Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ETOS KERJA WIRAUSAHA

Dosen Pengampu : Nuril Fata, S.Pd.I, M.Si

Disusun Oleh :
1. Evi Neliyanti 2021201005
2. Novi Laila Rahmadhani 2021201014
Kelas : 12 PGSD Reguler

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH OKU TIMUR
2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan
rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
penulisan makalah yang berjudul “Etos Kerja Wirausaha". Sholawat serta salam
selalu tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW serta keluarga,
sahabat, dan para penerus risalahnya yang telah berjuang keras untuk umatnya
menbangun mencapai jaman yang terang benderang.
Terimakasih dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini kepada
kami sehingga kami bisa menambah pengetahuan. Terimakasih kepada kedua
orang tua kami yang telah banyak mendukung kami, baik secara moral maupun
materi. Terimakasih kepada teman-teman pula atas kerjasamanya. Makalah ini
dapat bermanfaat untuk para pembaca guna mendapatkan wawasan dan
pengetahuan terlabih untuk diri sendiri. Dari hati yang terdalam penulis
mengutarakan permintaan maaf atas kekurangan makalah ini. Karena penulis tahu
bahwa makalah ini masih banyak kurangnya.
Oleh karena itu kritikan, saran, dan masukan yang membangun dari
pembaca guna penyempurnaan kedepan. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih
dan semoga makalah ini bermanfaat sesuai dengan fungsinya. Amin

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Belitang, 19 Mei 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 1
C. Tujuan......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian etos kerja................................................................................... 3
B. Hakekat Etos Kerja dalam Islam................................................................ 4
C. Aspek Etos Kerja........................................................................................ 5
D. Faktor Etos Kerja........................................................................................ 6
E. Pengertian Enterpreneurship....................................................................... 7
F. Pengertian Enterpreneur............................................................................. 8
G. Karakteristik Enterpreneur.......................................................................... 8
H. Pola dasar Enterpreneur.............................................................................. 9

BAB III PENUTUP


Kesimpulan....................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Agama islam yang berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadist sebagai tuntunan
dan pegangan bagi kaum muslimin mempunyai fungsi tidak hanya mengatur
dalam segi ibadah saja melainkan juga mengatur dalam memberikan tuntutan
dalam masalah yang berkenaan dalam kerja. Islam sebagai agama Allah yang
sempurna memberikan petunjuk kepada manusia tentang bidang usaha yang halal,
cara berusaha, dan bagaimana manusia harus mengatur hubungan kerja dengan
sesama mereka supaya memberikan manfaat yang baik bagi kepentingan bersama
dan dapat menciptakan kesejahteraan serta kemakmuran hidup bagi segenap
manusia.
Selain itu, islam juga mengatur secara jelas hubungan kerja antara pemberi
kerja dan karyawan atau buruh yang melaksanakan perintah dari pemberi kerja.
Islam juga memberkan petunjuk yang jelas masalah utang piutang antara
seseorang dengan yang lain dalam melakukan transaksi untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, karena masalah utang piutang merupakan hal yang tidak bisa
diabaikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam situasi globalisasi saat ini kita
dituntut untuk menunjukkan etos kerja yang tidak hanya rajin, gigih, setia, akan
tetapi senantiasa menyeimbangkan dengan nilai-nilai islami yang tentunya tidak
boleh melampaui batasan yang telah ditetapkan Al-Qur’an dan As-Sunnah (hadist
dan sunah Rasul). Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Pengertian etos kerja?
2. Jelaskan Hakekat Etos Kerja dalam Islam?
3. Jelaskan Aspek dan Faktor Etos Kerja?
4. Jelaskan Pengertian Enterpreneurship?
5. Jelaskan Pengertian Enterpreneur?
6. Bagaimana Karakteristik dan Pola Dasar Enterpreneur?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian etos kerja.
2. Untuk mengetahui Hakekat Etos Kerja dalam Islam.
3. Untuk mengetahui Aspek dan Faktor Etos Kerja.
4. Untuk mengetahui Pengertian Enterpreneurship.
5. Untuk mengetahui Pengertian Enterpreneur.
6. Untuk mengetahui Karakteristik dan Pola Dasar Enterpreneur.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Etos Kerja


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Etos adalah pandangan hidup
yangg khas dari suatu golongan sosial. Jadi, pengertian Etos Kerja adalah
semangat kerja yg menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu
kelompok. Etos berasal dari bahasa Yunani yang berarti sesuatu yang diyakini,
cara berbuat, sikap serta persepsi terhadap nilai bekerja. Sedangkan Etos Kerja
Muslim dapat didefinisikan sebagai cara pandang yang diyakini seorang muslim
bahwa bekerja tidak hanya bertujuan memuliakan diri, tetapi juga sebagai suatu
manifestasi dari amal sholeh dan mempunyai nilai ibadah yang luhur. Etos
Kerja merupakan totalitas kepribadian diri serta cara mengekspresikan,
memandang, meyakini, dan memberikan sesuatu yang bermakna, yang
mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang optimal (high
performance). Etos Kerja Muslim didefenisikan sebagai sikap kepribadian yang
melahirkan keyakinan yang sangat mendalam bahwa bekerja itu bukan saja untuk
memuliakan dirinya, menampakkan kemanusiaannya, melainkan juga sebagai
suatu manifestasi dari amal sholeh. Sehingga bekerja yang didasarkan pada
prinsip-prinsip iman bukan saja menunjukkan fitrah seorang muslim, melainkan
sekaligus meninggikan martabat dirinya sebagai hamba Allah yang didera
kerinduan untuk menjadikan dirinya sebagai sosok yang dapat dipercaya,
menampilkan dirinya sebagai manusia yang amanah, menunjukkan sikap
pengabdian sebagaimana firman Allah, “Dan tidak Aku menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”, (QS. adz-Dzaariyat;56).
Bekerja adalah fitrah dan merupakan salah satu identitas manusia, sehingga
bekerja yang didasarkan pada prinsip-prinsip iman tauhid, bukan saja
menunjukkan fitrah seorang muslim, tetapi sekaligus meninggikan martabat
dirinya sebagai hamba Allah SWT.
Apabila bekerja itu adalah fitrah manusia, maka jelaslah bahwa manusia
yang enggan bekerja, malas dan tidak mau mendayagunakan seluruh potensi diri

3
untuk menyatakan keimanan dalam bentuk amal kreatif, sesungguhnya dia itu
melawan fitrah dirinya sendiri, dan menurunkan derajat identitas dirinya sebagai
manusia. Setiap muslim selayaknya tidak asal bekerja, mendapat gaji, atau
sekedar menjaga gengsi agar tidak dianggap sebagai pengangguran. Karena,
kesadaran bekerja secara produktif serta dilandasi semangat tauhid dan tanggung
jawab merupakan salah satu ciri yang khas dari karakter atau kepribadian seorang
muslim.
Digunakan dalam tiga pengertian yang berbeda yaitu:
1. suatu aturan umum atau cara hidup
2. suatu tatanan aturan perilaku.
3. Penyelidikan tentang jalan hidup dan seperangkat aturan tingkah laku.

B. Hakekat Etos Kerja dalam Islam


Ethos berasal dari bahasa Yunani yang berarti sikap, kepribadian, watak,
karakter serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu
tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat. Ethos dibentuk oleh berbagai
kebiasaan, pengaruh, budaya serta sistem nilai yang diyakininya.
Etos kerja seorang muslim adalah semangat untuk menapaki jalan lurus,
dalam hal mengambil keputusan pun, para pemimpin harus memegang amanah
terutama para hakim. Hakim berlandaskan pada etos jalan lurus tersebut
sebagaimana Nabi Daud ketika ia diminta untuk memutuskan perkara yang adil
dan harus didasarkan pada nilai-nilai kebenaran, maka berilah keputusan dengan
adil dan janganlah kamu menyimpang dari kebenaran, sebagaimana dalam QS.
Ash Shahad ayat 22.
‫ِإْذ َد َخ ُلوا َع َلى َداُوَد َفَفِز َع ِم ْنُهْم َقاُلوا اَل َتَخ ْف َخْص َم اِن َبَغى َبْعُضَنا َع َلى َبْع ٍض َف اْح ُك ْم َبْيَنَن ا ِب اْلَح ِّق َو ال ُتْش ِط ْط‬
)٢٢( ‫َو اْهِد َنا ِإَلى َس َو اِء الِّص َر اِط‬
“Ketika mereka masuk (menemui) Nabi Daud lalu ia terkejut karena
(kedatangan ) mereka. Mereka berkata: “janganlah kamu merasa takut, (kami)
adalah dua orang yang berperkara yang salah seorang dari kami berbuat zalim
kepada yang lain, maka berilah keputusan antara kami dengan adil dan

4
janganlah kamu menyimpang dari kebenaran dan tunjukilah kami jalan yang
lurus.”
Seorang muslim yang memiki etos kerja adalah mereka yang selalu obsesif
atau ingin berbuat sesuatu yang penuh manfaat yang merupakan bagian amanah
dari Allah SWT. Bekerja adalah fitrah dan merupakan salah satu identitas
manusia, sehingga bekerja yang didasarkan pada prinsip-prinsip iman tauhid dan
tanggung jawab, bukan saja menunjukkan fitrah seorang muslim tetapi sekaligus
meninggikan martabat dirinya sebagai hamba Allah SWT.

C. Aspek Etos Kerja


Menurut Sinamo (2005), setiap manusia memiliki spirit (roh) keberhasilan,
yaitu motivasi murni untuk meraih dan menikmati keberhasilan. Roh inilah yang
menjelma menjadi perilaku yang khas seperti kerja keras, disiplin, teliti, tekun,
integritas, rasional, bertanggung jawab dan sebagainya. Lalu perilaku yang khas
ini berproses menjadi kerja yang positif, kreatif dan produktif. Kemudian
dirumuskan 8 aspek etos kerja sebagai berikut :
1. Kerja adalah rahmat. Apapun pekerjaannya adalah rahmat dari Allah,
anugerah itu kita terima tanpa syarat.
2. Kerja adalah amanah. Kerja merupakan titipan berharga yang dipercayakan
pada kita sehingga secara moral kita harus bekerja dengan benar dan penuh
tanggung jawab. Etos ini membuat kita bisa bekerja sepenuh hati dan
menjauhi tindakan tercela, misalnya korupsi dalam berbagai bentuknya.
3. Kerja adalah panggilan. Kerja merupakan suatu darma yang sesuai dengan
panggilan jiwa sehingga kita mampu bekerja dengan penuh integritas.
Profesi/pekerjaan disadari sebagai panggilan.
4. Kerja adalah aktualisasi. Pekerjaan adalah sarana bagi kita untuk mencapai
hakikat manusia yang tertinggi, sehingga kita akan bekerja keras dengan
penuh semangat. Apapun pekerjaannya semuanya adalah bentuk aktualisasi
diri.

5
5. Kerja adalah ibadah. Bekerja merupakan bentuk bakti dan ketakwaan kepada
Tuhan, sehingga melalui bekerja manusia mengarahkan dirinya pada tujuan
dan membuat kita bekerja secara ikhlas.
6. Kerja adalah seni. Kesadaran ini akan membuat bekeja dengan senang seperti
halnya melakukan hoby.
7. Kerja adalah kehormatan. Seremeh apapun pekerjaannya, itu adalah sebuah
kehormatan. Jika bisa menjaga kehormatan dengan baik, maka kehormatan
lain yang lebih besar akan datang kepada kita.
8. Kerja adalah pelayanan. Manusia bekerja bukan hanya untuk memenuhi
kebutuhannya sendiri saja tetapi untuk melayani, sehingga harus bekerja
dengan sempurna dan penuh kerendahan hati. Apapun pekerjaannya, sehingga
semuanya bisa di maknai sebagai pengabdian pada sesama.

D. Faktor Etos Kerja


Faktor-faktor yang mempengaruhi etos (etika) kerja, yaitu :
1. Agama
Agama merupakan suatu sitem nilai yang akan mempengaruhi atau
menentukan pola hidup para penganutnya. Cara berfikir, bersikap
dan bertindak seseorang pastilah diwarnai oleh ajaran agama yang
dianutnya.
2. Budaya
Tekad, disiplin dan semangat kerja masyarakat juga disebut sebagai etos
budaya. Kemudian etos budaya ini secara operasiaonal juga disebut
sebagai etos kerja. Kualitas etos kerja ditentukan oleh sistem orientasi nilai
budaya masyarakat yang bersangkutan.
3. Sosial Politik
Tinggi atau rendahnya etos kerja suatu masyarakat dipengaruhi juga oleh
ada atau tidaknya struktur politik yang mendorong masyarakat untuk
bekerja keras dan dapat menikmati hasil kerja keras meraka dengan penuh.
4. Kondisi Lingkungan (Geografis)

6
Etos kerja dapat muncul dikarenakan faktor kondisi geografis. Lingkungan
alam yang mendukung mempengaruhi manusia yang berada di dalamnya
melakukan usaha untuk dapat mengelola dan mengambil manfaat di
lingkungan tersebut.
5. Pendidikan
Etos kerja tidak dapat dipisahkan dengan kualitas sumber daya manusia.
Peningkatan SDM akan membuat seseorang mempunyai etos kerja keras.
Meningkatnya kualitas penduduk dapat tercapai apabila ada pendidikan
yang rata dan bermutu, disertai dengan peningkatan dan perluasan
pendidikan, keahlian dan keterampilan, sehingga semakin meningkat pula
aktifitas dan produktifitas masyarakat sebagai pelaku ekonomi.
6. Motivasi Intrinsik Individu
Etos kerja merupakan suatu pandangan dan sikap yang didasari oleh nilai-
nilai yang diyakini seseorang. Keyakinan ini menjadi suatu motivasi kerja
yang juga mempengaruhi etos kerja seseorang.

E. Pengertian Enterpreneurship
Enterpreneurship adalah proses kemanusiaan (human process) yang
berkaitan dengan kreativitas serta inovasi dalam memahami peluang,
mengorganisasi sumber-sumber, mengelola sehingga peluang itu terwujud
menjadi suatu usaha yang mampu menghasilkan laba atau nilai untuk jangka
waktu yang lama. Definisi tersebut menitikberatkan kepada aspek kreativitas serta
inovasi, karena dengan sifat kreativitas serta inovatip seseorang dapat menemukan
peluang. Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi
baru atau hubungan-hubungan baru antar unsur, data, variabel yang sudah ada
sebelumnya.
Ciri-ciri orang kreatif adalah :
1. Mandiri.
2. Terbuka terhadap yang baru.
3. Percaya diri.
4. Berani mengambil resiko.

7
5. Melihat sesuatu dengan tidak biasa.
6. Memiliki rasa ingin tahu yang besar.
7. Dapat menerima perbedaan.
8. Objektif dalam berpikir serta bertindak.

Kegiatan yang bersifat Entrepreneurship misalnya :


1. Menghasilkan produk baru dengan cara baru pula.
2. Menemukan peluang pasar baru dengan menghasilkan produk baru pula.
3. Mengkombinasikan faktor-faktor produksi dengan cara baru.
4. Mendukung budaya yang mendorong eksperimen yang kreatif.
5. Mendorong perilaku eksperimen dll.

Terdapat beberapa karakteristik dalam pola dasar Entrepreneurship, diantaranya :


1. Sikap mental.
2. Kepemimpinan.
3. Tata laksana.
4. Keterampilan.

F. Pengertian Enterpreneur
Entrepreneur merupakan pelaku dari Entrepreneurship, yaitu orang yang
memiliki kreativitas serta inovatif sehingga mampu menggali serta menemukan
peluang serta mewujudkan menjadi usaha yang menghasilkan nilai/laba. Kegiatan
menemukan sampai mewujudkan peluang menjadi usaha yang menghasilkan
disebut proses Entrepreneurship. Kegiatan Entrepreneur adalah menciptakan
barang jasa baru, proses produksi baru, organisasi (manajemen) baru, bahan baku
baru, pasar baru. Hasil-hasil dari kegiatan-kegiatan Entrepreneur tersebut
menciptakan nilai atau kemampu labaan bagi perusahaan. Kemampulabaan
menciptakan nilai tersebut karena seorang Entrepreneur memiliki sifat-sifat kretaif
serta inovatif.
Peranan Entrepreneur :
1. Meningkatkan standar / kualitas hidup manusia.

8
2. Sebagai motor penggerak dalam pembangunan nasional.
3. Menciptakan lapangan kerja baru yang dapat mengatasi pengangguran.

G. Karakteristik Enterpreneur
1. Pekerja keras.
2. Disiplin.
3. Mandiri
4. Realitas
5. Prestatif (selalu ingin maju)
6. Komitmen tinggi
7. Tajam naluri bisnisnya.
8. Cepat melihat peluang usaha.
9. Kretaif
10. Ulet serta siap pada tantangan.
11. Ingin mencapai sesuatu.

Kegiatan menemukan sampai mewujudkan peluang menjadi usaha yang


menghasilkan disebut proses Entrepreneurship. Dalam kegiatan mewujudkan
peluang tersebut seorang Entrepreneur diharuskan mempunyai :
1. Memiliki komitmen serta determinasi serta ketekunan.
2. Mengarah kepada pencapaian serta pertumbuhan.
3. Berorientasi kepada sasaran serta peluang.
4. Mengambil inisiatif serta pertanggung jawaban personal.
5. Tidak kenal menyerah dalam memecahkan masalah.
6. Realistis serta memiliki gaya humor.
7. Memanfaatkan serta selalu mencari umpan balik.
8. Dapat mengendalikan permasalahan-permasalahan di dalam perusahaan.
9. Mampu mengelola serta menghitung resiko.
10. Tidak berorientasi kepada status.
11. Memilki integritas serta dapat dipercaya.

9
H. Pola Dasar Enterpreneur
Ilmu Entrepreneurship/ kewiraswastaan adalah ilmu tentang penghidupan.
Ilmu yang akan membukakan pengertian tentang bagaimana seharusnya manusia
meniti penghidupannya serta nilai-nilai apa yang diperlukan untuk mencapai cita-
cita hidup yang hakiki. Untuk membina manusia menjadi makluk yang berguna,
tidak cukup hanya memberikan kecerdasan, ketrampilan atau kepiawaian teknis
saja. Prioritas mendasar adalah dengan membangun sikap mental yang baik
terlebih dahulu. Sebab, seperti pepatah mengatakan, ilmu tanpa sikap mental
menghasilkan kezaliman, sesertagkan sikap mental tanpa ilmu adalah kelemahan.
Dua aspek ini harus hadir salling isi mengisi, karena jika terjadi absen pada salah
satunya, maka akan berdampak buruk.
Struktur nilai kewiraswastaan dimaksud terdiri dari elemen-elemen :
1. Sikap Mental (attitude)
2. Kepemimpinan atau kepeloporan (leadership)
3. Ketatalaksanaan (management)
4. Keterampilan (skill)

10
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dalam hal ini etos kerja dan enterpreneurship memiliki arti dalam berbagai
bahasa serta bisa di artikan sama, yaitu suatu karakter. Namun keduanya memiliki
karakter masing-masing. Orang yang memiliki etos kerja dan jiwa
enterpreneurship disebut enterpreneur. Untuk menjadi seorang enterpreneur atau
orang yang memiliki etos kerja yang tinggi maka harus memiliki karakter,
diantaranya yaitu pekerja keras, disiplin, mandiri, kreatif, ulet dan memiliki
komitmen yang tinggi. Etos kerja dan enterpreneurship tidak lepas dari faktor dan
aspek seperti yang sudah di jelaskan di atas.

11
DAFTAR PUSTAKA

Sinamo, Jansen. 2005. Delapan Etos Kerja Profesional : Navigator Anda Menuju

Sukses. Grafika Mardi Yuana, Bogor.

Anonim. 1990. Al-Qur’an dan Terjemahan. Depag RI.

Anonim. 1997. Konsep dan etika kerja dalam Islam. Almadani.

12

Anda mungkin juga menyukai