Anda di halaman 1dari 4

REVIEW

“Evamping the Supply Chain of Fruit and Vegetable in East Java


Province, Indonesia”

Ahmad Zafrullah Tayibnapis, Lucia E. Wuryaningsih, Raditya Gora

Judul Evamping the Supply Chain of Fruit and Vegetable in East Java
Province, Indonesia
Jurnal Internasional Jurnal of Management and Business Studies
Volume & Halaman Vol 7, Issue 2, 9-15
ISSN 2230-9519 (online)
ISSN 2231-2463 (Print)
Tahun 2017
Penulis Ahmad Zafrullah Tayibnapis, Lucia E. Wuryaningsih,
Raditya Gora
Jason Firstly K (130119002)
Reviewer Imam Arifin M (130119024)
Reynaldi B (130119074)

Abstrak Permintaan buah dan sayuran yang mengalami peningkatan


kualitas dan kuantitas dari tahun ke tahun tidak didukung oleh
ketersediaan dari pusat produksi, sehingga peningkatan impor buah
dan sayur tidak memenuhi permintaan. Pemerintah berargumen,
karena sistem perdagangan dan inovasi/teknologi yang terbatas.
Produk yang dipanen tidak dapat didistribusikan ke daerah lain
dengan cepat karena informasi transportasi dan distribusi jaringan
yang terkendala.
Introduction Jawa Timur berperan penting dalam pengembangan Holtikultura
sehingga meningkatkan ekonomi yang ditempatkan untuk
perkebunan dan pendorong utama pembangunan pertanian. Jawa
Timur memiliki keunggulan komparatif seperti kondisi iklim,
tanah, topografi yang relatif, peluang pasar domestik dan global
yang meningkat sejalan dengan pertumbuhan populasi dunia.
Review Secara horizontal, 5 komponen dalam rantai pasokan : pemasok,
barang manufaktur, distributor, pengecer dan pelanggan. Secara
vertikal, ada 5 komponen utama : pembuat, pembeli, pengangkut,
penyimpanan dan penjual. Rantai pasok adalah perpanjangan dan
pengembangan domain konsep manajemen logistik yang berurusan
dengan aliran barang. Persediaan rantai adalah konsep tepat dalam
persaingan pasar yang memaksimalkan laba. Perusahaan
bergantung pada pemasok untuk kebutuhan jenis barang, layanan
dan peralatan.
Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian Deskriptif Kualitatif yang
menganalisis kondisi rantai nilai buah dan sayuran di Jawa Timur.
Penelitian ini bertujuan menafsirkan fenomena yang ada menjadi
hasil penelitian yang kompleks, terperinci dan komprehensif
melalui reduksi data dan pemahaman.
Temuan Penelitian Temuan Penelitian Zonasi komoditas sayuran ditemukan
berdasarkan ketinggian dan dibagi menjadi 3 area: dataran tinggi,
dataran rendah dan lahan sedang. Tanaman sayuran dataran tinggi
seperti kentang dan bawang putih dikembangkan di Pasuruan,
Probolinggo, Malang dan Magetan. Cabai, bawang merah dan
bawang putih (varietas tertentu) dikembangkan di dataran rendah
yang hampir menyebar di Jawa Timur, sementara komoditas
lainnya dikembangkan secara lokal di lahan rendah hingga sedang
untuk memenuhi kebutuhan diversifikasi sayuran untuk
masyarakat. Ada tiga area pengembangan komoditas buah
prioritas: Wilayah Northeren untuk mangga, wilayah Selatan untuk
jeruk, dan area Tengah untuk pisang. Pengembangan varietas
mangga yang berkualitas, seperti "gadung 21" atau "arumanis 143",
terutama dilakukan di wilayah utara Jawa Timur yang memiliki
iklim kering, mulai dari Tuban, Lamongan, Gresik, Pasuruan,
Situbondo dan Madura . Komoditas oranye yang dikembangkan
adalah jeruk keprok 55 di Madiun dan Magetan. Untuk komoditas
pisang "Cavendish" dikembangkan di Mojokerto, Banyuwangi,
Malang dan Jombang.
Meningkatnya produksi cabai dan bawang merah di Provinsi Jawa
Timur tidak hanya disebabkan oleh meningkatnya luas areal
perkebunan dan panen, tetapi juga disebabkan oleh peningkatan
produktivitas dari 4,75 ton / hektare menjadi 5,21 ton / hektare,
atau naik 14,02%, sedangkan bawang naik dari 7,98 ton / hektar
menjadi 8,79 ton / hektar, atau meningkat 10,00%.
Kesimpulan Komoditas Hortikultura seperti buah dan sayur memiliki prospek
positif dan besar bagi pengembangan diversifikasi peningkatan
kualitas gizi, untuk mempromosikan komoditas nonmigas dan
untuk menjaga keindahan juga kelestarian lingkungan.
Pengembangan tanaman sayuran sebagian besar masih dibiayai
dengan menggunakan dana petani sendiri, terutama di daerah-
daerah pusat produksi. Tanaman sayuran dataran tinggi seperti
kentang, kol, wortel dan bawang putih tumbuh di Pasuruan,
Probolinggo, Malang dan Magetan.

Referensi :

[1] Amelia Santoso, Rosita Meitha,"Perancangan Sistem


Pengukuran Performansi Logistik Pada Perusahaan
Manufaktur Dan Jasa. jurnal", Journal of Logistics and
Supply Chain Management. Vol. 1, No. 1. 2008.
[2] Chopra. Sunil Dan Meindl Peter,"Supply Chain Management",
Prentice-Hall. New Jersey. Inc, 2001.
[3] Freddy Rangkuti,"Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus
Bisnis, PT", Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, 1997.
[4] Galuh Kusumastutie S.,"Integrated Logistics Management
Sebagai Salah Satu Keunggulan Bersaing. jurnal", Jurnal Ekonomi & Bisnis. Vol. 5, No. l.2,
2005.
[5] Hitt, M.A. Ireland, R.D. Hoskisson, R. E.,"Strategic
Management: Competitiveness and Globalization", 4th
Edition; Concepts. South-Western College Publishing. USA.
Thomson Learning Asia. Singapore, 2001.
[6] Richardus Eko Indrajit. Dan Richardus Djokopranoto,
"Strategi Manajemen Pembelian dan Supply Chain",
Grasindo. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta, 2005.
[7] Porter. ME,"Competitive Strategy, Techniques For Analyzing
Industries and Competitors", The Free Press. New York.
USA, 1998.
[8] Joniarto Parung, Dina N.P.,"Perancangan Model Optimasi
Kerja Sama Single Supplier – Multi Buyers Melalui Quantity
Flexibility Contract Untuk Memaksimumkan Total Supply
Chain Profit", Journal of Logistics and Supply Chain
Management. Vol. 1, No. 1, 2008.

Anda mungkin juga menyukai