Anda di halaman 1dari 11

Prosiding Seminar Nasional & Expo II Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

PELAKSANAAN ROLE – PLAYING DALAM UPAYA MENINGKATKAN


KEMAMPUAN SPEAKING UNTUK MAHASISWA FKIP BAHASA
INGGRIS DALAM PEMBELAJARAN ENGLISH PROFICIENCY DI
UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH MEDAN

Zulfitri1), Yuliasari Harahap2)


Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
zulfitriumnaw@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya penggunaan role – play ( permainan peran ) dalam
pelatihan Speaking di FKIP Bahasa Inggris UMN Al – Washliyah Medan khusus nya pada
pembelajaran English Proficiency. Bahasa Inggris menjadi bahasa yang paling penting di dunia.
Hampir semua orang dari berbagai negara di seluruh dunia menggunakannya untuk berkomunikasi
baik dalam situasi formal maupun non formal. Bahasa Inggris selalu menjadi minat khusus. Dalam
hubungan internasional, kemampuan berbahasa Inggris sangat penting untuk dapat berpartisipasi
dalam dunia yang lebih luas dari pekerjaan baik itu wirausaha ataupun pegawai atau karyawan di
sebuah perusahaan dalam negeri dan luar negeri. Keterampilan berbicara adalah diukur dari
kemampuan untuk melakukan percakapan dalam bahasa. Ini realitas membuat para pengajar
khususnya Dosen dan orang tua berpikir bahwa kemampuan berbicara harus dikuasai oleh
mahasiswa dan anak- anak mereka. Berdasarkan alasan di atas, peneliti terfokus pada mengajar
bahasa Inggris dari pada mengajarkan tentang Inggris bahasa. Penekanannya bukan hanya pada
kompetensi linguistik bahasa mahasiswa tetapi juga pada pengembangan kemampuan komunikatif
mereka. Agar mengembangkan kemampuan komunikatif mahasiswa, Dosen perlu menciptakan
skenario untuk mengajar bahasa secara dinamis, aktif dan menarik. Dalam pembelajaran
keterampilan berbicara, para mahasiswa sering menemukan beberapa masalah. Masalah yang
sering ditemukan adalah bahwa bahasa asli mereka menyebabkan mereka sulit untuk
menggunakan bahasa asing. Alasan lainnya adalah karena kurangnya motivasi untuk berlatih
bahasa kedua dalam percakapan sehari- hari. Banyak teknik dapat diterapkan termasuk role playing
karena banyak temuan penelitian mengatakan bahwa teknik ini efektif untuk digunakan dalam
mengajar berbicara. Menurut Stephen D.Hattings berdasarkan pengamatan percakapan di kelas,
role playing akan tampaknya menjadi aktivitas yang ideal di mana mahasiswa dapat menggunakan
bahasa Inggris mereka kreatif dan bertujuan untuk merangsang situasi percakapan di mana
mahasiswa mungkin menemukan diri mereka sendiri dan memberi mereka kesempatan untuk
berlatih dan mengembangkan mereka keterampilan komunikasi. Untuk alasan ini, peneliti tertarik
untuk menganalisis penggunaan role playing dalam upaya meningkatkan kemampuan speaking
dalam pembelajaran English Proficiency. kami juga ingin mengetahui
manfaat dan masalah yang dihadapi oleh mahasiswa.

Key Words : role-playing, communicative, speaking, English Proficiency, creativity

ABSTRACT
This research is motivated by the importance of using role-play (role playing) in Speaking training
in the English Language FKIP UMN Al-Washliyah Medan specifically in English Proficiency
learning. English is the most important language in the world. Nearly all people from various
countries around the world use it to communicate in both formal and informal situations. English is
always a special interest. In international relations, English language proficiency is very important
to be able to participate in the wider world of work, be it entrepreneurship or employees or
employees in a company in the country and abroad. Speaking skills are measured by the ability to
have conversations in language. This reality makes the instructors, especially lecturers and parents,
think that speaking skills must be mastered by students and their children. Based on the above
reasons, researchers focused on teaching English rather than teaching about English language. The
emphasis is not only on student linguistic competence but also on developing their communicative
abilities. In order to develop students' communicative abilities, Lecturers need to create scenarios
to teach languages dynamically, actively and attractively. In learning speaking skills, students

1674
Prosiding Seminar Nasional & Expo II Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

often find several problems. The problem that is often found is that their native language makes it
difficult for them to use foreign languages. Another reason is due to a lack of motivation to
practice a second language in everyday conversation. Many techniques can be applied including
role playing because many research findings say that this technique is effective for use in teaching
speaking. According to Stephen D.Hattings based on conversational observation in the classroom,
role playing will seem to be an ideal activity where students can use their English creatively and
aim to stimulate conversation situations where students might find themselves and give them
opportunities to practice and develop their communication skills. For this reason, researchers are
interested in analyzing the use of role playing in an effort to improve speaking skills in English
Proficiency learning. we also want to know the benefits and problems faced by students.

Key Words : role-playing, communicative, speaking, English Proficiency, creativity

1. PENDAHULUAN komunikatif mereka. Agar


Bahasa Inggris sudah menjadi mengembangkan kemampuan
Bahasa yang terpenting di dunia ini komunikatif mahasiswa, Dosen perlu
merupakan fakta yang tidak bisa menciptakan skenario untuk
dipungkiri. Keutamaannya bisa kita mengajar bahasa secara dinamis,
lihat langsung baik di dunia aktif dan menarik. Dalam
pendidikan maupun dunia kerja. pembelajaran keterampilan
Hampir semua orang dari berbagai berbicara, para mahasiswa sering
negara di seluruh dunia menemukan beberapa masalah.
menggunakannya untuk Masalah yang sering ditemukan
berkomunikasi baik dalam situasi adalah bahwa bahasa asli mereka
formal maupun non formal. Bahasa menyebabkan mereka sulit untuk
Inggris selalu menjadi minat khusus. menggunakan bahasa asing. Alasan
Dalam hubungan internasional, lainnya adalah karena kurangnya
kemampuan berbahasa Inggris sangat motivasi untuk berlatih bahasa kedua
penting untuk dapat berpartisipasi dalam percakapan sehari-hari.
dalam dunia yang lebih luas dari Banyak teknik dapat diterapkan
pekerjaan baik itu wirausaha ataupun termasuk role playing karena banyak
pegawai atau karyawan di sebuah temuan penelitian mengatakan
perusahaan dalam negeri dan luar bahwa teknik ini efektif untuk
negeri. Keterampilan berbicara digunakan dalam mengajar berbicara.
adalah diukur dari kemampuan untuk Menurut Stephen D.Hattings
melakukan percakapan dalam berdasarkan pengamatan percakapan
bahasa. Ini realitas membuat para di kelas, role playing akan
pengajar khususnya Dosen dan orang tampaknya menjadi aktivitas yang
tua berpikir bahwa kemampuan ideal di mana mahasiswa dapat
berbicara harus dikuasai oleh menggunakan bahasa Inggris mereka
mahasiswa dan anak- anak mereka. kreatif dan bertujuan untuk
Berdasarkan alasan di atas, merangsang situasi percakapan di
peneliti terfokus pada mengajar mana mahasiswa mungkin
bahasa Inggris dari pada menemukan diri mereka sendiri dan
mengajarkan tentang Inggris bahasa. memberi mereka kesempatan untuk
Penekanannya bukan hanya pada berlatih dan mengembangkan
kompetensi linguistik bahasa keterampilan komunikasi mereka.
mahasiswa tetapi juga pada Untuk alasan ini, peneliti tertarik
pengembangan kemampuan untuk menganalisis penggunaan role

1675
Prosiding Seminar Nasional & Expo II Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

playing dalam mengajar speaking menimbulkan situasi dimana bahasa


dalam pembelajaran English itu berguna dan berarti. Permainan
Proficiency pada Mahasiswa bahasa yang dapat digunakan disini
Semester 7C dan 7D Fakultas Bahasa diantaranya Role Play.
Inggris Universitas Muslim Perumusan Masalah
Nusantara Al Washliyah Medan.
kami juga ingin mengetahui manfaat Dari uraian di atas
dan masalah yang dihadapi oleh permasalahan dalam penelitian ini
mahasiswa. dirumuskan sebagai berikut :
Penelitian ini bertujuan agar
Ada banyak masalah pengajaran
siswa dapat mampu menggunakan
bahasa yang dapat diidentifikasi
bahasa Inggris untuk hal hal yang
sebagai subjek penelitian. Dalam hal
sederhana seperti :
ini, peneliti ingin meneliti tentang:
1. Bertanya
a) Apa itu berbicara/ Speaking?
2. Menjawab pertanyaan ketika
berkomunikasi dalam ber Bahasa b) Apa itu role playing?
Inggris, c) Apa masalah yang dihadapi
oleh para mahasiswa untuk
3. Tidak merasa malu berbicara
berlatih berbicara/speaking
dalam Bahasa Inggris.
pada pembelajaran English
Keterampilan berbicara
Proficiency?
adalah salah satu kemampuan yang
harus di kuasai dalam pembelajaran
Batasan Masalah
Bahasa Inggris ( English
Untuk memperjelas masalah ini,
Proficiency). Keterampilan ini adalah
peneliti membatasi masalah tersebut
kemampuan mengungkapkan
dalam penggunaan metode role
pendapat atau pikiran dan perasaan
playing dalam kegiatan belajar dalam
kepada seseorang atau kelompok
mengajar speaking pada
secara lisan, baik secara berhadapan
pembelajaran English Proficiency
ataupun dengan jarak jauh. Lebih
untuk semester 7C dan 7D Fakultas
jauh lagi Wilkin dalam Oktarina (
Pendidikan Bahasa Inggris
2002) menyatakan bahwa
Universitas Muslim Nusantara Al
keterampilan berbicara adalah
Washliyah Medan, serta langkah –
kemampuan menyusun kalimat
langkah dalam menggunakan metode
kalimat karena komunikasi terjadi
role playing.
melalui kalimat kalimat untuk
menampilkan perbedaan tingkah laku
yang bervariasi dari masyarakat yang Perumusan Masalah
berbeda. Suatu hal yang dapat Apakah nilai bicara yang diajarkan
meningkatkan kemampuan berbicara dengan menggunakan metode role
siswa secara spontan, yaitu dengan playing lebih baik atau tidak?
menggali pengetahuan siswa tentang
tema yang di ajarkan. TINJAUAN PUSTAKA
Wright dan Backy (1984 ) 1. Speaking
mengatakan bahwa permainan Di Oxford Dictionary
bahasa bisa membantu dan Lanjutan definisi speaking adalah
memotivasi siswa serta melibatkan Untuk mengekspresikan atau
mereka dalam berbicara dan bekerja. Menurut Chaney, speaking adalah
Permainan bahasa diyakini dapat Proses membangun dan berbagi

1676
Prosiding Seminar Nasional & Expo II Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

makna melalui penggunaan simbol- dengan cara siswa memerankan suatu


simbol verbal dan non-verbal dalam tokoh baik tokoh hidup maupun
berbagai konteks. Sementara itu tokoh mati, sehingga siswa berlatih
menurutTheodore Huebner speaking untuk penghayatan dan terampil
adalah keterampilan yang digunakan memakai materi yang dipelajari.
oleh seseorang dalam komunikasi Sedangkan Syaiful Sagala (2003:
kehidupan sehari-hari apakah di 213) menjelaskan bahwa metode role
sekolah atau di luar. playing adalah cara menyajikan
Dari definisi di atas, dapat bahan pelajaran dengan
disimpulkan bahwa speaking adalah mempertunjukan dan memerankan
mengekspresikan ide, pendapat, atau cara tingkah laku dalam hubungan
perasaan kepada orang lain dengan sosial, metode role playing dalam
menggunakan kata-kata atau suara pelaksanaannya peserta didik
artikulasi untuk menginformasikan, mendapat tugas dari guru untuk
membujuk, dan menghibur yang memerankan suatu situasi sosial
dapat dipelajari dengan yang mengandung suatu problem,
menggunakan beberapa pengajaran agar peserta didik dapat memecahkan
metodologi pembelajaran. Salah suatu masalah yang muncul dari
satunya menggunakan metode Role situasi sosial.
Playing ( bermain peran ). Berdasarkan pendapat para ahli
dapat disimpulkan bahwa metode
2. Role Playing role playing adalah cara bermain
peran yang ditekankan pada setiap
Pengertian Role Playing menurut
individu dengan berbagai figure
mengkomunikasikan pendapat,
penghayatan dan perasaan. Metode
perasaan, beberapa para ahli:
role playing ditekankan kepada setiap
ide-ide, dll. dengan berbicara individu siswa dalam memerankan
melibatkan kegiatan di bagian dari suatu tokoh pada drama yang
pembicara tahap psikologis, bersangkutan. Dengan metode role
fisiologis (artikulator) dan fisik playing siswa diharapkan dapat
(akustik). Speaking/ berbicara juga memerankan berbagai figure dan
merupakan salah satu dari beberapa menghayati dalam berbagai situasi.
kemampuan yang harus kita Jika metode role playing
kuasai/pelajari dalam mempelajari direncanakan dengan baik dapat
ilmu Bahasa Inggris atau disebut menanamkan kemampuan
dengan istilah English Proficiency. bertanggung jawab dan bekerja sama
Menurut Husein Achmad dalam dengan orang lain, menghargai
(Hidayati, 2004: 93), Role playing pendapat orang lain dan mengambil
adalah salah satu bentuk permainan keputusan dalam kerja kelompok.
pendidikan yang dipakai untuk 3. Mengunakan Metode Role
menjelaskan peranan, sikap, tingkah Playing Dalam Mengajar
laku, dan nilai dengan tujuan Speaking.
menghayati perasaan, sudut pandang Dalam pembelajaran speaking,
dan cara berpikir orang lain. ada beberapa metode belajar yang
Menurut Sugihartono (2006: 83) bisa dijadikan sebagai alternative
metode role playing adalah metode bagi para pendidik untuk
pembelajaran melalui pengembangan menyampaikan materi pelajaran di
imajinasi dan penghayatan siswa dalam kelas. Salah satunya adalah

1677
Prosiding Seminar Nasional & Expo II Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

metode Role-Play atau bermain dilakukan dengan berpasangan.


peran. Setelah itu beberapa pasang yang
Role-Play atau biasa disebut lain diminta tampil untuk
dengan bermain peran merupakan mengulangi percakapannya. Dalam
metode pemebelajaran yang bermain peran ada dua atau lebih
mengajak siswa untuk yang dipraktekan oleh para siswa.
mengimajinasikan dirinya berada Para siswa terlebih dahulu diberi
pada suatu kondisi di luar kelas, atau ungkapan-ungkapan berupa kalimat
memerankan tokoh lain dengan dan kosa kata yang berkaitan dengan
menggunakan bahasa yang sesuai topik pembicaraan pada sesi tertentu.
dengan konteks. Senada dengan yang Jadi bermain peran bisa diadakan
dikatakan oleh Harmer (1998) dalam dengan mengaplikasikan bentuk-
bukunya yang berjudul : bentuk bahasa yang ada dalam
“How To Teach English, An dialog. Mungkin saja bermain peran
Introduction To The Practice Of ini tidak murni komunikatif tetapi
English LanguageTeaching” kegiatan ini merupakan bentuk lain
mengemukakan bahwa: latihan komunikasi. Adapula
Role-play activities are those bermain peran yang bebas yaitu para
where students are asked to imagine siswa hanya diberi bentuk bahasa
that they are in different situations lisan kemudian mereka sendiri yang
and act accordingly. Azies dan membuat skenarionya. Mungkin tipe
Alwasilah (1996: 95-101) ini lebih disenangi para siwa karena
mejelaskan dalam bukunya bahwa mereka memiliki beberapa
teknik bermain peran banyak dipakai keunggulan, tipe ini memberikan
dalam pengajaran bahasa karena kesempatan pada siswa untuk
kegiatan belajar dan mengajar berimprovisasi dalam menggunakan
dengan menggunakan metode ini bahasa inggris yang biasa diucapkan
sangat menyenangkan. Bermain peran dalam kehidupan sehari-hari serta
bisa dilakukan dengan mengikuti dialog memotivasi siswa untuk lebih kreatif.
yang ada dalam wacana, bisa berperan
bebas sesuai dengan imajinasi, TUJUAN DAN MANFAAT
memerankan berbagai peran yang PENELITIAN
berbeda, (senang, sedih, bosan, marah,
gembira dan sebagainya), atau dalam TUJUAN PENELITIAN
memerankan suatu hubungan (misalnya
berperan sebagai orang tua dan anak, Tujuan penelitian ini adalah
suami dan istri, dan sebagainya).
untuk mengetahui peningkatan
Kegiatan ini juga bisa dilakukan
kemampuan mahasiswa dalam
dengan menggunakan role-cards dan
berkomunikasi aktif dalam Bahasa
dibagikan pada masing-masing
Inggris melalui pembelajaran dengan
kelompok. Dalam melaksanakan
metode Role Playing. Penerapan
teknik bermain peran ada beberapa
model pembelajaran Role Playing
hal yang perlu diperhatikan
adalah salah satu model
diantaranya memilih peran.
pembelajaran inovatif dimana
Dalam kegiatan ini, para siswa
pembelajaran lebih banyak
memiliki identitas baru sesuai
menggunakan peranan siswa dalam
dengan tokoh yang diperankannya.
belajar, guru/dosen hanya sebagai
Latihan menjadi orang lain ini
fasilitator, pembimbing untuk siswa-
menjadi simulasi. Kegiatan ini bisa

1678
Prosiding Seminar Nasional & Expo II Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

siswinya. Beberapa tujuan dalam Adapun teknik yang di lakukan


menggunakan Metode Role Playing dalam penelitian ini dengan
yaitu : menggunakan pendekatan teknis
1. Menanamkan keberanian dalam role-playing pemeragaan yaitu
berinteraksi dan berkomunikasi dilakukan dalam beberapa pertemuan
2. Menanamkan sikap percaya diri yaitu :
Menanamkan kemampuan Pada tahap pertama yaitu 1-3
bertanggung jawab dalam dilakukan brainstorming mengenai
bekerjasama dengan orang lain tentang materi, dari definisi,
3. Menghargai pendapat dan ungkapan ungkapan yang sering
kekurangan orang lain digunakan Tahap kedua yaitu
4. Menanamkan peranan orang lain pertemuan 4-6 mulai mengetahui
pada kehidupan masyarakat istilah istilah bahasa yang digunakan
5. Belajar mengambil keputusan dalam dalam bahasa Inggri khususnya
hubungan kerja kelompok dalam dialog Percakapan dalam
berbagai situasi, siswa di minta
memahi ungkapan ini dan
MANFAAT PENELITIAN
mengambil kesimpulan dari
Hasil penelitian ini pemahaman yang diperoleh di kelas
diharapkan mampu memberikan didukung oleh literatur-literatur yang
manfaat kepada institusi. Adapun lain yang mereka dapat baik dari
manfaat yang dapat diambil dari library research ataupun internet
penelitian ini adalah: untuk research
meningkatkan serta menggali daya Tahap ketiga yaitu pertemuan 7-9
kreatifitas mahasiswa/i dalam mulai siswa di ajak menggali ide-ide
pembelajaran Bahasa Inggris yang kreatif pikiran mereka untuk
berhubungan dengan kemahiran atau menciptakan sebuah percakapan
keahlian dalam berkomunikasi yang menirukan seseorang dan
dengan menggunakan Bahasa Inggris memerankan tokoh tokoh tersebut di
yang baik. Hal ini tentu sangat depan kelas. Tahap keempat yaitu
bermanfaat bagi pengajar karena pertemuan 10-12 siswa mulai
dapat menunjang wawasan disiplin mempresentasikan hasil kerja mereka
ilmu dalam proses belajar mengajar. serta siswa diajak mengkritisi hasil
kerja temannya, selanjutnya di
2. METODE PENELITIAN lakkan evaluasi serta membuat
Metode dan Desain Penelitian kesimpulan dari hasil kerja siswa
Metode yang dilakukan dalam dengan didukung oleh teori yang
penelitian ini adalah metode tindakan telah dipelajari.
kelas ( Classroom Action Research ).
Metode tindakan kelas adalah suatu LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
ancangan penelitian pembelajaran Penelitian ini dilaksanakan di
dalam kelas yang dilakukan oleh Universitas Muslim Nusantara Al-
pengajar/peneliti untuk memperbaiki Washliyah Medan, tepatnya berada
mutu dan hasil pembelajaran (Carr di kampus C. Penelitian dilakukan
dan Kemmis dalam www.m- kepada kelas Semester Ganjil Tahun
edukasi.web.id). ajaran 2018/2019 yaitu Semester
VIIC dan VIID yang mana jumlah
total semua siswa kurang lebih 40

1679
Prosiding Seminar Nasional & Expo II Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

orang. Objek penelitian adalah diperoleh serta hasil diskusi,


kegiatan selama pembelajaran dan kemudian peneliti memilih strategi
hasil belajar siswa. Penelitian berdasarkan bobot data permasalahan
tindakan kelas ini terdiri dari 4 siklus dan pemecahannya, dalam hal ini
yang mana etiap siklus masing model pembelajaran yang dipilih
masing terdiri dari 3 pertemuan yang adalah model pembelajaran tindakan
dilaksanakan pada bulan Oktober – kelas/ praktek dengan menggunakan
Desember. metode Role Playing
Tindakan
Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini Dalam tahap ini peneliti
adalah penerapan model tindakan melaksanakan penerapan model Role
kelas dengan menggunakan metode Playing yang telah ditentukan
Role Playing. Keberhasilan metode sebelumnya sebagai upaya
ini diukur dari peningkatan hasil memecahkan masalah pembelajaran.
belajar dari pertemuan semester
ganjil. Hasil belajar yang diamati Materi/kompetensi dasar yang
pada masing – masing siklus adalah diberikan tindakan adalah
hasil belajar yang diambil dari hasil kompetensi dasar mengenai beberapa
belajar pada saat kegiatan tema percakapan/ bermain peran
penampilan peran bersama kelompok yang biasa di lakukan atau di jumpai
dan presentasi. dalam kehidupan sehari-hari.
Observasi
Rancangan Penelitian
Observasi dilaksanakan oleh
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dosen dan observer ketika
pelaksanaan penerapan tindakan
terdiri atas empat tahapan yaitu dalam
(1) pembelajaran sedang
berlangsung observasi dilakukan
perencanaan, (2) pelaksanaan, terhadap proses tindakan, efek
(3)
tindakan dan terhadap hasil tindakan
pengamatan, dan (4) refleksi. yang dilakukan dengan
(Suharsimi Arikunto, 2006).Dalam menggunakan instrument observasi.
penelitian ini kegiatan pada masing – Refleksi
masing tahapan adalah :
Perencanaan Refleksi dilaksanakan terhadap
hasil observasi untuk mengevaluasi
Kegiatan perencanaan merupakan pelaksanaan dan hasil tindakan. Dari
kegiatan awal dari setiap pertemuan. kegiatan refleksi dapat diketahui
Kegiatan ini diawali dengan adanya masalah dan segala hal yang muncul
keprihatinan peneliti terhadap berkaitan dengan tindakan yang
kebanyakan mahasiswa yang takut dilakukan.Berdasarkan hasil refleksi
untuk berkomunikasi dengan bahasa kemudian dirumuskan perencanaan
Inggris, apakah dikarenakan malu tindakan berikutnya.
atau takut salah. Dari hasil observasi Teknik Pengumpulan Data dan
dan dialog dengan siswa peneliti Instrumen Penelitian
menentukan masalah penelitian. Teknik pengumpulan data adalah
Berdasarkan data yang cara- cara yang digunakan peneliti

1680
Prosiding Seminar Nasional & Expo II Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

untuk memperoleh data-data untuk kerja kelompok dan presentasi, hasil


menjawab rumusan masalah pekerjaan siswa dan dokumen
penelitian. peningkatan nilai siswa.
Data yang diperlukan peneliti Dialog
untuk menjawab rumusan masalah
penelitian adalah data hasil belajar Dialog dalam penelitian ini
dari tindalan kelas yaitu dengan diperlukan untuk melengkapi
menggunakan metode Role Playing informasi mengenai pelaksanaan
atau bermain peran yang dilakukan pembelajaran dan partisipasi siswa.
secara kelompok di dalam kelas Dialog juga diperlukan untuk cross
ataupun diluar kelas. Untuk check apabila ada hal-hal yang tidak
memperoleh data-data tersebut dapat atau kurang jelas diamati pada
peneliti menggunakan instrument saat observasi.
antara lain :
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengamatan Hasil Penelitian
Instrumen pengamatan digunakan Djumingin (2011: 174) menyatakan
untuk mengukur hasil belajar bahwa
terhadap aktifitas siswa pada saat sintak dari model pembelajaran ini
siswa melaksanakan kegiatan adalah: guru menyiapkan skenario
bermain peran dengan melakukan pembelajaran; menunjuk beberapa
percakapan dalam Bahasa Inggris di siswa untuk memelajari Setelah
depan kelas maupun di luar kelas. selesai ditampilkan, setiap siswa
Aktifitas siswa yang diamati diberikan lembar kerja untuk
untuk memperoleh data hasil belajar membahas penampilan kelompok
yakni kemampuan berbicara adalah : masing-masing;
(1) kejelasan pelafalan 6. Setiap kelompok
(2)intonasi kalimat menyampaikan hasil kesimpulannya;
7. Guru memberikan kesimpulan
(3) diksi atau pilihan kata-kata skenario tersebut;
Aktifitas siswa yang diamati pada pembentukan
kegiatan kerja kelompok untuk kelompoksecara umum;
memperoleh data hasil belajar afektif
adalah keterampilan kooperatif siswa siswa; penyampaian kompetensi;
yang terdiri atas 1) Kontribusi menunjuk siswa untuk melakonkan
anggota terhadap kinerja skenario yang telah dipelajari;
kelompok(2) Keterampilan kelompok siswa membahas peran
kerja sama antar anggota dalam yang dilakukan oleh pelakon;
kelompok (3) Keterampilan dalam presentasi hasil kelompok;
mengelola dan bimbingan penyimpulan; dan
memelihara refleksi. Secara lebih lengkap,
kelompok.(4)mengambil keputusan berikut langkah-langkah
yang bertanggung jawab. sistematisnya:

Dokumentasi 1. Guru menyuruh menyiapkan


Dokumen dalam penelitian ini skenario yang akan ditampilkan;
adalah hasil pengamatan observer 2. Guru menunjuk beberapa siswa
selama siswa melaksanakan diskusi, untuk memelajari skenario yang

1681
Prosiding Seminar Nasional & Expo II Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

sudah dipersiapkan dalam 9. Dapat membuat pendidikan sekolah


beberapa hari sebelum kegiatan lebih relevan dengan kehidupan,
belajar-mengajar; khususnya dunia kerja (Djumingin,
3. Guru membentuk kelompok siswa 2011: 175- 176)..
yang anggotanya lima orang; 10. Siswa bebas mengambil keputusan
4. Guru memberikan penjelasan dan berekspresi secara utuh;
tentang kompetensi yang ingin 11. Dapat berkesan dengan kuat dan
dicapai; tahan lama dalam ingatan siswa.
5. Guru memanggil para siswa yang Disamping merupakan pengaman
sudah ditunjuk untuk melakonkan yang menyenangkan yang saling
skenario yang sudah dipersiapkan; untuk dilupakan;
8. Setiap siswa berada di 12. Sangat menarik bagi siswa, sehingga
kelompoknya sambil mengamati memungkinkan kelas menjadi
skenario yang sedang dinamis dan penuh antusias;
diperagakan; Evaluasi; 13. Membangkitkan gairah dan
semangat optimisme dalam diri
9. Penutup. siswa serta menumbuhkan rasa
kebersamaan dan kesetiakawanan
Kelebihan dan Kekurangan sosial yang tinggi (Santoso, 2011).
14.
Banyak kelebihan yang dimiliki Selain memiliki kelebihan, model
model pembelajaran role playing. pembelajaran role playing pun bukanlah
model pembelajaran yang sempurna dan
Kelebihan- kelebihan tersebut di
tentu memiliki kekurangan seperti
antaranya: halnya model pembelajaran lainnya.
Kekurangan- kekurangan tersebut di
1. Menarik perhatian siswa karena antaranya:
masalah-masalah sosial berguna bagi
mereka; Bagi siswa; berperan seperti 1. Beberapa pokok bahasan sangat sulit
orang lain, ia dapat untuk menerapkan metode ini.
2. merasakan perasaan orang lain; Misalnya, terbatasnya alat-alat
mengakui pendapat orang lain itu; Laboratorium menyulitkan siswa
saling pengertian; tenggang rasa; untuk melihat dan mengamati serta
toleransi; akhirnya dapat menyimpulkan
3. Melatih siswa untuk mendesain kejadian atau konsep tersebut;
penemuan; 2. Guru harus memahami betul
4. Berpikir dan bertindak kreatif; langkah-langkah pelaksanaannya,
5. Memecahkan masalah yang dihadapi jika tidak dapat
secara realistis karena siswa dapat mengacaukan pembelajaran;
menghayatinya; 3. Memerlukan alokasi waktu yang
6. Mengidentifikasi dan melakukan lebih lama (Djumingin, 2011: 175-
penyelidikan; 176).
7. Menafsirkan dan mengevaluasi hadil Kebanyakan siswa yang ditunjuk
pengamatan; sebagai pemeran merasa malu untuk
8. Merangsang perkembangan memerlukan suatu adegan tertentu;
kemajuan berpikir siswa untuk Apabila pelaksanaan sosiodrama dan
menyelesaikan masalah yang bermain pemeran mengalami
dihadapi dengan tepat; kegagalan, bukan saja dapat memberi

1682
Prosiding Seminar Nasional & Expo II Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

kesan kurang baik, tetapi sekaligus model pembelajaran pembelajaran


berarti Tujuan pengajaran tidak ini dapat meningkatkan prestasi
tercapai (Santoso, 2011). belajar para siswa.

4. KESIMPULAN DAN SARAN


B. Saran
A. Kesimpulan
Model pembelajaran role
playing merupakan model
Modelpembelajaran role
pembelajaran yang baik untuk
playing adalah suatu model
digunakan dalam rangka
pembelajaran dengan melakukan
meningkatkan kemampuan bahasa
permainan peran yang di dalamnya
dan sastra Indonesia bagi peserta
terdapat aturan, tujuan, dan unsur
didik. Selain itu, model
senang dalam melakukan proses
pembelajaran ini bisa digunakan
belajar-mengajar.
mata pelajaran lain. Oleh karena itu,
Dalam role playing, peserta
para pengajar dapat menggunakan
didik dituntut dapat menjadi pribadi
model pembelajaran role playing ini
yang imajinatif, mempunyai
sebagai model pembelajaran
prakarsa, mempunyai minat luas,
alternatif yang layak dikembangkan
mandiri dalam berfikir, ingin tahu,
untuk mutu proses dan hasil
penuh energi dan percaya diri.
pembelajaran bagi para siswa di
Di antara manfaat model
sekolah.
pembelajaran role playing yaitu
membuat semua siswa aktif dalam
DAFTAR PUSTAKA
pembelajaran serta pembelajaran
menjadi dinamis dan menyenangkan. Penny Ur. A Course in Language
Sintak dari model pembelajaran ini Teaching: Practice and
adalah: guru menyiapkan skenario Theory. Cambridge
pembelajaran; menunjuk beberapa University Press: Britain.
siswa untuk memelajari skenario 1996. hal 131
tersebut; pembentukan kelompok
siswa; penyampaian kompetensi; Jeremy Harmer, How To Teach
menunjuk siswa untuk melakonkan English, An ntroduction To
skenario yang telah dipelajari; The Practice Of English
kelompok siswa membahas peran Language Teaching, Addison
yang dilakukan oleh pelakon; Wesley Longman: England.
presentasi hasil kelompok; 1998. hal.93
bimbingan penyimpulan; dan
refleksi. UNY. Roestiyah. (2001). Strategi
Disamping memiliki Belajar Mengajar. Jakarta:
kelebihan, model pembelajaran role PT Rineka Cipta. Syaiful
playing juga memiliki kekurangan. B.Djamarah dan Azwan Zain.
Model pembelajaran role playing (2002). Strategi Belajar
sama seperti model pembelajaran Mengajar.
pembelajaran lainnya yang tak bisa
diterapkan di semua bahan ajar. Departemen Pendidikan dan
Telah banyak penelitian yang Kebudayaan.1999.Suplemen
menggunakan model pembelajaran GB PP. Jakarta: Departemen
role playing dan terbukti bahwa

1683
Prosiding Seminar Nasional & Expo II Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2019

Pendidikan dan Kebudayaan.

Wright and Backy. 1984. Language


art: Contentand strategies.
London: Longman.

1684

Anda mungkin juga menyukai