1. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya didefinisikan tersendiri, telah
ditetapkan terlebih dahulu dan tidak dapat dijabarkan dari besaran lain. No. Nama besaran Nama Lambang satuan satuan 1. Panjang meter m 2. Massa Kilogram Kg 3. Waktu Sekon (detik) S 4. Kuat arus listrik Ampere A 5. Suhu Kelvin K 6. Intensitas cahaya Candela cd 7. Jumlah zat mole mol 2. Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan atau dijabarkan dari besaran pokok. Contohnya : Luas, volume, massa jenis, kecepatan, berat, berat jenis, percepatan. 3. Aturan Angka Penting Tidak semua angka dalam sebuah bilangan merupakan angka penting. Berikut ini beberaoa aturan angka penting yang perlu dipahami. a. Semua angka yang bukan angka nol adakah angka penting Contoh : 123,4 → (4 angka penting) ; 5,7463 → (5 angka penting) b. Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol termasuk angka penting Contoh : 530 → (3 angka penting) ; 29,50 → (4 angka penting) c. Angka nol di antara dua angka bukan nol termasuk angka penting Contoh : 23407 → (5 angka penting) ; 1,205 → (4 angka penting) d. Angka nol di sebelah kiri angka bukan nol, baik yang di sebelah kiri maupun sebelah kanan tanda koma desimal bukan angka penting Contoh : 0,57 → (2 angka penting) ; 0,004 → (1 angka penting) ; 0,0098 → (2 angka penting) ; 0,0374 → (3 angka penting) 4. Aturan Pembulatan Pembulatan dapat berupa mengubah suatu bilangan pecahan menjadi bilangan bulat atau mengurangi digit angka sesuai aturan tertentu. Berikut ini beberapa aturan pembulatan bilangan. a. Angka lebih besar dari 5 dibulatkan ke atas Contoh : 3.576 menjadi 3,58 b. Angka lebih kecil dari 5 dibulatkan ke bawah Contoh : 4, 642 menjadi 4,6 c. Jika angka tepat sama 5, maka dibulatkan ke atas jika angka sebelumnya adalah ganjil dan dibulatkan ke bawah jika angka sebelumnya adalah genap. Contoh : 6,575 menjadi 6,58 ; 6,685 menjadi 6,68 5. Hukum I Newton menyatakan bahwa tanpa adanya gaya luar yang bekerja padanya, benda yang diam akan cenderung tetap diam dan benda yang bergerak cenderung tetap bergerak dengan kecepatan tetap. Dengan kata lain, setiap benda cenderung mempertahankan geraknya. 6. Hukum II Newton menyatakan bahwa besarnya percepatan (a) yang dialami suatu benda bergerak sebanding dengan besar resultan (∑ F ) yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan maasa benda itu (m). 7. Rumus Gaya Rumusnya : w = m. g Keterangan : w = besat (N) m = massa (kg) 2 g = percepatan gravitasi bumi (m/s ) 8. Usaha adalah segala sesuatu dilakukan oleh gaya pada sebuah benda sehingga benda tersebut mengalami perpindahan atau bergerak. 9. Energi potensial adalah energi yang dimiliki suatu benda karena kedudukannya. Rumus : p E =mgh Keterangan : E P = energi potensial (J) m = massa (kg) g = gravitasi (m/s2) h = ketinggian (m) 10. Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda bergerak. Artinya, setiap benda yang bergerak memiliki kemampuan untuk melakukan kerja atau usaha. 1 E k= . m. v 2 Rumus : 2 Keterangan : E k = energi potensial pegas (J) m = massa benda (kg) v = kecepatan (m/s) 11. Fenomena tegangan permukaan : Versi 1 (a) tetes embun yang jatuh pada sarang laba laba (b) tetes air yang jatuh dari keran air (c) serangga dapat hinggap di permukaan air (d) tetes air yang jatuh dari rambut yang basah (e) tetes air yang jatuh di permukaan daun keladi Versi 2 a. Jarum, silet, penjepit kertas atau nyamuk yang dapat mengapung di permukaan air b. Butiran – butiran embun berbentuk bola pada sarang laba – laba c. Air yang menetes cenderung berbentuk bulat – bulat d. Air berbentuk bola di permukaan daun talas 12. Rumus regangan : Δl l pertambahan panjang −l panjang awal regangan = = l l panjang awal 13. Konversi skala thermometer : 1. Konversi Skala Celcius – Reamur 5 4 T C= T R T R= T C 4 atau 5 2. Konversi Skala Celcius – Fahrenheit 5 9 T C = (T F−32 ) T F = T C +32 9 atau 5 3. Konversi Skala Celcius – Kelvin T C =T K −273 atau T =T +273 K C 4. Konversi Skala Reamur – Fahrenheit 4 9 T R= (T F−32) T F = T R +32 9 atau 4 5. Konversi Skala Reamur – Kelvin 4 5 T R= (T K −273) T K = T R +273 5 atau 4 6. Konversi Skala Fahrenheit – Kelvin 9 5 T F = (T K −273 )+32 T K = (T F −32 )+ 273 5 atau 9 14. Sumber arus searah : baterai, aki, generator DC 15. Sumber arus bolak balik : generator AC (listrik pln) 16. Zat yang tergolong unsur : Belerang, urea dan tembaga 17. Jenis – jenis larutan : 1. Jenis – jenis Larutan Berdasarkan konsentrasi atau jumlah zat terlarut dalam larutan, larutan dibedakan menjadi dua, yaitu : a. Larutan pekat, merupakan larutan yang jumlah zat terlarutnya cenderung lebih banyak dibandingkan jumlah pelarut. b. Larutan encer, merupakan larutan yang jumlah zat pelarutnya cenderung lebih banyak dibandingkan jumlah zat terlarut. Berdasarkan tingkat kelarutannya larutan dapat dikelompokkan sebagai berikut : a. Larutan jenuh, merupakan larutan yang mengandung zat terlarut dalam jumlah yang diperlukan untuk mencapai kesetimbangan antara zat terlarut yang larut dan tidak larut. b. Larutan tidak jenuh, merupakan larutan yang lebih encer dari larutan jenuh yang ke dalamnya masih dpaat ditambahkan zat terlarut hingga mencapai titik jenuh. c. Larutan lewat jenuh, merupakan larutan yang lebih pekat dari larutan jenuh dan lebih banyak mengandung zat terlarut dibandingkan dengan larutan jenuh. Berdasarkan daya hantar listrik larutan dapat dikelompokkan sebagai berikut : a. Larutan elektrolit, merupakan suatu laruta yang dapat menghantarkan arus listrik b. Larutan nonelektrolit, merupakan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik 18. Contoh Asam, basa dan garam Nama Asam Kuat/Lemah Kegunaan Asam Nitrat Kuat Bahan pembuatan pupuk dan peledak Asam Sulfat Kuat Pengisi aki mobil Asam Benzoat Lemah Pengawet makanan Asam Asetil Salisilat Lemah Obat sakit kepala/antinyeri Nama Basa Kuat/Lemah Kegunaan Natrium hidroksida Kuat Membuat sabun Kalium hidroksida Kuat Pembuatan cat dan pewarnaan tekstil Kalsium hidroksida Kuat Membuat smeen dan mengurangi keasaman tanah Amonia Lemah Membuat pupuk dan cairan pembersih Magnesium hidroksida Kuat Obat maag Nama Garam Kegunaan Amonium sulfat Bahan pupuk Magnesium sulfat Garam Inggris Natrium bromida Bahan film Natrium klorida Garam meja Natrium fluorida Pasta gigi
19. Sifat khas koloid :
Efek Tyndall adalah penghamburan partikel apabila diberi seberkas sinar Gerak Brown adalah gerak acak atau gerak tidak beraturan dari partikel koloid Koagulasi adalah pengumpulan partikel koloid sehingga membentuk endapan Elektrolisis adalah peristiwa pergerakan partikel koloid yang bermuatan ke salah satu elektrode Dialisis adalah proses pemurnian partikel koloid dari muatan – muatan yang menempel pada permukaannya. 20. Teknik pemisahan campuran berdasarkan sifat fisika Penyaringan (Filtrasi) Penyaringan merupakan teknik pemisahan berdasarkan sifat ukuran zat dalam campuran. Teknik penyaringan digunakan untuk pemisahan padatan dari cairan dalam suatu campuran. Dekantasi dan Sentrifugasi Teknik dekantasi dan sentrifugasi merupakan cara lain untuk memisahkan padatan dalam suatu camouran. Teknik pemisahan ini berdasarkan padatan dalam suatu campuran. Pemisahan campuran air dan pasir dapat dilakukan dengan cara ini. Dekantasi berarti menuangkan cairan dengan hati – hati dan meninggalkan padatan yang tidak terlarut, misalnya pasir pada dasar gelas. Sentrifugasi adalah suatu teknik pemisahan zat – zat yang memiliki perbedaan berat jenis dengan cara memutar campuran tersebut dengan kecepatan tinggi. Kristalisasi Kristalisasi dapat digunakan untuk memurnikan suatu zat. Misalnya memurnikan garam, karena garam yang dihasilkan petani garam biasanya belum murni karena masih tercampur dengan pasir atau zat lainnya. Distilasi Distilasi adalah teknik pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didihnya. Teknik distilasi dilakukan dengan cara mendidihkan dan mendinginkan. Kromatografi Kromatografi adalah teknik pemisahan dan pengidentigikasikan campuran. Nama kromatografi berasal dari kata khroma yang berarti warna. Dahulu teknik ini digunakan untuk memisahkan pigmen dan warna. Saat ini, kromatografi dapat digunakan untuk memisahkan campuran yang tak berwarna. Dalam industri makanan, seorang analisis dengan menggunakan teknik kromatografi dapat mengetahui suatu pewarna makanan berbahaya atau tidak bagi kesehatan. Sublimasi Sublimasi adalah perubahan wujud zat dari padat ke gas atau dari gas ke padat. Penggunaan teknik tersebut terbatas karena hanya sedikit zat yang dapat mengalami sublimasi, di antaranya adalah kapur barus, amonium klorida dan iodin. Molalitas merupakan banyaknya satu mol zat terlarut dalam 1.000 gram pelarut. 21. Molalitas merupakan banyaknya satu mol zat terlarut dalam 1.000 gram pelarut. 22. Fraksi mol (X) merupakan perbandingan jumlah zat terlarut terhadap jumlah mol total dalam larutan. 23. Molaritas adalah konsentrasi larutan yang dinyatakan sebagai jumlah mol zat terlarut yang terdapat di dalam 1 liter larutan. Suspensi disebut juga suspensi kasar merupakan campuran heterogen antara fase terdispersi dalam medium pendispersi. 24. Suspensi memiliki ciri – ciri sebagai berikut : −5 1. Suspensi memiliki diameter partikel ¿ 10 cm 2. Suspensi dapat dilihat dengan mikroskop 3. Suspensi dapat disaring dengan menggunakan kertas saring biasa 4. Suspensi bersifat labil artinya tidak tahan lama 25. Reaksi oksidasi : a. Pengikat oksigen b. Pelepasan hydrogen c. Pelepasan electron d. Kenaikan bilangan oksidasi 26. Reaksi reduksi : a. Pelepasan oksigen b. Pengikatan hydrogen c. Pengikatan electron d. Penurunan bilangan oksidasi 27. Manfaat karhobidrat : a. Sumber energi b. Pemberi rasa manis pada makanan c. Penghemat protein d. Pengatur metabolism lemak e. Membantu pengeluaran feses 28. Manfaat lemak : a. Sumber energi b. Pembentukan sel c. Melancarkan buang air besar d. Mengatur suhu tubuh e. Menjaga organ tubuh 29. Manfaat protein : a. Untuk hormon tubuh b. Antibody tubuh c. Sebagai enzim d. Sebagai penyimpan e. Sebagai alat transportasi 30. Polimer alam : selulosa, amilum, glikogen (tergolong polisakarida), protein (polipeptida), asam nukleat dan karet alam. 31. Pemanfaatan limbah B3 : a. Daur ulang (recycling) b. Perolehan kembali (recovery) c. Penggunaan kembali (reuse)