Anda di halaman 1dari 5

Nama : Berliana Thahara Arnaz

NIM : 235030401111080
Kelas : C7K
Program Studi : Perpajakan
Mata Ujian : Bahasa Indonesia

KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS: SYARAT PENTING BAGI MAHASISWA DI ERA GLOBALISASI

Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang digunakan di berbagai bidang,


termasuk pendidikan, penelitian, dan dunia kerja. Kemampuan bahasa Inggris yang baik
merupakan salah satu syarat penting bagi mahasiswa untuk dapat bersaing di tingkat
nasional maupun internasional. Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi, disebutkan bahwa bahasa asing dapat dijadikan sebagai bahasa
pengantar di perguruan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia sangat
mementingkan kemampuan bahasa Inggris bagi mahasiswa. Di era globalisasi, bahasa Inggris
telah menjadi bahasa internasional yang digunakan dalam berbagai bidang, seperti
pendidikan, penelitian, bisnis, dan teknologi. Oleh karena itu, mahasiswa dituntut untuk
memiliki kemampuan bahasa Inggris yang memadai agar dapat bersaing di dunia
internasional.
Penggunaan bahasa Inggris di perguruan tinggi memiliki peran yang semakin penting
dalam konteks globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan. Bahasa Inggris bukan hanya
sebagai alat komunikasi internasional, tetapi juga sebagai pintu akses ke berbagai referensi
akademis yang menggunakan bahasa ini. Universitas dan perguruan tinggi di Indonesia
semakin mengadopsi English as a Medium of Instruction (EMI) sebagai bagian dari upaya
internasionalisasi kampus. Pembelajaran bahasa Inggris di perguruan tinggi ini bertujuan
untuk membekali mahasiswa dengan kemampuan berbahasa Inggris yang baik, baik secara
aktif maupun pasif. Kemampuan berbahasa Inggris yang baik meliputi kemampuan
membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan. Oleh karena itu mahasiswa perlu
meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris agar dapat mengikuti perkembangan
informasi, berita terkini, dan berkomunikasi dengan baik dalam lingkungan akademis dan
profesional.
Berdasarkan hasil dari beberapa wawancara yang telah saya lakukan, dapat
disimpulkan bahwa kemampuan berbahasa Inggris memiliki peranan yang sangat penting.
Hal ini tidak terlepas dari kebutuhan untuk membangun relasi dan koneksi internasional,
dimana bahasa Inggris berfungsi sebagai bahasa penghubung yang memungkinkan
terjadinya pemahaman lintas budaya. Dalam era globalisasi, bahasa Inggris menjadi alat
utama untuk berpartisipasi dalam komunitas global. Mahasiswa yang menguasai bahasa ini
dapat berkontribusi secara lebih efektif dalam dialog global dan isu-isu internasional. Bahasa
Inggris juga memfasilitasi kolaborasi internasional dalam berbagai bidang, termasuk riset,
bisnis, dan teknologi. Mahasiswa dapat terlibat dalam proyek-proyek internasional dan
bertukar ide dengan rekan-rekan dari berbagai negara. Namun, di sisi lain, penerapan dan
penggunaan bahasa Inggris di Universitas Brawijaya masih menemui sejumlah kendala.
Meskipun terdapat berbagai organisasi yang bertujuan untuk memfasilitasi hubungan
internasional dan penggunaan bahasa Inggris, realitanya banyak anggota komunitas
akademis yang masih belum terbiasa, bahkan ada yang belum sepenuhnya memahami
bahasa Inggris dengan baik. Ini menjadi tantangan tersendiri dalam upaya meningkatkan
kemampuan berbahasa Inggris di lingkungan universitas.
Sebagai contoh saya sendiri mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Forum
Mahasiswa Studi Bahasa Inggris (Formasi), forum ini merupakan tempat bagi mahasiswa
untuk mengasah berbagai kemampuannya dalam berbahasa Inggris, dalam UKM ini banyak
mahasiswa Universitas Brawijaya yang mengikutinya dengan jumlah mencapai 500
mahasiswa, Formasi ini selalu berjalan dengan lancar setiap harinya. Dan tiap minggu
Formasi selalu mengadakan pertemuan yang dibagi menjadi beberapa kategori, seperti
pada hari Senin dilakukan praktik Broadcast (penyiaran), Selasa praktik Speech (pidato),
Rabu praktik Debate (debat), Kamis praktik Storytelling (bercerita), dan Jumat dilakukan
konverensi. Hal ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan
dan hobinya dalam berbahasa Inggris terlebih untuk mengasah kemampuan berbicara
didepan umum, akan tetapi dari sekian banyak mahasiswa yang menjadi anggota dari UKM
Formasi ini hanya sebagian kecil yang aktif dalam mengikuti UKM ini, hal ini membuktikan
bahwa masih banyak mahasiswa yang acuh dalam kegiatan pengembangan bahasa Inggris
ini, mereka hanya tertarik tetapi tidak menekuni kegiatan ini.
Selain adanya UKM Formasi, Kelas Internasional juga merupakan program dari
Universitas Brawijaya kepada mahasiswa yang memiliki kemampuan bahasa Inggris dan
ingin memperdalam ilmu bahasa Inggrisnya. Pada kelas Internasional kita belajar materi
perkuliahan menggunakan bahasa Inggris, begitupun dosen yang mengajar menggunakan
bahasa Inggris, materi yang diajarkan juga dalam bentuk bahasa Inggris, akan tetapi kelas
internasional ini memiliki kuota yang terbatas di setiap jurusannya, seperti jurusan saya,
Perpajakan yang hanya memiliki kuota 20 orang untuk masuk di kelas internasional ini, jadi
mahasiswa yang benar-benar memiliki ketertarikan pada bahasa inggris dengan disertakan
bukti TOEFL/IELTS sebagai syarat pendaftaran di kelas internasional yang bisa bergabung
pada kelas ini, Universitas Brawijaya sudah menyediakan program kelas internasional ini di
20 program studi, hal ini membuktikan bahwa Universitas Brawijaya sudah memberikan
fasilitas dan mendukung secara efektif untuk mahasiswa yang memiliki kemampuan bahasa
Inggris yang baik dan mahasiswa yang memiliki ketertarikan besar terhadap bahasa Inggris,
untuk itu kita sebagai mahasiswa harus memanfaatkan segala fasilitas ini dengan baik dan
konsisten dalam menjalankannya.
Selanjutnya, pengembangan program pertukaran pelajar dan dosen dengan
universitas-universitas di negara-negara berbahasa Inggris dapat menjadi salah satu cara
efektif untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris di kalangan mahasiswa dan
dosen. Program pertukaran ini tidak hanya akan memberikan kesempatan bagi mahasiswa
dan dosen untuk terjun langsung dalam lingkungan berbahasa Inggris, tetapi juga akan
membawa pengalaman dan wawasan baru ke dalam komunitas akademik di Universitas
Brawijaya. Hal ini dapat memperkaya proses belajar mengajar dan menciptakan lingkungan
yang lebih kondusif untuk pembelajaran bahasa Inggris. Aspek terpenting dalam hal ini
adalah adanya motivasi diri yang kuat untuk berkembang dan belajar. Kesediaan untuk terus
belajar dan beradaptasi dengan bahasa Inggris tidak hanya akan meningkatkan kompetensi
individu, tetapi juga akan berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan dan persiapan
mahasiswa dalam menghadapi tantangan global.
Kemampuan berbahasa Inggris memegang peran penting dalam meningkatkan akses
mahasiswa ke peluang pekerjaan, beasiswa, dan keterlibatan dalam komunitas
internasional. Menguasai bahasa Inggris memungkinkan mahasiswa mengakses sumber
informasi, jurnal, dan riset internasional yang mungkin tidak tersedia dalam bahasa lokal.
Banyak jurnal ilmiah, makalah, dan literatur riset internasional disajikan dalam bahasa
Inggris. Menguasai bahasa Inggris memungkinkan mahasiswa mengakses sumber informasi,
jurnal, dan riset internasional yang mungkin tidak tersedia dalam bahasa lokal. Banyak jurnal
ilmiah, makalah, dan literatur riset internasional disajikan dalam bahasa Inggris. Untuk itu
penting bagi Universitas Brawijaya agar menyediakan sumber daya yang memadai untuk
mendukung pembelajaran bahasa Inggris. Hal ini bisa mencakup penyediaan buku-buku dan
materi pembelajaran berbahasa Inggris, akses ke perpustakaan digital, serta pemanfaatan
teknologi dalam pembelajaran. Dengan memastikan ketersediaan sumber daya yang kaya,
mahasiswa akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk belajar dan bentuk komunikasi,
karena bahasa Inggris sebagai bahasa internasional yang digunakan di seluruh negara di
belahan dunia. Dalam lingkup karir, banyak perusahaan mencari karyawan yang dapat
berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris. Kemampuan ini dapat membuka pintu
bagi kesempatan pekerjaan di perusahaan multinasional dan memfasilitasi pertumbuhan
karir.
Selain itu, penerapan dan penggunaan bahasa Inggris di Universitas Brawijaya
menghadapi beberapa kendala. Meskipun ada upaya dari berbagai organisasi untuk
memfasilitasi hubungan internasional dan penggunaan bahasa Inggris, banyak anggota
komunitas akademis yang belum sepenuhnya terbiasa atau memahami bahasa Inggris
dengan baik. Kecemasan saat menggunakan bahasa Inggris dapat menjadi hambatan dalam
meningkatkan kemampuan berbahasa di lingkungan universitas. Ahli pendidikan seperti
Stephen Krashen menekankan pentingnya lingkungan pembelajaran yang kondusif untuk
penguasaan bahasa kedua. Dalam konteks universitas, kecemasan atau rasa tidak nyaman
saat menggunakan bahasa Inggris bisa menjadi penghalang bagi mahasiswa dan staf untuk
mengembangkan kemampuan mereka.
Kesimpulan yang dapat saya ambil adalah kemampuan berbahasa Inggris bagi
mahasiswa memiliki peran krusial dalam lingkungan perkuliahan. Bahasa Inggris bukan
hanya sebagai bahasa internasional, tetapi juga sebagai sarana akses ke referensi
perkuliahan dan partisipasi dalam diskusi global. Faktor-faktor yang memengaruhi
kemampuan berbahasa Inggris mahasiswa meliputi kemampuan menyimak, membaca,
berbicara, dan menulis. Dalam memajukan pendidikan, penguasaan bahasa asing menjadi
tuntutan akademisi. Dalam konteks universitas, kecemasan atau rasa tidak nyaman saat
menggunakan bahasa Inggris bisa menjadi penghalang bagi mahasiswa dan staf untuk
mengembangkan kemampuan mereka, untuk itu jangan takut untuk mencoba dan
melakukan kesalahan, karena kesalahan adalah bagian tak terpisahkan dari proses
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi. 2012.
Putu Artini, Luh. 2013. Penggunaan English As Medium of Instruction (EMI) dan
Konsekuensinya terhadap Proses Pembelajaran Ditinjau dari Persepsi Siswa
Hakim dkk. (2023). Pentingnya Penggunaan Bahasa Indonesia di Lingkungan Kampus sebagai
Identitas Nasional terhadap Persatuan. Jurnal Riset Pendidikan dan Bahasa Vol. 2, No.
2.
Formasi UB. 1986. About Formasi
https://formasi.ub.ac.id/
Selma Ub. 2023. Program Studi Penyelenggara Kelas Internasional 2023
https://selma.ub.ac.id/program-studi-penyelenggara-kelas-internasional-2023/
Krashen, Stephen D. Principles and Practice in Second Language Acquisition. Oxford:
Pergamon Press. 2009.
Gunawan Tambunsaribu, Yusniaty Galingging. Masalah Yang Dihadapi Pelajar Bahasa Inggris
Dalam Memahami Pelajaran Bahasa Inggris. Dialekt J Bahasa, Sastra Dan Budaya.
2021;8(1):30–41.

Anda mungkin juga menyukai