Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin tinggi tingkat perkembangan industri suatu negara, semakin besar pula tingkat
kebutuhan tenaga listrik untuk memenuhi kebutuhan energinya. Sehingga kecenderungan
pemakaian listrik dimasa yang akan datang akan terus meningkat, bukan saja karena jumlah
penduduk, industri, perdagangan dan jasa yang terus meningkat, tetapi juga karena adanya
kemudahan dalam mengkonversikan energi listrik ke bentuk energi listrik lain.
Melihat perkembangan pembangkit di dunia beberapa tahun terakhir ini, terasa semakin
banyak keprihatinan akibat belum terpecahkannya masalah-masalah utama pembangkitan.
Masalah-masalah utama pembangkitan tersebut diantaranya masalah lingkungan berupa
penggunaan bahan bakar fosil yang terkandung di bumi sampai pada pembuangan limbah hasil
pembakaran ke udara, masalah efisiensi pembangkit dan lain-lain.
Kenaikan kebutuhan energi listrik dunia di masa depan perlu diantisipasi karena makin
terbatasnya sumber daya alam yang dapat dijadikan sumber daya energi listrik. Oleh karena itu
harus dicari sebuah pembangkit generasi baru yang sesuai dengan kondisi masa depan. Ada
dua kriteria yang dapat dipilih atau dibangun bersama pada saat yang bersamaan, yaitu :
1. Pembangkit energi baru yang tidak memanfaatkan sumber bahan bakar fosil atau lainnya
yang terbatas ketersediaanya serta sudah makin menipis. Tetapi menggunakan sumber daya
baru yang dianggap tidak akan ada habisnya atau yang mempunyai cadangan yang sangat
besar seperti energi surya, angin, ombak dan lain-lain.
2. Pembangkit energi baru yang tetap memanfaatkan bahan bakar fosil dan bahan bakar
lainnya yang terbatas ketersediaanya seperti kebanyakan pembangkit daya sekarang ini.
Tetapi dengan efisiensi yang setinggi mungkin sehingga cadangan bahan bakar fosil yang
terbatas dapat dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin.
Pembangkit energi Magneto Hidro Dinamika (MHD) muncul sebagai salah satu pilihan
untuk memecahkan masalah energi dunia masa depan. Prinsipnya ditemukan oleh Michael
Faraday pada tahun 1832 ketika ditemukan induksi elektro magnetik. Perkembangan yang
diperlihatkan oleh MHD menjanjikan keuntungan yang besar, sehingga banyak Negara sampai
saat ini masih dengan gigih melakukan penelitian, pengembangan serta percobaan penggunaan
pembangkit MHD sebagai salah satu pembangkit energi listrik yang dapat berfungsi komersial

1
dan dapat diandalkan dimasa depan. Terutama di Amerika Serikat dan Rusia (disamping
Negara-negara Jepang, Belanda, dan lain-lain), setelah mengalami masa surut yang cukup berat
sampai tahun 1966 dalam masalah efisiensi pembangkitan yang sangat kecil, pada akhir
dasawarsa ini mulai menunjukan keberhasilannya. Negara-negara lainnya masih jauh tertinggal
di bidang teknologi MHD ini dibandingkan Amerika Serikat.
Sistem MHD mempunyai kemampuan untuk dapat dikombinasikan dengan pembangkit
daya listrik lainnya, seperti dengan PLTU dengan memanfaatkan kalor buangan generator
MHD, di mana pembangkit MHD bertindak sebagai siklus hulu dan PLTU sebagai siklus hilir
ini akan menghasilkan tenaga listrik yang lebih besar. Dua perusahaan raksasa Amerika Serikat
yaitu Westinghouse dan General Electric Company telah berhasil membuat revolusi MHD
dengan keberhasilannya merancang pembangkit kombinasi sistem MHD dan PLTU dengan
efisiensi total sampai dengan 50% dibandingkan dengan PLTU konvensional yang hanya 40%
saja. Diharapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi efisiensi total dari pembangkit listrik
MHD akan mampu mencapai 60%.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini :
1. Apa itu MagnetoHidroDinamika?
2. Apa saja prinsip kerja MagnetoHidroDinamika?
3. Apa keuntungan dan kendala dalam menggunakan MagnetoHidroDinamika?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui tentang MagnetoHidroDinamika lebih lanjut
2. Mengetahui Prinsip kerja dan bagaimana MagnetoHidroDinamika bekerja
3. Mengetahui keuntungan dan kendala yang dihadapi dalam menggunakan
MagnetoHidroDinamika.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian MagnetoHidroDinamika

Istilah magnetohydrodynamic terdiri dari kata “magneto” yang berarti “medan


magnetik”, “hydro” yang berarti “cairan/fluida”, dan “dynamic” yang berarti “pergerakan”.
Magnetohydrodynamic (MHD) dapat diartikan sebagai suatu penghantaran dan pergerakan
suatu fluida secara elektrik di dalam suatu medan magnetik. Fluida yang dimaksud dapat
berupa plasma, logam cair, atau air garam.

2.2 Sejarah

Pembangkitan tenaga listrik magnetohydrodynamic dikenal


sebagai MHD power generation. Dan pada awal abad ke-19
percobaan MHD power generation pertama kali dilakukan oleh
Michael Faraday pada tahun 1831 menggunakan air garam dari
sungai Thames yang mengalir melalui medan magnet bumi.
Percobaan Faraday tidak sukses dan konsep dasar dari MHD power
generation tidak meninggalkan tantangan. Percobaan MHD power
generation kembali dilakukan oleh Karlovitz dan Halacz pada tahun
1942. Generator MHD yang menggunakan plasma argon pertama kali sukses diuji dan
dikembangkan oleh Richard Rosa pada tahun 1959, yang menghasilkan 10 kW dan di fasilitasi
oleh AVCO di Boston, Massachusetts (USA). Keberhasilan ini membuat MHD berkuasa pada
tahun 1960 untuk program nasional di Inggris, Uni Soviet, Belanda, Perancis, Jerman,
Polandia, Italia, India, Australia dan Israel. MHD juga semakin berkembang pada tahun 1965
yang masih di fasilitasi oleh AVCO dan pada tahun 1972 di Moskow, Rusia. Dan dalam
beberapa tahun terakhir, pengembangan pembangkit listrik system MHD semakin cepat.
Generator MHD secara langsung mengkonversi energi thermal dari suatu plasma (gas
bertemperature tinggi yang mengandung elektron bebas dan ion) menjadi energi listrik. Oleh
sebab itu, MHD power generation dikenal sebagai proses konversi energi secara langsung.
Sebagai konsekuensi operasi konversi temperature tinggi secara langsung, plant untuk MHD

3
power generation dapat lebih efisien dibandingkan dengan plant pembangkitan tenaga listrik
konventional.
Pada dasarnya konversi MHD adalah suatu proses volume. Dengan demikian ukuran
generator MHD meningkat sehingga perbandingan daya yang dikonversikan MHD dengan
kerugian daya dari permukaan dinding kanal menjadi lebih baik.

2.3 Prinsip Kerja MagnetoHidroDinamika

Generator MHD dapat dianggap sebagai dinamo cairan. Hal ini mirip dengan dinamo
mekanik di mana gerak sebuah konduktor logam melalui medan magnet menciptakan arus di
konduktor kecuali bahwa di generator MHD konduktor logam digantikan oleh plasma gas.
Bila suatu konduktor bergerak melalui medan magnet ini menciptakan medan listrik
tegak lurus terhadap medan magnet dan arah pergerakan konduktor. Ini adalah prinsip,
ditemukan oleh Michael Faraday , di belakang pembangkit listrik rotary konvensional.
Fisikawan asal Belanda Antoon Lorentz memberikan teori matematika untuk mengukur
dampaknya.

Prinsip Kerja Magnetohidrodinamika

Aliran (gerakan) dari plasma melaksanakan melalui medan magnet menyebabkan


tegangan yang akan dihasilkan dan yang terkait arus mengalir di seluruh plasma, tegak lurus
ke kedua aliran plasma dan medan magnet menurut aturan Tangan Kanan Fleming. Hukum
Lorentz menggambarkan efek dari partikel bermuatan yang bergerak dalam medan magnet
konstan dapat dinyatakan sebagai :

F = qvB

4
Keterangan:

F = gaya yang bekerja pada partikel bermuatan (Newton).

Q = muatan partikel (Coulumb).

V = kecepatan partikel (Meter per detik).

B = medan magnet (Tesla) .

Untuk gaya Lorentz yang ditimbulkan oleh arus listrik, I, dalam suatu medan magnet (B),
rumusnya akan terlihat sebagai berikut (lihat arah gaya dalam kaidah tangan kanan):

Dimana :

F = gaya yang diukur dalam unit satuan newton


I = arus listrik dalam ampere
B = medan magnet dalam satuan tesla
L = panjang kawat listrik yang dialiri listrik dalam satuan meter.

Gabungan medan magnet dan arah arus, Gaya magnetik F tegak lurus arah arus I dan arah
medan magnetik B

5
2.4 Sistem MHD
Sistem MHD secara luas diklasifikasikan menjadi:
1. Sistem siklus terbuka
2. Sistem siklus tertutup
3. Sistem inert gas unggulan
4. Sistem logam cair
Tetapi dari empat sistem MHD di atas, kali ini kita hanya akan menjelaskan Sistem siklus
terbuka dan Sistem siklus tertutup.

2.4.1 Siklus terbuka MHD

Gambar menunjukkan siklus uap hibrida MHD, batubara diproses dan dibakar di ruang
bakar pada suhu tinggi (2750-3000 ° K) dan tekanan (7 sampai 15 di atmosfer). Dengan udara
dipanaskan untuk membentuk plasma. Plasma tersebut kemudian disalurkan dengan fraksi
kecil (1%) dari logam alkali (kalium).
Bagian HYBRID MHD aliran siklus terbuka merupakan Campuran yang memiliki
konduktivitas elektrik dari sekitar 10 ohm / m diperluas melalui nozzle untuk meningkatkan
kecepatan dan kemudian dilewatkan melalui medan magnet tinggi (5 sampai 7 teslas) dari
generator MHD. Saluran Elektroda disediakan kontak listrik antara arus dan beban eksternal.
Gas yang keluar dari generator MHD masih cukup panas dan digunakan untuk meningkatkan

6
uap, yang menghasilkan energi tambahan dalam uap dalam turbin uap unit alternator. Sebagian
dari uap ini juga digunakan dalam turbin uap yang menjalankan kompresor untuk udara
kompresi dalam siklus MHD ini. Hasil akhir dari emisi gas berbahaya (belerang) juga
dipisahkan dari gas sebelum dibuang ke atmosfer melalui cerobong. Untuk realisasi praktis
efisien sistem MHD harus memiliki fitur sebagai berikut:
1) Pengaturan udara untuk memanaskan gas untuk sekitar 2500 ° C sehingga gas konduktivitas
listrik meningkat.
2) Ruang pembakaran harus memiliki kerugian panas rendah
3) Manajemen A untuk menambahkan bahan ionisasi benih potensi rendah ke gas
meningkatkan nilai konduktivitas nya.
4) Air Sebuah didinginkan tetapi debu memperluas isolasi elektrik dengan elektroda umur
panjang.
5) Sebuah magnet mampu menghasilkan kerapatan fluks magnet yang tinggi.
6) Pemulihan Benih yang diperlukan untuk alasan lingkungan dan ekonomi.

2.4.2 Siklus tertutup MHD

7
Kelemahan utama dari sistem siklus terbuka yaitu suhu temperature harus sangat tinggi
dan aliran yang sangat kimiawi aktif bisa dihapus, dengan menggunakan sistem siklus
tertutup MHD. Pada siklus ini cairan (argon dan helium) bekerja dalam area tertutup, yang
beredar dalam sebuah loop tertutup. Pada gambar menunjukkan sistem MHD siklus tertutup.
Sistem yang lengkap memiliki tiga loop yang berbeda tetapi saling mendukung. Di sebelah
kiri adalah loop pemanasan eksternal, gasifikasi batubara dan gas dengan nilai panas tinggi
sekitar 5,35 / kg MJ dan suhu sekitar 530 ° C yang dibakar dalam ruang bakar untuk
menghasilkan panas. Dalam penukar panas HX, panas ini akan dipindahkan ke argon fluida
dalam kerja siklus MHD ini. Produk hasil pembakaran setelah melewati airpreheater (untuk
memulihkan bagian dari panas hasil pembakaran) dan pemurnian (Untuk menghapus emisi
berbahaya) dan dibuang ke atmosfer. Lingkaran di tengah adalah loop MHD. Gas argon
panas diunggulkan dengan cesium dan melewati generator MHD. Output daya generator dc
MHD dikonversi menjadi AC oleh inverter dan kemudian disisipkan kedalam grid. Lingkaran
ditampilkan pada sisi kanan dalam gambar adalah loop uap untuk lebih lanjut pemulihan
panas dari fluida dan mengkonversi panas ini menjadi energi listrik. Cairan melewati bursa
panas HX2 dimana menanamkan panas ke air yang akan dikonversi menjadi uap. Uap ini
digunakan sebagian untuk turbin yang menjalankan kompresor sebagian untuk sebuah turbin
alternator. Output dari alternator juga ke grid. Sebuah sistem tertutup dapat memberikan
listrik lebih bermanfaat.
Perbedaan kedua siklus ini dimana dalam sistem siklus terbuka kerja fluida setelah
membangkitkan energi listrik lalu dibuang ke atmosfir melalui stack. Dalam sistem siklus
tertutup kerja fluida didaur ulang ke sumber panas dan digunakan lagi dan lagi. Kerja
generator MHD langsung pada hasil pembakaran dalam sebuah sistem siklus terbuka dan
pada sistem siklus tertutup tidak. Dalam sistem siklus terbuka bekerja fluida adalah udara.
Dalam sistem tertutup atau siklus helium argon digunakan sebagai fluida kerja.

8
2.5 Perbandingan Antara Sistem Siklus Terbuka dan Sistem Siklus Tertutup

Perbandingan yang erat antara kedua sistem tertera di bawah ini:

Sistem Siklus Terbuka Sistem Siklus Tertutup

(1)Di sini fluida kerja setelah pembangkit (1)Di sini fluida kerja setelah pembangkit
energi listrik dibuang ke atmosfir melalui energi listrik didaur ulang ke sumber
stack. panas dan dengan demikian dapat
digunakan lagi dan lagi.

(2)Penyelenggaraan MHD generator (2)Dalam helium siklus tertutup sistem


dilakukan secara langsung pada produk atau argon (dengan pembenihan cesium)
pembakaran [seperti batubara, minyak, gas digunakan sebagai fluida kerja.
alam (gas panas sehingga terbentuk
unggulan dengan jumlah kecil dari logam
alkali terionisasi seperti cesium atau
kalium)] dalam sebuah sistem siklus
terbuka.

(3)Kebutuhan Suhu di sini sangat tinggi, (3)Kebutuhan suhu relatif sedikit, yakni
yaitu sekitar 2300 ˚ C sampai dengan 2700 sekitar 530 ˚ C.
˚ C.

(4)Siklus MHD sistem terbuka melibatkan (4)Siklus MHD sistem tertutup


risiko teknologi kompleks yang relatif melibatkan risiko teknologi sederhana
tinggi, terutama karena suhu tinggi yang yang relatif rendah, terutama karena suhu
diperlukan. kerja relatif rendah.

(5) Sesuai dengan penelitian terbaru dan (5) Sampai saat ini ada perkembangan
pekerjaan pembangunan, efisiensi tampak yang signifikan telah terjadi dalam sistem
relatif lebih tinggi. ini, dan efisiensi yang tampaknya relatif
kurang.

(6) Lebih mahal dibandingkan dengan (6) Cukup mahal.


siklus MHD sistem tertutup.

9
2.6 Perkembangan MagnetoHidroDinamika di Luar Negeri
Teknologi pembangkit tenaga listrik magneto hidrodinamika (MHD) pada saat ini masih
berada pada taraf pengembangan dan pembangunan.
 Pengembangan Serbia
Selama lebih dari satu rentang sepuluh tahun, insinyur Serbia di Bosnia telah dibangun
pertama eksperimental tenaga Magneto-hidrodinamik menjadi fasilitas pembangkit listrik pada
tahun 1992. Di sinilah untuk pertama dipatenkan fasilitas tersebut.
 Pembangunan AS
Pada 1980-an, PLT-MHD sistem tertutup, yang mempergunakan gas mulia dan
memanfaatkan gas bumi sebagai bahan bakar, dikembangkan di Amerika Serikat. Antaralain
westinghouse dan General Electric mengembangkan jenis pembangkit tenaga listrik ini.
Departemen Energi AS memulai program tahunan, berpuncak pada demonstrasi dengan bahan
bakar batubara 50MW 1992 di Komponen, Pengembangan dan Fasilitas Integrasi (CDIF) di
Butte, Montana. Program ini juga memiliki signifikan bekerja di Coal-Fired-In-Arus-Facility
(CFIFF) pada University of Tennessee Space Institute.
Program ini dikombinasikan empat bagian:
1. Sebuah topping MHD siklus yang terintegrasi, dengan saluran, elektroda dan controlunit
yang dikembangkan oleh AVCO, yang kemudian dikenal sebagai Textron Pertahanan
Boston. Sistem ini disebut“efek Hall”dimana saluran generator dipanaskan oleh batu bara
bubuk, dengankalium benih hasil ionisasi. AVCO sendiri telah mengembangkan Mk. V
generatordangenerator ini memiliki pengalaman yang signifikan.
2. Sebuah siklusterpadu, dikembangkan di CDIF.
3. Sebuah fasilitas untuk menumbuhkan benih ionisasi dikembangkan oleh TRW. Kalium
karbonat dipisahkan dari sulfat dalam abu layang dari scrubber. Karbonat akan dihapus
untuk mendapatkan kembali kalium.
4. Metode untuk mengintegrasikan MHD ke batubara tanaman yang sudah ada sebelumnya.
Departemen Energi memberikan dua studi.Westinghouse Electric melakukan studi
berdasarkan Tanaman Scholtz Teluk Power di Snead, Florida. MHDDevelopment
Corporationjugamenghasilkan sebuah penelitian yang didasarkan pada JE Corrette
Pabrikdari Perusahaan Listrik Montana dari Billings, Montana.
Prototipe pertama pada CDIF ini dioperasikan selama jangka waktu yang pendek, dengan
berbagai batubara diantaranya Montana Rosebud, dan korosif belerang batubara-tinggi,
Illinois No 6.Banyak cara kimia dan ilmu material telah selesai di coba. Setelah komponen
terakhir dikembangkan operasional pengujian, dilengkapi dengan 4.000 jam operasi terus-

10
menerus, 2.000 pada Rosebud Montana, 2.000 di Illinois No 6. Pengujian itu berakhir pada
tahun 1993.

 Pembangunan Jepang
Program Jepang di akhir 1980-an berkonsentrasi pada MHD siklus tertutup. MHD ini
akan memiliki efisiensi yang lebih tinggi, dan peralatan yang lebih kecil, terutama dalam segi
kebersihan, perencanaan kapasitas ekonomis mendekati 100 megawatt (listrik) yang cocok
untuk kondisi di Jepang. Sedangkan Siklus terbuka pembangkit bertenaga batubara umumnya
sangat ekonomis di atas 200 megawatt. Seri besar pertama percobaan adalah FUJI-1, a-down
sistem bertenaga dari shock tabung di Tokyo Institute of Technology. Percobaan ini diekstraksi
sampai30,2% dari entalpi yang dimasukkan dan daya yang dihasilkan mencapai hampir 100
megawatt per meter kubik.Fasilitas ini dibiayai oleh Tokyo Electric Powerdan Departemen
Pendidikan.Beberapa pihak berwenang percaya bahwa sistem ini merupakan disk generator
dengan sebuah heliumdan gas argon pembawa dan ionisasi benih kalium.Pada tahun 1994 ada
rencana untuk FUJI-2, sebuah 5mW (listrik) terus menerus menggunakan fasilitas siklus
tertutup, didukung oleh gas alam yang akan dibangun menggunakan FUJI-1. Dasar
rancanganMHD itu menjadi sebuah sistem dengan gas lembam menggunakan generator disk.
Yang bertujuan dalam ekstraksi entalpi 30% dan efisiensi termal MHD sebesar 60%. Dimana
FUJI-2 harus diikuti dengan retrofit ke pabrik gas alam 300 Mwe

 Pembangunan Australia
Pada tahun 1986, Profesor Hugo Karl Messerle di The University of Sydney meneliti
batubara bakar MHD. Hal tersebut mengakibatkan topping fasilitas sampai 28 MWe yang
beroperasi di luar Sydney.Messerle juga menulis salah satu karya referensi yang paling
barusebagai bagiandari program pendidikan UNESCO.Sebuah obituari rinci untuk Hugo
terletak di Akademi Teknologi Australia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (ATSE).

 Pengembangan Italia
Program Italia dimulai pada tahun 1989 dengan anggaran sekitar 20 juta dollar AS, dan
memiliki tiga utama pembangunan daerah:
1. Pemodelan MHD.
2. Pembangunan superkonduktor magnet. Pada tahun 1994 prototipe 2 meter panjangnya dan
menyimpan 66 MJ, untuk 8 demonstrasi meter panjang MHD. Besar gaya medannya

11
menjadi 5 teslas, dengan taper 0,15 T / m. Geometri adalah untuk menyerupai bentuk
sadel,dengan dan segi empat gulungan silinder-titanium tembaga niobium.
3. Retrofits untuk powerplants gas alam. Salah satunya berada di Enichem-faktor Anic di
Ravenna. Dalam bahan gas pembakaran dari MHD akanmenuju keboiler. Yang lainnya
sekitar 230 MW (thermal) untuk instalasipembangkit listrik di Brindisi, yang
akanmemberikan uap ke pembangkit listrik utama.

 Pembangunan Cina
Seorang warga AS-Cina program bersama yang berakhir pada tahun 1992 menggunakan
batubara 3tanaman di Asbach.Sebuah program sebelas tahun lebih yang disahkan pada Maret
1994.Dan mendirikan pusat penelitian di:
1. Lembaga Teknik Elektro dalam Academica Sinica, Beijing,terkait dengan desain generator
MHD.
2. Shanghai Power Research Institute, prihatin dengan sistem secara keseluruhan dan
penelitian superkonduktor magnet.
3. Penelitian Teknik Thermoenergy Institute di Nanjing Tenggara,Universitas, yang
bersangkutan dengan perkembangan nanti. Penelitian 1994 mengusulkan 10 MW (listrik,
108 MW termal) generator dengan MHD dan tanaman siklus menggembirakan dihubungkan
oleh pipa uap, sehingga bisa beroperasi baik independen.

 Perkembangan Rusia
Pada tahun 1994, PLT-MHD sistem terbuka dikembangkan di Rusia, dan mempergunakan
batubara sebagai bahan bakar. Gas panas yang diberi benih dilewatkan suatu medan magnet
yang kuat menghasilkan energi listrik arus searaha, yang dengan sebuah inventer dijadikan arus
bolak-balik. sebuah instalasi berupa pilot proyek (U-25) MHD sebesar 25 MW dekat kota
Moskow telah beroperasi.

12
2.7 Pengembangan MagnetoHidroDinamika di Indonesia

Di dalam Indonesia magnetohidrodinamika hanya dalam daftar pengembangan dan


belum diaplikasikan untuk pembangkit listrik dalam skala besar.Dan semakin tinggi tingkat
industri suatu Negara, semakin besar pula tingkat kebutuhan tenaga listrik untuk memenuhi
kebutuhan energinya. Sehingga kecenderungan pemakaian listrik dimasa yang akan datang
akan terus meningkat,bukan saja karena jumlah penduduk, industri, perdagangan dan jasa yang
terus meningkat, tetapi juga karena adanya kemudahan dalam mengkonversikan energi listrik
ke bentuk energi listrik lain. Melihat perkembangan pembangkit di dunia beberapa tahun
terakhir ini, terasa semakin banyak keprihatinan akibat belum terpecahkannya masalah
masalah utama pembangkitan. Masalah-masalah utama pembangkitan tersebut diantaranya
masalah lingkungan berupa penggunaan bahan bakar fosil yang terkandung di bumi sampai
pada pembuangan limbah hasil pembakaran ke udara, masalah efisiensi pembangkit dan lain-
lain.Kenaikan kebutuhan energi listrik dunia di masa depan perlu diantisipasi karena makin
terbatasnya sumber daya alam yang dapat dijadikan sumber daya energi listrik. Oleh karena itu
harus dicari sebuah pembangkit generasi baru yang sesuai dengan kondisi masa depan.
Beberapa pihak swasta di Indonesia sebenarnya telah mengembangkan teknologi ini
hingga mencapai tahap komersial, namun jumlahnya masih terbatas sehingga pemanfaatan
teknologi ini belum memberikan andil yang besar . Di samping itu perlu adanya perhatian dan
keterlibatan dari pemerintah yang besar untuk pengembangan dan pemanfaatan energi
alternatif dari magnetohidrodinamika, sebagai salah satu upaya menghadapi krisis energi yang
terjadi di masa kini. Minyak merupakan sumber energi utama di Indonesia. Pemakaiannya terus
meningkat baik untuk komoditas ekspor yang menghasilkan devisa maupun untuk memenuhi
kebutuhan energi dalam negeri.Sementara cadangannya terbatas sehingga pengelolaannya
harus dilakukan seefisien mungkin. Karena itu, ketergantungan akan minyak bumi untuk
jangkapanjang tidak dapat dipertahankan lagi sehingga perlu ditingkatkan pemanfaatan energi
baru dan terbarukan. Energi baru dan terbarukan adalah energi yang pada umumnya sumber
daya nonfosil yang dapat diperbarui atau bisa dikelola dengan baik, maka sumber dayanya
tidak akan habis. Kesenjangan antara kebutuhan dan persediaan energi merupakan masalah
yang perlu segera dicari pemecahannya. Apalagi mengingat perkiraan dan perhi- tungan para
ahli pada tahun 2010-an produksi minyak akan menurun tajam dan bisa menja- di titik awal
kesenjangan energy

13
2.8 Kelebihan dan Kekurangan
 Kelebihan
 Efisiensi konversi dari sistem MHD dapat 50% dibandingkan kurang dari 40 persen
untuk bahan bakar uap yang paling efisien.
 Menghasilkan sumber daya besar.
 MHD tidak memiliki bagian yang bergerak, sehingga lebih dapat diandalkan.
 Memiliki kemampuan untuk mencapai tingkat kekuatan penuh.
 Karena efisiensi yang lebih tinggi, biaya pembangkitan keseluruhan dari MHD akan
kurang.
 Pemanfaatan panas yang lebih efisien, penggunaan panas yang efisien akan
mengurangi jumlah panas yang dibuang ke lingkungan dan kebutuhan air pendingin
juga akan lebih rendah.
 Efisiensi penggunaan bahan bakar yang lebih tinggi berarti lebih baik. Mengurangi
konsumsi bahan bakar yang menawarkan manfaat ekonomi dan sosial sebagai
tambahan.
 Sistem Siklus Tertutup menghasilkan tenaga bebas polusi.

 Kekurangan
 Membutuhkan biaya yang sangat besar dalam pembuatan sistem ini
 Dalam sistem terbuka menghasilkan polusi udara yang lumayan besar
 Membutuhkan bahan bakar fosil yang lama kelamaan akan habis
 Biaya produksi akan tinggi sehingga mau tidak mau jika pemerintah memberi subsidi,
maka budget APBN akan tersedot untuk biaya subsidi.
 Belum ada investor yang besedia menanamkan investasinya untuk proyek pembuatan
pembangkit listrik MHD.
 Efisiensi pembangkit listrik MHD yang masih dibawah 5 % tentu bukan merupakan
kabar yang baik bagi semua pihak.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dengan kegiatan industri dan pertanian meningkat, kebutuhan listrik juga sangat
meningkat. Dalam situasi seperti ini, negara pasti akan bergantung dari kebutuhan energi dalam
dekade pertama abad berikutnya. Ini berarti kapasitas tambahan daya yang diperlukan dalam
10 tahun ke depan.Dan jawaban untuk ini semua adalah energi non konvensional.
Generasi listrik MHD dalam stadium lanjut hari ini dan lebih dekat dengan penggunaan
komersial. Kemajuan yang signifikan telah dibuat dalam pengembangan semua komponen
kritis dan sistem sub teknologi. Pembakaran batubara MHD pembangkit listrik tenaga uap
gabungan menjanjikan keuntungan ekonomi dan lingkungan yang signifikan dibandingkan
dengan pembangkit listrik teknologi pembakaran batubara. Tidak akan lama sebelum masalah
teknologi sistem MHD akan teratasi dan MHD sistem akan mengubah dirinya dari non-
konvensional ke sumber energi konvensional.

3.2 Saran

Mengingat bahwa teknologi semakin lama semakin maju dan terus berkembang, kita
semua hendaknya harus paham mengenai dasar – dasar ilmu dan teknologi, khususnya dalam
hal ini adalah bidang kelistrikan atau elektro.Agar nantinya dapat dikembangkan teknologi
yang lebih baik dari dasar – dasar pemahaman sederhana sebelumnya seperti dalam makalah
ini.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://aisyahnyayu.wordpress.com/2014/03/18/15/

http://sofyanm52.blogspot.com/2012/03/magneto-hydro-dynamics.html

http://aftha-brtg.blogspot.com/2008/03/perkembangan-teknologi-tenaga-listrik.html

http://www.library.gunadarma.ac.id/journal/view/1550/perkembangan-teknologi-
generator-magneto-hidro-dinamika.html/

http://library.gunadarma.ac.id/repository/view/11532/analisis-efisiensi-generator-pada-
pembangkit-listrik-tenaga-magneto-hidro-dinamika-mhd-siklus-tertutup.html

http://blog.ub.ac.id/firmandewansaputrablog/files/2013/10/Makalah-MHD.docx

16

Anda mungkin juga menyukai