Anda di halaman 1dari 18

Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 32 Nomor 1 Tahun Hal.

01 -
Valentinus Galih Vidia Sebuah Tinjauan mengenai Penerapan Fisika Plasma pada Bidang
Putra

SEBUAH TINJAUAN MENGENAI PENERAPAN FISIKA PLASMA


PADA BIDANG TEKSTIL

A REVIEW ON THE APPLICATION OF PLASMA PHYSICS IN TEXTILE


SCIENCES
1* 2
1
Valentinus Galih Vidia Putra dan Tri Susanto
Jurusan Teknik Tekstil, Politeknik STTT Bandung, Jalan Jakarta No. 31, Bandung,
40272, Indonesia
2
Baristand Industri Palembang, Jalan Perindustrian II No. 12 Sukarami KM. 09 Palembang,
Sumatera Selatan, Indonesia 30152
* main
1
contributor and coresponding author
e-mail : valentinus@kemenperin.go.id

Diterima: 08 Desember 2020; Direvisi: 20 Desember 2020 - 07 Juni 2021; Disetujui: 27 Juni 2021

Abstrak
Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan fisika plasma telah menarik beberapa peneliti di industri tekstil
untuk dipelajari, dikarenakan teknologi ini dapat menghemat biaya produksi dan adanya sifat ramah
lingkungan sehingga penerapan fisika plasma dapat diimplementasikan dalam berbagai proses tekstil. Artikel
ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang penerapan plasma korona non-termal dalam
industri tekstil. Efisiensi pengolahan plasma korona dipengaruhi oleh beberapa karakteristik antara lain sifat
bahan tekstil, jenis pembangkit plasma korona, dan kondisi perlakuan plasma korona. Namun meskipun
begitu, penerapan fisika plasma pada tekstil belum sepenuhnya dipelajari serta dimanfaatkan secara
maksimal. Karena banyaknya aplikasi plasma korona di bidang industri tekstil, maka pada artikel ini diulas
tentang pengaruh perlakuan plasma dan penerapan plasma, terutama oleh plasma korona, terhadap bahan
tekstil.

Kata kunci : Fisika, industri, material tekstil, plasma.

Abstract
In recent years, plasma physics has attracted several researchers in the textile industry to study because this
technology can save production costs and is environmentally friendly. This article aims to show the
application of plasma physics that can be implemented in various textile processes and offer an overview of
non-thermal corona plasmas in the textile industry. The efficiency of corona plasma processing is influenced
by several characteristics, including the nature of the textile material, the type of corona plasma generator,
and the conditions of the corona plasma treatment. But even so, the application of plasma physics to textiles
has not been thoroughly studied and fully utilised. Due to the many applications of corona plasma in
the textile industry, this article examines the effect of plasma treatment and plasma application, especially by
corona plasma, on textile materials.

Keywords : physics, industry, textile material,


plasma.

PENDAHULUAN elektron jauh lebih besar dari suhu ion


plasma, dan plasma merupakan fase ke-
Penerapan ilmu fisika pada 4 pada suatu materi, yaitu selain
bidang tekstil, khususnya pada kajian padatan, cairan dan gas (Gambar-1).
elektrodinamika, dapat ditemui salah
satunya pada kajian mengenai teknologi
plasma. (Putra & Wijayono, 2019),
(Putra, Fitri, Purnama, & Mohamad,
2020), (Susan, Sjaifudin, & et.al, 2016),
Plasma adalah suatu gas yang
terionisasi beserta dengan keberadaan
sebaran elektron yang mana suhu dari
Gambar 1. Fase suatu materi

11
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 32 Nomor 1 Tahun Hal. 01 -
Valentinus Galih Vidia Sebuah Tinjauan mengenai Penerapan Fisika Plasma pada Bidang
Putra
Rauscher, Perucca, & Buyle
(2003) menyatakan bahwa dalam
pemodelan gelombang plasma dapat (12)
digunakan persamaan kontinuitas
massa, momentum dan energi serta
ketiga persamaan ini dapat dihubungkan
dengan persamaan medan
elektromagnetik pada persamaan Bentuk persamaan Maxwell pada
Maxwell. Bentuk persamaan Maxwell gelombang plasma berbeda dengan
dalam pemodelan gelombang plasma gelombang elektromagnetik umumnya
dapat umumnya dapat dijabarkan melalui dan dapat dibedakan melalui persamaan
Pers. (1) hingga Pers. (6) sebagai berikut Maxwell pada hukum Gauss. Bentuk
(Wangness, 1979), (Putra , 2019): persamaan gelombang elektromagnetik
umum (dalam medium konduktor dan
non konduktor) adalah sebagai berikut
(1) (Wangness, 1979), (Putra , 2019):

(2) (13)

(3) (14)
(4)
(15)
(5)
H= dengan (16)
(6)

D adalah medan listrik D, H adalah Berdasarkan jenis suhu pada


medan magnetik gelombang plasma dan generator plasma, maka plasma dapat
B adalah medan induksi magnetik diklasifikasikan ke dalam dua buah jenis
plasma, yaitu plasma panas bersuhu
gelombang plasma. Yang mana tinggi (thermal plasma) dan plasma
adalah densitas muatan pada plasma bersuhu rendah (non-thermal plasma),
serta adalah rapat arus pada plasma, yangmana pada plasma bersuhu rendah
serta dan adalah permitivitas ((non-thermal plasma)/plasma non
dan permeabilitas vakum antara termal) dapat dikarakteristikkan dengan
elektroda. Saat tidak terjadi polarisasi tidak adanya perubahan suhu pada
dan magnetisasi, maka persamaan daerah lingkungan sekitar (antara
Maxwell dapat dituliskan sebagai berikut elektroda dan lingkungan sekitar),
(Wangness, 1979), (Pers. (7) hingga sedangkan pada plasma termal atau
Pers. (10)) plasma bersuhu tinggi, besar energi
yang digunakan untuk mengionisasikan
(7) gas berkisar 10 eV hingga 100 eV
dengan suhu 10000 K hingga 100000 K
(8) (Chen, 1984) (Goldston & Rutherford,
1995) (Hamdani, 2019) (Lieberman &
(9) Lichtenberg, 1994), (Rauscher, Perucca,
& Buyle, 2003). Terdapat beberapa jenis
tipe generator plasma yang dapat
(10) diaplikasikan pada proses tekstil, yaitu
seperti plasma korona, plasma dielektrik
dengan barrier discharge (DBD), plasma glow
discharge bertekanan atmosfir (GD),
plasma jet bertekanan atmosfir (PJ) dan
sebagainya (Leroux, Perwuelz, &
(11) Campagne, 2006), (Chan, Ko, & Hiraoka,
1996), (Rauscher, Perucca, & Buyle,

22
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 32 Nomor 1 Tahun Hal. 01 -
Valentinus Galih Vidia Sebuah Tinjauan mengenai Penerapan Fisika Plasma pada Bidang
Putra

2003) (Tendero, Tixier, & Tristant, 2006), elektroda tersebut digunakan untuk
(Grace & Gerenser, 2003). Dari meminimalkan terjadinya lucutan spark
banyaknya jenis generator plasma, pada generator plasma, keuntungan dari
umumnya terdapat tiga generator plasma plasma DBD adalah adanya densitas
yang dipakai dalam proses tekstil. elektron yang tinggi mengakibatkan
Plasma korona adalah jenis plasma yang proses modifikasi permukaan material
sudah sangat dikenal dan banyak polimer tekstil menjadi lebih seragam,
digunakan. Plasma korona dapat namun dimungkinkan adanya kerusakan
dibangkitkan dengan beberapa material tekstil yang dikarenakan pijaran
konfigurasi elektroda yang tidak simetri mikro yang tidak seragam (Shishoo,
serta gas lingkungan (Putra & Wijayono, 2007). Jenis plasma GD adalah jenis
2019) (Pratama, 2020) (Rauscher, plasma yang seragam, stabil dan
Perucca, & Buyle, 2003). Plasma korona memiliki cara kerja mirip plasma korona,
memiliki besar medan listrik di sekitar hanya jenis plasma ini dibangkitkan
elektroda lancip dan tidak seragam, dalam suatu generator plasma yang
namun plasma korona memiliki berisi gas helium atau argon dan bahkan
kemampuan untuk modifikasi permukaan nitrogen, yang terkadang membutuhkan
substrat polimer khususnya material biaya pemeliharaan dan biaya alat yang
tekstil dengan cukup baik, walaupun cukup tinggi. (Shishoo, 2007), (Vesel,
memiliki kelemahan, yaitu tidak Mozetic, & Strnad, 2010) (Rauscher,
seragamnya dalam modifikasi sifat Perucca, & Buyle, 2003), (Morent, et al.,
polimer material tekstil. Salah satu 2008). Secara umum bentuk ketiga jenis
bentuk elektroda plasma korona yang plasma ini dapat diperlihatkan pada
sering digunakan adalah bentuk Gambar-3. Berdasarkan keuntungan dan
elektroda tip-silinder seperti pada kelemahan pada masing-masing
Gambar-2 (Putra, Fitri, Purnama, & generator plasma, hingga saat ini belum
Mohamad, 2020). dikaji lebih dalam jenis generator yang
paling ideal dan memiliki keuntungan
yang paling optimal, sehingga
penerapan teknologi plasma ini dapat
digunakan pada industri tekstil yang
membutuhkan teknologi yang minim
dalam biaya pemeliharaan, ramah
lingkungan, ekonomis dan mudah
diimplementasikan oleh pekerja tekstil di
sektor industri (Shishoo, 2007) (Kang &
Sarmadi, 2004).

Gambar 2. Jenis generator plasma korona


Lab Fisika-Mekatronika, Politeknik STTT
Bandung, Jawa Barat, Indonesia (Putra, Fitri,
Purnama, & Mohamad, 2020)

Plasma jenis lain yang dapat


diaplikasikan pada bidang tekstil adalah
plasma DBD. Plasma DBD dicirikan
dengan generator plasma yang memiliki Gambar 3. Jenis beberapa generator
plasma
densitas elektron yang tinggi, yang
umumnya pada elektroda terdapat suatu
Beberapa penelitian pemanfaatan
material dielektrik, seperti keramik atau
teknologi plasma pada bidang tekstil
kaca tipis pada satu elektroda atau
umumnya menggunakan jenis generator
keduanya. Bahan dielektrik pada

33
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 32 Nomor 1 Tahun Hal. 01 -
Valentinus Galih Vidia Sebuah Tinjauan mengenai Penerapan Fisika Plasma pada Bidang
Putra
plasma pijar korona dengan
menggunakan elektroda tidak simetri,
tegangan tinggi DC, tekanan atmosfer,
serta gas lingkungan sekitar (Putra &
Wijayono, 2019) (Putra, Fitri, Purnama, &
Mohamad, 2020) (Putra, Mohamad, &
Wijayono, 2020), (Zaenul, Dhyan, Herli,
& et.al., 2017) (Marcandalli & Riccardi,
2007). Pada sistem generator plasma
korona penerapan teknologi plasma di
bidang tekstil memungkinkan besarnya
energi elektron dan spesies plasma yang
terbentuk dapat memicu reaksi pada Gambar 4. Hasil penurunan COD untuk
daerah plasma tanpa adanya suatu plasma, elektrokoagulan, plasma-
panas yang tinggi yang dapat merusak elektrokoagulan dan elektrokoagulan-plasma
sifat fisik suatu material tekstil yang (Putra, Mohamad, & Yusuf, 2020)
dipapari dengan gelombang plasma.
Plasma bersuhu rendah, seperti plasma Contoh pengaplikasian teknologi
korona, plasma GD dan plasma DBD plasma lain adalah pada penerapan
adalah beberapa contoh generator teknologi plasma dalam modifikasi
plasma yang cukup banyak digunakan struktur permukaan nano kain, sifat daya
dalam proses tekstil dikarenakan serap (wettability) kain tekstil, modifikasi
umumnya banyak material tekstil adalah tegangan permukaan kain, pengolahan
polimer yang tidak tahan panas dan limbah dsb telah diteliti oleh beberapa
sensitive dengan perubahan suhu yang peneliti (Putra & Wijayono, 2019),
tinggi. Penerapan plasma korona pada (Putra, Fitri, Purnama, & Mohamad,
bidang tekstil di Indonesia telah banyak 2020), (Putra, Mohamad, & Yusuf, 2020),
diteliti oleh beberapa peneliti dan (Putra, Mohamad, & Wijayono, 2020)
pengaplikasian teknologi plasma korona (Putra, Mohamad, & Yusuf, 2020), (Murti
pada bidang tekstil saat ini telah cukup
banyak diteliti, seperti penerapan & Putra, 2020), (Hamdani, 2019),
teknologi plasma korona yang (Zulfikar, 2019), (Pratama, 2020),
dikombinasikan dengan metode (Susan, Sjaifudin, & et.al, 2016), (Zaenul,
elektrokoagulan listrik DC pada bidang Dhyan, Herli, & et.al., 2017). Penerapan
tekstil khususnya pada pengolahan teknologi plasma korona pada bidang
limbah yang salah satunya telah tekstil memberikan banyak keuntungan
dikerjakan oleh (Putra, Mohamad, & dibandingkan dengan proses kimia
Yusuf, 2020) yang bertujuan untuk dapat konvensional (Rauscher, Perucca, &
mengurangi kadar chemical oxygen Buyle, 2003). Beberapa peneliti di
demand (COD) pada limbah tekstil, Indonesia telah melakukan kajian
khususnya pada limbah batik (hasil mengenai penerapan teknologi plasma
penurunan COD dapat diperlihatkan pada bidang tekstil, seperti modifikasi
seperti pada Gambar 4). Dari Gambar 4 permukaan kain tekstil agar lebih
dapat dilihat bahwa kombinasi antara memiliki efek kasar dalam skala
proses plasma dan elektrokoagulasi nanometer sehingga dapa
memberikan kadar chemical oxygen meningkatkan besar teganga
t
demand (COD) yang secara signifikan permukaan kain, gaya gesek kain,
n serta
lebih rendah dibandingkan proses usaha adesif (work of adhesion) pada
tunggal plasma atau elektrokoagulasi kain (Putra & Wijayono, 2019),
saja. (Hamdani, 2019), (Putra, Mohamad, &
Yusuf, 2020). Hasil penelitian
memperlihatkan bahwa penerapan
teknologi plasma untuk meningkatkan
daya serap dan daya adesif pada kain
dapat digunakan dengan menggunakan
generator plasma pijar korona dengan

44
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 32 Nomor 1 Tahun Hal. 01 -
Valentinus Galih Vidia Sebuah Tinjauan mengenai Penerapan Fisika Plasma pada Bidang
Putra

sumber luaran listrik tegangan tinggi dan


bentuk elektroda tidak simetri. Teknologi
plasma korona dalam modifikasi sifat
serap dan adesif kain pada penelitian
kain (Putra & Wijayono, 2019),
(Hamdani, 2019), (Putra, Mohamad, &
Yusuf, 2020) tidak memerlukan larutan
zat kimia dan sumber pelarut air yang
banyak, sehingga proses modifikasi
permukaan nano kain tersebut memiliki
nilai ekonomi yang tinggi dan merupakan
proses yang ramah lingkungan. Manfaat
teknologi plasma umumnya berkaitan
dengan pengurangan limbah tekstil
dalam memodifikasi daya serap dan sifat
adesif kain serta bahaya limbah kimia Gambar 5. Beberapa jenis spesies plasma
tekstil yang dapat merusak lingkungan (Heinlin, Isbary, Stolz, Morfill, & et.al., 2010)
(Morent, et al., 2008), (Rauscher,
Perucca, & Buyle, 2003), (Shishoo, Beberapa peneliti menyatakan
2007). Banyaknya pemanfaatan plasma bahwa teknologi plasma adalah salah
yang saat ini digunakan pada bidang satu teknologi yang mampu untuk
tekstil dikarenakan adanya generator mencangkokkan beberapa spesies aktif
plasma dapat membangkitkan spesies- tersebut untuk menyatu dengan
spesies plasma yang terdiri dari, yaitu permukaan material tekstil yang dapat
sebagai berikut: 1) spesies oksigen dilihat dari adanya perbedaan pada
reaktif (reactive oxygen species /ROS) gugus fungsi di FTIR (Murti & Putra,
yang terdiri dari O, OH, H2O2, O3; 2) 2020) (Putra, Mohamad, & Wijayono,
spesies nitrogen reaktif (reactive nitrogen 2020) (Pratama, 2020) (Shishoo, 2007)
species/ RNS) yang terdiri dari NO dan (Marcandalli & Riccardi, 2007) (Susan,
NO2; 3) gelombang elektromagnetik UV- Widodo, & Nur, 2017). Dikarenakan
banyaknya penerapan teknologi plasma
A, UV-B dan UV-C, partikel-partikel
pada bidang tekstil (seperti dalam proses
bermuatan seperti elektron dan ion
sterilisasi kain, modifikasi sifat material
positif/negative, seperti pada Gambar-5
tekstil baik membantu proses wettability
(Heinlin, Isbary, Stolz, Morfill, & et.al.,
dan adesif kain, membantu pada proses
2010). Proses pembangkitan spesies
penyempurnaan tekstil seperti dalam
plasma dalam generator plasma korona
proses pencelupan dsb) khususnya
melibatkan proses ionisasi dan
penerapan plasma korona, maka pada
rekombinasi. Saat suatu partikel (A)
artikel bermaksud untuk memaparkan
dikenai electron e, maka dapat terjadi
penerapan teknologi plasma korona dan
suatu peristiwa proses ionisasi
efek paparan plasma pada substrat kain
, pada proses tekstil secara lebih detail. Artikel ini
rekombinasi dapat terjadi setelah proses berfokus pada penerapan dan hasil
ionisasi seperti penelitian serta kajian penerapan
dengan A adalah partikel netral, teknologi plasma pada bidang tekstil dan
adalah partikel ion positif yang tidak pada kajian penerapan pada
kehilangan electron dan adalah bidang lain, seperti pada sterilisasi
partikel radikal yang mendapatkan material dan medis seperti yang telah
elektron yang dekat dengannya banyak dilakukan oleh banyak peneliti
(Rauscher, Perucca, & Buyle, 2003). lain di bidang selain tekstil (Fridman, et
al., 2008) (Kaiser, Baumgartnet, Schultz,
Walker, & Rauchle, 1999) (Laroussi,
2002) (Laroussi, 2018) (Laroussi, 1996)

55
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 32 Nomor 1 Tahun Hal. 01 -
Valentinus Galih Vidia Sebuah Tinjauan mengenai Penerapan Fisika Plasma pada Bidang
Putra
(Laroussi & Xandkeidar, 2017) (Sakudo Beberapa partikel plasma ini memiliki
& Shintani, 2010). Dalam menjelaskan besar energi yang cukup untuk
Dan memaparkan penerapan teknologi memisahkan ikatan-ikatan kimia (ikatan
plasma korona dan efek paparan plasma ionik atau ikatan kovalen, ikatan
pada material tekstil, maka pada artikel hidrogen, ikatan van der waals) dan
ini dijelaskan beberapa hal seperti: a) memicu adanya reaksi pada permukaan
penerapan plasma korona dalam substrat tekstil (Prat, Shi, & Clouet,
modifikasi sifat permukaan nanometer 1997) (Shishoo, 2007). Besar kedalam
material tekstil; b) Efek paparan plasma permukaan substrat tekstil yang dapat
korona terhadap material kain tekstil; ; c) ditumbuk oleh spesies plasma berkisar
Penerapan plasma korona dalam bidang apda ordo nanometer (kurang lebih 10
tekstil maju. nanometer) (Buyle, 2009). Pada material
berpori seperti tekstil adanya tumbukan
METODE pada material berpori tersebut dapat
memodifikasi permukaan dalam material
Metode penulisan artikel ilmiah ini tekstil berpori tersebut. Beberapa peneliti
adalah kajian narrative. Identifikasi dan (Pratama, 2020) (Putra, Mohamad, &
rangkuman artikel disusun dan dituliskan Wijayono, 2020) memperlihatkan bahwa
sebagai satu artikel kajian. Tahapan dengan pengujian FTIR pada kain yang
review ini meliputi: penentuan topic dan diberi perlakuan plasma akan mengubah
pembatasan bahasan; seleksi literature struktur molekul dan gugus fungsi
sesuai topic dan kebaruan bahasan hasil material kain. Besar pengaruh tumbukan
penelitian; pengolahan data sesuai spesies plasma pada material kain tekstil
dengan topic dengan metode kualitatif; sangat erat hubungannya dengan sifat
penulisan artikel dan penarikan material kain tekstil tersebut, bentuk
kesimpulan. anyaman kain tersebut dan juga jenis
gas yang digunakan (Wang, Du, & Qui,
HASIL DAN PEMBAHASAN 2011). Pada plasma korona, perpaduan
jenis gas sangat menentukan jenis
PENERAPAN PLASMA KORONA spesies plasma yang terbentuk dan juga
DALAM MODIFIKASI SIFAT akan sangat menentukan sifat material
PERMUKAAN NANOMETER yang terpapar oleh spesies plasma
MATERIAL TEKSTIL tersebut. Beberapa peneliti umumnya
Plasma korona di Indonesia
menggunakan plasma korona dengan
umumnya dapat digunakan sebagai
gas oksigen, udara lingkungan, argon,
suatu teknologi untuk modifikasi sifat
permukaan material tekstil. Beberapa helium, nitrogen, hydrogen untuk
peneliti (Hamdani, 2019) (Murti & Putra, membentuk sifat hidrofilik pada material
2020) (Putra & Wijayono, 2019) (Putra, tekstil serta untuk meningkatkan sifat
Fitri, Purnama, & Mohamad, 2020) adesif dan basah apda material kain
(Putra, Mohamad, & Wijayono, 2020) sehingga dapat membantu dalam proses
(Putra, Mohamad, & Yusuf, 2020) telah pelapisan tipis. (Shahidi, Wiener, &
memperlihatkan bahwa plasma korona Ghoranneviss, 2013) (Hamdani, 2019).
dapat memodifikasi sifat material kain, Beberapa peneliti (Leroux, Perwuelz, &
seperti pengikisan (etching), Campagne, 2006) (Putra & Wijayono,
pembersihan permukaan (cleaning), 2019) (Rauscher, Perucca, & Buyle,
pencakokan (grafting), sterilisasi material 2003) menggunakan plasma korona
kain, peningkatan sifat adesif kain dan dengan udara lingkungan dan juga gas-
gas seperti oksigen, nitrogen untuk dapat
sebagainya. Saat suatu material
melakukan proses etsa (etching). Besar
dipapari dengan gelombang plasma,
etsa dan kekasaran pada permukaan
maka permukaan material tersebut akan nano bergantung pada besar tegangan
ditumbuk oleh berbagai partikel plasma listrik dan energi yang diberikan serta
(elektron, ion, radikal, ROS, RNS, sinar besar tekanan gas yang diberikan.
UV, dan partikel netral) dengan suatu Secara umum beberapa peneliti (Morent,
besar gaya dan energi tertentu. et al., 2008) (Rauscher, Perucca, &

66
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 32 Nomor 1 Tahun Hal. 01 -
Valentinus Galih Vidia Sebuah Tinjauan mengenai Penerapan Fisika Plasma pada Bidang
Putra

Buyle, 2003) menyatakan bahwa akan (Pratama, 2020), (Murti & Putra, 2020)
terdapat empat jenis efek yang (Putra, Mohamad, & Wijayono, 2020)
didapatkan dengan adanya paparan memperlihatkan bahwa proses etsa pada
spesies plasma pada material tekstil, material kain tekstil dapat terjadi pada
yaitu: adanya pengetsaan (etching), gas lingkungan sekitar yaitu dengan
pembersihan pada permukaan (surface adanya efek kasar pada permukaan
cleaning), polimerisasi dan juga aktivasi serat yang dilihat menggunakan alat uji
permukaan. SEM (Gambar 6) dan adanya
perubahan gugus fungsi yang diuji
Penerapan plasma dalam proses menggunakan alat uji FTIR, seperti yang
pengetsaan material tekstil (Etching) dikatakan oleh Putra, Mohamad, &
Pengetsaan dengan plasma Wijayono (2020) dan (Shishoo, 2007)
korona mengakiabtkan adanya memperlihatkan adanya perubahan
pengurangan partikel pada permukaan gugus fungsi seperti munculnya gugus
material dari material substrat yang fungsi tambahan seperti hidroksil (C-
dipapari dengan spesies plasma baik OH), karboksil (O=C-OH), karbonil
secara proses fisika maupun secara (C=O), grup amino (NH2) yang akan
proses kimia pada partikel permukaan meningkatkan efek serapan pada
yang memiliki massa molekul ringan material (Gambar 7). Pratama (2020)
sehingga dapat menghasilkan suatu telah berhasil melakukan modifikasi
senyawa yang mudah mengalami permukaan kain tenun anyaman polos
penguapan. Gas seperti argon, helium, TC (75 : 25) dengan pelapis karbon
oksigen dan nitrogen umumnya untuk pembuatan material anti radiasi
digunakan untuk melakukan proses etsa menggunakan treatment plasma pijar
pada material tekstil yang merupakan korona multi titik-bidang (bentuk
suatu polimer. Besar etsa bergantung generator plasma korona dapat
pada jenis substrat, besar tegangan diperlihatkan pada Gambar 8).
listrik, besar laju aliran udara dan jenis
gas dalam chamber. Beberapa peneliti

77
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 32 Nomor 1 Tahun Hal. 01 -
Valentinus Galih Vidia Sebuah Tinjauan mengenai Penerapan Fisika Plasma pada Bidang
Putra

Gambar 6. Hasil penampakan visual SEM: A) Material serat tekstil kontrol dan B) material
serat tekstil dnegan perlakuan paparan radiasi plasma (Pratama, 2020)

Gambar 7. Hasil uji FTIR perubahan gugus fungsi (Murti & Putra, 2020).

88
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 32 Nomor 1 Tahun Hal. 01 -
Valentinus Galih Vidia Sebuah Tinjauan mengenai Penerapan Fisika Plasma pada Bidang
Putra

besar energi listrik yang diberikan, maka


a) semakin besar spesies plasma yang
terbentuk dan semakin besar tumbukan
Elektroda titik positif pada substrat (Putra, Mohamad, &
Wijayono, 2020) (Pratama, 2020). Hasil
penelitian lain yang berkaitan dengan
Material tekstil paparan radiasi plasma untuk
meningkatkan efek etsa pada substrat
Elektroda negatif kain dapat dilakukan dengan
peningkatan kecepatan spesies plasma
yaitu dengan meningkatkan besar
tegangan dan energi pada pembangkit
plasma (Zeuner, Meichsner, & Poll,
b) 1995).
Elektroda titik
Penerapan plasma dalam proses
pembersihan permukaan material
tekstil (Surface Cleaning)
Proses pembersihan permukaan
dengan plasma atau surface cleaning
melibatkan adanya penghilangan
Elektroda negatif pengotor (impuritas) dan zat pencemar
(contaminant) seperti oli, debu, minyak
dsb pada permukaan substrat. Plasma
korona dapat digunakan dalam
Gambar 8. Bentuk elektroda plasma korona
multi-titik a) dengan adanya kain tekstil dan
pembersihan pengotor dan pencemar ini
b) tanpa adanya material kain tekstil pada dengan cara menembakkan spesies
daerah diantara elektroda positif dan plasma ke substrat, terutama zat
elektroda negatif (Pratama, 2020) pencemar yang mudah menguap dan zat
pengotor ringan, namun sifat
Matthews, Hwang, & al (2004) keseluruhan material (bulk properties)
memperlihatkan bahwa perlakuan dari material kain tekstil tidak berubah
plasma dapat meningkatkan laju etsa secara signifikan. (Hamdani, 2019)
dari substrat PET. Hasil penelitian (Morent, et al., 2008).
memperlihatkan bahwa adanya reaksi
kimia pada atom oksigen dengan polimer Penerapan plasma dalam proses
akan menghasilkan proses etsa yang aktivasi permukaan material tekstil
cukup baik. Hasil penelitian lain juga (Surface Activation)
telah dilakukan dengan memberikan gas Proses aktivasi permukaan
oksigen pada berbagai jenis polimer. melibatkan adanya paparan spesies
Hasil penelitian menunjukkan bahwa plasma terhadap permukaan substrat.
kekuatan ikatan polimer dapat ditentukan Proses aktivasi ini akan memberikan
dari laju pengurangan massa pada suatu gugus fungsi baru pada material
berbagai kasus. Ikatan kuat seperti yang dipapari oleh spesies yang
ikatan kovalen dan grup fungsional polar dibentuk pada plasma korona. Beberapa
akan berkurang sangat signifikan peneliti (Murti & Putra, 2020) (Putra,
begitupun ikatan hidrogen (Taylor & Mohamad, & Wijayono, 2020)
Wolf, 1980). Beberapa peneliti juga memperlihatkan adanya proses aktivasi
memperlihatkan bahwa adanya kenaikan permukaan pada kain yang dipapari
laju etsa dapat disebabkan dengan spesies plasma. Putra, Mohamad, &
bertambahnya besar tegangan dan Wijayono ( 2020) dan (Shishoo, 2007)
energi listrik yang diberikan. Semakin memperlihatkan adanya perubahan

99
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 32 Nomor 1 Tahun Hal. 01 -
Valentinus Galih Vidia Sebuah Tinjauan mengenai Penerapan Fisika Plasma pada Bidang
Putra
gugus fungsi seperti munculnya gugus Schulte, 2007) (Grace & Gerenser, 2003)
fungsi tambahan seperti hidroksil (C- (Tendero, Tixier, & Tristant, 2006).
OH), karboksil (O=C-OH), karbonil
(C=O), grup amino (NH2) yang akan Penerapan plasma dalam proses
meningkatkan efek serapan pada Polimerisasi material tekstil
material serta terjadinya perubahan Rauscher, Perucca, & Buyle
derajat polimerisasi (dapat dilihat dari (2003) menyatakan bahwa polimerisasi
pengurangan massa pada material yang adalah proses beraksinya molekul
telah terpapar plasma). Pratama (2020) monomer (struktur molekul yang dapat
menyatakan bahwa gugus fungsi hidrofil berikatan secara kimia dengan struktur
yang terdiri dari gugus fungsi hidroksil, molekul lain untuk menyusun rantai
karbonil, karboksil dan amino umumnya molekul polimer yang panjang dan
tampak pada material tekstil yang berulang, contoh dari monomer adalah
dipapari oleh plasma korona dengan gas rantai hidrokarbon yang terdapat pada
yang berasal dari udara sekitar. Hasil molekul poliester yangmana tersusun
riset menunjukkan bahwa adanya dari rantai C dan H). pada bidang tekstil,
perlakuan plasma mengakibatkan sifat umumnya material tekstil (Kevlar,
material akan menjadi lebih adesif dan polyester, nilon, poliuretan, poliamida,
memiliki daya serap yang baik (Putra, dsb) mengalami polimerisasi kondensasi
Mohamad, & Wijayono, 2020). Beberapa yangmana proses pembentukan polimer
peneliti (Rauscher, Perucca, & Buyle, melalui penggabungan molekul-molekul
2003) (Shahidi, Wiener, & Ghoranneviss, kecil lewat reaksi yang melibatkan gugus
2013) menyatakan bahwa aktivasi fungsi dengan atau tanpa diikuti dengan
permukaan oleh plasma korona dapat lepasnya molekul kecil seperti air
terjadi melalui penembakan (dengan kata lain polimerisasi
(bombardment) permukaan kain tekstil kondensasi hanya dapat dilakukan oleh
dengan spesies plasma yang akan monomer yang mempunyai suatu gugus
melepaskan ikatan kimia seperti ikatan fungsi tertentu) dilain hal pada bidang
kovalen dan ikatan hidrogen serta akan tekstil juga terdapat polimerisasi adisi,
menghasilkan radikal bebas pada yangmana polimerisasi ini adalah proses
substrat yang dikenai paparan. Radikal penambahan monomer melalui pemacu
permukaan akan berinteraksi dengan intermediet seperti radikal, anion, kation
spesies plasma yang berasal dari gas yang kemudian akan membentuk polimer
pada chamber generator plasma untuk (umumnya polimerisasi adisi terjadi pada
membentuk gugus fungsi seperti monomer yang memiliki ikatan rangkap,
hidroksil, karbonil, karboksil dan amina sehingga adanya polimerisasi adisi ini
pada permukaan substrat, sebagai akan mengakibatkan terbukanya ikatan
contoh adanya gas oksigen pada rangkap menjadi ikatan tunggal, contoh
generator plasma akan membangkitkan polimerisasi adisi adalah PE atau
gugus fungsi hidrofilik dan proses polietilena (etena C2H4) dan poliestirena
pencakokan (grafting) molekul polar, PS yang umum digunakan pada kain nir
sehingga akan meningkatkan tegangan tenun sebagai binder). Pada proses
permukaan kain dan juga energi adesif polimerisasi dengan plasma korona
permukaan kain, namun adanya gas CF4 umumnya dapat diperlihatkan pada
pada plasma chamber akan memberikan peristiwa paparan radiasi plasma pada
efek perubahan material menjadi lebih material tekstil. Sebuah pelapisan
hidrofobik (anti air). Umumnya polimer tipis dengan teknologi plasma
penggunaan perlakuan plasma pada akan dibentuk pada suatu permukaan
material tekstil saat ini digunakan untuk substrat melalui proses polimerisasi dari
meningkatkan besar energi permukaan sebuah monomer organik seperti metana
kain yang dapat digunakan untuk proses (CH4), etana (C2H6) dsb. Rauscher,
pelapisan tipis, pencelupan dan juga Perucca, & Buyle (2003) menyatakan
proses printing pada bidang tekstil bahwa suatu spesies plasma digunakan
(Murti & Putra, 2020) (Thurston, Clay, & sebagai inisiator (I) yang dapat

11
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 32 Nomor 1 Tahun Hal. 01 -
Valentinus Galih Vidia Sebuah Tinjauan mengenai Penerapan Fisika Plasma pada Bidang
Putra

menghasilkan suatu partikel radikal Tabel 1. Penurunan massa kain Poliester-


yang akan dipaparkan pada substrat Cotton (TC) (Hamdani, 2019)
polimer tekstil sehingga akan Waktu Tegangan Selisih
menghasilkan suatu reaksi lebih lanjut. paparan plasma (kV) massa
plasma (s) sebelum
Hasil dari paparan radikal awal ini akan
dan setelah
menghasilkan radikal-radikal baru. Jika
plasma (gram)
adalah monomer, adalah konstanta
laju kinetik, adalah radikal awal, 60 11 0,02453
adalah radikal-radikal 30 11 0,00020
baru yang dibentuk oleh proses paparan 10 11 0,00014
radikal awal ke monomer, maka dapat
dituliskan persamaan reaksinya menjadi Adanya polimerisasi awal yang
(Pers. (17) hingga Pers. (20): diakibatkan paparan spesies plasma (ion
positif atau ion negatif, elektron dan UV)
(17) akan mengakibatkan reaksi polimerisasi
berantai (Rauscher, Perucca, & Buyle,
2003). Sebagai contoh penerapan
(18) adanya polimerisasi pada material tekstil
dengan HEMA oleh plasma. Hema adalah suatu
molekul organic rantai panjang
CH2=C(CH3)–C=O–O–CH2–CH2–OH
yang dapat terjadi proses polimerisasi
(19) menjadi poli(HEMA) dengan melakukan
pembukaan ikatan rangkap (polimerisasi
dengan adisi) C=C. Adanya paparan spesies
radikal plasma dapat mengakibatkan
(20)
adanya reaksi polimerisasi HEMA,
sebagai berikut Pers. (22) dan Pers. (23)
Yang mana adalah molekul- (Rauscher, Perucca, & Buyle, 2003) :
molekul pada polimer non aktif, sehingga
jumlah konsentrasi monomer yang hilang
diberikan oleh besar laju polimerisasi (22)
dari laju keadaan awal dan laju
perambatan yang dirumuskan Pers. (21):

(21) (23)

Dengan mewakili laju awal dan laju


perambatan. (Rauscher, Perucca, &
Buyle, 2003). Hamdani (2019) (24)
melaporkan adanya perlakuan plasma
korona pada kain Poliester-Cotton (TC)
mengakibatkan adanya peristiwa
polimerisasi pada kain tekstil yang Adanya peristiwa polimerisasi
diamati dengan adanya penurunan pada plasma ini digunakan untuk
konsentrasi massa polimer (kain TC), mempersiapkan permukaan substrat
seperti yang diperlihatkan pada Tabel 1. tersebut sebelum dilakukan pelapisan
tipis dengan mengaktifkan ikatan antar

11
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 32 Nomor 1 Tahun Hal. 01 -
Valentinus Galih Vidia Sebuah Tinjauan mengenai Penerapan Fisika Plasma pada Bidang
Putra
reaksinya. Perlakuan plasma akan paparan plasma yaitu percobaan yang
mendepositkan molekul-molekul pada telah dilakukan oleh Putra, Mohamad, &
lapisan dan melakukan proses Wijayono (2020) untuk merancang
pencakokan (grafting). Hamdani (2019) bangun kain anti api, sedangkan pada
membuktikan adanya perlakuan plasma bidang tekstil medis, Murti & Putra
akan mengakibatkan perubahan derajat (2020) telah meneliti pemanfaatan
polimerisasi yang dapat dilihat dari besar pelapisan dengan plasma korona untuk
perubahan massa material sebelum dan pembuatan material anti bakteri.
sesudah terpapar oleh spesies plasma,
hal senada juga dikatakan oleh Taylor & EFEK PAPARAN PLASMA KORONA
Wolf (1980) yang telah meneliti TERHADAP MATERIAL KAIN TEKSTIL
hubungan antara perubahan derajat Beberapa peneliti (Shishoo,
polimerisasi dengan adanya 2007) (Rauscher, Perucca, & Buyle,
pengurangan massa pada material 2003) (Putra & Wijayono, 2019) (Putra,
polimer. Pelapisan lapisan tipis pada Fitri, Purnama, & Mohamad, 2020)
material tekstil dengan plasma korona (Putra, Mohamad, & Wijayono, 2020)
dipengaruhi oleh jenis gas, besar (Putra, Mohamad, & Yusuf, 2020)
tegangan listrik dan waktu pemaparan (Ferrero, 2003) menyatakan bahwa
substrat yang akan berpengaruh kepada beberapa efek paparan plasma korona
besar sudut kontak dan energi pada material tekstil dapat terjadi pada
permukaan sehingga akan meningkatkan substrat yaitu seperti: efek kenaikan sifat
besar cross-linking (sebuah ikatan yang hidrofilik, efek kenaikan sifat adesif dan
menghubungkan satu rantai polimer basah yang digunakan dalam proses
terhadap rantai polimer lain, ikatan kimia pencelupan dan pelapisan tipis material
tekstil, efek aging (umur perubahan sifat
yang terjadi umumnya dapat berupa
material yang terkena paparan plasma),
ikatan kovalen maupun ikatan ionik)
efek variasi tegangan dan waktu paparan
pada substrat. Adanya sifat adesif yang plasma terhadap material yang terpapar
kuat diakrenakan adnaya polimerisasi ini, spesies plasma.
maka penelitian dan pemanfaatan
teknologi plasma, khususnya plasma Efek kenaikan sifat hidrofilik
korona di beberapa bidang marak Penerapan teknologi plasma
dikembangkan, seperti untuk aplikasi korona dalam peningkatan sifat hidrofilik
pada bidang tesktil medis dan kesehatan dan sifat basah (wettability) telah
(Nawalakhe, et al., 1996) (Fridman, et dilakukan oleh beberapa peneliti. Putra,
al., 2008) (Heinlin, Isbary, Stolz, Morfill, Mohamad, & Yusuf (2020) menggunakan
& et.al., 2010) (Kaiser, Baumgartnet, plasma korona untuk meningkatkan sifat
Schultz, Walker, & Rauchle, 1999) hidrofilik kain tenun nilon 100%. Hasil
(Laroussi, 2002) (Laroussi, 2018)
penelitian memperlihatkan adanya lama
(Laroussi, 1996) (Laroussi & Xandkeidar,
waktu paparan plasma dan tegangan
2017) (Sakudo & Shintani, 2010),
aplikasi pada bidang tekstil cerdas, listrik mengakibatkan kenaikan daya
tekstil fungsional dan penyempurnaan serap kain dan sifat basah kain yang
tekstil (Buyle, 2009) (Kang & Sarmadi, dapat dilihat dari kecilnya sudut kontak
2004) (Leroux, Perwuelz, & Campagne, material tekstil setelah dipapari spesies
2006) (Marcandalli & Riccardi, 2007) plasma. Putra & Wijayono (2019) juga
(Matthews, Hwang, & al, 2004) (Murti & menggunakan plasma korona untuk
Putra, 2020) (Prat, Shi, & Clouet, 1997) meningkatkan sifat hidrofilik kain tekstil
(Vesel, Mozetic, & Strnad, 2010) dan tenun poliester grey 100% dapat
(Wang, Du, & Qui, 2011). Putra, Fitri, meningkatkan daya serap kain dan sifat
Purnama, & Mohamad (2020) basah kain. Hasil penelitian
menerapkan teknologi pelapisan tipis memperlihatkan adanya lama waktu
dengan plasma korona untuk rancang paparan plasma dan tegnagan listrik
bangun material kain anti radiasi mengakibatkan kenaikan daya serap
gelombang elektromagnetik, contoh lain kain dan sifat basah kain. Umumnya
penerapan teknologi lapisan tipis dengan perlakuan plasma pada material tekstil

11
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 32 Nomor 1 Tahun Hal. 01 -
Valentinus Galih Vidia Sebuah Tinjauan mengenai Penerapan Fisika Plasma pada Bidang
Putra

bertujuan untuk memberikan gugus efektif digunakan untuk meningkatkan


fungsi hidrofilik seperti hidroksil (C-OH), energi permukaan, sifat basah dan
karboksil (O=C-OH), karbonil (C=O) dan pengkasaran permukaan (surface
gugus amina (NH2). Terdapat beberapa rougness) material tekstil. Beberapa
metode uji untuk memperlihatkan daya hasil perlakuan plasma tersebut dapat
serap, yaitu seperti pengukuran sudut membantu peningkatan sifat adesif
kontak, tegangan permukaan, dikarenakan semakin kuatnya ikatan-
pengukuran waktu serap dan ikatan kimia seperti ikatan kovalen dan
penggunaan kain sumbu (wicking). Uji ikatan hydrogen dan juga adanya
perlakuan sifat basah kain dengan peningaktan gaya friksi dan tegangan
perlakuan plasma melalui pengukuran permukaan. (Rauscher, Perucca, &
sudut kontak bertujuan untuk dapat Buyle, 2003). Putra, Mohamad, &
menentukan besar tegangan permukaan Wijayono (2020), Rauscher, Perucca, &
dan energi serap kain. Perubahan Buyle (2003) dan juga Hamdani (2019)
tegangan permukaan dapat disebabkan menyatakan bahwa adanya pemaparan
adanya perubahan gugus fungsi polar plasma dapat mengurangi perubahan
pada permukaan nanometer kain yang massa dan juga kekuatan kain tekstil
telah mengalami proses plasma. (Putra, tenun, namun dilain hal pemaparan
Mohamad, & Yusuf, 2020), (Ferrero, plasma korona juga dapat meningkatkan
2003). Morent, et al. (2008) menyatakan kekuatan mekanik kain nir tenun yang
bahwa plasma udara lingkungan lebih didapatkan melalui peningaktan daya
efektif untuk mengubah gugus fungsi adesif dan serap antara matrik dan serat
menjadi lebih hidrofil dibandingkan tekstil. Selain untuk memperkuat daya
plasma argon dan juga plasma helium. serap dan sifat adesifitas, paparan
Menurut Morent, et al. (2008) perlakuan plasma memiliki efek samping pada sifat
plasma udara lingkungan merupakan mekanik bahan. Hasil penelitian
paparan plasma yang paling effisien Paosawatyanyong & Hodak (2010)
dikarenakan adanya reaksi cepat antara memperlihatkan bahwa efek pengikisan
radikal pada kain tekstil dengan spesies permukaan dangkal (superficial) akan
oksigen. mengubah sifat mekanik bahan secara
keseluruhan (seperti: kehilangan massa,
Efek kenaikan sifat adesif kekuatan regang kain (tensile strength)
Peningkatan sifat adesif dan kekerasan permukaan untuk kasus
bertujuan untuk memberikan perubahan beberapa gas), namun hasil penelitian
gugus fungsi baru pada permukaan juga menunjukkan bahwa gas O2, N2
nanometer kain tekstil yang serta Argon (Ar) pada plasma chamber
menunjukkan adanya afinitas untuk mengubah sifat kain lebih hidrofilik dan
ikatan kimia dan efek ini umumnya adesif yang dapat meningkatkan
digunakan pada pelapisan (coating) dan kekuatan lengket antara matrik dan serat
juga penguatan pada material matrik pada substrat.
komposit. Pada material komposit
terdapat adanya antarmuka (interface) Efek aging
antara serat dan matrik yang mengambil Efek dari perlakuan plasma pada
peranan penting dalam penentuan sifat material tekstil umumnya bersifat
mekanik dan kimia dikarenakan adanya sementara atau tidak permanen.
gaya-gaya pada iktan-ikatan kimia. Hamdani (2019) menyatakan bahwa
Adanya perlakuan plasma dapat efek perubahan sifat material yang
meningkatkan ikatan-ikatan kimia pada terpapar spesies plasma bergantung
peristiwa pelapisan (coating) melalui
pada besar tegangan dan waktu paparan
proses grafting, surface activation dan
plasma korona yang diberikan. Semakin
juga peningkatan sifat kasar yang
besar tegangan listrik dan semakin lama
meningkatkan gaya friksi (Morent, et al.,
2008). Perlakuan plasma dapat secara waktu perlakuan plasma korona,

11
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 32 Nomor 1 Tahun Hal. 01 -
Valentinus Galih Vidia Sebuah Tinjauan mengenai Penerapan Fisika Plasma pada Bidang
Putra
semakin lama waktu efek perubahan dengan bebas dan akan mempercepat
material (seperti pada Gambar 9). penyusunan kembali sifat permukaan
material tekstil ke kondisi awal. (Gupta,
Hilborn, Hollenstein, & et al., 2000).
Beberapa peneliti telah mengusahakan
untuk membatasi fenomena efek aging
dengan menstabilkan aktivasi
permukaan material tekstil melalui cross-
linking yangmana dapat mempengaruhi
pengurangan mobilitas ikatan polimer
(Yasuda, Sharma, & Yasuda, 1981)

PENERAPAN PLASMA KORONA


DALAM BIDANG TEKSTIL MAJU
Beberapa penerapan plasma
Gambar 9. Hubungan waktu daya serap (s) korona dalam bidang tekstil maju
dan lama waktu paparan plasma terhadap ataupun tekstil cerdas telah banyak dikaji
efek aging pada kondisi kain di ruangan
dan diterapkan oleh beberapa peneliti,
terbuka (Hamdani, 2019)
yaitu semisal dalam bidang material
Pada Gambar 9 dapat dijelaskan tekstil medis, material tekstil elektronik
bahwa adanya pengaruh efek aging dan material tekstil fungsional.
pada kain polyester-cotton yang telah
dipapari spesies plasma korona akan Penerapan plasma korona dalam
bidang material tekstil medis
mengakibatkan adanya penurunan sifat
Penerapan plasma korona dalam
daya serap (wettability) dan penurunan
bidang material tekstil medis telah
sifat hidofilisitas yang dapat dilihat dari
dilakukan oleh beberapa peneliti seperti
grafik lama waktu serapan kain yang
Murti & Putra (2020) dan Amril (2015).
semakin naik dan menunjukkan
Murti & Putra (2020) melakukan
berkurangnya sifat hidrofilisitas kain
pembuatan material tekstil medis dengan
tekstil. Penurunan sifat daya serap pada
menggunakan kain kassa dan essential
material teksti akibat efek aging ini akan
oil jahe komersil. Hasil penelitian
mengakibatkan sulitnya cairan untuk
menunjukkan bahwa metode plasma
dapat berdifusi sehingga akan
korona dapat meningkatkan serapan
menurunkan kualitas material tekstil
antibakteri yang dapat dilihat melalui
pada proses penyempurnaan dan
adanya komponen minyak atsiri (sebagai
pewarnaan tekstil. Berdasarkan kajian
zat antibakteri) yang mengalami
beberapa peneliti, efek aging umumnya
penambahan pada material yang
disebabkan adanya reorientaasi gugus
mengalami paparan plasma korona.
fungsi polar secara termodinamik yang
Amril (2015) menyatakan bahwa
mempengaruhi berkurangnya energi
teknologi plasma dapat digunakan untuk
permukaan dan tegangan permukaan,
meningkatkan sifat anti bakteri pada
serta juga adanya peristiwa difusi
kain tekstil. Metode plasma pada bahan
molekul polar pada polimer matrik (Yun,
wound dressing juga telah banyak diteliti
Kim, Uhm, & et. al., 2004). Selain waktu
untuk meningkatkan sifat adhesif dan
paparan plasma dan tegangan listrik,
kelembaban yang lebih baik. Penelitian
lama waktu efek aging umumnya
Nawalakhe R. , Shi, Vitchuli, & al, (2013)
berkaitan dengan sifat material, jenis gas
menunjukkan adanya paparan plasma
yang digunakan, lama waktu proses
pada kain perban atau kain kassa
perlakuan dan juga kondisi tempat
dengan jenis katun akan meningkatkan
penyimpanan material tekstil (Morra,
daya adhesif antara lapisan nanofiber
Occhiello, & Garbassi, 1989), (Hamdani,
2019). Rendahnya derajat kritalinitas dan antibakteri dan kain kasa hingga empat
suhu tempat penyimpanan akan kali lipat, serta perubahan sifat kain
mengakibatkan rantai molekul bergerak kassa yang menjadi lebih hidrofilik.

11
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 32 Nomor 1 Tahun Hal. 01 -
Valentinus Galih Vidia Sebuah Tinjauan mengenai Penerapan Fisika Plasma pada Bidang
Putra

Penerapan plasma korona dalam (2013), yang menyatakan bahwa sifat


bidang material tekstil elektronik tahan api dapat dikaitkan dengan
Penerapan plasma korona dalam terbentuknya gugus kationik pada
bidang material tekstil elektronik telah substrat tekstil yang dikarenakan
dilakukan oleh beberapa peneliti. terdapat adanya perubahan muatan
Umumnya penerapan plasma pada pada permukaan substrat tekstil.
bidang tekstil elektronik digunakan pada
pembuatan material tekstil anti radiasi, KESIMPULAN
soalr sel, kapasitor kain, antenna kain,
material sensor dsb. Pada kajian Tujuan utama dari artikel ini
material kain anti radiasi, hasil perlakuan adalah pemaparan mengenai penerapan
plasma pada material tekstil yang teknologi plasma korona dan efek
dilakukan proses pelapisan material paparan plasma pada substrat kain
karbon konduktif memperlihatkan hasil tekstil secara lebih detail. Kesimpulan
kain anti radiasi yang lebih baik
utama dari artikel review ini dapat
dibandingkan kain kontrol. (Pratama,
2020) (Putra, Fitri, Purnama, & dijabarkan sebagai berikut: (1) Plasma
Mohamad, 2020). Menurut Putra, Fitri, korona adalah suatu teknologi yang
Purnama, & Mohamad (2020), waktu dapat diterapkan pada bidang tekstil
pemaparan plasma korona ke material khususnya dalam peningkatan sifat
tekstil akan mempengaruhi sifat adesif basah (wettability), modifikasi struktur
dan basah kain untuk tegangan sebesar permukaan dalam skala nanometer,
3 kV konstan, didapatkan bahwa waktu peningkatan efek etsa dan aktivasi
pemaparan plasma yang lama dapat permukaan yang erat kaitannya dengan
membantu proses pelapisan tinta karbon proses pencakokan (grafting) dan
pada kain tekstil, sehingga akan polimerisasi; (2) Teknologi plasma
didapatkan hasil material anti radiasi
yang cukup baik dibandingkan dengan korona adalah suatu teknologi yang
kain kontrol. ramah lingkungan dan cakap dalam
membantu proses pencelupan, printing
Penerapan plasma korona dalam dan pelapisan serta pembersihan
bidang material tekstil fungsional permukaan dari pengotor; (3) Teknologi
Penerapan teknologi plasma plasma korona dapat dijadikan alternatif
sebagai usaha untuk meningkatkan sifat dalam membantu beberapa proses di
tahan api kain katun (sebagai salah satu bidang tekstil, khususnya pada bidang
fungsi dari material tekstil fungsional) tekstil medis, tekstil elektronik dan tekstil
telah berhasil dilakukan oleh beberapa fungsional; (4) Efek paparan plasma
peneliti (Putra, Mohamad, & Wijayono, pada material kain tekstil bergantung
2020) (Shahidi,2013) (Shahidi & pada tegangan listrik, lama waktu
Ghoranneviss, 2013). pemaparan plasma, jenis gas yang
Hasil penelitian (Putra, digunakan, jenis substrat yang dipapari
Mohamad, & Wijayono, 2020) dan juga kecepatan dan tekanan gas
memperlihatkan bahwa adanya dalam reactor plasma; (5) Tiga efek
pengaruh waktu pemaparan plasma dan penting yang terjadi pada pemaparan
senyawa anti tahan api terhadap sifat
plasma korona pada substrat kain tekstil
material kain tekstil tahan api yang
yaitu: efek kenaikan sifat hidrofilik untuk
menunjukan bahwa sifat tahan api dapat
gas lingkungan, efek kenaikan sifat
dikaitkan dengan terbentuknya gugus
fungsi hidrofilik dan juga kationik pada adesif dan efek aging.
kain katun tekstil yang dikarenakan Penerapan teknologi plasma
terdapat adanya perubahan perubahan saat ini telah cukup banyak diteliti pada
muatan pada permukaan serat. Hal bidang tekstil dikarenakan adanya suatu
senada juga diungkapkan oleh Shahidi kebutuhan dan perhatian mengenai
kepedulian terhadap keberlangsungan

11
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 32 Nomor 1 Tahun Hal. 01 -
Valentinus Galih Vidia Sebuah Tinjauan mengenai Penerapan Fisika Plasma pada Bidang
Putra
lingkungan, perhatian mengenai medicine with a special focus on
penghematan energi dsb, maka dapat dermatology. JEADV, 25:1-11.
diprediksi bahwa teknologi plasma pada Kaiser, M., Baumgartnet, K. M., Schultz, A.,
masa depan akan banyak digunakan Walker, M., & Rauchle, E. (1999).
Linearly extended plasma source for
oleh kalangan industri tekstil. large-scale applications. Surf Coat
Technol, 552-557.
UCAPAN TERIMA KASIH Kang, J., & Sarmadi, M. (2004). Plasma
treatment of textiles: synthetic
Penulis mengucapkan terima polymer-based textiles. AATCC Rev
kasih kepada jurusan Teknik Tekstil , 4:29–33.
Politeknik STTT Bandung yang telah Laroussi, M. (1996). Sterilization of
mendukung kegiatan penelitian ini contaminated matter with an
atmospheric pressure plasma. IEEE
sehingga penelitian ini dapat
T Plasma Sci, 1188-91.
diselesaiakan dengan baik. Laroussi, M. (2002). Non‐Thermal
Decontamination of Biological Media
DAFTAR PUSTAKA by Atmospheric Pressure Plasmas:
Review, Analysis, and Prospects.
Amril, H. (2015). Teknologi Plasma untuk IEEE Trans. Plasma Sci, 1409.
Pengolahan Air. Bandung: Jurusan Laroussi, M. (2018). Plasma medicine: a brief
teknik Kimia, Institut Teknologi introduction. Plasma, 5.
Bandung. Laroussi, M., & Xandkeidar, M. L. (2017).
Buyle, G. (2009). Nanoscale finishing of Perspective: the physics,
textiles via plasma treatment . diagnostics, and applications of
Materials Technology, 24:46–51. atmospheric pressure low
Chan, C., Ko, T., & Hiraoka, H. (1996). temperature plasma sources used in
Polymer surface modification by plasma medicine. Journal of Applied
plasmas and photons. Surf Sci Rep, Physics, 020901.
1-54. Leroux, F., Perwuelz, A., & Campagne, C.
Chen, F. F. (1984). Introduction to Plasma (2006). atmospheric air-plasma
Physics and Controlled Fusion. New treatments of polyester textile
York: Plenum Press. structures. J Adhes Sci Technol,
Ferrero, F. (2003). Wettability measurements 939.
on plasma treated synthetic fabrics Lieberman, M., & Lichtenberg. (1994).
by capillary rise method. Polym Test, Principles of Plasma Discharges and
22:571–578. Materials Processing. New York:
Fridman, G., Friedman, G., Gutsol, A., John Wiley and Sons.
Shekhter, A. B., Vasilets, V. N., & Marcandalli, B., & Riccardi, C. (2007).
Fridman, A. (2008). Applied Plasma Plasma Treatments of Fibres and
Medicine. Plasma Processes Polym, Textiles in Plasma Technology for
503-533. Textile. Cambridge, England:
Goldston, R. J., & Rutherford, P. H. (1995). Woodhead Publishing Limited.
Introduction to Plasma Physics. Matthews, S., Hwang, Y., & al, M. M. (2004).
London: Ionstitute of Physics investigation into etching mechanism
Publishing. of polyethylene terephthalate (PET)
Grace, J., & Gerenser, L. (2003). Plasma films treated in helium and
treatment of polymers. J Dispersion oxygenated-helium atmospheric
Sci Technol , 24:305–341. plasma. J Appl Polym Sci , 94:2383–
Gupta, B., Hilborn, J., Hollenstein, C., & al., 2389.
e. (2000). Surface modification of Morent, R., Geyter, N. D., Verschuren, J.,
polyester films by RF plasma. J Appl Clerk, K. D., Kiekens, P., & Leys, C.
Polym Sci, 78:1083–1091. (2008). Non-thermal Plasma
Hamdani, M. (2019). Studi Pengaruh Treatment of Textiles. Surf. Coat.
Perlakuan Plasma Pijar Korona Tip Technol, 3427-3449.
Silinder terhadap Daya Serap Kain Morra, M., Occhiello, E., & Garbassi, F.
TC. Bandung: Politeknik STTT (1989). Contact angle hysteresis on
Bandung. oxygen plasma treated
Heinlin, J., Isbary, G., Stolz, W., Morfill, G., & polypropylene surfaces. J coiloid
et.al. (2010). Plasma applications in Interface Sci , 132:504–508.

11
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 32 Nomor 1 Tahun Hal. 01 -
Valentinus Galih Vidia Sebuah Tinjauan mengenai Penerapan Fisika Plasma pada Bidang
Putra

Murti, W., & Putra, V. G. (2020). Studi Putra, V. G., Mohamad, J., & Wijayono, A.
Pengaruh Perlakuan Plasma (2020). Efek Modifikasi Plasma
TerhadapSifat Material AntiBakteri Untuk Meningkatkan Sifat Tahan Api
Kain Kassa Menggunakan Minyak Dari Kain Katun. Jurnal Dinamika
Atsiri (Zingiber Officinale Rosc). Penelitian Industri 31 (1), 59-70.
Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika, 69- Putra, V., Fitri, A., Purnama, I., & Mohamad,
76. J. (2020). Prototipe Pakaian Anti
Nawalakhe, R., Shi, Q., Vitchuli, N., & al, e. Radiasi Unisex Sportswear. Jurnal
(2013). Novel atmospheric plasma Kumparan Fisika, 19-24.
enhanced chitosan nanofiber/gauze Putra, V., Mohamad, J., & Yusuf, Y. (2020).
composite wound dressings. Journal Penerapan Gelombang Plasma
of Applied Polymer Sciences, vol. dalam Mengurangi Kadar Chemical.
129, issue 2, pp 916–923. Jurnal Ilmu Fisika, 60-69.
Nawalakhe, R., Shi, Q., Vitchuli, N., Noar, J., Rauscher, Perucca, & Buyle. (2003). Plasma
Caldwell, J. M., Bredt, F., & McCord, Technology For Hyperfunctionals
M. (1996). Novel atmospheric Surfaces. Weinheim: Wiley-VCH.
plasma enhanced chitosan Sakudo, A., & Shintani, H. (2010).
nanofiber/gauze composite wound Sterilization and Disinfection by
dressings. Journal of Applied Plasma: Sterilization Mechanisms,
Polymer Science, 916-923. Biological and Medical Applications
Paosawatyanyong, B., & Hodak, S. (2010). (Medical Devices and Equipment).
Hydrophobic and Hydrophilic Surface New York: Nova Science Publishers.
Nano-Modification of PET Fabric by Shahidi, S. (2013). Novel method for
Plasma Process. Journal of ultraviolet protection and flame
Nanoscience and Nanotechnology, retardancy of cotton fabrics by low-
Vol. 10, 7050–7054. temperature plasma. Cellulose.,
Prat, R., Shi, M., & Clouet, F. (1997). 21(1): 757–768.
Interactions of cold plasmas with Shahidi, S., & Ghoranneviss, M. (2013).
polymers and their model molecules: Effect of Plasma Pretreatment
degradation vs functionalization. J Followed by Nanoclay Loading on
Macromol Sci A , 34:471–488. Flame Retardant Properties of
Pratama, A. Y. (2020). Studi Modifikasi Cotton Fabric. Journal of Fusion
Permukaan Kain Tenun Anyaman Energi, 33(1): 88–95.
Polos Tc (75 : 25) Dengan Pelapis Shahidi, S., Wiener, J., & Ghoranneviss, M.
Karbon Untuk Pembuatan Material (2013). Surface modification
Anti Radiasi Menggunakan
methods for improving the dyeability
Treatment Plasma Pijar Korona Multi
of textiles fabrics . Dalam G. M. (ed),
Titik-Bidang. Bandung: Politeknik
Eco-friendly textile dyeing and
STTT Bandung.
Putra, V. (2019). Bahan Ajar Mata Kuliah finishing (hal. pp 33–52). Rijeka:
Mekatronika Tekstil. Bandung: InTech.
Shishoo. (2007). Plasma Technology For
Politeknik STTT Bandung.
Putra, V. G., & Wijayono, A. (2019). A Textile. Cambridge: Woodhead
preliminary study of wetting Publishing.
properties on 100% polyester fabric Stoffels, E., Flikweert, A., Stoffels, W., &
using corona discharge plasma, (in: Kroesen, G. (2002). Plasma Needle:
Suatu Studi Awal Modifikasi Sifat A non‐destructive Atmospheric
Pembasahan Pada Permukaan Plasma Source for Fine Surface
KainTekstil Poliester 100% Treatment of Biomaterials. Plasma
Menggunakan Teknologi Plasma Sources. Sci. Technol, 383.
Pijar Korona). Prosiding Seminar Susan, A., Sjaifudin, & et.al. (2016). Kajian
Nasional Fisika (E-Journal), 15-20. Kelistrikan Plasma Pijar Korona
Putra, V. G., Mohamad, J. N., & Yusuf, Y. Menggunakan Elektroda Multi Titik
(2020). Study Of Surface Tension Bidang Dalam Perlakuan Tekstil.
Properties Looked On Contact Angle Arena Tekstil 31(1), 11-16.
Value On 100% Nylon Textile Fabric Susan, A., Widodo, M., & Nur, M. (2017).
Using Corona Discharge Plasma Corona Glow Discharge Plasma
Technology. Wahana Fisika, 10-17. Treatment for Hidrophycility
Improvement of Polyester and

11
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 32 Nomor 1 Tahun Hal. 01 -
Valentinus Galih Vidia Sebuah Tinjauan mengenai Penerapan Fisika Plasma pada Bidang
Putra
Cotton Fabrics. IOP Conference Effect of orientation and mobility of
Series Material Science and polymer molecules at surfaces on
Engineering , IOP Publishing 012031 contact angle and its hysteresis,
doi:10.1088/1757899X/214/1/012031 19:1285–1291.
. Yun, Y., Kim, K., Uhm, S., & al., e. (2004).
Taylor, G., & Wolf, T. (1980). Oxygen plasma Aging behavior of oxygen plasma-
removal of thin polymer films. Polym treated polypropylene with different
Eng Sci , 20:1087–1092. crystallinities. J Adhes Sci Technol ,
Tendero, C., Tixier, C., & Tristant, P. e. 18:1279–1291.
(2006). Atmospheric pressure Zaenul, M., Dhyan, P., Herli, D. M., & et.al.
plasmas: a review. Spectrochim Acta (2017). Pembangkitan Lucutan Pijar
B, 61:2-30. Korona Negatif Pada Kondisi
Thurston, M., Clay, D., & Schulte, D. (2007). Atmosfer Dan Pengaruhnya
Effect of atmospheric plasma on Terhadap Resapan Air Pada Kain
polymer surface energi and Katun Dan Poliester Grey. Arena
adhesion. J Plast Film Sheeting , Tekstil, Vol. 32 No. 87-92.
23:63–78. Zeuner, M., Meichsner, J., & Poll, H. (1995).
Vesel, A., Mozetic, M., & Strnad, S. e. Oxidative decomposition of
(2010). Plasma modification of polymethylmethacrylate (PMMA) in
viscose textile. Vacuum, 79. plasma etching. Plasma Sources Sci
Wang, C., Du, M., & Qui, Y. (2011). Technol , 4:406–415.
Uniformity and penetration of surface Zulfikar, L. (2019). Studi Pembuatan Benang
modification effects of atmospheric Konduktor Dengan Metode
pressure plasma jet into textile Pelapisan (Coating) Pada Benang
materials. Adv Mater Res , 331:356– Poliester Dengan Perlakuan Plasma
359. Pijar Korona Tip-Plane. Bandung:
Wangness RK., (1979), Electromagnetic Politeknik STTT Bandung.
Fields, New York John Wiley &Sons
Yasuda, H., Sharma, A., & Yasuda, T.
(1981). J Polym Sci Polym Phys.

11

Anda mungkin juga menyukai