Anda di halaman 1dari 15

C.

Pengelolaan Pembelajaran Model Kelas Wirausaha

1. Definisi
Mata Pelajaran PKK merupakan wahana pembelajaran bagi peserta didik melalui
pendekatan pembelajaran berbasis projek untuk mengaktualisasikan dan
mengekspresikan kompetensi yang dikuasai pada kegiatan pembuatan
produk/pekerjaan layanan jasa secara kreatif dan bernilai ekonomis
(Kepmendikbudristek Nomor 262/M/2022).

Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW) merupakan model pembelajaran bisnis


untuk membentuk jiwa wirausaha dan mendorong keberanian peserta didik untuk
memiliki keterampilan berwirausaha. Peserta didik didorong melakukan praktik
wirausaha berbasis daring karena dipandang relatif murah dan mudah bagi
pemula, khususnya bagi peserta didik generasi Z. Sejalan dengan upaya
menghadapi era industri 4.0. Sasaran targetnya adalah omset per semester per
peserta didik atau per kelompok peserta didik.

2. Prinsip
Dalam pembelajaran PKK di SMK, peserta didik dihadapkan pada permasalahan
konkrit, mencari solusi, dan mengerjakan projek dari masyarakat dan/atau
kegiatan kewirausahaan yang dimulai dari perencanaan produksi barang/jasa,
proses produksi, hingga pemasarannya. Peserta didik diharapkan mampu
menggunakan/mengaplikasikan kompetensi yang telah dimiliki, untuk dapat
memecahkan masalah di dunia kerja/masyarakat.

Pembelajaran mata pelajaran PKK yang efektif memiliki 10 karakteristik utama


sebagai berikut.
a. Adanya pertanyaan dan/atau permasalahan di masyarakat menuntun
peserta didik untuk menyelesaikannya dengan penggunaan fakta,
konsep, prinsip, atau prosedur dalam elemen kompetensi pembelajaran.
b. Selama melaksanakan projek peserta didik melibatkan investigasi dan
penelitian melalui inkuiri (penyelidikan/pencarian jawaban) yang akan
tumbuh kembangnya softskill, hardskill, dan karakter.
c. Peserta didik bertanggung jawab dalam merancang dan mengelola projek
secara mandiri, baik untuk tugas berkelompok atau perseorangan dengan
pendampingan guru/mentor dari dunia kerja.
d. Peserta didik memiliki kemampuan dalam memasarkan produk
(barang/jasa) baik secara konvensional maupun melalui platform digital
dan melakukan pelayanan purna jual.
e. Kegiatan projek terkait dengan program keahlian, tujuan pembelajaran,
dan order dari masyarakat atau inovasi guru dan peserta didik untuk
menghasilkan produk barang/jasa didasarkan pada tren pasar yang
kekinian.
f. Pembelajaran dilaksanakan menggunakan sistem blok sesuai dengan
karakteristik proses pengerjaan untuk menghasilkan produk/layanan jasa
secara utuh dan bermakna.
g. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan oleh peserta didik secara individual
atau berkelompok. Kegiatan projek kreatif dan kewirausahaan dapat
dilaksanakan secara kolaboratif antarmata pelajaran atau peserta didik
antarprogram keahlian sesuai kebutuhan unit kompetensi dalam kegiatan
projek. Kondisi ini memungkinkan siklus pembelajaran dapat membentuk
kemampuan kreatif secara interdisipliner.
h. Peran guru dalam pembelajaran ini lebih sebagai mentor untuk
mendampingi peserta didik dalam menerapkan kompetensinya untuk
menghasilkan produk barang atau layanan jasa yang dapat diterima oleh
masyarakat.
i. Kegiatan pembelajaran PKK dapat berupa sekolah pencetak wirausaha,
mengerjakan projek pesanan dari masyarakat/dunia kerja, melaksanakan
kewirausahaan inisiasi guru dan/atau peserta didik untuk menghasilkan
produk/layanan jasa yang dibutuhkan masyarakat, dan magang di pelaku
startup atau UMKM.
j. Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran PKK memiliki kekhususan
sebagai berikut seperti:
- menciptakan peluang usaha melalui kegiatan berwirausaha,
- melaksanakan kegiatan produksi/kegiatan layanan jasa
berdasarkan pesanan masyarakat dan/atau usulan dari guru
maupun peserta didik sesuai potensi internal dan eksternal SMK,
- menggunakan pendekatan projek yang mengintegrasikan
berbagai kompetensi melalui pendekatan Science, Technology,
Engineering, Art, Mathematics (STEAM), dan
- penjadwalan pembelajaran menggunakan sistem blok sesuai
karakteristik projek.

3. Perencanaan Pembelajaran
Setelah jenis kegiatan kewirausahaan ditetapkan berdasarkan hasil analisis
potensi internal SMK dan potensi eksternal selanjutnya jenis kegiatan
perencanaan meliputi poin-poin berikut ini.
a. Penetapan unit kompetensi/elemen kompetensi
Kebutuhan unit kompetensi/elemen dianalisis berdasarkan jenis pekerjaan
yang diperlukan untuk menghasilkan produk/jasa layanan melalui analisis
(job task analysis). Langkah ini bisa dimulai dengan membuat diagram alir
proses produksi berdasarkan fenomena kebutuhan masyarakat. Kegiatan
job task analysis akan menghasilkan kebutuhan unit kompetensi/elemen
kompetensi yang akan dipelajari sesuai job yang diterima dari DUDI (potensi
pasar). Pola pikir analisis kebutuhan unit kompetensi/elemen pembelajaran
sebagaimana telah diuraikan dalam pengelolaan pembelajaran PjBL.

Contoh model analisis kebutuhan unit kompetensi/elemen pada kegiatan


projek dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.6 Analisis Kebutuhan Kompetensi/Elemen dan Mata Pelajaran


dengan Jenis Projek/Produk

Diagram Alir Kebutuhan Unit Mata Program


No
Pekerjaan Kompetensi/Elemen Pelajaran Keahlian
1

dst

Hasil analisis kebutuhan unit kompetensi/elemen kompetensi sangat


dimungkinkan melibatkan lebih dari satu program keahlian dan beberapa
mata pelajaran. Model ini sangat baik, karena pembelajaran menjadi sangat
kontekstual dan membangun kerja tim di SMK secara holistik sehingga SMK
menjadi satu sistem yang utuh

b. Penyusunan silabus
Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan
pembelajaran dan asesmen yang disusun secara sistematis, memuat
komponen pembelajaran dalam satu sistem untuk mencapai penguasaan
unit/elemen kompetensi. Fungsi silabus dalam pembelajaran merupakan
sumber pokok dalam penyusunan rencana pembelajaran. Materi silabus
ditulis berdasarkan hasil penyelarasan elemen/kompetensi, KKTP, materi,
dan asesmen dengan dunia kerja.

Tabel 2.7 Model Format Silabus

Kriteria
Unit Ketercapaian Kegiatan
Materi Asesme Sumber
Kompeten Tujuan Pembelajara Waktu
Pembelajaran n Belajar
si/Elemen Pembelajaran n
(KKTP)

Tabel berikut ini menyajikan contoh rencana pembelajaran.

Tabel 2.8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran PKK

Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan


Kelas XII
Satuan Pendidikan SMK/MAK
Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya;

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,


santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), bertanggung jawab, responsif, dan proaktif
melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia kerja;

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan


mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan
bidang dan lingkup kerja semua bidang keahlian pada
tingkat teknis, spesifik, detail, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri
sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional;

4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat,


informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
memecahkan masalah sesuai dengan semua bidang
keahlian serta menampilkan kinerja di bawah bimbingan
dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja;

5. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan


menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung;

6. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, menyiapkan,


meniru, membiasakan, bergerak mahir, menjadikan gerak
alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar 1. Menganalisis perencanaan produksi massal;
2. Menentukan indikator keberhasilan tahapan produksi
massal;
3. Menerapkan proses produksi massal;
4. Membuat perencanaan produksi massal;
5. Membuat indikator keberhasilan tahapan produksi massal;
6. Melakukan produksi massal.
Indikator 1. Mendeskripsikan perencanaan produksi massal;
2. Memahami indikator keberhasilan tahapan produksi
massal;
3. Memahami proses produksi massal produk barang/jasa.
Alokasi Waktu 50 jam pelajaran (25 x pertemuan)
Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik dapat mendeskripsikan perencanaan
produksi massal.
2. Peserta didik dapat memahami indikator keberhasilan
tahapan produksi massal.
3. Peserta didik dapat memahami proses produksi massal
produk barang/jasa
Karakter peserta didik yang diharapkan:
bersahabat/komunikatif, memiliki semangat kerja keras,
memiliki rasa ingin tahu, dan bertanggung jawab.
Materi Pembelajaran 1. Pengertian produksi secara luas adalah usaha atau
Perencanaan dan kegiatan yang dilakukan yang dapat menimbulkan
Proses Produksi kegunaan dari suatu barang dan jasa untuk memenuhi
Massal
kebutuhan orang banyak.

2. Manajemen produksi adalah suatu proses secara


berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi-fungsi
manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber
daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan.
Manajemen produksi merupakan kegiatan manajemen
yang berhubungan dengan pembuatan barang dan jasa.

3. Perencanaan produksi merupakan perencanaan tentang


produk apa dan berapa yang akan diproduksi oleh
perusahaan yang bersangkutan dalam satu periode yang
akan datang.

4. Aspek perencanaan produk dan produksi terkait dengan


dua pertanyaan mendasar, yaitu “what” dan “how”. Oleh
karena itu, ada tiga aspek dari perencanaan produk, yaitu:

a. aspek produk apa yang akan dibuat (what),

b. aspek volume produk (how), dan

c. aspek kombinasi produk.

5. Perencanaan fasilitas adalah menentukan bagaimana


suatu aset tetap perusahaan digunakan secara efektif dan
efisien dalam menunjang kegiatan produksi.

6. Proses produksi adalah suatu cara, metode maupun teknik


bagaimana penambahan manfaat atau penciptaan faedah,
bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi
sehingga dapat bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan
konsumen.

7. Siklus proses produksi dimulai dari riset pasar untuk


mengetahui kebutuhan konsumen. Selanjutnya dari riset
pasar diperlukan perancangan produk dan perancangan
proses produksi.

8. Fungsi pengendalian proses produksi adalah perencanaan,


penentuan urutan kerja, penentuan waktu kerja, pemberian
perintah kerja, dan tindak lanjut dalam pelaksanaan.
Metode Pembelajaran Pendekatan : saintifik
Model : pembelajaran inkuiri (inquiry learning)
Metode : ceramah, diskusi, dan inkuiri
Langkah-langkah 1. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik
Kegiatan untuk mengikuti pembelajaran dengan diawali berdoa,
Pembelajaran menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan
kerapian kelas, dan kesiapan buku tulis dan sumber
belajar.

2. Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik


memahami perencanaan dan proses produksi massal.

3. Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang


telah dipelajari oleh peserta didik yang berhubungan
dengan materi baru yang akan dipelajari.

4. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab mengenai


perencanaan dan proses produksi massal.

5. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan


pembelajaran yang akan dicapai.

6. Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab


tentang manfaat proses pembelajaran.

7. Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran yang


akan dilakukan peserta didik.

Kegiatan Inti
a. Mengamati 1. Guru meminta peserta didik mencermati masalah sehari-
hari yang berkaitan dengan perencanaan dan proses
produksi massal.

2. Guru memberikan penjelasan singkat tentang perencanaan


dan proses produksi massal sehingga menumbuhkan rasa
ingin tahu peserta didik.

3. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik


serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan
sumber belajar lainnya bersahabat/komunikatif, kerja
keras, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab.

4. Guru mengamati keterampilan peserta didik dalam


mengamati.
b. Menanya 1. Guru memotivasi, mendorong kreativitas dalam bentuk
bertanya, memberi gagasan yang menarik, dan
menantang untuk didalami.

2. Guru membahas dan diskusi mempertanyakan tentang


masalah sehari-hari yang berkaitan dengan perencanaan
dan proses produksi massal.

c. Mengumpulkan 1. Guru membimbing peserta didik untuk menggali informasi


Informasi tentang masalah sehari-hari yang berkaitan dengan
perencanaan dan proses produksi massal.

2. Guru membimbing peserta didik untuk mencari informasi


dan mendiskusikan jawaban atas pertanyaan yang sudah
disusun dan mengerjakan Latihan dan Kegiatan di buku
Produk Kreatif dan Kewirausahaan XII dan mencari
sumber belajar lain.

3. Guru dapat menyediakan sumber belajar buku Produk


Kreatif dan Kewirausahaan XII dan referensi lain.

4. Guru dapat menjadi sumber belajar bagi peserta didik


dengan memberikan konfirmasi atas jawaban peserta didik
atau menjelaskan jawaban pertanyaan kelompok.

5. Guru dapat menunjukkan sumber belajar lain yang dapat


dijadikan referensi untuk menjawab pertanyaan.

d. Mengasosiasi 1. Guru membimbing peserta didik untuk menganalisis


perencanaan dan proses produksi massal dalam masalah
sehari-hari.

2. Guru membimbing peserta didik untuk mendiskusikan


hubungan atas berbagai informasi yang sudah diperoleh
sebelumnya.

3. Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan


kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan.
e. 1. Menyajikan secara tertulis atau lisan hasil pembelajaran,
Mengomunikasikan apa yang telah dipelajari, keterampilan atau materi yang
masih perlu ditingkatkan, atau strategi atau konsep baru
yang ditemukan berdasarkan apa yang dipelajari
mengenai perencanaan dan proses produksi massal;

2. Memberikan tanggapan hasil presentasi meliputi tanya


jawab untuk mengonfirmasi, sanggahan dan alasan,
tambahan informasi, atau melengkapi informasi ataupun
tanggapan lainnya;

4. Membuat rangkuman materi dari kegiatan pembelajaran


yang telah dilakukan.

Penutup Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi


pembelajaran melalui tanya jawab klasikal dan mendorong
peserta didik untuk selalu bersyukur atas karunia Tuhan.

4. Pelaksanaan

a. Mekanisme pembelajaran projek berdasarkan pesanan konsumen/order

Gambar 2.4: Mekanisme Pembelajaran Projek Berdasarkan Pesanan


Konsumen/order

Sumber: Dokumen pribadi

Keterangan:
1) Menetapkan produk barang/jasa yang akan dihasilkan dalam
pembelajaran sesuai pesanan konsumen/order;
2) Menyusun proposal pembuatan produk (barang dan/atau jasa);
3) Melakukan analisis kebutuhan kompetensi (unit kompetensi) terkait
dengan produk barang/jasa yang akan dihasilkan;
4) Melaksanakan kegiatan pembelajaran/kegiatan
produk membuat produk, mengemas, mendistribusikan, dan
memberikan pelayanan purna jual;
5) Menguji hasil dan mengevaluasi pengalaman belajar peserta didik
melakukan refleksi terhadap pengalaman belajarnya.

b. Mekanisme pembelajaran praktik kewirausahaan

Gambar 2.5 Mekanisme Pembelajaran Praktik Berwirausaha

Sumber: Dokumen pribadi


Keterangan:
1) Menetapkan produk barang/jasa yang akan dihasilkan dalam
pembelajaran sesuai dengan inisiatif guru mata pelajaran/peserta
didik sesuai potensi internal dan eksternal;
2) Melakukan survei dan analisis pasar;
3) Menyusun proposal pembuatan produk barang/jasa;
4) Melakukan analisis kebutuhan kompetensi (unit kompetensi) terkait
dengan produk barang/jasa yang akan dihasilkan;
5) Melaksanakan kegiatan pembelajaran/kegiatan
produksi, membuat produk, mengemas, mendistribusikan, dan
memberikan pelayanan purna jual;
6) Menguji hasil dan mengevaluasi pengalaman belajar yang mana
peserta didik melakukan refleksi terhadap pengalaman belajarnya.

c. Mekanisme pembelajaran melalui magang di startup atau UMK

Gambar 2.6: Mekanisme Pembelajaran di Startup atau UMKM

Sumber: Dokumen pribadi

Keterangan:
1) Mengeksplorasi diri, mengidentifikasi minat, bakat, dan passion
yang dimiliki oleh peserta didik;
2) Membangun kapasitas diri dan mengikuti training wirausaha dalam
rangka mengembangkan potensi diri yang dimiliki oleh peserta didik;
3) Melakukan magang wirausaha di praktisi bisnis pelaku startup dan
magang wirausaha di UMKM;
4) Melakukan pendampingan yang dilakukan oleh praktisi bisnis serta
mentoring oleh tutor sebaya dan guru mata pelajaran pendamping
yang merupakan pelaku bisnis;
5) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap proses bisnis
sehingga dapat melakukan pengembangan terhadap komoditas
atau produk (barang/jasa).

d. Mekanisme pembelajaran kewirausahaan


Pembelajaran berbasis praktik wirausaha dikenal dengan istilah Sekolah
Pencetak Wirausaha (SPW), pelaksanaannya antara lain menerapkan
pemasaran digital (digital marketing) sebagai model pembelajaran. Hal
tersebut menjadi pilihan karena pemasaran digital merupakan salah satu unit
kompetensi pada elemen capaian pembelajaran. Prospektif pemasaran
digital sangat terbuka luas karena pemanfaatan sosial media oleh masyarakat
sudah sangat tinggi. Pemasaran digital merupakan salah satu solusi tingginya
biaya marketing pada kegiatan promosi dan optimalisasi pencapaian target
penjualan. Pengembangan pemasaran digital di SMK dapat dilaksanakan di
antaranya melalui mekanisme sebagai berikut.

Gambar 2.7 Mekanisme Pembelajaran PKK Berbasis Praktik Kegiatan Wirausaha


(Sekolah Pencetak Wirausaha)

Sumber: Dokumen pribadi

Keterangan:

1) Persiapan, membuat strategi dan tahapan pembelajaran


2) Pelaksanaan Pembelajaran dilakukan dengan langkah:
a) membuat kontrak belajar yang berisi wajib praktik bisnis dengan
omset yang ditentukan misal Rp 500.000,00 per semester,
b) merekap dan melaporkan omset setiap minggu pada guru mata
pelajaran pembimbing, serta
c) mendokumentasikan seluruh aktivitas bisnis mulai dari foto
produk, testimoni, laporan keuangan, dan perolehan omset.
3) Riset pasar, untuk mengetahui jenis produk, pangsa dan tingkat harga
4) Kegiatan bisnis, antara lain memuat:
a) pembuatan portal digital yang teroptimasi (laman usaha yang aktif
dan interaktif,
b) respon yang cepat terhadap calon pembeli (prospect buyer),
c) memberikan pengalaman belanja yang memuaskan,
d) melakukan after sale yang baik (pelayanan yang baik setelah
penjualan, seperti ucapan terima kasih secara digital), dan
e) memberikan bingkisan (gift) kepada pelanggan setia (loyal
customer).
5) Pemantauan yang dapat dilakukan secara langsung maupun melalui
pengembangan aplikasi berbasis transaksi dan omset
6) Asesmen dapat dilakukan melalui pencapaian omset pada setiap tahap
sesuai jadwal pencapaian target
7) Pelaporan dalam bentuk portofolio dimaksudkan untuk melihat dan
menilai seluruh kegiatan bisnis. Model pembelajaran PKK sebagaimana
diuraikan di atas merupakan pilihan yang dapat dilaksanakan pada salah
satu model atau kombinasi beberapa model. Idealnya terjadi
keseimbangan antara pencapaian kreativitas peserta didik dengan
kemampuan berwirausaha sesuai kondisi peserta didik, guru, sumber
daya, dan lingkungan sekolah.

5. Asesmen hasil belajar

Keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran dinilai berdasarkan pemenuhan


tahap-tahap kegiatan perencanaan produksi, proses produksi, produk
(barang/layanan jasa), strategi pemasaran, aspek ekonomi, layanan purna jual,
serta laporan keuangan. Adapun proses asesmen tersebut dilakukan melalui
kegiatan sebagai berikut.

a. Asesmen perencanaan produksi (lihat lampiran II.2.1);


b. Asesmen proses produksi (lihat lampiran II.2.2);
c. Asesmen produk (lihat lampiran II.2.3);
d. Asesmen strategi pemasaran (lihat lampiran II.2.4);
e. Asesmen aspek ekonomi (lihat lampiran II.2.5);
f. Asesmen layanan purna jual (lihat lampiran II.2.6);
g. Asesmen laporan keuangan (lihat lampiran II.2.7).

Silahkan pelajari lebih lanjut tentang model pembelajaran PKK pada tautan
berikut: https://tinyurl.com/ycyjw7bm atau pindai QR code berikut:

Anda mungkin juga menyukai