Anda di halaman 1dari 12

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK

INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI

Jember, 20 Maret 2023


Hal : Permohonan Persetujuan Kepada :
Judul Skripsi Yth. Dekan Fakultas
Syariah UINKHAS Jember
Di
Jember

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Fakultas Syariah Universitas Islam
Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember;

Nama : Dwi Ayu Fathanah


NIM 204102020046
Semester : 06 (enam)
Program Studi : Hukum Ekonomi Syariah
Tahun Akademik 2020
Nomor Handphone 0882009547671

Dengan ini mohon dengan hormat untuk menyetujui rencana judul skripsi saya
guna melengkapi sebagian syarat untuk menyelesaikan studi program S-1 pada
Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember. Adapun
judul-judul skripsi yang saya ajukan sebagaimana terlampir.
Demikian surat permohonan ini saya buat, atas perhatian dan berkenan Bapak,
saya ucapkan terima kasih.

Wassalamu ‘alaikum wr. wb

Hormat
saya,
Pemohon

Dwi Ayu Fathanah


NIM:
204102020046
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI

Lampiran

1. Judul 1
ANALISIS HUKUM EKONOMI SYARIAH TERHADAP
MEKANISME POTONGAN HARGA 50% DALAM TRANSAKSI
LIVE SHOPEE
2. Latar Belakang Masalah
Dalam beberapa tahun terakhir, kemajuan teknologi telah mengubah paradigma
bisnis dan perdagangan secara fundamental. Platform e-commerce telah menjadi pijakan
utama bagi berbagai transaksi komersial, memungkinkan pembeli dan penjual untuk
berinteraksi secara langsung melalui media digital. Shopee, sebagai dari platform e-
commerce terbesar di Asia Tenggara, telah memanfaatkan inovasi ini dengan
memperkenalkan model transaksi live. Dalam model ini, penjual mempromosikan
produk secara langsung melalui siaran video langsung, sementara pembeli dapat
berinteraksi secara real-time dan mendapatkan kesempatan untuk memperoleh potongan
harga yang signifikan, bahkan mencapai 50%, sebagai bagian dari strategi pemasaran.
Dalam konteks ekonomi syariah, sistem ekonomi yang diatur oleh prinsip-
prinsip Islam, ada berbagai aturan dan prinsip yang harus diikuti dalam transaksi
ekonomi. Prinsip-prinsip seperti larangan riba (bunga), gharar (ketidakpastian), dan
ijarah (sewa) memiliki dampak langsung terhadap bagaimana transaksi bisnis dilakukan.
Kehadiran mekanisme potongan harga 50% dalam transaksi live di Shopee
menimbulkan pertanyaan tentang kesesuaian praktik ini dengan prinsip-prinsip ekonomi
syariah serta implikasi sosial dan moralnya.
Dalam konteks ini, diperlukan analisis mendalam tentang bagaimana potongan
harga 50% yang diberikan dalam transaksi live Shopee dan dapat didekati dari sudut
pandang hukum ekonomi syariah. Hal ini melibatkan eksplorasi tentang apakah
mekanisme ini sesuai dengan prinsip-prinsip ijarah yang mengatur transaksi sewa,
apakah mengandung elemen riba yang dilarang, dan bagaimana dampaknya terhadap
keadilan dan kesetaraan dalam ekosistem perdagangan yang mengikuti prinsip-prinsip
syariah.
Dengan demikian, analisis hukum ekonomi syariah terhadap mekanisme
potongan harga 50% dalam transaksi live di Shopee akan memberikan wawasan yang
berharga tentang kesesuaian praktik bisnis modern dengan nilai-nilai ekonomi syariah
yang mendasar. Diharapkan hasil analisis ini dapat memberikan panduan bagi para
pelaku usaha, konsumen, serta pihak-pihak yang terkait dalam memahami dampak
hukum dan etika dari praktik transaksi semacam itu.
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI

.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka peneliti menyusun proposal penelitian
yang berjudul “ANALISIS HUKUM EKONOMI SYARIAH TERHADAP
MEKANISME POTONGAN HARGA 50% DALAM TRANSAKSI LIVE SHOPEE
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diulas, peneliti merumuskan beberapa
permasalahan yang dapat dijadikan titik fokus pembahasan dalam penelitian ini. Di
antara beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana mekanisme potongan harga 50% dalam transaksi live di platform Shopee
dan Lazada dapat dipahami dalam konteks hukum ekonomi syariah?
2. Apa dampak praktik potongan harga 50% dalam transaksi live Shopee dan Lazada
terhadap kepatuhan prinsip-prinsip ekonomi syariah serta dampak sosial dan moralnya?

1. Judul 2
METODE PENETAPAN TARIF OPER PENUMPANG PADA ANGKUTAN
UMUM PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH (STUDI KASUS
ANGKUTA UMUM KABUPATEN JEMBER)
2. Latar Belakang
Transportasi adalah suatu sarana yang digunakan untuk memindahkan orang
atau barang dari suatu tempat ke tempat lain menggunakan kendaraan yang ditenagai
oleh mesin dan dikendalikan oleh manusia. Di era modern ini, transportasi memiliki
peranan yang sangat penting dan menjadi kebutuhan utama manusia. Manusia
diharapkan untuk responsif dan tepat waktu agar tidak tertinggal dalam berbagai
kegiatan. Maka dari itu, kehadiran sarana transportasi membuat aktivitas manusia
menjadi lebih mudah dilakukan.1
Dalam zaman modern seperti sekarang, transportasi umum, terutama angkutan
darat, sangatlah penting bagi masyarakat umum dan khususnya bagi mereka yang tidak
memiliki kendaraan pribadi. Angkutan umum menjadi pilihan utama bagi sebagian
besar masyarakat untuk berpergian dari satu tempat ke tempat lain. Selain harganya
yang terjangkau dibandingkan dengan jenis transportasi darat lainnya, angkutan umum
juga menjadi pilihan bagi masyarakat dari berbagai lapisan sosial, mulai dari kelas
bawah hingga kelas atas. Oleh karena itu, perusahaan penyedia layanan angkutan
umum harus memberikan perhatian yang tepat terhadap pelayanan yang diberikan.
Salah satu tindakan yang harus diperhatikan adalah penetapan tarif pada angkutan
1
Muhammad Abdul Kadir, Hukum Pengangkutan Niaga, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1998), 7
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI

umum.2
Mengenai penjelasan tentang angkutan umum ini, telah disebutkan dalam
Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 yang berbunyi:3
“Angkutan umum adalah perpindahan orang atau barang dari satu tempat ke
tempat lain dengan menggunakan kendaraan di ruang lalu lintas jalan. Angkutan
merupakan sarana umum yang sering dipakai masyarakat guna menunjang kegiatan
sehari-hari, baik dalam berdagang dan juga berangkat sekolah”.
Dalam hal ini penetapan suatu tarif sangat perlu untuk menyeimbangkan
kepentingan baik produsen maupun konsumen. Suatu tarif angkutan alangkah lebih
baiknya diatur sedemikian rupa sehingga dapat memberikan suatu profit keuntungan
bagi penyedia jasa, akan tetapi penetapan suatu tarif tersebut juga tidak boleh
memberatkan pihak pemakai jasa karena jika hal ini terjadi maka akan merusak lalu
lintas perekonomian.
Dalam konteks muamalat (transaksi ekonomi) dalam hukum Islam, penetapan
tarif dapat disebut sebagai ijarah, yang merupakan penjualan manfaat. Dalam ijarah,
tidak hanya barang yang dapat menjadi objek, tetapi juga jasa. Ijarah dalam bentuk
sewa-menyewa atau upah-mengupah merupakan muamalat yang diizinkan dalam
Islam. Dalam bertransaksi, terdapat akad-akad yang harus dipenuhi. Proses
pemenuhan akad tersebut tidak dapat dilakukan sendiri, melainkan membutuhkan pihak
lain karena dalam pemenuhan akad tidak cukup hanya melibatkan satu pihak saja,
tetapi terdapat pihak kedua atau ketiga yang terlibat.4
Untuk menciptakan terjadinya sifat ukhuwah islamiyah dalam bermasyarakat,
maka kita sebagai manusia harus memiliki perasaan untuk saling membantu satu sama
lain, saling memikirkan hak-hak orang lain agar terhindar dari sifat egoistik sebagai
warga negara dalam satu negara bahkan agama pun memerintahkannya. Dengan
demikian, akan memperoleh ketentraman, kedamaian serta keserasian. 5 Hal tersebut,
sebagaimana firman Allah yang terdapat di surah Al-Maidah ayat 2, yang berbunyi:
. ‫وٱتَُّقو ۟ا ٱ َّ ن ٱ ش ِديُد‬ ² ‫و ََل تَ َعا عَلى ٱ ْ ِْلث وٱ ْلعُْد‬ ‫ْ ق َو‬ ‫ٱ ْل ِب‬ ‫وتَ َعا َونُو‬
‫َّللۖ ِ إ َّ ل َّل‬ ۚ‫ِم َو ِ ن‬ ‫َونُو ۟ا‬ ۖ‫ى‬² ‫ِ’ ر‬ ‫۟ا‬
َ‫وٱل ّت‬ ‫ى‬ َ ‫ل‬ ‫ع‬
‫ٱ ْل ِعَقاب‬..…………
Artinya: “....Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan
dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan

2
Soegijatna Tjakranegara, Hukum Pengangkutan Barang dan Penumpang (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1995), 4.
3
UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, 2.
4
Samsul Anwar, Hukum Perjanjian Syariah : Studi Tentang Teori Akad dalam Fiqh Muamalat (Jakarta: Raja
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI

Grafinda Persada, 2010), 95.


5
Abdul Rahman Ghazaly, dkk, Fiqh Muamalat (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), 277.
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI

bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya”. (Q.S.
Al-Maidah: 2).6
Untuk masalah pemberian upah saat ini semakin banyak cara yang dilakukan
khususnya oleh warga negara Indonesia ini. Salah satu contoh sistem pembayaran upah
yang ada pada saat ini yaitu membayar upah atas jasa angkutan dengan menggunankan
satu tarif. Artinya, pengguna transportasi umum membayar upah dengan tarif yang
sama dimana pun ia akan berhenti. Sehingga jarak bukan lagi sebagai dasar
perhitungan tarif yang akan dikeluarkan oleh penumpang.
Namun implementasi yang terjadi pada angkutan umum banyaknya kejanggalan
yang sering dikeluhkan oleh masyarakat yaitu ketidaksesuaian tarif antara, tarifnya
tidak sesuai dengan jarak tempuh yang berikan oeleh supir pertama kepada supir
kedua. Selain itu, sopir pertama memberikan ongkos yang tidak sesuai jarak kepada
sopir kedua dan sopir kedua terlihat tidak ikhlas menerima jumlah tersebut. Selain itu
permasalahan juga terjadi pada Kekurangan Transparansi dan Akuntabilitas serta
ketidak pastian tarif, permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat adalah kurangnya
transparansi dan akuntabilitas dalam metode penetapan tarif oper penumpang.
Masyarakat akan menghadapi kesulitan untuk memahami bagaimana tarif oper
dihitung dan mengapa angka tertentu dipilih. Ini dapat menciptakan ketidak percayaan
dan kebingungan di antara penumpang, terutama jika tarif yang ditetapkan terasa tidak
adil atau tidak sesuai dengan pelayanan yang diberikan, selain itu juga penetapan tarif
oper penumpang yang tidak konsisten atau sering berubah juga dapat menjadi
permasalahan bagi masyarakat. Jika tarif angkutan umum sering berfluktuasi tanpa
alasan yang jelas atau tidak dapat diprediksi, hal ini dapat menyebabkan ketidakpastian
dalam perencanaan keuangan masyarakat. Mereka mungkin kesulitan untuk mengatur
anggaran perjalanan mereka atau mungkin terkejut dengan perubahan tarif yang tiba-
tiba, yang dapat mempengaruhi daya beli mereka.
Permasalahan ini perlu diteliti agar bisa dicari solusi yang tepat untuk
menghindari kerugian bagi para sopir angkot, penumpang, dan perusahaan transportasi.
Selain itu, perusahaan transportasi juga perlu mengevaluasi sistem tarif dan melakukan
pengawasan yang lebih ketat terhadap sopir agar tidak terjadi praktik-praktik yang
merugikan penumpang dan sopir bus itu sendiri.
Dari latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti permasalahan ini
lebih lanjut mengenai metode penetapan tarif oper penumpang pada agkutan umum.
Maka penyusun memilih judul skripsi yang berjudul “METODE PENETAPAN TARIF
6
Al-Qur‟an, Q.S. Al-Maidah: 2)
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI

OPER PENUMPANG PADA ANGKUTAN UMUM PERSPEKTIF HUKUM


EKONOMI SYARIAH (STUDI KASUS ANGKUTAM UMUM KABUPATEN
JEMBER)”
3. Rumusan Masalah
1) Bagaimana metode penentuan tarif oper penumpang pada angkutan umum
Kabupaten Jember?
2) Bagaimana metode penentuan tarif oper penumpang pada angkutan umum
perspektif Hukum Ekonomi Syariah?

1. Judul 3
JUAL BELI HENDPONE BEKAR PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN
HUKUM PERLINDUNGAN KOSUMEN ( Studi Kasus Toko Sandy Cell Jl. Jawa,
Tegal Boto Lor, Sumbersari, Kec. Sumbersari, Kabupaten Jember )
2. Latar Belakang
Menurut Islam, jual beli atau perdagangan dalam istilah fiqih disebut Al-Bai'
yang menurut etimologi berarti menjual atau mengganti.7 Wahbah Al Zuhaili
mengartikan secara bahasa " menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain". Kata Al-Bai'
dalam Arab terkadang digunakan untuk pengertian lawannya, yaitu Al-syira' ( beli).
Dengan demikian, kata Al Bai berarti jual tetapi sekaligus juga berarti beli. Ulama
Hanafiah mendefinisikan bahwa jual beli adalah saling menukar harta melalui cara
tertentu atau tukar menukar sesuatu yang diinginkan dengan yang sepadan melalui cara
tertentu yang bermanfaat. Menurut jumhur ulama bahwa jual beli adalah saling menukar
harta dengan harta dalam bentuk pemindahan kepemilikan.8
Perdagangan merupakan jual beli barang yang dilakukan antara penjual dan
pembeli di tempat. Transaksi perdagangan dapat timbul jika pertemuan antara
penawaran dan permintaan terhadap barang yang dikehendaki. Perdagangan juga
merupakan kegiatan spesifik, karena di dalamnya melibatkan kegiatan produksi dan
distribusi barang. Kegiatan perdagangan bukan merupakan suatu yang baru sebab
kegiatan ini sudah sejak lama dari zaman sejarah.
Permasalahan yang dihadapi konsumen Indonesia saat ini, yaitu mengenai
kesadaran semua pihak, baik dari pelaku usaha pemerintah maupun konsumen sendiri
tentang pentingnya perlindungan konsumen. Pelaku usaha menyadari bahwa mereka
harus menghargai hak-hak konsumen dengan memproduksi barang dan jasa yang

7
Abdul Rahman Ghazali, dkk. Fiqih Muamalah, ( Jakarta: kencana. 2010). 67
8
Nasrun Haroen. Fiqih Muamalah, ( jakarta : Gaya Media Pratama, 2007), 69
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI

berkualitas, aman dikonsumsi atau digunakan, mengikuti standar yang berlaku serta
harga yang sesuai.9
Pertokoan jalan Jawa terkenal sebagai pusat tempat pembelian barang di Jember,
salah satunya toko Hendfone SANDY CELL. Namun tidak semua yang dijual di sana
merupakan barang bekas ada beberapa penjual yang memasarkan barang baru di
kawasan ini puluhan pedagang berjajar di depan ruko memperdagangkan barang mulai
dari ujung timur sampai barang gedung DPRD ada beberapa jenis Produk yang dijual
mulai dari yang bermerek sampai yang biasa toko ini buka setiap hari mulai pukul 09.00
sampai 21.00 malam.
Dari berbagai penjualan jenis barang yang diperjualbelikan di pertokoan tersebut
ada salah satu jenis barang yang menurut penulis sangat menarik untuk diteliti, yaitu
penjualan barang elektronik khususnya handphone bekas. Handphone bekas yang dijual
oleh para pedagang di pertokoan ini umumnya merupakan barang rekondisi atau bisa
disebut daur ulang. Barang ini dapat dikatakan sebagai barang palsu. Barang rekondisi
merupakan barang yang sudah rusak lalu diperbaiki lagi oleh pelaku usaha atau pabrik
yang memiliki keahlian dalam merakit barang elektronik. Para perakit barang rekondisi
elektronik memiliki banyak barang yang sejenis yaitu karena dalam perakitan barang
rekondisi, perakit akan mengambil komponen yang diperlukan dari barang lainnya.
Barang rekondisi elektronik menggunakan barang bekas, namun jika komponen tidak
ada maka perakit akan membeli komponen di tempat lain tapi dengan kualitas yang
tidak bagus atau palsu.
Kemudian untuk menarik perhatian konsumen maka pelaku usaha menawarkan
harga yang sangatlah murah dengan menggunakan merek asli seolah-olah barang
tersebut asli dari produk pembuatnya. Pabrik tersebut menurut penulis belum sesuai
dengan teori atau aturan yang telah dijelaskan di atas
Adanya ketidakjelasan terhadap kondisi barang yang diperjualbelikan serta sikap
penjual yang tidak jujur terhadap kondisi barangnya, hal ini menyebabkan
ketidakpuasan konsumen terhadap barang yang dibelinya. Sehingga terjadi tidak
sesuaian terhadap aturan atau hukum yang berlaku maka berdasarkan yang telah
dikemukakan di atas hal ini yang membuat penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian.

3. Fokus Penelitian
1) Bagaimana pandangan hukum islam terhadap jual beli handphone bekas di
Candycaall.
9
Happy susanto, Hak-hak Konsumen jika dirugikan, ( jakarta : Transmedia pustaka, 2008). 1
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI

2) Bagaimana kebijakan hukum perlindungan konsumen terhadap jual beli


handphone bekas di sandy cell

3) Apa pengaruh jual beli handphone terhadap kebijakan pemerintah dan stabilitas
merek handphone

4. Tujuan penelitian
1) Untuk mengetahui pandangan hukum islam terhadap jual beli handphone bekas di
Candycaall.
2) Untuk mengetahui kebijakan hukum perlindungan konsumen terhadap jual beli
handphone bekas di sandy cell

3) Untuk mengetahui pengaruh jual beli handphone terhadap kebijakan pemerintah


dan stabilitas merek handphone

5. Manfaat penelitian

Ada pun dari penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat :

1. Manfaat Teoristik

Diharapkan dari penelitian yang telah di lakukan ini dapat menjadi bahan kajian,
menambah, mengembangkan, dan memperluas khazanah ilmu pengetahuan
masyarakat tentang adanya perlindungan hukum bagi konsumen dalam praktik jual
beli handphone bekas.

2. Manfaat Praktis

Bagi lembaga akademik, dari hasil penelitisan ini diharapkan dapat di jadikan
pengetahuan untuk menambah wawasan bagi para mahasiswa dan para dosen
fukultas syariah.

Bagi masyarakat, di harapkan mampu meningkatkan kesadaran konsumen akan


hak-haknya dan untuk lebih berhati-hati dalam bertransaksi dan memilih barang
yang di inginkan serta membutuhkan kesadaran bagi pelaku usaha dalam
melaksanakan tanggung jawab atas produknya sekaligus menjadi pedoman dan
pertimbangan dalam menerapkan transaksi agar menjadi lebih baik.

6. Definisi Istilah

definisi istilah adalah sebuah penjelasan yang merumuskan sebuah kalimat yang
ada pada judul, dan kalimat itu menjadi sebuah titik terang bagi sebuah judul penelitian.
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI

Adanya definisi istilah ini untuk melibatkan isi maksud pikiran penulis dari judul yang
penulis kemukakan dalam penelitian agar tidak terjadi kesalah pahaman di dalamnya.

1) Jual Beli

Jual beli adalah suatu perjanjian tukar-menukar benda atau barang yang
mempunyai nilai secara sukarela diantara kedua belah pihak, yang satu
menerima benda benda dan pihak lain menerimanya sesuai dengan perjanjian
atau ketentuan yang telah dibenarkan syara’ dan disepakati.

2) Hukum Islam

Hukum Islam itu sendiri ialah hukum yang mengatur tingkah laku, yang bersifat
mengikat bagi semua umat islam.

3) Hukum Perlindungan Konsumen

Hukum perlindungan konsumen yaitu keseluruhan peraturan hukum yang


mengatur hak-hak dan kewajiban-kewajiban konsumen dan dan produsen yang
timbul dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan

4) Lokasi penelitian

Peneliti memiih lokasi penelitian di jl.jawa, Tegal Boto Lor, Sumbersari, Jember
lebih tepatnya di toko sandy cell. Lokasi tersebut banyak menjual barang-barang
elektronik, khususnya handphone bekas.

7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan untuk mempermudah pembahasan dalam penelitian


ini akan disusun dalam beberapa bab dan masing-masing babdibagi menjadi sub
bab. Adapun sistematika penulisan dari penelitian kualitatif lapangan ini adalah
sebagai berikut:

Bab I pendahuluan. Pada bab ini akan berisikan pendahuluan yang dijadikan
sebagai acuan pembahasan pada bab-bab berikutnya sekaligus sebagai
gambaran keseluruhan isi penelitian. Dalam bab ini terdiri dari latar belakang,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah, sistematika penulisan.

Bab II landasan teori. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang di
gunakan sebagai dasar analisis oleh penelitian yang sesuai dengan rumusan
masalah yang sudah di jeaskan pada bab I.

Bab III metode penelitian. Pada bab ini akan menjelaskan mengenai metode
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI

penelitian yang di gunakan penulis untuk mendapatkan data-data yang di


perlukan.

Bab IV Pembahasan dan Analisi. Pada bab ini akan menjelaskan bagai mana
hasil dari penelitian yang sudah di lakukan, dengan cara mendiskripsikan dan
menjabarkan sesui dengan teori yang dijadikan acuan oleh peneliti.

Bab V Penutup. Berisi tentang kesimpulan dan hasil penelitian serta saran yang
ingin dibelikan kepada pembaca dan yang terakhir yaitu daftar pustaka.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Dalam melakukan riset atau penelitian, terdapat komposisi berupa penelitian


terdahulu. Peneliti terdahulu merupakan sebuah pembandingan dari penelitian yang
akan dilakukan oleh peneliti yang akan menulis penelitiannya. Dengan mencari
kemiripan dan juga perbedaan antara peneliti terdahulu dengan peneliti yang
sekarang dapat diangkat berbagai hal yakni sebuah inspirasi baru dan juga dapat
mengetahui bahwa peneliti yang dilakukan sekarang benar-banar orisinil atau asli.

NO Penulis dan Isi, Persamaan dan Perbedaan Keterangan

Judul Penelitian

terdahulu

1.
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI

Anda mungkin juga menyukai