Disusun Oleh :
Galuh Prania Anindita, S.Pd.
NIP. 19800906 201903 2 009
Mengesahkan,
Kepala Sekolah
SMP Negeri 2 Petarukan
SURAT PENUGASAN
Nomor : 421.2 / 027 / 2020
Kepala Sekolah
SURAT PERSETUJUAN
Nomor : 421.2 / 028 / 2020
Kepala Sekolah
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Judul Diklat
B. Waktu Pelaksanaan
C. Tempat Kegiatan
D. Tujuan
E. Lama Waktu Pelaksanaan
F. Surat Penugasan
G. Penyelenggara
H. Surat Persetujuan Kepala Sekolah
I. Foto Kopi Sertifikat
A. Judul Diklat
Diklat ini mengambil judul “Diklat Diklat Peningkatan
Kompetensi Guru melalui Publikasi Ilmiah (Best Practice dan PTK)
serta Pembelajaran di Era Digital Tahun 2020”.
B. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan diklat adalah tanggal 1 s.d 3 Oktober 2020.
C. Tempat Kegiatan
Kegiatan diklat bertempat di SDN 16 Mulyoharjo Kec.
Pemalang Kab. Pemalang.
D. Tujuan
Berdasarkan paparan diatas, pengembangan diri dilakukan
oleh penulis dengan tujuan :
1. Mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan untuk meningkatkan
kompetensi sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik
kepada peserta didik
2. Mengumpulkan angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan
pangkat / jabatan setingkat lebih tinggi.
Manfaat yang diharapkan dari kegiatan pengembangan diri ini
antara lain adalah sebagai berikut:
1. Bagi Peserta Didik, akan memperoleh jaminan pelayanan dan
pengalaman belajar yang lebih efektif.
2. Bagi Guru, dapat memenuhi standar dan mengembangkan
kompetensinya sehingga mampu melaksanakan tugas-tugas
utamanya secara efektif sesuai dengan kebutuhan belajar peserta
didik untuk menghadapi kehidupan di masa datang.
3. Bagi Sekolah/Madrasah, akan mampu memberikan layanan
pendidikan yang berkualitas kepada peserta didik.
4. Bagi Orang Tua/Masyarakat, akan memperoleh jaminan bahwa
anak mereka mendapatkan layanan pendidikan yang berkualitas
dan pengalaman belajar yang efektif.
5. Bagi Pemerintah, akan memberikan jaminan kepada masyarakat
tentang layanan pendidikan yang berkualitas dan profesional.
E. Lama Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan diklat dimulai dari jam 08.00 s.d 16.00 WIB
selama 3 (tiga) hari atau 32 JP.
F. Surat Penugasan
Terlampir
G. Penyelenggara/Pelaksana
Diklat ini diselenggarakan oleh PGRI Cabang Pemalang
bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Pemalang.
Deskripsi Materi
Pembukaan
Merdeka Belajar
Senyatanya pada konteks inilah konsep “merdeka belajar” yang
sebelumnya digagas oleh Mas Menteri pun menjadi relevan. Gagasan
merdeka belajar merupakan konsep belajar secara mandiri dan kreatif
yang memungkinkan pihak-pihak yang terlibat untuk terus berinovasi,
terutama dengan membangun ekosistem pendidikan berbasis teknologi.
Namun, Merdeka belajar dapat diwujudkan pula dengan memaksimalkan
desain kurikulum dimana para ahli atau praktisi pendidikan, serta
organisasi profesi guru sudah banyak menyarankan agar Kemendikbud
segera menyusun kurikulum pendidikan di masa New Normal.
Pendidikan kita perlu “Adaptasi Kebiasaan Baru” dari segi
kurikulum dengan cara memaksimalkan implementasi kurikulum
berdasarkan kenyataan yang ada di tengah pandemi saat ini. Adaptasi
kurikulum bagi daerah yang mampu menggelar sistem pembelajaran
online harus bagaimana?, dan untuk daerah yang hanya mampu belajar
offline, adaptasi kurikulumnya harus seperti apa?. Begitu pula dengan
adaptasi guru dan dinas pendidikan di daerah tersebut dengan murid dan
masyarakat.
Menjadi sebuah kajian jika Kurikulum di era pandemi Covid-19
tentunya bukan kurikulum baru untuk mengganti kurikulum 2013 (K-13),
tetapi sebagai "kurikulum adaptif kebencanaan" yang juga bisa
diintegrasikan ke dalam kurikulum 2013 selama pandemi. Kondisi nyata
jika keberadaan sekolah dan masyarakat jelaslah tidak bisa
disamaratakan, mengingat fasilitas penunjang pendidikan setiap daerah di
Indonesia itu berbeda-beda.
Dengan kesenjangan pendidikan yang masih begitu nyata,
pandemi Covid-19 seolah membongkar bahwa akses pendidikan di
Indonesia tidak merata terkait dengan sarana dan prasarana. Masalah lain
untuk desentralisasi pendidikan pun harus dimaksimalkan, masing-masing
daerah tentunya memiliki sudut pandang dan kearifan lokal tersendiri
untuk dapat dikembangkan dalam upaya bersama-sama mewujudkan
SDM unggul.
Pendidikan yang ideal hakikatnya selalu bersifat “antisipatoris” dan
“prepatoris”, yakni selalu mengacu ke masa depan, dan selalu
mempersiapkan generasi muda untuk kehidupan masa depan yang jauh
lebih baik, bermutu, dan bermakna (Buchori, 2001a; 2001b). Dalam
konteks pemikiran seperti itu pula, maka konstruksi kurikulum pun secara
ideal seharusnya bersifat antisipatoris dan prepatoris bagi terwujudnya
pendidikan nasional yang ideal.
Akan tetapi, hingga dewasa ini pun kurikulum pendidikan nasional
belum sepenuhnya mampu menjadi instrumen yang efektif bagi
terwujudnya suatu pendidikan nasional yang ideal. Yang memberdayakan
manusia dan masyarakat Indonesia terlebih di saat kondisi pandemi maka
ketahanan dan kelayakan kurikulum pun kembali diuji. Mendesak saat ini
adalah berkaitan model pembelajaran selama pandemi Covid-19,
terutama pembelajaran jarak jauh. Hal tersebut memerlukan kurikulum
yang lebih sederhana dan luwes, jelaslah dibutuhkan secepatnya
perumusan kurikulum yang harus melibatkan berbagai pihak dan
mengutamakan kebutuhan belajar anak dengan kurikulum yang adaptif
dengan kondisi darurat saat pandemi Covid-19.
Adaptasi ini terkait empat dari delapan Standar Nasional
Pendidikan, yaitu standar isi, proses, penilaian pendidikan, dan
kompetensi kelulusan. Struktur Kurikulum 2013 yang padat harus
dilonggarkan, disesuaikan dengan kondisi guru dan siswa yang belum
ideal untuk pembelajaran jarak jauh. Tengok saja jika berkaca selama
hampir empat bulan yang sudah dilalui, banyak sekali yang harus menjadi
perhatian pihak sekolah seperti kegiatan KBM terkait pengaturan materi
yang disampaikan kepada peserta didik, strategi penyampaian materi,
sumber/ media/ sarana pembelajaran, durasi penyampaian, penilaian hasil
belajar, jadwal pelajaran baik daring, luring atau kombinasi (blended
learning), pola komunikasi dengan orang tua siswa selama PJJ, jadwal
kunjungan guru (jika diperlukan, khususnya bagi peserta didik yang tidak
memiliki smartphone/laptop, dan terbatas kuota internet), dan banyak hal
lainnya.
Sehingga paling utama dalam pembelajaran di masa “new normal”
adalah tetap berorientasi pada kebutuhan anak, dalam artian para peserta
didik mendapatkan pembelajaran yang menyenangkan, bermakna,
kontekstual, tidak diberikan beban belajar atau tugas yang berlebihan agar
mereka tidak stress demi menjaga kesehatan (fisik dan psikis) dan
menjaga daya tahan (imunitas) tubuh mereka.
Hal tersebut sebenarnya telah ditekankan oleh Kemdikbud agar
pembelajaran tidak harus terfokus kepada pencapaian seluruh target
kompetensi, tetapi menguatkan Pendidikan Karakter (PPK) dan
membangun kecakapan hidup (life skill) dalam menghadapi pandemi
Covid-19. Maka standar minimal pendidikan di tengah pandemi pun harus
lebih praktis dan berbeda dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP)
yang berlaku sekarang. Standar yang dimaksud mencakup capaian
kompetensi literasi dan numerasi siswa, sumber belajar, hingga evaluasi
dan asesmen pembelajaran.
Tentunya daya dukung kompetensi kreativitas dan inovasi guru pun
harus bisa menjawab makna “Merdeka Belajar”, seorang guru harus
mampu membangkitkan passion dan prinsip cara belajar siswanya.
Merdeka belajar siswa mampu menjadikan siswa belajar merdeka,
kemerdekaan belajar siswanya mampu membangun sikap, keterampilan
dan pengetahuan sesuai dengan learning outcome dari tuntutan Standar
Kompetensi Lulusannya ketika para siswa harus tetap belajar dalam
situasi darurat, saat para gurunya dan temannya tidak bisa bersamaan
dan bersama langsung dalam perilaku faktual belajarnya.
1. PTK adalah suatu proses dimana peneliti menguji proses pembelajaran mereka sendiri
secara sistematik untuk memeperbaiki sistem pembelajaran, proses cara kerja maupun
situasi pembelajaran.
2. PTK adalah kegiatan ilmiah mencermati proses keberlangsungan tindakan.
3. Intinya PTK dilakukan karena adanya masalah yang dihadapi pendidik dalam proses
pembelajaran.
4. Manfaat PTK
a. Untuk Guru : 1. Memperbaiki Kualitas Pembelajaran.
2. Mengembangkan Profesionalisme.
3. Guru menjadi lebih percaya diri.
4. Berperan aktif mengembangkan Pengetahuan dan
Keterampilan.
b. Untuk Murid : 1. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa / perkembangan
kemampuan diri
anak didik
2. Sesuai dengan kebutuhan siswa
- Subjek = Siswa
Dalam 1 semester hanya boleh melakukan 1 PTK. Tiap PTK minimal 2 siklus,
tiap siklus minimal 2 pertemuan
- Perlu = hal yang dilaporkan atau gagasan yang dituliskan harus sesuatu yang
diperlukan dan mempunyai manfaat menunjang pengembangan profesi guru
yang bersangkutan. Manfaat tersebut diutamakan untuk memperbaiki
pembelajaran di satuan pendidikan guru bersangkutan.
- Konsisten = Isi laporan harus sesuai dengan tugas p[okok guru. Isi laporan
harus berasa pada bidang tugas guru yang bersangkutan dan
mempermasalahkan tentang tugas pembelajaran yang sesuai dengan tugasnya
disekolah.
A. Bagian Awal
1. Judul
2. Halaman Persetujuan
4. Kata Pengantar
6. Abstrak
B. Bagian Isi
1. BAB I Pendahuluan
c. Tujuan
d. Kemanfaatan hasil penelitian : Bagi siswa, bagi guru dan bagi instransi
C. Bagian Penunjang
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran-lampiran
b. Contoh Hasil kerja siswa : tiap siklus sampel nilai tertinggi dan nilai
terendah
D. Seminar
Kirim Kuisioner
Kalau Anda sudah mengisi semua pertanyaan yang Anda ingin ajukan,
step terakhir ialah mengirimnya ke orang yang Anda inginkan. Bisa melalui
email atau menyalin link.
Caranya, klik “send” di kanan atas. Kemudian akan ada opsi mengirim
form ke email dengan menulis tujuan email dan pilih “include form in
email”. Langkah terakhir klik send yang ada di pojok kanan bawah.
Tindak Lanjut
Dampak
Nama
Tempat
Nama Kegiatan Diklat Kompetensi Nama Fasilitator Mata Kegiatan Penyelenggara Dampak
Jam
Diklat
Diklat Peningkatan SD Negeri 16 Pengembanga - Mualip, S.Pd., M.M - Kebijakan Dinas Penulis
Kompetensi Guru melalui Mulyoharjo n Keprofesian - Romdon Sutomo, Pendidikan dan mendapatkan ilmu
Publikasi Ilmiah (Best 1 s.d 3 Berkelanjutan S.Pd.,M.A
Pendidikan Kebudayaan dan keterampilan
Practice dan PTK) serta Oktober - Joko Sugiyanto, Pemerintah Kab. Pemalang dalam penyusunan
Pembelajaran di Era 2020 S.Pd., M.M.Pd. Pemalang publikasi ilmiah Best
Digital Tahun 2020 (32 JP) - Wiwik Indriyati, - Kiat Sukses Practice dan PTK
S.Pd. Penyusunan Best serta pembelajaran
- Sudirman, S.Pd. berbasis digital
- Pudiyono, S.Pd.,
Practice
M.Pd. - Teknik Pelaksanaan
Penelitian dan
Penyusunan Laporan
PTK
- Pembelajaran
Berbasis Digital
(Google Classroom
dan Google Form)
- Penilaian
Pembelajaran
Kurikulum 2013