Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELATIHAN PENANGANAN GAWAT DARURAT

(PPGD) DAN TRIASE


PUSKESMAS SEBANGKI

A. PENDAHULUAN
Unit gawat darurat adalah unit pelayanan yang memberikan pelayanan
pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan secara terpadu
dengan melibatkan berbagai multidisiplin (Depkes RI, 2005). Jumlah dan kasus
pasien yang datang ke unit gawat darurat tidak dapat diprediksi karena kejadian
kegawatan atau bencana dapat terjadi kapan saja, dimana saja, serta menimpa
siapa saja. Karena kondisinya yang bersifat mendadak serta tuntutan pelayanan
yang cepat dan tepat maka diperlukan triage sebagai langkah awal penanganan
psaien di unit gawat darurat dalam kondisi sehari-hari, kejadian luar biasa
maupun bencana.
Triase pertama kali dilakukan tahun 1797 oleh Dominique jean larey ahli
bedah Napoleon Bonaparte, dengan cara memilah kasus berdasarkan kondisi
luka. Prioritas utama saat itu adalah tentara dengan luka ringan dapat segera
kembali ke medan perang setelah dilakukan penanganan minimal. Konsep triase
dilakukan saat itu karena pertempuran mengakibatkan banyak korban sementara
ahli bedah Napoleon terbatas.
Florence Nighttingale menggunakan konsep triase selama perang dengan
cara memilah korban perang yang mungkin atau tidak mungkin bertahan hidup
dan memerlukan perawatan lebih lanjut. Pada tahun 1960 triase mulai
berkembang dan dilakukan di unit gawat darurat. Awalnya triase dilakukan oleh
dokter atau tim yang terdiri dari dokter dan perawat, saat ini triase umumnya
dilakukan oleh seorang perawat unit gawat darurat yang telah berpengalaman.

B. LATAR BELAKANG
Pelayanan Tindakan pada Gawat Darurat menjadi solusi terpilih terbaik untuk
memberi bantuan bagi seseorang dengan kriteria “gawat darurat” . Pusponegoro
(2005) menyatakan bahwa suatu sistem yang baik akan tercermin dari waktu
tanggap (Respon Time) sesaat setelah cedera terjadi. Keberhasilan pertolongan
terhadap penderita gawat darurat itu tergantung kepada :
1. Kecepatan ditemukannya penderita
2. Kecepatan dan ketepatan bantuan yang diberikan
3. Kecepatan dan ketepatan bantuan yang diberikan

Dilarang mengubah dan/atau menggandakan dokumen ini tanpa ijin Kepala Puskesmas sebangki
2

Melihat ketiga faktor tersebut dapat dimengerti bahwa pertolongan pertama di


tempat kejadian (On The Spot) sebaiknya dilakukan oleh penolong yang
memahami prinsip resusitasi dan stabilisasi, ekstrikasi dan evakuasi, serta cara
transportasi penderita dengan benar.
Kedudukan puskesmas sebagai gate keeper memiliki posisi sangat strategis.
Kondisi penderita yang membutuhkan jalan napas yang bersih, ventilasi paru
adequat, dan terhindar dari perdarahan lanjut serta terlindungi dari kecacatan
menjadi poin penting bahwa seorang penolong pertama harus mempunyai dasar
keilmuan yang memadai tentang keterampilan Penanggulangan Penderita Gawat
Darurat (PPGD) karena :
1. Keadaan gawat darurat dapat terjadi dimana saja, kapan saja dan dapat
menimpa siapa saja.
2. Keadaan gawat darurat dapat disebabkan oleh penyakit ataupun
kecelakaan.
3. Penyakit dapat berupa : serangan jantung, kejang demam, muntaber,
demam berdarah,dan lain-lain.
4. Kecelakaan dapat berupa : kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja,
bencana alam, dan lain-lain.
5. Prinsip penanganan penderita gawat darurat adalah tepat, cepat dan
cermat dalam upaya penyelamatan jiwa dan mencegah kecacatan.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pada karyawan Puskesmas
Sebangki dalam kegawatdaruratan secara profesional dan proporsional
dengan mengedepankan kepentingan penderita tanpa mengesampingkan
aspek legalitas.

2. Tujuan Khusus
a. Menganalisa organisasi dalam pelayanan gawat darurat sehari-hari dan
pelayanan gawat darurat dalam bencana di wilayah kerja.
b. Mempraktekkan keterampilan dalam mengidentifikasi kebutuhan
penderita gawat darurat secara cepat, tepat dan akurat (Initial
Assessment)
c. Mempraktekkan keterampilan dalam mengupayakan jalan napas yang
bersih sekaligus memproteksi terhadap spinal (Airway Management)

Dilarang mengubah dan/atau menggandakan dokumen ini tanpa ijin Kepala Puskesmas sebangki
3

d. Mempraktekkan keterampilan dalam mengupayakan ventilasi paru dan


perfusi jaringan yang adekuat (Breathing and Ventilatory Management)
e. Mempraktekkan keterampilan dalam mengatasi syok dan mengontrol
perdarahan (Circulatory Management)
f. Mempraktekkan keterampilan Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support-
Cardiopulmonal Rescucitation/ melakukan pijat jantung).
g. Mempraktekan keterampilan dasar gawat darurat bagi penderita yang
mengalami trauma/injury/cedera.
h. Mampu melakukan komunikasi ke fasilitas yang lebih tinggi.
i. Mempraktekkan keterampilan pemasangan balutan dan pembidaian
sederhana.
j. Mempraktekkan keterampilan ekstrikasi, evakuasi dan tranportasi dengan
teknik yang benar.

D. KEGIATAN DAN RINCIAN KEGIATAN


Adapun rencana kegiatan dalam pelatihan gawat darurat di Puskesmas Sebangki
adalah sebagai berikut :
a. Teori tentang Triase
b. Teori tentang PPGD (PPGD harian dan PPGD bencana) dan
penanganan kegawatan.
c. Praktek atau simulasi tentang penanganan kegawatdaruratan.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Metode yang digunakan dalam pelatihan triase di Puskesmas Sebangki adalah
dengan pembelajaran interaktif dengan metode ceramah, simulasi dan
demonstrasi. Diskusi dilakukan untuk membahas suatu kasus gawat darurat.
Bahan materi pelatihan dibagikan saat pelaksanaan berupa modul pelatihan.

F. SASARAN
Seluruh staf Puskesmas sebangki.

G. JADWAL
Pelatihan rencana akan dilaksanakan pada bulan Maret 201 selama 1 hari.
Tempat pelatihan dilaksanakan di Aula Puskesmas Sebangki.

H. PENCATATAN DAN PELAPORAN

Dilarang mengubah dan/atau menggandakan dokumen ini tanpa ijin Kepala Puskesmas sebangki
4

Dalam pelaksanaan pencatatan dan pelaporan kegiatan dibuat oleh pejabat


teknis UKP dan nantinya akan dilaporkan ke Kepala Puskesmas. Semua
pelaksanaan kegiatan ini terdokumentasi mulai persiapan, proses hingga
pelaksanaannya.

I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi penyelenggaraan pelatihan meliputi
a. Evaluasi tertulis bagi peserta berupa pre test dan post test.
b. Ujian praktek

Sebangki, ………………
Mengesahkan,
Kepala Puskesmas sebangki Penanggungjawab UKP

Manok Triono, SKM dr. Petrorima Selva


NIP. 19710113 1989 NIP. 19880719 201503 2 003

Dilarang mengubah dan/atau menggandakan dokumen ini tanpa ijin Kepala Puskesmas sebangki

Anda mungkin juga menyukai