tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.
id
Katalog: 2104029
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
Katalog: 2104029
. id
Katalog: 2104029
go
s.
Nomor Publikasi: 07300.2325
p
.b
Penyusun Naskah:
s:
Penyunting:
Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik
Pembuat Kover:
Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik
Penerbit:
©Badan Pusat Statistik
Sumber Ilustrasi:
freepik.com
id
Volume 1, 2023
.
go
Pengarah
Moh Edy Mahmud s.
p
Penanggung Jawab
.b
Muchammad Romzi
w
w
Penyunting
//w
Wisnu Winardi
Mutijo
s:
Yoyo Karyono
tp
Penulis Naskah
ht
Adi Nugroho
Bayu Dwi Kurniawan
Dimas Hari Santoso
Ema Tusianti
Putri Wahyu Handayani
Yoyo Karyono
Pengolah Data
Adi Nugroho
Pemeriksa Aksara
Bayu Dwi Kurniawan
Yoyo Karyono
Penata Letak
Bayu Dwi Kurniawan
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
KATA
PENGANTAR
A
nalisis gender memainkan peran yang sangat penting dalam pembangunan.
Keseimbangan dalam jumlah antara laki-laki dan perempuan belum disertai dengan
kesimbangan dalam aspek lain, seperti kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan politik.
Kesadaran akan hal ini memunculkan pemikiran bahwa kesejahteraan masyarakat dapat
lebih cepat diwujudkan apabila kesetaraan dalam berbagai aspek tersebut ditingkatkan, atau
ketimpangan dalam berbagai aspek tersebut diminimalkan, yaitu dengan memanfaatkan
potensi dan peran laki-laki dan perempuan yang selama ini belum teroptimalkan.
id
Dalam upaya mendukung pelaksanaan pemikiran tersebut dalam program-program
.
go
pembangunan, Badan Pusat Statistik (BPS) menghadirkan Indeks Ketimpangan Gender (IKG)
sebagai salah satu indikator pembangunan yang mengukur ketimpangan pencapaian antara
s.
perempuan dan laki-laki dalam 3 (tiga) dimensi, yaitu kesehatan reproduksi, pemberdayaan,
p
dan pasar tenaga kerja.
.b
Penyediaan IKG sebagai statistik resmi merupakan tindak lanjut dari kajian yang telah
w
dilakukan sejak tahun 2017 hingga 2022. Kajian ini merujuk pada metodologi yang digunakan
w
oleh United Nations Development Programme (UNDP) dalam menyusun Gender Inequality
//w
Index (GII) 2010 dengan beberapa penyesuaian agar data yang dihasilkan dapat tersedia pada
tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota sejak tahun 2018.
s:
yang semakin baik. Perbaikan ini dipengaruhi oleh peningkatan capaian dimensi kesehatan
ht
v
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
Ringkasan Eksekutif
Hadirnya buku ini dilatarbelakangi permasalahan masih terjadinya
kesenjangan gender di Indonesia. Kebijakan yang berupaya untuk
mengurangi kesenjangan gender atau untuk mencapai kesetaraan
gender memerlukan data dan langkah-langkah yang kuat.
Salah satu indikator yang dapat melihat kesenjangan gender adalah
Indeks Ketimpangan Gender (IKG). IKG merujuk pada metodologi yang
digunakan oleh United Nations Development Programme (UNDP)
dalam menyusun Gender Inequality Index (GII) 2010 dengan menyesuaikan
data yang tersedia. IKG berfokus mengukur kesenjangan pencapaian
antara perempuan dengan laki-laki dalam tiga dimensi yaitu kesehatan
reproduksi, pemberdayaan, dan pasar tenaga kerja. Indikator dimensi
id
kesehatan reproduksi adalah proporsi perempuan pernah kawin 15-
.
49 tahun yang melahirkan tidak di fasilitas kesehatan (MTF) sebagai
go
proksi indikator angka kematian ibu dan proporsi perempuan pernah
kawin 15-49 tahun yang saat melahirkan anak lahir hidup pertama
s.
berumur kurang dari 20 tahun (MHPK20) sebagai proksi indikator
p
fertilitas remaja. Indikator dimensi pemberdayaan adalah persentase
.b
vii
Capaian Indeks Ketimpangan Gender (IKG) di tingkat provinsi selama
kurun waktu 2018–2022 mengindikasikan perkembangan ketimpangan
gender yang semakin baik. Setiap tahun sebagian besar provinsi
mengalami penurunan ketimpangan gender.
Pada tahun 2022, ketimpangan gender paling rendah dicapai oleh D.I.
Yogyakarta (0,240), diikuti oleh DKI Jakarta (0,320), Bali (0,321), Jawa
Tengah (0,371), dan Sulawesi Selatan (0,390).
Sebanyak 25 provinsi mengalami penurunan ketimpangan gender
dibandingkan 2021. Sulawesi Tenggara mengalami penurunan
ketimpangan gender paling tinggi sebesar 0,064 poin. Penurunan
ketimpangan gender di Sulawesi Tenggara terutama didorong oleh
perbaikan dimensi kesehatan reproduksi dan dimensi pemberdayaan.
Pada dimensi kesehatan reproduksi, perbaikan didorong oleh indikator
perempuan usia 15–49 tahun yang melahirkan anak lahir hidup tidak di
fasilitas kesehatan yang turun sebesar 27,1 persen poin. Pada dimensi
id
pemberdayaan, perbaikan dipengaruhi oleh peningkatan indikator
persentase perempuan 25 tahun ke atas yang berpendidikan SMA ke
.
go
atas. Persentase perempuan meningkat dari 36,18 persen tahun 2021
menjadi 38,11 persen pada tahun 2022, sedangkan persentase laki-laki
s.
menurun dari 43,10 persen menjadi 42,12 persen. Hal ini menunjukkan
p
adanya penurunan gap antara perempuan dan laki-laki.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
viii
INDONESIA
INFOGRAFIS IKG
Kelompok IKG
DI YOGYAKARTA 0,000–0,250 0,251–0,500 0,501–0,750 0,751–1,000
IKG : 0,240
DI Yogyakarta memiliki nilai
IKG terendah di Indonesia
ht
pada 2022
tp
s:
//w
w
NUSA TENGGARA BARAT w
IKG : 0,648 .b
NTB memiliki nilai IKG
tertinggi di Indonesia pada
p
2022 s.
go
. id
Komponen IKG
Dimensi Pemberdayaan Dimensi Kesehatan Reproduksi
Keterwakilan di Legislatif (%) MTF MHPK20
Laki-laki Perempuan 0,140 0,265
78,26 21,74
0,499 0,488 0,472 0,465 0,459
GII Indonesia 2021 Dimensi Pasar Tenaga Kerja
2018 2019 2020 2021 2022 Pendidikan Minimal SMA (%)
0,456 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Ketimpangan gender Indonesia IKG Indonesia 2018–2022 Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
berada diperingkat 110 dari 170 42,06 36,95 83,87 53,41
negara (UNDP, 2023)
IKG Indonesia selama 2018–2022
terus mengalami penurunan
ix
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
Daftar Isi
INDEKS KETIMPANGAN GENDER 2022
Volume 1, 2023
Halaman
Kata Pengantar.............................................................................................................................. v
Ringkasan Eksekutif .................................................................................................................... vii
Daftar Isi.......................................................................................................................................... xi
Daftar Tabel.................................................................................................................................... xiii
Daftar Gambar............................................................................................................................... xv
1. Pengukuran Ketimpangan Gender................................................................................... 1
id
A. Konsep Gender........................................................................................................... 3
.
go
B. Pentingnya Mengukur Ketimpangan Gender...................................................... 3
C. Tujuan dan Manfaat Pengukuran Ketimpangan Gender...................................
s. 5
2. Gambaran Ketimpangan Gender Indonesia di Tataran Global dan ASEAN............ 7
p
.b
xi
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
Daftar Tabel
INDEKS KETIMPANGAN GENDER 2022
Volume 1, 2023
Halaman
id
Tabel 3.3. Persentase Rumah Tangga menurut Kelompok Pengeluaran dan
.
go
Jenis Kepala Rumah Tangga, Maret 2023............................................................. 24
Tabel 4.1. Jumlah Kabupaten/Kota menurut Kategori IKG, 2018-2022.......................... 33
s.
p
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
xiii
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
Daftar Gambar
INDEKS KETIMPANGAN GENDER 2022
Volume 1, 2023
Halaman
Gambar 2.1. GII Global, Asia Timur dan Pasifik, dan Indonesia, 2000–2021................. 10
Gambar 3.1. Indeks Ketimpangan Gender (IKG), 2018–2022........................................... 17
Gambar 3.2. Indikator Dimensi Indeks Kesehatan Reproduksi, 2018–2022.................. 20
Gambar 3.3. Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan Perempuan, 2018–2022..... 21
Gambar 3.5. Persentase Laki-laki dan Perempuan dengan Pendidikan SMA ke Atas,
2018–2022............................................................................................................ 22
id
Gambar 3.4. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Laki-laki dan Perempuan
.
(persen), 2018–2022........................................................................................... 22
go
Gambar 4.1. Indeks Ketimpangan Gender menurut Provinsi, 2018 dan 2022.............. 29
s.
Gambar 4.2. Peta Indeks Ketimpangan Gender menurut Provinsi, 2018........................ 30
p
.b
xv
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
1. Pengukuran Ketimpangan Gender
1. 01
Pengukuran Ketimpangan Gender
id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
Pengukuran Ketimpangan
Gender
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
Pengukuran
Ketimpangan Gender
A. Konsep Gender
Jika biasanya “sex” dikaitkan dengan karakteristik biologis dan fisik saat
lahir, maka “gender” merupakan konsep yang multidimensional dan lebih
kompleks dibanding “sex”. Gender terdiri dari serangkaian identitas dan
ekspresi yang merujuk pada peran, tingkah laku, aktivitas, ekspektasi, dan
norma-norma sosial yang terkait dengan menjadi laki-laki atau perempuan
pada budaya tertentu. Gender merupakan sebuah variabel sosial ekonomi
yang muncul sebagai akibat dari hubungan berbagai faktor seperti ras,
umur, kelompok sosial, dan etnis.
id
Gagasan mengenai konsep gender yang merupakan hasil dari suatu budaya,
.
go
bukan biologis, pertama kali dikemukakan oleh Mead (1935). Mead
menyimpulkan bahwa ekspektasi peran antara laki-laki dengan perempuan
s.
tidak berlaku universal, melainkan sangat bervariasi di lingkungan yang
p
berbeda. Istilah gender, sebagai suatu kata yang berbeda dengan “sex”,
.b
faktor sosial budaya, bukan fisik biologis. Oakley (1985) juga menyebut
//w
“sex” sebagai suatu yang merujuk pada perbedaan biologis antara laki-
laki dan perempuan yang didapati secara natural, sedangkan “gender”
s:
merujuk pada klasifikasi sosial antara maskulin dan feminim yang bervariasi
antarkomunitas. Delphy (1993) mendefinisikan “gender” sebagai produk
tp
yang dibentuk oleh faktor budaya, historis, dan sosial dari hirarki patriarki.
ht
id
Menyadari bahwa kesetaraan gender memainkan peran yang penting
.
go
dalam pembangunan, maka pengukuran ketimpangan gender telah
menjadi suatu kebutuhan yang mendesak. Dengan melakukan
s.
pengukuran ketimpangan gender, maka akan diperoleh data-data yang
p
diperlukan untuk memahami, mengatasi, dan mengentaskan ketimpangan
.b
yang ada. Data tersebut juga bermanfaat sebagai dasar untuk membuat
kebijakan publik yang akuntabel dan berkontribusi terhadap kesetaraan
w
. id
Tujuan dan manfaat pengukuran ketimpangan gender, antara lain:
go
1. Mengidentifikasi domain ataus. dimensi yang masih terjadi
ketimpangan.
p
Data ketimpangan gender memberikan informasi kepada pembuat
.b
pembuat kebijakan.
Data ketimpangan gender yang akurat dan handal dibutuhkan
pada pembuatan kebijakan yang berbasis bukti guna membuat
kebijakan yang tepat sasaran dan berkontribusi dalam mengurangi
ketimpangan gender.
4. Meningkatkan ekonomi dan mewujudkan pembangunan
berkelanjutan.
Kesetaraan gender sangat berkaitan dengan pembangunan ekonomi.
Data ketimpangan gender, khususnya pada partisipasi di pasar
tenaga kerja, dapat memberikan evaluasi bagi pemerintah untuk
memaksimalkan potensi ekonomi dari setiap individu yang dimiliki.
5. Meningkatkan kesadaran sosial.
Data ketimpangan gender yang dihasilkan secara berkala
meningkatkan kesadaran bersama akan adanya kesenjangan
antargender. Peningkatan kesadaran ini akan sangat berperan dalam
memobilisasi dukungan terhadap kesetaraan sekaligus mengawasi
pemerintah untuk membuat kebijakan yang mendukung kesetaraan.
2. 02
Gambaran Ketimpangan Gender Indonesia di Tataran Global dan ASEAN
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
Gambaran Ketimpangan
Gender Indonesia di Tataran
Global dan ASEAN
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
Gambaran Ketimpangan
Gender Indonesia di
Tataran Global dan ASEAN
A. Ketimpangan Gender Global Semakin Membaik
Kesenjangan gender merupakan fenomena yang muncul akibat berbagai
dimensi sosial dan ekonomi. Kesenjangan gender mengacu pada
perbedaan yang diamati antara laki-laki dan perempuan melalui indikator
yang relevan. Di negara-negara berkembang, kesenjangan gender masih
cukup besar terjadi pada pendidikan tinggi dan terdapat variasi yang
besar antarnegara (Shang, 2022). Menurut UN Women (2002), kesetaraan
antara laki-laki dan perempuan (kesetaraan gender) adalah persamaan
id
hak, tanggung jawab, dan kesempatan yang sama antara laki-laki dan
.
go
perempuan. Urgensi untuk mengatasi ketimpangan gender merupakan
tujuan dari setiap negara. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) telah
s.
mencanangkan kesetaraan gender menjadi tujuan kelima dalam pilar.
p
Salah satu indikator yang digunakan dalam pengukuran ketimpangan
.b
gender di dunia yaitu Gender Inequality Index (GII) yang disusun oleh
w
Asia Timur dan Pasifik memiliki ketimpangan gender yang lebih rendah
tp
dibandingkan dengan global dengan nilai GII pada 2021 sebesar 0,337.
ht
Sementara itu, kawasan Sub Sahara Afrika dan Arab menjadi kawasan
dengan tingkat ketimpangan gender paling tinggi dengan GII masing-
masing sebesar 0,569 dan 0,536. Eropa dan Asia Tengah menjadi
kawasan dengan GII terendah yaitu sebesar 0,227 dimana Denmark
menjadi negara dengan kesetaraan gender paling baik dari nilai GII
(0,013). Nilai GII yang lebih rendah menunjukkan kinerja yang lebih baik
atau semakin menunjukkan kesetaraan gender.
Berdasarkan komponen pembentuknya pada Tabel 2.1, seluruh indikator
mengalami perbaikan selama dua dekade terakhir. Dimensi kesehatan
reproduksi secara umum mengalami perbaikan, hanya pada 2021
mengalami sedikit kemunduran pada indikator angka kematian ibu yang
meningkat sebesar 2,37 persen dari tahun sebelumnya. Pada dimensi
pemberdayaan, redistribusi partisipasi antargender dalam parlemen juga
menunjukkan arah kesetaraan dengan meningkatnya share perempuan
dalam parlemen. Sementara itu, tingkat partisipasi angkatan kerja
cenderung mengalami penurunan baik laki-laki maupun perempuan.
Sementara itu, GII Indonesia juga mengalami perbaikan dengan
Komponen Pembentuk
w
//w
2010 244,356 52,130 63,484 54,223 81,170 18,830 75,571 48,743 0,504
2020 220,186 42,805 70,483 64,349 74,629 25,371 71,306 45,823 0,465
2021 225,407 42,529 70,317 64,154 74,087 25,913 71,692 46,200 0,465
id
Vietnam memiliki tingkat GII yang relatif rendah kemudian disusul
.
go
oleh Thailand. Kedua negara tersebut memiliki capaian yang baik pada
dimensi kesehatan reproduksi dengan angka kematian ibu dan tingkat
s.
kelahiran remaja yang lebih rendah di ASEAN. Pada dimensi lain, Vietnam
p
cenderung lebih unggul dibandingkan Thailand khususnya dimensi
.b
gender yang baik dengan posisi berada setelah Thailand. Kinerja yang
baik ini tidak terlepas dari kontribusi dimensi pemberdayaan di mana
s:
di ASEAN yaitu 38,462 persen serta pada dimensi pasar tenaga kerja.
Selain itu, ada hal lain yang membuat GII Timor Leste juga perlu menjadi
ht
id
Vietnam 43 34,600 69,645 61,289 69,739 30,261 79,437 69,637 0,296
.
go
Thailand 37 32,744 51,669 47,627 86,062 13,938 75,027 58,992 0,333
Timor
s.
142 33,877 41,770 33,737 61,538 38,462 72,240 60,987 0,378
p
Leste
.b
Filipina 121 48,202 69,090 73,352 71,951 28,049 68,302 43,836 0,419
w
Indonesia 177 33,929 58,213 51,005 78,957 21,043 81,668 53,704 0,444
w
Kamboja 160 45,453 31,700 18,320 80,214 19,786 85,918 73,960 0,461
//w
Laos 185 73,175 47,740 37,660 78,049 21,951 78,093 74,785 0,478
s:
Myanmar 250 33,043 47,803 38,508 85,023 14,977 69,962 40,987 0,498
tp
3. 03
Gambaran Ketimpangan Gender Nasional
id
.
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
Gambaran Ketimpangan
Gender Nasional
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
Gambaran Ketimpangan
Gender Nasional
A. Perkembangan Ketimpangan Gender di Indonesia
Seiring dengan stabilnya pembangunan ekonomi nasional, ketimpangan
gender di Indonesia turut menunjukkan perbaikan. Perkembangan
Indeks Ketimpangan Gender (IKG) menunjukkan bahwa ketimpangan
gender di Indonesia selama lima tahun terakhir turun secara konsisten.
Sejak tahun 2018 hingga 2022, IKG berkurang sebesar 0,040 poin
atau rata-rata turun 0,010 poin per tahun. Hal ini mengindikasikan
ketimpangan gender yang semakin menyempit atau kesetaraan yang
semakin membaik.
id
Pada periode dua tahun sebelum pandemi COVID-19, IKG Indonesia
.
go
tercatat sebesar 0,499 pada tahun 2018 dan sebesar 0,488 pada tahun
2019. Pada periode tersebut, IKG mengalami penurunan sebesar 0,011
s.
poin. Kemudian pada tahun 2020, capaian IKG Indonesia turun cukup
p
dalam yaitu sebesar 0,016 poin menjadi 0,472. Penurunan ini tercatat
.b
sebagai perubahan terdalam IKG dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
w
perlambatan yaitu sebesar 0,007 pada tahun 2021 dan sebesar 0,006
pada tahun 2022. Gambaran lengkap tren IKG dari tahun 2018 hingga
//w
id
Perempuan, 2021).
.
go
Selain itu, terdapat temuan bahwa kekerasan terhadap perempuan
selama masa pandemi COVID-19 mengalami peningkatan. Hal ini
s.
terungkap dari laporan survei UN Women yang berjudul “Measuring the
p
shadow pandemic: Violence against women during COVID-19”. Laporan
.b
mereka.
tp
id
Perempuan 51,80 51,81 53,13 53,34 53,41
Sumber: BPS (2023)
.
go
Secara keseluruhan, ketiga dimensi pembentuk IKG secara konsisten
mengalami perbaikan. Hal ini terlihat dari perkembangan masing-masing
s.
indikator yang terus menunjukkan tren perubahan positif. Dimensi yang
p
pertama yaitu dimensi kesehatan reproduksi menunjukkan tren membaik.
.b
meningkat dari 51,81 persen pada tahun 2019 menjadi 53,13 persen
pada tahun 2020, sementara tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki
turun dari 83,25 persen pada tahun 2019 menjadi 82,41 persen pada
tahun 2020.
B.1. Dimensi Kesehatan Reproduksi
Dimensi kesehatan reproduksi perempuan dibentuk dari 2 (dua) indikator,
yaitu:
1. Proporsi perempuan usia 15–49 tahun yang melahirkan anak lahir
hidup tidak di fasilitas kesehatan (MTF); dan
2. Proporsi perempuan usia 15–49 tahun yang saat melahirkan anak
lahir hidup pertama berusia kurang dari 20 tahun (MHPK20).
Pada tahun 2018, angka MTF mencapai sebesar 21,4 persen, kemudian
secara berkala sesuai tren yang diinginkan yaitu turun hingga menjadi 14,0
persen pada tahun 2022. Hal ini menunjukkan bahwa upaya pemerintah
untuk mendorong peningkatan layanan kesehatan masyarakat, terutama
kaum perempuan, cukup berhasil. Pada tahun 2018, ada lebih dari
20 persen perempuan usia 15-49 tahun tidak melahirkan di fasilitas
. id
go
Sumber: BPS, 2023
p s.
Gambar 3.2. Indikator Dimensi Indeks Kesehatan Reproduksi,
.b
2018–2022
w
hidup pertama masih berusia kurang dari dua puluh tahun. Jumlah ini
tp
kemudian meningkat pada tahun 2019 menjadi 27,1 persen. Pada dua
ht
tahun berikutnya MHPK20 kembali turun menjadi 26,3 persen dan 26,2
persen, tetapi kemudian meningkat kembali pada 2022 menjadi 26,5
persen.
Jika dilihat dari pola perubahan per tahun kedua indikator dimensi
kesehatan reproduksi, maka dapat disimpulkan bahwa kedua indikator
membutuhkan pendekatan kebijakan yang berbeda. Indikator MTF
sudah menunjukkan perubahan positif berkelanjutan yang penting
untuk dijaga. Namun tidak demikian halnya dengan indikator MHPK20
yang fluktuatif dalam lima tahun terakhir. Dibutuhkan edukasi kepada
masyarakat mengenai kesehatan reproduksi serta kehamilan di usia yang
sudah matang baik dari segi mental maupun fisik.
B.2. Dimensi Pemberdayaan
Dimensi pemberdayaan dibentuk oleh 2 (dua) indikator, yaitu:
1. Persentase anggota legislatif; dan
2. Persentase penduduk 25 tahun ke atas yang berpendidikan SMA ke
atas.
id
Gambar 3.3. Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan
.
go
Perempuan, 2018–2022
Selama periode tahun 2018 hingga 2022, persentase perempuan
s.
yang menjadi anggota legislatif cenderung mengalami peningkatan.
p
Kondisi ini merepresentasikan peran perempuan dan laki-laki dalam
.b
. id
B.3. Dimensi Pasar Tenaga Kerja
go
Dimensi terakhir dari Indeks Ketimpangan Gender adalah dimensi
s.
pasar tenaga kerja, yang mencerminkan kesamaan peluang antara kaum
p
laki-laki dan perempuan dalam mendapatkan akses yang adil terhadap
.b
persen, meningkat 1,07 persen poin menjadi 83,87 persen pada tahun
tp
51,80 persen pada tahun 2018 menjadi 53,41 persen pada tahun 2022.
id
perempuan yang lebih rendah.
.
Pembahasan pada bagian ini, berusaha untuk mendalami atau memberikan
go
kajian khusus mengenai bagaimana perbedaan karakter gender suatu
s.
rumah tangga berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraannya.
p
Dalam hal ini, yang dibahas secara khusus adalah perbedaan status
.b
Tabel 3.2. Persentase Rumah Tangga Miskin menurut Jenis Kepala Rumah
Tangga, Maret 2023
ht
Dengan menggunakan data Susenas Maret 2023, dapat dilihat pada Tabel
3.2 bahwa rumah tangga single parent baik yang dipimpin oleh laki-laki
maupun perempuan memiliki kecenderungan masuk dalam kemiskinan
yang lebih besar. Hal ini dilihat dari persentase keluarga single parent
laki-laki dan perempuan yang masuk kategori keluarga miskin yang lebih
besar dari kelompok keluarga dengan pasangan lengkap, yaitu sebesar
7,87 persen dan 12,87 persen. Bahkan hasil olah data sederhana ini
menunjukkan pula bahwa di Indonesia, rumah tangga single parent
perempuan memiliki kerentanan terhadap kemiskinan yang tinggi.
id
kelompok pengeluaran sebagai alternatif pengukuran kemiskinan relatif.
.
go
Tujuan dari penyajian data pada tabel ini adalah melihat apakah keluarga
yang dikepalai oleh perempuan single parent di kelompok pendapatan
s.
rendah jumlahnya lebih banyak ketimbang dua kategori keluarga lainnya.
p
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa keluarga dengan kepala keluarga
.b
atas tidak serta merta menganggap semua rumah tangga single parent
perempuan adalah keluarga miskin. Namun, temuan di atas menjadi
rambu-rambu baik bagi masyarakat maupun pemerintah bahwa sudah
selayaknya keluarga dengan berbagai latar belakang kepala rumah
tangga mendapatkan perhatian yang adil dan inklusif dari pemerintah di
berbagai bidang. Sehingga cita-cita mewujudkan Indonesia yang maju,
adil, dan sejahtera dapat terwujud.
4. 04
Gambaran Ketimpangan Gender Antarprovinsi
id
.
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
Gambaran Ketimpangan
Gender Antarprovinsi
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
Gambaran Ketimpangan
Gender Antarprovinsi
A. Perkembangan Ketimpangan Gender Antarprovinsi
Ketimpangan gender adalah isu yang kompleks dan melibatkan interaksi
berbagai faktor di tingkat individu, masyarakat, dan suatu wilayah.
Capaian kesetaraan gender sering kali mencerminkan tradisi, agama,
struktur ekonomi, struktur penduduk, sistem pendidikan, maupun
sejarah yang terjadi pada masyarakat di suatu wilayah. Oleh sebab itu,
capaian kesetaraan gender bervariasi antarwilayah.
Tujuan kesetaraan gender dalam pembangunan di suatu negara bukan
hanya berfokus pada capaian kesetaraan gender secara nasional
id
yang menurun, namun juga mengurangi disparitas kesetaraan gender
.
go
antarwilayah. Pada tahun 2022, provinsi dengan IKG terendah diduduki
oleh DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Bali, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan
s.
Kepulauan Riau. Keenam provinsi tersebut memiliki IKG kurang dari 0,4.
p
DI Yogyakarta memiliki nilai IKG yang cukup rendah dan satu-satunya
.b
Provinsi Nusa Tenggara Barat. Provinsi ini memiliki IKG 0,648 dan satu-
//w
satunya provinsi di tahun 2022 yang memiliki angka di atas 0,6. Selain
Nusa Tenggara Barat, provinsi lain yang memiliki IKG cukup tinggi dan
s:
. id
go
p s.
.b
w
w
0–0,250
0,251–0,500
//w
0,501–0,750
0,751–1
s:
0–0,250
0,251–0,500
0,501–0,750
0,751–1
id
antarkabupaten/kota menurut provinsi.
.
go
Pada tahun 2022 disparitas terendah terjadi di Provinsi Sulawesi Barat
yang memiliki jarak antara IKG kabupaten/kota tertinggi dan terendah
s.
dalam provinsi hanya sebesar 0,072 poin. Sedangkan disparitas IKG
p
tertinggi terjadi di Kepulauan Riau (0,711 poin). Di provinsi ini, terdapat
.b
perbedaan yang sangat besar antara IKG Kabupaten Natuna dan Kota
w
Riau, akses kesehatan di wilayah ini masih sangat terbatas, oleh sebab itu
masih banyak perempuan yang melahirkan tidak di fasilitas kesehatan.
//w
Selain itu, tingkat pernikahan usia kurang dari 20 tahun cukup tinggi
s:
mencapai 50 kelahiran per 1.000 perempuan usia 15-19 tahun, angka ini
merupakan yang tertinggi di Kepulauan Riau (BPS Kepulauan Riau, 2023).
Kabupaten Natuna juga tidak memiliki perwakilan perempuan di legislatif
pada tahun 2022. Alhasil, IKG kabupaten ini sangat tinggi (0,835).
. id
go
s.
0–0,250
p
0,251–0,500
.b
0,501–0,750
0,751–1
w
Kabupaten/Kota, 2018
s:
tp
ht
0–0,250
0,251–0,500
0,501–0,750
0,751–1
id
Tabel 4.1. Jumlah Kabupaten/Kota menurut Kategori IKG, 2018-
.
go
2022
s. Tahun
Kategori Ketimpangan
p
2018 1
2019 2020 2021 2022
.b
Catatan:
1
Lombok Utara tidak terdapat sampel Sakernas Agustus 2018
Sumber: BPS (2023)
IKG tertinggi terjadi di Deiyai (0,872). Hal ini disebabkan oleh rendahnya
pemberdayaan perempuan. Minimnya partisipasi perempuan dalam
politik, yaitu tidak adanya perwakilan perempuan di legislatif, serta
rendahnya perempuan yang berpendidikan tinggi (SMA ke atas) menjadi
penyebab rendahnya dimensi pemberdayaan gender di Deiyai. Selain
itu, pada dimensi kesehatan reproduksi, tingginya IKG Deiyai pada tahun
2022 disebabkan oleh tidak ada perempuan yang melahirkan di fasilitas
kesehatan.
id
layanan kesehatan reproduksi, serta meningkatkan akses perempuan
.
go
ke pekerjaan dan partisipasi perempuan dalam politik dan keputusan
publik. Masyarakat dan pihak swasta juga perlu lebih memahami dan
s.
menghormati kesetaraan gender. Selain itu, perlu adanya kolaborasi
p
internasional untuk bertukar pengalaman dan mendapatkan dukungan
.b
. id
go
s.
p
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
5. 05
Profil Ketimpangan Gender Nasional dan Provinsi
id
.
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
id
Informasi pertama yang disajikan adalah capaian ketimpangan gender
tahun 2022 dan indikator komponen penyusunnya serta rata-rata
.
go
pertumbuhan selama periode 2018-2022. Informasi berikutnya adalah
perkembangan capaian IKG provinsi selama periode 2018-2022. Untuk
s.
memperkaya informasi, halaman ini juga memuat perkembangan capaian
p
ketimpangan gender menurut indikator penyusunnya selama periode
.b
yang sama.
w
w
//w
s:
tp
ht
id
Perempuan 21,74 5,85
.
Laki-laki 42,06 2,39
go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 36,95 4,50
2018 2019 2020 2021 2022
Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja (TPAK)
Laki-laki 83,87 0,32
s.
Perempuan 53,41 0,77
p
.b
w
82,68
79,48 78,91 78,11 78,26
tp
0,214
0,181
ht
0,163 0,154
0,140
MTF MHPK20
2018 2019 2020 2021 2022
Laki-laki Perempuan
36,95
34,63 34,87
30,99 31,85
51,80 51,81 53,13 53,34 53,41
2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
id
Perempuan 11,11 -6,93
.
Laki-laki 47,72 1,29
go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 42,91 3,56
s. 2018 2019 2020 2021 2022
Tingkat Partisipasi Angkatan Laki-laki 81,06 0,32
Kerja (TPAK) Perempuan 46,15 -1,10
p
.b
w
0,216
0,204 0,207 88,89 88,89 88,89 88,89
0,229 85,19
tp
0,211
0,199
0,190
ht
0,172
14,81
11,11 11,11 11,11 11,11
37,31 36,87
id
0,442
Perempuan 14,14 -4,74
.
Laki-laki 54,36 3,42
go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 49,82 3,61
82,83
0,133 0,183
0,171
0,142 0,142
17,17 14,14
13 13 13,13
2018 2019 2020 2021 2022
MTF MHPK20
2018 2019 2020 2021 2022
Laki-laki Perempuan
2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
TPAK Laki-laki TPAK Perempuan Laki-laki Perempuan
id
Perempuan 10,77 0,00
.
Laki-laki 45,32 2,90
go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 48,52 4,74
0,197
0,178 0,174 0,174
tp
0,100
MTF MHPK20
2018 2019 2020 2021 2022
Laki-laki Perempuan
2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
id
Perempuan 21,54 -6,46
.
Laki-laki 45,76 1,33
go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 43,24 2,63
0,274
81,54 81,54
78,46 78,46
0,302
tp
0,204
0,159
28,13
21,54 21,54
18,46 18,46
Laki-laki Perempuan
2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
id
Perempuan 16,36 -0,93
.
Laki-laki 40,53 1,64
go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 35,28 3,22
2018 2019 2020 2021 2022
Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja (TPAK)
Laki-laki 86,17 0,62
s.
Perempuan 48,97 -1,34
p
.b
w
0,328
0,300 0,312
0,340
0,331 0,325
ht
0,259
Laki-laki Perempuan
84,96 86,17
84,08 84,16 83,91 40,53
38,96 39,74
37,97 38,61
35,28
33,33 33,73
31,08 32,03
2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
id
0,517
Perempuan 21,33 0,00
.
Laki-laki 38,77 3,34
go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 35,75 5,28
0,354
0,314 0,311 0,306 0,302 78,67 78,67 78,38 78,67 78,67
tp
0,315 0,303
0,301
0,283 0,286
ht
Laki-laki Perempuan
id
Perempuan 15,56 0,00
.
Laki-laki 42,62 2,02
go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 38,72 2,91
2018 2019 2020 2021 2022
Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja (TPAK)
Laki-laki 84,72 0,31
s.
Perempuan 54,36 -0,86
p
.b
w
0,299 0,296
ht
0,249
0,232
0,121
15,56 15,56 16,28 15,91 15,56
Laki-laki Perempuan
38,72
37,62 37,43
35,81
34,52
56,26 57,71
55,20 55,45 54,36
id
0,456
Perempuan 18,82 7,45
.
Laki-laki 34,88 3,23
go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 30,44 4,20
0,283 0,289
0,275 0,269
0,238 85,88
81,18 81,18
tp
80 80
ht
0,188
0,176
0,143
0,111 0,114
20 20 18,82 18,82
14,12
Laki-laki Perempuan
30,44
28,33 28,77
54,13 52,36 53,54 26,1
51,22 50,95 25,82
2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
id
Perempuan 8,89 18,95
.
Laki-laki 40,76 4,32
go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 36,08 4,96
0,255
95,56 95,56 95,56
tp
0,186
0,134 0,132
0,081
8,89 8,89
4,44 4,44 4,44
2018 2019 2020 2021 2022
Laki-laki Perempuan
84,82 86,02
83,21 84,07 83,68 40,76
36,80 37,17 37,52
34,41
36,08
34,45 33,58
29,73 30,76
50,03 48,47
48,03 46,86 47,55
2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
id
0,386
Perempuan 8,89 -15,91
.
Laki-laki 60,73 1,17
go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 58,4 1,51
0,103
ht
0,089 0,086
0,060 0,057
17,78
11,11 11,11 8,89 8,89
2018 2019 2020 2021 2022
Laki-laki Perempuan
86,44
83,18 82,86 83,93
81,45 60,64 60,43 60,73
57,96 58,18
51,92 50,68
48,93
46,62 45,35
id
Perempuan 20,75 1,17
.
Laki-laki 72,68 1,79
go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 64,51 2,53
2018 2019 2020 2021 2022
Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja (TPAK)
Laki-laki 80,02 0,60
s.
Perempuan 46,62 -0,65
p
.b
w
0,031 0,035
72,68
80,44 80,49 80,02 67,71 67,74 68,96 69,07
78,14 78,31
64,51
58,38 58,88 58,13 59,76
2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
0,504
(1) (2) (3)
MTF 0,169 -3,88
id
Perempuan 21,85 -0,17
.
Laki-laki 41,24 3,06
go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 35,36 5,42
0,279
78,00 80,00 79,17 79,17 78,15
tp
ht
0,198
0,168 0,171 0,169
0,155
Laki-laki Perempuan
35,36
32,48 33,12
28,63 28,89
2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
id
0,371
0,37
Perempuan 20,00 -2,35
.
Laki-laki 34,14 3,85
go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 28,79 5,53
0,259 0,254
80,83 81,20 81,67 80,00
0,222 78,00
tp
ht
22,00 20,00
0,066 19,17 18,80 18,33
0,040 0,041 0,042 0,042
Laki-laki Perempuan
58,31 28,79
56,43 57,54 57,58 26,97
55,35 26,82
23,21 23,94
id
Perempuan 20,00 11,96
.
Laki-laki 52,33 -0,32
go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 47,12 1,69
0,131 0,127
0,112
87,27
83,64 81,82 80,00 80,00
tp
ht
Laki-laki Perempuan
2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
id
Perempuan 19,17 6,32
.
Laki-laki 36,5 3,26
go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 30,95 6,62
0,158
0,141
0,110 0,117
0,099
MTF MHPK20
2018 2019 2020 2021 2022
Laki-laki Perempuan
30,95
57,28 29,85 29,61
55,31 55,07 56,56 56,11
23,95 24,25
2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
id
0,475
Perempuan 17,65 -6,94
.
Laki-laki 47,38 1,93
go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 40,14 4,99
0,216
ht
0,173
0,139 0,132 0,137
23,53
17,65 17,65 17,65 17,65
Laki-laki Perempuan
40,14
37,26 36,88
35,09
33,03
id
Perempuan 16,36 15,83
.
Laki-laki 53,52 1,18
go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 43,18 4,31
0,194 0,190
0,173 90,91
tp
0,023 0,027
0,008 0,008 0,014
16,36 16,36 16,36 16,36
9,09
2018 2019 2020 2021 2022
MTF MHPK20
2018 2019 2020 2021 2022
Laki-laki Perempuan
70,14 69,62
67,86 67,61
65,67
43,18
41,58 40,07
36,47 37,68
id
Perempuan 1,59 -35,58
.
Laki-laki 36,78 0,81
go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 29,68 5,05
0,334
0,311 0,308 0,304
0,351
0,332 98,46 98,44 98,41 98,41
tp
9,23
1,54 1,56 1,59 1,59
2018 2019 2020 2021 2022
Laki-laki Perempuan
id
Perempuan 20,00 16,74
.
Laki-laki 31,15 0,42
go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 28,45 3,91
s. 2018 2019 2020 2021 2022
Tingkat Partisipasi Angkatan Laki-laki 82,85 -0,05
Kerja (TPAK) Perempuan 67,87 2,75
p
.b
w
0,188 0,190
0,217
0,206
ht
0,166 0,157
Laki-laki Perempuan
36,03
83,00 81,31 82,64 82,53 82,85
33,72 33,47
30,63 31,15
67,87
63,91 65,34
60,90 29,14 28,45
59,74 27,2 26,73
24,4
id
Perempuan 18,46 14,42 0,522
.
Laki-laki 32,82 1,64
go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 29,03 4,33
0,345 81,54
0,329
0,285
ht
0,249
18,46
13,85 13,85 13,85
10,77
2018 2019 2020 2021 2022
MTF MHPK20
2018 2019 2020 2021 2022
Laki-laki Perempuan
29,03
27,4 26,99
26,08
53,07 52,92 53,86 53,43 24,5
52,51
2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
id
0,526
Perempuan 33,33 8,06
.
Laki-laki 34,54 -1,02
go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 30,3 0,28
0,475
0,448 75,56
0,421
tp
0,384 0,382
ht
0,372
0,341 0,324
MTF MHPK20
2018 2019 2020 2021 2022
Laki-laki Perempuan
31 30,3
29,96 29,39 29,37
2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
id
0,514
Perempuan 20,00 5,15
.
Laki-laki 36,72 0,31
go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 31,02 2,33
0,235
Laki-laki Perempuan
84,22 37,86
83,22 82,91 83,55 82,97 36,27 36,39 36,72 36,72
31,17 31,02
30,14 30
28,29
54,98 54,05 55,50 54,72
51,90
id
0,436
Perempuan 20,00 16,36
.
Laki-laki 55,46 1,47
go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 50,12 3,72
0,222 89,09
tp
0,134
0,119 0,111
0,085 0,089
18,18 18,18 20,37 20,00
10,91
2018 2019 2020 2021 2022
MTF MHPK20
2018 2019 2020 2021 2022
Laki-laki Perempuan
50,12
46,36
43,3 44,59 43,36
2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
id
Perempuan 11,43 -13,05
.
Laki-laki 47,27 1,02
go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 41,48 2,34
0,278
0,267
88,57 85,71 88,57 88,57
80,00
tp
ht
0,157
0,101 0,100
0,080 20,00
0,056 11,43 14,29 11,43 11,43
Laki-laki Perempuan
46,07 47,27
83,26 83,67 45,39 46,04
81,82 82,91 81,75 44,53
41,48
37,82 38,42 38,95 38,66
id
Perempuan 29,55 -2,96
.
Laki-laki 46,22 1,25
go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 46,79 2,05
0,271
71,11 70,73 70,45 70,45
66,67
tp
ht
0,187
33,33
28,89 29,27 29,55 29,55
0,125
0,112 0,114
0,093
Laki-laki Perempuan
id
Perempuan 28,89 4,27
.
Laki-laki 36,58 -0,83
go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 34,48 1,51
0,254
0,294 0,217
ht
0,172
26,67 27,27 28,89
24,44 24,44
Laki-laki Perempuan
33,54 34,48
32,47 33,34
53,91 53,71 29,87
52,50 52,17
50,33
id
Perempuan 27,06 9,17
.
Laki-laki 41,53 1,98
go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 38,38 4,03
0,283 0,291
0,274 80,95
72,29 71,60 74,12 72,94
tp
ht
0,170
0,134 28,40
27,71 25,88 27,06
0,095 19,05
0,075
0,057
Laki-laki Perempuan
38,38
36,34 35,35
34,87
32,77
49,42 50,46
47,65 47,01 48,16
id
Perempuan 20,00 2,41 0,490
.
Laki-laki 42,12 -1,68
go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 38,11 0,49
0,338
0,363
ht
0,172
18,18 17,78 19,05 20,00 20,00
Laki-laki Perempuan
47,02
83,97 83,38 83,80 84,08 45,08 45,47
82,91 43,10 42,12
39,1 38,11
37,37 37,08 36,18
55,65 54,98 56,02 56,27 54,94
id
Perempuan 26,67 -1,98 0,411
.
Laki-laki 31,02 3,18
go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 34,65 3,50
0,349
0,330 0,331
0,315 73,33 73,33 73,33 73,33
0,292 71,11
tp
ht
0,207
28,89 26,67 26,67 26,67 26,67
0,140 0,138
0,116
0,071
Laki-laki Perempuan
id
Perempuan 11,36 -10,60
.
Laki-laki 38,03 3,94
go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 32,75 3,25
0,330
88,89 88,89 88,89 88,64
82,22
tp
0,318
ht
0,227
0,213 0,204
0,131
17,78
11,11 11,11 11,11 11,36
38,03
35,98
86,82 86,10 87,71 34,39 34,44
84,52 85,29
32,58
32,75
30,57 31,03
28,82 28,91
58,22
53,96 55,02 54,38
52,86
2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
Laki-laki Perempuan
TPAK Laki-laki TPAK Perempuan
id
Perempuan 22,22 -4,46
.
Laki-laki 51,49 0,47
go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 48,71 1,71
0,668
0,608
0,576
0,549 0,535
ht
0,254 0,238
0,200 0,204 0,212
26,67
23,26 23,26 23,26 22,22
53,36 53,05
50,54 51,50 51,49
77,50 77,28 77,66 78,33
76,49
2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
id
Perempuan 28,89 9,02
.
Laki-laki 44,94 1,07
go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 40,03 3,96
79,55
tp
0,393
Laki-laki Perempuan
40,03
37,16
34,27 35,03 35,05
49,92
47,79 46,57 47,57 46,87
id
Perempuan 14,29 27,78
.
Laki-laki 56,54 0,84
go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 49,02 2,53
94,64
0,322 0,298 85,71 85,71 85,71 85,71
tp
0,270 0,278
0,302
0,288 0,287
ht
0,275
0,225
Laki-laki Perempuan
47,32 49,02
57,27 58,78 46,65
44,35 45,03
53,03 54,63
52,15
id
Perempuan 15,94 -0,65 0,515
.
Laki-laki 38,8 1,43
go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 30,8 4,90
0,478
87,27 85,45 85,45
83,64 84,06
tp
0,391 0,383
0,348
0,278
ht
0,282
0,269 0,257 0,263
0,246
Laki-laki Perempuan
30,8
28,86
26,98 26,44
25,44
2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
6. 06
Lampiran
id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
Lampiran
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
Lampiran 1. Indeks Ketimpangan Gender menurut Provinsi, 2018–2022
Tahun
Kode Provinsi
2018 2019 2020 2021 2022
id
2100 KEPULAUAN RIAU 0,386 0,414 0,416 0,387 0,395
.
go
3100 DKI JAKARTA 0,300 0,237 0,210 0,194 0,320
3200 JAWA BARAT 0,508 0,504 0,489 0,493 0,490
3300 JAWA TENGAH 0,389
p s.0,376 0,370 0,377 0,371
3400 D I YOGYAKARTA 0,220 0,243 0,149 0,250 0,240
.b
Lampiran 81
Lampiran 2. Indeks Ketimpangan Gender menurut Kabupaten/Kota, 2018–2022
Tahun
Kode Kabupaten/Kota
2018 2019 2020 2021 2022
id
1111 Aceh Utara 0,609 0,627 0,568 0,602 0,606
1112 Aceh Barat Daya 0,434 0,475 0,479 0,398 0,471
.
go
1113 Gayo Lues 0,560 0,619 0,609 0,628 0,617
1114 Aceh Tamiang 0,483 0,492 0,502 0,498 0,492
1115 Nagan Raya 0,528
p s.
0,515 0,468 0,514 0,476
1116 Aceh Jaya 0,701 0,520 0,542 0,400 0,478
.b
id
1301 Kepulauan Mentawai 0,849 0,854 0,855 0,851 0,850
1302 Pesisir Selatan 0,521 0,521 0,492 0,505 0,517
.
go
1303 Solok 0,484 0,476 0,449 0,480 0,403
1304 Sijunjung 0,528 0,501 0,516 0,527 0,501
1305 Tanah Datar 0,384
p s.0,416 0,387 0,312 0,305
1306 Padang Pariaman 0,475 0,791 0,778 0,750 0,763
.b
Lampiran 83
Tahun
Kode Kabupaten/Kota
2018 2019 2020 2021 2022
id
1606 Musi Banyuasin 0,575 0,629 0,605 0,612 0,602
1607 Banyu Asin 0,594 0,580 0,576 0,582 0,581
.
go
Ogan Komering Ulu
1608 0,595 0,591 0,603 0,595 0,592
Selatan
1609 Ogan Komering Ulu Timur 0,569 0,553
s. 0,549 0,543 0,546
1610 Ogan Ilir 0,598 0,540 0,536 0,567 0,566
p
1611 Empat Lawang 0,599 0,622 0,592 0,557 0,578
.b
1612 Penukal Abab Lematang Ilir 0,656 0,849 0,851 0,858 0,850
w
id
2104 Lingga 0,558 0,589 0,578 0,558 0,570
2105 Kepulauan Anambas 0,526 0,581 0,491 0,475 0,494
.
go
2171 Kota Batam 0,404 0,394 0,407 0,343 0,342
2172 Kota Tanjung Pinang 0,227 0,176 0,255 0,294 0,124
3101 Kep. Seribu 0,439
ps. 0,496 0,403 0,378 0,228
3171 Kota Jakarta Selatan 0,304 0,235 0,161 0,192 0,254
.b
Lampiran 85
Tahun
Kode Kabupaten/Kota
2018 2019 2020 2021 2022
id
3311 Sukoharjo 0,123 0,201 0,203 0,155 0,260
3312 Wonogiri 0,422 0,403 0,448 0,372 0,383
.
go
3313 Karanganyar 0,293 0,170 0,318 0,352 0,374
3314 Sragen 0,449 0,455 0,452 0,474 0,481
3315 Grobogan 0,296
p s.
0,371 0,284 0,292 0,476
3316 Blora 0,438 0,261 0,371 0,294 0,277
.b
id
3518 Nganjuk 0,442 0,421 0,357 0,402 0,382
3519 Madiun 0,440 0,324 0,369 0,354 0,401
.
go
3520 Magetan 0,404 0,389 0,351 0,390 0,192
3521 Ngawi 0,318 0,454 0,422 0,381 0,150
3522 Bojonegoro 0,541
p s. 0,491 0,424 0,443 0,439
3523 Tuban 0,508 0,511 0,501 0,494 0,417
.b
Lampiran 87
Tahun
Kode Kabupaten/Kota
2018 2019 2020 2021 2022
id
5272 Kota Bima 0,477 0,485 0,458 0,495 0,480
5301 Sumba Barat 0,414 0,429 0,406 0,441 0,417
.
go
5302 Sumba Timur 0,535 0,492 0,466 0,433 0,464
5303 Kupang 0,531 0,531 0,550 0,515 0,482
5304 Timor Tengah Selatan 0,477
p s.
0,523 0,538 0,500 0,475
5305 Timor Tengah Utara 0,513 0,806 0,797 0,506 0,544
.b
id
6211 Gunung Mas 0,582 0,573 0,560 0,553 0,549
6212 Barito Timur 0,573 0,554 0,540 0,508 0,489
.
go
6213 Murung Raya 0,616 0,622 0,624 0,628 0,618
6271 Kota Palangka Raya 0,427 0,430 0,432 0,437 0,429
6301 Tanah Laut 0,559
p s. 0,532 0,517 0,483 0,481
6302 Kotabaru 0,576 0,577 0,584 0,588 0,597
.b
Lampiran 89
Tahun
Kode Kabupaten/Kota
2018 2019 2020 2021 2022
id
7174 Kota Kotamobagu 0,413 0,463 0,423 0,358 0,237
7201 Banggai Kepulauan 0,585 0,572 0,544 0,558 0,560
.
go
7202 Banggai 0,529 0,525 0,522 0,501 0,463
7203 Morowali 0,535 0,574 0,568 0,601 0,581
7204 Poso 0,534
s.
0,420 0,521 0,383 0,445
7205 Donggala 0,633 0,571 0,571 0,576 0,559
p
.b
id
7411 Kolaka Timur 0,521 0,495 0,510 0,453 0,500
7412 Konawe Kepulauan 0,595 0,608 0,592 0,570 0,586
.
go
7413 Muna Barat 0,613 0,565 0,528 0,523 0,536
7414 Buton Tengah 0,608 0,560 0,579 0,575 0,497
7415 Buton Selatan 0,673
p s. 0,573 0,564 0,543 0,521
7471 Kota Kendari 0,485 0,516 0,481 0,511 0,368
.b
Lampiran 91
Tahun
Kode Kabupaten/Kota
2018 2019 2020 2021 2022
id
9108 Raja Ampat 0,555 0,603 0,600 0,616 0,619
9109 Tambrauw 0,598 0,863 0,858 0,851 0,834
.
go
9110 Maybrat 0,563 0,849 0,837 0,828 0,799
9111 Manokwari Selatan 0,566 0,514 0,534 0,500 0,494
9112 Pegunungan Arfak 0,593
p s.
0,691 0,662 0,689 0,645
9171 Kota Sorong 0,427 0,486 0,452 0,445 0,454
.b
L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1100 ACEH 0,172 0,216 88,89 11,11 47,72 42,91 81,06 46,15
1200 SUMATERA UTARA 0,142 0,155 85,86 14,14 54,36 49,82 83,89 55,37
1300 SUMATERA BARAT 0,100 0,174 89,23 10,77 45,32 48,52 82,58 56,28
1400 RIAU 0,159 0,232 78,46 21,54 45,76 43,24 83,59 43,28
1500 JAMBI 0,259 0,334 83,64 16,36 40,53 35,28 86,17 48,97
1600 SUMATERA SELATAN 0,286 0,302 78,67 21,33 38,77 35,75 84,95 53,32
1700 BENGKULU 0,121 0,318 84,44 15,56 42,62 38,72 84,72 54,36
1800 LAMPUNG 0,114 0,269 81,18 18,82 34,88 30,44 85,84 53,54
1900 KEP. BANGKA BELITUNG 0,081 0,326 91,11 8,89 40,76 36,08 86,02 47,55
2100 KEPULAUAN RIAU 0,057 0,125 91,11 8,89 60,73 58,40 86,44 50,68
id
3100 DKI JAKARTA 0,035 0,142 79,25 20,75 72,68 64,51 80,02 46,62
.
3200 JAWA BARAT 0,169 0,299 78,15 21,85 41,24 35,36 83,93 48,01
go
3300 JAWA TENGAH 0,042 0,264 80,00 20,00 34,14 28,79 83,74 58,31
3400 D I YOGYAKARTA 0,016 0,146 80,00s. 20,00 52,33 47,12 82,22 63,38
3500 JAWA TIMUR 0,099 0,266 80,83 19,17 36,50 30,95 85,76 57,28
p
3600 BANTEN 0,137 0,261 82,35 17,65 47,38 40,14 81,69 47,17
.b
5100 BALI 0,027 0,209 83,64 16,36 53,52 43,18 84,06 69,62
w
5200 NUSA TENGGARA BARAT 0,305 0,304 98,41 1,59 36,78 29,68 83,27 59,16
w
5300 NUSA TENGGARA TIMUR 0,157 0,210 80,00 20,00 31,15 28,45 82,85 67,87
6100 KALIMANTAN BARAT 0,249 0,323 81,54 18,46 32,82 29,03 85,01 52,51
//w
6200 KALIMANTAN TENGAH 0,324 0,372 66,67 33,33 34,54 30,30 85,17 47,68
s:
6300 KALIMANTAN SELATAN 0,235 0,318 80,00 20,00 36,72 31,02 82,97 51,90
6400 KALIMANTAN TIMUR 0,089 0,265 80,00 20,00 55,46 50,12 82,74 45,17
tp
6500 KALIMANTAN UTARA 0,056 0,292 88,57 11,43 47,27 41,48 83,67 49,30
ht
7100 SULAWESI UTARA 0,114 0,310 70,45 29,55 46,22 46,79 80,77 44,79
7200 SULAWESI TENGAH 0,172 0,355 71,11 28,89 36,58 34,48 85,83 53,71
7300 SULAWESI SELATAN 0,057 0,293 72,94 27,06 41,53 38,38 82,91 50,46
7400 SULAWESI TENGGARA 0,172 0,338 80,00 20,00 42,12 38,11 82,91 54,94
7500 GORONTALO 0,071 0,349 73,33 26,67 31,02 34,65 85,30 52,64
7600 SULAWESI BARAT 0,131 0,366 88,64 11,36 38,03 32,75 87,71 58,22
8100 MALUKU 0,535 0,212 77,78 22,22 51,49 48,71 78,33 52,47
8200 MALUKU UTARA 0,393 0,319 71,11 28,89 44,94 40,03 82,29 46,87
9100 PAPUA BARAT 0,302 0,298 85,71 14,29 56,54 49,02 80,88 54,63
9400 PAPUA 0,282 0,278 84,06 15,94 38,80 30,80 85,49 69,09
0000 INDONESIA 0,140 0,265 78,26 21,74 42,06 36,95 83,87 53,41
Lampiran 93
Lampiran 4. Komponen Indeks Ketimpangan Gender menurut Kabupaten/Kota, 2022
L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1101 Simeulue 0,040 0,291 80,00 20,00 50,98 40,43 84,15 43,73
1102 Aceh Singkil 0,191 0,283 88,00 12,00 38,35 37,36 83,76 30,33
1103 Aceh Selatan 0,095 0,287 90,00 10,00 37,46 29,16 84,44 38,30
1104 Aceh Tenggara 0,263 0,264 90,00 10,00 55,48 46,46 82,07 54,03
1105 Aceh Timur 0,354 0,268 90,00 10,00 32,20 29,14 81,80 35,39
1106 Aceh Tengah 0,166 0,259 83,33 16,67 48,69 45,77 87,20 65,23
1107 Aceh Barat 0,000 0,204 92,00 8,00 51,27 45,53 80,00 34,88
1108 Aceh Besar 0,141 0,149 97,14 2,86 52,08 53,95 81,44 48,29
1109 Pidie 0,076 0,163 82,50 17,50 42,41 38,14 79,31 52,91
id
1110 Bireuen 0,152 0,199 92,50 7,50 42,45 39,33 79,62 50,23
1111 Aceh Utara 0,148 0,258 97,78 2,22 40,98 33,93 75,70 37,81
.
go
1112 Aceh Barat Daya 0,028 0,255 96,00 4,00 38,21 37,18 82,74 36,31
1113 Gayo Lues 0,477 0,307 95,00 5,00 41,40 30,51 90,03 69,93
1114 Aceh Tamiang 0,444 0,165 63,33
s.
36,67 47,09 43,19 86,47 45,23
1115 Nagan Raya 0,097 0,309 84,00 16,00 47,51 39,15 85,65 47,28
p
1116 Aceh Jaya 0,044 0,280 95,00 5,00 37,06 32,95 87,31 48,70
.b
1117 Bener Meriah 0,326 0,234 96,00 4,00 46,15 45,13 88,48 70,64
w
1118 Pidie Jaya 0,075 0,151 96,00 4,00 52,54 39,24 76,67 40,45
w
1171 Kota Banda Aceh 0,022 0,065 86,67 13,33 83,85 78,21 71,55 45,29
//w
1172 Kota Sabang 0,040 0,087 75,00 25,00 61,73 59,12 81,51 53,80
1173 Kota Langsa 0,253 0,145 80,00 20,00 67,36 61,46 80,04 48,24
s:
1174 Kota Lhokseumawe 0,053 0,160 76,00 24,00 61,77 59,03 80,26 48,33
tp
1175 Kota Subulussalam 0,513 0,341 85,00 15,00 38,36 32,91 84,66 49,02
ht
1201 Nias 0,317 0,278 92,00 8,00 41,78 24,45 88,24 81,11
1202 Mandailing Natal 0,339 0,239 85,00 15,00 42,59 35,28 82,36 60,63
1203 Tapanuli Selatan 0,339 0,155 88,57 11,43 49,31 42,31 85,12 64,31
1204 Tapanuli Tengah 0,156 0,185 82,86 17,14 46,31 43,07 84,44 68,60
1205 Tapanuli Utara 0,100 0,124 94,29 5,71 58,58 56,15 82,68 79,54
1206 Toba 0,387 0,093 96,67 3,33 65,17 62,11 83,64 74,62
1207 Labuhan Batu 0,174 0,200 80,00 20,00 48,36 41,53 82,84 43,73
1208 Asahan 0,081 0,185 77,78 22,22 40,18 35,48 85,10 46,13
1209 Simalungun 0,166 0,142 92,00 8,00 54,05 50,04 84,40 55,71
1210 Dairi 0,120 0,092 94,29 5,71 51,63 53,84 88,80 81,33
1211 Karo 0,099 0,178 71,43 28,57 53,28 55,68 88,38 81,94
1212 Deli Serdang 0,058 0,101 94,00 6,00 62,22 56,07 84,90 48,61
1213 Langkat 0,077 0,221 84,00 16,00 40,58 35,33 88,16 54,66
1214 Nias Selatan 0,681 0,327 82,86 17,14 34,51 23,64 82,86 74,36
1215 Humbang Hasundutan 0,141 0,078 84,00 16,00 57,90 57,64 88,06 83,70
1216 Pakpak Bharat 0,072 0,092 89,47 10,53 51,56 52,00 89,38 82,93
1217 Samosir 0,067 0,068 75,00 25,00 56,46 49,00 85,49 81,69
1218 Serdang Bedagai 0,069 0,184 84,44 15,56 42,29 39,36 87,17 47,99
1219 Batu Bara 0,108 0,179 88,57 11,43 40,09 37,75 88,75 58,11
1220 Padang Lawas Utara 0,405 0,267 90,00 10,00 47,83 40,04 83,49 57,15
1221 Padang Lawas 0,260 0,313 96,67 3,33 44,20 39,83 84,34 65,89
L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1222 Labuhan Batu Selatan 0,291 0,183 85,71 14,29 42,61 38,95 84,78 47,87
1223 Labuhan Batu Utara 0,188 0,200 97,14 2,86 45,06 38,77 87,45 42,64
1224 Nias Utara 0,466 0,241 91,67 8,33 35,48 20,86 83,90 71,97
1225 Nias Barat 0,338 0,293 90,00 10,00 44,52 25,81 87,60 82,04
1271 Kota Sibolga 0,041 0,114 75,00 25,00 57,96 58,45 83,00 48,66
1272 Kota Tanjung Balai 0,082 0,166 79,17 20,83 44,37 52,37 85,78 55,55
1273 Kota Pematang Siantar 0,189 0,106 90,00 10,00 77,28 71,98 76,78 54,53
1274 Kota Tebing Tinggi 0,000 0,149 96,00 4,00 65,16 62,25 89,21 65,72
1275 Kota Medan 0,024 0,079 88,00 12,00 70,76 66,80 78,81 46,27
1276 Kota Binjai 0,019 0,109 82,76 17,24 73,78 63,83 77,34 40,11
1277 Kota Padangsidimpuan 0,026 0,139 83,33 16,67 65,16 62,02 74,59 54,98
1278 Kota Gunungsitoli 0,034 0,141 92,00 8,00 50,57 37,52 77,31 55,82
id
1301 Kepulauan Mentawai 0,545 0,377 100,00 0,00 38,77 29,57 84,35 71,48
.
1302 Pesisir Selatan 0,146 0,234 93,33 6,67 39,41 43,73 86,06 48,47
go
1303 Solok 0,066 0,209 91,43 8,57 26,11 35,13 82,74 66,44
1304 Sijunjung 0,192 0,265 86,67 13,33
s. 34,40 39,29 85,80 50,63
1305 Tanah Datar 0,021 0,146 91,43 8,57 41,43 45,02 80,30 62,14
p
1306 Padang Pariaman 0,126 0,090 100,00 0,00 39,57 40,74 82,12 59,43
.b
1307 Agam 0,015 0,081 91,11 8,89 41,97 46,32 85,18 61,59
w
1308 Lima Puluh Kota 0,148 0,202 94,29 5,71 34,07 37,66 85,71 63,75
w
1309 Pasaman 0,278 0,214 91,43 8,57 33,96 32,53 83,59 66,59
//w
1310 Solok Selatan 0,089 0,268 100,00 0,00 38,57 38,28 89,31 66,39
1311 Dharmasraya 0,145 0,342 93,33 6,67 36,02 41,67 86,11 55,80
s:
1312 Pasaman Barat 0,169 0,208 92,50 7,50 40,39 43,04 83,12 44,20
tp
1371 Kota Padang 0,006 0,089 86,36 13,64 68,54 69,99 77,57 48,16
ht
1372 Kota Solok 0,000 0,103 90,00 10,00 66,98 67,03 81,73 57,54
1373 Kota Sawah Lunto 0,012 0,153 80,00 20,00 58,81 54,80 81,49 60,40
1374 Kota Padang Panjang 0,008 0,049 90,00 10,00 69,34 77,34 73,93 54,38
1375 Kota Bukittinggi 0,000 0,052 92,00 8,00 64,98 73,97 79,71 50,32
1376 Kota Payakumbuh 0,027 0,157 84,00 16,00 56,85 60,68 81,04 59,30
1377 Kota Pariaman 0,030 0,043 95,00 5,00 59,93 60,98 78,01 58,08
1401 Kuantan Singingi 0,125 0,287 97,06 2,94 40,89 37,19 83,04 41,64
1402 Indragiri Hulu 0,225 0,320 97,50 2,50 34,97 33,92 85,46 45,63
1403 Indragiri Hilir 0,333 0,378 86,67 13,33 24,35 23,74 86,03 40,79
1404 Pelalawan 0,303 0,269 97,14 2,86 44,24 39,41 87,77 39,35
1405 Siak 0,098 0,156 97,50 2,50 49,85 48,70 88,01 42,40
1406 Kampar 0,154 0,237 91,11 8,89 45,22 40,67 82,19 39,82
1407 Rokan Hulu 0,196 0,298 95,45 4,55 37,87 33,54 84,93 42,22
1408 Bengkalis 0,078 0,150 91,11 8,89 51,14 43,30 82,04 41,07
1409 Rokan Hilir 0,197 0,293 82,22 17,78 38,97 33,51 84,36 43,79
1410 Kepulauan Meranti 0,240 0,177 86,67 13,33 33,95 32,18 81,14 47,93
1471 Kota Pekanbaru 0,008 0,069 80,00 20,00 70,89 71,62 78,59 48,81
1473 Kota Dumai 0,070 0,175 93,33 6,67 54,68 53,01 84,42 45,64
1501 Kerinci 0,110 0,398 96,67 3,33 41,17 31,69 85,84 61,42
1502 Merangin 0,449 0,456 97,14 2,86 32,19 25,28 87,35 50,98
1503 Sarolangun 0,221 0,394 91,43 8,57 34,61 30,11 85,38 47,77
1504 Batang Hari 0,240 0,293 80,00 20,00 34,82 33,50 83,79 42,44
Lampiran 95
Keterwakilan di Pendidikan SMA ke
TPAK (%)
Kode Kabupaten/Kota MTF MHPK20 Legislatif (%) atas (%)
L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1505 Muaro Jambi 0,300 0,295 91,43 8,57 34,71 31,07 87,58 45,55
1506 Tanjung Jabung Timur 0,441 0,358 73,33 26,67 31,04 27,62 89,99 54,50
1507 Tanjung Jabung Barat 0,384 0,321 74,29 25,71 33,55 29,41 87,86 50,86
1508 Tebo 0,254 0,378 97,14 2,86 30,78 28,05 87,91 49,14
1509 Bungo 0,267 0,430 85,71 14,29 36,50 29,43 86,22 48,87
1571 Kota Jambi 0,012 0,134 82,22 17,78 68,76 60,11 83,42 45,88
1572 Kota Sungai Penuh 0,082 0,218 100,00 0,00 57,63 51,19 79,90 47,11
1601 Ogan Komering Ulu 0,252 0,335 94,29 5,71 43,51 39,31 86,48 52,62
1602 Ogan Komering Ilir 0,369 0,364 84,44 15,56 23,13 19,65 86,30 50,52
1603 Muara Enim 0,436 0,341 84,44 15,56 39,06 29,66 85,94 58,85
1604 Lahat 0,220 0,296 85,00 15,00 41,55 35,93 83,88 57,12
1605 Musi Rawas 0,298 0,309 80,00 20,00 26,13 27,83 85,95 51,38
id
1606 Musi Banyuasin 0,377 0,368 93,33 6,67 26,64 26,62 88,19 53,23
.
1607 Banyu Asin 0,320 0,324 88,89 11,11 28,52 24,59 85,52 42,33
go
1608 Ogan Komering Ulu Selatan 0,476 0,373 87,50 12,50 26,54 24,23 90,20 53,57
1609 Ogan Komering Ulu Timur 0,182 0,355 91,11 8,89
s. 28,21 28,96 86,33 48,84
1610 Ogan Ilir 0,503 0,326 85,00 15,00 32,63 24,27 88,89 73,46
p
1611 Empat Lawang 0,373 0,346 91,43 8,57 26,20 26,84 84,71 56,97
.b
1612 Penukal Abab Lematang Ilir 0,500 0,406 100,00 0,00 36,55 28,63 88,33 71,44
w
1613 Musi Rawas Utara 0,488 0,415 96,00 4,00 29,38 20,68 88,44 57,71
w
1671 Kota Palembang 0,061 0,127 92,00 8,00 66,27 62,46 79,19 50,09
//w
1672 Kota Prabumulih 0,085 0,189 84,00 16,00 61,62 57,42 84,02 59,50
1673 Kota Pagar Alam 0,128 0,245 84,00 16,00 44,25 42,95 86,70 58,84
s:
1674 Kota Lubuklinggau 0,014 0,285 80,00 20,00 47,47 41,50 80,63 55,38
tp
1701 Bengkulu Selatan 0,017 0,311 100,00 0,00 47,88 43,73 85,80 65,49
ht
1702 Rejang Lebong 0,108 0,346 82,76 17,24 36,80 33,86 85,73 62,99
1703 Bengkulu Utara 0,137 0,285 93,33 6,67 34,87 30,59 86,21 48,22
1704 Kaur 0,138 0,380 92,00 8,00 39,30 29,39 85,97 57,49
1705 Seluma 0,202 0,351 90,00 10,00 36,40 30,37 87,95 52,20
1706 Mukomuko 0,139 0,389 96,00 4,00 32,65 27,94 86,68 36,61
1707 Lebong 0,193 0,336 80,00 20,00 36,89 32,46 87,20 57,86
1708 Kepahiang 0,153 0,371 88,00 12,00 36,81 32,44 87,44 60,92
1709 Bengkulu Tengah 0,221 0,437 76,00 24,00 35,86 26,35 83,18 46,04
1771 Kota Bengkulu 0,050 0,174 74,29 25,71 67,45 67,76 77,74 54,88
1801 Lampung Barat 0,260 0,316 82,86 17,14 31,87 31,53 91,34 73,71
1802 Tanggamus 0,198 0,283 93,33 6,67 23,40 21,09 86,59 49,56
1803 Lampung Selatan 0,101 0,289 90,00 10,00 31,03 27,19 84,88 45,80
1804 Lampung Timur 0,115 0,252 88,00 12,00 33,47 26,60 84,30 53,19
1805 Lampung Tengah 0,038 0,263 88,00 12,00 30,00 25,66 88,89 64,28
1806 Lampung Utara 0,054 0,293 86,67 13,33 31,88 25,19 82,65 44,91
1807 Way Kanan 0,272 0,347 90,00 10,00 27,26 21,32 89,95 52,22
1808 Tulangbawang 0,113 0,339 80,00 20,00 28,50 22,57 87,17 42,74
1809 Pesawaran 0,258 0,279 73,33 26,67 29,71 23,15 86,41 55,28
1810 Pringsewu 0,024 0,165 72,50 27,50 32,94 29,90 88,72 56,96
1811 Mesuji 0,096 0,355 77,14 22,86 20,94 19,96 86,55 52,67
1812 Tulang Bawang Barat 0,076 0,309 93,33 6,67 28,86 26,87 87,71 51,81
1813 Pesisir Barat 0,257 0,286 96,00 4,00 35,17 30,49 87,64 53,05
L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1871 Kota Bandar Lampung 0,026 0,179 78,00 22,00 62,77 57,96 80,46 52,98
1872 Kota Metro 0,046 0,139 76,00 24,00 63,30 58,82 81,53 55,49
1901 Bangka 0,040 0,296 85,71 14,29 41,45 38,06 87,61 48,63
1902 Belitung 0,111 0,293 92,00 8,00 43,31 41,21 84,44 45,04
1903 Bangka Barat 0,042 0,342 84,00 16,00 35,33 31,80 90,00 48,94
1904 Bangka Tengah 0,162 0,381 88,00 12,00 27,43 21,42 85,93 45,30
1905 Bangka Selatan 0,216 0,478 92,00 8,00 29,33 23,54 87,12 44,95
1906 Belitung Timur 0,026 0,292 92,00 8,00 42,60 38,51 85,38 48,11
1971 Kota Pangkal Pinang 0,000 0,182 90,00 10,00 64,88 55,24 80,41 50,81
2101 Karimun 0,000 0,216 83,33 16,67 40,54 39,63 78,96 41,28
2102 Bintan 0,239 0,151 72,00 28,00 45,50 48,69 84,03 46,87
2103 Natuna 0,281 0,323 100,00 0,00 46,84 39,97 82,81 51,88
id
2104 Lingga 0,251 0,243 95,00 5,00 30,00 29,25 80,97 48,70
.
2105 Kepulauan Anambas 0,219 0,272 80,00 20,00 38,78 31,32 84,30 57,93
go
2171 Kota Batam 0,034 0,091 92,00 8,00 68,95 65,78 89,62 52,04
2172 Kota Tanjung Pinang 0,005 0,140 63,33 36,67
s. 61,25 58,36 77,56 52,98
3101 Kep. Seribu 0,000 0,301 79,25 20,75 47,55 41,45 84,74 50,70
p
3171 Kota Jakarta Selatan 0,019 0,123 79,25 20,75 76,33 68,36 77,39 49,18
.b
3172 Kota Jakarta Timur 0,044 0,131 79,25 20,75 76,93 71,26 78,33 44,61
w
3173 Kota Jakarta Pusat 0,011 0,152 79,25 20,75 75,22 67,78 78,29 49,34
w
3174 Kota Jakarta Barat 0,076 0,140 79,25 20,75 68,97 59,92 83,14 45,11
//w
3175 Kota Jakarta Utara 0,005 0,181 79,25 20,75 65,71 54,06 82,30 47,31
3201 Bogor 0,280 0,324 90,91 9,09 38,98 31,15 85,13 41,27
s:
3202 Sukabumi 0,163 0,427 86,00 14,00 21,44 16,84 86,07 51,77
tp
3203 Cianjur 0,340 0,437 82,00 18,00 17,82 14,88 85,96 53,01
ht
3204 Bandung 0,212 0,323 83,64 16,36 38,14 35,94 81,11 45,76
3205 Garut 0,314 0,434 78,00 22,00 27,26 21,13 84,43 53,19
3206 Tasikmalaya 0,296 0,376 84,00 16,00 23,18 18,99 84,25 52,02
3207 Ciamis 0,161 0,261 89,80 10,20 22,14 20,37 85,45 52,27
3208 Kuningan 0,041 0,226 76,00 24,00 28,09 23,49 81,13 42,64
3209 Cirebon 0,217 0,232 72,00 28,00 32,93 26,68 82,13 48,20
3210 Majalengka 0,096 0,342 88,00 12,00 25,14 20,48 83,24 49,52
3211 Sumedang 0,115 0,332 82,00 18,00 34,59 27,35 82,26 47,42
3212 Indramayu 0,082 0,307 65,31 34,69 33,10 25,33 84,31 52,98
3213 Subang 0,212 0,374 76,00 24,00 32,83 25,18 86,71 50,89
3214 Purwakarta 0,372 0,310 68,89 31,11 34,46 26,52 83,48 46,35
3215 Karawang 0,156 0,319 72,00 28,00 37,49 29,26 84,85 45,19
3216 Bekasi 0,048 0,234 80,00 20,00 56,11 47,28 84,88 45,24
3217 Bandung Barat 0,198 0,378 88,00 12,00 29,68 21,94 85,48 42,71
3218 Pangandaran 0,164 0,322 75,00 25,00 25,86 20,76 88,25 71,82
3271 Kota Bogor 0,131 0,179 78,00 22,00 60,07 50,35 80,40 47,66
3272 Kota Sukabumi 0,028 0,201 82,86 17,14 55,65 50,40 79,75 44,91
3273 Kota Bandung 0,044 0,186 82,00 18,00 63,16 56,11 85,29 53,37
3274 Kota Cirebon 0,026 0,166 71,43 28,57 61,40 54,78 80,52 50,56
3275 Kota Bekasi 0,029 0,187 81,63 18,37 76,22 72,08 83,57 46,94
3276 Kota Depok 0,006 0,134 72,00 28,00 71,43 66,91 79,26 47,36
3277 Kota Cimahi 0,092 0,133 75,56 24,44 66,07 57,57 85,50 48,82
Lampiran 97
Keterwakilan di Pendidikan SMA ke
TPAK (%)
Kode Kabupaten/Kota MTF MHPK20 Legislatif (%) atas (%)
L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
3278 Kota Tasikmalaya 0,079 0,230 93,33 6,67 42,57 39,41 83,72 48,25
3279 Kota Banjar 0,000 0,287 93,33 6,67 34,55 34,22 80,88 47,38
3301 Cilacap 0,067 0,270 74,00 26,00 29,01 23,14 81,54 49,83
3302 Banyumas 0,000 0,217 78,00 22,00 32,18 30,26 81,78 47,91
3303 Purbalingga 0,042 0,338 77,78 22,22 25,24 20,03 84,85 62,50
3304 Banjarnegara 0,012 0,435 74,00 26,00 21,88 17,52 86,13 58,21
3305 Kebumen 0,051 0,191 78,00 22,00 31,11 27,08 82,42 60,96
3306 Purworejo 0,042 0,204 82,22 17,78 39,31 32,44 83,96 61,29
3307 Wonosobo 0,049 0,423 95,56 4,44 20,43 18,17 87,88 60,79
3308 Magelang 0,104 0,280 86,00 14,00 32,17 25,27 86,34 72,78
3309 Boyolali 0,065 0,233 68,89 31,11 36,92 28,44 85,12 66,34
3310 Klaten 0,008 0,155 86,00 14,00 51,06 42,06 81,01 56,96
id
3311 Sukoharjo 0,033 0,100 77,27 22,73 54,20 48,42 76,88 58,14
.
3312 Wonogiri 0,049 0,248 84,00 16,00 27,43 24,11 85,85 64,68
go
3313 Karanganyar 0,060 0,177 81,82 18,18 40,72 34,47 84,24 57,62
3314 Sragen 0,164 0,253 84,44 15,56
s. 34,21 27,71 81,38 58,10
3315 Grobogan 0,066 0,397 88,00 12,00 24,27 17,14 86,63 57,94
p
3316 Blora 0,000 0,355 91,11 8,89 26,28 24,07 86,95 63,77
.b
3317 Rembang 0,000 0,319 86,67 13,33 28,36 19,44 86,37 61,82
w
3318 Pati 0,013 0,275 84,00 16,00 34,10 28,19 86,38 57,88
w
3319 Kudus 0,035 0,169 91,11 8,89 42,40 38,80 82,50 59,99
//w
3320 Jepara 0,035 0,278 88,00 12,00 31,87 29,53 86,89 52,85
3321 Demak 0,033 0,282 88,00 12,00 32,31 30,45 82,16 52,29
s:
3322 Semarang 0,036 0,261 82,00 18,00 35,54 28,67 84,42 66,87
tp
3323 Temanggung 0,063 0,368 66,67 33,33 25,60 21,59 87,00 65,26
ht
3324 Kendal 0,007 0,238 75,56 24,44 30,79 25,66 85,10 61,44
3325 Batang 0,037 0,374 84,44 15,56 23,37 18,54 88,40 61,51
3326 Pekalongan 0,000 0,286 73,33 26,67 25,51 21,94 83,10 58,01
3327 Pemalang 0,081 0,347 68,00 32,00 23,03 15,69 84,56 55,78
3328 Tegal 0,031 0,167 76,00 24,00 27,17 20,88 79,84 51,63
3329 Brebes 0,063 0,353 84,00 16,00 25,38 16,97 80,30 51,69
3371 Kota Magelang 0,028 0,124 76,00 24,00 66,03 62,09 77,24 58,30
3372 Kota Surakarta 0,000 0,147 75,56 24,44 63,40 57,38 78,78 58,25
3373 Kota Salatiga 0,000 0,130 76,00 24,00 67,27 63,33 79,25 63,23
3374 Kota Semarang 0,023 0,115 82,00 18,00 66,47 58,48 84,03 58,59
3375 Kota Pekalongan 0,000 0,146 88,57 11,43 44,85 37,06 83,41 57,47
3376 Kota Tegal 0,000 0,136 86,67 13,33 47,56 42,91 84,10 53,62
3401 Kulon Progo 0,013 0,087 80,00 20,00 45,28 40,73 87,15 70,99
3402 Bantul 0,028 0,124 91,11 8,89 51,32 47,71 84,04 65,04
3403 Gunung Kidul 0,023 0,277 75,56 24,44 27,03 21,81 86,92 62,46
3404 Sleman 0,000 0,112 72,00 28,00 65,83 58,99 76,46 59,73
3471 Kota Yogyakarta 0,021 0,108 82,50 17,50 69,53 64,92 81,97 63,72
3501 Pacitan 0,109 0,318 84,44 15,56 25,31 23,70 90,74 75,75
3502 Ponorogo 0,068 0,158 86,67 13,33 34,93 27,88 84,80 61,18
3503 Trenggalek 0,095 0,274 93,33 6,67 29,01 25,65 86,15 58,17
3504 Tulungagung 0,056 0,173 86,00 14,00 35,14 34,59 85,52 59,29
3505 Blitar 0,054 0,214 74,00 26,00 30,00 27,66 86,42 59,19
L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
3506 Kediri 0,055 0,223 78,00 22,00 34,80 32,12 85,05 52,41
3507 Malang 0,055 0,305 78,00 22,00 27,63 24,14 86,26 54,38
3508 Lumajang 0,086 0,392 84,00 16,00 25,31 21,51 86,16 54,40
3509 Jember 0,120 0,424 82,00 18,00 23,22 21,58 85,13 54,49
3510 Banyuwangi 0,009 0,257 74,00 26,00 34,33 29,36 86,18 58,11
3511 Bondowoso 0,120 0,487 86,67 13,33 28,70 18,77 89,28 60,96
3512 Situbondo 0,145 0,379 68,89 31,11 31,02 21,26 87,43 57,87
3513 Probolinggo 0,110 0,504 74,00 26,00 24,19 16,70 86,95 57,18
3514 Pasuruan 0,186 0,297 88,00 12,00 29,78 20,05 85,93 54,99
3515 Sidoarjo 0,024 0,143 84,00 16,00 62,14 56,35 89,96 55,76
3516 Mojokerto 0,042 0,237 71,43 28,57 47,00 35,47 85,57 57,27
3517 Jombang 0,076 0,207 76,00 24,00 40,81 33,22 83,28 50,42
id
3518 Nganjuk 0,068 0,196 74,00 26,00 35,96 29,50 83,64 50,31
.
3519 Madiun 0,117 0,146 77,78 22,22 34,65 28,31 87,31 58,73
go
3520 Magetan 0,002 0,179 84,44 15,56 40,58 35,47 85,81 63,04
3521 Ngawi 0,000 0,172 73,33 26,67
s. 31,19 26,42 87,85 69,90
3522 Bojonegoro 0,046 0,291 90,00 10,00 32,62 24,63 88,13 56,77
p
3523 Tuban 0,056 0,266 86,00 14,00 28,74 24,11 88,40 59,47
.b
3524 Lamongan 0,014 0,233 76,00 24,00 37,90 30,55 84,31 55,47
w
3525 Gresik 0,090 0,162 82,00 18,00 49,97 44,08 85,78 51,42
w
3526 Bangkalan 0,424 0,313 92,00 8,00 18,64 12,63 84,93 64,17
//w
3527 Sampang 0,366 0,333 93,33 6,67 15,57 11,25 84,25 63,38
3528 Pamekasan 0,584 0,335 95,56 4,44 34,13 21,80 82,75 65,15
s:
3529 Sumenep 0,227 0,384 91,67 8,33 26,75 17,01 86,40 65,18
tp
3571 Kota Kediri 0,000 0,127 63,33 36,67 60,97 56,82 78,55 61,44
ht
3572 Kota Blitar 0,000 0,151 88,00 12,00 62,78 61,87 79,79 56,23
3573 Kota Malang 0,086 0,119 73,33 26,67 61,56 58,54 78,04 48,74
3574 Kota Probolinggo 0,000 0,241 86,67 13,33 56,97 45,09 82,03 55,32
3575 Kota Pasuruan 0,020 0,206 96,67 3,33 56,20 46,95 81,82 54,77
3576 Kota Mojokerto 0,000 0,109 84,00 16,00 66,80 64,24 82,51 56,99
3577 Kota Madiun 0,000 0,062 76,67 23,33 75,06 68,89 75,94 58,56
3578 Kota Surabaya 0,016 0,161 68,00 32,00 54,95 51,05 85,07 55,46
3579 Kota Batu 0,019 0,240 83,33 16,67 47,83 48,30 86,38 56,42
3601 Pandeglang 0,280 0,402 86,00 14,00 21,68 19,21 81,85 40,80
3602 Lebak 0,326 0,426 92,00 8,00 19,86 12,13 82,32 49,31
3603 Tangerang 0,064 0,245 86,00 14,00 49,19 38,32 83,06 50,33
3604 Serang 0,275 0,311 88,00 12,00 31,05 24,07 81,51 46,76
3671 Kota Tangerang 0,021 0,154 88,00 12,00 65,03 58,00 83,57 47,90
3672 Kota Cilegon 0,071 0,191 90,00 10,00 61,50 52,56 85,31 48,67
3673 Kota Serang 0,319 0,277 86,67 13,33 35,89 32,49 79,65 49,25
3674 Kota Tangerang Selatan 0,000 0,172 70,00 30,00 70,91 64,52 75,76 41,49
5101 Jembrana 0,000 0,272 82,86 17,14 44,98 36,90 85,91 75,46
5102 Tabanan 0,000 0,246 75,00 25,00 51,13 39,03 83,15 70,89
5103 Badung 0,000 0,090 77,50 22,50 66,92 55,44 80,15 65,19
5104 Gianyar 0,000 0,161 87,50 12,50 57,51 45,40 85,10 75,38
5105 Klungkung 0,000 0,214 83,33 16,67 52,04 37,84 85,10 74,76
5106 Bangli 0,000 0,309 90,00 10,00 35,13 25,91 87,24 79,42
Lampiran 99
Keterwakilan di Pendidikan SMA ke
TPAK (%)
Kode Kabupaten/Kota MTF MHPK20 Legislatif (%) atas (%)
L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
5107 Karangasem 0,014 0,315 93,33 6,67 29,85 22,85 88,69 82,15
5108 Buleleng 0,102 0,348 82,22 17,78 36,93 27,84 85,85 65,18
5171 Kota Denpasar 0,020 0,124 91,11 8,89 70,20 60,23 82,36 61,94
5201 Lombok Barat 0,190 0,356 91,11 8,89 32,25 23,35 83,70 60,02
5202 Lombok Tengah 0,394 0,379 92,00 8,00 31,62 22,13 85,10 62,59
5203 Lombok Timur 0,359 0,303 90,00 10,00 30,22 24,43 82,81 57,50
5204 Sumbawa 0,090 0,212 86,67 13,33 34,56 34,67 86,87 55,88
5205 Dompu 0,264 0,234 90,00 10,00 43,23 35,26 84,82 55,88
5206 Bima 0,535 0,254 93,33 6,67 43,68 40,11 82,73 63,75
5207 Sumbawa Barat 0,310 0,203 92,00 8,00 42,73 35,15 88,51 62,14
5208 Lombok Utara 0,077 0,379 96,67 3,33 30,15 17,24 87,44 65,64
5271 Kota Mataram 0,195 0,273 75,00 25,00 53,75 41,30 74,85 51,60
id
5272 Kota Bima 0,332 0,152 84,00 16,00 59,44 58,91 79,60 60,14
.
5301 Sumba Barat 0,095 0,210 84,00 16,00 26,53 22,37 81,66 65,65
go
5302 Sumba Timur 0,119 0,270 90,00 10,00 29,49 30,23 85,69 73,22
5303 Kupang 0,244 0,163 87,50 12,50
s. 27,31 25,99 87,44 62,56
5304 Timor Tengah Selatan 0,174 0,243 87,50 12,50 23,40 21,65 88,63 76,50
p
5305 Timor Tengah Utara 0,151 0,280 96,67 3,33 29,16 28,67 85,01 75,09
.b
5306 Belu 0,093 0,242 76,67 23,33 25,30 29,60 78,13 55,19
w
5307 Alor 0,342 0,207 93,10 6,90 37,82 27,50 79,37 71,12
w
5308 Lembata 0,027 0,166 100,00 0,00 32,83 23,07 79,88 65,39
//w
5309 Flores Timur 0,021 0,167 96,67 3,33 31,25 25,99 84,41 66,09
5310 Sikka 0,049 0,165 85,71 14,29 27,79 23,82 80,44 64,19
s:
5311 Ende 0,065 0,141 90,00 10,00 33,64 34,62 81,73 70,25
tp
5312 Ngada 0,013 0,112 96,00 4,00 27,58 29,75 85,37 72,23
ht
5313 Manggarai 0,119 0,201 88,57 11,43 34,05 24,40 84,84 72,56
5314 Rote Ndao 0,204 0,265 100,00 0,00 29,86 27,62 84,60 61,31
5315 Manggarai Barat 0,131 0,249 93,33 6,67 30,39 25,68 87,29 73,77
5316 Sumba Tengah 0,057 0,168 100,00 0,00 28,18 25,59 85,20 67,54
5317 Sumba Barat Daya 0,257 0,205 88,57 11,43 22,25 25,34 83,65 70,42
5318 Nagekeo 0,019 0,103 100,00 0,00 26,62 25,59 80,99 61,96
5319 Manggarai Timur 0,450 0,231 96,67 3,33 22,31 16,42 87,69 77,63
5320 Sabu Raijua 0,387 0,263 90,00 10,00 22,10 25,02 81,02 72,13
5321 Malaka 0,188 0,308 88,00 12,00 28,92 24,75 84,19 69,34
5371 Kota Kupang 0,040 0,202 80,00 20,00 61,97 57,81 69,37 52,81
6101 Sambas 0,070 0,224 86,67 13,33 20,07 18,50 86,32 62,66
6102 Bengkayang 0,121 0,258 80,00 20,00 29,77 31,02 85,23 53,35
6103 Landak 0,175 0,471 82,86 17,14 29,42 24,72 84,53 58,95
6104 Mempawah 0,210 0,335 91,43 8,57 30,14 24,82 82,36 43,99
6105 Sanggau 0,367 0,408 80,00 20,00 30,20 25,46 87,78 51,65
6106 Ketapang 0,518 0,399 91,11 8,89 25,62 22,02 84,29 35,29
6107 Sintang 0,434 0,388 87,50 12,50 34,24 25,30 84,55 61,09
6108 Kapuas Hulu 0,257 0,399 93,33 6,67 27,72 24,88 87,53 67,57
6109 Sekadau 0,600 0,372 96,67 3,33 25,96 21,24 87,06 60,86
6110 Melawi 0,409 0,397 80,00 20,00 35,95 26,35 88,15 60,13
6111 Kayong Utara 0,477 0,368 100,00 0,00 26,22 20,96 87,77 51,69
6112 Kubu Raya 0,278 0,286 75,00 25,00 30,84 25,02 81,94 47,15
L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
6171 Kota Pontianak 0,037 0,134 84,62 15,38 59,67 57,55 83,79 46,40
6172 Kota Singkawang 0,029 0,217 76,67 23,33 36,79 35,34 84,52 52,72
6201 Kotawaringin Barat 0,194 0,336 83,33 16,67 36,33 28,88 86,70 48,25
6202 Kotawaringin Timur 0,111 0,391 77,50 22,50 27,56 23,83 85,44 34,73
6203 Kapuas 0,689 0,357 72,50 27,50 24,94 22,88 84,04 48,18
6204 Barito Selatan 0,500 0,444 60,00 40,00 38,94 29,53 83,46 47,89
6205 Barito Utara 0,372 0,372 64,00 36,00 35,60 34,80 86,46 52,06
6206 Sukamara 0,323 0,425 75,00 25,00 27,74 25,73 86,77 50,42
6207 Lamandau 0,307 0,320 80,00 20,00 35,87 31,51 85,82 52,46
6208 Seruyan 0,253 0,358 88,00 12,00 31,98 20,31 90,76 50,31
6209 Katingan 0,348 0,386 84,00 16,00 26,43 28,04 86,33 43,11
6210 Pulang Pisau 0,416 0,394 72,00 28,00 27,99 26,32 87,32 54,64
id
6211 Gunung Mas 0,606 0,461 52,00 48,00 32,66 31,00 84,01 53,13
.
6212 Barito Timur 0,271 0,310 72,00 28,00 49,45 42,49 84,73 65,54
go
6213 Murung Raya 0,658 0,528 84,00 16,00 26,89 25,06 85,61 50,43
6271 Kota Palangka Raya 0,119 0,282 66,67 33,33
s. 62,98 55,85 78,68 48,93
6301 Tanah Laut 0,139 0,380 71,43 28,57 29,02 23,62 89,92 50,87
p
6302 Kotabaru 0,519 0,403 74,29 25,71 31,53 23,55 87,41 38,24
.b
6303 Banjar 0,324 0,293 68,89 31,11 30,83 26,69 82,05 57,53
w
6304 Barito Kuala 0,243 0,308 77,14 22,86 30,88 24,03 86,09 55,52
w
6305 Tapin 0,365 0,422 84,00 16,00 31,86 20,12 85,49 55,08
//w
6306 Hulu Sungai Selatan 0,090 0,330 93,33 6,67 27,12 28,10 83,28 56,23
6307 Hulu Sungai Tengah 0,167 0,285 80,00 20,00 34,52 29,04 82,47 53,21
s:
6308 Hulu Sungai Utara 0,133 0,299 76,67 23,33 23,80 24,86 81,68 57,92
tp
6309 Tabalong 0,301 0,305 73,33 26,67 41,34 36,18 85,42 59,04
ht
6310 Tanah Bumbu 0,295 0,353 85,71 14,29 33,89 27,55 84,63 42,80
6311 Balangan 0,389 0,354 84,00 16,00 38,03 30,90 83,47 61,66
6371 Kota Banjarmasin 0,085 0,274 75,56 24,44 51,37 41,49 77,12 49,49
6372 Kota Banjar Baru 0,070 0,204 83,33 16,67 59,20 55,93 76,82 47,42
6401 Paser 0,229 0,292 80,00 20,00 42,55 36,87 82,09 38,82
6402 Kutai Barat 0,108 0,433 84,00 16,00 48,99 45,03 84,05 53,72
6403 Kutai Kartanegara 0,196 0,326 84,44 15,56 47,41 39,18 82,83 39,04
6404 Kutai Timur 0,166 0,364 90,00 10,00 49,14 39,17 86,32 45,65
6405 Berau 0,021 0,340 83,33 16,67 50,25 43,73 85,35 41,11
6409 Penajam Paser Utara 0,063 0,337 96,00 4,00 41,87 36,16 86,55 48,82
6411 Mahakam Ulu 0,126 0,355 60,00 40,00 39,34 40,70 79,98 59,70
6471 Kota Balikpapan 0,041 0,164 80,00 20,00 63,43 59,41 83,13 47,54
6472 Kota Samarinda 0,000 0,161 84,44 15,56 67,33 64,02 78,54 46,79
6474 Kota Bontang 0,001 0,200 92,00 8,00 66,92 60,94 86,59 56,28
6501 Malinau 0,207 0,390 80,00 20,00 48,88 42,61 85,84 59,10
6502 Bulungan 0,074 0,336 80,00 20,00 43,94 39,73 83,48 42,24
6503 Tana Tidung 0,157 0,277 85,00 15,00 49,05 40,76 90,07 55,17
6504 Nunukan 0,039 0,343 68,00 32,00 35,95 33,61 86,56 48,51
6571 Kota Tarakan 0,001 0,191 90,00 10,00 57,60 48,27 80,00 49,62
7101 Bolaang Mongondow 0,276 0,454 65,52 34,48 29,29 29,84 84,23 38,30
7102 Minahasa 0,069 0,278 51,43 48,57 48,79 52,62 82,53 46,76
7103 Kepulauan Sangihe 0,180 0,295 88,00 12,00 36,94 39,55 81,21 50,96
Lampiran 101
Keterwakilan di Pendidikan SMA ke
TPAK (%)
Kode Kabupaten/Kota MTF MHPK20 Legislatif (%) atas (%)
L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
7104 Kepulauan Talaud 0,286 0,263 80,00 20,00 47,20 44,62 85,61 62,42
7105 Minahasa Selatan 0,095 0,308 72,41 27,59 40,88 43,08 81,22 38,21
7106 Minahasa Utara 0,151 0,263 86,67 13,33 56,37 52,71 77,07 40,10
7107 Bolaang Mongondow Utara 0,105 0,377 90,00 10,00 31,67 36,20 85,31 43,39
7108 Siau Tagulandang Biaro 0,120 0,249 75,00 25,00 39,13 41,20 82,38 42,85
7109 Minahasa Tenggara 0,222 0,376 72,00 28,00 33,19 33,93 83,77 49,69
Bolaang Mongondow
7110 0,219 0,394 78,95 21,05 21,15 29,53 86,01 41,71
Selatan
7111 Bolaang Mongondow Timur 0,138 0,403 75,00 25,00 29,39 28,00 89,01 43,22
7171 Kota Manado 0,008 0,255 60,00 40,00 64,01 59,89 75,22 44,01
7172 Kota Bitung 0,032 0,262 82,76 17,24 50,55 48,38 78,34 44,80
7173 Kota Tomohon 0,013 0,214 60,00 40,00 55,12 58,75 75,44 51,45
7174 Kota Kotamobagu 0,002 0,348 79,17 20,83 45,73 45,61 83,92 47,25
id
7201 Banggai Kepulauan 0,433 0,374 80,00 20,00 33,87 26,12 87,84 61,41
.
7202 Banggai 0,161 0,332 71,43 28,57 33,70 32,62 88,32 58,39
go
7203 Morowali 0,118 0,337 96,00 4,00 43,02 40,01 84,01 36,97
7204 Poso 0,092 0,356 80,00 20,00
s. 40,80 41,57 86,19 57,76
7205 Donggala 0,281 0,450 86,67 13,33 24,31 25,44 88,37 55,15
p
7206 Toli-Toli 0,082 0,343 80,00 20,00 36,10 31,83 83,85 45,12
.b
7207 Buol 0,063 0,396 84,00 16,00 34,67 32,42 87,33 50,20
w
7208 Parigi Moutong 0,297 0,386 82,50 17,50 26,98 27,41 89,07 58,38
w
7209 Tojo Una-Una 0,198 0,439 96,00 4,00 28,34 28,41 86,39 49,88
//w
7210 Sigi 0,160 0,320 76,67 23,33 35,47 35,77 87,57 57,26
7211 Banggai Laut 0,464 0,328 80,00 20,00 31,97 26,38 76,72 40,23
s:
7212 Morowali Utara 0,139 0,300 72,00 28,00 39,95 33,59 85,85 52,66
tp
7271 Kota Palu 0,019 0,261 88,57 11,43 61,78 53,86 78,33 51,23
ht
7301 Kepulauan Selayar 0,051 0,251 80,00 20,00 35,17 34,58 85,36 56,03
7302 Bulukumba 0,036 0,230 82,50 17,50 36,87 33,39 83,82 49,13
7303 Bantaeng 0,081 0,269 68,00 32,00 31,50 24,49 87,07 64,60
7304 Jeneponto 0,076 0,330 80,00 20,00 26,91 23,81 87,90 63,68
7305 Takalar 0,059 0,301 70,00 30,00 38,29 32,81 82,82 47,88
7306 Gowa 0,017 0,310 71,11 28,89 39,14 37,73 86,55 60,36
7307 Sinjai 0,070 0,309 73,33 26,67 29,59 28,68 82,92 45,40
7308 Maros 0,043 0,306 74,29 25,71 37,93 31,24 82,14 41,84
7309 Pangkajene dan Kepulauan 0,087 0,308 85,71 14,29 38,74 32,73 89,30 61,30
7310 Barru 0,049 0,298 80,00 20,00 34,59 35,60 81,31 45,40
7311 Bone 0,072 0,357 91,11 8,89 27,80 25,41 84,21 52,72
7312 Soppeng 0,007 0,325 76,67 23,33 37,36 32,56 81,90 44,67
7313 Wajo 0,030 0,266 90,00 10,00 26,85 21,31 85,22 39,65
7314 Sidenreng Rappang 0,133 0,342 91,43 8,57 29,91 31,62 80,75 36,08
7315 Pinrang 0,112 0,324 85,00 15,00 35,29 31,29 79,21 37,92
7316 Enrekang 0,067 0,270 90,00 10,00 41,97 40,00 86,50 57,59
7317 Luwu 0,130 0,325 94,29 5,71 42,50 38,08 83,07 53,16
7318 Tana Toraja 0,210 0,323 86,67 13,33 44,87 37,93 88,10 82,03
7322 Luwu Utara 0,127 0,399 97,14 2,86 30,05 27,79 85,86 58,42
7325 Luwu Timur 0,054 0,322 90,00 10,00 38,19 37,82 87,90 53,75
7326 Toraja Utara 0,092 0,371 90,00 10,00 44,30 41,58 74,36 63,27
7371 Kota Makasar 0,000 0,192 74,00 26,00 68,00 65,05 77,86 41,19
L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
7372 Kota Parepare 0,000 0,277 80,00 20,00 54,89 54,86 77,80 50,12
7373 Kota Palopo 0,021 0,242 72,00 28,00 64,17 62,99 77,84 50,33
7401 Buton 0,388 0,305 84,00 16,00 37,39 31,94 87,80 67,28
7402 Muna 0,243 0,314 86,67 13,33 37,55 34,09 74,62 59,46
7403 Konawe 0,216 0,419 72,41 27,59 41,66 35,94 83,73 49,18
7404 Kolaka 0,093 0,317 80,00 20,00 40,73 34,67 86,04 42,18
7405 Konawe Selatan 0,061 0,394 74,29 25,71 31,46 26,48 86,39 52,01
7406 Bombana 0,136 0,373 88,00 12,00 30,89 33,61 86,63 49,97
7407 Wakatobi 0,328 0,335 68,00 32,00 37,62 30,43 82,38 65,52
7408 Kolaka Utara 0,088 0,412 80,00 20,00 33,71 33,66 90,39 63,17
7409 Buton Utara 0,268 0,356 75,00 25,00 43,49 34,99 91,57 71,02
7410 Konawe Utara 0,191 0,465 85,00 15,00 43,89 34,95 86,43 55,15
id
7411 Kolaka Timur 0,269 0,389 60,00 40,00 33,86 35,29 87,76 49,89
.
7412 Konawe Kepulauan 0,329 0,427 90,00 10,00 42,05 34,60 82,77 55,06
go
7413 Muna Barat 0,422 0,306 80,00 20,00 36,42 29,75 92,73 72,64
7414 Buton Tengah 0,237 0,345 76,00 24,00
s. 30,87 24,46 76,71 60,80
7415 Buton Selatan 0,371 0,284 80,00 20,00 31,37 25,31 79,89 64,68
p
7471 Kota Kendari 0,074 0,217 71,43 28,57 67,86 62,44 75,12 55,82
.b
7472 Kota Baubau 0,084 0,235 76,00 24,00 56,18 55,67 76,05 47,20
w
7501 Boalemo 0,039 0,449 76,00 24,00 23,67 28,33 87,54 57,03
w
7502 Gorontalo 0,076 0,350 82,86 17,14 28,75 32,23 85,74 55,40
//w
7503 Pohuwato 0,078 0,408 80,00 20,00 25,10 28,34 89,93 50,47
7504 Bone Bolango 0,096 0,293 95,83 4,17 29,99 36,43 82,78 47,91
s:
7505 Gorontalo Utara 0,000 0,375 76,00 24,00 23,27 26,41 88,67 50,76
tp
7571 Kota Gorontalo 0,091 0,233 76,00 24,00 49,60 50,33 79,53 50,69
ht
7601 Majene 0,111 0,275 80,00 20,00 48,69 40,60 83,70 53,53
7602 Polewali Mandar 0,139 0,377 82,22 17,78 35,20 30,08 87,50 65,54
7603 Mamasa 0,200 0,358 86,67 13,33 37,11 34,11 91,27 80,53
7604 Mamuju 0,126 0,374 90,00 10,00 41,03 33,11 87,21 53,87
7605 Pasangkayu 0,118 0,410 83,33 16,67 35,28 34,04 89,91 46,37
7606 Mamuju Tengah 0,115 0,361 76,00 24,00 32,70 27,46 87,22 36,54
8101 Kepulauan Tanimbar 0,453 0,211 75,00 25,00 44,59 43,03 78,92 54,21
8102 Maluku Tenggara 0,564 0,233 84,00 16,00 43,59 40,60 72,91 52,02
8103 Maluku Tengah 0,574 0,212 92,50 7,50 48,52 46,17 77,78 53,81
8104 Buru 0,449 0,327 92,00 8,00 42,40 39,22 86,72 56,53
8105 Kepulauan Aru 0,778 0,215 92,00 8,00 35,38 33,07 81,15 43,06
8106 Seram Bagian Barat 0,541 0,234 96,67 3,33 42,79 42,51 80,40 55,38
8107 Seram Bagian Timur 0,798 0,236 96,00 4,00 37,32 28,72 80,25 49,91
8108 Maluku Barat Daya 0,431 0,169 95,00 5,00 38,39 35,50 84,07 60,71
8109 Buru Selatan 0,840 0,253 90,00 10,00 34,63 29,13 85,33 63,84
8171 Kota Ambon 0,374 0,155 82,86 17,14 71,17 67,63 74,83 49,87
8172 Kota Tual 0,508 0,185 90,00 10,00 57,08 50,31 72,41 46,60
8201 Halmahera Barat 0,481 0,341 80,00 20,00 38,22 34,04 82,95 57,06
8202 Halmahera Tengah 0,353 0,393 90,00 10,00 38,34 38,03 86,83 54,10
8203 Kepulauan Sula 0,695 0,288 100,00 0,00 37,33 32,82 80,91 35,54
8204 Halmahera Selatan 0,538 0,391 93,33 6,67 32,75 30,35 86,57 47,72
8205 Halmahera Utara 0,560 0,368 80,00 20,00 40,15 30,74 82,79 50,32
Lampiran 103
Keterwakilan di Pendidikan SMA ke
TPAK (%)
Kode Kabupaten/Kota MTF MHPK20 Legislatif (%) atas (%)
L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
8206 Halmahera Timur 0,333 0,349 95,00 5,00 39,87 31,06 86,95 46,81
8207 Pulau Morotai 0,236 0,368 90,00 10,00 31,79 24,63 82,80 48,26
8208 Pulau Taliabu 0,705 0,375 75,00 25,00 33,52 24,30 85,01 36,77
8271 Kota Ternate 0,057 0,172 80,00 20,00 76,43 70,53 75,31 42,16
8272 Kota Tidore Kepulauan 0,162 0,254 83,33 16,67 45,30 43,39 81,00 49,78
9101 Fakfak 0,242 0,251 90,00 10,00 53,19 53,41 78,25 46,31
9102 Kaimana 0,486 0,278 80,00 20,00 52,14 48,91 85,34 67,95
9103 Teluk Wondama 0,525 0,315 90,00 10,00 39,76 33,46 85,01 58,05
9104 Teluk Bintuni 0,314 0,336 90,00 10,00 54,67 43,60 83,12 54,16
9105 Manokwari 0,134 0,377 72,00 28,00 55,65 41,60 79,24 46,09
9106 Sorong Selatan 0,622 0,345 85,00 15,00 46,55 33,69 84,19 72,04
9107 Sorong 0,318 0,309 84,00 16,00 47,17 37,77 82,67 49,18
id
9108 Raja Ampat 0,738 0,296 90,00 10,00 36,25 33,82 78,77 42,46
.
9109 Tambrauw 0,485 0,261 100,00 0,00 48,13 40,90 83,42 73,82
go
9110 Maybrat 0,139 0,277 100,00 0,00 60,52 52,81 84,34 78,42
9111 Manokwari Selatan 0,210 0,343 80,00 20,00
s. 52,54 41,99 83,49 70,83
9112 Pegunungan Arfak 0,564 0,387 95,00 5,00 45,02 21,69 94,32 93,19
p
9171 Kota Sorong 0,163 0,230 76,67 23,33 71,53 67,86 77,30 48,28
.b
9401 Merauke 0,149 0,294 93,33 6,67 55,34 51,03 75,80 47,89
w
9402 Jayawijaya 0,328 0,177 86,67 13,33 39,33 27,79 91,33 83,24
w
9403 Jayapura 0,191 0,268 84,00 16,00 62,38 58,69 75,66 53,27
//w
9404 Nabire 0,153 0,330 88,00 12,00 51,89 48,59 83,92 54,74
9408 Kepulauan Yapen 0,528 0,255 84,00 16,00 58,43 52,45 80,09 56,17
s:
9409 Biak Numfor 0,148 0,296 76,00 24,00 62,12 48,64 82,09 62,05
tp
9410 Paniai 0,706 0,325 88,00 12,00 20,01 7,94 85,40 69,89
ht
9411 Puncak Jaya 0,267 0,143 93,33 6,67 34,46 26,59 96,43 95,18
9412 Mimika 0,229 0,287 91,18 8,82 58,73 54,08 86,51 46,80
9413 Boven Digoel 0,282 0,255 95,00 5,00 55,80 48,80 85,94 62,89
9414 Mappi 0,441 0,375 92,00 8,00 43,83 28,57 79,66 40,53
9415 Asmat 0,278 0,334 52,94 47,06 46,11 32,86 85,65 74,90
9416 Yahukimo 0,618 0,447 97,14 2,86 15,88 7,50 95,42 85,49
9417 Pegunungan Bintang 0,725 0,432 96,00 4,00 25,74 9,40 87,51 94,15
9418 Tolikara 0,822 0,182 93,33 6,67 14,34 6,22 89,57 89,18
9419 Sarmi 0,135 0,291 80,00 20,00 53,30 55,50 81,46 54,19
9420 Keerom 0,213 0,318 95,00 5,00 43,96 39,47 87,29 59,58
9426 Waropen 0,682 0,345 95,00 5,00 49,53 42,33 82,69 29,72
9427 Supiori 0,438 0,335 85,00 15,00 56,79 49,49 76,36 46,08
9428 Mamberamo Raya 0,730 0,152 85,00 15,00 40,82 33,87 86,58 38,89
9429 Nduga 0,722 0,294 92,00 8,00 13,45 9,36 94,03 91,11
9430 Lanny Jaya 0,820 0,203 96,00 4,00 22,63 10,98 97,72 97,32
9431 Mamberamo Tengah 0,343 0,184 90,00 10,00 29,46 20,66 95,50 98,28
9432 Yalimo 0,535 0,213 100,00 0,00 18,74 16,92 90,80 89,96
9433 Puncak 0,000 0,391 96,00 4,00 8,53 3,65 98,55 96,26
9434 Dogiyai 0,000 0,349 100,00 0,00 17,49 8,76 79,72 83,96
9435 Intan Jaya 0,422 0,453 100,00 0,00 21,65 6,18 88,30 71,57
9436 Deiyai 1,000 0,176 100,00 0,00 15,54 4,51 84,07 58,49
9471 Kota Jayapura 0,057 0,237 77,50 22,50 76,55 69,28 70,18 49,59
Lampiran
105
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
7. Catatan Teknis
7. 07
Catatan Teknis
id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
Catatan Teknis
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
Catatan Teknis
Pengukuran Indeks Ketimpangan Gender (IKG) merujuk pada Gender
Inequality Index (GII) UNDP. Namun kendalanya tidak semua indikator
GII UNDP tersedia setiap tahun dan tersedia pada level subnasional.
Indikator tersebut adalah Angka kematian Ibu dan Tingkat Fertilitas
Remaja. Pada penghitungan IKG digunakan indikator proksi. Angka
Kematian Ibu didekati dengan faktor risikonya yaitu persalinan yang
dilakukan di rumah atau tidak di fasilitas kesehatan, sedangkan ukuran
fertilitas remaja didekati dengan proporsi wanita berusia 15-49 tahun
yang pernah kawin dan saat melahirkan anak lahir hidup pertama berusia
kurang dari 20 tahun. Rincian indikator IKG yang digunakan terdapat
dalam Gambar berikut.
id
Masing-masing indikator dikelompokkan dalam tiga dimensi, yaitu
.
kesehatan, pemberdayaan dan pasar tenaga kerja. Dimensi kesehatan
go
hanya dihitung dari penduduk perempuan, indikator dalam dimensi ini
s.
adalah proporsi persalinan tidak di fasilitas kesehatan dan proporsi wanita
berusia 15-49 tahun yang pernah kawin dan saat melahirkan anak lahir
p
.b
Faktor Risiko
ht
Kematian Ibu
Proprosi persalinan tidak di fasilitas
kesehatan
Fertilitas
Proporsi wanita berusia 15-49 tahun yang pernah Remaja
kawin dan saat melahirkan anak lahir hidup
pertama berusia kurang dari 20 tahun
Pendidikan
Persentase penduduk laki-laki dan
perempuan dengan pendidikan SMA
ke atas
Legislatif
Persentase laki-laki dan perempuan
yang duduk di legislatif
Pasar Kerja
Persentase angkatan kerja terhadap
penduduk usia kerja
Sumber: BPS
Gambar 7.1. Indikator Komponen IKG
INDIKATOR Proprosi persalinan Proporsi wanita berusia Persentase penduduk Persentase laki-laki TPAK laki-laki dan
tidak di fasilitas 15-49 tahun yang laki-laki dan dan perempuan yang perempuan
kesehatan pernah kawin dan saat perempuan dengan duduk di legislatif
melahirkan anak lahir pendidikan SMA
hidup pertama berusia ke atas
kurang dari 20 tahun
INDEKS
DIMENSI Indeks Kesehatan Indeks Pemberdayaan Indeks Pemberdayaan Indeks Pemberdayaan Indeks Pasar Tenaga
Reproduksi Perempuan perempuan perempuan laki-laki Kerja laki-laki
id
INDEKS KETIMPANGAN GENDER
.
(IKG)
go
Sumber: BPS
Gambar 7.2. Pengelompokan Indikator dalam Penghitungan IKG
p s.
.b
1
0005
, 0,01 2 1
tp
GF 3
. . PRF .SEF 2 .TPAK F
MTF MHPK20
ht
id
karena beberapa dimensi memiliki lebih dari satu indikator komponen,
.
maka sebelumnya perlu dihitung rata-rata geometrik dari indikator
go
komponen tersebut pada setiap jenis kelamin. Dimensi yang memiliki
s.
lebih dari satu komponen adalah dimensi pemberdayaan yang terdiri
dari komponen anggota legislatif dan tingkat pendidikan. Demikian
p
.b
perempuan.
s:
dari indeks perempuan dan laki-laki, tetapi sebagai setengah jarak dari
norma-norma yang ditetapkan untuk indikator kesehatan. Hal ini berlaku
karena kesehatan reproduksi hanya berlaku pada perempuan. Sementara
nilai indeks kesehatan laki-laki dianggap bernilai 1.
0,005 0,01
1
MTF MHPK20
IKR
2
Rumus Indeks Pemberdayaan (IP) adalah:
IP
PRF .SEF PRM .SEM / 2
Rumus Indeks Pasar Tenaga Kerja (IPK) adalah:
TPAK F TPAK M
IPK
2
GF , M 3 IKR . IP . IPK
. id
go
Keterangan:
GF, M : Indeks dimensi s.
Pada tahap kelima, perhitungan indeks komposit dilakukan dengan
p
.b
HARM GF , GM
Indeks Kesetaraan Gender
s:
GF , M
tp
Melalui tahap ini akan diperoleh indeks dengan nilai antara 0 (nol) dan
ht
HARM GF , GM
IKG 1
GF , M
Catatan Teknis
113
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
8. Daftar Pustaka
8. 08
Daftar Pustaka
id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
Daftar Pustaka
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
BPS Provinsi Kepulauan Riau. 2023. Analisis Tematik Kependudukan
Provinsi Kepulauan Riau-Fertilitas Remaja, Ageing Population, dan
Migrasi. Tanjungpinang: BPS Provinsi Kepulauan Riau.
BPS Provinsi Jawa Timur. 2023. Analisis Tematik Kependudukan
Provinsi Jawa Timur: Komposisi dan Struktur Penduduk, Fertilitas,
Mortalitas, dan Migrasi. Surabaya: BPS Provinsi Jawa Timur.
Barros, R., Fox, L., & Mendonca, R. (1997). Female-headed households,
poverty, and the welfare of children in urban Brazil. Economic
Development and Cultural Change, 45(2), 231–257.
Delphy, C. (1993). Rethinking sex and gender. Women’s Studies
International Forum, 16(1), 1–9.
Doepke, M., & Tertilt, M. (2019). Does female empowerment promote
economic development?. Journal of Economic Growth, 24, 309-343.
Doepke, M., Tertilt, M., & Voena, A. (2012). The economics and politics
of women’s rights. Annual Review of Economics, 4(1), 339–372.
Duflo, E. (2012). Women empowerment and economic development.
id
Journal of Economic Literature, 50(4), 1051–1079.
Lopez-Carlos, A. & Zahidi, S. (2005). Women’s Empowerment: Measuring
.
go
the global gender gap. World Economic Forum.
Mead, M. (1935). Sex and Temperament in Three Primitive Societies.
s.
William Morrow.
p
Mafruhah, I., & Susilowati, I. (2023). Achievement of Sustainable
.b
org/10.1108/S1571-03862023000033B006
//w
Oakley, Ann. (1985). Sex, Gender, and Society. London: Temple Smith.
Rajaram, R. (2009). Female-headed households and poverty: evidence
s:
132–137.
Shang, B. (2022). Tackling Gender Inequality: Definitions, Trends, and
ht