Anda di halaman 1dari 14

1.

Seorang laki-laki berusia 33 tahun dibawa ke rumah sakit dengan keluhan kelemahan
pada tubuh. Pasien didiagnosis SLE dan dirawat di ruang penyakit dalam. Pemeriksaan
tanda vital : TD : 110/60 mmHg, frekuensi napas : 22 x/menit, frekuensi nadi : 76
x/menit, dan suhu 37,7ºC. Hasil pengkajian didapatkan bahwa pasien mengeluh sesak
nafas, batuk berdahak, ronkhi (+), bengkak dan terasa nyeri sendi dengan skala 4 (1-10),
badan lemas, dan sulit berjalan. Intervensi keperawatan yang tepat adalah ...
a. Melakukan fisioterapi dada
b. Melakukan latihan mobilisasi
c. Melakukan kompres
d. Melakukan latihan rentang gerak
e. Melakukan tehnik relaksasi

2. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dibawa ke rumah sakit dengan diagnosis SLE dan
dirawat di ruang penyakit dalam. Pemeriksaan tanda vital : TD : 120/80 mmHg, frekuensi
napas : 20 x/menit, frekuensi nadi : 80 x/menit, dan suhu 37,2ºC. Hasil pengkajian
didapatkan bahwa pasien mengeluh bengkak pada kedua ekstremitas, dan terasa nyeri
dengan skala 6 (1-10) pada persendian dan bertambah saat digerakan dengan frekuensi
sering. Perawat sudah melakukan tindakan manajemen nyeri berupa tehnik relaksasi,
manajemen posisi, dan pemberian analgetik. Saat dilakukan evaluasi, skala, frekuensi,
dan regio nyeri pasien menurun. Evaluasi berdasarkan implementasi yang tepat adalah ...
a. Efek samping penggunaan analgetik
b. Bengkak
c. Tanda Vital
d. Rentang gerak sendi
e. Kemampuan melakukan relaksasi

3. Seorang wanita usia 33 tahun dengan diagnosa medis anemia aplastik dengan keluhan
lemas. Pasien merasa nyeri pada perutnya dengan skala 4 dari 10, mual dan muntah.
Hasil pengkajian didapatkan : konjungtiva anemis, dan hepar teraba keras. Hasil
laboratorium : hemoglobin =7,4 gr%; hematokrit=22,1%; leukosit=2,45 ribu/mmk. Untuk
melengkapi pemeriksaan fisik di atas, maka yang selanjutnya yang harus diperiksa
berkaitan dengan hematologi pada kasus tersebut adalah ...
a. Leher
b. Limfa
c. Jantung
d. Limfe
e. Ginjal
4. Seorang wanita usia 33 tahun dengan diagnosa medis anemia aplastik dengan keluhan
lemas. Hasil pengkajian didapatkan : konjungtiva anemis, hepar dan lien teraba keras.
Hasil laboratorium : hemoglobin =7,4 gr%; hematokrit=22,1%; leukosit=2,45 ribu/mmk.
Pasien mendapatkan transfusi PRC 2 kolf, pasien tiba-tiba demam dan perawat
melepaskan kantung darah dan transfusi set pasien. Langkah selanjutnya yang tepat
adalah ...
a. Kolaborasi pemberian antipiretik
b. Mengkompres pasien
c. Melepaskan kateter intravena walau masih dalam keadaan baik
d. Memonitor tanda-tanda vital
e. Memberikan Nacl 0,9%
5. Seorang laki-laki berusia 54 tahun dibawa karena mengeluh sesak nafas. Pasien dirawat
diruang penyakit dalam dengan diagnosis asma bronkiale. Hasil pengkajian didapatkan
pasien mengeluh sesak nafas, bibir kering, pasien terlihat lemas, batuk, terdapat
pernafasan cuping hidung, auskultasi suara ronchi. Pengukuran tanda vital : TD 130/80
mmHg; frekuensi nadi : 92 x/menit, frekuensi nafas : 26 x/menit, dan suhu : 36,8ºC.
Pasien mendapatkan terapi oksigen 3 liter. Tindakan keperawatan yang tepat adalah ...
a. Meningkatkan pemberian cairan
intravena b. Pemberian broncodilator
c. Pemberian antitusif
d. Permberian kortikosteroid
e. Pemberian nebulizer
6. Seorang laki-laki berusia 30 tahun dirawat di ruang penyakit bedah dan direncanakan
untuk dilakukan Open Reduction Internal Fixation (ORIF). Saat perawat menanyakan
mengenai Informed Consent (IC), ternyata pasien belum menandatangani dan pasien
belum diberikan penjelasan mengenai operasinya oleh dokter. Tindakan yang tepat
selanjutnya adalah ...
a. Menjelaskan mengenai tindakan operasi
b. Menjelaskan mengenai persiapan sebelum dilakukan tindakan operasi
c. Membatalkan jadwal tindakan operasi
d. Meminta klien untuk menandatangani informed consent
e. Menghubungi dokter untuk segera menjelaskan mengenai prosedur operasi
7. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di ruang perawatan bedah dengan diagnosa
fraktur femur sinistra karena kecelakaan 3 hari yang lalu. Pasien sudah dilakukan
pemasangan skeletal traksi. Pemeriksaan tanda vital : TD 120/70 mmHg, frekuensi napas
20 x.menit, frekuensi nadi, 84 x/menit, suhu 37°C. Hasil pemeriksaan : pasien tampak
lemah, mengeluh nyeri pada fraktur dengan skala 3 (0-10), nyut-nyutan, dan hilang
timbul, merasa panas pada punggung dan pantat, tampak balutan kotor pada penusukan
pin traksi, beban traksi 5 kg, dan posisi traksi tidak tepat, kekuatan otot pada ekstremitas
atas 4, ekstremitas bawah kiri 2 dan ekstremitas bawah kanan 4, semua aktivitas pasien
dibantu. Tindakan keperawatan yang tepat pada pasien tersebut adalah
a. Melatih pasien melakukan aktivitas secara mandiri
b. Melakukan perawatan traksi
c. Melakukan perubahan posisi
d. Melakukan relaksasi
e. Melakukan latihan rentang gerak sendi
8. Seorang laki-laki berusia 53 tahun dirawat diruang perawatan bedah dengan diagnosa
medis Ca Colon dan pasien sudah dilakukan laparatomi dan stoma 2 hari yang lalu.
Pemeriksaan tanda vital : TD=100/60 mmHg, frekuensi nadi=100 x/menit, frekuensi
nafas=22x/menit, suhu=36,6°C. Pengkajian didapatkan pasien mengeluh nyeri skala 4 (1-
10) seperti diremas-remas, turgor kulit menurun, bibir kering, konjungtiva anemis, BAB
darah bercampur lendir lebih dari 10 kali melalui anus, dan BAB cair berampas berwarna
kuning keluar dari stoma. Pemeriksaan laboratorium : Hb=7,5 gr/dL; Ht=24 %;
eritrosit=3,4x106/uL, leuko=12,3x103/uL. Intervensi keperawatan kolaborasi yang tepat
pada pasien tersebut adalah ...
a. Pemberian oksigen
b. Pemberian transfusi darah
c. Pemberian antibiotic
d. Pemberian antidiare
e. Pemberian analgetik
9. Seorang laki-laki berusia 39 tahun dirawat di ruang perawatan bedah dengan diagnose
fraktur humerus dextra dan telah dilakukan ORIF 2 hari yang lalu. Pemeriksaan tanda
vital : TD 130/80 mmHg, frekuensi napas 20 x/menit, frekuensi nadi 88 x/menit, dan
suhu 36,7°C. Perawat melakukan mobilisasi bertahap dan pasien sudah bisa miring kiri
dan kanan, duduk di atas tempat tidur tanpa merasa pusing. Mobilisasi selanjutnya yang
tepat pada pasien tersebut adalah ...
a. Berdiri dengan dibantu perawat
b. Berjalan di samping tempat tidur dengan dibantu perawat
c. Berpindah dari tempat tidur menuju kursi dengan mandiri
d. Duduk dengan kursi disamping tempat tidur
e. Duduk dipinggir tempat tidur dengan kaki menggantung

10. Seorang wanita usia 30 tahun dengan diagnosa medis Acut Mielosistik Leukimia saat ini
dirawat di ruang onkologi. Pasien mengeluhkan lemah, lemas, turgor kulit menurun,
perdarahan pada area gusi, mual, dan muntah 3 kali sebanyak 100 cc, dan bedrest.
Pengukuran tanda vital menunjukan bahwa TD : 95/60 mmHg, respirasi : 20 kali/menit,
nadi : 76 kali/menit, suhu : 37,20C. Hasil pengkajian : konjungtiva anemis, nyeri kepala
skala 4 dari 10, semua aktivitas pasien dibantu keluarga. Masalah keperawatan yang tepat
adalah ...
a. Nyeri
b. Penurunan perfusi jaringan
perifer c. Kekurangan volume cairan
d. Intoleransi aktivitas
e. Resiko infeksi
11. Seorang pasien laki-laki 30 tahun dirawat hari kedua di ruang rawat bedah karena kondisi
luka bakar derajat 3 pada seluruh ekstremitas kanan bawah dan bagian anterior
ekstremitas kanan atas. Seorang perawat melakukan penilaian harian terhadap persentase
luas permukaan tubuh yang terbakar dengan menggunakan aturan sembilan. Luas luka
bakar pasien yang tepat adalah ...
a. 17,5%
b. 20%
c. 15%
d. 22,5%
e. 25%
12. Seorang wanita berusia 55 tahun dengan anemia saat ini berada di ruang perawatan
penyakit dalam. Pasien mengeluh lemas, pandangan berkunang-kunang, dan pusing.
Tanda vital : 140/80 mmHg, frekuensi nadi : 100 x/menit, frekuensi napas : 21 x/menit,
suhu : 36,8°C. Hasil pengkajian didapatkan konjungtiva tidak anemis, pasien bedrest,
kekuatan otot pada ekstremitas atas 5, ekstremitas bawah 4. Hasil laboratorium : Hb :
10,2 g/dL (N : 11,5-16,5) setelah dilakukan transfusi darah. Masalah keperawatan yang
tepat pada pasien adalah ...
a. Gangguan mobilitas fisik
b. Nyeri
c. Intoleransi aktivitas
d. Perfusi perifer tidak efektif
e. Pola napas tidak efektif
13. Seorang laki-laki berusia 59 tahun dirawat karena sejak 2 minggu yang lalu karena
demam dan sariawan. Pasien dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosa Human
Immunodeficiency Virus (HIV) stadium IV. Pemeriksaan tanda vital : TD : 110/80
mmHg, frekuensi napas : 22 x/menit, frekuensi nadi : 88 x/menit, dan suhu 39,5ºC. Hasil
pengkajian didapatkan data : pasien terlihat lemah dan lemas, mukosa bibir kering,
sariawan, kekuatan otot ekstremitas bawah 4. Masalah keperawatan yang tepat adalah ...
a. Resiko kekurangan volume cairan
b. Pola nafas tidak efektif
c. Kerusakan mobilitas fisik
d.Hipertermi
e. Intoleransi aktivitas
14. Seorang wanita berusia 44 tahun dirawat di ruang perawatan bedah dengan diagnose Ca
Mamae. Hasil pengkajian didapatkan pasien mengeluh nyeri payudara kiri sejak lebih 3
bulan yang lalu, seperti ditusuk-tusuk, nyeri semakin lama bertambah berat dengan skala
3-5 (1-10), pasien masih dapat beraktivitas, dan pasien merasa sukit tidur. Masalah
keperawatan yang tepat pada pasien tersebut adalah ...

a. Nyeri akut
b. Gangguan pola tidur
c. Sindrom nyeri kronik
d. Gangguan kenyamanan
e. Nyeri kronik
15. Seorang laki-laki berusia 56 tahun dibawa ke RS karena batuk dan sesak. Pasien dirawat
di ruang penyakit dalam dengan diagnosa medis bronkhitis. Pengukuran tanda vital : TD :
110/80 mmHg, frekuensi nadi : 80 kali x/menit, frekuensi nafas : 21 x/menit, dan suhu
37,6 C. Pasien kadang mengeluh sesak napas, mengi dan keluhan datang disertai batuk
berdahak. Pasien juga merasa pusing dan mual. Pasien terpasang nasal kanul O2 2
liter/menit dan mendapatkan terapi : infus Dextrose 5% 20 tetes/menit. Intervensi yang
tepat adalah ...
a. Memberikan antipiretik
b. Memberikan analgetik
c. Memberikan antiemetic
d. Memberikan nebulizer
e. Memberikan antibiotic
16. Seorang laki-laki berusia 65 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosis
stroke non hemoragik. Perawat akan berinteraksi dengan pasien, ternyata perawat
berdasarkan rekam medis pasien berasal dari suku yang berbeda dengan perawat. Perawat
menyadari hal tersebut sebelum berinterasi dengan pasien. Tindakan yang tepat dilakukan
perawat adalah ...
a. Perawat mempelajari budaya dan nilai yang dianut pasien lebih
lanjut b. Perawat mengidentifikasi kesulitan berinteraksi lintas budaya
c. Perawat meminta bantuan perawat lain untuk berinteraksi dengan pasien
d. Perawat meminta bantuan keluarga pasien untuk berinteraksi dengan pasien
e. Perawat mengenali budaya dan nilai yang dianut dirinya
17. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di ruang perawatan bedah dengan diagnosa
cedera medulla spinalis sejak 3 minggu yang lalu. Pada area sakrum pasien terdapat luka
berwarna kemerahan, basah, dan luka mengenai seluruh lapisan kulit. Perawatan luka
yang tepat pada pasien tersebut adalah ...
a. Oles betadine 9% kemudian ditutup kassa kering
b. Kompres NaCl 0,9% kemudian ditutup kassa kering
c. Dibersihkan dengan NaCl 0,9% kemudian ditutup kassa
kering d. Oles betadine 3% kemudian ditutup kassa kering
e. Kompres betadine 3% kemudian ditutup kassa kering
18. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat karena sejak 2 minggu yang lalu karena
demam dan sariawan. Pasien dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosa Human
Immunodeficiency Virus (HIV) stadium IV. Pemeriksaan tanda vital : TD : 110/80
mmHg, frekuensi napas : 22 x/menit, frekuensi nadi : 88 x/menit, dan suhu 39ºC. Hasil
pengkajian didapatkan data : pasien terlihat lemah dan lemas, mukosa bibir kering,
sariawan, mual, kekuatan otot ekstremitas bawah 4. Intervensi keperawatan yang tepat
pada pasien adalah ...
a. Memberikan kompres
b. Memberikan terapi oksigen
c. Menganjurkan banyak minum
d. Menganjurkan makan sedikit tapi
sering e. Melakukan latihan rentang gerak
19. Seorang perempuan berusia 24 tahun mengeluh nyeri perut sejak 7 bulan yang lalu.
Pasien dirawat diruang perawatan bedah dengan diagnosa medis appendicitis infiltrat.
Hasil pengkajian didapatkan pasien mengeluh mual, terlihat kesakitan, bibir pucat, nyeri
pada abdomen kuadran kanan bawah skala 6 (1-10), bising usus 10 x/menit, dan pasien
merasa takut dilakukan operasi, dan pasien bedrest. Pengukuran tanda vital : TD : 120/80
mmHg, frekuensi nadi : 88 kali x/menit, frekuensi nafas : 20 x/menit, dan suhu 38 C.
Masalah keperawatan yang tepat adalah ...
a. Hipertermi
b. Mual
c. Intoleransi aktivitas
d. Cemas
e. Nyeri
20. Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosis
Congestive Heart Failure (CHF). Pasien mengeluh sesak nafas sejak 1 bulan yang lalu
dan bertambah berat. Hasil pengkajian didapatkan pasien tampak lemah dan pucat, sesak
nafas, batuk berdahak, bernafas dengan otot bantu pernafasan, terdapat peningkatan JVP,
edema pada ekstremitas bawah, dan susah BAB sejak 3 hari yang lalu, fraksi ejeksi 40%.
Pengukuran tanda vital : TD : 140/70 mmHg, frekuensi nadi : 104 x/menit, frekuensi
nafas : 22 x/menit, dan suhu 36,5 C. Masalah keperawatan yang tepat adalah ...
a. Pola nafas tidak efektif
b. Intoleransi aktivitas
c. Kelebihan volume cairan
d. Penurunan curah jantung
e. Konstipasi
21. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dengan keluhan diare selama lebih 2 minggu dan
sariawan. Pasien mempunyai riwayat berganti-ganti pasangan. Pasien dirawat diruang
penyakit dalam dan berdasarkan hasil pemeriksaan pasien didiagnosis menderita AIDS.
Dokter sudah menyampaikan mengenai penyakitnya kepada pasien dan perawat sudah
mengetahui. Keluarga pasien bertanya kepada perawat mengenai penyakit yang diderita
oleh pasien. Tindakan yang tepat pada pasien adalah ...
a. Menyampaikan kepada keluarga untuk berdiskusi dengan pasien
b. Meminta pasien untuk menyampaikan penyakitnya pada keluarga
c. Meminta keluarga untuk menunggu dokter menjelaskan
d. Menyampaikan penyakitnya pada keluarga pasien
e. Menyampaikan kepada dokter untuk menjelaskan penyakitnya pada keluarga
22. Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat diruang perawatan bedah dengan diagnosa
medis Ca Colon dan pasien sudah dilakukan laparatomi dan stoma 3 hari yang lalu.
Pemeriksaan tanda vital : TD=110/60 mmHg, frekuensi nadi=88 x/menit, frekuensi
nafas=22x/menit, suhu=36,6°C. Pengkajian didapatkan pasien mengeluh nyeri skala 3 (1-
10) seperti diremas-remas, teradapat luka pada abdomen sepanjang 10 cm, berbau, dan
balutan tampak merembes dan kotor, BAB darah bercampur lendir 3 kali melalui anus,
dan BAB cair berampas berwarna kuning keluar dari stoma. Intervensi keperawatan yang
tepat pada pasien tersebut adalah ...
a. Mengajarkan
relaksasi b. Perawatan
stoma
c. Perawatan luka
d. Menganjurkan pengaturan
diet e. Menganjurkan banyak
minum
23. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dengan diagnosis fraktur tibia 1/3 distal sinistra.
Perawat sedang mengkaji area pedis sinistra pasien dan didapatkan bahwa pada pasien
merasa nyeri skala 5 (1-10) terutama saat melakukan pergerakan, keterbatasan dalam
dorsofleksi, bengkak, warna kulit normal, dan kesemutan. Pengkajian selanjutnya pada
area pedis yang tepat adalah ...
a. Denyut nadi pada pedis
b. Rentang gerak sendi pada jari-jari
kaki c. Reflek archiles
d. Kekuatan otot
e. Sensasi terhadap tajam dan tumpul

24. Seorang laki-laki berusia 60 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnose
stroke non hemoragik. Pasien mengeluh lemas dan lemah pada badan sebelah kanan.
Hasil pemeriksaan tanda vital : TD 140/90 mmHg, frekuensi napas 20 x/menit, frekeunsi
nadi : 64 x/menit, suhu : 36,2°C. Perawat melakukan pengkajian : pasien tidak mampu
berjalan, posisi tubuh bagian kanan tidak sama dengan bagian kiri, rentang gerak sendi
pada ekstremitas kanan minimal. Pengkajian selanjutnya yang tepat adalah ...
a. Tonus otot
b. Kekuatan otot
c. Ukuran sendi
d. Sensori ekstremitas
e. Daya tahan otot
25. Seorang laki-laki berusia 30 tahun dirawat di ruang penyakit bedah dengan diagnosa
fraktur humerus sinistra. Pasien direncanakan untuk dilakukan Open Reduction Internal
Fixation (ORIF). Pasien dan keluarga tidak mau dilakukan tindakan operasi karena pasien
dibawa pulang dan berobat ke dukun tulang. Tindakan keperawatan yang tepat adalah ...
a. Menelpon dokter untuk menjelaskan tindakan operasi yang
dilakukan b. Mengkaji nilai, keyakinan, dan budaya pasien dan keluarga
c. Menjelaskan bahwa tindakan pasien dan keluarga salah
d. Membujuk pasien dan keluarga untuk tidak pulang
e. Menjelaskan prosedur mengenai pulang paksa
26. Seorang perempuan berusia 62 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosa
medis asma bronkhiale. Pasien mengeluh napas disertai batuk berdahak. Pengukuran
tanda vital : TD : 110/80 mmHg, frekuensi nadi : 88 kali x/menit, frekuensi nafas : 26
x/menit, dan suhu 36 C. Hasil pengkajian didapatkan : suara nafas mengi, pernafasan
cepat dan teratur. Pengkajian yang tepat selanjutnya adalah ...
a. Melakukan auskultasi suara paru
b. Melakukan palpasi pengembangan
dada c. Melakukan perkusi dada
d. Melakukan taktil fremitus
e. Mengukur rasio inspirasi dan ekspirasi
27. Seorang perempuan berusia 58 tahun dirawat di ruang perawatan penyakit dalam dengan
keluhan diagnosa Diabetes Mellitus. Pasien mengeluh pusing, lemah, lemas, mual,
muntah, nafsu makan menurun, badan dan kaki terasa linu. Pengukuran tanda-tanda vital
: TD 150/80 mmg, frekuensi nadi : 92x/menit, frekuensi napas : 22 x/menit, dan suhu :
36,7 C. Hasil pengkajian : mulut kering, pandangan kabur, kaki terasa kebas, dan pasien
tidak kontrol secara rutin. Pemeriksaan laboratorium : GDS 289 mg/dL. Intervensi
keperawatan yang tepat adalah ...
a. Pemberian anti hipertensi
b. Pemberian anti emetic
c. Pemberian analgetik d.
Pemberian oksigen
e. Pemberian insulin
28. Seorang laki-laki berusia 54 tahun dirawat di rumah sakit karena mengeluh mual dan
muntah dengan diagnose medis Penyakit Ginjal Kronik. Kesadaran pasien somnolent,
edema pada seluruh tubuh. Perawat melakukan pemasangan indwelling catheter, perawat
menyiapkan alat, cuci tangan dan menggunakan sarung tangan steril, melakukan
disinfektan, memberikan pelumas pada urethra, memasukan catheter kemudian urin
keluar dalam jumlah sedikit dan perawat mendorong sedikit lagi catheter. Langkah
selanjutnya yang tepat adalah ...
a. Memfiksasi catheter dengan plester pada abdomen bagian
bawah b. Mengukur jumlah urin yang keluar
c. Melakukan fiksasi dengan mengembangkan balon catheter
d. Menunggu beberapa saat supaya urin keluar semua
e. Menyambungkan selang catheter dengan urin bag
29. Seorang perempuan usia 50 tahun dirawat di ruang penyakit dalam karena PPOK. Hasil
pemeriksaan AGD menunjukkan pH: 7.30 (N=7,35-7,45), PCO2: 49 mmHg (N=35-45),
dan HCO3: 25 mmol (N=22-26). Berdasarkan kasus, maka status asam basa pasien
adalah ...
a. Asidosis metabolic
b. Asidosis repiratori terkompensasi sebagian
c. Asidosis metabolik terkompensasi
d. Asidosis respiratori terkompensasi
e. Asidosis respiratori
30. Seorang wanita berusia 25 tahun mengalami fraktur humerus 1/3 distal dextra dan telah
dilakukan ORIF 2 hari yang lalu. Pasien saat ini berada diruang perawatan bedah dan
pasien terpasang elastin perban, masih mengeluh sulit tidur selama 2 hari karena tidak
terbiasa dengan lingkungan rumah sakit dan nyeri. Hasil pengkajian : terdapat cekungan
pada sekitar mata dan berwarna kehitaman, lemah, lemas, nyeri lengan kanan dan
punggung kanan skala 5 (1-10), bengkak pada area operasi dan punggung tangan,
kekuatan otot 2, dan keterbatasan pada rentang gerak pergelangan tangan. Masalah
keperawatan yang tepat pada pasien tersebut adalah ...
a. Nyeri
b. Kerusakan mobilitas fisik
c. Gangguan pola tidur
d. Keletihan
e. Intoleransi aktivitas
31. Seorang perempuan berusia 40 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosis
Carsinoma Hepar. Hasil pengkajian didapatkan : pasien mengeluh lemah dan lemas,
mual, nyeri abdomen skala 3 (1-10), mata cekung, konjungtiva anemis, penuruna berat
badan 20 kg, IMT 14,9; bibir pucat, abdomen cembung dan teraba keras, terdapat
hepatomegali, pasien bedrest, hanya menghabiskan ¼ porsi makan, dan hampir semua
aktivitas dibantu. Pengukuran tanda vital : TD : 100/60 mmHg, frekuensi nadi : 88 kali
x/menit, frekuensi nafas : 16 x/menit, dan suhu 360C. Pemeriksaan laboratorium : Hb :
9,8 g/dL; albumin : 2,0 g/dL; ureum : 13 mg/dL; eritrosit 3,6 x 106 /uL. Tindakan
keperawatan yang tepat adalah ...
a. Pemberian
analgetik b. Pemberian
antimual
c. Pemberian transfuse darah
d. Pemberian antiperdarahan
e. Pemberian albumin
32. Seorang wanita berusia 25 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
badannya lemas dan didiagnosis anemia. Hasil pengkajian didapatkan data : tekanan
darah 150/80 mmHg; frekuensi nadi 100 kali per menit; frekuensi nafas 21 kali per menit;
konjungtiva anemis; mukosa bibir kering, dan akral dingin. Hasil pemeriksaan
laboratorium menunjukkan bahwa : Hemoglobin= 5,8 g/dl (N=11,5-16,5); Leukosit=14.6
10^3/uL (N=4.00 – 11.00);Eritrosit L=2.1 10^6/ul (N=3.80 -5.80); Hematokrit L 17.7 %
(37.0 – 47.0); Trombosit = 442.103/ ul(N=150-450); MCV=83,5 fL (N=76-96); MCH=
27,6 pg (N=27,5-32,0); MCHC=32,8 g/dL (N=30,0-35,0). Intervensi keperawatan yang
tepat adalah ...
a. Monitor tanda-tanda vital
b. Terapi oksigen
c. Pemberian nutrisi yang adekuat
d. Pemberian cairan RL 0.9%
e. Pemberian transfusi PRC
33. Seorang laki-laki berusia 51 tahun dirawat diruang perawatan bedah dengan diagnosa
medis Ca Colon. Pasien mengeluh BAB darah lebih dari 5 kali, konsistensi cair dan
lendir keluar dari anus. Pemeriksaan tanda vital : TD=120/90 mmHg, frekuensi nadi=88
x/menit, frekuensi nafas=22x/menit, suhu=36,8°C. Pengkajian didapatkan pasien
mengeluh nyeri skala 3 (1-10) seperti diremas-remas, turgor kulit menurun, bibir kering,
dan tidak bisa tidur. Masalah keperawatan yang tepat pada pasien tersebut adalah ...
a. Hipovolemia
b. Pola nafas tidak efektif
c. Gangguan pola tidur
d. Diare
e. Nyeri
34. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosa
medis efusi pleura. Pasien mengeluh sesak napas dan terlihat lemas. Pengukuran tanda
vital : TD : 120/80 mmHg, frekuensi nadi : 110 kali x/menit, frekuensi nafas : 28 x/menit,
dan suhu 370C. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan : tampak pernafasan cuping hidung,
penggunaan otot bantu pernafasan pada leher, retraksi dada tampak seimbang kiri dan
kanan, terlihat pucat, konjungtiva anemis, IMT : 16, tampak oedem pada kedua kaki, dan
pasien dibantu melakukan semua aktivitas. Masalah keperawatan utama pasien tersebut
adalah ...
a. Intoleransi aktivitas
b. Ketidakefektivan perfusi jaringan
perifer c. Kelebihan volume cairan
d. Nutrisi kurang dari kebutuhan
e. Ketidakefektivan pola nafas

35. Seorang laki-laki berusia 55 tahun dibawa karena mengeluh sesak nafas. Pasien dirawat
diruang penyakit dalam dengan diagnosis asma bronkiale. Hasil pengkajian didapatkan
pasien mengeluh sakit kepala skala 3 (1-10), sesak nafas, bibir kering, pasien terlihat
lemas, batuk, terdapat pernafasan cuping hidung, auskultasi suara ronchi. Pengukuran
tanda vital : TD 130/80 mmHg; frekuensi nadi : 92 x/menit, frekuensi nafas : 26 x/menit,
dan suhu : 36,8ºC. Pasien merasa cemas dan ketakutan dengan penyakitnya. Masalah
keperawatan yang tepat adalah ...
a. Intoleransi aktivitas
b. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
c. Cemas
d. Resiko kekurangan cairan
e. Nyeri
36. Seorang laki-laki berusia 58 tahun dibawa ke RS dengan riwayat PPOK sejak beberapa
tahun yang lalu dan saat ini dirawat di Ruang Penyakit Dalam. Pengukuran tanda vital :
TD 130/80 mmHg; frekuensi nadi : 92 x/menit, frekuensi nafas : 23 x/menit, dan suhu :
38,2ºC. Hasil pemeriksaan fisik menunjukan pasien mengeluh pusing, demam, sesak
nafas, dan batuk berdahak terdapat retraksi intercosta, pergerakan dada dangkal, ekspansi
dada tidak adekuat, suara ronkhi pada kedua paru pasien. Pasien terlihat pucat, bibir
kering, dan konjungitva anemis. Masalah keperawatan yang tepat adalah
a. Hipertermi
b. Intoleransi aktivitas
c. Perfusi jaringan perifer tidak efektif
d. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
e. Nyeri
37. Seorang laki-laki berusia 54 tahun dengan diagnosa medis pneumothoraks dirawat di
ruang penyakit dalam. Pasien mengeluh sesak napas, bunyi napas ngik-ngik, disertai
batuk. Dokter baru saja melakukan thorakosintesis dan melakukan fiksasi selang Water
Seal Drainage (WSD). Tindakan selanjutnya yang tepat adalah ...
a. Melakukan auskultasi suara paru
b. Kolaborasi pemeriksaan rontgen paru
c. Mengobservasi undulasi/fluktuasi cairan dalam WSD
d. Mengobservasi keadaan balutan luka pada thorakosintesis
e. Mengukur tanda vital
38. Seorang laki-laki berusia 35 tahun mengalami fraktur femur 1/3 tengah kanan dan telah
dilakukan tindakan Open Reduction Internal Fixation (ORIF) 3 hari yang lalu. Pasien saat
ini bed rest dan merasa sedikit lemas. Hasil pengkajian didapatkan bahwa pasien
mengeluh nyeri skala 4 dari 10, bengkak pada area fraktur, keterbatasan rentang gerak
sendi lutut, kekuatan otot ekstremitas bawah 5-3-1-5/5-5-5-5. Pasien mampu melakukan
aktivitas seperti makan, minum, dan berpakaian secara mandiri diatas tempat tidur.
Masalah keperawatan yang tepat pada pasien tersebut adalah ...
a. Intoleransi aktivitas
b. Kerusakan mobilitas
fisik c. Resiko disuse
syndrome
d. Gangguan rasa nyaman : nyeri
e. Kurang perawatan diri
39. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di ruang perawatan penyakit dalam dengan
diagnosa Diabetes Mellitus. Pasien mengeluh lemah, lemas, sakit perut skala 4 (1-10),
perut terasa penuh (sebah), kaki bengkak. Pengukuran tanda-tanda vital : TD 140/80
mmg, frekuensi nadi : 88x/menit, frekuensi napas : 22 x/menit, dan suhu : 36,6 C. Hasil
pengkajian : mulut kering, conjungtiva anemis, edema +1 dari pada kaki, kaki terasa
kebas. Pemeriksaan laboratorium : GDS 244 mg/dL. Masalah keperawatan yang tepat
adalah ...
a. Ketidakstabilan kadar glukosa darah
b. Pola nafas tidak efektif
c. Kelebihan volume cairan
d. Nyeri
e. Perfusi jaringan perifer tidak efektif
40. Seorang laki-laki berusia 35 tahun dengan diagnosa hernia inguinalis dan dirawat di
ruang perawatan bedah karena akan dilakukan tindakan operasi. Pasien mengeluh nyeri
pada lipat paha dan terdapat benjolan. Perawat mempersiapkan pasien operasi dengan
mengajarkan tehnik batuk. Perawat memposisikan pasien duduk di atas tempat tidur
dengan nyaman. Perawat meminta pasien untuk memegangi area yang akan diinsisi
dengan dua telapak tangan dan jari-jari disilangkan untuk menahan saat batuk. Perawat
mengajarkan pasien pernafasan diafragma. Langkah selanjutnya yang tepat adalah ...
a. Menarik napas melalui mulut
b. Menahan napas secara singkat
c. Menarik napas melalui hidung
d. Melakukan batuk secara singkat
e. Melakukan napas dalam secara cepat
41. Prosedur penyuntikan insulin menggunakan pen, perawat telah memastikan insulin
tercampur, kemudian telah memasang jarum pada ujung pen. Prosedur selanjutnya yang
tepat adalah
a. Mencubit kulit yang akan ditusuk
b. Menusukkan jarum pada area yang telah
ditentukan c. Mendisinfektan bagian kulit yang akan
ditusuk
d. Memutar bagian pengatur dosis sesuai dosis yang diresepkan
e. Mengeluarkan udara pada ujung jarum
42. Seorang laki – laki berusia 60 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
sesak nafas, batuk berdahak, dan pasien kesulitan mengeluarkan dahak. Hasil foto
rontgen dada menunjukkan adanya pneumonia di lobus kiri medial paru - parunya.
Postural drainase yang tepat pada pasien tersebut adalah...
a. Supine
b. Semi fowler
c. Trendelenburg
d. Miring kiri
e. Miring kanan
43. Seorang laki – laki berusia 60 tahun, dirawat di ruang penyakit bedah dengan diagnosis
BPH dan direncanakan untuk dilakukan operasi. Pasien mengeluh nyeri ketika BAK,
BAK tidak merasa puas, lemah dan lemas, nyeri pada abdomen bagian bawah dengan
skala 4 (1-10), seperti nyut-nyutan, urine yang keluar tidak lancar, urine output
1000cc/hari, pasien kesulitan ketika berjalan, dan sebagian aktivitas pasien dibantu.
Pengukuran tanda vital : TD 120/80 mmHg; frekuensi nadi : 84 x/menit, frekuensi nafas :
20 x/menit, dan suhu : 37,2ºC. Pasien merasa takut akan dilakukan operasi. Masalah
keperawatan yang tepat adalah ...
a. Nyeri
b. Ansietas
c. Retensi urin
Intoleransi aktivitas
Resiko jatuh
44. Seorang laki-laki berusia 53 dengan Avasculer Necrosis Hip Sinistra dan telah dilakukan
Total Hip Replacement Sinistra 2 hari yang lalu. Kekuatan ekstremitas bawah : 5-5-5-
5/1-1-5-5, rentang gerak sendi panggul terbatas. Pasien merasa nyeri pada area luka
operasi skala 5 – 6 tidak menyebar, seperti nyut-nyutan, hilang timbul, luka operasi 10
cm. Posisi yang tepat untuk mencegah dislokasi sendi panggul pada pasien tersebut
adalah...
a. Duduk dikursi dengan menyilangkan kaki
b. Duduk dikursi dengan fleksi panggul 90-120 derajat
c. Melakukan rotasi pada sendi panggul
d. Terlentang dengan mengganjal bantal diantara kedua paha pasien
e. Melakukan abduksi sendi panggul lebih dari 30 derajat
45. Seorang laki-laki berusia 64 tahun dirawat diruang penyakit bedah dengan diagnosis
BPH. Pasien mengeluh kesakitan saat buang air kecil dan buang air kecil menetes.
Perawat melakukan pengkajian pada perkemihan dengan melakukan inpeksi pada
abdomen bagian bawah terlihat tegang, kemudian melakukan perkusi pada bladder dan
terdengar suara dullness (redup). Pengkajian selanjutnya yang tepat adalah ...
a. Palpasi adanya nyeri pada bladder
b. Palpasi ukuran bladder
c. Ketok costovertebra angel
d. Palpasi ukuran ginjal
e. Palpasi adanya nyeri pada ginjal
46. Seorang laki-laki berusia 23 tahun dengan diagnosa medis Suspect Dengue Haemorragic
Fever (DHF) dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu. Hasil pengkajian didapatkan
bahwa pasien merasa sebah pada perutnya, mual, muntah, lemah, dan nyeri sendi, serta
terdapat bintik-bintik merah pada kulitnya. Hasil pemerikaan tanda vital : TD 100/70
mmHg; frekuensi nadi : 88 kali per menit; frekuensi nafas : 21 kali per menit; dan suhu
38,80C. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan Eritrosit 3.8 x 106/mm2, Hb 11g%,
trombosit 17 x 105 /mm3. Masalah keperawatan yang tepat adalah ...
a. Gangguan nutrisi kurang dari
kebutuhan b. Defisit volume cairan
c. Gangguan perfusi jaringan
d. Hipertemi
e. Nyeri
47. Seorang laki-laki berusia 56 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosa
media anemia. Pasien mengeluh sesak napas, badan terasa lemas dan lemah dan
pandangan berkunang-kunang. Hasil pengkajian didapatkan pernafasan pasien cepat
dangkal, konjungtiva anemis, pasien bedrest sehingga sebagian besar aktivitas dibantu.
Pengukuran tanda vital : TD : 160/100 mmHg, frekuensi nadi : 96 x/menit, frekuensi
napas : 26 x/menit, suhu : 37,7°C. Pemeriksaan laboratorium : Hb : 6,1 g/dL; Ht : 17,7 %;
Leukosit (14600 /uL). Tindakan kolaborasi yang tepat adalah ...
a. Pemberian antibiotic
b. Pemberian antihipertensi
c. Pemberian transfusi
darah d. Pemberian terapi
oksigen
e. Pemberian antipiretik
48. Seorang laki-laki berusia 20 tahun dirawat di ruang perawatan bedah karena mengalami
fraktur greenstick tibia sinistra 1/3 distal. Pasien telah dilakukan tindakan pemasangan
gips 1 hari yang lalu. Pasien merasa kesemutan dan terasa seperti baal pada jari kaki
kirinya. Tindakan yang tepat dilakukan perawat adalah...
a. Memonitor status sirkulasi dan neurologis
b. Memonitor tanda-tanda infeksi
c. Memposisikan gips lebih tinggi
d. Kompres es pada area pedis kiri
e. Memonitor adanya drainase pada gips
49. Setelah melakukan gerakan latihan ROM, yang selanjutnya dilakukan adalah ...
a. Memonitor respon pasien seperti reaksi wajah, tanda vital, dan reaksi subjektif
lain
b. Memasang pengaman pada tempat tidur pasien
c. Melakukan cuci tangan
d. Mendokumentasikan hasil tindakan
e. Memberikan posisi yang nyaman bagi pasien
50. Seorang laki-laki usia 20 tahun mengalami fraktur tertutup tibia 1/3 tengah kiri 6 jam
yang lalu. Pasien berada di ruang perawatan bedah dan hasil pengkajian didapatkan
bahwa pasien merasa nyeri dengan skala 7 dari 10, kekuatan otot pada ekstremitas bawah
kiri : 4-1-4-5, dan terdapat edema +2 pada area kruris. Posisi yang tepat untuk
mengurangi edema pasien adalah...
a. Miring kanan
b. Terlentang
c. Sim kanan
d. Trendlenberg
e. Kaki kiri lebih tinggi tubuh

Anda mungkin juga menyukai