Anda di halaman 1dari 138

ht

tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.
id
Katalog: 2104029
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
Katalog: 2104029
. id
Katalog: 2104029
go
s.
Nomor Publikasi: 07300.2325
p
.b

Ukuran Buku: 17,6 x 25,0 cm


w
w

Jumlah Halaman: xvi+117 halaman


//w

Penyusun Naskah:
s:

Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik


tp
ht

Penyunting:
Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik

Pembuat Kover:
Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik

Penerbit:
©Badan Pusat Statistik

Sumber Ilustrasi:
freepik.com

Dilarang mereproduksi dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi buku


ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik
ISSN -

INDEKS KETIMPANGAN GENDER 2022

id
Volume 1, 2023

.
go
Pengarah
Moh Edy Mahmud s.
p
Penanggung Jawab
.b

Muchammad Romzi
w
w

Penyunting
//w

Wisnu Winardi
Mutijo
s:

Yoyo Karyono
tp

Penulis Naskah
ht

Adi Nugroho
Bayu Dwi Kurniawan
Dimas Hari Santoso
Ema Tusianti
Putri Wahyu Handayani
Yoyo Karyono

Pengolah Data
Adi Nugroho

Pemeriksa Aksara
Bayu Dwi Kurniawan
Yoyo Karyono

Desain Kover dan Templat


Bayu Dwi Kurniawan

Penata Letak
Bayu Dwi Kurniawan
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
KATA
PENGANTAR

A
nalisis gender memainkan peran yang sangat penting dalam pembangunan.
Keseimbangan dalam jumlah antara laki-laki dan perempuan belum disertai dengan
kesimbangan dalam aspek lain, seperti kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan politik.
Kesadaran akan hal ini memunculkan pemikiran bahwa kesejahteraan masyarakat dapat
lebih cepat diwujudkan apabila kesetaraan dalam berbagai aspek tersebut ditingkatkan, atau
ketimpangan dalam berbagai aspek tersebut diminimalkan, yaitu dengan memanfaatkan
potensi dan peran laki-laki dan perempuan yang selama ini belum teroptimalkan.

id
Dalam upaya mendukung pelaksanaan pemikiran tersebut dalam program-program

.
go
pembangunan, Badan Pusat Statistik (BPS) menghadirkan Indeks Ketimpangan Gender (IKG)
sebagai salah satu indikator pembangunan yang mengukur ketimpangan pencapaian antara
s.
perempuan dan laki-laki dalam 3 (tiga) dimensi, yaitu kesehatan reproduksi, pemberdayaan,
p
dan pasar tenaga kerja.
.b

Penyediaan IKG sebagai statistik resmi merupakan tindak lanjut dari kajian yang telah
w

dilakukan sejak tahun 2017 hingga 2022. Kajian ini merujuk pada metodologi yang digunakan
w

oleh United Nations Development Programme (UNDP) dalam menyusun Gender Inequality
//w

Index (GII) 2010 dengan beberapa penyesuaian agar data yang dihasilkan dapat tersedia pada
tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota sejak tahun 2018.
s:

Ketimpangan gender di Indonesia selama periode 2018-2022 menunjukkan perkembangan


tp

yang semakin baik. Perbaikan ini dipengaruhi oleh peningkatan capaian dimensi kesehatan
ht

reproduksi dan pemberdayaan, yaitu penurunan pada indikator persentase perempuan


melahirkan anak lahir hidup tidak di fasilitas kesehatan dan peningkatan persentase
perempuan 25 tahun ke atas yang berpendidikan SMA atau lebih tinggi.
Data dan informasi ketimpangan gender dalam publikasi ini diharapkan dapat membantu
pemerintah dalam menyusun strategi kebijakan dan implementasi program untuk mengurangi
ketimpangan gender secara berkelanjutan. Selain itu, bagi dunia pendidikan dan masyarakat
dapat memanfaatkan untuk penelitian lebih lanjut.
Kami ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung dan
berkontribusi dalam penyusunan publikasi ini. Semoga upaya yang telah dibangun bersama
ini membawa manfaat dalam mendukung terwujudnya ketimpangan gender yang semakin
rendah di Indonesia.
Jakarta, Desember 2023
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik

Amalia Adininggar Widyasanti

v
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
Ringkasan Eksekutif
Hadirnya buku ini dilatarbelakangi permasalahan masih terjadinya
kesenjangan gender di Indonesia. Kebijakan yang berupaya untuk
mengurangi kesenjangan gender atau untuk mencapai kesetaraan
gender memerlukan data dan langkah-langkah yang kuat.
Salah satu indikator yang dapat melihat kesenjangan gender adalah
Indeks Ketimpangan Gender (IKG). IKG merujuk pada metodologi yang
digunakan oleh United Nations Development Programme (UNDP)
dalam menyusun Gender Inequality Index (GII) 2010 dengan menyesuaikan
data yang tersedia. IKG berfokus mengukur kesenjangan pencapaian
antara perempuan dengan laki-laki dalam tiga dimensi yaitu kesehatan
reproduksi, pemberdayaan, dan pasar tenaga kerja. Indikator dimensi

id
kesehatan reproduksi adalah proporsi perempuan pernah kawin 15-

.
49 tahun yang melahirkan tidak di fasilitas kesehatan (MTF) sebagai

go
proksi indikator angka kematian ibu dan proporsi perempuan pernah
kawin 15-49 tahun yang saat melahirkan anak lahir hidup pertama
s.
berumur kurang dari 20 tahun (MHPK20) sebagai proksi indikator
p
fertilitas remaja. Indikator dimensi pemberdayaan adalah persentase
.b

kursi legislatif (DPR/DPRD) yang diduduki oleh perempuan dan laki-laki,


w

serta persentase penduduk 25 tahun ke atas perempuan dan laki-laki


w

dengan pendidikan SMA ke atas. Indikator dimensi pasar tenaga kerja


//w

adalah partisipasi dalam angkatan kerja (TPAK) perempuan dan laki-laki.


Nilai IKG yang rendah menunjukkan rendahnya ketimpangan antara
s:

perempuan dengan laki-laki, begitu pula sebaliknya.


tp

Buku ini menyajikan konsep, tujuan, dan manfaat pengukuran


ht

ketimpangan gender. Selain itu, buku ini juga menyajikan gambaran


ketimpangan gender Indonesia di tataran global dan ASEAN, serta
gambaran ketimpangan gender tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/
kota. Dalam buku ini juga menyajikan hubungan IKG dengan indikator
strategis lainnya serta menyajikan profil ketimpangan gender nasional
dan provinsi.
Temuan Utama
Indeks Ketimpangan Gender (IKG) tahun 2022 sebesar 0,459, turun
0,006 poin dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 0,465. Perbaikan ini
dipengaruhi oleh peningkatan capaian dimensi kesehatan reproduksi dan
pemberdayaan. Perbaikan dimensi kesehatan reproduksi dipengaruhi
oleh perbaikan indikator perempuan melahirkan anak lahir hidup tidak di
fasilitas kesehatan yang turun dari 15,4 persen tahun 2021 menjadi 14,0
persen pada tahun 2022. Perbaikan dimensi pemberdayaan dipengaruhi
oleh perbaikan indikator persentase perempuan 25 tahun ke atas yang
berpendidikan SMA ke atas yang meningkat lebih tinggi dibandingkan
laki-laki. Persentase perempuan meningkat dari 34,87 persen tahun
2021 menjadi 36,95 persen, sedangkan persentase laki-laki meningkat
dari 41,30 persen menjadi 42,06 persen pada tahun 2022.

vii
Capaian Indeks Ketimpangan Gender (IKG) di tingkat provinsi selama
kurun waktu 2018–2022 mengindikasikan perkembangan ketimpangan
gender yang semakin baik. Setiap tahun sebagian besar provinsi
mengalami penurunan ketimpangan gender.
Pada tahun 2022, ketimpangan gender paling rendah dicapai oleh D.I.
Yogyakarta (0,240), diikuti oleh DKI Jakarta (0,320), Bali (0,321), Jawa
Tengah (0,371), dan Sulawesi Selatan (0,390).
Sebanyak 25 provinsi mengalami penurunan ketimpangan gender
dibandingkan 2021. Sulawesi Tenggara mengalami penurunan
ketimpangan gender paling tinggi sebesar 0,064 poin. Penurunan
ketimpangan gender di Sulawesi Tenggara terutama didorong oleh
perbaikan dimensi kesehatan reproduksi dan dimensi pemberdayaan.
Pada dimensi kesehatan reproduksi, perbaikan didorong oleh indikator
perempuan usia 15–49 tahun yang melahirkan anak lahir hidup tidak di
fasilitas kesehatan yang turun sebesar 27,1 persen poin. Pada dimensi

id
pemberdayaan, perbaikan dipengaruhi oleh peningkatan indikator
persentase perempuan 25 tahun ke atas yang berpendidikan SMA ke

.
go
atas. Persentase perempuan meningkat dari 36,18 persen tahun 2021
menjadi 38,11 persen pada tahun 2022, sedangkan persentase laki-laki
s.
menurun dari 43,10 persen menjadi 42,12 persen. Hal ini menunjukkan
p
adanya penurunan gap antara perempuan dan laki-laki.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

viii
INDONESIA
INFOGRAFIS IKG
Kelompok IKG
DI YOGYAKARTA 0,000–0,250 0,251–0,500 0,501–0,750 0,751–1,000
IKG : 0,240
DI Yogyakarta memiliki nilai
IKG terendah di Indonesia
ht
pada 2022
tp
s:
//w
w
NUSA TENGGARA BARAT w
IKG : 0,648 .b
NTB memiliki nilai IKG
tertinggi di Indonesia pada
p
2022 s.
go
. id
Komponen IKG
Dimensi Pemberdayaan Dimensi Kesehatan Reproduksi
Keterwakilan di Legislatif (%) MTF MHPK20
Laki-laki Perempuan 0,140 0,265
78,26 21,74
0,499 0,488 0,472 0,465 0,459
GII Indonesia 2021 Dimensi Pasar Tenaga Kerja
2018 2019 2020 2021 2022 Pendidikan Minimal SMA (%)
0,456 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Ketimpangan gender Indonesia IKG Indonesia 2018–2022 Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
berada diperingkat 110 dari 170 42,06 36,95 83,87 53,41
negara (UNDP, 2023)
IKG Indonesia selama 2018–2022
terus mengalami penurunan

ix
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
Daftar Isi
INDEKS KETIMPANGAN GENDER 2022
Volume 1, 2023
Halaman
Kata Pengantar.............................................................................................................................. v
Ringkasan Eksekutif .................................................................................................................... vii
Daftar Isi.......................................................................................................................................... xi
Daftar Tabel.................................................................................................................................... xiii
Daftar Gambar............................................................................................................................... xv
1. Pengukuran Ketimpangan Gender................................................................................... 1

id
A. Konsep Gender........................................................................................................... 3

.
go
B. Pentingnya Mengukur Ketimpangan Gender...................................................... 3
C. Tujuan dan Manfaat Pengukuran Ketimpangan Gender...................................
s. 5
2. Gambaran Ketimpangan Gender Indonesia di Tataran Global dan ASEAN............ 7
p
.b

A. Ketimpangan Gender Global Semakin Membaik................................................ 9


B. Ketimpangan Gender di Tataran ASEAN.............................................................. 11
w
w

3. Gambaran Ketimpangan Gender Nasional.................................................................... 15


//w

A. Perkembangan Ketimpangan Gender di Indonesia............................................ 17


B. Perkembangan Dimensi Pembentuk Ketimpangan Gender............................. 18
s:

C. Ketimpangan Gender dan Kesejahteraan Rakyat............................................... 23


tp

4. Gambaran Ketimpangan Gender Antarprovinsi........................................................... 27


ht

A. Perkembangan Ketimpangan Gender Antarprovinsi.......................................... 29


B. Gambaran Ketimpangan Gender Kabupaten/Kota ........................................... 31
C. Hubungan Ketimpangan Gender dan Pembangunan Gender.......................... 34
5. Profil Ketimpangan Gender Nasional dan Provinsi...................................................... 39
6. Lampiran................................................................................................................................ 79
7. Catatan Teknis...................................................................................................................... 107
8. Daftar Pustaka...................................................................................................................... 115

xi
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
Daftar Tabel
INDEKS KETIMPANGAN GENDER 2022
Volume 1, 2023
Halaman

Tabel 2.1. GII Global menurut Komponen Pembentuknya, 2000–2021........................... 10


Tabel 2.2. GII ASEAN menurut Komponen Pembentuknya, 2021...................................... 12
Tabel 3.1. Perkembangan Indikator-Indikator Indeks Ketimpangan Gender (IKG)
Indonesia, 2018–2022............................................................................................... 19
Tabel 3.2. Persentase Rumah Tangga Miskin menurut Jenis Kepala Rumah Tangga,
Maret 2023................................................................................................................... 23

id
Tabel 3.3. Persentase Rumah Tangga menurut Kelompok Pengeluaran dan

.
go
Jenis Kepala Rumah Tangga, Maret 2023............................................................. 24
Tabel 4.1. Jumlah Kabupaten/Kota menurut Kategori IKG, 2018-2022.......................... 33
s.
p
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

xiii
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
Daftar Gambar
INDEKS KETIMPANGAN GENDER 2022
Volume 1, 2023
Halaman
Gambar 2.1. GII Global, Asia Timur dan Pasifik, dan Indonesia, 2000–2021................. 10
Gambar 3.1. Indeks Ketimpangan Gender (IKG), 2018–2022........................................... 17
Gambar 3.2. Indikator Dimensi Indeks Kesehatan Reproduksi, 2018–2022.................. 20
Gambar 3.3. Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan Perempuan, 2018–2022..... 21
Gambar 3.5. Persentase Laki-laki dan Perempuan dengan Pendidikan SMA ke Atas,
2018–2022............................................................................................................ 22

id
Gambar 3.4. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Laki-laki dan Perempuan

.
(persen), 2018–2022........................................................................................... 22

go
Gambar 4.1. Indeks Ketimpangan Gender menurut Provinsi, 2018 dan 2022.............. 29
s.
Gambar 4.2. Peta Indeks Ketimpangan Gender menurut Provinsi, 2018........................ 30
p
.b

Gambar 4.3. Peta Indeks Ketimpangan Gender menurut Provinsi, 2022........................ 30


w

Gambar 4.4. Disparitas IKG Antarkabupaten/Kota menurut Provinsi, 2022.................. 31


w

Gambar 4.5. Peta Indeks Ketimpangan Gender menurut Kabupaten/Kota, 2018........ 32


//w

Gambar 4.6. Peta Indeks Ketimpangan Gender menurut Kabupaten/Kota, 2022........ 32


s:

Gambar 4.7. Hubungan IKG dengan IPM, 2022................................................................... 35


tp

Gambar 4.8. Hubungan IKG dengan IPG, 2022.................................................................... 35


ht

Gambar 4.9. Hubungan IKG dengan IDG, 2022.................................................................... 35


Gambar 7.1. Indikator Komponen IKG.................................................................................. 109
Gambar 7.2. Pengelompokan Indikator dalam Penghitungan IKG................................... 110

xv
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
1. Pengukuran Ketimpangan Gender

1. 01
Pengukuran Ketimpangan Gender

id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Pengukuran Ketimpangan
Gender
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
Pengukuran
Ketimpangan Gender
A. Konsep Gender
Jika biasanya “sex” dikaitkan dengan karakteristik biologis dan fisik saat
lahir, maka “gender” merupakan konsep yang multidimensional dan lebih
kompleks dibanding “sex”. Gender terdiri dari serangkaian identitas dan
ekspresi yang merujuk pada peran, tingkah laku, aktivitas, ekspektasi, dan
norma-norma sosial yang terkait dengan menjadi laki-laki atau perempuan
pada budaya tertentu. Gender merupakan sebuah variabel sosial ekonomi
yang muncul sebagai akibat dari hubungan berbagai faktor seperti ras,
umur, kelompok sosial, dan etnis.

id
Gagasan mengenai konsep gender yang merupakan hasil dari suatu budaya,

.
go
bukan biologis, pertama kali dikemukakan oleh Mead (1935). Mead
menyimpulkan bahwa ekspektasi peran antara laki-laki dengan perempuan
s.
tidak berlaku universal, melainkan sangat bervariasi di lingkungan yang
p
berbeda. Istilah gender, sebagai suatu kata yang berbeda dengan “sex”,
.b

pertama kali diperkenalkan oleh Robert Stoller. Menurut Stoller (1968),


w

“sex” terkategori secara biologis sedangkan “gender” terbentuk berdasarkan


w

faktor sosial budaya, bukan fisik biologis. Oakley (1985) juga menyebut
//w

“sex” sebagai suatu yang merujuk pada perbedaan biologis antara laki-
laki dan perempuan yang didapati secara natural, sedangkan “gender”
s:

merujuk pada klasifikasi sosial antara maskulin dan feminim yang bervariasi
antarkomunitas. Delphy (1993) mendefinisikan “gender” sebagai produk
tp

yang dibentuk oleh faktor budaya, historis, dan sosial dari hirarki patriarki.
ht

Gender dipahami sebagai hirarki yang muncul di masyarakat, satu kelompok


(laki-laki) lebih memiliki kuasa dan hak istimewa dibanding kelompok yang
lain (perempuan). Sementara itu, Lopez-Carlos & Zahidi (2005) menyebut
gender merujuk pada laki-laki dan perempuan, status keduanya dan posisi
relatif antarkeduanya.

B. Pentingnya Mengukur Ketimpangan Gender


Masuknya kesetaraan gender sebagai salah satu tujuan pada Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (TPB) mencerminkan pengakuan secara global
bahwa pembangunan berkelanjutan tanpa memerhatikan kesetaraan gender
adalah hal yang tidak mungkin. Kesetaraan gender dipandang bukan hanya
sekedar pemenuhan hak dasar bagi setiap manusia. Namun lebih daripada
itu, kesetaraan gender merupakan suatu pilar penting untuk mewujudkan
kehidupan yang lebih sejahtera. Kesetaraan gender menggambarkan suatu
kondisi perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan dan partisipasi yang
sama dalam hal ekonomi, politik, pendidikan, dan kesehatan. Kondisi
ini menjamin bahwa tidak ada potensi sumber daya yang ada yang tidak
termanfaatkan seoptimal mungkin. Dengan kata lain, kesetaraan gender
mendorong suatu negara mengalokasikan seluruh sumber daya yang ada
ke titik optimalnya, tidak ada satupun potensi yang ada dilemahkan.

Pengukuran Ketimpangan Gender 3


Hubungan antara kesetaraan gender dengan pembangunan ekonomi
telah dikaji pada beberapa literatur ilmiah. Duflo (2012) menyebut bahwa
kesetaraan gender dan pembangunan ekonomi memiliki hubungan yang
saling terkait, di satu sisi kemajuan pembangunan ekonomi mendorong
kesetaraan gender dan di sisi lain kesetaraan gender akan memberi
benefit pada pembangunan. Doepke, et.al (2012) dan Doepke & Tertilt
(2019) juga menyimpulkan bahwa perluasan hak kepada perempuan akan
memberi benefit pada ekonomi. Kesetaraan gender akan memperluas
kesempatan dan menguatkan posisi perempuan dalam pengambilan
keputusan. Perluasan hak pada perempuan berimplikasi pada redistribusi
sumber daya (kepemilikan, pendapatan, kekuatan keputusan) dari
laki-laki ke perempuan. Redistribusi sumber daya ini memungkinkan
perempuan dapat menghilangkan inefisiensi atas perilaku ekonomi dan
meningkatkan investasi pada modal manusia mereka. Pengoptimalan
ini pada akhirnya akan berkontribusi langsung pada pembangunan
berkelanjutan.

id
Menyadari bahwa kesetaraan gender memainkan peran yang penting

.
go
dalam pembangunan, maka pengukuran ketimpangan gender telah
menjadi suatu kebutuhan yang mendesak. Dengan melakukan
s.
pengukuran ketimpangan gender, maka akan diperoleh data-data yang
p
diperlukan untuk memahami, mengatasi, dan mengentaskan ketimpangan
.b

yang ada. Data tersebut juga bermanfaat sebagai dasar untuk membuat
kebijakan publik yang akuntabel dan berkontribusi terhadap kesetaraan
w

gender dan kehidupan yang lebih adil bagi setiap orang.


w
//w

Berbagai ukuran yang berusaha memotret kondisi kesetaraan gender


telah diperkenalkan oleh berbagai lembaga internasional. World Economic
s:

Forum (WEF) memperkenalkan Global Gender Gap Index (GGGI) yang


tp

mengevaluasi kesetaraan gender dari empat dimensi: kesempatan dan


partisipasi ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan politik.
ht

United Nations Development Programme (UNDP) memperkenalkan


Gender Inequality Index (GII) yang mengukur ketidaksetaraan gender
pada tiga dimensi: kesehatan reproduksi, pemberdayaan, dan partisipasi
di pasar tenaga kerja. Ukuran ini merupakan pengembangan dari dua
ukuran ketimpangan gender yang telah dibangun sebelumnya, yakni
Gender Development Index (GDI) dan Gender Empowerment Measure
(GEM). Organisation for Economic Co-operation and Development
(OECD) memperkenalkan Social Institutions and Gender Index (SIGI)
yang mengukur diskriminasi institusi sosial pada perempuan. European
Institute for Gender Equality memperkenalkan Gender Equality Index
(GEI-UE) untuk mengukur tingkat kesetaraan gender di negara-negara
anggota Uni Eropa. GEI-UE mengevaluasi keseteraan gender dari enam
domain utama: kesehatan, pekerjaan, keuangan, power, pengetahuan,
dan waktu.
Di Indonesia, kesetaraan gender diukur oleh BPS dengan mengadaptasi
ukuran ketimpangan gender dari UNDP yang kemudian diperkenalkan
sebagai Indeks Ketimpangan Gender (IKG). Kajian pengukuran IKG
telah dilakukan BPS sejak tahun 2017 untuk memantapkan metodologi
penghitungan. Sama seperti GII, IKG mengevaluasi ketidaksetaraan

4 Indeks Ketimpangan Gender 2022


gender pada tiga dimensi: kesehatan reproduksi, pemberdayaan, dan
partisipasi di pasar tenaga kerja. Perbedaannya adalah pada indikator
yang menyusun dimensi-dimensi tersebut. Pada dimensi kesehatan
reproduksi, UNDP menggunakan Angka Kematian Ibu dan Tingkat
Fertilitas Remaja, sementara BPS menggunakan proporsi wanita pernah
kawin usia 15-49 tahun yang pernah melahirkan anak lahir hidup dalam
dua tahun terakhir tidak di fasilitas kesehatan dan proporsi wanita pernah
kawin usia 15-49 tahun yang melahirkan anak lahir hidup pertama kali
di usia kurang dari 20 tahun. Kedua indikator ini digunakan sebagai
pendekatan terhadap dua indikator yang digunakan UNDP karena
indikator UNDP tersebut tidak dapat diperoleh secara kontinyu setiap
tahun. Selain itu, pada dimensi pemberdayaan, UNDP menggunakan
persentase penduduk berusia 25 tahun ke atas dengan ijazah terakhir
yang dimiliki minimal SMP dan sederajat, sedangkan BPS menggunakan
batasan SMA ke atas dan sederajat.

C. Tujuan dan Manfaat Pengukuran Ketimpangan Gender

. id
Tujuan dan manfaat pengukuran ketimpangan gender, antara lain:

go
1. Mengidentifikasi domain ataus. dimensi yang masih terjadi
ketimpangan.
p
Data ketimpangan gender memberikan informasi kepada pembuat
.b

kebijakan terkait domain atau dimensi mana saja yang masih


mengalami ketimpangan dan membutuhkan intervensi kebijakan.
w
w

2. Memonitor progres atau capaian keseteraan gender antarwaktu.


//w

Data ketimpangan gender yang dihasilkan secara berkala akan


membantu pemerintah dalam hal memonitor progres capaian
s:

sekaligus mengevaluasi apakah intervensi kebijakan yang diterapkan


telah berjalan efektif dan memberikan hasil positif.
tp

3. Memberikan evaluasi yang transparan dan akuntabel kepada


ht

pembuat kebijakan.
Data ketimpangan gender yang akurat dan handal dibutuhkan
pada pembuatan kebijakan yang berbasis bukti guna membuat
kebijakan yang tepat sasaran dan berkontribusi dalam mengurangi
ketimpangan gender.
4. Meningkatkan ekonomi dan mewujudkan pembangunan
berkelanjutan.
Kesetaraan gender sangat berkaitan dengan pembangunan ekonomi.
Data ketimpangan gender, khususnya pada partisipasi di pasar
tenaga kerja, dapat memberikan evaluasi bagi pemerintah untuk
memaksimalkan potensi ekonomi dari setiap individu yang dimiliki.
5. Meningkatkan kesadaran sosial.
Data ketimpangan gender yang dihasilkan secara berkala
meningkatkan kesadaran bersama akan adanya kesenjangan
antargender. Peningkatan kesadaran ini akan sangat berperan dalam
memobilisasi dukungan terhadap kesetaraan sekaligus mengawasi
pemerintah untuk membuat kebijakan yang mendukung kesetaraan.

Pengukuran Ketimpangan Gender 5


ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
2. Gambaran Ketimpangan Gender Indonesia di Tataran Global dan ASEAN

2. 02
Gambaran Ketimpangan Gender Indonesia di Tataran Global dan ASEAN

. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Gambaran Ketimpangan
Gender Indonesia di Tataran
Global dan ASEAN
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
Gambaran Ketimpangan
Gender Indonesia di
Tataran Global dan ASEAN
A. Ketimpangan Gender Global Semakin Membaik
Kesenjangan gender merupakan fenomena yang muncul akibat berbagai
dimensi sosial dan ekonomi. Kesenjangan gender mengacu pada
perbedaan yang diamati antara laki-laki dan perempuan melalui indikator
yang relevan. Di negara-negara berkembang, kesenjangan gender masih
cukup besar terjadi pada pendidikan tinggi dan terdapat variasi yang
besar antarnegara (Shang, 2022). Menurut UN Women (2002), kesetaraan
antara laki-laki dan perempuan (kesetaraan gender) adalah persamaan

id
hak, tanggung jawab, dan kesempatan yang sama antara laki-laki dan

.
go
perempuan. Urgensi untuk mengatasi ketimpangan gender merupakan
tujuan dari setiap negara. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) telah
s.
mencanangkan kesetaraan gender menjadi tujuan kelima dalam pilar.
p
Salah satu indikator yang digunakan dalam pengukuran ketimpangan
.b

gender di dunia yaitu Gender Inequality Index (GII) yang disusun oleh
w

UNDP yang terdiri dari dimensi ekonomi, pemberdayaan sosial, dan


w

kesehatan reproduktif (Mafruhah & Susilowati, 2023).


//w

Ketimpangan gender global selama dua dekade terakhir semakin


membaik yang ditandai dengan penurunan GII (Gambar 2.1). Kawasan
s:

Asia Timur dan Pasifik memiliki ketimpangan gender yang lebih rendah
tp

dibandingkan dengan global dengan nilai GII pada 2021 sebesar 0,337.
ht

Sementara itu, kawasan Sub Sahara Afrika dan Arab menjadi kawasan
dengan tingkat ketimpangan gender paling tinggi dengan GII masing-
masing sebesar 0,569 dan 0,536. Eropa dan Asia Tengah menjadi
kawasan dengan GII terendah yaitu sebesar 0,227 dimana Denmark
menjadi negara dengan kesetaraan gender paling baik dari nilai GII
(0,013). Nilai GII yang lebih rendah menunjukkan kinerja yang lebih baik
atau semakin menunjukkan kesetaraan gender.
Berdasarkan komponen pembentuknya pada Tabel 2.1, seluruh indikator
mengalami perbaikan selama dua dekade terakhir. Dimensi kesehatan
reproduksi secara umum mengalami perbaikan, hanya pada 2021
mengalami sedikit kemunduran pada indikator angka kematian ibu yang
meningkat sebesar 2,37 persen dari tahun sebelumnya. Pada dimensi
pemberdayaan, redistribusi partisipasi antargender dalam parlemen juga
menunjukkan arah kesetaraan dengan meningkatnya share perempuan
dalam parlemen. Sementara itu, tingkat partisipasi angkatan kerja
cenderung mengalami penurunan baik laki-laki maupun perempuan.
Sementara itu, GII Indonesia juga mengalami perbaikan dengan

Gambaran Ketimpangan Gender Indonesia di Tataran Global dan ASEAN 9


.id
go
Sumber: UNDP, 2023
Gambar 2.1. GII Global, Asia Timur dan Pasifik, dan Indonesia,
s.
2000–2021
p
.b

Tabel 2.1. GII Global menurut Komponen Pembentuknya, 2000–2021


w

Komponen Pembentuk
w
//w

Dimensi Kesehatan Dimensi Pasar


Dimensi Pemberdayaan
Reproduksi Tenaga Kerja
s:

Tahun Persentase Penduduk GII


Kontrbusi
tp

Angka Tingkat Berpendidikan


dalam TPAK (%)
Minimal Menengah
ht

Kematian Kelahiran parlemen (%)


Ibu Remaja (%)
L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
2000 336,736 64,618 56,122 46,247 86,544 13,456 78,042 50,955 0,557

2010 244,356 52,130 63,484 54,223 81,170 18,830 75,571 48,743 0,504

2020 220,186 42,805 70,483 64,349 74,629 25,371 71,306 45,823 0,465

2021 225,407 42,529 70,317 64,154 74,087 25,913 71,692 46,200 0,465

Sumber: UNDP (2023)

penurunan yang lebih cepat dibandingkan dengan GII global. Tahun


2021, tercatat GII Indonesia sebesar 0,444 menurun sebesar 0,67 persen
dibandingkan tahun sebelumnya. Ketimpangan gender Indonesia dapat
dikatakan masih belum optimal namun menunjukkan perkembangan
yang baik, tercatat pada 2021 GII Indonesia berada pada peringkat 110
dari 170 negara.

10 Indeks Ketimpangan Gender 2022


B. Ketimpangan Gender di Tataran ASEAN
Dalam tataran ASEAN, Singapura menjadi negara dengan capaian
ketimpangan gender paling baik. Tercatat GII Singapura pada 2021
sebesar 0,040 dengan peringkat 7 dari 170 negara (Tabel 2.2). Dari
dimensi pembentuknya, Singapura lebih unggul di hampir semua dimensi
kecuali pada dimensi pemberdayaan, yaitu pada indikator kontribusi
parlemen perempuan yang masih di bawah 30 persen.
Malaysia dan Brunei Darussalam menjadi negara selanjutnya yang
memiliki tingkat ketimpangan gender yang baik setelah Singapura. GII
Malaysia pada 2021 sebesar 0,228 dan Brunei Darussalam sebesar
0,259. GII yang rendah di kedua negara tersebut ditopang oleh dimensi
kesehatan reproduksi, dimensi pemberdayaan pada indikator tingkat
pendidikan minimal menengah, dan dimensi pasar tenaga kerja. Namun,
pada indikator kontribusi perempuan dalam parlemen relatif lebih rendah
yaitu masih di bawah 15 persen.

id
Vietnam memiliki tingkat GII yang relatif rendah kemudian disusul

.
go
oleh Thailand. Kedua negara tersebut memiliki capaian yang baik pada
dimensi kesehatan reproduksi dengan angka kematian ibu dan tingkat
s.
kelahiran remaja yang lebih rendah di ASEAN. Pada dimensi lain, Vietnam
p
cenderung lebih unggul dibandingkan Thailand khususnya dimensi
.b

pemberdayaan pada indikator persentase penduduk dengan pendidikan


w

minimal menengah yang lebih besar baik laki-laki maupun perempuan.


w

Timor Leste sebagai negara baru di ASEAN memiliki ketimpangan


//w

gender yang baik dengan posisi berada setelah Thailand. Kinerja yang
baik ini tidak terlepas dari kontribusi dimensi pemberdayaan di mana
s:

proporsi perempuan dalam parlemen Timor Leste menjadi yang terbesar


tp

di ASEAN yaitu 38,462 persen serta pada dimensi pasar tenaga kerja.
Selain itu, ada hal lain yang membuat GII Timor Leste juga perlu menjadi
ht

perhatian yaitu pada indikator penduduk dengan pendidikan minimal


menengah yang masih di bawah 50 persen.
Sementara itu, GII Indonesia berada di posisi ke-8 dari negara-negara
ASEAN. Kinerja dimensi kesehatan reproduksi remaja pada indikator
tingkat kelahiran remaja memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan
Vietnam namun angka kematian ibu di Indonesia hampir empat kali
lipat lebih besar dibandingkan dengan Vietnam. Filipina berada di posisi
ketujuh dengan indikator angka kematian ibu yang lebih rendah juga dari
Indonesia.

Gambaran Ketimpangan Gender Indonesia di Tataran Global dan ASEAN 11


Tabel 2.2. GII ASEAN menurut Komponen Pembentuknya, 2021
Komponen Pembentuk
Dimensi Kesehatan Dimensi Pasar
Dimensi Pemberdayaan
Reproduksi Tenaga Kerja

Negara Persentase Penduduk Kontrbusi GII


Angka Tingkat Berpendidikan dalam TPAK
Kematian Kelahiran Minimal Menengah parlemen
Ibu Remaja
L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Singapura 8 2,623 85,932 80,464 70,192 29,808 76,828 59,406 0,040

Malaysia 29 9,271 78,433 75,039 85,145 14,855 77,551 51,188 0,228

Brunei 31 9,978 71,200 70,440 90,909 9,091 72,339 54,069 0,259

id
Vietnam 43 34,600 69,645 61,289 69,739 30,261 79,437 69,637 0,296

.
go
Thailand 37 32,744 51,669 47,627 86,062 13,938 75,027 58,992 0,333
Timor
s.
142 33,877 41,770 33,737 61,538 38,462 72,240 60,987 0,378
p
Leste
.b

Filipina 121 48,202 69,090 73,352 71,951 28,049 68,302 43,836 0,419
w

Indonesia 177 33,929 58,213 51,005 78,957 21,043 81,668 53,704 0,444
w

Kamboja 160 45,453 31,700 18,320 80,214 19,786 85,918 73,960 0,461
//w

Laos 185 73,175 47,740 37,660 78,049 21,951 78,093 74,785 0,478
s:

Myanmar 250 33,043 47,803 38,508 85,023 14,977 69,962 40,987 0,498
tp

Sumber: UNDP (2023)


ht

12 Indeks Ketimpangan Gender 2022


. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Gambaran Ketimpangan Gender Indonesia di Tataran Global dan ASEAN 13


ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
3. Gambaran Ketimpangan Gender Nasional

3. 03
Gambaran Ketimpangan Gender Nasional

id
.
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Gambaran Ketimpangan
Gender Nasional
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
Gambaran Ketimpangan
Gender Nasional
A. Perkembangan Ketimpangan Gender di Indonesia
Seiring dengan stabilnya pembangunan ekonomi nasional, ketimpangan
gender di Indonesia turut menunjukkan perbaikan. Perkembangan
Indeks Ketimpangan Gender (IKG) menunjukkan bahwa ketimpangan
gender di Indonesia selama lima tahun terakhir turun secara konsisten.
Sejak tahun 2018 hingga 2022, IKG berkurang sebesar 0,040 poin
atau rata-rata turun 0,010 poin per tahun. Hal ini mengindikasikan
ketimpangan gender yang semakin menyempit atau kesetaraan yang
semakin membaik.

id
Pada periode dua tahun sebelum pandemi COVID-19, IKG Indonesia

.
go
tercatat sebesar 0,499 pada tahun 2018 dan sebesar 0,488 pada tahun
2019. Pada periode tersebut, IKG mengalami penurunan sebesar 0,011
s.
poin. Kemudian pada tahun 2020, capaian IKG Indonesia turun cukup
p
dalam yaitu sebesar 0,016 poin menjadi 0,472. Penurunan ini tercatat
.b

sebagai perubahan terdalam IKG dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
w

Selanjutnya, IKG Indonesia terus mengalami penurunan meskipun terjadi


w

perlambatan yaitu sebesar 0,007 pada tahun 2021 dan sebesar 0,006
pada tahun 2022. Gambaran lengkap tren IKG dari tahun 2018 hingga
//w

2022 beserta perubahan nilainya dapat dilihat pada Gambar 3.1.


s:
tp
ht

Sumber: BPS, 2023


Gambar 3.1. Indeks Ketimpangan Gender (IKG), 2018–2022
Perlambatan perubahan nilai IKG setelah tahun 2020 adalah sebuah
fenomena yang perlu dicermati. Jika diperhatikan lebih mendalam,
penurunan tingkat ketimpangan gender yang dilihat dari perubahan nilai
IKG tiap tahun mengalami perlambatan yang cukup dramatis, terutama

Gambaran Ketimpangan Gender Nasional 17


pada periode setelah pandemi COVID-19. Rata-rata penurunan IKG
dalam lima tahun terakhir adalah sebesar 0,01 poin per tahun. Selepas
tahun 2020 atau setelah memasuki pandemi COVID-19, perubahan
nilai IKG mengalami perlambatan dan tidak pernah lebih tinggi dari rata-
rata penurunan tahunan. Apakah ini menunjukkan terdapat hubungan
kausalitas antara pandemi COVID-19 dengan melambatnya perubahan
IKG Indonesia?
Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia dan seluruh dunia hingga
kuartal kedua tahun 2023, tidak hanya membawa malapetaka bagi
sektor kesehatan namun juga mengakibatkan krisis kemanusiaan
serta guncangan ekonomi di seluruh dunia. Pada awal tahun 2021,
Kementerian Tenaga Kerja RI mengungkapkan bahwa tenaga kerja
perempuan yang terdampak pandemi COVID-19 mencapai lebih 623 ribu
orang. Meskipun angka tersebut tidak sebesar jumlah pekerja laki-laki
yang terdampak pandemi, namun beban yang diderita kaum perempuan
pada masa pandemi lebih berat ketimbang kaum lelaki (Yayasan Jurnal

id
Perempuan, 2021).

.
go
Selain itu, terdapat temuan bahwa kekerasan terhadap perempuan
selama masa pandemi COVID-19 mengalami peningkatan. Hal ini
s.
terungkap dari laporan survei UN Women yang berjudul “Measuring the
p
shadow pandemic: Violence against women during COVID-19”. Laporan
.b

tersebut mengungkap bahwa 2 dari 5 perempuan yang mengikuti


w

survei mengatakan bahwa pandemi COVID-19 telah memperburuk


w

situasi kesehatan mental mereka (UN Women, 2021). Hasil survei


//w

menyatakan bahwa kekerasan dalam rumah tangga meningkat sehingga


mengakibatkan kaum perempuan merasa rumah tidak lagi aman bagi
s:

mereka.
tp

Stres akibat kondisi sosial-ekonomi dan pandemi yang tidak menentu,


ht

ditambah dengan konflik keluarga dapat berdampak signifikan, tidak


hanya terhadap pengalaman kekerasan atau perasaan aman tetapi
juga terhadap kesejahteraan perempuan secara keseluruhan. Pandemi
COVID-19 secara tidak langsung berpotensi memunculkan permasalahan
yang mengganggu upaya peningkatan kesetaraan akses dan peran aktif
yang adil dan inklusif bagi semua individu tanpa diskriminasi. Sehingga,
meskipun kesetaraan gender terus membaik, yang dilihat dari nilai
yang terus menurun, namun pandemi memiliki andil besar terhadap
perlambatan perubahan nilai IKG.
B. Perkembangan Dimensi Pembentuk Ketimpangan Gender
Indeks Ketimpangan Gender adalah sebuah indeks komposit yang
dibangun dari lima indikator yang menggambarkan tingkat kesetaraan
gender di suatu wilayah. Untuk mengkaji apa yang menjadi determinan
utama perubahan nilai IKG Indonesia, maka pembahasan akan kembali
kepada tren atau perkembangan indikator atau dimensi pembentuk IKG,
yaitu kesehatan, pemberdayaan, dan pasar tenaga kerja.

18 Indeks Ketimpangan Gender 2022


Tabel 3.1. Perkembangan Indikator-Indikator Indeks Ketimpangan
Gender (IKG) Indonesia, 2018–2022
Jenis
Dimensi/Indikator 2018 2019 2020 2021 2022
Kelamin
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kesehatan Reproduksi
MTF Perempuan 0,214 0,181 0,163 0,154 0,140
MHPK20 Perempuan 0,241 0,271 0,263 0,262 0,265
Pemberdayaan
Keterwakilan di Laki-Laki 82,68 79,48 78,91 78,11 78,26
Legislatif (%) Perempuan 17,32 20,52 21,09 21,89 21,74
Pendidikan SMA ke Laki-Laki 38,27 39,77 41,63 41,30 42,06
atas (%) Perempuan 30,99 31,85 34,63 34,87 36,95
Pasar Tenaga Kerja
Laki-Laki 82,80 83,25 82,41 82,27 83,87
TPAK (%)

id
Perempuan 51,80 51,81 53,13 53,34 53,41
Sumber: BPS (2023)

.
go
Secara keseluruhan, ketiga dimensi pembentuk IKG secara konsisten
mengalami perbaikan. Hal ini terlihat dari perkembangan masing-masing
s.
indikator yang terus menunjukkan tren perubahan positif. Dimensi yang
p
pertama yaitu dimensi kesehatan reproduksi menunjukkan tren membaik.
.b

Persentase perempuan yang memiliki risiko terkait dengan kesehatan


w

reproduksi semakin menurun. Di sisi lain, dimensi pemberdayaan dan


w

dimensi pasar tenaga kerja secara berkelanjutan menunjukkan perubahan


ke arah yang semakin setara. Perkembangan indikator penyusun Indeks
//w

Ketimpangan Gender (IKG) selama 2018–2022 dapat dilihat di Tabel 3.1.


s:

Penurunan ketimpangan gender terbesar yang terjadi pada tahun 2020,


tp

turun 0,016 poin, utamanya dipengaruhi oleh menurunnya ketimpangan


dalam pasar tenaga kerja. Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan
ht

meningkat dari 51,81 persen pada tahun 2019 menjadi 53,13 persen
pada tahun 2020, sementara tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki
turun dari 83,25 persen pada tahun 2019 menjadi 82,41 persen pada
tahun 2020.
B.1. Dimensi Kesehatan Reproduksi
Dimensi kesehatan reproduksi perempuan dibentuk dari 2 (dua) indikator,
yaitu:
1. Proporsi perempuan usia 15–49 tahun yang melahirkan anak lahir
hidup tidak di fasilitas kesehatan (MTF); dan
2. Proporsi perempuan usia 15–49 tahun yang saat melahirkan anak
lahir hidup pertama berusia kurang dari 20 tahun (MHPK20).
Pada tahun 2018, angka MTF mencapai sebesar 21,4 persen, kemudian
secara berkala sesuai tren yang diinginkan yaitu turun hingga menjadi 14,0
persen pada tahun 2022. Hal ini menunjukkan bahwa upaya pemerintah
untuk mendorong peningkatan layanan kesehatan masyarakat, terutama
kaum perempuan, cukup berhasil. Pada tahun 2018, ada lebih dari
20 persen perempuan usia 15-49 tahun tidak melahirkan di fasilitas

Gambaran Ketimpangan Gender Nasional 19


kesehatan. Jumlah ini terus menurun hingga pada tahun 2022 hanya
terdapat 7 dari 50 perempuan usia 15-49 tahun yang melahirkan anak
lahir hidup tidak di fasilitas kesehatan.

. id
go
Sumber: BPS, 2023
p s.
Gambar 3.2. Indikator Dimensi Indeks Kesehatan Reproduksi,
.b

2018–2022
w

Indikator dimensi kesehatan reproduksi selanjutnya adalah indikator


w

MHPK20 yang cenderung berfluktuasi selama tahun 2018–2022. Pada


//w

2018, MHPK20 tercatat sebesar 24,1 persen, yang berarti hampir


seperempat perempuan usia 15-49 tahun ketika melahirkan anak lahir
s:

hidup pertama masih berusia kurang dari dua puluh tahun. Jumlah ini
tp

kemudian meningkat pada tahun 2019 menjadi 27,1 persen. Pada dua
ht

tahun berikutnya MHPK20 kembali turun menjadi 26,3 persen dan 26,2
persen, tetapi kemudian meningkat kembali pada 2022 menjadi 26,5
persen.
Jika dilihat dari pola perubahan per tahun kedua indikator dimensi
kesehatan reproduksi, maka dapat disimpulkan bahwa kedua indikator
membutuhkan pendekatan kebijakan yang berbeda. Indikator MTF
sudah menunjukkan perubahan positif berkelanjutan yang penting
untuk dijaga. Namun tidak demikian halnya dengan indikator MHPK20
yang fluktuatif dalam lima tahun terakhir. Dibutuhkan edukasi kepada
masyarakat mengenai kesehatan reproduksi serta kehamilan di usia yang
sudah matang baik dari segi mental maupun fisik.
B.2. Dimensi Pemberdayaan
Dimensi pemberdayaan dibentuk oleh 2 (dua) indikator, yaitu:
1. Persentase anggota legislatif; dan
2. Persentase penduduk 25 tahun ke atas yang berpendidikan SMA ke
atas.

20 Indeks Ketimpangan Gender 2022


Sumber: BPS, 2023

id
Gambar 3.3. Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan

.
go
Perempuan, 2018–2022
Selama periode tahun 2018 hingga 2022, persentase perempuan
s.
yang menjadi anggota legislatif cenderung mengalami peningkatan.
p
Kondisi ini merepresentasikan peran perempuan dan laki-laki dalam
.b

pengambilan keputusan yang cenderung semakin setara. Meski


w

demikian, terdapat sedikit penurunan pada tahun 2022 dibanding 2021.


w

Fenomena penurunan ini dapat diakibatkan oleh banyak hal, terutama


dinamika politik baik di pusat maupun di daerah. Sebagaimana diketahui,
//w

persentase anggota legislatif sangat tergantung terhadap hasil pemilihan


s:

umum yang berlangsung lima tahun sekali dan adanya pergantian


antarwaktu (PAW) yang sepenuhnya menjadi kewenangan partai
tp

politik peserta pemilu. Dengan demikian, umumnya jumlah persentase


ht

anggota legislatif antartahun tidak mengalami banyak perubahan,


kecuali di tahun politik atau di tahun dilaksanakannya pemilu. Tahun
2022 bukanlah tahun pemilu, sehingga menurunnya persentase anggota
legislatif perempuan murni dikarenakan adanya mekanisme pergantian
antarwaktu yang terjadi di internal partai politik.
Sementara itu, indikator penduduk usia 25 tahun ke atas yang
berpendidikan SMA ke atas dalam kurun waktu yang sama juga
mengalami peningkatan, baik untuk penduduk laki-laki maupun
perempuan. Persentase laki-laki lulusan SMA ke atas pada tahun 2018
sebesar 38,27 persen, meningkat 3,79 persen poin menjadi 42,06 persen
pada tahun 2022. Persentase perempuan lulusan SMA ke atas meningkat
5,96 persen poin dari 30,99 persen pada tahun 2018 menjadi 36,95
persen pada tahun 2022. Peningkatan pendidikan perempuan yang
lebih tinggi dibandingkan laki-laki membuat tingkat pendidikan antara
perempuan dan laki-laki cenderung lebih setara. Dengan “gap” antara
pendidikan tinggi perempuan dan laki-laki yang semakin kecil, maka
indikator pendidikan tinggi ini menjadi salah satu indikator yang paling
menjanjikan untuk segera mendapatkan titik keseimbangan atau berada
pada kondisi yang sepenuhnya setara antara laki-laki dan perempuan.

Gambaran Ketimpangan Gender Nasional 21


Sumber: BPS, 2023
Gambar 3.5. Persentase Laki-laki dan Perempuan dengan
Pendidikan SMA ke Atas, 2018–2022

. id
B.3. Dimensi Pasar Tenaga Kerja

go
Dimensi terakhir dari Indeks Ketimpangan Gender adalah dimensi
s.
pasar tenaga kerja, yang mencerminkan kesamaan peluang antara kaum
p
laki-laki dan perempuan dalam mendapatkan akses yang adil terhadap
.b

sumber ekonomi utama yaitu lapangan pekerjaan. Dimensi pasar tenaga


w

kerja direpresentasikan dengan indikator Tingkat Partisipasi Angkatan


w

Kerja (TPAK), baik untuk laki-laki maupun perempuan.


//w

Selama periode tahun 2018–2022, TPAK perempuan dan laki-laki terus


meningkat. TPAK laki-laki pada tahun 2018 tercatat sebesar 82,80
s:

persen, meningkat 1,07 persen poin menjadi 83,87 persen pada tahun
tp

2022. Sementara TPAK perempuan meningkat 1,61 persen poin dari


ht

51,80 persen pada tahun 2018 menjadi 53,41 persen pada tahun 2022.

Sumber: BPS, 2023


Gambar 3.4. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Laki-laki
dan Perempuan (persen), 2018–2022

22 Indeks Ketimpangan Gender 2022


Peningkatan TPAK perempuan yang lebih tinggi dibandingkan laki-
laki membuat kesempatan berpartisipasi dalam pasar tenaga kerja
antara perempuan dan laki-laki menjadi lebih setara. Peningkatan
level pendidikan perempuan seperti yang sudah dibahas pada bagian
sebelumnya, juga turut menjadi salah satu katalis bagi perempuan
untuk meningkatkan partisipasinya di pasar tenaga kerja. Dengan
tingkat pendidikan yang lebih tinggi, tentu menjadi modal penting untuk
meningkatkan daya saing kaum perempuan di pasar tenaga kerja.
C. Ketimpangan Gender dan Kesejahteraan Rakyat
Selama ini, banyak orang beranggapan bahwa rumah tangga yang
dikepalai oleh seorang perempuan kesejahteraannya lebih rendah
ketimbang rumah tangga yang dikepalai seorang laki-laki. Dalam sebuah
penelitian oleh Barros et al. (dikutip dari Rajaram, 2009), rumah tangga
yang dikepalai oleh seorang perempuan cenderung lebih miskin daripada
rumah tangga yang dikepalai oleh laki-laki karena rata-rata pendapatan

id
perempuan yang lebih rendah.

.
Pembahasan pada bagian ini, berusaha untuk mendalami atau memberikan

go
kajian khusus mengenai bagaimana perbedaan karakter gender suatu
s.
rumah tangga berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraannya.
p
Dalam hal ini, yang dibahas secara khusus adalah perbedaan status
.b

kesejahteraan antarrumah tangga yang dipimpin oleh laki-laki/pasangan


lengkap, single parent laki-laki, dan single parent perempuan. Analisis ini
w

penting untuk dilakukan, karena pada umumnya keluarga single parent


w

lebih rentan terhadap guncangan ekonomi ketimbang rumah tangga


//w

dengan pasangan lengkap, sehingga lebih rentan untuk jatuh ke dalam


kemiskinan.
s:
tp

Tabel 3.2. Persentase Rumah Tangga Miskin menurut Jenis Kepala Rumah
Tangga, Maret 2023
ht

Pasangan Single Parent Single Parent


Status Kemiskinan Total
Lengkap Laki-Laki Perempuan
(1) (2) (3) (4) (5)
Tidak Miskin 94,08 92,13 87,22 92,47
Miskin 5,92 7,87 12,78 7,53
Total 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber: BPS, Susenas 2023 (diolah)

Dengan menggunakan data Susenas Maret 2023, dapat dilihat pada Tabel
3.2 bahwa rumah tangga single parent baik yang dipimpin oleh laki-laki
maupun perempuan memiliki kecenderungan masuk dalam kemiskinan
yang lebih besar. Hal ini dilihat dari persentase keluarga single parent
laki-laki dan perempuan yang masuk kategori keluarga miskin yang lebih
besar dari kelompok keluarga dengan pasangan lengkap, yaitu sebesar
7,87 persen dan 12,87 persen. Bahkan hasil olah data sederhana ini
menunjukkan pula bahwa di Indonesia, rumah tangga single parent
perempuan memiliki kerentanan terhadap kemiskinan yang tinggi.

Gambaran Ketimpangan Gender Nasional 23


Tabel 3.3. Persentase Rumah Tangga menurut Kelompok Pengeluaran
dan Jenis Kepala Rumah Tangga, Maret 2023
Kuintil Pasangan Single Parent Single Parent
Total
Pengeluaran Lengkap Laki-Laki Perempuan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 15,73 20,92 30,25 20,00
2 16,85 20,71 16,95 20,00
3 18,41 20,35 20,17 20,00

4 21,56 19,66 16,14 20,00

5 27,45 18,35 16,48 20,00

Total 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber: BPS, Susenas 2023 (diolah)

Selanjutnya, Tabel 3.3 menyajikan persentase rumah tangga menurut

id
kelompok pengeluaran sebagai alternatif pengukuran kemiskinan relatif.

.
go
Tujuan dari penyajian data pada tabel ini adalah melihat apakah keluarga
yang dikepalai oleh perempuan single parent di kelompok pendapatan
s.
rendah jumlahnya lebih banyak ketimbang dua kategori keluarga lainnya.
p
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa keluarga dengan kepala keluarga
.b

perempuan single parent paling banyak berada di kuintil 1 atau kelompok


w

pengeluaran paling rendah atau paling miskin dengan persentase sebesar


w

30,25 persen, sementara kelompok keluarga single parent laki-laki dan


pasangan lengkap hanya sebesar 20,92 persen dan 15,73 persen.
//w

Kedua analisis sederhana di atas memvalidasi temuan pada literatur


s:

terdahulu yang menyatakan bahwa rumah tangga yang dikepalai oleh


tp

seorang perempuan cenderung lebih miskin daripada rumah tangga


yang dikepalai oleh laki-laki (Barros et al., 1997). Tentu saja temuan di
ht

atas tidak serta merta menganggap semua rumah tangga single parent
perempuan adalah keluarga miskin. Namun, temuan di atas menjadi
rambu-rambu baik bagi masyarakat maupun pemerintah bahwa sudah
selayaknya keluarga dengan berbagai latar belakang kepala rumah
tangga mendapatkan perhatian yang adil dan inklusif dari pemerintah di
berbagai bidang. Sehingga cita-cita mewujudkan Indonesia yang maju,
adil, dan sejahtera dapat terwujud.

24 Indeks Ketimpangan Gender 2022


.id
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Gambaran Ketimpangan Gender Nasional 25


ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
4. Gambaran Ketimpangan Gender Antarprovinsi

4. 04
Gambaran Ketimpangan Gender Antarprovinsi

id
.
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Gambaran Ketimpangan
Gender Antarprovinsi
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
Gambaran Ketimpangan
Gender Antarprovinsi
A. Perkembangan Ketimpangan Gender Antarprovinsi
Ketimpangan gender adalah isu yang kompleks dan melibatkan interaksi
berbagai faktor di tingkat individu, masyarakat, dan suatu wilayah.
Capaian kesetaraan gender sering kali mencerminkan tradisi, agama,
struktur ekonomi, struktur penduduk, sistem pendidikan, maupun
sejarah yang terjadi pada masyarakat di suatu wilayah. Oleh sebab itu,
capaian kesetaraan gender bervariasi antarwilayah.
Tujuan kesetaraan gender dalam pembangunan di suatu negara bukan
hanya berfokus pada capaian kesetaraan gender secara nasional

id
yang menurun, namun juga mengurangi disparitas kesetaraan gender

.
go
antarwilayah. Pada tahun 2022, provinsi dengan IKG terendah diduduki
oleh DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Bali, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan
s.
Kepulauan Riau. Keenam provinsi tersebut memiliki IKG kurang dari 0,4.
p
DI Yogyakarta memiliki nilai IKG yang cukup rendah dan satu-satunya
.b

provinsi yang memiliki capaian IKG di bawah 0,3.


w

Sementara itu, provinsi dengan capaian IKG tertinggi diduduki oleh


w

Provinsi Nusa Tenggara Barat. Provinsi ini memiliki IKG 0,648 dan satu-
//w

satunya provinsi di tahun 2022 yang memiliki angka di atas 0,6. Selain
Nusa Tenggara Barat, provinsi lain yang memiliki IKG cukup tinggi dan
s:

memiliki angka di atas 0,5 ada 11 provinsi. Provinsi tersebut menyebar


tp

di semua pulau. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa capaian


ht

pembangunan gender di Indonesia masih belum optimal sebagai dampak


dari adanya ketimpangan gender di bidang kesehatan, pemberdayaan
dan pasar tenaga kerja.

Sumber: BPS, 2023


Gambar 4.1. Indeks Ketimpangan Gender menurut Provinsi, 2018
dan 2022

Gambaran Ketimpangan Gender Antarprovinsi 29


Jika dilihat dari disparitas antarprovinsi, selama periode 2018-2022
tidak terjadi perubahan yang signifikan. Disparitas IKG antarprovinsi
berkisar 0,357-0,516. Disparitas tertinggi terjadi pada tahun 2020,
dan terendah terjadi pada tahun 2018. Tingginya disparitas IKG tahun
2020 berkaitan dengan pandemi COVID-19. Setiap wilayah mengalami
dampak COVID-19 yang berbeda-beda.
Gambaran lain IKG provinsi adalah terjadinya penurunan di 28 provinsi
selama periode 2018-2022. Sulawesi Selatan mengalami penurunan IKG
yang paling tinggi. Hal ini disebabkan oleh peningkatan yang signifikan
pada indikator persentase perempuan di legislatif, yang semula hanya
sebesar 19,05 persen, menjadi 27,06 persen, di samping meningkatnya
perempuan usia 25 tahun ke atas yang menamatkan SMA, dan perbaikan
pada kondisi kesehatan reproduksi perempuan dan akses terhadap pasar
kerja.

. id
go
p s.
.b
w
w

0–0,250
0,251–0,500
//w

0,501–0,750
0,751–1
s:

Sumber: BPS, 2023 (diolah)


tp

Gambar 4.2. Peta Indeks Ketimpangan Gender menurut Provinsi,


2018
ht

0–0,250
0,251–0,500
0,501–0,750
0,751–1

Sumber: BPS, 2023 (diolah)


Gambar 4.3. Peta Indeks Ketimpangan Gender menurut Provinsi,
2022

30 Indeks Ketimpangan Gender 2022


Jika dipetakan menurut empat kategori yaitu kurang dari atau sama
dengan 0,250, rentang 0,251-0,500, rentang 0,501-0,750, dan lebih
dari 0,751, sebaran IKG antarpulau pada tahun 2022 cukup bervariasi
(Gambar 4.3). Perbandingan IKG 2018 dan 2022 menunjukkan bahwa
sebagian besar provinsi mengalami perbaikan kategori, terlihat dari
beberapa provinsi yang mengalami perubahan kategori dari kuartil nilai
0,501-0750 menjadi kuartil nilai 0,251-0,500 sebanyak 7 provinsi yaitu
Bengkulu, Lampung, Kep. Bangka Belitung, Jawa Barat, Nusa Tenggara
Timur, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.

B. Gambaran Ketimpangan Gender Kabupaten/Kota


Agar capaian kesetaraan gender merata di seluruh wilayah, Pemerintah
perlu memberikan kebijakan yang lebih tepat kepada provinsi-provinsi
yang memiliki disparitas IKG antarkabupaten/kotanya yang tinggi. Hal
tersebut dikarenakan capaian IKG di tingkat kabupaten/kota memiliki
disparitas yang lebih besar. Gambar 4.4 menyajikan disparitas IKG

id
antarkabupaten/kota menurut provinsi.

.
go
Pada tahun 2022 disparitas terendah terjadi di Provinsi Sulawesi Barat
yang memiliki jarak antara IKG kabupaten/kota tertinggi dan terendah
s.
dalam provinsi hanya sebesar 0,072 poin. Sedangkan disparitas IKG
p
tertinggi terjadi di Kepulauan Riau (0,711 poin). Di provinsi ini, terdapat
.b

perbedaan yang sangat besar antara IKG Kabupaten Natuna dan Kota
w

Tanjung Pinang. Natuna merupakan kabupaten terjauh di Kepulauan


w

Riau, akses kesehatan di wilayah ini masih sangat terbatas, oleh sebab itu
masih banyak perempuan yang melahirkan tidak di fasilitas kesehatan.
//w

Selain itu, tingkat pernikahan usia kurang dari 20 tahun cukup tinggi
s:

hampir mencapai sepertiga dari keseluruhan perempuan berusia 15-49


tahun. Hasil Long Form SP2020 menunjukkan bahwa Angka Fertilitas
tp

Remaja (ASFR) perempuan muda umur 15-19 tahun di kabupaten ini


ht

mencapai 50 kelahiran per 1.000 perempuan usia 15-19 tahun, angka ini
merupakan yang tertinggi di Kepulauan Riau (BPS Kepulauan Riau, 2023).
Kabupaten Natuna juga tidak memiliki perwakilan perempuan di legislatif
pada tahun 2022. Alhasil, IKG kabupaten ini sangat tinggi (0,835).

Sumber: BPS, 2023 (diolah)


Gambar 4.4. Disparitas IKG Antarkabupaten/Kota menurut
Provinsi, 2022

Gambaran Ketimpangan Gender Antarprovinsi 31


Selanjutnya, gambaran IKG antarkabupaten/kota menunjukkan bahwa
IKG tertinggi pada tingkat kabupaten/kota diduduki oleh Deiyai dengan
nilai 0,872, dan terendah di Kota Madiun (0,093). Dengan demikian,
rentang IKG kabupaten/kota sebesar 0,779. Angka ini menurun dari
kondisi 2018 yang memiliki rentang 0,832. Dengan demikian, terjadi
penurunan disparitas IKG antar kabupaten/kota. Pada Gambar 4.5
dan Gambar 4.6 juga terlihat perbedaan capaian IKG kabupaten/kota
tahun 2018 dan 2022. Pada tahun 2018, warna hijau (IKG kurang/sama
dengan 0,250) terpusat di Jawa, khususnya DKI Jakarta, Jawa Tengah,
Jawa Timur, dan Bali. Kemudian tahun 2022, warna peta merah (IKG
lebih besar atau sama dengan 0,751), mulai menyebar di setiap pulau.

. id
go
s.
0–0,250
p
0,251–0,500
.b

0,501–0,750
0,751–1
w

Sumber: BPS, 2023 (diolah)


w

Gambar 4.5. Peta Indeks Ketimpangan Gender menurut


//w

Kabupaten/Kota, 2018
s:
tp
ht

0–0,250
0,251–0,500
0,501–0,750
0,751–1

Sumber: BPS, 2023 (diolah)


Gambar 4.6. Peta Indeks Ketimpangan Gender menurut
Kabupaten/Kota, 2022
Gambaran lainnya dari perbandingan IKG antarkabupaten/kota adalah
masih banyaknya wilayah yang memiliki IKG yang tinggi, bahkan pada
tahun 2022 terdapat 10 kabupaten yang memiliki IKG di atas angka
0,750. Artinya, capaian pembangunan manusia di wilayah tersebut

32 Indeks Ketimpangan Gender 2022


belum inklusif karena 80 persen terkoreksi oleh adanya ketimpangan
gender. Namun demikian, sebanyak 236 kabupaten/kota sudah memiliki
capaian dengan rentang 0,251-0,500, dan bahkan 50 kabupaten/kota
sudah memiliki nilai IKG di bawah atau sama dengan 0,250.
Jika dipetakan menurut 4 kategori yaitu kurang dari atau sama dengan
0,250, rentang 0,251-0,500, rentang 0,501-0,750, dan lebih dari 0,751,
pada tahun 2022 terdapat 228 kabupaten/kota dengan kategori IKG
lebih dari atau sama dengan 0,501.
Tabel 4.1 berikut menggambarkan jumlah kabupaten/kota menurut
kategori IKG selama periode 2018-2022. Dari Tabel 4.1 terlihat bahwa
jumlah kabupaten/kota dengan kategori yang lebih rendah semakin
meningkat dari waktu ke waktu, dan sebaliknya jumlah kabupaten/
kota dengan kategori tinggi semakin berkurang. Hal ini selaras dengan
perbaikan kondisi pembangunan manusia pada tingkat kabupaten/kota
di Indonesia.

id
Tabel 4.1. Jumlah Kabupaten/Kota menurut Kategori IKG, 2018-

.
go
2022
s. Tahun
Kategori Ketimpangan
p
2018 1
2019 2020 2021 2022
.b

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


w

Kuartil nilai 0-0,250 35 39 43 45 50


w
//w

Kuartil nilai 0,251-0,500 180 182 211 233 236


s:
tp
ht

Kuartil nilai 0,501-0,750 277 275 241 218 213

Kuartil nilai 0,751-1 21 18 19 18 15

Jumlah 513 514 514 514 514

Catatan:
1
Lombok Utara tidak terdapat sampel Sakernas Agustus 2018
Sumber: BPS (2023)

IKG tertinggi terjadi di Deiyai (0,872). Hal ini disebabkan oleh rendahnya
pemberdayaan perempuan. Minimnya partisipasi perempuan dalam
politik, yaitu tidak adanya perwakilan perempuan di legislatif, serta
rendahnya perempuan yang berpendidikan tinggi (SMA ke atas) menjadi
penyebab rendahnya dimensi pemberdayaan gender di Deiyai. Selain
itu, pada dimensi kesehatan reproduksi, tingginya IKG Deiyai pada tahun
2022 disebabkan oleh tidak ada perempuan yang melahirkan di fasilitas
kesehatan.

Gambaran Ketimpangan Gender Antarprovinsi 33


Sementara itu, IKG terendah dicapai oleh Kota Madiun (0,093). Rendahnya
IKG di Kota Madiun ditopang oleh capaian yang baik pada semua dimensi.
Pada dimensi kesehatan reproduksi, tidak ada perempuan yang usia 15-
49 tahun yang melahirkan anak lahir hidup tidak di fasilitas kesehatan.
Perempuan yang melahirkan pada usia kurang 20 tahun juga sangat
sedikit (di bawah 10 persen). Hasil Long Form SP2020, juga menunjukkan
bahwa di Kota Madiun, ASFR perempuan muda (15-19 tahun) sangat
rendah, mencapai 10,5 kelahiran per 1.000 penduduk perempuan usia
tersebut (BPS Provinsi Jawa Timur, 2023). Capaian-capaian tersebut
sangat kontras dengan kondisi di Indonesia Timur, seperti yang terjadi di
kabupaten-kabupaten di Papua seperti Deiyai.
Untuk menurunkan disparitas ketimpangan gender di Indonesia
diperlukan berbagai upaya lintas sektor, mulai dari pemerintah,
masyarakat, sektor swasta, hingga lembaga internasional. Pemerintah
perlu terus mengupayakan peningkatan pendidikan kesehatan
reproduksi, memastikan akses setara perempuan dan laki-laki terhadap

id
layanan kesehatan reproduksi, serta meningkatkan akses perempuan

.
go
ke pekerjaan dan partisipasi perempuan dalam politik dan keputusan
publik. Masyarakat dan pihak swasta juga perlu lebih memahami dan
s.
menghormati kesetaraan gender. Selain itu, perlu adanya kolaborasi
p
internasional untuk bertukar pengalaman dan mendapatkan dukungan
.b

dalam mengatasi ketidaksetaraan gender. Peningkatan kesadaran dan


kolaborasi antar berbagai pihak dapat mempercepat proses menuju
w

masyarakat yang lebih setara secara gender.


w
//w

C. Hubungan Ketimpangan Gender dan Pembangunan


Gender
s:

Dengan memperkuat kesetaraan gender, masyarakat dapat memanfaatkan


tp

seluruh potensi manusia dan menciptakan pembangunan manusia yang


ht

berkelanjutan dan inklusif. Kesetaraan gender bukan hanya sebuah


tujuan dalam pembangunan, tetapi juga suatu fondasi penting untuk
mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan adil bagi semua. Oleh
sebab itu, keberhasilan pembangunan manusia, pembangunan gender,
dan pemberdayaan gender, idealnya diikuti dengan kesetaraan gender.
Untuk itu perlu dilihat hubungan indikator pembangunan manusia,
pembangunan gender dan indikator ketimpangan gender. Dalam hal ini
dapat direpresentasikan dengan indikator Indeks Pembangunan Manusia
(IPM), Indeks Pembangunan Gender (IPG), dan Indeks Pemberdayaan
Gender (IDG) dengan Indeks Ketimpangan Gender (IKG). Hubungan IKG
dan ketiga indikator tersebut seharusnya berlawanan. IKG yang rendah
selayaknya didukung dengan angka IPM, IPG dan IDG yang tinggi, dan
berlaku sebaliknya.
Dari gambar berikut terlihat bahwa ada kecenderungan semakin tinggi
IPM maka semakin rendah IKG, demikian halnya dengan IPG dan IDG.
Hal ini terlihat dari nilai korelasi yang negatif antara IKG dengan IPM,
IKG dengan IDG dan IKG dengan IDG. Korelasi yang paling tinggi adalah
hubungan antara IKG dengan IPM. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa di wilayah dengan pembangunan manusia yang sudah baik,

34 Indeks Ketimpangan Gender 2022


Sumber: BPS, 2023 (diolah)
Gambar 4.7. Hubungan IKG dengan IPM, 2022

. id
go
s.
p
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Sumber: BPS, 2023 (diolah)


Gambar 4.8. Hubungan IKG dengan IPG, 2022

Sumber: BPS, 2023 (diolah)


Gambar 4.9. Hubungan IKG dengan IDG, 2022

Gambaran Ketimpangan Gender Antarprovinsi 35


cenderung sudah merata kesempatan akses dalam hal pendidikan,
kesehatan, politik dan ketenagakerjaan bagi laki-laki dan perempuan.
Dengan gambaran yang telah diuraikan sebelumnya, dapat disimpulkan
bahwa pembangunan manusia dan kesetaraan gender saling terkait
dan memiliki dampak yang signifikan satu sama lain. Kesetaraan gender
adalah prinsip dasar hak asasi manusia yang menuntut perlakuan yang
adil dan setara bagi semua individu, tanpa memandang jenis kelamin.
Kesetaraan gender berkontribusi secara positif terhadap peningkatan
kesejahteraan dan kualitas hidup manusia. Saat semua individu, termasuk
perempuan, memiliki akses yang sama terhadap pendidikan, pekerjaan,
layanan kesehatan, dan sumber daya lainnya, hal ini akan menciptakan
masyarakat yang lebih seimbang dan sejahtera. Pada akhirnya akan
tercipta pembangunan manusia yang berkualitas di suatu wilayah/
negara.

. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

36 Indeks Ketimpangan Gender 2022


. id
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Gambaran Ketimpangan Gender Antarprovinsi 37


ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
5. Profil Ketimpangan Gender Nasional dan Provinsi

5. 05
Profil Ketimpangan Gender Nasional dan Provinsi

id
.
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Profil Ketimpangan Gender


Nasional dan Provinsi
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
Profil Ketimpangan
Gender Nasional dan
Provinsi
Pada bab sebelumnya telah dibahas tentang bagaimana gambaran dan
hubungan ketimpangan gender provinsi dan kabupaten/kota. Bab ini
menyajikan profil ketimpangan gender nasional dan provinsi. Informasi
profil ketimpangan gender disajikan dalam satu halaman yang berisikan
gambaran tentang capaian ketimpangan gender nasional dan setiap
provinsi.

id
Informasi pertama yang disajikan adalah capaian ketimpangan gender
tahun 2022 dan indikator komponen penyusunnya serta rata-rata

.
go
pertumbuhan selama periode 2018-2022. Informasi berikutnya adalah
perkembangan capaian IKG provinsi selama periode 2018-2022. Untuk
s.
memperkaya informasi, halaman ini juga memuat perkembangan capaian
p
ketimpangan gender menurut indikator penyusunnya selama periode
.b

yang sama.
w
w
//w
s:
tp
ht

Profil Ketimpangan Gender Nasional dan Provinsi 41


INDONESIA
IKG 2022: 0,459
Rata-rata Pertumbuhan IKG 2018–2022: -2,07

Capaian Indikator Komponen Penyusun Perkembangan IKG, 2018–2022


IKG 2022
Rata-rata
Indikator Capaian Pertumbuhan
2018–2022 (%) 0,499
(1) (2) (3)
0,488
MTF 0,140 -10,07
0,472
MHPK20 0,265 2,40
0,465
Laki-laki 78,26 -1,36 0,459
Persentase Anggota Legislatif

id
Perempuan 21,74 5,85

.
Laki-laki 42,06 2,39

go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 36,95 4,50
2018 2019 2020 2021 2022
Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja (TPAK)
Laki-laki 83,87 0,32
s.
Perempuan 53,41 0,77
p
.b
w

Perkembangan Indikator Dimensi Perkembangan Indikator Dimensi


w

Kesehatan Reproduksi, 2018–2022 Pemberdayaan, 2018–2022


//w

Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan


0,271 Perempuan, 2018–2022
0,263 0,262 0,265
0,241
s:

82,68
79,48 78,91 78,11 78,26
tp

0,214
0,181
ht

0,163 0,154
0,140

20,52 21,09 21,89 21,74


17,32

2018 2019 2020 2021 2022

MTF MHPK20
2018 2019 2020 2021 2022

Laki-laki Perempuan

Perkembangan Indikator Dimensi Pasar


Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tenaga Kerja, 2018–2022 Berpendidikan SMA ke atas, 2018–2022

83,25 83,87 41,63 41,30 42,06


82,80 82,41 82,27 39,77
38,27

36,95
34,63 34,87
30,99 31,85
51,80 51,81 53,13 53,34 53,41

2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022

TPAK Laki-laki TPAK Perempuan Laki-laki Perempuan

42 Indeks Ketimpangan Gender 2022


ACEH
IKG Aceh 2022: 0,504
Rata-rata Pertumbuhan IKG 2018–2022: 0,05

Capaian Indikator Komponen Penyusun Perkembangan IKG, 2018–2022


IKG 2022
Rata-rata
Indikator Capaian Pertumbuhan
0,528
2018–2022 (%)
(1) (2) (3)
MTF 0,172 -6,91
0,514
MHPK20 0,216 1,44

Laki-laki 88,89 1,07 0,504


Persentase Anggota Legislatif 0,503 0,503

id
Perempuan 11,11 -6,93

.
Laki-laki 47,72 1,29

go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 42,91 3,56
s. 2018 2019 2020 2021 2022
Tingkat Partisipasi Angkatan Laki-laki 81,06 0,32
Kerja (TPAK) Perempuan 46,15 -1,10
p
.b
w

Perkembangan Indikator Dimensi Perkembangan Indikator Dimensi


w

Kesehatan Reproduksi, 2018–2022 Pemberdayaan, 2018–2022


//w

Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan


Perempuan, 2018–2022
0,235 0,234
s:

0,216
0,204 0,207 88,89 88,89 88,89 88,89
0,229 85,19
tp

0,211
0,199
0,190
ht

0,172

14,81
11,11 11,11 11,11 11,11

2018 2019 2020 2021 2022


2018 2019 2020 2021 2022
MTF MHPK20
Laki-laki Perempuan

Perkembangan Indikator Dimensi Pasar


Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tenaga Kerja, 2018–2022 Berpendidikan SMA ke atas, 2018–2022

46,56 46,93 47,72


80,03 80,79 81,47 81,06 45,33 45,23
79,40

42,71 42,05 42,91

37,31 36,87

48,24 48,94 48,36


45,68 46,15

2018 2019 2020 2021 2022


2018 2019 2020 2021 2022
TPAK Laki-laki TPAK Perempuan
Laki-laki Perempuan

Profil Ketimpangan Gender Nasional dan Provinsi 43


SUMATERA UTARA
IKG 2022: 0,442
Rata-rata Pertumbuhan IKG 2018–2022: -1,26

Capaian Indikator Komponen Penyusun Perkembangan IKG, 2018–2022


IKG 2022
Rata-rata
Indikator Capaian Pertumbuhan
2018–2022 (%) 0,484

(1) (2) (3)


MTF 0,142 -16,20 0,465
0,468

MHPK20 0,155 3,90

Laki-laki 85,86 0,90 0,445


Persentase Anggota Legislatif

id
0,442
Perempuan 14,14 -4,74

.
Laki-laki 54,36 3,42

go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 49,82 3,61

Tingkat Partisipasi Angkatan


Kerja (TPAK)
Laki-laki 83,89 -0,10
s.
2018 2019 2020 2021 2022

Perempuan 55,37 -1,98


p
.b
w

Perkembangan Indikator Dimensi Perkembangan Indikator Dimensi


w

Kesehatan Reproduksi, 2018–2022 Pemberdayaan, 2018–2022


//w

Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan


Perempuan, 2018–2022
s:

0,288 87 87 86,87 85,86


tp

82,83

0,226 0,169 0,161 0,155


ht

0,133 0,183
0,171
0,142 0,142

17,17 14,14
13 13 13,13
2018 2019 2020 2021 2022

MTF MHPK20
2018 2019 2020 2021 2022

Laki-laki Perempuan

Perkembangan Indikator Dimensi Pasar


Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tenaga Kerja, 2018–2022 Berpendidikan SMA ke atas, 2018–2022

84,21 84,19 83,89


81,41 81,90 54,36
51,77 51,38
49,74
47,52
49,82
46,86 47,5
59,97 45,65
43,23
56,80 56,15 56,50 55,37

2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
TPAK Laki-laki TPAK Perempuan Laki-laki Perempuan

44 Indeks Ketimpangan Gender 2022


SUMATERA BARAT
IKG 2022: 0,430
Rata-rata Pertumbuhan IKG 2018–2022: -0,96

Capaian Indikator Komponen Penyusun Perkembangan IKG, 2018–2022


IKG 2022
Rata-rata
Indikator Capaian Pertumbuhan
2018–2022 (%)
0,527
0,503
(1) (2) (3) 0,455
0,447
0,43
MTF 0,100 -6,71

MHPK20 0,174 2,60

Laki-laki 89,23 0,00


Persentase Anggota Legislatif

id
Perempuan 10,77 0,00

.
Laki-laki 45,32 2,90

go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 48,52 4,74

Tingkat Partisipasi Angkatan


Kerja (TPAK)
Laki-laki 82,58 0,59
s. 2018 2019 2020 2021 2022

Perempuan 56,28 0,66


p
.b
w

Perkembangan Indikator Dimensi Perkembangan Indikator Dimensi


w

Kesehatan Reproduksi, 2018–2022 Pemberdayaan, 2018–2022


//w

Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan


Perempuan, 2018–2022
s:

0,197
0,178 0,174 0,174
tp

0,157 95,38 95,38


89,23 89,23 89,23
0,158
ht

0,132 0,131 0,138

0,100

10,77 10,77 10,77


2018 2019 2020 2021 2022 4,62 4,62

MTF MHPK20
2018 2019 2020 2021 2022

Laki-laki Perempuan

Perkembangan Indikator Dimensi Pasar


Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tenaga Kerja, 2018–2022 Berpendidikan SMA ke atas, 2018–2022

81,86 82,08 82,58


80,66 80,67
44,68 45,32
42,63 43,74
40,42 48,52
44,78 44,97
40,32 40,37
54,81 56,24 55,04 56,28
54,26

2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022

TPAK Laki-laki TPAK Perempuan Laki-laki Perempuan

Profil Ketimpangan Gender Nasional dan Provinsi 45


RIAU
IKG 2022: 0,473
Rata-rata Pertumbuhan IKG 2018–2022: -1,23

Capaian Indikator Komponen Penyusun Perkembangan IKG, 2018–2022


IKG 2022
Rata-rata
Indikator Capaian Pertumbuhan
2018–2022 (%) 0,523

(1) (2) (3)


MTF 0,159 -14,82 0,503
0,497
MHPK20 0,232 1,11
0,477
Laki-laki 78,46 2,22 0,473
Persentase Anggota Legislatif

id
Perempuan 21,54 -6,46

.
Laki-laki 45,76 1,33

go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 43,24 2,63

Tingkat Partisipasi Angkatan


Kerja (TPAK)
Laki-laki 83,59 -0,09
s.
2018 2019 2020 2021 2022

Perempuan 43,28 -1,34


p
.b
w

Perkembangan Indikator Dimensi Perkembangan Indikator Dimensi


w

Kesehatan Reproduksi, 2018–2022 Pemberdayaan, 2018–2022


//w

Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan


Perempuan, 2018–2022
s:

0,274
81,54 81,54
78,46 78,46
0,302
tp

0,231 0,232 71,87


0,222 0,214
0,251
0,238
ht

0,204

0,159
28,13
21,54 21,54
18,46 18,46

2018 2019 2020 2021 2022

MTF MHPK20 2018 2019 2020 2021 2022

Laki-laki Perempuan

Perkembangan Indikator Dimensi Pasar


Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tenaga Kerja, 2018–2022 Berpendidikan SMA ke atas, 2018–2022

83,88 83,74 83,59 45,76 46,39 45,76


83,25 82,15 44,16
43,40

42,85 43,04 43,24


38,97 38,56

45,68 46,40 47,14


45,26
43,28

2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022

TPAK Laki-laki TPAK Perempuan Laki-laki Perempuan

46 Indeks Ketimpangan Gender 2022


JAMBI
IKG 2022: 0,540
Rata-rata Pertumbuhan IKG 2018–2022: -0,95

Capaian Indikator Komponen Penyusun Perkembangan IKG, 2018–2022


IKG 2022
Rata-rata
Indikator Capaian Pertumbuhan 0,575
2018–2022 (%)
(1) (2) (3)
0,561
MTF 0,259 -12,16 0,558
0,554
MHPK20 0,334 2,72

Laki-laki 83,64 0,19 0,54


Persentase Anggota Legislatif

id
Perempuan 16,36 -0,93

.
Laki-laki 40,53 1,64

go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 35,28 3,22
2018 2019 2020 2021 2022
Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja (TPAK)
Laki-laki 86,17 0,62
s.
Perempuan 48,97 -1,34
p
.b
w

Perkembangan Indikator Dimensi Perkembangan Indikator Dimensi


w

Kesehatan Reproduksi, 2018–2022 Pemberdayaan, 2018–2022


//w

Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan


Perempuan, 2018–2022
s:

0,387 85,45 85,45 85,45 83,64


83,02
0,435
0,334
tp

0,328
0,300 0,312
0,340
0,331 0,325
ht

0,259

16,98 14,55 14,55 14,55 16,36

2018 2019 2020 2021 2022

MTF MHPK20 2018 2019 2020 2021 2022

Laki-laki Perempuan

Perkembangan Indikator Dimensi Pasar


Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tenaga Kerja, 2018–2022 Berpendidikan SMA ke atas, 2018–2022

84,96 86,17
84,08 84,16 83,91 40,53
38,96 39,74
37,97 38,61

35,28
33,33 33,73
31,08 32,03

51,69 50,04 49,89 48,97


46,74

2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022

TPAK Laki-laki TPAK Perempuan Laki-laki Perempuan

Profil Ketimpangan Gender Nasional dan Provinsi 47


SUMATERA SELATAN
IKG 2022: 0,517
Rata-rata Pertumbuhan IKG 2018–2022: -0,52

Capaian Indikator Komponen Penyusun Perkembangan IKG, 2018–2022


IKG 2022
Rata-rata
Indikator Capaian Pertumbuhan
2018–2022 (%)
0,531
(1) (2) (3)
0,528
MTF 0,286 -5,19

MHPK20 0,302 1,64


0,521
Laki-laki 78,67 0,00 0,52
Persentase Anggota Legislatif

id
0,517
Perempuan 21,33 0,00

.
Laki-laki 38,77 3,34

go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 35,75 5,28

Tingkat Partisipasi Angkatan


Kerja (TPAK)
Laki-laki 84,95 0,51
s.
2018 2019 2020 2021 2022

Perempuan 53,32 0,04


p
.b
w

Perkembangan Indikator Dimensi Perkembangan Indikator Dimensi


w

Kesehatan Reproduksi, 2018–2022 Pemberdayaan, 2018–2022


//w

Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan


Perempuan, 2018–2022
s:

0,354
0,314 0,311 0,306 0,302 78,67 78,67 78,38 78,67 78,67
tp

0,315 0,303
0,301
0,283 0,286
ht

21,33 21,33 21,62 21,33 21,33

2018 2019 2020 2021 2022

MTF MHPK20 2018 2019 2020 2021 2022

Laki-laki Perempuan

Perkembangan Indikator Dimensi Pasar


Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tenaga Kerja, 2018–2022 Berpendidikan SMA ke atas, 2018–2022

83,25 83,25 84,95


82,71 82,66
38,41 37,94 38,77
36,03
33,99
35,75
33,03 32,99
54,25 54,54 29,1 29,86
53,23 51,68 53,32

2018 2019 2020 2021 2022


2018 2019 2020 2021 2022
Laki-laki Perempuan
TPAK Laki-laki TPAK Perempuan

48 Indeks Ketimpangan Gender 2022


BENGKULU
IKG 2022: 0,478
Rata-rata Pertumbuhan IKG 2018–2022: -3,45

Capaian Indikator Komponen Penyusun Perkembangan IKG, 2018–2022


IKG 2022
Rata-rata
Indikator Capaian Pertumbuhan
2018–2022 (%) 0,55
0,544
(1) (2) (3)
0,523 0,52
MTF 0,121 -25,56

MHPK20 0,318 1,55

Laki-laki 84,44 0,00 0,478


Persentase Anggota Legislatif

id
Perempuan 15,56 0,00

.
Laki-laki 42,62 2,02

go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 38,72 2,91
2018 2019 2020 2021 2022
Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja (TPAK)
Laki-laki 84,72 0,31
s.
Perempuan 54,36 -0,86
p
.b
w

Perkembangan Indikator Dimensi Perkembangan Indikator Dimensi


w

Kesehatan Reproduksi, 2018–2022 Pemberdayaan, 2018–2022


//w

Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan


Perempuan, 2018–2022
0,394
s:

0,347 84,44 84,44 83,72 84,09 84,44


0,328 0,324 0,318
tp

0,299 0,296
ht

0,249
0,232

0,121
15,56 15,56 16,28 15,91 15,56

2018 2019 2020 2021 2022

MTF MHPK20 2018 2019 2020 2021 2022

Laki-laki Perempuan

Perkembangan Indikator Dimensi Pasar


Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tenaga Kerja, 2018–2022 Berpendidikan SMA ke atas, 2018–2022

41,98 42,29 41,64 42,62


83,67 84,38 85,22 83,54 84,72
39,34

38,72
37,62 37,43
35,81
34,52

56,26 57,71
55,20 55,45 54,36

2018 2019 2020 2021 2022


2018 2019 2020 2021 2022
Laki-laki Perempuan
TPAK Laki-laki TPAK Perempuan

Profil Ketimpangan Gender Nasional dan Provinsi 49


LAMPUNG
IKG 2022: 0,456
Rata-rata Pertumbuhan IKG 2018–2022: -2,47

Capaian Indikator Komponen Penyusun Perkembangan IKG, 2018–2022


IKG 2022
Rata-rata
Indikator Capaian Pertumbuhan
2018–2022 (%) 0,504

(1) (2) (3) 0,494

MTF 0,114 -11,76

MHPK20 0,269 3,11 0,474

Laki-laki 81,18 -1,40


Persentase Anggota Legislatif 0,458

id
0,456
Perempuan 18,82 7,45

.
Laki-laki 34,88 3,23

go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 30,44 4,20

Tingkat Partisipasi Angkatan


Kerja (TPAK)
Laki-laki 85,84 -0,34
s.
2018 2019 2020 2021 2022

Perempuan 53,54 1,11


p
.b
w

Perkembangan Indikator Dimensi Perkembangan Indikator Dimensi


w

Kesehatan Reproduksi, 2018–2022 Pemberdayaan, 2018–2022


//w

Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan


Perempuan, 2018–2022
s:

0,283 0,289
0,275 0,269
0,238 85,88
81,18 81,18
tp

80 80
ht

0,188
0,176
0,143
0,111 0,114
20 20 18,82 18,82
14,12

2018 2019 2020 2021 2022

MTF MHPK20 2018 2019 2020 2021 2022

Laki-laki Perempuan

Perkembangan Indikator Dimensi Pasar


Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tenaga Kerja, 2018–2022 Berpendidikan SMA ke atas, 2018–2022

87,03 86,24 85,41 85,55 85,84


34,88
33,67 33,72
32,32
30,71

30,44
28,33 28,77
54,13 52,36 53,54 26,1
51,22 50,95 25,82

2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022

TPAK Laki-laki TPAK Perempuan Laki-laki Perempuan

50 Indeks Ketimpangan Gender 2022


KEP BANGKA BELITUNG
IKG 2022: 0,497
Rata-rata Pertumbuhan IKG 2018–2022: -4,08

Capaian Indikator Komponen Penyusun Perkembangan IKG, 2018–2022


IKG 2022
Rata-rata
Indikator Capaian Pertumbuhan
2018–2022 (%) 0,587 0,585

(1) (2) (3)


0,559
MTF 0,081 -25,50
0,527
MHPK20 0,326 6,33

Laki-laki 91,11 -1,19 0,497


Persentase Anggota Legislatif

id
Perempuan 8,89 18,95

.
Laki-laki 40,76 4,32

go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 36,08 4,96

Tingkat Partisipasi Angkatan Laki-laki 86,02 0,83


s. 2018 2019 2020 2021 2022

Kerja (TPAK) Perempuan 47,55 -1,26


p
.b
w

Perkembangan Indikator Dimensi Perkembangan Indikator Dimensi


w

Kesehatan Reproduksi, 2018–2022 Pemberdayaan, 2018–2022


//w

Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan


0,323 0,326 Perempuan, 2018–2022
0,316 0,316
s:

0,255
95,56 95,56 95,56
tp

0,263 91,11 91,11


ht

0,186

0,134 0,132

0,081

8,89 8,89
4,44 4,44 4,44
2018 2019 2020 2021 2022

MTF MHPK20 2018 2019 2020 2021 2022

Laki-laki Perempuan

Perkembangan Indikator Dimensi Pasar


Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tenaga Kerja, 2018–2022 Berpendidikan SMA ke atas, 2018–2022

84,82 86,02
83,21 84,07 83,68 40,76
36,80 37,17 37,52
34,41
36,08
34,45 33,58
29,73 30,76
50,03 48,47
48,03 46,86 47,55

2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022

TPAK Laki-laki TPAK Perempuan Laki-laki Perempuan

Profil Ketimpangan Gender Nasional dan Provinsi 51


KEP RIAU
IKG 2022: 0,395
Rata-rata Pertumbuhan IKG 2018–2022: 0,58

Capaian Indikator Komponen Penyusun Perkembangan IKG, 2018–2022


IKG 2022
Rata-rata
Indikator Capaian Pertumbuhan
2018–2022 (%) 0,416
0,414
(1) (2) (3)
MTF 0,057 -13,75

MHPK20 0,125 4,71 0,395

Laki-laki 91,11 2,60


Persentase Anggota Legislatif 0,387

id
0,386
Perempuan 8,89 -15,91

.
Laki-laki 60,73 1,17

go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 58,4 1,51

Tingkat Partisipasi Angkatan


Kerja (TPAK)
Laki-laki 86,44 1,50
s.
2018 2019 2020 2021 2022

Perempuan 50,68 2,11


p
.b
w

Perkembangan Indikator Dimensi Perkembangan Indikator Dimensi


w

Kesehatan Reproduksi, 2018–2022 Pemberdayaan, 2018–2022


//w

Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan


Perempuan, 2018–2022
0,139
0,125
s:

0,113 0,115 91,11 91,11


0,104 88,89 88,89
82,22
tp

0,103
ht

0,089 0,086

0,060 0,057

17,78
11,11 11,11 8,89 8,89
2018 2019 2020 2021 2022

MTF MHPK20 2018 2019 2020 2021 2022

Laki-laki Perempuan

Perkembangan Indikator Dimensi Pasar


Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tenaga Kerja, 2018–2022 Berpendidikan SMA ke atas, 2018–2022

86,44
83,18 82,86 83,93
81,45 60,64 60,43 60,73
57,96 58,18

60,83 59,2 58,4


55 55,04

51,92 50,68
48,93
46,62 45,35

2018 2019 2020 2021 2022


2018 2019 2020 2021 2022
Laki-laki Perempuan
TPAK Laki-laki TPAK Perempuan

52 Indeks Ketimpangan Gender 2022


DKI JAKARTA
IKG 2022: 0,320
Rata-rata Pertumbuhan IKG 2018–2022: 1,63

Capaian Indikator Komponen Penyusun Perkembangan IKG, 2018–2022


IKG 2022
Rata-rata
Indikator Capaian Pertumbuhan
2018–2022 (%) 0,32
0,3
(1) (2) (3)
MTF 0,035 3,08 0,237
0,21
0,194
MHPK20 0,142 3,45

Laki-laki 79,25 -0,29


Persentase Anggota Legislatif

id
Perempuan 20,75 1,17

.
Laki-laki 72,68 1,79

go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 64,51 2,53
2018 2019 2020 2021 2022
Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja (TPAK)
Laki-laki 80,02 0,60
s.
Perempuan 46,62 -0,65
p
.b
w

Perkembangan Indikator Dimensi Perkembangan Indikator Dimensi


w

Kesehatan Reproduksi, 2018–2022 Pemberdayaan, 2018–2022


//w

Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan


Perempuan, 2018–2022
0,146 0,148
0,143 0,142
s:

80,19 78,3 78,3 78,3 79,25


0,124
tp
ht

19,81 21,7 21,7 21,7 20,75

0,031 0,035

0,012 0,008 0,007


2018 2019 2020 2021 2022
2018 2019 2020 2021 2022
MTF MHPK20
Laki-laki Perempuan

Perkembangan Indikator Dimensi Pasar


Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tenaga Kerja, 2018–2022 Berpendidikan SMA ke atas, 2018–2022

72,68
80,44 80,49 80,02 67,71 67,74 68,96 69,07
78,14 78,31

64,51
58,38 58,88 58,13 59,76

47,86 47,62 47,47 47,34 46,62

2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022

TPAK Laki-laki TPAK Perempuan Laki-laki Perempuan

Profil Ketimpangan Gender Nasional dan Provinsi 53


JAWA BARAT
IKG 2022: 0,490
Rata-rata Pertumbuhan IKG 2018–2022: -0,90

Capaian Indikator Komponen Penyusun Perkembangan IKG, 2018–2022


IKG 2022
Rata-rata
Indikator Capaian Pertumbuhan
2018–2022 (%) 0,508

0,504
(1) (2) (3)
MTF 0,169 -3,88

MHPK20 0,299 1,75 0,493


0,49
Laki-laki 78,15 0,05 0,489
Persentase Anggota Legislatif

id
Perempuan 21,85 -0,17

.
Laki-laki 41,24 3,06

go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 35,36 5,42

Tingkat Partisipasi Angkatan


Kerja (TPAK)
Laki-laki 83,93 0,29
s.
2018 2019 2020 2021 2022

Perempuan 48,01 3,25


p
.b
w

Perkembangan Indikator Dimensi Perkembangan Indikator Dimensi


w

Kesehatan Reproduksi, 2018–2022 Pemberdayaan, 2018–2022


//w

Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan


Perempuan, 2018–2022
0,310
0,295 0,298 0,299
s:

0,279
78,00 80,00 79,17 79,17 78,15
tp
ht

0,198
0,168 0,171 0,169
0,155

22,00 20,00 20,83 20,83 21,85

2018 2019 2020 2021 2022

MTF MHPK20 2018 2019 2020 2021 2022

Laki-laki Perempuan

Perkembangan Indikator Dimensi Pasar


Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tenaga Kerja, 2018–2022 Berpendidikan SMA ke atas, 2018–2022

83,93 40,59 40,99 41,24


82,96 83,25 81,90 81,68 38,24
36,55

35,36
32,48 33,12

28,63 28,89

46,33 46,79 47,88 48,01


42,25

2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022

TPAK Laki-laki TPAK Perempuan Laki-laki Perempuan

54 Indeks Ketimpangan Gender 2022


JAWA TENGAH
IKG 2022: 0,371
Rata-rata Pertumbuhan IKG 2018–2022: -1,18

Capaian Indikator Komponen Penyusun Perkembangan IKG, 2018–2022


IKG 2022
Rata-rata
Indikator Capaian Pertumbuhan
2018–2022 (%)
(1) (2) (3) 0,389

MTF 0,042 -10,68

MHPK20 0,264 4,43


0,377
0,376
Laki-laki 80,00 0,63
Persentase Anggota Legislatif

id
0,371
0,37
Perempuan 20,00 -2,35

.
Laki-laki 34,14 3,85

go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 28,79 5,53

Tingkat Partisipasi Angkatan


Kerja (TPAK)
Laki-laki 83,74 0,65
s. 2018 2019 2020 2021 2022

Perempuan 58,31 0,82


p
.b
w

Perkembangan Indikator Dimensi Perkembangan Indikator Dimensi


w

Kesehatan Reproduksi, 2018–2022 Pemberdayaan, 2018–2022


//w

Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan


Perempuan, 2018–2022
0,267 0,264
s:

0,259 0,254
80,83 81,20 81,67 80,00
0,222 78,00
tp
ht

22,00 20,00
0,066 19,17 18,80 18,33
0,040 0,041 0,042 0,042

2018 2019 2020 2021 2022

MTF MHPK20 2018 2019 2020 2021 2022

Laki-laki Perempuan

Perkembangan Indikator Dimensi Pasar


Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tenaga Kerja, 2018–2022 Berpendidikan SMA ke atas, 2018–2022

82,78 81,94 83,74


81,59 81,68 34,14
32,85 32,26
30,94
29,35

58,31 28,79
56,43 57,54 57,58 26,97
55,35 26,82
23,21 23,94

2018 2019 2020 2021 2022


2018 2019 2020 2021 2022
Laki-laki Perempuan
TPAK Laki-laki TPAK Perempuan

Profil Ketimpangan Gender Nasional dan Provinsi 55


DI YOGYAKARTA
IKG 2022: 0,240
Rata-rata Pertumbuhan IKG 2018–2022: 2,20

Capaian Indikator Komponen Penyusun Perkembangan IKG, 2018–2022


IKG 2022
Rata-rata
Indikator Capaian Pertumbuhan
2018–2022 (%)
(1) (2) (3) 0,243 0,250
0,240
0,220
MTF 0,016 12,47

MHPK20 0,146 6,85


0,149
Laki-laki 80,00 -2,15
Persentase Anggota Legislatif

id
Perempuan 20,00 11,96

.
Laki-laki 52,33 -0,32

go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 47,12 1,69

Tingkat Partisipasi Angkatan


Kerja (TPAK)
Laki-laki 82,22 -0,11
s.
2018 2019 2020 2021 2022

Perempuan 63,38 -0,25


p
.b
w

Perkembangan Indikator Dimensi Perkembangan Indikator Dimensi


w

Kesehatan Reproduksi, 2018–2022 Pemberdayaan, 2018–2022


//w

Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan


Perempuan, 2018–2022
0,142 0,146
s:

0,131 0,127
0,112
87,27
83,64 81,82 80,00 80,00
tp
ht

0,015 0,019 0,016


0,010 18,18 20,00 20,00
0,002 16,36
12,73

2018 2019 2020 2021 2022

MTF MHPK20 2018 2019 2020 2021 2022

Laki-laki Perempuan

Perkembangan Indikator Dimensi Pasar


Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tenaga Kerja, 2018–2022 Berpendidikan SMA ke atas, 2018–2022

82,57 82,83 82,22 53,01 53,53 52,14 52,33


81,85 50,84
78,20

47,7 47,37 47,12


64,03 63,95 64,33 64,59 63,38 44,07 43

2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022

TPAK Laki-laki TPAK Perempuan Laki-laki Perempuan

56 Indeks Ketimpangan Gender 2022


JAWA TIMUR
IKG 2022: 0,440
Rata-rata Pertumbuhan IKG 2018–2022: -2,30

Capaian Indikator Komponen Penyusun Perkembangan IKG, 2018–2022


IKG 2022
Rata-rata
Indikator Capaian Pertumbuhan
2018–2022 (%)
0,483
(1) (2) (3) 0,476

MTF 0,099 -11,03


0,460
MHPK20 0,266 4,16
0,449
Laki-laki 80,83 -1,25 0,440
Persentase Anggota Legislatif

id
Perempuan 19,17 6,32

.
Laki-laki 36,5 3,26

go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 30,95 6,62

Tingkat Partisipasi Angkatan


Kerja (TPAK)
Laki-laki 85,76 0,40
s. 2018 2019 2020 2021 2022

Perempuan 57,28 0,88


p
.b
w

Perkembangan Indikator Dimensi Perkembangan Indikator Dimensi


w

Kesehatan Reproduksi, 2018–2022 Pemberdayaan, 2018–2022


//w

Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan


Perempuan, 2018–2022
0,265 0,266 0,266
0,254
s:

0,226 85,00 82,50


81,67 81,67 80,83
tp
ht

0,158
0,141
0,110 0,117
0,099

18,33 18,33 17,50 19,17


15,00

2018 2019 2020 2021 2022

MTF MHPK20
2018 2019 2020 2021 2022

Laki-laki Perempuan

Perkembangan Indikator Dimensi Pasar


Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tenaga Kerja, 2018–2022 Berpendidikan SMA ke atas, 2018–2022

84,41 84,74 84,67 84,46 85,76


37,00 36,65 36,50
33,38
32,11

30,95
57,28 29,85 29,61
55,31 55,07 56,56 56,11

23,95 24,25

2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022

TPAK Laki-laki TPAK Perempuan Laki-laki Perempuan

Profil Ketimpangan Gender Nasional dan Provinsi 57


BANTEN
IKG 2022: 0,478
Rata-rata Pertumbuhan IKG 2018–2022: -0,67

Capaian Indikator Komponen Penyusun Perkembangan IKG, 2018–2022


IKG 2022
Rata-rata
Indikator Capaian Pertumbuhan
2018–2022 (%)
0,503
(1) (2) (3)
MTF 0,137 -10,76
0,491
MHPK20 0,261 4,25
0,484
Laki-laki 82,35 1,87 0,478
Persentase Anggota Legislatif

id
0,475
Perempuan 17,65 -6,94

.
Laki-laki 47,38 1,93

go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 40,14 4,99

Tingkat Partisipasi Angkatan


Kerja (TPAK)
Laki-laki 81,69 0,26
s.
2018 2019 2020 2021 2022

Perempuan 47,17 1,58


p
.b
w

Perkembangan Indikator Dimensi Perkembangan Indikator Dimensi


w

Kesehatan Reproduksi, 2018–2022 Pemberdayaan, 2018–2022


//w

Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan


Perempuan, 2018–2022
0,273 0,269
0,254 0,261
s:

0,221 82,35 82,35 82,35 82,35


76,47
tp

0,216
ht

0,173
0,139 0,132 0,137

23,53
17,65 17,65 17,65 17,65

2018 2019 2020 2021 2022

MTF MHPK20 2018 2019 2020 2021 2022

Laki-laki Perempuan

Perkembangan Indikator Dimensi Pasar


Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tenaga Kerja, 2018–2022 Berpendidikan SMA ke atas, 2018–2022

46,57 46,65 47,38


80,85 81,73 81,70 81,69 43,89 43,97
80,16

40,14
37,26 36,88
35,09
33,03

46,62 46,84 47,17


44,30 45,21

2018 2019 2020 2021 2022


2018 2019 2020 2021 2022
Laki-laki Perempuan
TPAK Laki-laki TPAK Perempuan

58 Indeks Ketimpangan Gender 2022


BALI
IKG 2022: 0,321
Rata-rata Pertumbuhan IKG 2018–2022: 5,21

Capaian Indikator Komponen Penyusun Perkembangan IKG, 2018–2022


IKG 2022
Rata-rata
Indikator Capaian Pertumbuhan
2018–2022 (%) 0,321
0,305
(1) (2) (3)
0,262 0,265
MTF 0,027 35,54 0,237

MHPK20 0,209 4,84

Laki-laki 83,64 -2,06


Persentase Anggota Legislatif

id
Perempuan 16,36 15,83

.
Laki-laki 53,52 1,18

go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 43,18 4,31

Tingkat Partisipasi Angkatan


Kerja (TPAK)
Laki-laki 84,06 0,34
s. 2018 2019 2020 2021 2022

Perempuan 69,62 -0,19


p
.b
w

Perkembangan Indikator Dimensi Perkembangan Indikator Dimensi


w

Kesehatan Reproduksi, 2018–2022 Pemberdayaan, 2018–2022


//w

Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan


Perempuan, 2018–2022
0,207 0,209
s:

0,194 0,190
0,173 90,91
tp

83,64 83,64 83,64 83,64


ht

0,023 0,027
0,008 0,008 0,014
16,36 16,36 16,36 16,36
9,09
2018 2019 2020 2021 2022

MTF MHPK20
2018 2019 2020 2021 2022

Laki-laki Perempuan

Perkembangan Indikator Dimensi Pasar


Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tenaga Kerja, 2018–2022 Berpendidikan SMA ke atas, 2018–2022

82,94 84,06 54,37 53,52


81,82 80,75 51,07 52,36 52,50
79,44

70,14 69,62
67,86 67,61
65,67
43,18
41,58 40,07
36,47 37,68

2018 2019 2020 2021 2022


2018 2019 2020 2021 2022
Laki-laki Perempuan
TPAK Laki-laki TPAK Perempuan

Profil Ketimpangan Gender Nasional dan Provinsi 59


NUSA TENGGARA BARAT
IKG 2022: 0,648
Rata-rata Pertumbuhan IKG 2018–2022: 2,94

Capaian Indikator Komponen Penyusun Perkembangan IKG, 2018–2022


IKG 2022
Rata-rata
Indikator Capaian Pertumbuhan
2018–2022 (%) 0,668 0,665
(1) (2) (3) 0,653
0,648

MTF 0,305 -3,45

MHPK20 0,304 1,63

Laki-laki 98,41 2,04 0,577


Persentase Anggota Legislatif

id
Perempuan 1,59 -35,58

.
Laki-laki 36,78 0,81

go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 29,68 5,05

Tingkat Partisipasi Angkatan


Kerja (TPAK)
Laki-laki 83,27 1,01
s.
2018 2019 2020 2021 2022

Perempuan 59,16 2,18


p
.b
w

Perkembangan Indikator Dimensi Perkembangan Indikator Dimensi


w

Kesehatan Reproduksi, 2018–2022 Pemberdayaan, 2018–2022


//w

Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan


Perempuan, 2018–2022
s:

0,334
0,311 0,308 0,304
0,351
0,332 98,46 98,44 98,41 98,41
tp

0,313 0,305 90,77


0,300
0,285
ht

9,23
1,54 1,56 1,59 1,59
2018 2019 2020 2021 2022

MTF MHPK20 2018 2019 2020 2021 2022

Laki-laki Perempuan

Perkembangan Indikator Dimensi Pasar


Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tenaga Kerja, 2018–2022 Berpendidikan SMA ke atas, 2018–2022

83,43 82,94 82,58 83,27 39,83


80,00 38,40 38,17
36,78
35,61

58,66 59,18 59,16


56,36 29,68
54,27
26,74 27,21
24,37 24,2

2018 2019 2020 2021 2022


2018 2019 2020 2021 2022
Laki-laki Perempuan
TPAK Laki-laki TPAK Perempuan

60 Indeks Ketimpangan Gender 2022


NUSA TENGGARA TIMUR
IKG 2022: 0,436
Rata-rata Pertumbuhan IKG 2018–2022: -3,89

Capaian Indikator Komponen Penyusun Perkembangan IKG, 2018–2022


IKG 2022
Rata-rata
Indikator Capaian Pertumbuhan
0,511
2018–2022 (%)
(1) (2) (3)
0,481
MTF 0,157 -11,76 0,471

MHPK20 0,21 2,81


0,437 0,436
Laki-laki 80,00 -2,69
Persentase Anggota Legislatif

id
Perempuan 20,00 16,74

.
Laki-laki 31,15 0,42

go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 28,45 3,91
s. 2018 2019 2020 2021 2022
Tingkat Partisipasi Angkatan Laki-laki 82,85 -0,05
Kerja (TPAK) Perempuan 67,87 2,75
p
.b
w

Perkembangan Indikator Dimensi Perkembangan Indikator Dimensi


w

Kesehatan Reproduksi, 2018–2022 Pemberdayaan, 2018–2022


//w

Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan


Perempuan, 2018–2022
s:

0,226 0,220 89,23


0,259 0,210
81,54 80,00 80,00 80,00
tp

0,188 0,190
0,217
0,206
ht

0,166 0,157

18,46 20,00 20,00 20,00


10,77

2018 2019 2020 2021 2022

MTF MHPK20 2018 2019 2020 2021 2022

Laki-laki Perempuan

Perkembangan Indikator Dimensi Pasar


Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tenaga Kerja, 2018–2022 Berpendidikan SMA ke atas, 2018–2022

36,03
83,00 81,31 82,64 82,53 82,85
33,72 33,47
30,63 31,15

67,87
63,91 65,34
60,90 29,14 28,45
59,74 27,2 26,73
24,4

2018 2019 2020 2021 2022


2018 2019 2020 2021 2022
Laki-laki Perempuan
TPAK Laki-laki TPAK Perempuan

Profil Ketimpangan Gender Nasional dan Provinsi 61


KALIMANTAN BARAT
IKG 2022: 0,522
Rata-rata Pertumbuhan IKG 2018–2022: -2,68

Capaian Indikator Komponen Penyusun Perkembangan IKG, 2018–2022


IKG 2022
Rata-rata
Indikator Capaian Pertumbuhan
2018–2022 (%)
0,582
(1) (2) (3)
MTF 0,249 -12,61 0,566
0,558
MHPK20 0,323 1,78
0,547

Laki-laki 81,54 -2,23


Persentase Anggota Legislatif

id
Perempuan 18,46 14,42 0,522

.
Laki-laki 32,82 1,64

go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 29,03 4,33

Tingkat Partisipasi Angkatan


Kerja (TPAK)
Laki-laki 85,01 0,27
s.
2018 2019 2020 2021 2022
Perempuan 52,51 -0,26
p
.b
w

Perkembangan Indikator Dimensi Perkembangan Indikator Dimensi


w

Kesehatan Reproduksi, 2018–2022 Pemberdayaan, 2018–2022


//w

Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan


Perempuan, 2018–2022
s:

0,427 0,356 0,343


0,328 0,323
0,301 89,23
86,15 86,15 86,15
tp

0,345 81,54
0,329
0,285
ht

0,249

18,46
13,85 13,85 13,85
10,77
2018 2019 2020 2021 2022

MTF MHPK20
2018 2019 2020 2021 2022

Laki-laki Perempuan

Perkembangan Indikator Dimensi Pasar


Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tenaga Kerja, 2018–2022 Berpendidikan SMA ke atas, 2018–2022

84,09 83,59 83,35 85,01 32,78 32,95 32,76 32,82


83,05
30,75

29,03
27,4 26,99
26,08
53,07 52,92 53,86 53,43 24,5
52,51

2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022

TPAK Laki-laki TPAK Perempuan Laki-laki Perempuan

62 Indeks Ketimpangan Gender 2022


KALIMANTAN TENGAH
IKG 2022: 0,526
Rata-rata Pertumbuhan IKG 2018–2022: -1,77

Capaian Indikator Komponen Penyusun Perkembangan IKG, 2018–2022


IKG 2022
Rata-rata
Indikator Capaian Pertumbuhan
2018–2022 (%)
0,565
(1) (2) (3)
MTF 0,324 -12,07
0,547
MHPK20 0,372 2,20 0,541
0,537
Laki-laki 66,67 -3,08
Persentase Anggota Legislatif

id
0,526
Perempuan 33,33 8,06

.
Laki-laki 34,54 -1,02

go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 30,3 0,28

Tingkat Partisipasi Angkatan


Kerja (TPAK)
Laki-laki 85,17 -0,22
s. 2018 2019 2020 2021 2022
Perempuan 47,68 -2,06
p
.b
w

Perkembangan Indikator Dimensi Perkembangan Indikator Dimensi


w

Kesehatan Reproduksi, 2018–2022 Pemberdayaan, 2018–2022


//w

Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan


Perempuan, 2018–2022
0,542
s:

0,475
0,448 75,56
0,421
tp

0,372 66,67 66,67 66,67


64,44

0,384 0,382
ht

0,372
0,341 0,324

35,56 33,33 33,33 33,33


24,44

2018 2019 2020 2021 2022

MTF MHPK20
2018 2019 2020 2021 2022

Laki-laki Perempuan

Perkembangan Indikator Dimensi Pasar


Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tenaga Kerja, 2018–2022 Berpendidikan SMA ke atas, 2018–2022

85,92 85,43 84,67 84,70 85,17 37,15


35,99
33,93 33,93 34,54

31 30,3
29,96 29,39 29,37

51,82 51,53 50,57 51,12


47,68

2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022

TPAK Laki-laki TPAK Perempuan Laki-laki Perempuan

Profil Ketimpangan Gender Nasional dan Provinsi 63


KALIMANTAN SELATAN
IKG 2022: 0,514
Rata-rata Pertumbuhan IKG 2018–2022: -1,23

Capaian Indikator Komponen Penyusun Perkembangan IKG, 2018–2022


IKG 2022
Rata-rata
Indikator Capaian Pertumbuhan
2018–2022 (%)
0,540
(1) (2) (3)
MTF 0,235 -5,92
0,529 0,528
MHPK20 0,318 0,40 0,525

Laki-laki 80,00 -1,11


Persentase Anggota Legislatif

id
0,514
Perempuan 20,00 5,15

.
Laki-laki 36,72 0,31

go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 31,02 2,33

Tingkat Partisipasi Angkatan


Kerja (TPAK)
Laki-laki 82,97 -0,37
s.
2018 2019 2020 2021 2022

Perempuan 51,9 -1,43


p
.b
w

Perkembangan Indikator Dimensi Perkembangan Indikator Dimensi


w

Kesehatan Reproduksi, 2018–2022 Pemberdayaan, 2018–2022


//w

Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan


Perempuan, 2018–2022
0,344
s:

0,326 0,322 0,318


0,313 83,64
80,00 80,00 80,00 80,00
tp

0,300 0,299 0,287


0,272
ht

0,235

20,00 20,00 20,00 20,00


16,36

2018 2019 2020 2021 2022

MTF MHPK20 2018 2019 2020 2021 2022

Laki-laki Perempuan

Perkembangan Indikator Dimensi Pasar


Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tenaga Kerja, 2018–2022 Berpendidikan SMA ke atas, 2018–2022

84,22 37,86
83,22 82,91 83,55 82,97 36,27 36,39 36,72 36,72

31,17 31,02
30,14 30
28,29
54,98 54,05 55,50 54,72
51,90

2018 2019 2020 2021 2022


2018 2019 2020 2021 2022
Laki-laki Perempuan
TPAK Laki-laki TPAK Perempuan

64 Indeks Ketimpangan Gender 2022


KALIMANTAN TIMUR
IKG 2022: 0,443
Rata-rata Pertumbuhan IKG 2018–2022: -2,83

Capaian Indikator Komponen Penyusun Perkembangan IKG, 2018–2022


IKG 2022
Rata-rata
Indikator Capaian Pertumbuhan
2018–2022 (%)
0,497
(1) (2) (3)
MTF 0,089 -9,72 0,477
0,467
MHPK20 0,265 4,53

Laki-laki 80,00 -2,65 0,443


Persentase Anggota Legislatif

id
0,436
Perempuan 20,00 16,36

.
Laki-laki 55,46 1,47

go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 50,12 3,72

Tingkat Partisipasi Angkatan


Kerja (TPAK)
Laki-laki 82,74 0,21
s. 2018 2019 2020 2021 2022

Perempuan 45,17 -0,01


p
.b
w

Perkembangan Indikator Dimensi Perkembangan Indikator Dimensi


w

Kesehatan Reproduksi, 2018–2022 Pemberdayaan, 2018–2022


//w

Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan


Perempuan, 2018–2022
0,287
s:

0,269 0,267 0,265

0,222 89,09
tp

81,82 81,82 79,63 80,00


ht

0,134
0,119 0,111
0,085 0,089
18,18 18,18 20,37 20,00
10,91
2018 2019 2020 2021 2022

MTF MHPK20
2018 2019 2020 2021 2022

Laki-laki Perempuan

Perkembangan Indikator Dimensi Pasar


Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tenaga Kerja, 2018–2022 Berpendidikan SMA ke atas, 2018–2022

83,04 56,35 56,59 55,60 55,46


82,06 81,52 81,35 82,74
52,32

50,12
46,36
43,3 44,59 43,36

47,17 47,96 48,20


45,18 45,17

2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022

TPAK Laki-laki TPAK Perempuan Laki-laki Perempuan

Profil Ketimpangan Gender Nasional dan Provinsi 65


KALIMANTAN UTARA
IKG 2022: 0,444
Rata-rata Pertumbuhan IKG 2018–2022: -1,98

Capaian Indikator Komponen Penyusun Perkembangan IKG, 2018–2022


IKG 2022
Rata-rata
Indikator Capaian Pertumbuhan
2018–2022 (%)
0,497
(1) (2) (3)
0,481
MTF 0,056 -22,72
0,472
0,468
MHPK20 0,292 1,24

Laki-laki 88,57 2,58 0,444


Persentase Anggota Legislatif

id
Perempuan 11,43 -13,05

.
Laki-laki 47,27 1,02

go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 41,48 2,34

Tingkat Partisipasi Angkatan


Kerja (TPAK)
Laki-laki 83,67 0,56
s.
2018 2019 2020 2021 2022

Perempuan 49,3 -0,07


p
.b
w

Perkembangan Indikator Dimensi Perkembangan Indikator Dimensi


w

Kesehatan Reproduksi, 2018–2022 Pemberdayaan, 2018–2022


//w

Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan


Perempuan, 2018–2022
0,304 0,295 0,292
s:

0,278
0,267
88,57 85,71 88,57 88,57
80,00
tp
ht

0,157

0,101 0,100
0,080 20,00
0,056 11,43 14,29 11,43 11,43

2018 2019 2020 2021 2022

MTF MHPK20 2018 2019 2020 2021 2022

Laki-laki Perempuan

Perkembangan Indikator Dimensi Pasar


Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tenaga Kerja, 2018–2022 Berpendidikan SMA ke atas, 2018–2022

46,07 47,27
83,26 83,67 45,39 46,04
81,82 82,91 81,75 44,53

41,48
37,82 38,42 38,95 38,66

49,44 48,44 49,30


47,62
45,16

2018 2019 2020 2021 2022


2018 2019 2020 2021 2022
Laki-laki Perempuan
TPAK Laki-laki TPAK Perempuan

66 Indeks Ketimpangan Gender 2022


SULAWESI UTARA
IKG 2022: 0,444
Rata-rata Pertumbuhan IKG 2018–2022: -1,04

Capaian Indikator Komponen Penyusun Perkembangan IKG, 2018–2022


IKG 2022
Rata-rata
Indikator Capaian Pertumbuhan
2018–2022 (%) 0,463
(1) (2) (3)
0,453
MTF 0,114 -11,64
0,444
MHPK20 0,31 3,42 0,439

Laki-laki 70,45 1,39 0,431


Persentase Anggota Legislatif

id
Perempuan 29,55 -2,96

.
Laki-laki 46,22 1,25

go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 46,79 2,05

Tingkat Partisipasi Angkatan


Kerja (TPAK)
Laki-laki 80,77 0,13
s.2018 2019 2020 2021 2022

Perempuan 44,79 -0,21


p
.b
w

Perkembangan Indikator Dimensi Perkembangan Indikator Dimensi


w

Kesehatan Reproduksi, 2018–2022 Pemberdayaan, 2018–2022


//w

Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan


0,317
Perempuan, 2018–2022
0,310 0,310
0,297
s:

0,271
71,11 70,73 70,45 70,45
66,67
tp
ht

0,187
33,33
28,89 29,27 29,55 29,55
0,125
0,112 0,114
0,093

2018 2019 2020 2021 2022

MTF MHPK20 2018 2019 2020 2021 2022

Laki-laki Perempuan

Perkembangan Indikator Dimensi Pasar


Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tenaga Kerja, 2018–2022 Berpendidikan SMA ke atas, 2018–2022

45,95 45,88 45,80 46,22 82,06 80,52 80,77


43,98 80,34 78,98

45,77 45,72 46,79


44,83
43,14

45,16 45,14 45,68 44,72 44,79

2018 2019 2020 2021 2022


2018 2019 2020 2021 2022
TPAK Laki-laki TPAK Perempuan
Laki-laki Perempuan

Profil Ketimpangan Gender Nasional dan Provinsi 67


SULAWESI TENGAH
IKG 2022: 0,477
Rata-rata Pertumbuhan IKG 2018–2022: -2,32

Capaian Indikator Komponen Penyusun Perkembangan IKG, 2018–2022


IKG 2022
Rata-rata
Indikator Capaian Pertumbuhan
2018–2022 (%) 0,524
0,518 0,520
(1) (2) (3)
MTF 0,172 -16,45
0,497
MHPK20 0,355 4,83

Laki-laki 71,11 -1,51 0,477


Persentase Anggota Legislatif

id
Perempuan 28,89 4,27

.
Laki-laki 36,58 -0,83

go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 34,48 1,51

Tingkat Partisipasi Angkatan


Kerja (TPAK)
Laki-laki 85,83 0,25
s.
2018 2019 2020 2021 2022

Perempuan 53,71 -0,09


p
.b
w

Perkembangan Indikator Dimensi Perkembangan Indikator Dimensi


w

Kesehatan Reproduksi, 2018–2022 Pemberdayaan, 2018–2022


//w

Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan


Perempuan, 2018–2022
0,355
0,353
s:

75,56 75,56 73,33 72,73 71,11


0,345 0,281 0,346
0,334
tp

0,254
0,294 0,217
ht

0,172
26,67 27,27 28,89
24,44 24,44

2018 2019 2020 2021 2022

MTF MHPK20 2018 2019 2020 2021 2022

Laki-laki Perempuan

Perkembangan Indikator Dimensi Pasar


Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tenaga Kerja, 2018–2022 Berpendidikan SMA ke atas, 2018–2022

84,98 84,65 85,82 84,78 85,83


39,05 39,75
37,82 37,55 36,58

33,54 34,48
32,47 33,34
53,91 53,71 29,87
52,50 52,17
50,33

2018 2019 2020 2021 2022


2018 2019 2020 2021 2022
Laki-laki Perempuan
TPAK Laki-laki TPAK Perempuan

68 Indeks Ketimpangan Gender 2022


SULAWESI SELATAN
IKG 2022: 0,390
Rata-rata Pertumbuhan IKG 2018–2022: -5,64

Capaian Indikator Komponen Penyusun Perkembangan IKG, 2018–2022


IKG 2022
Rata-rata
Indikator Capaian Pertumbuhan
2018–2022 (%)
(1) (2) (3) 0,492
0,460
0,427
MTF 0,057 -23,90 0,410
0,390

MHPK20 0,293 0,87

Laki-laki 72,94 -2,57


Persentase Anggota Legislatif

id
Perempuan 27,06 9,17

.
Laki-laki 41,53 1,98

go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 38,38 4,03

Tingkat Partisipasi Angkatan


Kerja (TPAK)
Laki-laki 82,91 0,48
s. 2018 2019 2020 2021 2022

Perempuan 50,46 1,44


p
.b
w

Perkembangan Indikator Dimensi Perkembangan Indikator Dimensi


w

Kesehatan Reproduksi, 2018–2022 Pemberdayaan, 2018–2022


//w

Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan


Perempuan, 2018–2022
0,299 0,293
s:

0,283 0,291
0,274 80,95
72,29 71,60 74,12 72,94
tp
ht

0,170
0,134 28,40
27,71 25,88 27,06
0,095 19,05
0,075
0,057

2018 2019 2020 2021 2022

MTF MHPK20 2018 2019 2020 2021 2022

Laki-laki Perempuan

Perkembangan Indikator Dimensi Pasar


Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tenaga Kerja, 2018–2022 Berpendidikan SMA ke atas, 2018–2022

40,79 41,73 41,53


82,91 40,63
81,33 81,72 81,03 38,40
79,66

38,38
36,34 35,35
34,87
32,77

49,42 50,46
47,65 47,01 48,16

2018 2019 2020 2021 2022


2018 2019 2020 2021 2022
Laki-laki Perempuan
TPAK Laki-laki TPAK Perempuan

Profil Ketimpangan Gender Nasional dan Provinsi 69


SULAWESI TENGGARA
IKG 2022: 0,490
Rata-rata Pertumbuhan IKG 2018–2022: -3,92

Capaian Indikator Komponen Penyusun Perkembangan IKG, 2018–2022


IKG 2022
Rata-rata
Indikator Capaian Pertumbuhan
2018–2022 (%)
(1) (2) (3) 0,575
0,565
MTF 0,172 -24,38 0,559
0,554

MHPK20 0,338 -1,77

Laki-laki 80,00 -0,56


Persentase Anggota Legislatif

id
Perempuan 20,00 2,41 0,490

.
Laki-laki 42,12 -1,68

go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 38,11 0,49

Tingkat Partisipasi Angkatan


Kerja (TPAK)
Laki-laki 82,91 -0,32
s.
2018 2019 2020 2021 2022
Perempuan 54,94 -0,32
p
.b
w

Perkembangan Indikator Dimensi Perkembangan Indikator Dimensi


w

Kesehatan Reproduksi, 2018–2022 Pemberdayaan, 2018–2022


//w

Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan


Perempuan, 2018–2022
0,526
s:

0,462 0,456 0,443 81,82 82,22 80,95 80,00 80,00


tp

0,338

0,363
ht

0,345 0,335 0,339

0,172
18,18 17,78 19,05 20,00 20,00

2018 2019 2020 2021 2022

MTF MHPK20 2018 2019 2020 2021 2022

Laki-laki Perempuan

Perkembangan Indikator Dimensi Pasar


Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tenaga Kerja, 2018–2022 Berpendidikan SMA ke atas, 2018–2022

47,02
83,97 83,38 83,80 84,08 45,08 45,47
82,91 43,10 42,12

39,1 38,11
37,37 37,08 36,18
55,65 54,98 56,02 56,27 54,94

2018 2019 2020 2021 2022


2018 2019 2020 2021 2022
Laki-laki Perempuan
TPAK Laki-laki TPAK Perempuan

70 Indeks Ketimpangan Gender 2022


GORONTALO
IKG 2022: 0,411
Rata-rata Pertumbuhan IKG 2018–2022: -3,40

Capaian Indikator Komponen Penyusun Perkembangan IKG, 2018–2022


IKG 2022
Rata-rata
Indikator Capaian Pertumbuhan
2018–2022 (%)
0,472
(1) (2) (3)
0,457 0,456
MTF 0,071 -23,47
0,443
MHPK20 0,349 4,56

Laki-laki 73,33 0,77


Persentase Anggota Legislatif

id
Perempuan 26,67 -1,98 0,411

.
Laki-laki 31,02 3,18

go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 34,65 3,50

Tingkat Partisipasi Angkatan


Kerja (TPAK)
Laki-laki 85,3 0,31
s. 2018 2019 2020 2021 2022
Perempuan 52,64 0,47
p
.b
w

Perkembangan Indikator Dimensi Perkembangan Indikator Dimensi


w

Kesehatan Reproduksi, 2018–2022 Pemberdayaan, 2018–2022


//w

Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan


Perempuan, 2018–2022
s:

0,349
0,330 0,331
0,315 73,33 73,33 73,33 73,33
0,292 71,11
tp
ht

0,207
28,89 26,67 26,67 26,67 26,67
0,140 0,138
0,116
0,071

2018 2019 2020 2021 2022

MTF MHPK20 2018 2019 2020 2021 2022

Laki-laki Perempuan

Perkembangan Indikator Dimensi Pasar


Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tenaga Kerja, 2018–2022 Berpendidikan SMA ke atas, 2018–2022

84,24 84,77 85,30


83,02 81,60 35,11 34,89 34,65
32,99
30,2
31,68 31,02
30,26 29,75
27,37
51,66 52,64
50,03 49,95 50,41

2018 2019 2020 2021 2022


2018 2019 2020 2021 2022
Laki-laki Perempuan
TPAK Laki-laki TPAK Perempuan

Profil Ketimpangan Gender Nasional dan Provinsi 71


SULAWESI BARAT
IKG 2022: 0,510
Rata-rata Pertumbuhan IKG 2018–2022: -1,37

Capaian Indikator Komponen Penyusun Perkembangan IKG, 2018–2022


IKG 2022
Rata-rata
Indikator Capaian Pertumbuhan
2018–2022 (%) 0,554
(1) (2) (3)
0,543 0,543
0,539
MTF 0,131 -19,89

MHPK20 0,366 2,62

Laki-laki 88,64 1,90 0,510


Persentase Anggota Legislatif

id
Perempuan 11,36 -10,60

.
Laki-laki 38,03 3,94

go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 32,75 3,25

Tingkat Partisipasi Angkatan


Kerja (TPAK)
Laki-laki 87,71 0,93
s.
2018 2019 2020 2021 2022

Perempuan 58,22 1,92


p
.b
w

Perkembangan Indikator Dimensi Perkembangan Indikator Dimensi


w

Kesehatan Reproduksi, 2018–2022 Pemberdayaan, 2018–2022


//w

Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan


Perempuan, 2018–2022
0,368 0,362 0,362 0,366
s:

0,330
88,89 88,89 88,89 88,64
82,22
tp

0,318
ht

0,227
0,213 0,204

0,131
17,78
11,11 11,11 11,11 11,36

2018 2019 2020 2021 2022


2018 2019 2020 2021 2022
MTF MHPK20
Laki-laki Perempuan

Perkembangan Indikator Dimensi Pasar


Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tenaga Kerja, 2018–2022 Berpendidikan SMA ke atas, 2018–2022

38,03
35,98
86,82 86,10 87,71 34,39 34,44
84,52 85,29
32,58

32,75
30,57 31,03
28,82 28,91
58,22
53,96 55,02 54,38
52,86

2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022

Laki-laki Perempuan
TPAK Laki-laki TPAK Perempuan

72 Indeks Ketimpangan Gender 2022


MALUKU
IKG 2022: 0,527
Rata-rata Pertumbuhan IKG 2018–2022: -0,24

Capaian Indikator Komponen Penyusun Perkembangan IKG, 2018–2022


IKG 2022
Rata-rata
Indikator Capaian Pertumbuhan
2018–2022 (%) 0,547

(1) (2) (3)


MTF 0,535 -5,40
0,534
0,532
MHPK20 0,212 1,47
0,527
Laki-laki 77,78 1,48
Persentase Anggota Legislatif 0,521

id
Perempuan 22,22 -4,46

.
Laki-laki 51,49 0,47

go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 48,71 1,71

Tingkat Partisipasi Angkatan


Kerja (TPAK)
Laki-laki 78,33 0,27
s. 2018 2019 2020 2021 2022

Perempuan 52,47 1,19


p
.b
w

Perkembangan Indikator Dimensi Perkembangan Indikator Dimensi


w

Kesehatan Reproduksi, 2018–2022 Pemberdayaan, 2018–2022


//w

Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan


Perempuan, 2018–2022
s:

76,74 76,74 76,74 77,78


73,33
tp

0,668
0,608
0,576
0,549 0,535
ht

0,254 0,238
0,200 0,204 0,212
26,67
23,26 23,26 23,26 22,22

2018 2019 2020 2021 2022


2018 2019 2020 2021 2022
MTF MHPK20
Laki-laki Perempuan

Perkembangan Indikator Dimensi Pasar


Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tenaga Kerja, 2018–2022 Berpendidikan SMA ke atas, 2018–2022

53,36 53,05
50,54 51,50 51,49
77,50 77,28 77,66 78,33
76,49

48,77 49,64 49,42 48,71


45,51

53,52 53,71 52,47


50,05 50,50

2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022

TPAK Laki-laki TPAK Perempuan Laki-laki Perempuan

Profil Ketimpangan Gender Nasional dan Provinsi 73


MALUKU UTARA
IKG 2022: 0,534
Rata-rata Pertumbuhan IKG 2018–2022: -1,44

Capaian Indikator Komponen Penyusun Perkembangan IKG, 2018–2022


IKG 2022
Rata-rata
Indikator Capaian Pertumbuhan
2018–2022 (%) 0,566
(1) (2) (3)
MTF 0,393 -10,52
0,547
MHPK20 0,319 4,55 0,544
0,541

Laki-laki 71,11 -2,76 0,534


Persentase Anggota Legislatif

id
Perempuan 28,89 9,02

.
Laki-laki 44,94 1,07

go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 40,03 3,96

Tingkat Partisipasi Angkatan


Kerja (TPAK)
Laki-laki 82,29 0,43
s.
2018 2019 2020 2021 2022

Perempuan 46,87 -1,56


p
.b
w

Perkembangan Indikator Dimensi Perkembangan Indikator Dimensi


w

Kesehatan Reproduksi, 2018–2022 Pemberdayaan, 2018–2022


//w

Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan


Perempuan, 2018–2022
0,613
s:

79,55
tp

0,451 73,33 73,33 73,33 71,11


0,426 0,410
0,319
ht

0,393

0,304 0,322 0,316


0,267
26,67 26,67 26,67 28,89
20,45

2018 2019 2020 2021 2022

MTF MHPK20 2018 2019 2020 2021 2022

Laki-laki Perempuan

Perkembangan Indikator Dimensi Pasar


Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tenaga Kerja, 2018–2022 Berpendidikan SMA ke atas, 2018–2022

82,29 45,36 44,94


80,88 81,63 81,30 81,22 43,06 43,43 42,82

40,03
37,16
34,27 35,03 35,05

49,92
47,79 46,57 47,57 46,87

2018 2019 2020 2021 2022


2018 2019 2020 2021 2022
Laki-laki Perempuan
TPAK Laki-laki TPAK Perempuan

74 Indeks Ketimpangan Gender 2022


PAPUA BARAT
IKG 2022: 0,537
Rata-rata Pertumbuhan IKG 2018–2022: -2,49

Capaian Indikator Komponen Penyusun Perkembangan IKG, 2018–2022


IKG 2022
Rata-rata
Indikator Capaian Pertumbuhan
2018–2022 (%) 0,594

(1) (2) (3)


MTF 0,302 -7,19

MHPK20 0,298 7,28


0,543
0,537
Laki-laki 85,71 -2,45 0,527 0,527
Persentase Anggota Legislatif

id
Perempuan 14,29 27,78

.
Laki-laki 56,54 0,84

go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 49,02 2,53

Tingkat Partisipasi Angkatan


Kerja (TPAK)
Laki-laki 80,88 0,05
s. 2018 2019 2020 2021 2022

Perempuan 54,63 1,17


p
.b
w

Perkembangan Indikator Dimensi Perkembangan Indikator Dimensi


w

Kesehatan Reproduksi, 2018–2022 Pemberdayaan, 2018–2022


//w

Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan


Perempuan, 2018–2022
0,407
s:

94,64
0,322 0,298 85,71 85,71 85,71 85,71
tp

0,270 0,278
0,302
0,288 0,287
ht

0,275
0,225

14,29 14,29 14,29 14,29


5,36
2018 2019 2020 2021 2022

MTF MHPK20 2018 2019 2020 2021 2022

Laki-laki Perempuan

Perkembangan Indikator Dimensi Pasar


Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tenaga Kerja, 2018–2022 Berpendidikan SMA ke atas, 2018–2022

80,71 80,66 80,36 80,53 80,88 58,61


56,65 57,48 56,54
54,68

47,32 49,02
57,27 58,78 46,65
44,35 45,03
53,03 54,63
52,15

2018 2019 2020 2021 2022


2018 2019 2020 2021 2022
Laki-laki Perempuan
TPAK Laki-laki TPAK Perempuan

Profil Ketimpangan Gender Nasional dan Provinsi 75


PAPUA
IKG 2022: 0,515
Rata-rata Pertumbuhan IKG 2018–2022: -1,63

Capaian Indikator Komponen Penyusun Perkembangan IKG, 2018–2022


IKG 2022
Rata-rata
Indikator Capaian Pertumbuhan
2018–2022 (%)
(1) (2) (3) 0,551
0,550
MTF 0,282 -12,36

MHPK20 0,278 0,83 0,532


0,535

Laki-laki 84,06 0,13


Persentase Anggota Legislatif

id
Perempuan 15,94 -0,65 0,515

.
Laki-laki 38,8 1,43

go
Persentase Penduduk
Berpendidikan SMA ke atas Perempuan 30,8 4,90

Tingkat Partisipasi Angkatan


Kerja (TPAK)
Laki-laki 85,49 -0,28
s.
2018 2019 2020 2021 2022
Perempuan 69,09 -0,51
p
.b
w

Perkembangan Indikator Dimensi Perkembangan Indikator Dimensi


w

Kesehatan Reproduksi, 2018–2022 Pemberdayaan, 2018–2022


//w

Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan


Perempuan, 2018–2022
s:

0,478
87,27 85,45 85,45
83,64 84,06
tp

0,391 0,383
0,348
0,278
ht

0,282
0,269 0,257 0,263
0,246

16,36 14,55 14,55 15,94


12,73

2018 2019 2020 2021 2022

MTF MHPK20 2018 2019 2020 2021 2022

Laki-laki Perempuan

Perkembangan Indikator Dimensi Pasar


Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tenaga Kerja, 2018–2022 Berpendidikan SMA ke atas, 2018–2022

86,44 85,99 86,41 85,49


79,84 38,81 38,80
36,66 35,96 36,70
70,53 69,10 69,09
66,72
63,47

30,8
28,86
26,98 26,44
25,44

2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022

TPAK Laki-laki TPAK Perempuan Laki-laki Perempuan

76 Indeks Ketimpangan Gender 2022


. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Profil Ketimpangan Gender Nasional dan Provinsi 77


ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
6. Lampiran

6. 06
Lampiran

id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Lampiran
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
Lampiran 1. Indeks Ketimpangan Gender menurut Provinsi, 2018–2022

Tahun
Kode Provinsi
2018 2019 2020 2021 2022

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


1100 ACEH 0,503 0,528 0,514 0,503 0,504
1200 SUMATERA UTARA 0,465 0,484 0,468 0,445 0,442
1300 SUMATERA BARAT 0,447 0,527 0,503 0,455 0,430
1400 RIAU 0,497 0,523 0,503 0,477 0,473
1500 JAMBI 0,561 0,575 0,558 0,554 0,540
1600 SUMATERA SELATAN 0,528 0,531 0,521 0,520 0,517
1700 BENGKULU 0,550 0,544 0,523 0,520 0,478
1800 LAMPUNG 0,504 0,494 0,474 0,458 0,456

1900 KEP. BANGKA BELITUNG 0,587 0,585 0,559 0,527 0,497

id
2100 KEPULAUAN RIAU 0,386 0,414 0,416 0,387 0,395

.
go
3100 DKI JAKARTA 0,300 0,237 0,210 0,194 0,320
3200 JAWA BARAT 0,508 0,504 0,489 0,493 0,490
3300 JAWA TENGAH 0,389
p s.0,376 0,370 0,377 0,371
3400 D I YOGYAKARTA 0,220 0,243 0,149 0,250 0,240
.b

3500 JAWA TIMUR 0,483 0,476 0,449 0,460 0,440


3600 BANTEN 0,491 0,503 0,484 0,475 0,478
w

5100 BALI 0,262 0,237 0,305 0,265 0,321


w

5200 NUSA TENGGARA BARAT 0,577 0,668 0,665 0,653 0,648


//w

5300 NUSA TENGGARA TIMUR 0,511 0,481 0,471 0,437 0,436


s:

6100 KALIMANTAN BARAT 0,582 0,566 0,558 0,547 0,522


tp

6200 KALIMANTAN TENGAH 0,565 0,541 0,547 0,537 0,526


ht

6300 KALIMANTAN SELATAN 0,540 0,529 0,528 0,525 0,514

6400 KALIMANTAN TIMUR 0,497 0,477 0,467 0,436 0,443

6500 KALIMANTAN UTARA 0,481 0,497 0,468 0,472 0,444

7100 SULAWESI UTARA 0,463 0,453 0,431 0,439 0,444

7200 SULAWESI TENGAH 0,524 0,518 0,520 0,497 0,477

7300 SULAWESI SELATAN 0,492 0,460 0,427 0,410 0,390

7400 SULAWESI TENGGARA 0,575 0,565 0,559 0,554 0,490


7500 GORONTALO 0,472 0,457 0,456 0,443 0,411
7600 SULAWESI BARAT 0,539 0,554 0,543 0,543 0,510
8100 MALUKU 0,532 0,547 0,534 0,521 0,527
8200 MALUKU UTARA 0,566 0,544 0,547 0,541 0,534
9100 PAPUA BARAT 0,594 0,543 0,527 0,527 0,537
9400 PAPUA 0,550 0,551 0,532 0,535 0,515
0000 INDONESIA 0,499 0,488 0,472 0,465 0,459

Lampiran 81
Lampiran 2. Indeks Ketimpangan Gender menurut Kabupaten/Kota, 2018–2022

Tahun
Kode Kabupaten/Kota
2018 2019 2020 2021 2022

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


1101 Simeulue 0,410 0,431 0,446 0,347 0,402
1102 Aceh Singkil 0,549 0,582 0,580 0,561 0,558
1103 Aceh Selatan 0,523 0,501 0,412 0,432 0,515
1104 Aceh Tenggara 0,533 0,559 0,548 0,509 0,543
1105 Aceh Timur 0,556 0,629 0,606 0,577 0,589
1106 Aceh Tengah 0,516 0,501 0,509 0,492 0,469
1107 Aceh Barat 0,555 0,554 0,490 0,470 0,296
1108 Aceh Besar 0,547 0,544 0,543 0,524 0,532
1109 Pidie 0,439 0,384 0,404 0,391 0,387
1110 Bireuen 0,552 0,520 0,513 0,523 0,503

id
1111 Aceh Utara 0,609 0,627 0,568 0,602 0,606
1112 Aceh Barat Daya 0,434 0,475 0,479 0,398 0,471

.
go
1113 Gayo Lues 0,560 0,619 0,609 0,628 0,617
1114 Aceh Tamiang 0,483 0,492 0,502 0,498 0,492
1115 Nagan Raya 0,528
p s.
0,515 0,468 0,514 0,476
1116 Aceh Jaya 0,701 0,520 0,542 0,400 0,478
.b

1117 Bener Meriah 0,549 0,608 0,601 0,549 0,576


1118 Pidie Jaya 0,577 0,556 0,594 0,517 0,501
w

1171 Kota Banda Aceh 0,202 0,329 0,185 0,233 0,244


w

1172 Kota Sabang 0,291 0,380 0,410 0,267 0,266


//w

1173 Kota Langsa 0,543 0,476 0,450 0,500 0,466


s:

1174 Kota Lhokseumawe 0,486 0,438 0,406 0,417 0,345


tp

1175 Kota Subulussalam 0,578 0,578 0,586 0,588 0,586


ht

1201 Nias 0,848 0,600 0,597 0,590 0,566

1202 Mandailing Natal 0,578 0,530 0,533 0,512 0,524

1203 Tapanuli Selatan 0,538 0,544 0,496 0,529 0,507

1204 Tapanuli Tengah 0,569 0,532 0,468 0,382 0,435


1205 Tapanuli Utara 0,408 0,447 0,421 0,438 0,427
1206 Toba 0,528 0,533 0,520 0,493 0,535
1207 Labuhan Batu 0,413 0,398 0,467 0,410 0,475
1208 Asahan 0,481 0,500 0,410 0,413 0,406
1209 Simalungun 0,479 0,498 0,513 0,472 0,479
1210 Dairi 0,400 0,396 0,445 0,395 0,416
1211 Karo 0,466 0,398 0,408 0,333 0,356
1212 Deli Serdang 0,427 0,448 0,406 0,418 0,412
1213 Langkat 0,534 0,491 0,407 0,408 0,424
1214 Nias Selatan 0,547 0,570 0,576 0,570 0,576
1215 Humbang Hasundutan 0,539 0,435 0,383 0,358 0,354
1216 Pakpak Bharat 0,793 0,410 0,299 0,277 0,342
1217 Samosir 0,379 0,361 0,320 0,287 0,265
1218 Serdang Bedagai 0,463 0,498 0,455 0,332 0,411
1219 Batu Bara 0,482 0,505 0,490 0,437 0,444
1220 Padang Lawas Utara 0,591 0,577 0,559 0,557 0,567
1221 Padang Lawas 0,631 0,617 0,627 0,612 0,594

82 Indeks Ketimpangan Gender 2022


Tahun
Kode Kabupaten/Kota
2018 2019 2020 2021 2022

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


1222 Labuhan Batu Selatan 0,558 0,593 0,563 0,533 0,514
1223 Labuhan Batu Utara 0,632 0,607 0,601 0,604 0,592
1224 Nias Utara 0,586 0,580 0,568 0,582 0,582
1225 Nias Barat 0,553 0,577 0,544 0,530 0,560
1271 Kota Sibolga 0,237 0,202 0,214 0,363 0,297
1272 Kota Tanjung Balai 0,435 0,442 0,272 0,199 0,374
1273 Kota Pematang Siantar 0,247 0,433 0,169 0,346 0,449
1274 Kota Tebing Tinggi 0,409 0,333 0,465 0,354 0,270
1275 Kota Medan 0,230 0,343 0,317 0,319 0,278
1276 Kota Binjai 0,330 0,386 0,180 0,268 0,278
1277 Kota Padangsidimpuan 0,457 0,448 0,193 0,348 0,286
1278 Kota Gunungsitoli 0,461 0,348 0,425 0,419 0,371

id
1301 Kepulauan Mentawai 0,849 0,854 0,855 0,851 0,850
1302 Pesisir Selatan 0,521 0,521 0,492 0,505 0,517

.
go
1303 Solok 0,484 0,476 0,449 0,480 0,403
1304 Sijunjung 0,528 0,501 0,516 0,527 0,501
1305 Tanah Datar 0,384
p s.0,416 0,387 0,312 0,305
1306 Padang Pariaman 0,475 0,791 0,778 0,750 0,763
.b

1307 Agam 0,392 0,408 0,384 0,359 0,239


w

1308 Lima Puluh Kota 0,396 0,536 0,441 0,549 0,496


w

1309 Pasaman 0,507 0,526 0,525 0,535 0,522


//w

1310 Solok Selatan 0,815 0,827 0,824 0,804 0,787

1311 Dharmasraya 0,536 0,570 0,566 0,553 0,528


s:

1312 Pasaman Barat 0,603 0,569 0,554 0,532 0,519


tp

1371 Kota Padang 0,180 0,192 0,200 0,320 0,171


ht

1372 Kota Solok 0,321 0,349 0,270 0,190 0,180

1373 Kota Sawah Lunto 0,232 0,168 0,285 0,184 0,223


1374 Kota Padang Panjang 0,057 0,230 0,153 0,192 0,153
1375 Kota Bukittinggi 0,355 0,194 0,273 0,236 0,156
1376 Kota Payakumbuh 0,186 0,173 0,279 0,325 0,295
1377 Kota Pariaman 0,289 0,185 0,377 0,331 0,286
1401 Kuantan Singingi 0,617 0,650 0,608 0,602 0,583
1402 Indragiri Hulu 0,562 0,630 0,636 0,616 0,622
1403 Indragiri Hilir 0,639 0,609 0,590 0,589 0,582
1404 Pelalawan 0,605 0,846 0,625 0,630 0,638
1405 Siak 0,550 0,591 0,599 0,535 0,539
1406 Kampar 0,520 0,560 0,531 0,499 0,528
1407 Rokan Hulu 0,571 0,617 0,603 0,554 0,590
1408 Bengkalis 0,531 0,534 0,494 0,478 0,452
1409 Rokan Hilir 0,633 0,584 0,571 0,553 0,517
1410 Kepulauan Meranti 0,516 0,536 0,491 0,482 0,498
1471 Kota Pekanbaru 0,337 0,249 0,231 0,292 0,149
1473 Kota Dumai 0,381 0,385 0,305 0,410 0,458
1501 Kerinci 0,526 0,592 0,592 0,568 0,571
1502 Merangin 0,865 0,863 0,857 0,669 0,673
1503 Sarolangun 0,615 0,626 0,603 0,594 0,574
1504 Batang Hari 0,580 0,558 0,520 0,522 0,521

Lampiran 83
Tahun
Kode Kabupaten/Kota
2018 2019 2020 2021 2022

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


1505 Muaro Jambi 0,575 0,620 0,616 0,581 0,579
1506 Tanjung Jabung Timur 0,556 0,578 0,539 0,561 0,548
1507 Tanjung Jabung Barat 0,577 0,575 0,553 0,517 0,538
1508 Tebo 0,593 0,677 0,646 0,649 0,631
1509 Bungo 0,602 0,617 0,609 0,593 0,568
1571 Kota Jambi 0,297 0,344 0,252 0,431 0,250
1572 Kota Sungai Penuh 0,754 0,748 0,794 0,788 0,791
1601 Ogan Komering Ulu 0,567 0,565 0,590 0,585 0,585
1602 Ogan Komering Ilir 0,582 0,591 0,578 0,578 0,569
1603 Muara Enim 0,596 0,562 0,565 0,564 0,569
1604 Lahat 0,565 0,538 0,508 0,528 0,513
1605 Musi Rawas 0,617 0,595 0,579 0,609 0,522

id
1606 Musi Banyuasin 0,575 0,629 0,605 0,612 0,602
1607 Banyu Asin 0,594 0,580 0,576 0,582 0,581

.
go
Ogan Komering Ulu
1608 0,595 0,591 0,603 0,595 0,592
Selatan
1609 Ogan Komering Ulu Timur 0,569 0,553
s. 0,549 0,543 0,546
1610 Ogan Ilir 0,598 0,540 0,536 0,567 0,566
p
1611 Empat Lawang 0,599 0,622 0,592 0,557 0,578
.b

1612 Penukal Abab Lematang Ilir 0,656 0,849 0,851 0,858 0,850
w

1613 Musi Rawas Utara 0,642 0,663 0,672 0,657 0,656


w

1671 Kota Palembang 0,381 0,433 0,451 0,391 0,403


//w

1672 Kota Prabumulih 0,445 0,386 0,391 0,382 0,406

1673 Kota Pagar Alam 0,454 0,500 0,447 0,466 0,455


s:

1674 Kota Lubuklinggau 0,419 0,451 0,404 0,425 0,292


tp

1701 Bengkulu Selatan 0,828 0,829 0,827 0,761 0,738


ht

1702 Rejang Lebong 0,533 0,520 0,469 0,537 0,460

1703 Bengkulu Utara 0,584 0,588 0,600 0,592 0,538


1704 Kaur 0,584 0,620 0,555 0,561 0,541
1705 Seluma 0,613 0,566 0,572 0,541 0,552
1706 Mukomuko 0,645 0,638 0,633 0,623 0,606
1707 Lebong 0,574 0,557 0,545 0,474 0,499
1708 Kepahiang 0,551 0,577 0,529 0,510 0,514
1709 Bengkulu Tengah 0,550 0,537 0,485 0,512 0,536
1771 Kota Bengkulu 0,336 0,443 0,412 0,464 0,328
1801 Lampung Barat 0,570 0,575 0,526 0,495 0,505
1802 Tanggamus 0,498 0,572 0,539 0,524 0,557
1803 Lampung Selatan 0,529 0,545 0,553 0,536 0,499
1804 Lampung Timur 0,433 0,467 0,365 0,482 0,481
1805 Lampung Tengah 0,573 0,520 0,436 0,472 0,391
1806 Lampung Utara 0,569 0,554 0,485 0,473 0,445
1807 Way Kanan 0,566 0,563 0,573 0,568 0,574
1808 Tulangbawang 0,472 0,464 0,495 0,498 0,492
1809 Pesawaran 0,496 0,515 0,498 0,452 0,498
1810 Pringsewu 0,317 0,383 0,376 0,395 0,275
1811 Mesuji 0,599 0,562 0,557 0,490 0,450
1812 Tulang Bawang Barat 0,535 0,586 0,561 0,572 0,497
1813 Pesisir Barat 0,593 0,636 0,620 0,602 0,597

84 Indeks Ketimpangan Gender 2022


Tahun
Kode Kabupaten/Kota
2018 2019 2020 2021 2022

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


1871 Kota Bandar Lampung 0,208 0,316 0,375 0,197 0,298
1872 Kota Metro 0,142 0,150 0,146 0,151 0,315
1901 Bangka 0,500 0,479 0,468 0,539 0,411
1902 Belitung 0,603 0,559 0,575 0,506 0,516
1903 Bangka Barat 0,579 0,528 0,421 0,488 0,421
1904 Bangka Tengah 0,560 0,565 0,512 0,550 0,545
1905 Bangka Selatan 0,643 0,621 0,605 0,573 0,597
1906 Belitung Timur 0,466 0,518 0,479 0,364 0,414
1971 Kota Pangkal Pinang 0,351 0,242 0,242 0,209 0,238
2101 Karimun 0,475 0,423 0,398 0,343 0,225
2102 Bintan 0,464 0,389 0,416 0,414 0,446
2103 Natuna 0,612 0,848 0,837 0,825 0,835

id
2104 Lingga 0,558 0,589 0,578 0,558 0,570
2105 Kepulauan Anambas 0,526 0,581 0,491 0,475 0,494

.
go
2171 Kota Batam 0,404 0,394 0,407 0,343 0,342
2172 Kota Tanjung Pinang 0,227 0,176 0,255 0,294 0,124
3101 Kep. Seribu 0,439
ps. 0,496 0,403 0,378 0,228
3171 Kota Jakarta Selatan 0,304 0,235 0,161 0,192 0,254
.b

3172 Kota Jakarta Timur 0,312 0,245 0,167 0,248 0,331


w

3173 Kota Jakarta Pusat 0,295 0,300 0,204 0,142 0,229


w

3174 Kota Jakarta Barat 0,217 0,232 0,261 0,186 0,385


//w

3175 Kota Jakarta Utara 0,287 0,177 0,320 0,191 0,198

3201 Bogor 0,571 0,579 0,575 0,580 0,588


s:

3202 Sukabumi 0,627 0,579 0,558 0,559 0,535


tp

3203 Cianjur 0,597 0,586 0,563 0,590 0,565


ht

3204 Bandung 0,469 0,513 0,485 0,499 0,522

3205 Garut 0,605 0,602 0,586 0,605 0,551


3206 Tasikmalaya 0,576 0,567 0,568 0,549 0,554
3207 Ciamis 0,547 0,515 0,512 0,519 0,510
3208 Kuningan 0,466 0,447 0,455 0,444 0,370
3209 Cirebon 0,481 0,468 0,439 0,455 0,476
3210 Majalengka 0,514 0,503 0,508 0,507 0,493
3211 Sumedang 0,491 0,473 0,451 0,482 0,484
3212 Indramayu 0,505 0,468 0,391 0,353 0,411
3213 Subang 0,545 0,545 0,551 0,539 0,517
3214 Purwakarta 0,532 0,529 0,519 0,546 0,532
3215 Karawang 0,526 0,506 0,477 0,504 0,485
3216 Bekasi 0,509 0,460 0,432 0,449 0,394
3217 Bandung Barat 0,542 0,558 0,558 0,543 0,564
3218 Pangandaran 0,433 0,521 0,435 0,478 0,463
3271 Kota Bogor 0,487 0,393 0,418 0,375 0,434
3272 Kota Sukabumi 0,492 0,450 0,465 0,400 0,343
3273 Kota Bandung 0,374 0,321 0,386 0,353 0,360
3274 Kota Cirebon 0,380 0,311 0,185 0,301 0,282
3275 Kota Bekasi 0,363 0,342 0,326 0,250 0,334
3276 Kota Depok 0,273 0,181 0,259 0,167 0,160
3277 Kota Cimahi 0,221 0,189 0,235 0,323 0,381

Lampiran 85
Tahun
Kode Kabupaten/Kota
2018 2019 2020 2021 2022

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


3278 Kota Tasikmalaya 0,485 0,478 0,453 0,473 0,482
3279 Kota Banjar 0,253 0,456 0,476 0,493 0,296
3301 Cilacap 0,414 0,407 0,380 0,395 0,404
3302 Banyumas 0,314 0,304 0,251 0,250 0,198
3303 Purbalingga 0,452 0,438 0,346 0,458 0,381
3304 Banjarnegara 0,419 0,434 0,224 0,301 0,301
3305 Kebumen 0,395 0,400 0,416 0,359 0,349
3306 Purworejo 0,457 0,351 0,335 0,398 0,356
3307 Wonosobo 0,507 0,594 0,536 0,549 0,503
3308 Magelang 0,421 0,413 0,408 0,429 0,453
3309 Boyolali 0,436 0,312 0,323 0,279 0,363
3310 Klaten 0,397 0,294 0,415 0,391 0,229

id
3311 Sukoharjo 0,123 0,201 0,203 0,155 0,260
3312 Wonogiri 0,422 0,403 0,448 0,372 0,383

.
go
3313 Karanganyar 0,293 0,170 0,318 0,352 0,374
3314 Sragen 0,449 0,455 0,452 0,474 0,481
3315 Grobogan 0,296
p s.
0,371 0,284 0,292 0,476
3316 Blora 0,438 0,261 0,371 0,294 0,277
.b

3317 Rembang 0,325 0,427 0,421 0,393 0,261


w

3318 Pati 0,374 0,374 0,402 0,308 0,303


w

3319 Kudus 0,313 0,239 0,295 0,367 0,367


//w

3320 Jepara 0,480 0,449 0,291 0,356 0,398

3321 Demak 0,359 0,414 0,243 0,453 0,390


s:

3322 Semarang 0,464 0,381 0,405 0,387 0,357


tp

3323 Temanggung 0,400 0,374 0,336 0,202 0,390


ht

3324 Kendal 0,328 0,188 0,291 0,329 0,211

3325 Batang 0,436 0,401 0,484 0,444 0,406


3326 Pekalongan 0,352 0,193 0,245 0,195 0,195
3327 Pemalang 0,460 0,387 0,370 0,441 0,425
3328 Tegal 0,425 0,400 0,371 0,233 0,312
3329 Brebes 0,401 0,455 0,358 0,426 0,453
3371 Kota Magelang 0,132 0,173 0,236 0,123 0,259
3372 Kota Surakarta 0,122 0,166 0,137 0,128 0,147
3373 Kota Salatiga 0,123 0,156 0,166 0,149 0,133
3374 Kota Semarang 0,245 0,173 0,157 0,142 0,266
3375 Kota Pekalongan 0,147 0,260 0,367 0,294 0,208
3376 Kota Tegal 0,247 0,206 0,199 0,206 0,193
3401 Kulon Progo 0,304 0,255 0,129 0,253 0,183
3402 Bantul 0,231 0,318 0,194 0,235 0,321
3403 Gunung Kidul 0,314 0,200 0,220 0,298 0,315
3404 Sleman 0,116 0,151 0,111 0,216 0,118
3471 Kota Yogyakarta 0,099 0,162 0,166 0,268 0,244
3501 Pacitan 0,434 0,492 0,517 0,470 0,451
3502 Ponorogo 0,316 0,377 0,348 0,358 0,394
3503 Trenggalek 0,469 0,461 0,422 0,455 0,497
3504 Tulungagung 0,223 0,376 0,208 0,361 0,375
3505 Blitar 0,406 0,382 0,348 0,287 0,355

86 Indeks Ketimpangan Gender 2022


Tahun
Kode Kabupaten/Kota
2018 2019 2020 2021 2022

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


3506 Kediri 0,355 0,311 0,363 0,349 0,378
3507 Malang 0,436 0,478 0,475 0,422 0,402
3508 Lumajang 0,542 0,503 0,436 0,482 0,472
3509 Jember 0,492 0,454 0,503 0,487 0,488
3510 Banyuwangi 0,408 0,423 0,352 0,326 0,236
3511 Bondowoso 0,612 0,591 0,538 0,499 0,526
3512 Situbondo 0,480 0,497 0,424 0,465 0,474
3513 Probolinggo 0,572 0,568 0,532 0,527 0,485
3514 Pasuruan 0,515 0,536 0,530 0,537 0,531
3515 Sidoarjo 0,348 0,398 0,303 0,255 0,301
3516 Mojokerto 0,441 0,443 0,346 0,402 0,349
3517 Jombang 0,378 0,439 0,345 0,422 0,399

id
3518 Nganjuk 0,442 0,421 0,357 0,402 0,382
3519 Madiun 0,440 0,324 0,369 0,354 0,401

.
go
3520 Magetan 0,404 0,389 0,351 0,390 0,192
3521 Ngawi 0,318 0,454 0,422 0,381 0,150
3522 Bojonegoro 0,541
p s. 0,491 0,424 0,443 0,439
3523 Tuban 0,508 0,511 0,501 0,494 0,417
.b

3524 Lamongan 0,451 0,473 0,442 0,423 0,272


w

3525 Gresik 0,419 0,421 0,418 0,404 0,407


w

3526 Bangkalan 0,846 0,636 0,591 0,606 0,594


//w

3527 Sampang 0,681 0,617 0,612 0,618 0,595

3528 Pamekasan 0,622 0,640 0,627 0,660 0,644


s:

3529 Sumenep 0,677 0,628 0,598 0,596 0,570


tp

3571 Kota Kediri 0,232 0,244 0,174 0,117 0,109


ht

3572 Kota Blitar 0,250 0,317 0,334 0,199 0,194

3573 Kota Malang 0,203 0,347 0,155 0,136 0,350


3574 Kota Probolinggo 0,262 0,261 0,265 0,269 0,236
3575 Kota Pasuruan 0,459 0,306 0,308 0,378 0,418
3576 Kota Mojokerto 0,108 0,190 0,140 0,170 0,156
3577 Kota Madiun 0,057 0,274 0,273 0,094 0,093
3578 Kota Surabaya 0,309 0,279 0,160 0,206 0,230
3579 Kota Batu 0,329 0,411 0,402 0,267 0,310
3601 Pandeglang 0,624 0,605 0,580 0,583 0,573
3602 Lebak 0,617 0,635 0,605 0,626 0,616
3603 Tangerang 0,477 0,499 0,486 0,457 0,433
3604 Serang 0,553 0,572 0,563 0,554 0,560
3671 Kota Tangerang 0,266 0,342 0,279 0,311 0,324
3672 Kota Cilegon 0,456 0,447 0,338 0,354 0,443
3673 Kota Serang 0,546 0,549 0,508 0,521 0,544
3674 Kota Tangerang Selatan 0,303 0,223 0,171 0,155 0,170
5101 Jembrana 0,255 0,252 0,365 0,320 0,206
5102 Tabanan 0,240 0,168 0,236 0,148 0,180
5103 Badung 0,216 0,149 0,142 0,130 0,118
5104 Gianyar 0,238 0,306 0,216 0,204 0,193
5105 Klungkung 0,176 0,157 0,149 0,193 0,198
5106 Bangli 0,284 0,389 0,362 0,261 0,257

Lampiran 87
Tahun
Kode Kabupaten/Kota
2018 2019 2020 2021 2022

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


5107 Karangasem 0,479 0,342 0,401 0,297 0,358
5108 Buleleng 0,306 0,384 0,405 0,421 0,462
5171 Kota Denpasar 0,313 0,271 0,348 0,212 0,303
5201 Lombok Barat 0,572 0,570 0,598 0,574 0,549
5202 Lombok Tengah 0,610 0,621 0,629 0,597 0,601
5203 Lombok Timur 0,616 0,614 0,609 0,584 0,568
5204 Sumbawa 0,576 0,501 0,413 0,315 0,432
5205 Dompu 0,570 0,595 0,549 0,551 0,537
5206 Bima 0,534 0,587 0,601 0,587 0,589
5207 Sumbawa Barat 0,845 0,566 0,564 0,561 0,545
5208 Lombok Utara n/a 0,619 0,569 0,567 0,560
5271 Kota Mataram 0,492 0,445 0,424 0,423 0,476

id
5272 Kota Bima 0,477 0,485 0,458 0,495 0,480
5301 Sumba Barat 0,414 0,429 0,406 0,441 0,417

.
go
5302 Sumba Timur 0,535 0,492 0,466 0,433 0,464
5303 Kupang 0,531 0,531 0,550 0,515 0,482
5304 Timor Tengah Selatan 0,477
p s.
0,523 0,538 0,500 0,475
5305 Timor Tengah Utara 0,513 0,806 0,797 0,506 0,544
.b

5306 Belu 0,442 0,453 0,481 0,362 0,399


w

5307 Alor 0,564 0,574 0,565 0,531 0,551


w

5308 Lembata 0,775 0,693 0,713 0,723 0,740


//w

5309 Flores Timur 0,754 0,486 0,503 0,532 0,395

5310 Sikka 0,364 0,335 0,413 0,328 0,357


s:

5311 Ende 0,437 0,454 0,407 0,363 0,373


tp

5312 Ngada 0,289 0,372 0,346 0,263 0,297


ht

5313 Manggarai 0,512 0,461 0,500 0,454 0,454

5314 Rote Ndao 0,611 0,845 0,836 0,813 0,815


5315 Manggarai Barat 0,628 0,584 0,577 0,481 0,499
5316 Sumba Tengah 0,817 0,809 0,807 0,751 0,758
5317 Sumba Barat Daya 0,829 0,535 0,540 0,467 0,487
5318 Nagekeo 0,732 0,645 0,738 0,736 0,698
5319 Manggarai Timur 0,660 0,647 0,648 0,610 0,611
5320 Sabu Raijua 0,588 0,546 0,500 0,524 0,534
5321 Malaka 0,487 0,485 0,462 0,382 0,506
5371 Kota Kupang 0,406 0,440 0,344 0,421 0,335
6101 Sambas 0,539 0,535 0,531 0,474 0,413
6102 Bengkayang 0,572 0,533 0,524 0,459 0,445
6103 Landak 0,580 0,558 0,532 0,540 0,521
6104 Mempawah 0,566 0,567 0,570 0,546 0,567
6105 Sanggau 0,602 0,580 0,581 0,554 0,563
6106 Ketapang 0,609 0,671 0,674 0,605 0,642
6107 Sintang 0,611 0,612 0,592 0,587 0,585
6108 Kapuas Hulu 0,576 0,620 0,586 0,619 0,574
6109 Sekadau 0,678 0,675 0,668 0,676 0,659
6110 Melawi 0,659 0,603 0,603 0,594 0,563
6111 Kayong Utara 0,687 0,856 0,853 0,859 0,855
6112 Kubu Raya 0,600 0,544 0,526 0,541 0,515

88 Indeks Ketimpangan Gender 2022


Tahun
Kode Kabupaten/Kota
2018 2019 2020 2021 2022

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


6171 Kota Pontianak 0,440 0,314 0,454 0,425 0,339
6172 Kota Singkawang 0,352 0,327 0,321 0,354 0,321
6201 Kotawaringin Barat 0,531 0,554 0,554 0,518 0,527
6202 Kotawaringin Timur 0,580 0,563 0,582 0,555 0,507
6203 Kapuas 0,570 0,542 0,565 0,585 0,576
6204 Barito Selatan 0,584 0,555 0,566 0,550 0,558
6205 Barito Utara 0,550 0,569 0,559 0,558 0,522
6206 Sukamara 0,530 0,550 0,535 0,518 0,544
6207 Lamandau 0,659 0,549 0,523 0,564 0,532
6208 Seruyan 0,588 0,600 0,622 0,601 0,575
6209 Katingan 0,598 0,637 0,610 0,600 0,570
6210 Pulang Pisau 0,546 0,554 0,558 0,532 0,544

id
6211 Gunung Mas 0,582 0,573 0,560 0,553 0,549
6212 Barito Timur 0,573 0,554 0,540 0,508 0,489

.
go
6213 Murung Raya 0,616 0,622 0,624 0,628 0,618
6271 Kota Palangka Raya 0,427 0,430 0,432 0,437 0,429
6301 Tanah Laut 0,559
p s. 0,532 0,517 0,483 0,481
6302 Kotabaru 0,576 0,577 0,584 0,588 0,597
.b

6303 Banjar 0,540 0,528 0,509 0,504 0,498


w

6304 Barito Kuala 0,547 0,530 0,553 0,483 0,509


w

6305 Tapin 0,596 0,610 0,605 0,586 0,581


//w

6306 Hulu Sungai Selatan 0,527 0,566 0,564 0,567 0,497

6307 Hulu Sungai Tengah 0,521 0,489 0,521 0,436 0,482


s:

6308 Hulu Sungai Utara 0,560 0,531 0,518 0,494 0,445


tp

6309 Tabalong 0,531 0,514 0,523 0,529 0,504


ht

6310 Tanah Bumbu 0,592 0,582 0,591 0,573 0,570

6311 Balangan 0,601 0,567 0,581 0,579 0,555


6371 Kota Banjarmasin 0,391 0,368 0,356 0,459 0,422
6372 Kota Banjar Baru 0,267 0,481 0,409 0,436 0,405
6401 Paser 0,552 0,504 0,549 0,511 0,528
6402 Kutai Barat 0,513 0,574 0,484 0,501 0,490
6403 Kutai Kartanegara 0,571 0,540 0,556 0,511 0,540
6404 Kutai Timur 0,520 0,561 0,530 0,518 0,552
6405 Berau 0,487 0,523 0,493 0,467 0,380
6409 Penajam Paser Utara 0,589 0,550 0,438 0,572 0,527
6411 Mahakam Ulu 0,465 0,509 0,406 0,449 0,421
6471 Kota Balikpapan 0,168 0,300 0,297 0,246 0,344
6472 Kota Samarinda 0,411 0,320 0,311 0,222 0,197
6474 Kota Bontang 0,261 0,253 0,235 0,348 0,253
6501 Malinau 0,551 0,544 0,480 0,515 0,511
6502 Bulungan 0,597 0,481 0,457 0,439 0,453
6503 Tana Tidung 0,605 0,576 0,536 0,472 0,496
6504 Nunukan 0,521 0,458 0,464 0,429 0,370
6571 Kota Tarakan 0,443 0,372 0,344 0,410 0,244
7101 Bolaang Mongondow 0,559 0,526 0,515 0,496 0,538
7102 Minahasa 0,416 0,269 0,314 0,326 0,368
7103 Kepulauan Sangihe 0,469 0,525 0,535 0,495 0,508

Lampiran 89
Tahun
Kode Kabupaten/Kota
2018 2019 2020 2021 2022

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


7104 Kepulauan Talaud 0,579 0,542 0,481 0,454 0,499
7105 Minahasa Selatan 0,481 0,474 0,432 0,419 0,447
7106 Minahasa Utara 0,511 0,469 0,509 0,543 0,504
Bolaang Mongondow
7107 0,517 0,504 0,465 0,412 0,511
Utara
7108 Siau Tagulandang Biaro 0,437 0,442 0,424 0,369 0,445
7109 Minahasa Tenggara 0,496 0,504 0,391 0,466 0,501
Bolaang Mongondow
7110 0,608 0,577 0,537 0,540 0,521
Selatan
Bolaang Mongondow
7111 0,555 0,560 0,483 0,549 0,498
Timur
7171 Kota Manado 0,344 0,327 0,167 0,360 0,208
7172 Kota Bitung 0,467 0,416 0,480 0,479 0,369
7173 Kota Tomohon 0,150 0,167 0,162 0,172 0,215

id
7174 Kota Kotamobagu 0,413 0,463 0,423 0,358 0,237
7201 Banggai Kepulauan 0,585 0,572 0,544 0,558 0,560

.
go
7202 Banggai 0,529 0,525 0,522 0,501 0,463
7203 Morowali 0,535 0,574 0,568 0,601 0,581
7204 Poso 0,534
s.
0,420 0,521 0,383 0,445
7205 Donggala 0,633 0,571 0,571 0,576 0,559
p
.b

7206 Toli-Toli 0,531 0,516 0,480 0,537 0,458


7207 Buol 0,491 0,540 0,517 0,446 0,454
w

7208 Parigi Moutong 0,566 0,561 0,589 0,547 0,538


w

7209 Tojo Una-Una 0,578 0,604 0,614 0,598 0,603


//w

7210 Sigi 0,598 0,548 0,560 0,502 0,470


7211 Banggai Laut 0,651 0,621 0,622 0,583 0,573
s:

7212 Morowali Utara 0,576 0,505 0,516 0,491 0,458


tp

7271 Kota Palu 0,400 0,417 0,440 0,466 0,349


ht

7301 Kepulauan Selayar 0,528 0,479 0,431 0,400 0,379

7302 Bulukumba 0,496 0,485 0,492 0,432 0,368


7303 Bantaeng 0,504 0,487 0,490 0,465 0,392
7304 Jeneponto 0,494 0,468 0,486 0,288 0,426
7305 Takalar 0,415 0,446 0,411 0,276 0,396
7306 Gowa 0,507 0,411 0,283 0,332 0,285
7307 Sinjai 0,484 0,445 0,348 0,393 0,417
7308 Maros 0,559 0,501 0,426 0,457 0,396
7309 Pangkajene dan Kepulauan 0,569 0,556 0,499 0,513 0,456
7310 Barru 0,467 0,333 0,418 0,349 0,400
7311 Bone 0,567 0,594 0,537 0,511 0,483
7312 Soppeng 0,469 0,527 0,350 0,421 0,260
7313 Wajo 0,487 0,469 0,467 0,391 0,428
7314 Sidenreng Rappang 0,589 0,582 0,591 0,564 0,543
7315 Pinrang 0,507 0,467 0,393 0,474 0,501
7316 Enrekang 0,534 0,446 0,471 0,471 0,445
7317 Luwu 0,551 0,576 0,565 0,545 0,540
7318 Tana Toraja 0,485 0,481 0,430 0,476 0,504
7322 Luwu Utara 0,576 0,835 0,831 0,606 0,582
7325 Luwu Timur 0,550 0,556 0,510 0,440 0,447
7326 Toraja Utara 0,551 0,506 0,454 0,482 0,473
7371 Kota Makasar 0,394 0,344 0,330 0,198 0,188

90 Indeks Ketimpangan Gender 2022


Tahun
Kode Kabupaten/Kota
2018 2019 2020 2021 2022

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


7372 Kota Parepare 0,403 0,225 0,215 0,184 0,210
7373 Kota Palopo 0,407 0,190 0,329 0,286 0,289
7401 Buton 0,557 0,617 0,576 0,571 0,541
7402 Muna 0,601 0,580 0,578 0,571 0,517
7403 Konawe 0,578 0,553 0,576 0,547 0,514
7404 Kolaka 0,576 0,568 0,565 0,581 0,471
7405 Konawe Selatan 0,529 0,598 0,598 0,581 0,425
7406 Bombana 0,625 0,551 0,570 0,570 0,511
7407 Wakatobi 0,561 0,540 0,546 0,505 0,500
7408 Kolaka Utara 0,855 0,525 0,524 0,476 0,450
7409 Buton Utara 0,615 0,567 0,507 0,491 0,506
7410 Konawe Utara 0,575 0,591 0,570 0,569 0,542

id
7411 Kolaka Timur 0,521 0,495 0,510 0,453 0,500
7412 Konawe Kepulauan 0,595 0,608 0,592 0,570 0,586

.
go
7413 Muna Barat 0,613 0,565 0,528 0,523 0,536
7414 Buton Tengah 0,608 0,560 0,579 0,575 0,497
7415 Buton Selatan 0,673
p s. 0,573 0,564 0,543 0,521
7471 Kota Kendari 0,485 0,516 0,481 0,511 0,368
.b

7472 Kota Baubau 0,543 0,487 0,495 0,499 0,405


7501 Boalemo 0,472 0,509 0,456 0,480 0,384
w

7502 Gorontalo 0,480 0,420 0,508 0,449 0,437


w

7503 Pohuwato 0,548 0,530 0,521 0,545 0,452


//w

7504 Bone Bolango 0,586 0,553 0,527 0,446 0,523


7505 Gorontalo Utara 0,463 0,432 0,433 0,481 0,226
s:

7571 Kota Gorontalo 0,428 0,425 0,292 0,370 0,407


tp

7601 Majene 0,535 0,473 0,439 0,441 0,452


ht

7602 Polewali Mandar 0,492 0,513 0,479 0,493 0,484


7603 Mamasa 0,601 0,567 0,565 0,527 0,506
7604 Mamuju 0,577 0,594 0,581 0,596 0,524
7605 Pasangkayu 0,590 0,544 0,524 0,482 0,504
7606 Mamuju Tengah 0,492 0,501 0,535 0,475 0,499
8101 Kepulauan Tanimbar 0,538 0,547 0,529 0,522 0,507
8102 Maluku Tenggara 0,584 0,530 0,488 0,488 0,549
8103 Maluku Tengah 0,612 0,604 0,588 0,576 0,582
8104 Buru 0,605 0,645 0,629 0,575 0,595
8105 Kepulauan Aru 0,624 0,617 0,595 0,592 0,616
8106 Seram Bagian Barat 0,579 0,659 0,649 0,632 0,622
8107 Seram Bagian Timur 0,626 0,668 0,653 0,644 0,652
8108 Maluku Barat Daya 0,835 0,593 0,593 0,566 0,571
8109 Buru Selatan 0,639 0,654 0,610 0,602 0,601
8171 Kota Ambon 0,506 0,471 0,472 0,482 0,496
8172 Kota Tual 0,826 0,585 0,584 0,553 0,561
8201 Halmahera Barat 0,593 0,585 0,552 0,534 0,556
8202 Halmahera Tengah 0,671 0,638 0,615 0,606 0,581
8203 Kepulauan Sula 0,639 0,660 0,861 0,849 0,864
8204 Halmahera Selatan 0,865 0,639 0,655 0,640 0,634
8205 Halmahera Utara 0,585 0,581 0,585 0,572 0,584

Lampiran 91
Tahun
Kode Kabupaten/Kota
2018 2019 2020 2021 2022

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


8206 Halmahera Timur 0,661 0,613 0,607 0,652 0,625
8207 Pulau Morotai 0,643 0,590 0,606 0,588 0,569
8208 Pulau Taliabu 0,606 0,590 0,583 0,608 0,613
8271 Kota Ternate 0,369 0,475 0,430 0,410 0,375
8272 Kota Tidore Kepulauan 0,536 0,483 0,514 0,465 0,480
9101 Fakfak 0,540 0,543 0,533 0,492 0,533
9102 Kaimana 0,539 0,539 0,512 0,471 0,532
9103 Teluk Wondama 0,587 0,576 0,511 0,593 0,592
9104 Teluk Bintuni 0,591 0,546 0,533 0,515 0,571
9105 Manokwari 0,489 0,490 0,435 0,478 0,480
9106 Sorong Selatan 0,583 0,535 0,565 0,569 0,581
9107 Sorong 0,610 0,530 0,538 0,549 0,549

id
9108 Raja Ampat 0,555 0,603 0,600 0,616 0,619
9109 Tambrauw 0,598 0,863 0,858 0,851 0,834

.
go
9110 Maybrat 0,563 0,849 0,837 0,828 0,799
9111 Manokwari Selatan 0,566 0,514 0,534 0,500 0,494
9112 Pegunungan Arfak 0,593
p s.
0,691 0,662 0,689 0,645
9171 Kota Sorong 0,427 0,486 0,452 0,445 0,454
.b

9401 Merauke 0,491 0,560 0,508 0,565 0,533


9402 Jayawijaya 0,478 0,572 0,552 0,537 0,503
w

9403 Jayapura 0,562 0,502 0,451 0,491 0,488


w

9404 Nabire 0,508 0,518 0,500 0,500 0,508


//w

9408 Kepulauan Yapen 0,638 0,547 0,544 0,549 0,553


9409 Biak Numfor 0,525 0,474 0,451 0,482 0,458
s:

9410 Paniai 0,856 0,600 0,612 0,646 0,624


tp

9411 Puncak Jaya 0,622 0,659 0,645 0,573 0,505


ht

9412 Mimika 0,577 0,580 0,552 0,581 0,556


9413 Boven Digoel 0,544 0,547 0,579 0,595 0,572
9414 Mappi 0,615 0,638 0,636 0,640 0,633
9415 Asmat 0,665 0,551 0,545 0,520 0,466
9416 Yahukimo 0,700 0,715 0,690 0,667 0,687
9417 Pegunungan Bintang 0,650 0,607 0,652 0,666 0,681
9418 Tolikara 0,577 0,527 0,621 0,576 0,616
9419 Sarmi 0,557 0,570 0,506 0,454 0,457
9420 Keerom 0,550 0,584 0,584 0,530 0,571
9426 Waropen 0,581 0,867 0,661 0,641 0,684
9427 Supiori 0,566 0,548 0,542 0,559 0,573
9428 Mamberamo Raya 0,639 0,579 0,593 0,627 0,580
9429 Nduga 0,615 0,719 0,583 0,853 0,606
9430 Lanny Jaya 0,621 0,641 0,519 0,840 0,641
9431 Mamberamo Tengah 0,686 0,425 0,449 0,546 0,518
9432 Yalimo 0,582 0,629 0,591 0,827 0,827
9433 Puncak 0,870 0,700 0,679 0,614 0,372
9434 Dogiyai 0,583 0,622 0,866 0,869 0,709
9435 Intan Jaya 0,889 0,869 0,879 0,886 0,871
9436 Deiyai 0,879 0,880 0,782 0,864 0,872
9471 Kota Jayapura 0,351 0,390 0,388 0,413 0,374

92 Indeks Ketimpangan Gender 2022


Lampiran 3. Komponen Indeks Ketimpangan Gender menurut Provinsi, 2022

Keterwakilan di Pendidikan SMA ke


TPAK (%)
Kode Provinsi MTF MHPK20 Legislatif (%) atas (%)

L P L P L P

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1100 ACEH 0,172 0,216 88,89 11,11 47,72 42,91 81,06 46,15
1200 SUMATERA UTARA 0,142 0,155 85,86 14,14 54,36 49,82 83,89 55,37
1300 SUMATERA BARAT 0,100 0,174 89,23 10,77 45,32 48,52 82,58 56,28
1400 RIAU 0,159 0,232 78,46 21,54 45,76 43,24 83,59 43,28
1500 JAMBI 0,259 0,334 83,64 16,36 40,53 35,28 86,17 48,97

1600 SUMATERA SELATAN 0,286 0,302 78,67 21,33 38,77 35,75 84,95 53,32

1700 BENGKULU 0,121 0,318 84,44 15,56 42,62 38,72 84,72 54,36
1800 LAMPUNG 0,114 0,269 81,18 18,82 34,88 30,44 85,84 53,54
1900 KEP. BANGKA BELITUNG 0,081 0,326 91,11 8,89 40,76 36,08 86,02 47,55

2100 KEPULAUAN RIAU 0,057 0,125 91,11 8,89 60,73 58,40 86,44 50,68

id
3100 DKI JAKARTA 0,035 0,142 79,25 20,75 72,68 64,51 80,02 46,62

.
3200 JAWA BARAT 0,169 0,299 78,15 21,85 41,24 35,36 83,93 48,01

go
3300 JAWA TENGAH 0,042 0,264 80,00 20,00 34,14 28,79 83,74 58,31
3400 D I YOGYAKARTA 0,016 0,146 80,00s. 20,00 52,33 47,12 82,22 63,38
3500 JAWA TIMUR 0,099 0,266 80,83 19,17 36,50 30,95 85,76 57,28
p
3600 BANTEN 0,137 0,261 82,35 17,65 47,38 40,14 81,69 47,17
.b

5100 BALI 0,027 0,209 83,64 16,36 53,52 43,18 84,06 69,62
w

5200 NUSA TENGGARA BARAT 0,305 0,304 98,41 1,59 36,78 29,68 83,27 59,16
w

5300 NUSA TENGGARA TIMUR 0,157 0,210 80,00 20,00 31,15 28,45 82,85 67,87
6100 KALIMANTAN BARAT 0,249 0,323 81,54 18,46 32,82 29,03 85,01 52,51
//w

6200 KALIMANTAN TENGAH 0,324 0,372 66,67 33,33 34,54 30,30 85,17 47,68
s:

6300 KALIMANTAN SELATAN 0,235 0,318 80,00 20,00 36,72 31,02 82,97 51,90

6400 KALIMANTAN TIMUR 0,089 0,265 80,00 20,00 55,46 50,12 82,74 45,17
tp

6500 KALIMANTAN UTARA 0,056 0,292 88,57 11,43 47,27 41,48 83,67 49,30
ht

7100 SULAWESI UTARA 0,114 0,310 70,45 29,55 46,22 46,79 80,77 44,79

7200 SULAWESI TENGAH 0,172 0,355 71,11 28,89 36,58 34,48 85,83 53,71

7300 SULAWESI SELATAN 0,057 0,293 72,94 27,06 41,53 38,38 82,91 50,46

7400 SULAWESI TENGGARA 0,172 0,338 80,00 20,00 42,12 38,11 82,91 54,94
7500 GORONTALO 0,071 0,349 73,33 26,67 31,02 34,65 85,30 52,64
7600 SULAWESI BARAT 0,131 0,366 88,64 11,36 38,03 32,75 87,71 58,22
8100 MALUKU 0,535 0,212 77,78 22,22 51,49 48,71 78,33 52,47
8200 MALUKU UTARA 0,393 0,319 71,11 28,89 44,94 40,03 82,29 46,87
9100 PAPUA BARAT 0,302 0,298 85,71 14,29 56,54 49,02 80,88 54,63
9400 PAPUA 0,282 0,278 84,06 15,94 38,80 30,80 85,49 69,09
0000 INDONESIA 0,140 0,265 78,26 21,74 42,06 36,95 83,87 53,41

Lampiran 93
Lampiran 4. Komponen Indeks Ketimpangan Gender menurut Kabupaten/Kota, 2022

Keterwakilan di Pendidikan SMA ke


TPAK (%)
Kode Kabupaten/Kota MTF MHPK20 Legislatif (%) atas (%)

L P L P L P

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1101 Simeulue 0,040 0,291 80,00 20,00 50,98 40,43 84,15 43,73
1102 Aceh Singkil 0,191 0,283 88,00 12,00 38,35 37,36 83,76 30,33
1103 Aceh Selatan 0,095 0,287 90,00 10,00 37,46 29,16 84,44 38,30
1104 Aceh Tenggara 0,263 0,264 90,00 10,00 55,48 46,46 82,07 54,03
1105 Aceh Timur 0,354 0,268 90,00 10,00 32,20 29,14 81,80 35,39

1106 Aceh Tengah 0,166 0,259 83,33 16,67 48,69 45,77 87,20 65,23

1107 Aceh Barat 0,000 0,204 92,00 8,00 51,27 45,53 80,00 34,88
1108 Aceh Besar 0,141 0,149 97,14 2,86 52,08 53,95 81,44 48,29
1109 Pidie 0,076 0,163 82,50 17,50 42,41 38,14 79,31 52,91

id
1110 Bireuen 0,152 0,199 92,50 7,50 42,45 39,33 79,62 50,23
1111 Aceh Utara 0,148 0,258 97,78 2,22 40,98 33,93 75,70 37,81

.
go
1112 Aceh Barat Daya 0,028 0,255 96,00 4,00 38,21 37,18 82,74 36,31
1113 Gayo Lues 0,477 0,307 95,00 5,00 41,40 30,51 90,03 69,93
1114 Aceh Tamiang 0,444 0,165 63,33
s.
36,67 47,09 43,19 86,47 45,23
1115 Nagan Raya 0,097 0,309 84,00 16,00 47,51 39,15 85,65 47,28
p
1116 Aceh Jaya 0,044 0,280 95,00 5,00 37,06 32,95 87,31 48,70
.b

1117 Bener Meriah 0,326 0,234 96,00 4,00 46,15 45,13 88,48 70,64
w

1118 Pidie Jaya 0,075 0,151 96,00 4,00 52,54 39,24 76,67 40,45
w

1171 Kota Banda Aceh 0,022 0,065 86,67 13,33 83,85 78,21 71,55 45,29
//w

1172 Kota Sabang 0,040 0,087 75,00 25,00 61,73 59,12 81,51 53,80

1173 Kota Langsa 0,253 0,145 80,00 20,00 67,36 61,46 80,04 48,24
s:

1174 Kota Lhokseumawe 0,053 0,160 76,00 24,00 61,77 59,03 80,26 48,33
tp

1175 Kota Subulussalam 0,513 0,341 85,00 15,00 38,36 32,91 84,66 49,02
ht

1201 Nias 0,317 0,278 92,00 8,00 41,78 24,45 88,24 81,11

1202 Mandailing Natal 0,339 0,239 85,00 15,00 42,59 35,28 82,36 60,63

1203 Tapanuli Selatan 0,339 0,155 88,57 11,43 49,31 42,31 85,12 64,31

1204 Tapanuli Tengah 0,156 0,185 82,86 17,14 46,31 43,07 84,44 68,60

1205 Tapanuli Utara 0,100 0,124 94,29 5,71 58,58 56,15 82,68 79,54
1206 Toba 0,387 0,093 96,67 3,33 65,17 62,11 83,64 74,62
1207 Labuhan Batu 0,174 0,200 80,00 20,00 48,36 41,53 82,84 43,73
1208 Asahan 0,081 0,185 77,78 22,22 40,18 35,48 85,10 46,13
1209 Simalungun 0,166 0,142 92,00 8,00 54,05 50,04 84,40 55,71
1210 Dairi 0,120 0,092 94,29 5,71 51,63 53,84 88,80 81,33
1211 Karo 0,099 0,178 71,43 28,57 53,28 55,68 88,38 81,94
1212 Deli Serdang 0,058 0,101 94,00 6,00 62,22 56,07 84,90 48,61
1213 Langkat 0,077 0,221 84,00 16,00 40,58 35,33 88,16 54,66
1214 Nias Selatan 0,681 0,327 82,86 17,14 34,51 23,64 82,86 74,36
1215 Humbang Hasundutan 0,141 0,078 84,00 16,00 57,90 57,64 88,06 83,70
1216 Pakpak Bharat 0,072 0,092 89,47 10,53 51,56 52,00 89,38 82,93
1217 Samosir 0,067 0,068 75,00 25,00 56,46 49,00 85,49 81,69
1218 Serdang Bedagai 0,069 0,184 84,44 15,56 42,29 39,36 87,17 47,99
1219 Batu Bara 0,108 0,179 88,57 11,43 40,09 37,75 88,75 58,11
1220 Padang Lawas Utara 0,405 0,267 90,00 10,00 47,83 40,04 83,49 57,15
1221 Padang Lawas 0,260 0,313 96,67 3,33 44,20 39,83 84,34 65,89

94 Indeks Ketimpangan Gender 2022


Keterwakilan di Pendidikan SMA ke
TPAK (%)
Kode Kabupaten/Kota MTF MHPK20 Legislatif (%) atas (%)

L P L P L P

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1222 Labuhan Batu Selatan 0,291 0,183 85,71 14,29 42,61 38,95 84,78 47,87
1223 Labuhan Batu Utara 0,188 0,200 97,14 2,86 45,06 38,77 87,45 42,64
1224 Nias Utara 0,466 0,241 91,67 8,33 35,48 20,86 83,90 71,97
1225 Nias Barat 0,338 0,293 90,00 10,00 44,52 25,81 87,60 82,04
1271 Kota Sibolga 0,041 0,114 75,00 25,00 57,96 58,45 83,00 48,66

1272 Kota Tanjung Balai 0,082 0,166 79,17 20,83 44,37 52,37 85,78 55,55

1273 Kota Pematang Siantar 0,189 0,106 90,00 10,00 77,28 71,98 76,78 54,53
1274 Kota Tebing Tinggi 0,000 0,149 96,00 4,00 65,16 62,25 89,21 65,72
1275 Kota Medan 0,024 0,079 88,00 12,00 70,76 66,80 78,81 46,27

1276 Kota Binjai 0,019 0,109 82,76 17,24 73,78 63,83 77,34 40,11
1277 Kota Padangsidimpuan 0,026 0,139 83,33 16,67 65,16 62,02 74,59 54,98
1278 Kota Gunungsitoli 0,034 0,141 92,00 8,00 50,57 37,52 77,31 55,82

id
1301 Kepulauan Mentawai 0,545 0,377 100,00 0,00 38,77 29,57 84,35 71,48

.
1302 Pesisir Selatan 0,146 0,234 93,33 6,67 39,41 43,73 86,06 48,47

go
1303 Solok 0,066 0,209 91,43 8,57 26,11 35,13 82,74 66,44
1304 Sijunjung 0,192 0,265 86,67 13,33
s. 34,40 39,29 85,80 50,63
1305 Tanah Datar 0,021 0,146 91,43 8,57 41,43 45,02 80,30 62,14
p
1306 Padang Pariaman 0,126 0,090 100,00 0,00 39,57 40,74 82,12 59,43
.b

1307 Agam 0,015 0,081 91,11 8,89 41,97 46,32 85,18 61,59
w

1308 Lima Puluh Kota 0,148 0,202 94,29 5,71 34,07 37,66 85,71 63,75
w

1309 Pasaman 0,278 0,214 91,43 8,57 33,96 32,53 83,59 66,59
//w

1310 Solok Selatan 0,089 0,268 100,00 0,00 38,57 38,28 89,31 66,39

1311 Dharmasraya 0,145 0,342 93,33 6,67 36,02 41,67 86,11 55,80
s:

1312 Pasaman Barat 0,169 0,208 92,50 7,50 40,39 43,04 83,12 44,20
tp

1371 Kota Padang 0,006 0,089 86,36 13,64 68,54 69,99 77,57 48,16
ht

1372 Kota Solok 0,000 0,103 90,00 10,00 66,98 67,03 81,73 57,54

1373 Kota Sawah Lunto 0,012 0,153 80,00 20,00 58,81 54,80 81,49 60,40

1374 Kota Padang Panjang 0,008 0,049 90,00 10,00 69,34 77,34 73,93 54,38
1375 Kota Bukittinggi 0,000 0,052 92,00 8,00 64,98 73,97 79,71 50,32
1376 Kota Payakumbuh 0,027 0,157 84,00 16,00 56,85 60,68 81,04 59,30
1377 Kota Pariaman 0,030 0,043 95,00 5,00 59,93 60,98 78,01 58,08
1401 Kuantan Singingi 0,125 0,287 97,06 2,94 40,89 37,19 83,04 41,64
1402 Indragiri Hulu 0,225 0,320 97,50 2,50 34,97 33,92 85,46 45,63
1403 Indragiri Hilir 0,333 0,378 86,67 13,33 24,35 23,74 86,03 40,79
1404 Pelalawan 0,303 0,269 97,14 2,86 44,24 39,41 87,77 39,35
1405 Siak 0,098 0,156 97,50 2,50 49,85 48,70 88,01 42,40
1406 Kampar 0,154 0,237 91,11 8,89 45,22 40,67 82,19 39,82
1407 Rokan Hulu 0,196 0,298 95,45 4,55 37,87 33,54 84,93 42,22
1408 Bengkalis 0,078 0,150 91,11 8,89 51,14 43,30 82,04 41,07
1409 Rokan Hilir 0,197 0,293 82,22 17,78 38,97 33,51 84,36 43,79
1410 Kepulauan Meranti 0,240 0,177 86,67 13,33 33,95 32,18 81,14 47,93
1471 Kota Pekanbaru 0,008 0,069 80,00 20,00 70,89 71,62 78,59 48,81
1473 Kota Dumai 0,070 0,175 93,33 6,67 54,68 53,01 84,42 45,64
1501 Kerinci 0,110 0,398 96,67 3,33 41,17 31,69 85,84 61,42
1502 Merangin 0,449 0,456 97,14 2,86 32,19 25,28 87,35 50,98
1503 Sarolangun 0,221 0,394 91,43 8,57 34,61 30,11 85,38 47,77
1504 Batang Hari 0,240 0,293 80,00 20,00 34,82 33,50 83,79 42,44

Lampiran 95
Keterwakilan di Pendidikan SMA ke
TPAK (%)
Kode Kabupaten/Kota MTF MHPK20 Legislatif (%) atas (%)

L P L P L P

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1505 Muaro Jambi 0,300 0,295 91,43 8,57 34,71 31,07 87,58 45,55
1506 Tanjung Jabung Timur 0,441 0,358 73,33 26,67 31,04 27,62 89,99 54,50
1507 Tanjung Jabung Barat 0,384 0,321 74,29 25,71 33,55 29,41 87,86 50,86
1508 Tebo 0,254 0,378 97,14 2,86 30,78 28,05 87,91 49,14
1509 Bungo 0,267 0,430 85,71 14,29 36,50 29,43 86,22 48,87

1571 Kota Jambi 0,012 0,134 82,22 17,78 68,76 60,11 83,42 45,88

1572 Kota Sungai Penuh 0,082 0,218 100,00 0,00 57,63 51,19 79,90 47,11
1601 Ogan Komering Ulu 0,252 0,335 94,29 5,71 43,51 39,31 86,48 52,62
1602 Ogan Komering Ilir 0,369 0,364 84,44 15,56 23,13 19,65 86,30 50,52

1603 Muara Enim 0,436 0,341 84,44 15,56 39,06 29,66 85,94 58,85
1604 Lahat 0,220 0,296 85,00 15,00 41,55 35,93 83,88 57,12
1605 Musi Rawas 0,298 0,309 80,00 20,00 26,13 27,83 85,95 51,38

id
1606 Musi Banyuasin 0,377 0,368 93,33 6,67 26,64 26,62 88,19 53,23

.
1607 Banyu Asin 0,320 0,324 88,89 11,11 28,52 24,59 85,52 42,33

go
1608 Ogan Komering Ulu Selatan 0,476 0,373 87,50 12,50 26,54 24,23 90,20 53,57
1609 Ogan Komering Ulu Timur 0,182 0,355 91,11 8,89
s. 28,21 28,96 86,33 48,84
1610 Ogan Ilir 0,503 0,326 85,00 15,00 32,63 24,27 88,89 73,46
p
1611 Empat Lawang 0,373 0,346 91,43 8,57 26,20 26,84 84,71 56,97
.b

1612 Penukal Abab Lematang Ilir 0,500 0,406 100,00 0,00 36,55 28,63 88,33 71,44
w

1613 Musi Rawas Utara 0,488 0,415 96,00 4,00 29,38 20,68 88,44 57,71
w

1671 Kota Palembang 0,061 0,127 92,00 8,00 66,27 62,46 79,19 50,09
//w

1672 Kota Prabumulih 0,085 0,189 84,00 16,00 61,62 57,42 84,02 59,50

1673 Kota Pagar Alam 0,128 0,245 84,00 16,00 44,25 42,95 86,70 58,84
s:

1674 Kota Lubuklinggau 0,014 0,285 80,00 20,00 47,47 41,50 80,63 55,38
tp

1701 Bengkulu Selatan 0,017 0,311 100,00 0,00 47,88 43,73 85,80 65,49
ht

1702 Rejang Lebong 0,108 0,346 82,76 17,24 36,80 33,86 85,73 62,99

1703 Bengkulu Utara 0,137 0,285 93,33 6,67 34,87 30,59 86,21 48,22

1704 Kaur 0,138 0,380 92,00 8,00 39,30 29,39 85,97 57,49
1705 Seluma 0,202 0,351 90,00 10,00 36,40 30,37 87,95 52,20
1706 Mukomuko 0,139 0,389 96,00 4,00 32,65 27,94 86,68 36,61
1707 Lebong 0,193 0,336 80,00 20,00 36,89 32,46 87,20 57,86
1708 Kepahiang 0,153 0,371 88,00 12,00 36,81 32,44 87,44 60,92
1709 Bengkulu Tengah 0,221 0,437 76,00 24,00 35,86 26,35 83,18 46,04
1771 Kota Bengkulu 0,050 0,174 74,29 25,71 67,45 67,76 77,74 54,88
1801 Lampung Barat 0,260 0,316 82,86 17,14 31,87 31,53 91,34 73,71
1802 Tanggamus 0,198 0,283 93,33 6,67 23,40 21,09 86,59 49,56
1803 Lampung Selatan 0,101 0,289 90,00 10,00 31,03 27,19 84,88 45,80
1804 Lampung Timur 0,115 0,252 88,00 12,00 33,47 26,60 84,30 53,19
1805 Lampung Tengah 0,038 0,263 88,00 12,00 30,00 25,66 88,89 64,28
1806 Lampung Utara 0,054 0,293 86,67 13,33 31,88 25,19 82,65 44,91
1807 Way Kanan 0,272 0,347 90,00 10,00 27,26 21,32 89,95 52,22
1808 Tulangbawang 0,113 0,339 80,00 20,00 28,50 22,57 87,17 42,74
1809 Pesawaran 0,258 0,279 73,33 26,67 29,71 23,15 86,41 55,28
1810 Pringsewu 0,024 0,165 72,50 27,50 32,94 29,90 88,72 56,96
1811 Mesuji 0,096 0,355 77,14 22,86 20,94 19,96 86,55 52,67
1812 Tulang Bawang Barat 0,076 0,309 93,33 6,67 28,86 26,87 87,71 51,81
1813 Pesisir Barat 0,257 0,286 96,00 4,00 35,17 30,49 87,64 53,05

96 Indeks Ketimpangan Gender 2022


Keterwakilan di Pendidikan SMA ke
TPAK (%)
Kode Kabupaten/Kota MTF MHPK20 Legislatif (%) atas (%)

L P L P L P

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1871 Kota Bandar Lampung 0,026 0,179 78,00 22,00 62,77 57,96 80,46 52,98
1872 Kota Metro 0,046 0,139 76,00 24,00 63,30 58,82 81,53 55,49
1901 Bangka 0,040 0,296 85,71 14,29 41,45 38,06 87,61 48,63
1902 Belitung 0,111 0,293 92,00 8,00 43,31 41,21 84,44 45,04
1903 Bangka Barat 0,042 0,342 84,00 16,00 35,33 31,80 90,00 48,94

1904 Bangka Tengah 0,162 0,381 88,00 12,00 27,43 21,42 85,93 45,30

1905 Bangka Selatan 0,216 0,478 92,00 8,00 29,33 23,54 87,12 44,95
1906 Belitung Timur 0,026 0,292 92,00 8,00 42,60 38,51 85,38 48,11
1971 Kota Pangkal Pinang 0,000 0,182 90,00 10,00 64,88 55,24 80,41 50,81

2101 Karimun 0,000 0,216 83,33 16,67 40,54 39,63 78,96 41,28
2102 Bintan 0,239 0,151 72,00 28,00 45,50 48,69 84,03 46,87
2103 Natuna 0,281 0,323 100,00 0,00 46,84 39,97 82,81 51,88

id
2104 Lingga 0,251 0,243 95,00 5,00 30,00 29,25 80,97 48,70

.
2105 Kepulauan Anambas 0,219 0,272 80,00 20,00 38,78 31,32 84,30 57,93

go
2171 Kota Batam 0,034 0,091 92,00 8,00 68,95 65,78 89,62 52,04
2172 Kota Tanjung Pinang 0,005 0,140 63,33 36,67
s. 61,25 58,36 77,56 52,98
3101 Kep. Seribu 0,000 0,301 79,25 20,75 47,55 41,45 84,74 50,70
p
3171 Kota Jakarta Selatan 0,019 0,123 79,25 20,75 76,33 68,36 77,39 49,18
.b

3172 Kota Jakarta Timur 0,044 0,131 79,25 20,75 76,93 71,26 78,33 44,61
w

3173 Kota Jakarta Pusat 0,011 0,152 79,25 20,75 75,22 67,78 78,29 49,34
w

3174 Kota Jakarta Barat 0,076 0,140 79,25 20,75 68,97 59,92 83,14 45,11
//w

3175 Kota Jakarta Utara 0,005 0,181 79,25 20,75 65,71 54,06 82,30 47,31

3201 Bogor 0,280 0,324 90,91 9,09 38,98 31,15 85,13 41,27
s:

3202 Sukabumi 0,163 0,427 86,00 14,00 21,44 16,84 86,07 51,77
tp

3203 Cianjur 0,340 0,437 82,00 18,00 17,82 14,88 85,96 53,01
ht

3204 Bandung 0,212 0,323 83,64 16,36 38,14 35,94 81,11 45,76

3205 Garut 0,314 0,434 78,00 22,00 27,26 21,13 84,43 53,19

3206 Tasikmalaya 0,296 0,376 84,00 16,00 23,18 18,99 84,25 52,02
3207 Ciamis 0,161 0,261 89,80 10,20 22,14 20,37 85,45 52,27
3208 Kuningan 0,041 0,226 76,00 24,00 28,09 23,49 81,13 42,64
3209 Cirebon 0,217 0,232 72,00 28,00 32,93 26,68 82,13 48,20
3210 Majalengka 0,096 0,342 88,00 12,00 25,14 20,48 83,24 49,52
3211 Sumedang 0,115 0,332 82,00 18,00 34,59 27,35 82,26 47,42
3212 Indramayu 0,082 0,307 65,31 34,69 33,10 25,33 84,31 52,98
3213 Subang 0,212 0,374 76,00 24,00 32,83 25,18 86,71 50,89
3214 Purwakarta 0,372 0,310 68,89 31,11 34,46 26,52 83,48 46,35
3215 Karawang 0,156 0,319 72,00 28,00 37,49 29,26 84,85 45,19
3216 Bekasi 0,048 0,234 80,00 20,00 56,11 47,28 84,88 45,24
3217 Bandung Barat 0,198 0,378 88,00 12,00 29,68 21,94 85,48 42,71
3218 Pangandaran 0,164 0,322 75,00 25,00 25,86 20,76 88,25 71,82
3271 Kota Bogor 0,131 0,179 78,00 22,00 60,07 50,35 80,40 47,66
3272 Kota Sukabumi 0,028 0,201 82,86 17,14 55,65 50,40 79,75 44,91
3273 Kota Bandung 0,044 0,186 82,00 18,00 63,16 56,11 85,29 53,37
3274 Kota Cirebon 0,026 0,166 71,43 28,57 61,40 54,78 80,52 50,56
3275 Kota Bekasi 0,029 0,187 81,63 18,37 76,22 72,08 83,57 46,94
3276 Kota Depok 0,006 0,134 72,00 28,00 71,43 66,91 79,26 47,36
3277 Kota Cimahi 0,092 0,133 75,56 24,44 66,07 57,57 85,50 48,82

Lampiran 97
Keterwakilan di Pendidikan SMA ke
TPAK (%)
Kode Kabupaten/Kota MTF MHPK20 Legislatif (%) atas (%)

L P L P L P

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

3278 Kota Tasikmalaya 0,079 0,230 93,33 6,67 42,57 39,41 83,72 48,25
3279 Kota Banjar 0,000 0,287 93,33 6,67 34,55 34,22 80,88 47,38
3301 Cilacap 0,067 0,270 74,00 26,00 29,01 23,14 81,54 49,83
3302 Banyumas 0,000 0,217 78,00 22,00 32,18 30,26 81,78 47,91
3303 Purbalingga 0,042 0,338 77,78 22,22 25,24 20,03 84,85 62,50

3304 Banjarnegara 0,012 0,435 74,00 26,00 21,88 17,52 86,13 58,21

3305 Kebumen 0,051 0,191 78,00 22,00 31,11 27,08 82,42 60,96
3306 Purworejo 0,042 0,204 82,22 17,78 39,31 32,44 83,96 61,29
3307 Wonosobo 0,049 0,423 95,56 4,44 20,43 18,17 87,88 60,79

3308 Magelang 0,104 0,280 86,00 14,00 32,17 25,27 86,34 72,78
3309 Boyolali 0,065 0,233 68,89 31,11 36,92 28,44 85,12 66,34
3310 Klaten 0,008 0,155 86,00 14,00 51,06 42,06 81,01 56,96

id
3311 Sukoharjo 0,033 0,100 77,27 22,73 54,20 48,42 76,88 58,14

.
3312 Wonogiri 0,049 0,248 84,00 16,00 27,43 24,11 85,85 64,68

go
3313 Karanganyar 0,060 0,177 81,82 18,18 40,72 34,47 84,24 57,62
3314 Sragen 0,164 0,253 84,44 15,56
s. 34,21 27,71 81,38 58,10
3315 Grobogan 0,066 0,397 88,00 12,00 24,27 17,14 86,63 57,94
p
3316 Blora 0,000 0,355 91,11 8,89 26,28 24,07 86,95 63,77
.b

3317 Rembang 0,000 0,319 86,67 13,33 28,36 19,44 86,37 61,82
w

3318 Pati 0,013 0,275 84,00 16,00 34,10 28,19 86,38 57,88
w

3319 Kudus 0,035 0,169 91,11 8,89 42,40 38,80 82,50 59,99
//w

3320 Jepara 0,035 0,278 88,00 12,00 31,87 29,53 86,89 52,85

3321 Demak 0,033 0,282 88,00 12,00 32,31 30,45 82,16 52,29
s:

3322 Semarang 0,036 0,261 82,00 18,00 35,54 28,67 84,42 66,87
tp

3323 Temanggung 0,063 0,368 66,67 33,33 25,60 21,59 87,00 65,26
ht

3324 Kendal 0,007 0,238 75,56 24,44 30,79 25,66 85,10 61,44

3325 Batang 0,037 0,374 84,44 15,56 23,37 18,54 88,40 61,51

3326 Pekalongan 0,000 0,286 73,33 26,67 25,51 21,94 83,10 58,01
3327 Pemalang 0,081 0,347 68,00 32,00 23,03 15,69 84,56 55,78
3328 Tegal 0,031 0,167 76,00 24,00 27,17 20,88 79,84 51,63
3329 Brebes 0,063 0,353 84,00 16,00 25,38 16,97 80,30 51,69
3371 Kota Magelang 0,028 0,124 76,00 24,00 66,03 62,09 77,24 58,30
3372 Kota Surakarta 0,000 0,147 75,56 24,44 63,40 57,38 78,78 58,25
3373 Kota Salatiga 0,000 0,130 76,00 24,00 67,27 63,33 79,25 63,23
3374 Kota Semarang 0,023 0,115 82,00 18,00 66,47 58,48 84,03 58,59
3375 Kota Pekalongan 0,000 0,146 88,57 11,43 44,85 37,06 83,41 57,47
3376 Kota Tegal 0,000 0,136 86,67 13,33 47,56 42,91 84,10 53,62
3401 Kulon Progo 0,013 0,087 80,00 20,00 45,28 40,73 87,15 70,99
3402 Bantul 0,028 0,124 91,11 8,89 51,32 47,71 84,04 65,04
3403 Gunung Kidul 0,023 0,277 75,56 24,44 27,03 21,81 86,92 62,46
3404 Sleman 0,000 0,112 72,00 28,00 65,83 58,99 76,46 59,73
3471 Kota Yogyakarta 0,021 0,108 82,50 17,50 69,53 64,92 81,97 63,72
3501 Pacitan 0,109 0,318 84,44 15,56 25,31 23,70 90,74 75,75
3502 Ponorogo 0,068 0,158 86,67 13,33 34,93 27,88 84,80 61,18
3503 Trenggalek 0,095 0,274 93,33 6,67 29,01 25,65 86,15 58,17
3504 Tulungagung 0,056 0,173 86,00 14,00 35,14 34,59 85,52 59,29
3505 Blitar 0,054 0,214 74,00 26,00 30,00 27,66 86,42 59,19

98 Indeks Ketimpangan Gender 2022


Keterwakilan di Pendidikan SMA ke
TPAK (%)
Kode Kabupaten/Kota MTF MHPK20 Legislatif (%) atas (%)

L P L P L P

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

3506 Kediri 0,055 0,223 78,00 22,00 34,80 32,12 85,05 52,41
3507 Malang 0,055 0,305 78,00 22,00 27,63 24,14 86,26 54,38
3508 Lumajang 0,086 0,392 84,00 16,00 25,31 21,51 86,16 54,40
3509 Jember 0,120 0,424 82,00 18,00 23,22 21,58 85,13 54,49
3510 Banyuwangi 0,009 0,257 74,00 26,00 34,33 29,36 86,18 58,11

3511 Bondowoso 0,120 0,487 86,67 13,33 28,70 18,77 89,28 60,96

3512 Situbondo 0,145 0,379 68,89 31,11 31,02 21,26 87,43 57,87
3513 Probolinggo 0,110 0,504 74,00 26,00 24,19 16,70 86,95 57,18
3514 Pasuruan 0,186 0,297 88,00 12,00 29,78 20,05 85,93 54,99

3515 Sidoarjo 0,024 0,143 84,00 16,00 62,14 56,35 89,96 55,76
3516 Mojokerto 0,042 0,237 71,43 28,57 47,00 35,47 85,57 57,27
3517 Jombang 0,076 0,207 76,00 24,00 40,81 33,22 83,28 50,42

id
3518 Nganjuk 0,068 0,196 74,00 26,00 35,96 29,50 83,64 50,31

.
3519 Madiun 0,117 0,146 77,78 22,22 34,65 28,31 87,31 58,73

go
3520 Magetan 0,002 0,179 84,44 15,56 40,58 35,47 85,81 63,04
3521 Ngawi 0,000 0,172 73,33 26,67
s. 31,19 26,42 87,85 69,90
3522 Bojonegoro 0,046 0,291 90,00 10,00 32,62 24,63 88,13 56,77
p
3523 Tuban 0,056 0,266 86,00 14,00 28,74 24,11 88,40 59,47
.b

3524 Lamongan 0,014 0,233 76,00 24,00 37,90 30,55 84,31 55,47
w

3525 Gresik 0,090 0,162 82,00 18,00 49,97 44,08 85,78 51,42
w

3526 Bangkalan 0,424 0,313 92,00 8,00 18,64 12,63 84,93 64,17
//w

3527 Sampang 0,366 0,333 93,33 6,67 15,57 11,25 84,25 63,38

3528 Pamekasan 0,584 0,335 95,56 4,44 34,13 21,80 82,75 65,15
s:

3529 Sumenep 0,227 0,384 91,67 8,33 26,75 17,01 86,40 65,18
tp

3571 Kota Kediri 0,000 0,127 63,33 36,67 60,97 56,82 78,55 61,44
ht

3572 Kota Blitar 0,000 0,151 88,00 12,00 62,78 61,87 79,79 56,23

3573 Kota Malang 0,086 0,119 73,33 26,67 61,56 58,54 78,04 48,74

3574 Kota Probolinggo 0,000 0,241 86,67 13,33 56,97 45,09 82,03 55,32
3575 Kota Pasuruan 0,020 0,206 96,67 3,33 56,20 46,95 81,82 54,77
3576 Kota Mojokerto 0,000 0,109 84,00 16,00 66,80 64,24 82,51 56,99
3577 Kota Madiun 0,000 0,062 76,67 23,33 75,06 68,89 75,94 58,56
3578 Kota Surabaya 0,016 0,161 68,00 32,00 54,95 51,05 85,07 55,46
3579 Kota Batu 0,019 0,240 83,33 16,67 47,83 48,30 86,38 56,42
3601 Pandeglang 0,280 0,402 86,00 14,00 21,68 19,21 81,85 40,80
3602 Lebak 0,326 0,426 92,00 8,00 19,86 12,13 82,32 49,31
3603 Tangerang 0,064 0,245 86,00 14,00 49,19 38,32 83,06 50,33
3604 Serang 0,275 0,311 88,00 12,00 31,05 24,07 81,51 46,76
3671 Kota Tangerang 0,021 0,154 88,00 12,00 65,03 58,00 83,57 47,90
3672 Kota Cilegon 0,071 0,191 90,00 10,00 61,50 52,56 85,31 48,67
3673 Kota Serang 0,319 0,277 86,67 13,33 35,89 32,49 79,65 49,25
3674 Kota Tangerang Selatan 0,000 0,172 70,00 30,00 70,91 64,52 75,76 41,49
5101 Jembrana 0,000 0,272 82,86 17,14 44,98 36,90 85,91 75,46
5102 Tabanan 0,000 0,246 75,00 25,00 51,13 39,03 83,15 70,89
5103 Badung 0,000 0,090 77,50 22,50 66,92 55,44 80,15 65,19
5104 Gianyar 0,000 0,161 87,50 12,50 57,51 45,40 85,10 75,38
5105 Klungkung 0,000 0,214 83,33 16,67 52,04 37,84 85,10 74,76
5106 Bangli 0,000 0,309 90,00 10,00 35,13 25,91 87,24 79,42

Lampiran 99
Keterwakilan di Pendidikan SMA ke
TPAK (%)
Kode Kabupaten/Kota MTF MHPK20 Legislatif (%) atas (%)

L P L P L P

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

5107 Karangasem 0,014 0,315 93,33 6,67 29,85 22,85 88,69 82,15
5108 Buleleng 0,102 0,348 82,22 17,78 36,93 27,84 85,85 65,18
5171 Kota Denpasar 0,020 0,124 91,11 8,89 70,20 60,23 82,36 61,94
5201 Lombok Barat 0,190 0,356 91,11 8,89 32,25 23,35 83,70 60,02
5202 Lombok Tengah 0,394 0,379 92,00 8,00 31,62 22,13 85,10 62,59

5203 Lombok Timur 0,359 0,303 90,00 10,00 30,22 24,43 82,81 57,50

5204 Sumbawa 0,090 0,212 86,67 13,33 34,56 34,67 86,87 55,88
5205 Dompu 0,264 0,234 90,00 10,00 43,23 35,26 84,82 55,88
5206 Bima 0,535 0,254 93,33 6,67 43,68 40,11 82,73 63,75

5207 Sumbawa Barat 0,310 0,203 92,00 8,00 42,73 35,15 88,51 62,14
5208 Lombok Utara 0,077 0,379 96,67 3,33 30,15 17,24 87,44 65,64
5271 Kota Mataram 0,195 0,273 75,00 25,00 53,75 41,30 74,85 51,60

id
5272 Kota Bima 0,332 0,152 84,00 16,00 59,44 58,91 79,60 60,14

.
5301 Sumba Barat 0,095 0,210 84,00 16,00 26,53 22,37 81,66 65,65

go
5302 Sumba Timur 0,119 0,270 90,00 10,00 29,49 30,23 85,69 73,22
5303 Kupang 0,244 0,163 87,50 12,50
s. 27,31 25,99 87,44 62,56
5304 Timor Tengah Selatan 0,174 0,243 87,50 12,50 23,40 21,65 88,63 76,50
p
5305 Timor Tengah Utara 0,151 0,280 96,67 3,33 29,16 28,67 85,01 75,09
.b

5306 Belu 0,093 0,242 76,67 23,33 25,30 29,60 78,13 55,19
w

5307 Alor 0,342 0,207 93,10 6,90 37,82 27,50 79,37 71,12
w

5308 Lembata 0,027 0,166 100,00 0,00 32,83 23,07 79,88 65,39
//w

5309 Flores Timur 0,021 0,167 96,67 3,33 31,25 25,99 84,41 66,09

5310 Sikka 0,049 0,165 85,71 14,29 27,79 23,82 80,44 64,19
s:

5311 Ende 0,065 0,141 90,00 10,00 33,64 34,62 81,73 70,25
tp

5312 Ngada 0,013 0,112 96,00 4,00 27,58 29,75 85,37 72,23
ht

5313 Manggarai 0,119 0,201 88,57 11,43 34,05 24,40 84,84 72,56

5314 Rote Ndao 0,204 0,265 100,00 0,00 29,86 27,62 84,60 61,31

5315 Manggarai Barat 0,131 0,249 93,33 6,67 30,39 25,68 87,29 73,77
5316 Sumba Tengah 0,057 0,168 100,00 0,00 28,18 25,59 85,20 67,54
5317 Sumba Barat Daya 0,257 0,205 88,57 11,43 22,25 25,34 83,65 70,42
5318 Nagekeo 0,019 0,103 100,00 0,00 26,62 25,59 80,99 61,96
5319 Manggarai Timur 0,450 0,231 96,67 3,33 22,31 16,42 87,69 77,63
5320 Sabu Raijua 0,387 0,263 90,00 10,00 22,10 25,02 81,02 72,13
5321 Malaka 0,188 0,308 88,00 12,00 28,92 24,75 84,19 69,34
5371 Kota Kupang 0,040 0,202 80,00 20,00 61,97 57,81 69,37 52,81
6101 Sambas 0,070 0,224 86,67 13,33 20,07 18,50 86,32 62,66
6102 Bengkayang 0,121 0,258 80,00 20,00 29,77 31,02 85,23 53,35
6103 Landak 0,175 0,471 82,86 17,14 29,42 24,72 84,53 58,95
6104 Mempawah 0,210 0,335 91,43 8,57 30,14 24,82 82,36 43,99
6105 Sanggau 0,367 0,408 80,00 20,00 30,20 25,46 87,78 51,65
6106 Ketapang 0,518 0,399 91,11 8,89 25,62 22,02 84,29 35,29
6107 Sintang 0,434 0,388 87,50 12,50 34,24 25,30 84,55 61,09
6108 Kapuas Hulu 0,257 0,399 93,33 6,67 27,72 24,88 87,53 67,57
6109 Sekadau 0,600 0,372 96,67 3,33 25,96 21,24 87,06 60,86
6110 Melawi 0,409 0,397 80,00 20,00 35,95 26,35 88,15 60,13
6111 Kayong Utara 0,477 0,368 100,00 0,00 26,22 20,96 87,77 51,69
6112 Kubu Raya 0,278 0,286 75,00 25,00 30,84 25,02 81,94 47,15

100 Indeks Ketimpangan Gender 2022


Keterwakilan di Pendidikan SMA ke
TPAK (%)
Kode Kabupaten/Kota MTF MHPK20 Legislatif (%) atas (%)

L P L P L P

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

6171 Kota Pontianak 0,037 0,134 84,62 15,38 59,67 57,55 83,79 46,40
6172 Kota Singkawang 0,029 0,217 76,67 23,33 36,79 35,34 84,52 52,72
6201 Kotawaringin Barat 0,194 0,336 83,33 16,67 36,33 28,88 86,70 48,25
6202 Kotawaringin Timur 0,111 0,391 77,50 22,50 27,56 23,83 85,44 34,73
6203 Kapuas 0,689 0,357 72,50 27,50 24,94 22,88 84,04 48,18

6204 Barito Selatan 0,500 0,444 60,00 40,00 38,94 29,53 83,46 47,89

6205 Barito Utara 0,372 0,372 64,00 36,00 35,60 34,80 86,46 52,06
6206 Sukamara 0,323 0,425 75,00 25,00 27,74 25,73 86,77 50,42
6207 Lamandau 0,307 0,320 80,00 20,00 35,87 31,51 85,82 52,46

6208 Seruyan 0,253 0,358 88,00 12,00 31,98 20,31 90,76 50,31
6209 Katingan 0,348 0,386 84,00 16,00 26,43 28,04 86,33 43,11
6210 Pulang Pisau 0,416 0,394 72,00 28,00 27,99 26,32 87,32 54,64

id
6211 Gunung Mas 0,606 0,461 52,00 48,00 32,66 31,00 84,01 53,13

.
6212 Barito Timur 0,271 0,310 72,00 28,00 49,45 42,49 84,73 65,54

go
6213 Murung Raya 0,658 0,528 84,00 16,00 26,89 25,06 85,61 50,43
6271 Kota Palangka Raya 0,119 0,282 66,67 33,33
s. 62,98 55,85 78,68 48,93
6301 Tanah Laut 0,139 0,380 71,43 28,57 29,02 23,62 89,92 50,87
p
6302 Kotabaru 0,519 0,403 74,29 25,71 31,53 23,55 87,41 38,24
.b

6303 Banjar 0,324 0,293 68,89 31,11 30,83 26,69 82,05 57,53
w

6304 Barito Kuala 0,243 0,308 77,14 22,86 30,88 24,03 86,09 55,52
w

6305 Tapin 0,365 0,422 84,00 16,00 31,86 20,12 85,49 55,08
//w

6306 Hulu Sungai Selatan 0,090 0,330 93,33 6,67 27,12 28,10 83,28 56,23

6307 Hulu Sungai Tengah 0,167 0,285 80,00 20,00 34,52 29,04 82,47 53,21
s:

6308 Hulu Sungai Utara 0,133 0,299 76,67 23,33 23,80 24,86 81,68 57,92
tp

6309 Tabalong 0,301 0,305 73,33 26,67 41,34 36,18 85,42 59,04
ht

6310 Tanah Bumbu 0,295 0,353 85,71 14,29 33,89 27,55 84,63 42,80

6311 Balangan 0,389 0,354 84,00 16,00 38,03 30,90 83,47 61,66

6371 Kota Banjarmasin 0,085 0,274 75,56 24,44 51,37 41,49 77,12 49,49
6372 Kota Banjar Baru 0,070 0,204 83,33 16,67 59,20 55,93 76,82 47,42
6401 Paser 0,229 0,292 80,00 20,00 42,55 36,87 82,09 38,82
6402 Kutai Barat 0,108 0,433 84,00 16,00 48,99 45,03 84,05 53,72
6403 Kutai Kartanegara 0,196 0,326 84,44 15,56 47,41 39,18 82,83 39,04
6404 Kutai Timur 0,166 0,364 90,00 10,00 49,14 39,17 86,32 45,65
6405 Berau 0,021 0,340 83,33 16,67 50,25 43,73 85,35 41,11
6409 Penajam Paser Utara 0,063 0,337 96,00 4,00 41,87 36,16 86,55 48,82
6411 Mahakam Ulu 0,126 0,355 60,00 40,00 39,34 40,70 79,98 59,70
6471 Kota Balikpapan 0,041 0,164 80,00 20,00 63,43 59,41 83,13 47,54
6472 Kota Samarinda 0,000 0,161 84,44 15,56 67,33 64,02 78,54 46,79
6474 Kota Bontang 0,001 0,200 92,00 8,00 66,92 60,94 86,59 56,28
6501 Malinau 0,207 0,390 80,00 20,00 48,88 42,61 85,84 59,10
6502 Bulungan 0,074 0,336 80,00 20,00 43,94 39,73 83,48 42,24
6503 Tana Tidung 0,157 0,277 85,00 15,00 49,05 40,76 90,07 55,17
6504 Nunukan 0,039 0,343 68,00 32,00 35,95 33,61 86,56 48,51
6571 Kota Tarakan 0,001 0,191 90,00 10,00 57,60 48,27 80,00 49,62
7101 Bolaang Mongondow 0,276 0,454 65,52 34,48 29,29 29,84 84,23 38,30
7102 Minahasa 0,069 0,278 51,43 48,57 48,79 52,62 82,53 46,76
7103 Kepulauan Sangihe 0,180 0,295 88,00 12,00 36,94 39,55 81,21 50,96

Lampiran 101
Keterwakilan di Pendidikan SMA ke
TPAK (%)
Kode Kabupaten/Kota MTF MHPK20 Legislatif (%) atas (%)

L P L P L P

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

7104 Kepulauan Talaud 0,286 0,263 80,00 20,00 47,20 44,62 85,61 62,42
7105 Minahasa Selatan 0,095 0,308 72,41 27,59 40,88 43,08 81,22 38,21
7106 Minahasa Utara 0,151 0,263 86,67 13,33 56,37 52,71 77,07 40,10
7107 Bolaang Mongondow Utara 0,105 0,377 90,00 10,00 31,67 36,20 85,31 43,39
7108 Siau Tagulandang Biaro 0,120 0,249 75,00 25,00 39,13 41,20 82,38 42,85

7109 Minahasa Tenggara 0,222 0,376 72,00 28,00 33,19 33,93 83,77 49,69
Bolaang Mongondow
7110 0,219 0,394 78,95 21,05 21,15 29,53 86,01 41,71
Selatan
7111 Bolaang Mongondow Timur 0,138 0,403 75,00 25,00 29,39 28,00 89,01 43,22
7171 Kota Manado 0,008 0,255 60,00 40,00 64,01 59,89 75,22 44,01

7172 Kota Bitung 0,032 0,262 82,76 17,24 50,55 48,38 78,34 44,80
7173 Kota Tomohon 0,013 0,214 60,00 40,00 55,12 58,75 75,44 51,45
7174 Kota Kotamobagu 0,002 0,348 79,17 20,83 45,73 45,61 83,92 47,25

id
7201 Banggai Kepulauan 0,433 0,374 80,00 20,00 33,87 26,12 87,84 61,41

.
7202 Banggai 0,161 0,332 71,43 28,57 33,70 32,62 88,32 58,39

go
7203 Morowali 0,118 0,337 96,00 4,00 43,02 40,01 84,01 36,97
7204 Poso 0,092 0,356 80,00 20,00
s. 40,80 41,57 86,19 57,76
7205 Donggala 0,281 0,450 86,67 13,33 24,31 25,44 88,37 55,15
p
7206 Toli-Toli 0,082 0,343 80,00 20,00 36,10 31,83 83,85 45,12
.b

7207 Buol 0,063 0,396 84,00 16,00 34,67 32,42 87,33 50,20
w

7208 Parigi Moutong 0,297 0,386 82,50 17,50 26,98 27,41 89,07 58,38
w

7209 Tojo Una-Una 0,198 0,439 96,00 4,00 28,34 28,41 86,39 49,88
//w

7210 Sigi 0,160 0,320 76,67 23,33 35,47 35,77 87,57 57,26

7211 Banggai Laut 0,464 0,328 80,00 20,00 31,97 26,38 76,72 40,23
s:

7212 Morowali Utara 0,139 0,300 72,00 28,00 39,95 33,59 85,85 52,66
tp

7271 Kota Palu 0,019 0,261 88,57 11,43 61,78 53,86 78,33 51,23
ht

7301 Kepulauan Selayar 0,051 0,251 80,00 20,00 35,17 34,58 85,36 56,03

7302 Bulukumba 0,036 0,230 82,50 17,50 36,87 33,39 83,82 49,13

7303 Bantaeng 0,081 0,269 68,00 32,00 31,50 24,49 87,07 64,60
7304 Jeneponto 0,076 0,330 80,00 20,00 26,91 23,81 87,90 63,68
7305 Takalar 0,059 0,301 70,00 30,00 38,29 32,81 82,82 47,88
7306 Gowa 0,017 0,310 71,11 28,89 39,14 37,73 86,55 60,36
7307 Sinjai 0,070 0,309 73,33 26,67 29,59 28,68 82,92 45,40
7308 Maros 0,043 0,306 74,29 25,71 37,93 31,24 82,14 41,84
7309 Pangkajene dan Kepulauan 0,087 0,308 85,71 14,29 38,74 32,73 89,30 61,30
7310 Barru 0,049 0,298 80,00 20,00 34,59 35,60 81,31 45,40
7311 Bone 0,072 0,357 91,11 8,89 27,80 25,41 84,21 52,72
7312 Soppeng 0,007 0,325 76,67 23,33 37,36 32,56 81,90 44,67
7313 Wajo 0,030 0,266 90,00 10,00 26,85 21,31 85,22 39,65
7314 Sidenreng Rappang 0,133 0,342 91,43 8,57 29,91 31,62 80,75 36,08
7315 Pinrang 0,112 0,324 85,00 15,00 35,29 31,29 79,21 37,92
7316 Enrekang 0,067 0,270 90,00 10,00 41,97 40,00 86,50 57,59
7317 Luwu 0,130 0,325 94,29 5,71 42,50 38,08 83,07 53,16
7318 Tana Toraja 0,210 0,323 86,67 13,33 44,87 37,93 88,10 82,03
7322 Luwu Utara 0,127 0,399 97,14 2,86 30,05 27,79 85,86 58,42
7325 Luwu Timur 0,054 0,322 90,00 10,00 38,19 37,82 87,90 53,75
7326 Toraja Utara 0,092 0,371 90,00 10,00 44,30 41,58 74,36 63,27
7371 Kota Makasar 0,000 0,192 74,00 26,00 68,00 65,05 77,86 41,19

102 Indeks Ketimpangan Gender 2022


Keterwakilan di Pendidikan SMA ke
TPAK (%)
Kode Kabupaten/Kota MTF MHPK20 Legislatif (%) atas (%)

L P L P L P

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

7372 Kota Parepare 0,000 0,277 80,00 20,00 54,89 54,86 77,80 50,12
7373 Kota Palopo 0,021 0,242 72,00 28,00 64,17 62,99 77,84 50,33
7401 Buton 0,388 0,305 84,00 16,00 37,39 31,94 87,80 67,28
7402 Muna 0,243 0,314 86,67 13,33 37,55 34,09 74,62 59,46
7403 Konawe 0,216 0,419 72,41 27,59 41,66 35,94 83,73 49,18

7404 Kolaka 0,093 0,317 80,00 20,00 40,73 34,67 86,04 42,18

7405 Konawe Selatan 0,061 0,394 74,29 25,71 31,46 26,48 86,39 52,01
7406 Bombana 0,136 0,373 88,00 12,00 30,89 33,61 86,63 49,97
7407 Wakatobi 0,328 0,335 68,00 32,00 37,62 30,43 82,38 65,52

7408 Kolaka Utara 0,088 0,412 80,00 20,00 33,71 33,66 90,39 63,17
7409 Buton Utara 0,268 0,356 75,00 25,00 43,49 34,99 91,57 71,02
7410 Konawe Utara 0,191 0,465 85,00 15,00 43,89 34,95 86,43 55,15

id
7411 Kolaka Timur 0,269 0,389 60,00 40,00 33,86 35,29 87,76 49,89

.
7412 Konawe Kepulauan 0,329 0,427 90,00 10,00 42,05 34,60 82,77 55,06

go
7413 Muna Barat 0,422 0,306 80,00 20,00 36,42 29,75 92,73 72,64
7414 Buton Tengah 0,237 0,345 76,00 24,00
s. 30,87 24,46 76,71 60,80
7415 Buton Selatan 0,371 0,284 80,00 20,00 31,37 25,31 79,89 64,68
p
7471 Kota Kendari 0,074 0,217 71,43 28,57 67,86 62,44 75,12 55,82
.b

7472 Kota Baubau 0,084 0,235 76,00 24,00 56,18 55,67 76,05 47,20
w

7501 Boalemo 0,039 0,449 76,00 24,00 23,67 28,33 87,54 57,03
w

7502 Gorontalo 0,076 0,350 82,86 17,14 28,75 32,23 85,74 55,40
//w

7503 Pohuwato 0,078 0,408 80,00 20,00 25,10 28,34 89,93 50,47

7504 Bone Bolango 0,096 0,293 95,83 4,17 29,99 36,43 82,78 47,91
s:

7505 Gorontalo Utara 0,000 0,375 76,00 24,00 23,27 26,41 88,67 50,76
tp

7571 Kota Gorontalo 0,091 0,233 76,00 24,00 49,60 50,33 79,53 50,69
ht

7601 Majene 0,111 0,275 80,00 20,00 48,69 40,60 83,70 53,53

7602 Polewali Mandar 0,139 0,377 82,22 17,78 35,20 30,08 87,50 65,54

7603 Mamasa 0,200 0,358 86,67 13,33 37,11 34,11 91,27 80,53
7604 Mamuju 0,126 0,374 90,00 10,00 41,03 33,11 87,21 53,87
7605 Pasangkayu 0,118 0,410 83,33 16,67 35,28 34,04 89,91 46,37
7606 Mamuju Tengah 0,115 0,361 76,00 24,00 32,70 27,46 87,22 36,54
8101 Kepulauan Tanimbar 0,453 0,211 75,00 25,00 44,59 43,03 78,92 54,21
8102 Maluku Tenggara 0,564 0,233 84,00 16,00 43,59 40,60 72,91 52,02
8103 Maluku Tengah 0,574 0,212 92,50 7,50 48,52 46,17 77,78 53,81
8104 Buru 0,449 0,327 92,00 8,00 42,40 39,22 86,72 56,53
8105 Kepulauan Aru 0,778 0,215 92,00 8,00 35,38 33,07 81,15 43,06
8106 Seram Bagian Barat 0,541 0,234 96,67 3,33 42,79 42,51 80,40 55,38
8107 Seram Bagian Timur 0,798 0,236 96,00 4,00 37,32 28,72 80,25 49,91
8108 Maluku Barat Daya 0,431 0,169 95,00 5,00 38,39 35,50 84,07 60,71
8109 Buru Selatan 0,840 0,253 90,00 10,00 34,63 29,13 85,33 63,84
8171 Kota Ambon 0,374 0,155 82,86 17,14 71,17 67,63 74,83 49,87
8172 Kota Tual 0,508 0,185 90,00 10,00 57,08 50,31 72,41 46,60
8201 Halmahera Barat 0,481 0,341 80,00 20,00 38,22 34,04 82,95 57,06
8202 Halmahera Tengah 0,353 0,393 90,00 10,00 38,34 38,03 86,83 54,10
8203 Kepulauan Sula 0,695 0,288 100,00 0,00 37,33 32,82 80,91 35,54
8204 Halmahera Selatan 0,538 0,391 93,33 6,67 32,75 30,35 86,57 47,72
8205 Halmahera Utara 0,560 0,368 80,00 20,00 40,15 30,74 82,79 50,32

Lampiran 103
Keterwakilan di Pendidikan SMA ke
TPAK (%)
Kode Kabupaten/Kota MTF MHPK20 Legislatif (%) atas (%)

L P L P L P

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

8206 Halmahera Timur 0,333 0,349 95,00 5,00 39,87 31,06 86,95 46,81
8207 Pulau Morotai 0,236 0,368 90,00 10,00 31,79 24,63 82,80 48,26
8208 Pulau Taliabu 0,705 0,375 75,00 25,00 33,52 24,30 85,01 36,77
8271 Kota Ternate 0,057 0,172 80,00 20,00 76,43 70,53 75,31 42,16
8272 Kota Tidore Kepulauan 0,162 0,254 83,33 16,67 45,30 43,39 81,00 49,78

9101 Fakfak 0,242 0,251 90,00 10,00 53,19 53,41 78,25 46,31

9102 Kaimana 0,486 0,278 80,00 20,00 52,14 48,91 85,34 67,95
9103 Teluk Wondama 0,525 0,315 90,00 10,00 39,76 33,46 85,01 58,05
9104 Teluk Bintuni 0,314 0,336 90,00 10,00 54,67 43,60 83,12 54,16

9105 Manokwari 0,134 0,377 72,00 28,00 55,65 41,60 79,24 46,09
9106 Sorong Selatan 0,622 0,345 85,00 15,00 46,55 33,69 84,19 72,04
9107 Sorong 0,318 0,309 84,00 16,00 47,17 37,77 82,67 49,18

id
9108 Raja Ampat 0,738 0,296 90,00 10,00 36,25 33,82 78,77 42,46

.
9109 Tambrauw 0,485 0,261 100,00 0,00 48,13 40,90 83,42 73,82

go
9110 Maybrat 0,139 0,277 100,00 0,00 60,52 52,81 84,34 78,42
9111 Manokwari Selatan 0,210 0,343 80,00 20,00
s. 52,54 41,99 83,49 70,83
9112 Pegunungan Arfak 0,564 0,387 95,00 5,00 45,02 21,69 94,32 93,19
p
9171 Kota Sorong 0,163 0,230 76,67 23,33 71,53 67,86 77,30 48,28
.b

9401 Merauke 0,149 0,294 93,33 6,67 55,34 51,03 75,80 47,89
w

9402 Jayawijaya 0,328 0,177 86,67 13,33 39,33 27,79 91,33 83,24
w

9403 Jayapura 0,191 0,268 84,00 16,00 62,38 58,69 75,66 53,27
//w

9404 Nabire 0,153 0,330 88,00 12,00 51,89 48,59 83,92 54,74

9408 Kepulauan Yapen 0,528 0,255 84,00 16,00 58,43 52,45 80,09 56,17
s:

9409 Biak Numfor 0,148 0,296 76,00 24,00 62,12 48,64 82,09 62,05
tp

9410 Paniai 0,706 0,325 88,00 12,00 20,01 7,94 85,40 69,89
ht

9411 Puncak Jaya 0,267 0,143 93,33 6,67 34,46 26,59 96,43 95,18

9412 Mimika 0,229 0,287 91,18 8,82 58,73 54,08 86,51 46,80

9413 Boven Digoel 0,282 0,255 95,00 5,00 55,80 48,80 85,94 62,89
9414 Mappi 0,441 0,375 92,00 8,00 43,83 28,57 79,66 40,53
9415 Asmat 0,278 0,334 52,94 47,06 46,11 32,86 85,65 74,90
9416 Yahukimo 0,618 0,447 97,14 2,86 15,88 7,50 95,42 85,49
9417 Pegunungan Bintang 0,725 0,432 96,00 4,00 25,74 9,40 87,51 94,15
9418 Tolikara 0,822 0,182 93,33 6,67 14,34 6,22 89,57 89,18
9419 Sarmi 0,135 0,291 80,00 20,00 53,30 55,50 81,46 54,19
9420 Keerom 0,213 0,318 95,00 5,00 43,96 39,47 87,29 59,58
9426 Waropen 0,682 0,345 95,00 5,00 49,53 42,33 82,69 29,72
9427 Supiori 0,438 0,335 85,00 15,00 56,79 49,49 76,36 46,08
9428 Mamberamo Raya 0,730 0,152 85,00 15,00 40,82 33,87 86,58 38,89
9429 Nduga 0,722 0,294 92,00 8,00 13,45 9,36 94,03 91,11
9430 Lanny Jaya 0,820 0,203 96,00 4,00 22,63 10,98 97,72 97,32
9431 Mamberamo Tengah 0,343 0,184 90,00 10,00 29,46 20,66 95,50 98,28
9432 Yalimo 0,535 0,213 100,00 0,00 18,74 16,92 90,80 89,96
9433 Puncak 0,000 0,391 96,00 4,00 8,53 3,65 98,55 96,26
9434 Dogiyai 0,000 0,349 100,00 0,00 17,49 8,76 79,72 83,96
9435 Intan Jaya 0,422 0,453 100,00 0,00 21,65 6,18 88,30 71,57
9436 Deiyai 1,000 0,176 100,00 0,00 15,54 4,51 84,07 58,49
9471 Kota Jayapura 0,057 0,237 77,50 22,50 76,55 69,28 70,18 49,59

104 Indeks Ketimpangan Gender 2022


ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id

Lampiran
105
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
7. Catatan Teknis

7. 07
Catatan Teknis

id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Catatan Teknis
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
Catatan Teknis
Pengukuran Indeks Ketimpangan Gender (IKG) merujuk pada Gender
Inequality Index (GII) UNDP. Namun kendalanya tidak semua indikator
GII UNDP tersedia setiap tahun dan tersedia pada level subnasional.
Indikator tersebut adalah Angka kematian Ibu dan Tingkat Fertilitas
Remaja. Pada penghitungan IKG digunakan indikator proksi. Angka
Kematian Ibu didekati dengan faktor risikonya yaitu persalinan yang
dilakukan di rumah atau tidak di fasilitas kesehatan, sedangkan ukuran
fertilitas remaja didekati dengan proporsi wanita berusia 15-49 tahun
yang pernah kawin dan saat melahirkan anak lahir hidup pertama berusia
kurang dari 20 tahun. Rincian indikator IKG yang digunakan terdapat
dalam Gambar berikut.

id
Masing-masing indikator dikelompokkan dalam tiga dimensi, yaitu

.
kesehatan, pemberdayaan dan pasar tenaga kerja. Dimensi kesehatan

go
hanya dihitung dari penduduk perempuan, indikator dalam dimensi ini
s.
adalah proporsi persalinan tidak di fasilitas kesehatan dan proporsi wanita
berusia 15-49 tahun yang pernah kawin dan saat melahirkan anak lahir
p
.b

hidup pertama berusia kurang dari 20 tahun. Dimensi pemberdayaan


dihitung dari persentase penduduk laki-laki dan perempuan dengan
w

pendidikan SMA ke atas dan persentase laki-laki dan perempuan yang


w

duduk di legislatif. Sementara dimensi pasar kerja dihitung dari Tingkat


//w

Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). Adapun struktur pengelompokkan


indikator dalam IKG adalah seperti pada Gambar B.
s:
tp

Faktor Risiko
ht

Kematian Ibu
Proprosi persalinan tidak di fasilitas
kesehatan
Fertilitas
Proporsi wanita berusia 15-49 tahun yang pernah Remaja
kawin dan saat melahirkan anak lahir hidup
pertama berusia kurang dari 20 tahun
Pendidikan
Persentase penduduk laki-laki dan
perempuan dengan pendidikan SMA
ke atas
Legislatif
Persentase laki-laki dan perempuan
yang duduk di legislatif

Pasar Kerja
Persentase angkatan kerja terhadap
penduduk usia kerja

Sumber: BPS
Gambar 7.1. Indikator Komponen IKG

Catatan Teknis 109


DIMENSI Kesehatan Pemberdayaan Pasar Tenaga Kerja

INDIKATOR Proprosi persalinan Proporsi wanita berusia Persentase penduduk Persentase laki-laki TPAK laki-laki dan
tidak di fasilitas 15-49 tahun yang laki-laki dan dan perempuan yang perempuan
kesehatan pernah kawin dan saat perempuan dengan duduk di legislatif
melahirkan anak lahir pendidikan SMA
hidup pertama berusia ke atas
kurang dari 20 tahun

INDEKS
DIMENSI Indeks Kesehatan Indeks Pemberdayaan Indeks Pemberdayaan Indeks Pemberdayaan Indeks Pasar Tenaga
Reproduksi Perempuan perempuan perempuan laki-laki Kerja laki-laki

Indeks Perempuan Indeks Laki-Laki

id
INDEKS KETIMPANGAN GENDER

.
(IKG)

go
Sumber: BPS
Gambar 7.2. Pengelompokan Indikator dalam Penghitungan IKG
p s.
.b

Untuk memperoleh angka IKG terdapat berbagai tahapan penghitungan


w

indeks. Pertama, menghitung Indeks Perempuan dan Indeks Laki-Laki.


w

Indeks Perempuan dihitung dengan formula:


//w
s:

1
0005
, 0,01 2 1
tp

GF 3
. . PRF .SEF 2 .TPAK F
MTF MHPK20
ht

sedangkan formula untuk Indeks Laki-laki:


1
GM  3 1.  PRM .SEM  2 .TPAK M
Keterangan:
GF : Indeks Perempuan
GM : Indeks Laki-laki
MTF : Proporsi persalinan tidak di fasilitas kesehatan
MHPK20 : Proporsi wanita berusia 15-49 tahun yang pernah kawin dan
saat melahirkan anak lahir hidup pertama berusia kurang dari
20 tahun
PRF : Persentase perempuan yang duduk di legislatif
PRM : Persentase laki-laki yang duduk di legislatif
SEF : Persentase perempuan dengan pendidikan SMA ke atas
SEM : Persentase laki-laki dengan pendidikan SMA ke atas
TPAKF : Persentase angkatan kerja perempuan terhadap penduduk
perempuan usia kerja
TPAKM : Persentase angkatan kerja laki-laki terhadap penduduk laki-
laki usia kerja
110 Indeks Ketimpangan Gender 2022
Selanjutnya pada tahapan kedua, perlu dihitung agregasi indeks
perempuan dan indeks laki-laki dengan rata-rata harmonik agar
menghasilkan indeks yang terdistribusi setara. Penjumlahan dengan
rata-rata harmonik ditujukan untuk menggambarkan ketidaksetaraan
gender berdasarkan adanya hubungan antaraspek dalam IKG.

Formula agregasi indeks laki-laki dan perempuan adalah sebagai berikut:


1
  GF 1   GM 1 
HARM (GF , GM )   
 2 
Keterangan:
HARM (GF ,GM) : Agregasi harmonis indeks laki-laki dan perempuan

Pada tahap ketiga, dihitung indeks masing-masing dimensi dengan


mengagregasi indikator komponen laki-laki dan perempuan. Namun,

id
karena beberapa dimensi memiliki lebih dari satu indikator komponen,

.
maka sebelumnya perlu dihitung rata-rata geometrik dari indikator

go
komponen tersebut pada setiap jenis kelamin. Dimensi yang memiliki
s.
lebih dari satu komponen adalah dimensi pemberdayaan yang terdiri
dari komponen anggota legislatif dan tingkat pendidikan. Demikian
p
.b

halnya dengan dimensi kesehatan reproduksi yang memiliki komponen


persentase persalinan tidak di fasilitas kesehatan dan persentase
w

perempuan dengan umur melahirkan di bawah 20 tahun. Khusus


w

untuk dimensi kesehatan reproduksi, agregasi ini hanya berlaku untuk


//w

perempuan.
s:

Indeks masing-masing dimensi dihitung dari rata-rata aritmatik indeks


tp

dimensi laki-laki dan indeks dimensi perempuan. Khusus untuk dimensi


kesehatan, nilai indeks komposit tidak dapat diartikan sebagai rata-rata
ht

dari indeks perempuan dan laki-laki, tetapi sebagai setengah jarak dari
norma-norma yang ditetapkan untuk indikator kesehatan. Hal ini berlaku
karena kesehatan reproduksi hanya berlaku pada perempuan. Sementara
nilai indeks kesehatan laki-laki dianggap bernilai 1.

Rumus Indeks Kesehatan Reproduksi (IKR) adalah:

0,005 0,01
1
MTF MHPK20
IKR
2
Rumus Indeks Pemberdayaan (IP) adalah:

IP   
PRF .SEF  PRM .SEM / 2
Rumus Indeks Pasar Tenaga Kerja (IPK) adalah:

TPAK F  TPAK M
IPK 
2

Catatan Teknis 111


Keterangan:
IKR : Indeks kesehatan reproduksi
IP : Indeks pemberdayaan
IPK : Indeks pasar kerja

Indeks kesehatan reproduksi, indeks pemberdayaan dan indeks


pasar kerja bersifat positif, sehingga nilai indeks yang semakin tinggi
menunjukkan pencapaian pembangunan dalam aspek tersebut yang
semakin baik pula. Khusus untuk indeks kesehatan, kondisi yang negatif
diatasi dengan penggunaan inverse.

Selanjutnya pada tahap keempat dihitung indeks seluruh dimensi yang


berfungsi sebagai standar referensi dalam penghitungan ketidaksetaraan
di tahap berikutnya. Dalam hal ini, indeks masing-masing dimensi dirata-
ratakan secara geometrik seperti pada formula berikut.

GF , M 3 IKR . IP . IPK

. id
go
Keterangan:
GF, M : Indeks dimensi s.
Pada tahap kelima, perhitungan indeks komposit dilakukan dengan
p
.b

membandingkan indeks kesetaraan gender dengan standar referensi.


Indeks Kesetaraan Gender adalah indeks komposit yang dihitung
w

berdasarkan formula berikut:


w
//w

HARM  GF , GM 
Indeks Kesetaraan Gender 
s:

GF , M
tp

Melalui tahap ini akan diperoleh indeks dengan nilai antara 0 (nol) dan
ht

1 (satu). Hasil penghitungan ini mengukur sejauh mana pencapaian


keberhasilan pembangunan pada empat aspek (kesehatan reproduksi,
pendidikan, partisipasi ekonomi, keterwakilan dalam jabatan publik)
yang terkait dengan kesetaraan dan keadilan gender. Pada tahap akhir
(keenam), penghitungan IKG dilakukan dengan mengurangkan 1 (satu)
dengan hasil di atas. Nilai IKG sebesar 0 (nol) mencerminkan adanya
kesetaran gender yang sempurna yang menyebabkan pencapaian
pembangunan ada pada tingkat optimalnya. Angka 1 mencerminkan
kesenjangan gender yang sempurna yang menyebabkan kerugian total
dalam pencapaian pembangunan akibat adanya ketidaksetaraan gender
tersebut.

Formula IKG adalah nilai maksimum (yaitu 1) dikurangi indeks kesetaraan


gender.

HARM  GF , GM 
IKG  1 
GF , M

112 Indeks Ketimpangan Gender 2022


ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id

Catatan Teknis
113
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
8. Daftar Pustaka

8. 08
Daftar Pustaka

id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Daftar Pustaka
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
BPS Provinsi Kepulauan Riau. 2023. Analisis Tematik Kependudukan
Provinsi Kepulauan Riau-Fertilitas Remaja, Ageing Population, dan
Migrasi. Tanjungpinang: BPS Provinsi Kepulauan Riau.
BPS Provinsi Jawa Timur. 2023. Analisis Tematik Kependudukan
Provinsi Jawa Timur: Komposisi dan Struktur Penduduk, Fertilitas,
Mortalitas, dan Migrasi. Surabaya: BPS Provinsi Jawa Timur.
Barros, R., Fox, L., & Mendonca, R. (1997). Female-headed households,
poverty, and the welfare of children in urban Brazil. Economic
Development and Cultural Change, 45(2), 231–257.
Delphy, C. (1993). Rethinking sex and gender. Women’s Studies
International Forum, 16(1), 1–9.
Doepke, M., & Tertilt, M. (2019). Does female empowerment promote
economic development?. Journal of Economic Growth, 24, 309-343.
Doepke, M., Tertilt, M., & Voena, A. (2012). The economics and politics
of women’s rights. Annual Review of Economics, 4(1), 339–372.
Duflo, E. (2012). Women empowerment and economic development.

id
Journal of Economic Literature, 50(4), 1051–1079.
Lopez-Carlos, A. & Zahidi, S. (2005). Women’s Empowerment: Measuring

.
go
the global gender gap. World Economic Forum.
Mead, M. (1935). Sex and Temperament in Three Primitive Societies.
s.
William Morrow.
p
Mafruhah, I., & Susilowati, I. (2023). Achievement of Sustainable
.b

Development Goals in Gender Mainstreaming Through the


w

Gender and Development Perspective (pp. 87–97). https://doi.


w

org/10.1108/S1571-03862023000033B006
//w

Oakley, Ann. (1985). Sex, Gender, and Society. London: Temple Smith.
Rajaram, R. (2009). Female-headed households and poverty: evidence
s:

from the national family health survey. University of Georgia, USA,


tp

132–137.
Shang, B. (2022). Tackling Gender Inequality: Definitions, Trends, and
ht

Policy Designs (2022; 232). https://www.imf.org/en/Publications/


WP/Issues/2022/12/02/Tackling-Gender-Inequality-Definitions-
Trends-and-Policy-Designs-525751
Stoller, R. (1968). Sex and Gender. New York: Science House
UN Women. (2002). Concepts and Definitions. Gender Mainstreaming.
https://www.un.org/womenwatch/osagi/conceptsandefinitions.
htm
UN Women. (2021). Measuring the shadow pandemic: Violence against
women during COVID-19. UN.
Yayasan Jurnal Perempuan. (2021). Perempuan Berdaya Indonesia
Maju, Refleksi Awal Tahun 2021: Quo Vadis Perempuan Indonesia.
Warta Feminis. https://www.jurnalperempuan.org/warta-feminis/
perempuan-berdaya-indonesia-maju-refleksi-awal-tahun-2021-
quo-vadis-perempuan-indonesia

Daftar Pustaka 117


ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

BADAN PUSAT STATISTIK


Jl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710
Telp : (021) 3841195, 3842508, 3810291-4 Fax : (021) 3857046
Homepage : http://www.bps.go.id E-mail : bpshq@bps.go.id

Anda mungkin juga menyukai