yang berkaitan erat dengan pembentukan karakter peserta didik. Profil
pelajar Pancasila (P3) diharapkan dapat tercermin dalam konten dan/atau metode pembelajaran
di dalam suatu model pembelajaran.

Guru tidak perlu mencantumkan seluruhnya namun dapat memilih profil pelajar Pancasila yang
sesuai dengan kegiatan pembelajaran. Ada 6 (enam) dimensi profil pelajar Pancasila harus saling
berkaitan dan terintegrasi dalam seluruh mata pelajaran melalui beberapa hal.

Misalnya dalam yang berkaitan dengan profil pelajar Pancasila adalah mengenai materi atau isi
pelajaran, kemudian integrasi kegiatan pembelajaran berbasis proyek, penilaian, atau juga tema
pembelajaran yang memuat satu atau beberapa unsur dimensi profil pelajar Pancasila yang telah
ditetapkan.

Pembelajaran berbasis projek di kuirikulum paradigma baru ini dimaksudkan untuk menjadi
wadah dimensi penguatan profil pelajar Pancasila. Penguatan profil pelajar Pancasila juga dapat
dilakukan melalui kegiatan perayaan hari besar dan perayaan tradisi lokal.

Opsi Lain dari RPP di Kurikulum Prototipe

Dalam hal ini kita dapat merujuk pada e-book yang telah diterbitkan oleh Pusat Asesmen dan
Pembelajaran, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada tahun 2021 yang berjudul Panduan Pembelajaran dan
Asesmen Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.

Dalam e-book tersebut dijelaskan tentang modul ajar dan RPP di kurikulum prototipe ini. Berikut
isi penjelasan terkait dengan modul ajar dan RPP.

 Setiap satuan pendidikan yang menggunakan modul ajar yang telah disediakan oleh
pemerintah, maka modul ajar tersebut dapat dipadankan dengan RPP karena modul ajar
lebih lengkap dibanding RPP.
 Sekolah yang kemudian mengembangkan modul ajar secara mandiri, maka modul ajar
tersebut dapat dipadankan dengan RPP.
 Satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai perangkat ajar, baik modul ajar maupun
RPP dengan kelengkapankomponen dan format yang beragam sesuai dengan karakteristik
dan kebutuhan peserta didik.

Praktik Konsep Merdeka Belajar di Kurikulum Paradigma Baru

Kurikulum baru 2022 pada praktiknya banyak menerapkan konsep merdeka belajar. Terlihat
pada keleluasaan bagi peserta didik dan pendidik dalam melaksanakan Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM).

1. Keleluasaan bagi peserta didik

Hal itu dibuktikan dengan adanya keleluasaan peserta didik di jenjang SMA dalam menentukan
mata pelajaran yang disesuaikan dengan minat, bakat, dan aspirasinya. Selain itu, guru juga
diberikan kebebasan dalam menentukan metode atau pendekatan pembelajaran.

9
Salah satunya adalah guru tidak lagi diharuskan menggunakan pendekatan tematik pada
pembelajaran jenjang PAUD dan SD. Dengan demikian pembelajaran akan dilaksanakan sesuai
dangan kondisi dan kebutuhan yang ada.

2. Fleksibilitas bagi pendidik

Kurikulum paradigma baru dalam penerapannya cukup fleksibel. Artinya guru dapat
menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan kondisi yang ada. Pembelajaran dapat dilaksanakan
disesuaikan dengan kemampuan peserta didik dan disesuaikan dengan konteks muatan lokal.
Penerapan kurikulum paradigma baru yang menggaungkan konsep merdeka belajar yang berarti
guru sepenuhnya memiliki keleluasaan dalam memilih dan menetapkan metode atau pendekatan
pembelajaran di kelas.

Demikian resume ini disusun sebagai ringkasan kegiatan seminar online “Menguatkan
Kompetensi Guru Menyongsong Kurikulum Paradigma Baru”. Semoga kegiatan ini
terselenggara sesuai dengan harapan kami dan keinginan kita dan diharapkan dengan adanya
seminar online ini, pendidik tidak hanya mendapatkan ilmu atau menambah wawasan tetapi juga
diharapkan dapat menerapkan ilmu tersebut baik kepada peserta didik maupun teman sejawat.

Magetan, 31 Januari 2022


Mengetahui dan disahkan
Kepala SDN Tunggur Peserta Diklat

SUWARTO, S.Pd, M.Pd VICTORIA RATNA AMBARSARI,S.Pd


NIP. 19661231 198703 1 063 NIP. 19870406 201902 2 004

10
11

Anda mungkin juga menyukai