Anda di halaman 1dari 16

SISTEM SPINJAM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

(Pendekatan Multi Akad)

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I


Pada Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh :
Ardistya Dhea Melania
I000180015

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

SISTEM SPINJAM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

(Pendekatan Multi Akad)

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

ARDISTYA DHEA MELANIA

I000180015

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :

Dosen
Pembimbing

Drs Drs. Harun M.H


NIDN: 0605085701

i
HALAMAN PENGESAHAN

SISTEM SPINJAM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

(Pendekatan Multi Akad)

Oleh : Ardistya Dhea Melania


NIM : I000180015

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji

1. Drs. Harun, M.H (...............................)


(Ketua Dewan Penguji)
2. Lukmanul Hakim, Lc., M.H (...............................)
(Anggota I Dewan Penguji)
3. Yayuli, S.Ag., M.P.I (...............................)
(Anggota II Dewan Penguji)
Dekan

Dr. Syamsul Hidayat, M.Ag

ii
NIDN. 0605096402

PERNYATAAN

Dengan ini saya mengatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di

suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak dapat karya

atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara

tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka

Apabila kelak terbukti ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,

maka akan saya pertanggung jawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 15 April 2022

Penulis

Ardistya Dhea Melania


NIM : I000180015

iii
SISTEM SPINJAM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
(Pendekatan Multi Akad)
Abstrak
Saat ini zaman sudah semakin berkembang dengan adanya teknologi yang
dapat memberikan kemudahan bagi manusia untuk melakukan berbagai macam
kegiatan termasuk transaksi pinjam meminjam uang. Salah satu kemajuan
teknologi adalah adanya internet. Shopee merupakan e-commerce yang sedang
popular saat ini dan diminati oleh kalangan millennial. Spinjam atau yang biasa
disebut dengan shopee pinjam merupakan salah satu fitur layanan yang
menarik dari aplikasi shopee yang memberikan fasilitas pinjaman uang. Tujuan
dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui praktik spinjam di apliksi shopee,
dan akad apa saja yang ada dalam sistem spinjam serta bagaimana hukumnya
menurut Islam dengan pendekatan multi akad. Metode yang digunakan adalah
metode kualitatif yang dapat mendeskripsikan apa yang telah ditemukan dari
penelitian melalui wawancara customer service dan pengguna spinjam serta
data-data yang diperoleh dari beberapa jurnal dan artikel. Dalam praktik
spinjam terdapat dua akad yang berkumpul dalam satu transaksi yaitu akad
qardh dan akad hibah. keduanya merupakan akad tabaru' dan termasuk
kedalam jenis al-‘uqud al-mujtami’ah al-mutaqobilah(akad bersyarat/akad
bergantung). Hukum multi akad dalam sistem spinjam tidak sah, karena
menurut ulama terdapat manfaat yang kembali kepada pihak yang memberi
hutang dan manfaat bagi pemberi hutang termasuk riba yang diharamkan.
Selain itu akad yang ketika ia berdiri sendiri tidak sah maka ketika disatukan
dengan akad lain hukumnya juga tidak sah.
Kata kunci: Utang piutang, Spinjam, Multi akad, Hukum Islam
Abstract
Currently, the era has developed with technology that can provide convenience
for humans to carry out various kinds of activities including borrowing and
borrowing money transactions. One of the advancements of technology is the
existence of the internet. Shopee is an e-commerce that is currently popular and
in demand by millennials. Spinjam or commonly referred to as shopee
pinjaman is one of the interesting service features of the shopee application that
provides money loan facilities. The purpose of this study is to find out the
practice of spinjam in shopee application, and what contracts are in the spinjam
system and how the law is according to Islam with a multi contract approach.
The method used is a qualitative method that can describe what has been found
from research through customer service and user interviews and data obtained
from several journals and articles. In the practice of spinjam there are two
contracts that gather in one transaction, namely the qardh contract and the grant
contract. both are tabaru' contracts and belong to the type al-'uqud al-
mujtami'ah al-mutaqobilah (conditional contract/ dependent contract). Multi-
contract law in the spinjam system is not legal, because according to scholars
there are benefits that return to the party that gives debt and benefits to the

1
debtor including prohibited usury. In addition, the contract that when he stands
alone is not valid then when united with other contracts the law is also invalid.
Keywords: Accounts receivable, Spinjam, Multi contract, Islamic law

1. PENDAHULUAN

Islam merupakan agama yang mengarahkan seluruh kegiatan manusia sesuai

dengan syariat islam agar selamat di dunia dan akhirat. Agama islam

mengajarkan kepada manusia agar saling membantu satu sama lain, karena

pada hakikatnya manusia itu adalah makhluk sosial yang dimana mereka tidak

bisa hidup sendirian tanpa bantuan atau peran orang lain. Sebagaimana firman

Allah dalam surat Al Maidah ayat 2:

Berdasarkan ayat diatas, maka dapat disimpulkan bahwasannya

manusia itu harus tolong menolong dalam kebaikan tentunya sesuai dengan

syariat islam dan tidak boleh tolong menolong dalam keburukan yang tidak

sesuai dengan syariat islam.

Saat ini zaman sudah semakin berkembang dengan adanya teknologi

yang dapat memberikan kemudahan bagi manusia untuk melakukan berbagai

macam kegiatan termasuk transaksi pinjam meminjam uang. Ketika

pengeluaran banyak dan ekonomi sedang menurun, maka tidak jarang manusia

yang meminjam uang untuk dapat memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Pada zaman sekarang banyak sekali aplikasi yang menyediakan

pinjaman online seperti Kredit Pintar, Kredivo, Akulaku, Indodana, Rupiah

Cepat, dan masih banyak lagi. Bahkan sekarang sudah banyak aplikasi belanja

2
online yang juga menyediakan fitur pinjaman online, salah satunya yaitu

Shopee.

Shopee merupakan e-commerce yang sedang popular saat ini dan

diminati oleh kalangan millennial. Shopee adalah aplikasi belanja online yang

fokus pada platform online sehingga memudahkan orang-orang untuk menjual

dan membeli hanya melalui ponsel saja. Platform ini memiliki berbagai macam

produk, dan berbagai macam metode pembayaran, serta layanan pengiriman

yang aman, sehingga menjadikan transaksi jual beli online yang praktis dan

menyenangkan.

Spinjam atau yang biasa disebut dengan shopee pinjam merupakan

salah satu fitur layanan yang menarik dari aplikasi shopee yang memberikan

fasilitas pinjaman uang, kemudian pengguna platform shopee harus membayar

tagihannya ke perusahaan aplikasi sesuai dengan cicilan yang sebelumnya telah

disepakati antara pengguna dengan perusahaan aplikasi dengan tenor 2, 3, 6,

dan 12 bulan.

Dari uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam mengenai

Spinjam dan membuat skripsi yang berjudul “Sistem Spinjam Dalam

Perspektif Hukum Islam”.

2. METODE

Penelitian yang penulis lakukan yakni penelitian lapangan atau field

research dengan metode pengumpulan data yang diperoleh dari subjek

penelitiannya dengan cara berinteraksi secara langsung. Sedangkan metode

yang dipakai dalam skripsi ini yaitu metode kualitatif yang dapat

3
mendeskripsikan apa yang telah ditemukan dari penelitian melalui wawancara

customer service dan pengguna spinjam serta data-data yang diperoleh dari

beberapa jurnal dan artikel.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Mekanisme menggunakan spinjam

Syarat untuk mengaktifkan fitur Spinjam sangat mudah, hanya dengan

mendaftarkan KTP (Kartu Tanda Penduduk) dan nomor telepon yang

aktif. Namun perlu diketahui bahwasannya tidak semua pengguna

shopee mendapatkan fitur Spinjam hanya pengguna yang terpilih saja

yang bisa menggunakannya.

Pengguna shopee yang tidak mendapatkan fitur Spinjam maka ia tidak

bisa mengajukannya kepada pihak shopee. Karena fitur Spinjam hanya

untuk pengguna yang terpilih berdasarkan kebijakan dari shopee yang

ditentukan oleh Tim Analis Shopee tanpa adanya pengajuan dari

pengguna shopee.

b. Akad Qardh

Qardh merupakan suatu perikatan atau perjanjian antara dua belah

pihak yang dimana pihak pertama meminjamkan hartanya tanpa

meminta imbalan kepada pihak kedua dan dikemudian hari pihak kedua

harus mengembalikan pinjamannya dengan jumlah yang sama kepada

pihak pertama. Dalam hal ini, pihak pertamanya adalah shopee dan

pihak keduanya adalah pengguna Spinjam. Untuk melakukan akad

qardh maka harus memenuhi syarat dan rukunnya, berikut ini

4
penjelasan terpenuhinya rukun dan syarat akad qardh dalam praktik

Spinjam:

Shigat

Dalam praktik Spinjam, apabila peminjam sudah membaca dan

memahami syarat dan ketentuan yang tercantum dalam aplikasi

sebelum mengaktifkan fitur Spinjam kemudian ia mengajukan

pinjaman dengan rincian yang sudah dipaparkan dalam aplikasi dan ia

telah menyetujuinya tanpa ada paksaan dari pihak manapun, maka

artinya ijab qabul antara pihak shopee dan peminjam sudah

dilaksanakan dan telah memenuhi syarat bahwa antara kedua belah

pihak melakukan akad dengan suka rela tanpa adanya paksaan.

Aqidain

Dalam praktik Spinjam, pihak peminjam adalah pengguna Spinjam dan

pihak pemberi pinjaman adalah shopee. Dalam hal ini kedua pihak

telah memenuhi syarat yaitu baligh, berakal, dan memiliki pemikiran

yang matang. Bagi calon pengguna Spinjam harus sudah memiliki KTP

untuk didaftarkan guna mengaktifkan fitur Spinjam, maka tentunya

orang tersebut sudah dewasa dan dapat dipertanggung jawabkan apabila

terjadi suatu masalah.

Utang

Dalam praktik Spinjam, objek piutang adalah uang dari pihak shopee

yang ditransfer kepada pengguna Spinjam melalui rekening yang telah

didaftarkan oleh pengguna Spinjam. Namun dalam hal ini, para pihak

5
tidak dapat memenuhi persyaratan objek utang karena dalam

pembayarannya terdapat tambahan biaya atau bunga sebesar minimal

2,45% dari jumlah pinjaman setiap bulannya dan bunga tersebut bisa

jadi lebih tinggi tergantung kebijakan shopee.

c. Akad Hibah

Secara Bahasa hibah artinya memberikan. Dapat diartikan memberikan

karena maksudnya yaitu memberikan sesuatu kepada orang lain berupa

harta secara suka rela. Dalam hal ini, shopee memberikan voucher

potongan biaya admin sebesar 20% dari total biaya yang harus

dibayarkan. Untuk melakukan akad hibah maka harus memenuhi syarat

dan rukunnya, berikut ini penjelasan terpenuhinya rukun dan syarat

akad hibah dalam praktik Spinjam:

Pemberi hibah

Dalam praktik Spinjam, pemberi hibah adalah pihak shopee yang

memberikan voucher potongan biaya admin atau secara tidak langsung

telah memberikan uang sebesar 20% dari total biaya yang seharusnya

dibayarkan.

Harta yang dihibahkan

Dalam praktik Spinjam, harta yang dihibahkan berupa uang milik pihak

shopee yang diberikan kepada peminjam melalui transfer bank.

Lafadz Hibah

6
Dalam praktik Spinjam, pihak shopee telah menjelaskan dan

memaparkan rincian voucher potongan biaya admin 20% serta nominal

yang akan diterima oleh peminjam.

Penerima hibah

Dalam praktik Spinjam, peminjam dapat langsung menguasai 20% dari

uang biaya admin yang telah diberikan shopee kepada peminjam

melalui transfer bank.

d. Multi akad dalam sistem spinjam

Dalam praktik Spinjam pada aplikasi shopee, terdapat transaksi multi

akad yaitu akad qardh dan akad hibah. Terjadinya akad qardh adalah

ketika peminjam mengajukan pinjaman uang serta telah menyetujui

syarat dan ketentuannya. Lalu terjadinya akad hibah adalah ketika

peminjam menggunakan voucher potongan biaya admin yang telah

diberikan oleh shopee kepada peminjam ketika mengajukan pinjaman.

Namun perlu diketahui bahwasannya voucher potongan biaya admin

20% hanya dapat digunakan satu kali dan adanya voucher ini

tergantung kebijakan pihak shopee waktunya tidak bisa ditentukan.

Dalam praktik sistem Spinjam, terkumpulnya akad qardh dan akad

hibah dalam transaksi termasuk kedalam jenis al-‘uqud al-mujtami’ah

al-mutaqobilah(akad bersyarat/akad bergantung). Akad tabarru’ dengan

akad tabarru’ yang dimana pengguna shopee akan mendapatkan uang

sebesar 20% dari jumlah total biaya admin dengan syarat meminjam

uang terlebih dahulu melalui fitur Spinjam. Dari sini telihat jelas bahwa

7
untuk mendapatkan uang tersebut pengguna shopee harus berhutang

terlebih dahulu yang artinya akad qardh sebagai syarat akad hibah.

d. Hukum Multi Akad Pada Sistem Spinjam Dalam Perspektif Islam

Hukum multi akad dalam sistem Spinjam tidak sah, karena menurut

ulama terdapat manfaat yang kembali kepada pihak yang memberi

hutang dan manfaat bagi pemberi hutang termasuk riba yang

diharamkan. Selain itu akad yang ketika ia berdiri sendiri tidak sah

maka ketika disatukan dengan akad lain hukumnya juga tidak sah.

Berikut ini merupakan alasan akad yang ketika berdiri sendiri tidak sah:

Dalam akad qardh, sistem Spinjam tidak dapat memenuhi syarat ojek

utang karena terdapat tambahan biaya atau bunga sebesar minimal

2,45% dari jumlah pinjaman setiap bulannya dan bunga tersebut bisa

jadi lebih tinggi tergantung kebijakan shopee.

Dalam praktik Spinjam adanya akad hibah yang memberikan uang

sebesar 20% dari jumlah biaya admin dengan syarat harus berhutang

terlebih dahulu maka akad ini juga tidak sah. Karena ketentuan akad

hibah yaitu harus suka rela tanpa syarat apapun.

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan diatas, dengan merujuk pada

rumusan masalah penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

8
1. Untuk menggunakan fitur layanan Spinjam maka pengguna shopee

harus menyetujui syarat dan ketentuan yang dijelaskan melalui

aplikasi shopee lalu mengaktifkan akun Spinjam terlebih dahulu

dengan cara mendaftarkan KTP dan mengisi formulir yang

disediakan oleh shopee. Setelah akun Spinjam sudah terverifikasi

dan aktif maka pengguna sudah bisa mengajukan pinjaman sesuai

dengan limit yang diberikan oleh pihak shopee. Pembayaran cicilan

setiap bulannya dapat dibayar sesuai tanggal jatuh tempo yang telah

tercantum di aplikasi melalui berbagai metode pembayaran yang

disediakan oleh shopee.

2. Terkumpulnya akad qarh dan akad hibah dalam praktik transaksi

Spinjam termasuk ke dalam al-‘uqud al-mujtami’ah al-mutaqabilah

atau akad yang bersyarat.

3. Hukum multi akad dalam sistem Spinjam tidak sah, karena menurut

ulama terdapat manfaat yang kembali kepada pihak yang memberi

hutang dan manfaat bagi pemberi hutang termasuk riba yang

diharamkan. Selain itu akad yang ketika ia berdiri sendiri tidak sah

maka ketika disatukan dengan akad lain hukumnya juga tidak sah.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang Sistem Spinjam Dalam Perspektif

Hukum Islam (Pendekatan Multi Akad), dapat disampaikan beberapa

saran:

9
1. Bagi pihak shopee sebaiknya fitur Spinjam disediakan untuk seluruh

pengguna shopee dan voucher potongan biaya admin 20% juga

disediakan untuk seluruh pengguna Spinjam bukan hanya akun-akun

tertentu saja. Mengenai jumlah bunga pinjaman, sebaiknya tidak

terlalu besar supaya tidak terlalu memberatkan para peminjam.

2. Bagi masyarakat yang beragama islam terutama mahasiswa Hukum

Ekonomi Syariah agar lebih berhati-hati dalam meminjam uang

apalagi melalui pinjaman online. Karena agar terhindar dari

perbuatan riba dan sebaiknya mencari tahu terlebih dahulu apakah

transaksi tersebut sudah sesuai dengan syariat islam atau belum.

DAFTAR PUSTAKA

Antonio, Muhammad Syafi’I. 2001. Bank Syariah dan Teori Praktik. Jakarta:
Gema Insani.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ash Shiddiqy, Muhammad. 2019. Analisis Akad Pembiayaan Qardh Dalam


Lembaga Keuangan Mikro Syariah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Assegaf, Zainab Zalfa. 2019. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Utang
Piutang Melalui Media Online. Lampung: Universitas Islam
Negeri Raden Intan Lampung.

Barlinti, Yeni Salma. 2010. Kedudukan Fatwa Dewan Syariah Nasional Dalam
Sistem Hukum Nasional Di Indonesia. Jakarta: Badan Litbang Dan
Kementrian Agama RI.

Budiman, Farid. 2013. Karakteristik Akad Pembiayaan Al-Qardh Sebagai


Akad Tabarru’. Yuridika.

Farza. Customer Service Shopee. Wawancara Via Live Chat. 21 Januari 2022.

10
Hadi, Sutrisno. 1991. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset.

Harhap, Raja Sakti Putra. 2016. Hukum Multi Akad Dalam Transaksi Syariah.
Medan: Fakultas Bisnis Syariah Universitas Potensi Utama.

Harun. 2017. Fiqh Muamalah. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Harun. 2018. Multi Akad Dalam Tataran Fiqh. Surakarta: Program Studi
Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Hidayati, Nurul., & Sarono, Agus. 2019. Pelaksanaan Akad Qardh Sebagai
Akad Tabarru’. Notarius.

Indah, Dwi Karinta. Pengguna Spinjam. Wawancara. 26 Januari 2022.

Irmawati, Dewi. 2011. Pemanfaatan E-commerce Dalam Dunia Bisnis. Jurnal


Ilmiah Orasi Bisnis.

Kusuma, Indra Krisna. 2016. Definisi, Dasar, Hukum, Syarat, dan Rukun
Qardh. Lampung: Institut Agama Islam Negeri Jurai Siwo Metro.

Kusumaningsih, Ayu Putri. 2020. Hutang Piutang Melalui Media Online


Kredivo Dalam Perspektif Hukum Islam Dan Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
Salatiga: Institut Agama Islam Salatiga.

Laksana, Arief Dharma. 2016. Qardh dan Implementasinya Dalam Lembaga


Keuangan Syariah. Lampung: Institut Agama Islam Negeri Jurai Siwo
Metro.

Maulidia, Rindang. 2021. “5 Rekomendasi Aplikasi Pinjaman Online Resmi


2021.” (online), (https://www.kreditpintar.com/education/5-
rekomendasi-aplikasi-pinjaman-online- resmi-2021, diakses 15
September 2021).

Miru, Ahmadi. 2012. Hukum Kontrak Bernuansa Islam. Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada.

Monica, Marinda Aghestia. 2020. Analisis Hukum Islam Terhadap Pinjaman


Uang Elektronik Shopee Pay Later Pada E-Commerce. Surabaya:
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Mustofa, Ibnu. 2016. Fikih Muamalah Kontemporer. Jakarta: Rajawali Pers.

11
Nurwidayati, Dewi. 2016. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Utang Piutang
Dengan Sistem Usum di Desa Demangan Kecamatan Siman
Kabupaten PonorogoI. Ponorogo: Jurusan Syari’ah dan Ekonomi
Islam.

Safitri, Yulia. 2021. Analisis Qardh Dan Fatwa DSN NO.117/DSN-


MUI/II/2018 Terhadap Pinjaman Uang Online Di E-commerce
Shopee. Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Sari, Fransiska Arpita. Pengguna Spinjam. Wawancara. 23 Januari 2022.

Shopee. Syarat dan Ketentuan Spinjam. https://shopee.co.id/docs/6938, diakses


21 Januari 2022.

Siregar, Riki Ruli. 2010. Strategi Meningkatkan Persaingan Bisnis Perusahaan


Dengan Penerapan E-commerce. Jakarta: Trisakti.

Subagyo, Joko. 2004. Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktik. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.

Tanzeh, Ahmad. 2009. Pengantar Metode Penelitian. Yogyakarta: Teras.

Termasmedia, “Pengertian Internet.” (online), (Pengertian Internet


(termasmedia.com), diakses 24 Agustus 2021).

Widagdo, Prasetyo Budi. 2016. Perkembangan Electronic Commerce (E-


commerce) di Indonesia. Researchgate Article.

Widiasari, Silviana Afri. Pengguna Spinjam. Wawancara. 23 Januari 2022.

Wikipedia. Sejarah Shopee. https://id.wikipedia.org/wiki/Shopee, diakses 15


Januari 2022.

Wulandari, Retno. Pengguna Spinjam. Wawancara. 26 Januari 2022.

Zainuddin, Asriadi. 2017. Perbandingan Hibah Menurut Hukum Perdata dan


Hukum Islam. Gorontalo: Fakultas Syariah IAIN Sultan Amai
Gorontalo.

12

Anda mungkin juga menyukai