Anda di halaman 1dari 14

TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP AKAD JUAL BELI ONLINE

PADA LAYANAN GO-FOOD DI APLIKASI GO-JEK

Fitrotul Bita Aulia Putri


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri Kediri
fitrotulbitaauliaputri@gmail.com

ABSTRAK
Berkembangnya zaman dan teknologi saat ini juga sejalan dengan semakin
berkembangnya transaksi jual beli dalam Islam. Hal inilah merupakan suatu tantangan
yang mesti dihadapi oleh umat Islam untuk dapat lebih jauh memahami suatu
transaksi-transaksi yang sedang berkembang di masyarakat saat ini, salah satunya
yakni pada layanan go-food di aplikasi go-jek. Sudahkah akad-akad atau perjanjian
yang berkaitan dengan layanan, telah tepat dengan syariat Islam ataupun malah
berbanding terbalik dengan syariah. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk
menemukan serta memahami apa saja macam-macam akad atau perjanjian yang
terjadi didalam layanan go-food di aplikasi go-jek, dan bagaimana perspektif
atausudut pandang dalam agama Islam mengenai perjanjian-pernjanjian (akad)
tersebut. Dalam mengkaji artikel ini, penulis memakai pendekatan kualitatif dengan
pengembangan struktur yuridis formatif dengan menggunakan teknik concept
analysis, yakni penulis menggabungkan beberapa reverensi berupa artikel, buku dan
sebagainya yang berkaitan dengan pembahasan yang saat ini dibahas. Hasil
pembahasan pada artikel ini, yakni terdapat perjanjian sewa-menyewa yang
berlangsung diperusahaan go-jek antara penyedia layanan atau pengendara ojek
(driver), kemudian antar perusahaan go-jek dengan pedagang yang sudah tercantum
dalam layanan gofood, serta antar perusahaan go-jek dengan customer. Perjanjian jual
beli yakni antara penyedia layanan atau pengemudi gojek (driver) dengan pedagang
yang sudah tercantum dalam layanan gofood, dan juga antara pengguna layanan
gofood dengan penjual makanan. Kemudian, perjanjian yang terjadi antara customer
dengan penyedia layanan atau pengemudi ojek (driver) disebut akad wakalah.
Mengenai transaksi-transaksi yang menggunakan akad tersebut telah mematuhi
prinsip-prinsip syariah Islam, karena telah memenuhi persyaratan dan rukunnya.

Kata Kunci : Jual Beli, Go-Jek, Go-Food.

ABSTRACT
The development of today's times and technology is also in line with the increasing
development of buying and selling transactions in Islam. This is a challenge that must
be faced by Muslims to be able to further understand the transactions that are
developing in society today, one of which is the go-food service on the Go-Jek
application. Are the contracts or agreements relating to services in accordance with
Islamic law or are they inversely proportional to the law? Therefore, this research

1
aims to find and understand what kinds of contracts or agreements occur in the go-
food service on the Go-Jek application, and what is the perspective or point of view in
the Islamic religion regarding these agreements (contracts). In reviewing this article,
the author uses a qualitative approach by developing a formative juridical structure
using concept analysis techniques, namely the author combines several references in
the form of articles, books and so on that are related to the discussion currently being
discussed. The results of the discussion in this article are that there is a rental
agreement that takes place at the Go-Jek company between the service provider or
motorcycle taxi driver (driver), then between the Go-Jek company and traders who
are listed in the GoFood service, as well as between the Go-Jek company and
customers. The sale and purchase agreement is between the service provider or Gojek
driver (driver) and traders who are listed in the Gofood service, and also between
GoFood service users and food sellers. Then, the agreement between the customer
and the service provider or motorcycle taxi driver is called a wakalah contract.
Regarding transactions using this contract, they comply with the principles of Islamic
sharia, because they fulfill the requirements and harmony.

Keywords : Buying and Selling, Go-Jek, Go-Food.

PENDAHULUAN
Manusia merupakan makhluk sosial yang hakikatnya tidak dapat hidup
sendiri, yang berarti manusia akan selalu membutuhkan dan juga memiliki hubungan
atau selalu berhubungan dengan orang lain. Salah satunya yakni pada bidang
muamalah, Islam sudah menetapkan kaidah-kaidah atau ketentuan-ketentuan yang
harus dipatuhi serta dilaksanakan, diantaranya yakni terkait dengan jual beli. Sebagai
salah satu dari macam relasi ekonomi dalam suatu proses interaksi sosial yang
memiliki tujuan untuk memelihara atau mempertahankan serta untuk memenuhi
kebutuhan hidup, jual beli merupakan salah satu unsur penting hukum Islam yang
termasuk dalam fiqih muamalah. Bertransaksi seperti ini telah dianjurkan oleh Islam,
alasannya yakni karena selain untuk mencari nafkah yang sesuai dengan ketentuan
Islam, transaksi ini juga diharapkan agar umat manusia dapat saling membutuhkan
dan juga saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya yakni dalam segala hal

2
yang berkaitan dengan kepentingan hidup, baik dalam suatu kepentingan pribadi
ataupun dalam kepentingan umum.1
Perkembangan teknologi yang semakin maju sekarang ini, memudahan
masyarakat dalam melakukan berbagai aktivitas sehari-hari yang mana dapat
membuat pekerjaan lebih mudah serta lebih efektif. Aktivitas yang dulunya dapat
membunga-buang waktu serta biaya, kini di era modern sudah bisa dinikmati yakni
dengan lebih efektif dan juga esensial tanpa harus membuang banyak waktu dan
tenaga. Salah satunya yakni dengan adanya fasilitas jasa online yang kini sangat
disukai oleh masyarakat. Terdapat jenis-jenis akomodasi dalam layanan online yang
dapat diakses oleh masyarakat, yakni adanya belajar online, berbelanja online,
pembayaran secara online, dan juga transportasi online dapat dengan mudah dirasakan
oleh masyarakat melalui sarana e-commerce yang telah tersedia saat ini. Di Indonesia
sendiri terdapat beberapa e-commerce yang menyediakan layanan transportasi online,
salah satunya yang paling populer yakni dalam aplikasi Go-Jek.2
Go-Jek sendiri adalah suatu aplikasi yang memberikan pelayanan jasa
transportasi online dengan menawarkan akomodasi yang cukup membantu
masyarakat dan fasilitas-fasilitas pada aplikasi ini keseluruhannya menawarkanya di
bidang jasa. Aplikasi ini memiliki beberapa layanan yang sangat terkenal dikalangan
masyarakat yakni transportasi dengan kendaraan beroda dua dan kendaram beroda
empat, layanan yang paling diminati setelah layanan tersebut yakni layanan Go-
Food.3 Go-Food sendiri merupakan layanan di mana masyarakat dapat memiliki
layanan pesan-antar makanan atau minuman sesuai pada apa yang dibutuhan atau
yang telah di pesan oleh para customer, layanan ini memebrikan kemudahan kepada
pelanggan, yang mana pelanggan tidak perlu susah-susah untuk pergi ke luar rumah
untuk membeli makanan. Ketika para driver go-jek mendapatkan pesanan dari para
customer untuk pemesanan makanan ataupun minuman, pihak pengemudi go-jek akan
menyerahkan dana atau uang driver terlebih dulu dan dari dana yang telah dibayar

1
Junia Edrianto, “Tinjauan Fiqih Muamalah Terhadap Jual Beli Makanan Melalui Jasa Online Go-
Food Pada Aplikasi Go-Jek Cabang Padang Panjang,” (Skripsi: IAIN Batusangkar, 2021), h. 1.
2
Yuli Irawan Rasit, Rahman Ambo Masse, Muh. Irwan T., Akram Ista, “Layanan Aplikasi Go-Jek:
Realitas Multi Akad Dalam Transaksi Jual Beli Online Go-Food Perspektif Ekonomi Islam,”
Muamalat: Jurnal Kajian Hukum Ekonomi Syariah, Vol. 15, No. 1 (2023), h. 23.
3
Muhammad Yunus, Fahmi Fatwa Rosyadi Satria Hamdani, and Gusti Khairina Shofia, “Tinjauan
Fikih Muamalah Terhadap Akad Jual Beli Dalam Transaksi Online Pada Aplikasi Go-Food,”
Amwaluna: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah, Vol. 2, No. 1 (2018), h. 145.

3
oleh driver tersebut nantinya akan diganti oleh customer jika pesanan tersebut telah
diantar dan diterima oleh customer.4
Suatu perjanjian kerjasama antara driver dengan perusahaan go-jek dilakukan
disaat driver mendaftarkan dirinya sebagai mitra di perusahaan go-jek. Driver harus
bersedia menerima kebijakan serta ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan ketika driver menjadi mitra dari perusahaan go-jek. Segala kebijakan serta
ketentuan-ketentuan perusahaan yakni dari pihak perusahaan Go-Jek kepada
pengemudi telah dituangkan dalam suatu perjanjian elektronik, dan hal ini juga telah
disepakati oleh pengemudi melalui aplikasi pengemudi Go-Jek..5
Mengenai fenomena tersebut, bagi seorang muslim penting untuk menjalankan
analisis mendalam mengenai tren terbaru atau yang sedang berkembang di masyarakat
saat ini. Terdapat beberapa pertimbangan yang harus dilakukan, apakah fenomena
tersebut sudah sesuai atau belum dengan kaidah syariah serta ajaran syariah atau
malah tidak sesuai dengan kaidah syariah. Hukum dasar muamalah dalam kaidah
ushul fiqih yakni diperbolehkan kecuali ada dalil-dalil yang mengharamkannya.
Mengenai beberapa gambaran diatas, penulis tertarik untuk membahas mengenai
pandangan-pandangan tentang akad jual-beli yang berlangsung di dalam aplikasi go-
jek dengan layanan go-food, dan juga terdapat pembahasan lain khususnya mengenai
perspektif hukum Islam dalam bisnis (transaksi) berbasis online (go-food).6

METODE PENELITIAN
Dalam mengkaji artikel ini, penulis memakai pendekatan kualitatif dengan
pengembangan struktur yuridis formatif dengan menggunakan teknik concept
analysis. Pengkajian ini dilaksanakan melalui beberapa sumber reverensi yang
signifikan melalui beberapa telaah atau pandangan yang nantinya akan menjadi subjek
pencarian, yakni muali dari buku, jurnal, serta bahan referensi lainnya. Kemudian,
jika bahan-bahan rujukan sudah terkumpul maka akaan dimasukkan ke dalam kajian,

4
Hanifah Ari Sesanti, “Analisis Fiqh Muamalah Terhadap Sistem Pengupahan Antara Perusahaan
Gojek Dengan Pengelola Rumah Makan Dalam Layanan Go-Food (Studi Kasus Gojek Kota Solo),”
(Skripsi: IAIN Surakarta, 2020), h. 6.
5
Riri Purnama Surya, and Zainuddin, “Kerja Sama Driver dengan Perusahaan Aplikasi Gojek Online
Perspektif Fikih Ekonomi,” Jurnal Hukum Islam, Vol. 19, No. 1 (2019), h. 104.
6
Muhammad Yunus, Fahmi Fatwa Rosyadi Satria Hamdani, and Gusti Khairina Shofia, “Tinjauan
Fikih Muamalah Terhadap Akad Jual Beli Dalam Transaksi Online Pada Aplikasi Go-Food,” h. 145.

4
lalu menganalisis konsep yang selanjutnya dapat mengambil beberapa kesimpulan
dari adanya rumusan masalah yang telah ditentukan sebelumnya.7

HASIL DAN PEMBAHASAN


Go-jek merupakan perusahaan yang berdiri pada tahun 2010. gojek adalah
perusahaan transportasi online pertama yang didirikan oleh Nadiem Makarim. Pada
tahun tersebut, Perusahaan ini merupakan perusahaan roda dua melalui telepon. Bisnis
ini telah berkembang pesat menjadi platform mobile on-demand yang menyediakan
berbagai layanan lengkap, termasuk pembayaran, transportasi, pesan-antar makanan,
logistik, dan layanan on-demand lainnya. perusahaan ini menawarkan berbagai
layanan ini karena mereka berencana untuk memberikan bantuan pemerintah kepada
para pekerja di berbagai sektor informal di Indonesia.8
Go-jek telah memberikan dampak yang positif terhadap perekonomian di
Negara Indonesia, di tahun 2022 go-jek telah berkontribusi sebesar Rp 349 hingga Rp
428 triliun terhadap perekonomian masional. Perusahaan ini juga telah membuat
berbagai cabang di beberapa Negara di Asia Tenggara. Go-jek telah memiliki banyak
sekali layanan yakni lebih dari 10 layanan yang ditawarkannya, yakni go-food, go-
send, go-car, go-mart, go-ride, go-box, go-tix, go-med dan masih banyak lagi layanan
yang ada di go-jek.9 Berikut adalah definisi dari beberapa layanan yang ada di go-jek:
1. Go-Food
Go-food yang merupakan salah satu keunggulan yang terdapat pada aplikasi
Go-Jek yang menawarkan bantuan untuk pembelian dan pengantaran makanan
atau minuman kepada klien. Bantuan ini sangat cocok bagi konsumen yang ingin
menikmati berbagai jenis makanan murah atau sedikit kuliner namun tidak
mempunyai tenaga atau tidak mempunyai kendaraan dan tidak tahu jalan masuk
untuk menuju ke tempat tersebut.10
2. Go-Send

7
Mohammad Midkho Huda, “Praktek Jual Beli Pakaian Bekas Berdasarkan Aspek Hukum Islam,”
ALSYIRKAH: Jurnal Ekonomi Syariah, Vol. 3, No. 1 (2022), h. 8.
8
Muhammad Yunus, Fahmi Fatwa Rosyadi Satria Hamdani, and Gusti Khairina Shofia, “Tinjauan
Fikih Muamalah Terhadap Akad Jual Beli Dalam Transaksi Online Pada Aplikasi Go-Food,” h. 152.
9
Uyunul Husniyyah, “Tinjauan Fiqh Muamalah Terhadap Akad Jual Beli Online Pada Layanan Go-
Mart di Aplikasi Go-Jek,” Al-Iqtishod: Jurnal Ekonomi Syariah, Vol. 2, No. 2 (2020), h. 116.
10
Sry Wahyuni, “Analisis Dampak Keberadaan Go Food Dan Grab Food Terhadap Peningkatan
Penjualan Usaha Kuliner,” (Skripsi: UIN Sumatra Utara, Medan, 2020), h. 8.

5
Go-send yakni jasa pengiriman paket berskala kecil. dengan menggunakan
layanan ini pemesanan lebih praktis dan lebih mudah digunakan. 11 Tujuan layanan
ini yakni untuk mengirim barang, surat-surat berharga serta dokumen penting
secara cepat tanpa adanya batasan jarak, batasan jarak dalam hal ini hanya berlaku
untuk pengiriman dalma satu area yang terjangkau dalam aplikasi go-jek.12
3. Go-Car
Go-car yakni layanan yang menggunakan transportasi roda empat dan
melakukan pengantaran ataupun penjemputan sesuai dengan apa yang telah
dipesan customer dalam aplikasi go-jek di smartphone melalui GPS yang telah
ditentukan.13
4. Go-Mart
Go-mart yakni layanan yang diciptakan untuk mempermudah pelanggan atau
curtomer dalam berbelanja melalui smartphone, dimanapun tempatmu berada,
hanya dengan mengakses layanan go-mart dalam aplikasi go-jek sudah
mempermudah urusan-urusan dikehidupan sehari-hari.14
5. Go-Ride
Go-ride yakni layanan jasa transportasi yang memiliki tujuan untuk
mengantarkan penumpang ke tempat tujuan dengan menggunakan sepeda motor
dan dalam pemesanannya melaluiaplikasi go-jek.15
6. Go-Box
Go-box yakni layanan yang bertujuan untuk memindahkan barang dengan
ukuran besar dengan menggunakan truk bak, mobil pick-up, mobil box, van
tertutup dan sebagainya sesuai dengan alamat pesanan.16
7. Go-Tix

11
Novianti Eka Kartika, “Fitur Aplikasi Gojek Favorit Konsumen Pada Saat Pandemi COVID-19 Di
Kota Bandung,” Communio: Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. 9, No. 2 (2020), h. 1690.
12
Melisa Sundari Putri, Desi Handayani, Randy Heriyanto, “ Pengaruh Layanan Go-Food, Layanan
Go-Send dan Bonus Insentif Terhadap Pendapatan Driver Go-Jek Di Kota Padang Pasca Pandemi,”
AISTA Journal, Vol. 1, No. 2 (2022), h. 92.
13
Lutfi Khairil Sani, R Hartopo Eko Putro, “Komunikasi Interpersonal Antara Driver Dan Pelanggan
Go-Car Di Kota Surabaya,” Soetomo Communication and Humanities, Vol. 2 No, 2 (2021), h. 95.
14
Nabila Fitriani Atmaranti, Ameila Tirta Marina, Fahmi Arifuddin, “Peran Aplikasi Gojek Bagi
Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya di Era Digital,” Prosiding Seminar Nasional Ilmu Ilmu Sosial
(SNIIS), Vol. 2 (2023), h. 795.
15
Hendrikus Y. Langging, Ani T. J, Veronica Diana A. A, “Analisis Tingkat Kelayakan Layanan
Transportasi Online Khususnya Go-Ride Di Kota Madya Yogyakarta,” Equilib, Vol. 1, No. 2 (2020), h.
100.
16
Berta Salim, John J. O. I. Ihalauw, “Transformasi Model Bisnis o-Jek Untuk Keunggulan-Kompetitif
Dalam Perkembangan Ekonomi-Berbagi Dari Sudut Pandang Pelanggan,” Jurnal of Business &
Applied Management, Vol. 10, No. 2 (2017), h. 108.

6
Go-tix adalah layanan dalam aplikasi Go-Jek yang menyediakan jasa Portable
Tagging serta berbagai data permainan, acara musik, atraksi, studio dan ekspresi
serta budaya. Go-tix menawarkan layanan pengiriman tiket ke alamat pelanggan
serta lokasi acara, dengan ketentuan jarak yang ditempuh tidak melebihi 25
kilometer.17
8. Go-Med
Go-med yakni layanan yang bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi
para customer mengenai layanan pesan-antar obat-obatan serta catatan medis dari
dokter pada rumah sakit tertentu.18
Perusahaan Go-Jek menawarkan banyak jenis bantuan dengan beberapa
strategi dan sistem yang berubah mulai dari satu bantuan ke bantuan berikutnya.
Banyak masyarakat dari berbagai kalangan usia dan berbagai macam golongan telah
mengikuti berbagai layanan yang tersedia di aplikasi Fast Jek, salah satunya Go-
Food.19 Go-food yakni suatu jasa online yang berbentuk pembelian atau pemesanan
makanan atau minuman yang telah dipesan sebelumnya oleh customer sesuai dengan
pilihan daftar menu dari toko atau restoran yang terdapat dalam aplikasi go-jek.20
Pada artikel ini, penulis hanya akan berfokus kepada salah satu layanan yakni
go-food yang diajukann oleh perusahaan go-jek. Dalam pelayanan go-food terdapat
pihak-pihak atau entitas yang dijumpai atau terlibat langsung, yakni:21
1. Perusahaan selaku entitas utama (pertama) sebagai penyedia layanan ataupun
yang memiliki aplikasi,
2. Pelanggan (customer) aplikasi atau layanan go-jek selaku sebagai entitas kedua,
3. Para penyedia layanan transportasi atau pengemudi ojek (driver) yang sudah
bermitra dengan perusahaan go-jek selaku entitas ketiga,
4. Pedagang makanan (warung atau resto) berperan sebagai pihak keempat.
Berdasarkan beberapa penjelasan diatas, dapat ditelusuri bahwa telah
terdeteksi beberapa perjanjian yang sudah dijalankan oleh keempat entitas yang
terlibat langsung dalam layanan tersebut. Mengenai pelayanan go-food yang terdapat
17
Zidna Aufima, “Jaminan Keselamatan Kerja Bagi Pengemudi Go-Jek Di Surabaya,” Yurispuden,
Vol. 2, No. 1 (2019), h. 5.
18
Muhammad Yunus, Fahmi Fatwa Rosyadi Satria Hamdani, and Gusti Khairina Shofia, “Tinjauan
Fikih Muamalah Terhadap Akad Jual Beli Dalam Transaksi Online Pada Aplikasi Go-Food,” h. 64.
19
Ibid, h. 152.
20
Yuli Irawan Rasit, Rahman Ambo Masse, Muh. Irwan T., Akram Ista, “Layanan Aplikasi Go-Jek:
Realitas Multi Akad Dalam Transaksi Jual Beli Online Go-Food Perspektif Ekonomi Islam,” h. 25.
21
Umar Asadul Haq, Rudi Edwaldo Jasmit, and Febri Kusuma, “Analisis Praktik Akad Pada
Transaksi , No. Layanan Gofood Dalam Perspektif Ekonomi Syariah,” Jurnal Khazanah Ulum
Ekonomi Islam, Vol. 7, No. 21 (2023), h. 24.

7
dalam aplikasi go-jek ini, ketika seseorang akan membeli atau memesan makanan
atau minuman, maka terdapat beberapa akad yang akan dibahas, diantaranya:22
1. Akad sewa menyewa, yakni suatu perjanjian yang dilakukan oleh perusahaan go-
jek dengan para penyedia layanan atau dengan para driver, kemudian juga antara
perusahaan go-jek dengan para pedagang yang juga telah terdaftar pada
perusahaan tersebut, dan juga terjadi antara perusahaan go-jek dengan para
custemer.
2. Akad jual-beli, yakni perjanjian yang terjadi antar customer go-food dengan para
pedagang makanan (warung atau resto), kemudian juga antara penyedia jasa atau
pengendara ojek (driver) dengan para pedagang yang telah yang telah telah
tercantum dalam layanan gofood pada aplikasi gojek.
3. Akad Wakalah, yakni akad yang terjadi antara para pengguna jasa go-food
(customer) dengan para penyedia jasa atau pengemudi ojek (driver).

Gambar 123
Skema Akad Pada Layanan Go-Food

Pengendara Ojek (Driver)

Perusahaan
Go-Jek

Customer Penjual

Keterangan:
Pada garis Hijau, yakni akad sewa menyewa
Pada garis Kuning, yakni akad jual beli
Pada garis Biru, yakni akad wakalah

22
Muhammad Yunus, Fahmi Fatwa Rosyadi Satria Hamdani, and Gusti Khairina Shofia, “Tinjauan
Fikih Muamalah Terhadap Akad Jual Beli Dalam Transaksi Online Pada Aplikasi Go-Food,” h. 152.
23
Ibid, h. 153.

8
Dengan tidak tersedianya penyedia jasa atau layanan ataupun pengendara
(driver) go-jek, entitas pertama sebagai pelaku usaha atau perusahaan tidak akan
dapat menjalankan roda perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan akan bekerjasama
dengan para pihak penyedia layanan untum memberikan layanan terbaik kepada
pelanggan go-jek. Perjanjian yang dijalankan juga sudah jelas adanya, hal ini sudah
tercantum dalam ketentuan-ketentuan serta syarat yang disampaikan untuk para calon
penyedia layanan disaat pertama kali bergabung untuk bekerjasama menjadi mitra.
Perjanjian ini tergolong kedalam bagian dari akad sewa menyewa, yakni seperti
pengendara ojek (driver) menggunakan aplikasi go-jek dengan berisikan beraneka
jenis layanan sosial masyarakat uyang akan berguna untuk menarik berbagai
pelanggan, salah satunya yakni mengenai layanan go-food.24
Landasan Syariah dari akad sewa menyewa terdapat dalam Al-Qur’an surah
Al-Baqarah, 233:

‫َف ِاْن َاَر اَدا ِفَص ااًل َعْن َتَر اٍض ِّم ْنُه َم ا َو َتَش اُو ٍر َفاَل ُج َن اَح َعَلْيِه َم ا َۗو ِاْن َاَر ْدْمُّت َاْن َتْس َتْر ِض ُعْو ٓا َاْو اَل َدُك ْم َفاَل‬
‫ِص‬ ‫ّٰل‬ ‫ّٰل‬ ‫ِف‬ ‫ِب‬ ‫ِا‬
‫ُج َناَح َعَلْيُك ْم َذا َس َّلْم ُتْم َّم ٓا ٰاَتْيُتْم اْلَم ْع ُر ْو ۗ َو اَّتُقوا ال َه َو اْع َلُمْو ٓا َاَّن ال َه َمِبا َتْع َم ُلْو َن َب ْيٌر‬
Terjemahan:
Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka tidak ada
dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada
Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.25
Mengenai ayat-ayat dalam surah ini, Islam pada dasarnya mengajarkan kita
untuk memberi imbalan kepada orang-orang yang telah memberikan jasa kepada kita
dengan memberikan mereka hadiah atau imbalan yang pantas. Hal serupa juga
berlaku untuk penukaran di layanan Go-food, khususnya apabila pembeli telah
menggunakan layanan driver Gojek, sebagai orang yang telah melakukan pembelian
dan pengantaran barang yang diminta oleh pelanggan sehingga untuk layanannya
pembeli akan membayar biaya angkut kepada driver Gojek.26
Setiap kali akan terjadi kesepakatan, para penyedia jasa atau driver akan
membayar dana sejumlah dana sewa khusus yang dikenakan pada perusahaan serta

24
Ibid.
25
Kementrian Agama RI, Syamil Quran Yasmina Al-Qur’an Terjemahan dan Tajwid, (Bandung:
Sygma, 2014), h.37.
26
Yuli Irawan Rasit, Rahman Ambo Masse, Muh. Irwan T., Akram Ista, “Layanan Aplikasi Go-Jek:
Realitas Multi Akad Dalam Transaksi Jual Beli Online Go-Food Perspektif Ekonomi Islam,” h. 92.

9
pembayarannya pada umumnya menerapkan sebagaian persen atas perolehan dari
tiap-tiap kesepakatan yang telah dilakukan. Hal ini juga terjalin antar perusahaan go-
jek dengan para pendagang yang telah mendaftar di layanan gofood, akan tetapi tidak
berlaku untuk pembeli. Oleh karena itu, walaupun para customer sudah menggunakan
aplikasi melalui upaya dengan mendownloadnya diplaystore atau appstore, namun
juga tanpa perlu membayar disaat mendownloadnya akan tetapi harus menyetujui
beberapa kebijakan serta syarat-syarat yang harus disetujui jika akan mempergunakan
aplikasi go-jek, misalnya seperti memberikan informasi pribadi agar bisa diakses oleh
perusahaan sebagai bagian dari aspek bisnis pengguna aplikasi Go-Jek.27
Perjanjian selanjutnya adalah perjanjian jual beli, yang dalam hal ini terjadi
antara pembeli bantuan atau pembeli (customer) dengan pedagang, dan selanjutnya
antar pihak penyedia jasa atau pengendara ojek (driver) dan penjual.
Kemudian untuk perjanjian yang terakhir yakni akad wakalah, perjanjian ini
berlangsung antara pengguna jasa atau driver, yakni penyedia jasa atau driver
menjalankannya dengan cara transaksi jual beli langsung dengan para penjual. Jika
kesepakatan berjalan lancar maka pihak penyedia jasa atau tukang ojek akan
mendapatkan hadiah verupa bintang yang nantinya akan menjadi dasar untuk
mensurvei pameran mereka sehari-hari dan hal ini juga akan berdampak pada
hadiahnya. mereka dapatkan dari organisasi telah berjalan lancar maka pihak
penyedia layanan atau pengemudi ojek (driver) akan mendapatkan hadiah (reward)
berupa bintang yang nantinya akan menjadi dasar penilaian atas kinerjanya sehari-hari
dan hal tersebut juga akan mempengaruhi hadiah (reward) yang diterimanya dari
pihak perusahaan.28
Salah satu dasar diperbolehkannya wakalah menjelaskan dalam firman Allah
SWT dalam Al-Qur’an surah An-Nisa:4/35:

‫ّٰل‬ ‫ِا‬ ‫ِل ِا‬ ‫ِل‬ ‫ِن‬ ‫ِا ِخ ِش‬


‫َو ْن ْف ُتْم َق اَق َبْي ِه َم ا َف اْبَعُثْو ا َح َك ًم ا ِّم ْن َاْه هٖ َو َح َك ًم ا ِّم ْن َاْه َه ا ۚ ْن ُّيِر ْي َد آ ْص اَل ًح ا ُّيَو ِّف ِق ال ُه‬
‫َبْيَنُه َم ا ۗ ِاَّن الّٰل َه َك اَن َعِلْيًم ا َخ ِبْيًر ا‬
Terjemahan:

27
Muhammad Yunus, Fahmi Fatwa Rosyadi Satria Hamdani, and Gusti Khairina Shofia, “Tinjauan
Fikih Muamalah Terhadap Akad Jual Beli Dalam Transaksi Online Pada Aplikasi Go-Food,” h. 153-
154.
28
Ibid, h. 154.

10
Dan jika kamu khawatir terjadi persengketaan antara keduanya maka kirimlah
seorang juru damai dari keluarga laki-laki dan seorang juru damai dari keluarga
perempuan. Jika keudanya (juru damai itu) bermaksud mengadakan perbaikan,
niscaya Allah memberi taufik kepada suami istri itu. Sungguh, Allah Maha
Mengetahui, Mahateliti.29
Dari beberapa penjelasan pada ayat di atas, cenderung beralasan bahwa
susunan delegasi dipilih sebagai pembawa perdamaian dalam suatu persoalan yang
ditentukan untuk menyelesaikan persoalan. Dalam lingkungan layanan online Gofood,
driver Gojek berperan sebagai agen yang akan menyelesaikan tugas melalui
pembelian dan selanjutnya melakukan pengantaran ke tempat klien Go-food.30
Mengenai hal-hal dalam pemberian hadiah atau upah, Nabi Muhammad SAW
bersama dengan Abu Bakar sempat memberikan upah kepada seorang pria dari kaum
Bani Diel yang menjadi pemandu jalan yang cerdas, mengenai perkara ini Ahmad dan
Bukhari telah meriwayatkan:

‫م َو َأُب و َبْك ٍر َرُج ًال ِم ْن َبِيِن‬.‫ و اْس َتْأَج َر النُّيب ص‬: ‫َعْن َعاِئَش َة رضي اهلل عنها ِيِف َح ِد ْيِث اِهلْج َر ِة َق اَلْت‬

‫ َفَد ف‬، ‫ َو ُه َو َع ىَل ِد ْيِن ك َّف اِر ق َر ْيٍش َو َأِم َناه‬،‫ َو اِخْلِّر ْيُت اْلَم اِه ُر ِبِاْهلَد اَيِة‬،‫الَّد ْيِل َه اِد ًيًا ِخ ِّر ْيًتا‬

)‫ (رواه أمحد والبخاري‬. ‫ َفا ْر َت اَل‬، ‫َع ا إ ل ْيِه َر اِح َلت ْيِه َم ا َص ِب ْيَح ة َل َياٍل َثاَل ٍث‬
Terjemahan:
Dari Aisyah r.a. -tentang hadis hijrah- ia berkata: Nabi SAW bersama Abu
Bakar mengupah seorang laki-laki dari Bani Diel sebagai petunjuk jalan yang mahir,
sedangkan si laki-laki tersebut ketika itu masih berada dalam kelompok agamanya
orangorang kafir Quraisy. Nabi dan Abu Bakar mengamanatkan kepada laki-laki
tersebut, lalu menyerahkan kedua kendaraan mereka kepadanya, dan mereka
menjanjikannya untuk bertemu di gua Tsaur sesudah tiga malam. Si lakilaki itu
kemudian datang kepada mereka dengan membawa kedua kendaraan tersebut di pagi
hari pada malam yang ketiga itu, lalu mereka pergi menuju Madinah. (HR. Ahmad
dan Bukhari)31

29
Kementrian Agama RI, Syamil Quran Yasmina Al-Qur’an Terjemahan dan Tajwid, h. 84.
30
Yuli Irawan Rasit, Rahman Ambo Masse, Muh. Irwan T., Akram Ista, “Layanan Aplikasi Go-Jek:
Realitas Multi Akad Dalam Transaksi Jual Beli Online Go-Food Perspektif Ekonomi Islam,” h. 96.
31
Muhammad Yunus, Fahmi Fatwa Rosyadi Satria Hamdani, and Gusti Khairina Shofia, “Tinjauan
Fikih Muamalah Terhadap Akad Jual Beli Dalam Transaksi Online Pada Aplikasi Go-Food,” h. 145.

11
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dipaparkan diatas, peneliti telah menarik
beberapa kesimpulan, yakni:
1. Model perjanjian yang berlangsung dalam layanan gofood yang terdapat di
aplikasi gojek ada tiga macam, yakni yang pertama adalah sewa menyewa akad
ini berlangsung antara perusahaan go-jek dengan para penyedia jasa atau
pengendara ojek (driver), kemudian juga antara perusahaan go-jek dengan para
pedagang yang juga telah tercantum dalam layanan gofood, serta terjadi antara
perusahaan go-jek dengan para pengguna jasa atau custemer. Perjanjian yang
kedua adalah akad jual-beli, yakni perjanjian yang berlangsung antara pengguna
jasa go-food dengan para pedagang makanan (warung atau resto), kemudian juga
antara penyedia jasa atau pengendara ojek (driver) dengan para pedagang yang
telah telah tercantum dalam layanan gofood pada aplikasi go-jek. Kemudian
perjanjian yang terakhir adalah akad wakalah, yakni akad yang terjadi antara para
pengguna jasa go-food (customer) dengan para penyedia jasa atau pengemudi ojek
(driver).
2. Secara keseluruhan, kesepakatan-kesepakatan yang terjadi dalam layanan gofood
di aplikasi gojek sekarang ini sudah sesuai terhadap ketentuan-ketentuan syariat
Islam, juga telah sesuai dengan syarat dan rukun-rukannya, sehingga melibatkan
kesepakatan sukarela dari setiap pihak yang terlibat. Namun, jika ada pelanggaran
terhadap aturan hak dan kewajiban dalam transaksi tersebut yang mengakibatkan
kerugian pada salah satu pihak, maka hal tersebut terkecuali.

DAFTAR PUSTAKA
Atmaranti, Nabila Fitriani, Ameila Tirta Marina, Fahmi Arifuddin. “Peran Aplikasi
Gojek Bagi Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya di Era Digital.”
Prosiding Seminar Nasional Ilmu Ilmu Sosial (SNIIS). Vol. 2, 2023.
Aufima, Zidna. “Jaminan Keselamatan Kerja Bagi Pengemudi Go-Jek Di Surabaya,”
Yurispuden. Vol. 2, No. 1. 2019.
Edrianto, Junia. “Tinjauan Fiqih Muamalah Terhadap Jual Beli Makanan Melalui Jasa
Online Go-Food Pada Aplikasi Go-Jek Cabang Padang Panjang.” Skripsi,
IAIN Batusangkar, 2021.

12
Huda, Mohammad Midkho. “Praktek Jual Beli Pakaian Bekas Berdasarkan Aspek
Hukum Islam.” ALSYIRKAH: Jurnal Ekonomi Syariah, Vol. 3, No. 1, 2022.
Husniyyah, Uyunul. “Tinjauan Fiqh Muamalah Terhadap Akad Jual Beli Online Pada
Layanan Go-Mart di Aplikasi Go-Jek.” Al-Iqtishod: Jurnal Ekonomi Syariah.
Vol. 2, No. 2, 2020.
Kartika, Noviani Eka. “Fitur Aplikasi Gojek Favorit Konsumen Pada Saat Pandemi
COVID-19 Di Kota Bandung.” Communio: Jurnal Ilmu Komunikasi. Vol. 9,
No. 2, 2020.
Kementrian Agama RI. Syamil Quran Yasmina Al-Qur’an Terjemahan dan Tajwid.
Bandung: Sygma. 2014.
Langging, Hendrikus Y., Ani T. J, Veronica Diana A. A. “Analisis Tingkat Kelayakan
Layanan Transportasi Online Khususnya Go-Ride Di Kota Madya Yogyakarta.”
Equilib. Vol. 1, No. 2, 2020.
Putri, Melisa Sundari, Desi Handayani, Randy Heriyanto. “Pengaruh Layanan Go-
Food, Layanan Go-Send dan Bonus Insentif Terhadap Pendapatan Driver Go-
Jek Di Kota Padang Pasca Pandemi.” AISTA Journal. Vol. 1, No. 2, 2022.
Rasit, Yuli Irawan, Rahman Ambo Masse, Muh. Irwan T., Akram Ista. “Layanan
Aplikasi Go-Jek: Realitas Multi Akad Dalam Transaksi Jual Beli Online Go-
Food Perspektif Ekonomi Islam.” Muamalat: Jurnal Kajian Hukum Ekonomi
Syariah. Vol. 15, No. 1, 2023.
Salim, Berta, John J. O. I. Ihalauw. “Transformasi Model Bisnis o-Jek Untuk
Keunggulan-Kompetitif Dalam Perkembangan Ekonomi-Berbagi Dari Sudut
Pandang Pelanggan.” Jurnal of Business & Applied Management. Vol. 10, No.
2, 2017.
Sani, Lutfi Khairil, R Hartopo Eko Putro. “ Komunikasi Interpersonal Antara Driver
Dan Pelanggan Go-Car Di Kota Surabaya.” Soetomo Communication and
Humanities. Vol. 2, No, 2, 2021.
Sesanti, Hanifah Ari. “Analisis Fiqh Muamalah Terhadap Sistem Pengupahan Antara
Perusahaan Gojek Dengan Pengelola Rumah Makan Dalam Layanan Go-Food
(Studi Kasus Gojek Kota Solo).” Skripsi: IAIN Surakarta, 2020.
Surya, Riri Purnama, and Zainuddin. “Kerja Sama Driver dengan Perusahaan
Aplikasi Gojek Online Perspektif Fikih Ekonomi,” Jurnal Hukum Islam, Vol.
19, No. 1, 2019.

13
Wahyuni, Sry. “Analisis Dampak Keberadaan Go Food Dan Grab Food Terhadap
Peningkatan Penjualan Usaha Kuliner.” Skripsi: UIN Sumatra Utara, Medan, 2020.
Yunus, Muhammad, Fahmi Fatwa Rosyadi Satria Hamdani, and Gusti Khairina
Shofia. “Tinjauan Fikih Muamalah Terhadap Akad Jual Beli Dalam Transaksi
Online Pada Aplikasi Go-Food.” Amwaluna: Jurnal Ekonomi dan Keuangan
Syariah, Vol. 2, No. 1, 2018.

14

Anda mungkin juga menyukai