Disusun Oeh:
PRODI PENJASKES
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan menurut
Permendiknas nomor 22 tahun 2006 ada 7 yaitu permainan dan olahraga, aktivitas
pengembangan, aktivitas senam, aktivitas ritmik, aktivitas air, pendidikan luar kelas, dan
kesehatan. Lingkup permainan dan olahraga meliputi beberapa aktvitas. Permainan bola
basket adalah salah satu dari aktivitas permainan. Berdasarkan hal tersebut guru harus
memberikan materi variasi gerak dasar lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif dalam
permainan bola basket kepada siswa.
Dalam permainan bola basket terdapat variasi gerak dasar yang meliputi lokomotor,
nonlokomotor dan manipulatif. Mempelajari variasi gerak dasar pada jenjang sekolah dasar
merupakan hal yang tidak asing lagi yang meliputi 3 macam yaitu lokomotor, nonlokomotor,
dan manipulatif. Gerak dasar tersebut dipelajari pada berbagai macam permainan dan
olahraga yang salah satunya adalah ke dalam permainan bola besar permainan bola basket.
Kondisi pandemi saat ini ada beberapa permasalahan diantaranya siswa tidak bisa
bertatap muka langsung. Hasil pembelajaran penjasorkes khususnya materi variasi gerak
dasar lokomotor nonlokomotor dan manipulatif dalam permainan bola basket masih rendah.
Hal tersebut bisa dilihat dari hasil evaluasi pada semester I tahun pelajaran 2020/2021 di
mana dari 30 siswa hanya 50% yang memperoleh nilai tuntas sebesar 70 atau hanya 15
siswa dari 30 siswa yang. Hasil yang rendah tersebut dikarenakan rendahnya minat belajar
siswa dan proses pembelajaran daring. Siswa merasa proses pembelajaran yang diberikan
guru tidak menarik sehingga siswa kurang minat dalam mengikuti pembelajaran yang
berdampak pada hasil belajar yang diperoleh. Guru masih menggunakan fasilitas yang ada
yaitu LKS dan buku modul yang sudah disediakan oleh sekolah.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan pada Bab IV Standar Proses disebutkan bahwa proses pembelajaran
pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No.19 tahun 2005 pasal 42 ayat 1 juga disebutkan bahwa pendidikan wajib memiliki sarana
yang meliputi perabot, peralatan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan
habis pakai, serta perlengkapan yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang
teratur dan berkelanjutan. Dari landasan seperti itu sudah jelas bahwa dalam proses
pembelajaran media memegang peranan penting dalam usaha mencapai tujuan pembelajaran
yang diharapkan. Penggunaan media yang interaktif dan menyenangkan adalah salah satu
cara guna memotivasi siswa sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran bisa efektif.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 tahun 2008 tentang guru Bab II
pasal 3 ayat 4 guru harus memiliki kompetensi pedagogik yang merupakan kemampuan
guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik. Salah satunya kemampuan guru dalam
pemanfaatan teknologi pembelajaran, ayat 7 guru harus memiliki kompetensi professional
yang merupakan kemampuan guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan,
teknologi, dan/atau seni dan budaya yang diampunya. Dari peraturan ini seharusnya guru
mengikuti perkembangan zaman agar kualitas pembelajaran lebih baik demi tercapainya
tujuan pendidikan.
Perkembangan teknologi media pembelajaran memberikan potensi besar dalam
merubah cara seseorang untuk belajar, untuk memperoleh informasi, menyesuaikan
informasi dan sebagainya. Media juga memberikan peluang bagi pendidik untuk
mengembangkan teknik pembelajaran sehingga menghasilkan hasil yang maksimal.
Demikian juga bagi pelajar, dengan media pembelajaran mereka dapat menyerap informasi
dengan cepat dan efisien. Menurut Hamalik (dalam Arsyad, 2013: 19) mengemukakan
bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar,
dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Menurut UNESCO pada tahun 2013 lalu, ada beberapa manfaat atau kegunaan ICT di
bidang pendidikan yang sangat penting antara lain bisa meningkatkan kesetaraan
pendidikan, Memudahkan dan memberikan akses luas terhadap pendidikan, bisa
meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen, pengelolaan dan administrasi lembaga
pendidikan, Bisa meningkatkan profesionalisme pengajar di bidang pendidikan,
Meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran antara guru dan murid.
Balajar dengan menggunakan indera pandang ganda (pandang dan dengar) akan
memberikan keuntungan bagi siswa. Siswa akan belajar lebih banyak daripada materi
pelajaran disajikan hanya dengan stimulus pandang atau hanya dengan stimulus dengar.
Perbandingan pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang dan indera dengar sangatlah
menonjol perbedaannya. Kurang lebih 90% hasil belajar seseorang diperoleh melalui indera
pandang, dan hanya sekitar 5% diperoleh melalui indera dengar dan 5% lagi dengan indera
lainnya Baugh (dalam Arsyad, 2010). Sementara itu (Dale dan Arsyad, 2010)
memperkirakan bahwa pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang berkisar 75%,
melalui indera dengar sekitar 13%, dan melalui indera lainnya sekitar 12%.
Berdasarkan penelitian Sovocom Company dari Amerika (Siswosumarto, 1994),
ditemukan adanya hubungan antara jenis media dengan daya ingat manusia untuk menyerap
dan menyimpan pesan, jenis media dengan kemampuan otak dalam mengingat pesan.
Kemampuan daya ingat media audio 10%, visual 40%, dan audiovisual 50%, sedangkan
tingkat kemampuan menyimpan pesan berdasarkan media audio kurang dari 3 hari 70% dan
setelah lebih dari 3 hari menjadi 10%, media visual kurang dari 3 hari 72% dan setelah lebih
dari 3 hari menjadi 20%, media audiovisual kurang dari 3 hari 85% dan menjadi 65%
setelah lebih dari 3 hari (Warsita, 2008: 125).
Atas dasar permasalahan tersebut di atas penulis ingin meneliti “Upaya Peningkatan
Hasil Belajar Variasi Gerak Dasar Lokomotor dalam Permainan Bola Basket Melalui Media
Gambar dan Video Pada Siswa Kelas IV UPT SDN 44 Gresik”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis mengedintifikasi masalah yang ada
sebagai berikut:
1. Pembelajaran di UPT SDN 44 Gresik masih dilakukan secara Daring sehingga siswa
tidak bisa bertatap muka langsung.
2. Media pembelajaran yang digunakan guru di UPT SDN 44 Gresik masih menggunakan
buku dan LKS yang disediakan sekolah.
3. Masih rendahnya nilai yang dicapai Siswa Kelas IV pada meteri variasi gerak
lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif daam permainan bola basket
C. Rumusan Masalah
Dari identifikasi masalah maka penulis akan merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah dengan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar variasi gerak dasar
lokomotor dalam permainan bola basket siswa kelas IV UPT SDN 44 Gresik?
2. Apakah dengan media video dapat meningkatkan hasil belajar variasi gerak dasar
lokomotor dalam permainan bola basket siswa kelas IV UPT SDN 44 Gresik?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah Penelitian ini bertujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui pengaruh media gambar dalam meningkatkan hasil belajar variasi gerak
dasar lokomotor dalam permainan bola basket pada siswa kelas IV UPT SDN 44
Gresik.
2. Mengetahui pengaruh media video dalam meningkatkan hasil belajar variasi gerak dasar
lokomotor dalam permainan bola basket pada siswa kelas IV UPT SDN 44 Gresik.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2. Media Video
Media pembelajaran yang kedua yaitu media video yang sudah dibuat oleh
peneliti yang sesuai dengan materi variasi gerak dasar lokomotor, nonlokomotor,
dan manipulative dalam permainan bola basket.
https://www.youtube.com/watch?v=C6R-mZWqNAc&t=225s
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat secara teoritis dari penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Sebagai bahan kajian ilmiah yang berhubungan dengan olahraga rekreasi.
b. Digunakan sebagai pedoman dalam penyelesaian masalah yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti dalam penelitian ini.
c. Sebagai bahan acuan dalam melakukan penelitian berikutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dan solusi dalam mengembangkan materi
ajar penjasorkes melalui media video pembelajaran.
b. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini dapat memberikan variasi pembelajaran penjasorkes guna
meningkatkan hasil belajar.
c. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tingkat keberhasilan penelitian yang
sudah dilakukan.
F. Batasan Istilah
Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini mengandung pengertian sebagai
berikut :
1. Upaya adalah usaha atau syarat untuk menyampaikan sesuatu maksud, akal, ikhtiar.
Indrawan W.S (2008).
2. Meningkatkan berarti usaha untuk menaikkan, mengangkat dan mempertinggi suatu
hasil. Ratu Aprilia S (2007)
3. Hasil belajar dibagi menjadi tiga yaitu Ranah kognitif, Ranah afektif, Ranah
psikomotoris.Sudjana (2010: 22-23)
4. Pangrazzi dalam Suherman mengemukakan bahwa gerakan-gerakan dasar fudamental
dibagi kedalam tiga rumpun gerak yaitu : gerakan lokomotor, non-lokomotor, dan
manipulatif.
5. Hambalik (dalam Marlen, dkk, 2014:5) menjelaskan bahwa Media gambar adalah segala
sesuatu yang diwujudkan secara visual ke dalam bentuk 2 dimensi sebagai curahan
ataupun pikiran yang bermacam-macam seperti lukisan, potret, slide, film, strip,
proyektor
6. Azhar Arsyad (2011 : 49) menyatakan bahwa video merupakan gambargambar dalam
frame, di mana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis
sehingga pada layar terlihat gambar hidup.
G. Asumsi
1. Hasil Belajar yaitu hasil belajar yang diperoleh siswa dari proses pengajaran yang
nampak dalam bentuk perubahan tingkah laku secara menyeluruh (Komprehensi) yang
terdiri atas unsur kognitif, afektif dan psikomotorik secara terpadu pada diri siswa.
(Sudjana, 2010: 37)
2. Dengan media guru dapat menyampaikan kata-kata yang tidak bisa guru ucapkan secara
langsung dan peserta didik akan lebih mudah mencerna bahan dengan bantuan media
(Djamarah dan Zain, 2010: 120).
3. Kemampuan daya ingat media audio 10%, visual 40%, dan audiovisual 50%, sedangkan
tingkat kemampuan menyimpan pesan berdasarkan media audio kurang dari 3 hari 70%
dan setelah lebih dari 3 hari menjadi 10%, media visual kurang dari 3 hari 72% dan
setelah lebih dari 3 hari menjadi 20%, media audiovisual kurang dari 3 hari 85% dan
menjadi 65% setelah lebih dari 3 hari (Warsita, 2008: 125).
H. Pertanyaan Penelitian
1. Seberapa besar peningkatan hasil belajar variasi gerak dasar lokomotor dalam permainan
bola basket pembelajaran pada siswa kelas IV UPT SDN 44 Gresik melalui media
gambar?
2. Seberapa besar peningkatan hasil belajar variasi gerak dasar lokomotor dalam permainan
bola basket pembelajaran pada siswa kelas IV UPT SDN 44 Gresik melalui media
video?
I. Hipotesis
Berdasarkan tujuan teoritis peneliti yang relevan dan asumsi diatas, maka hipotesis yang
akan diajukan dalam penelitian adalah:
1. Jika menggunakan media gambar hasil belajar variasi gerak dasar lokomotor dalam
permainan bola basket pada siswa kelas IV UPT SDN 44 Gresik akan meningkat.
2. Jika menggunakan media video hasil belajar variasi gerak dasar lokomotor dalam
permainan bola basket pada siswa kelas IV UPT SDN 44 Gresik akan meningkat.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat kaji tindak dengan menggunakan pedoman yaitu Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) atau disebut juga dengan Classroom Action Research (CAR).
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan
memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Fokus penelitian tindakan kelas adalah
pada siswa atau pada proses belajar mengajar yang terjadi di kelas. Suhardjono (2007).
Menurut Tarigan (2011 : 103) Penelitian tindakan kelas adalah sebuah penelitian yang
dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, dan
merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Prosedur penelitian
yang digunakan berbentuk siklus, di mana siklus ini tidak hanya berlangsung satu kali, tetapi
beberapa kali hingga tercapai tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran. Setiap siklus
terdiri dari empat kegiatan pokok yaitu rencana, tindakam, pengamatan, dan refleksi.
Keempat tahapan tersebut dilaksanakan secara berulang dalam bentuk siklus hingga seluruh
indicator tercapai. Dengan adanya pelaksanaan PTK ini diharapkan dapat memperbaiki dan
meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran, memperbaiki dan meningkatkan prestasi
belajar siswa, serta perbaikan dan peningkatan materi dan cara pembelajaran di kelas.
Penelitian tindakan kelas memiliki karakteristik sebagai berikut:
c. Metode utama adalah refleksi diri dengan tetap mengikuti kaidah-kaidah penelitian
Sedangkan tujuan utama penelitian tindakan kelas (PTK) adalah untuk perbaikan dan
peningkatan hasil belajar yang didapat dari praktik secara berkesinambungan serta berguna
untuk pengembangan kemampuan dan keterampilan guru dalam menghadapi permasalahan
actual pembelajaran di kelasnya atau di sekolahnya sendiri.
Dalam penelitian ini penulis merencanakan penelitian sampai dua siklus dan setiap siklus
memiliki tindakan yang berbeda. Dalam pelaksanaannya setiap proses penelitian merupakan
tindak lanjut dari siklus penelitian sebelumnya. Penelitian tindakan ini dilakukan melalui
putaran siklusnya terdiri dari rencana, tindakan, observasi dan refleksi. Seperti yang
digambarkan di bawah ini:
2. Rancangan Penelitian
Pada penelitian ini penulis melaksanakan penelitian sampai dua siklus (2 kali pertemuan)
kemudian diantara setiap siklusnya penelitian merencanakan kegiatan tindakan berbeda pada
setiap siklus, akan tetapi setiap siklus saling berkaitan, setiap proses penelitian merupakan
tindakan lanjutan dari siklus penelitian sebelumnya.
2. Tindakan
a. Mengamati – Peserta didik mengamati materi mealui media gambar tentang variasi
gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam permainan bola basket
yang diberikan oleh guru di Grup Whatsapp. (Creativity and innovation).
b. Menanya – Guru memberikan kesempatan siswa melalui orang tua untuk bertanya
tentang materi variasi gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam
permainan bola basket (Critical Thinking and problem solving)
c. Menalar – Siswa mencoba berdiskusi dengan orang tua atau orang disekitar,
(Collaboration and communication)
d. Mencoba – Siswa diberi kesempatan untuk mempraktikkan variasi gerak dasar
lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam permainan bola basket.
e. Mengkomunikasikan – Peserta didik menyampaikan proses melakukan pembelajaran
pada guru (Comunication)
f. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru melalui google form
g. Bekerjasama orang tua untuk merekam berupa video gerakan anak nya
h. Pengumpulan Tugas yang telah diberikan oleh guru melalui Whatsapp Grup
3. Observasi
a. Observasi dengan menggunakan format evaluasi
b. Mencatat perubahan-perubahan yang terjadi selama pembelajaran berlangsung
4. Refleksi
a. Melakukan evaluasi tindakan dengan hasil pekerjaan siswa yang sudah ada di google
form dan di grup Whatsapp
b. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus
berikutnya
c. Evaluasi tindakan Satu.
Siklus II
1. Rencana
a. Menyiapkan scenario pembelajaran yang berisi tentang kegiatan-kegiatan yang
dilakukan meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.
b. Menyiapkan Media Pembelajaran untuk siklus II dengan menggunakan media video
c. Menyiapkan instrument penilaian
d. Menyiapkan alat untuk dokumentasi
e. Menyiapkan anak untuk mengikuti proses pembelajaran.
2. Tindakan
a. Mengamati – Peserta didik mengamati video yang sudah dibuat peneliti tentang
variasi gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam permainan bola
basket yang diberikan oleh guru di Grup Whatsapp (Creativity and innovation).
b. Menanya – Guru memberikan kesempatan siswa melalui orang tua untuk bertanya
tentang materi variasi gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam
permainan bola basket (Critical Thinking and problem solving)
c. Menalar – Siswa mencoba berdiskusi dengan orang tua atau orang disekitar,
(Collaboration and communication)
d. Mencoba – Siswa diberi kesempatan untuk mempraktikkan variasi gerak dasar
lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam permainan bola basket.
e. Mengkomunikasikan – Peserta didik menyampaikan proses melakukan pembelajaran
pada guru (Comunication)
f. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru melalui google form
g. Bekerjasama orang tua untuk merekam berupa video gerakan anak nya
h. Pengumpulan Tugas yang telah diberikan oleh guru melalui Whatsapp Grup
3. Observasi
a. Observasi dengan menggunakan format evaluasi
b. Mencatat perubahan-perubahan yang terjadi selama pembelajaran berlangsung
4. Refleksi
a. Melakukan evaluasi tindakan dengan hasil pekerjaan siswa yang sudah ada di google
form dan di grup Whatsapp
b. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus
berikutnya
c. Evaluasi tindakan Satu.
C. Tempat dan Waktu
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di UPT SDN 44 Gresik.
2. Pelaksanaan Penelitian
Waktu yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 2 pertemuan
D. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penulisan
(Maksum, 2008:55). Dalam penilaian ini dilakukan beberapa instrumen untuk memperoleh
data di UPT SDN 44 Gresik yaitu instrumen penulisan digunakan untuk mengumpulkan data.
Sebelum digunakan dalam penulisan. Instrumen yang digunakan dalam penulisan ini adalah:
Tes yang digunakan seuai dengan instrument perangkat pembelajaran yang meliputi :
1. Tes Pengetahuan (Kognitif)
2. Tes Keterampilan (Psikomotor)
3. Lembar Pengamatan (Afektif)
1. Tes Pengetahuan
Untuk penilaian pengetahuan siswa ditugaskan untuk menjawab pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yaitu variasi gerak dasar lokomotor, non lokomotor, dan manipulatif
dalam permainan bola basket berbentuk soa essay.
SOAL
1. Apa yang dimaksud dengan gerak lokomotor? Sebutkan juga 3 contoh variasi gerakan
sesuai dengan apa yang kalian pelajari dalam modul/video/buku pegangan atau kalian
menemukan sendiri variasi gerakan!
2. Apa yang dimaksud dengan gerak nonlokomotor? Sebutkan juga 3 contoh variasi
gerakan sesuai dengan apa yang kalian pelajari dalam modul/video/buku pegangan atau
kalian menemukan sendiri variasi gerakan!!
3. Apa yang dimaksud dengan gerak manipulatif? Sebutkan juga 3 contoh variasi gerakan
sesuai dengan apa yang kalian pelajari dalam modul/video/buku pegangan atau kalian
menemukan sendiri variasi gerakan!!
KUNCI JAWABAN
1. Gerak lokomotor adalah gerakan yang dilakukan oleh manusia dan ditandai dengan
adanya perpindahan tempat dari tempat asal ke tempat yang lainnya. Contoh gerakan
Berjaan dan Berlari, berlari dan melompat, berjalan dan meloncat, atau variasi gerakan
yang lain yang siswa sebutkan namun gerakan itu termasuk gerakan lokomotor.
2. Gerak non lokomotor adalah gerakan yang dilakukan oleh manusia dan ditandai tanpa
adanya perpindahan tempat dari satu tempat ke tempat lainnya. Contoh gerakan
menekuk kaki dan membungkuk, berdiri dan mengayunkan lengan, menarik dan
Mengayunkan Lengan, atau variasi gerakan yang lain yang siswa sebutkan namun
gerakan itu termasuk gerakan nonlokomotor.
3. Gerak manipulatif adalah gerakan yang dilakukan dengan menggunakan alat bantu.
Contoh gerakan Menggiring dan mengoper bola, menangkap dan melempar bola,
menggiring dan menembak bola, mengoper dan menembak bola, atau variasi gerakan
yang lain yang siswa sebutkan namun gerakan itu termasuk gerakan manipulatif.
2. Tes Keterampilan
UNJUK KERJA
Buat vidio melakukan Variasi Gerak dasar lokomotor berjalan dan meloncat
ASPEK YANG INDIKATOR REDIKTOR CEKLIS
DINILAI
PANDANGAN Pandangan Ke Kedepan
BADAN Badan tegak
Sikap Awal
TANGAN Tangan di samping badan
KAKI Kaki selebar bahu
Pelaksanaan PANDANGAN Pandangan ke depan
ASPEK YANG INDIKATOR REDIKTOR CEKLIS
DINILAI
BADAN Badan tegak
TANGAN Tangan diayun sesuai kaki (tangan
lokomotor jalan kanan kaki kiri, tangan kiri kaki kanan)
KAKI Kaki melangkah sesuai tangan (kaki
kanan tangan kiri, kaki kiri tangan kalan
PANDANGAN Pandangan ke target
BADAN Badan tegak
Pelaksanaan
KAKI Kedua kaki ditekuk
lokomotor
Kedua kaki melakukan tolakan ke atas
meloncat
TANGAN Tangan ditekuk
Melakukan gerakan tembakan
PANDANGAN Pandangan ke target
BADAN Badan tegak
Sikap akhir KAKI Kedua kaki mendarat selebar bahu
TANGAN Tangan diturunkan setelah melakukan
tembakan
PENGOLAHAN SKOR
= x 100
3. Lembar Pengamatan
4. SKOR
SIKAP
1 2 3 4
1 Aktif
2 Disiplin
3 Tanggung jawab
4 Jujur
5 Kerjasama
Jumlah skor Maksimal 5 x 4 = 20
Nilai = (Perolehan skor/skor maksimal) x 100
Keterangan : beri tanda centang (√) sesuai dengan apa yang telah kalian lakukan dengan
memperhatikan komponen berikut : Sangat baik = 4, Baik = 3, Cukup= 2 Kurang = 1
E. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul dari tindakan disetiap siklus, selanjutnya data dianalisis melalui
tabulasi, persentase dan normative. Untuk melihat kualitas hasil tindakan disetiap siklus
f
P= x 100 %
digunakan rumus Subagio dalam Surisman (1997) sebagai berikut: N
Keterangan:
P: Prosentase keberhasilan
f: Jumlah siswa yang sudah di atas nilai minimal
N: Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran
Dalam penilaian afektif berbentuk predikat dimana predikatnya adalah Sangat Baik
(A), Baik (B), Cukup (C), Kurang (D), dan Kurang Sekali (E). Dari tabel nilai hasil
afektif yang diperoleh siswa dalam pembelajaran dapat diketahui bahwa hampir semua
siswa memperoleh nilai di atas Cukup. Dari tabel di atas dapat diuraikan siswa yang
memperoleh predikat sangat baik (A) ada 14 siswa, predikat baik (B) ada 9 siswa,
predikat cukup (C) ada 8 siswa, dan predikat kurang sekali (E) ada 1 siswa. Dengan
prosentase siswa yang memperoleh predikat Sangat Baik (A) 43,75%, predikat Baik (B)
28,13%, Predikat Cukup (C) 25%, Predikat Kurang (D) 0%, dan predikat Kurang Sekali
(D) 3,13%.
2. Daftar Nilai Hasil Pengetahuan
Dari tabel nilai hasil pengetahuan dapat diketahui ada siswa yang sudah mencapai
nilai minimal atau KKM. Ada 7 siswa yang masih belum mencapai KKM dan yang sudah
mencapai KKM ada 25 siswa. Jika diprosentase siswa yang belum mencapai KKM
21,88% sedangkan siswa yang sudah mencapai KKM 78,13%.
3. Daftar Nilai Hasil Keterampilan
Dari hasil nilai pengetahuan diatas dapat diketahui ada siswa yang belum mecapai
KKM dan ada juga yang sudah mencapainya. Dari 32 siswa ada 12 siswa yang belum
mencapai KKM dan ada 20 siswa yang sudah mencapai KKM. Jika diprosentase banyak
siswa yang belum mencapai KKM 37,50% Sedangkan yang sudah mencapai KKM
62,50%.
B. KESIMPULAN
Dari pelaksanaan pembelajaran PPL 1 Siklus 1 penulis menarik kesimpulan pada
capaian hasil belajar variasi gerak dasar lokomotor dalam permainan bola basket sudah
baik dalam aspek afektif dan kognitif atau pengetahuan. Namun dalam aspek psikomotor
atau keterampilan masih kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari prosentase ketuntasan hasil
belajar pada aspek psikomotor atau keterampilan yaitu 62,50%.
Dari hasil pembelajaran pada siklus 1 yang masih kurang memuaskan maka akan
dilakukan penelitian tindakan kelas siklus 2 yaitu menggunakan media video dalam upaya
meningkatkan hasil belajar variasi gerak dasar lokomotor dalam permainan bola basket
pada siswa kelas IV UPT SDN 44 Gresik
DAFTAR PUSTAKA
Indrawan WS (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Citra Umbara. Bandung.
Saputra, Y.M. (2000). Dasar-Dasar Keterampilan Atletik Pendekatan Bermain untuk Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama. Jakarta: Depdiknas. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar
dan Menengah. Bekerjasama dengan Direktorat Jendral Olahraga.
Sudjana Nana (1991). Teori Belajar untuk Pengajar. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia. Jakarta.
Surisman (1997). Upaya meningkatkan Kreativitas siswa melalui Alat Peraga dalam PBM
Matematika SDN 2 Segalaminder. Laporan PTK. Unila.
Tarigan, Herman. 2011. Jurnal Pendidikan Progresif. Lampung: Unit Databasedan Publikasi
Ilmiah FKIP Unila.