A. Judul Percobaan
B. Tujuan Percobaan
C. Dasar Teori
kabel. Menurut Hartono, dkk (2017: 192) menyatakan bahwa “Listrik merupakan
energi vital bagi keberlangsungan aktivitas manusia baik bagi individu, kelompok
menjelaskan bahwa:
Energi listrik dapat secara kontinyu dikirimkan dari satu tempat ketempat
yang lain yang jaraknya berjauhan dalam suatu sistem tenaga listrik.
Sistem tenaga listrik merupakan kumpulan dari komponen-komponen
atau alat-alat listrik seperti generator, transformator, saluran transmisi,
saluran distribusi, dan beban yang dihubung-hubungkan dan membentuk
suatu sistem.
Arus listrik adalah laju aliran muatan lisrtik yang melewati suatu titik atau
bagian. Menurut Hafid, dkk (2016: 7) menyatakan bahwa “Arus listrik adalah
banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap
satuan waktu” . Lebih lanjut Menurut Kholiq (2019: 21) menjelaskan bahwa:
komponen berasal dari output komponen lainnya. Menurut Rosman, dkk (2019: 41)
menyatakan bahwa “Rangkaian seri adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun
Rosman, dkk (2019) mengemukakan bahwa rangkaian paralel adalah salah satu
rangkaian kecil sehingga arus total lebih besar. Jika terjadi salah satu cabang paralel
terputus arus akan terputus hanya pada rangkaian tahanan itu sendiri. Rangkaian
yang lain akan tetap berjalan tanpa tergangu pada rangkaian yang terputus. Arus
menggunakan dua buah lampu atau lebih. Menurut Rahmatia & Arifianto (2017)
mengemukakan bahwa rangkaian flip flop adalah lampu yang dapat menyala secara
bergantian atau kedap kedip seperti lampu hias sehingga bisa memberikan nilai
keindahan pada area disekelilingnya. Cara pembuatan rangkaian lampu flip flop
tersebut.
Flip flop adalah suatu rangkaian yang mempunyai sifat memori yang
outputnya dipengaruhi oleh input yang ditentukan oleh logika output sebelumnya.
Menurut Widyastuti, dkk (2018) mengemukakan bahwa flip flop adalah rangkaian
digital yang mampu menyimpan sementara 1 bit masukannya sampai ada perintah
untuk mengganti isi bit masukan yang disimpan tersebut. Rangkaian counter dan
register tersebut dapat dibangun dengan menggunakan D flip flop ataupun JK flip
flop. Rangkaian D flip flop bisa dibangun dengan berbagai macam rangkaian dan
gerbang logika, salah satu cara membangun D flip flop adalah dengan menggunakan
susunan 4 gerbang yang dibangun menggunakan teknologi CMOS 0.35 um. Latch
dan flip-flop adalah elemen dasar untuk menyimpan informasi, satu latch atau flip-
flop dapat menyimpan satu bit informasi. Perbedaan utama antara latch dan flip-flop
adalah bahwa untuk latch, output mereka terus menerus dipengaruhi oleh input
mereka selama sinyal diaktifkan. Dengan kata lain, ketika diaktifkan konten mereka
segera berubah ketika masukan mereka berubah. Flip-flop disisi lain, memiliki
konten yang hanya berubah baik di tepi naik atau turun dari sinyal diaktifkan.
Perbedaan utama dalam jenis flip-flop adalah jumlah input yang mereka miliki dan
lampu flip-flop sama dengan transistor sebagai saklar, oleh karena itu rangkaian pada
lampu flip-flop terdapat saklar. Apabila rangkaian dihidupkan maka tegangan akan
mengalir terhadap salah satu kondisi transistror akan menjadi hidup, karena
rangkaian pada lampu flip-flop sudah disusun sedemikian rupa maka keadaan akan
yang lainnya, kapasitor yang muatannya lebih akan menyebabkan lepasnya muatan
listrik terlebih dahulu. Kemudian hubungan antara kaki transistor dengan kaki
muatan listrik yang dapat menyebabkan munculnya gaya dimuatan listrik yang
Medan listrik dan magnet sudah ada sejak bumi kita ini terbentuk. Medan
listrik dan magnet tersebut merupakan sumber terbentuknya gelombang.
Sedangkan sumber gelombang elektromagnetik buatan berasal dari
sistem kabel dan peralatan listrik rumah tangga ketika dialiri listrik.
Menurut Sari, dkk (2015) mengemukakan bahwa seiring berkembangnya
zaman medan magnet tidak dapat dihindari oleh manusia, medan magnet terjadi
akibat adanya kutub-kutub pada magnet yang mempunyai gaya tarik-menarik dan
seperti contoh pada kereta maglev adalah adanya interaksi antar kutub-kutub magnet
yang terdapat pada kereta tersebut dengan kutub-kutub yang ada di sepanjang jalur
kereta. Kutub-kutub magnet terbuat dari kumparan dan kawat superkonduktor yang
dialiri arus listrik, secara teori besar medan magnet tergntung pada besarnya arus
yang mengalir, inti kumparan dan jumlah belitan. Pada dasarnya magnet dapat dibuat
dari bahan yang konduktor dan dialiri oleh arus listrik yang dimana ketika sebuah
kumparan atau kawat yang dibelitkan pada suatu bahan konduktor berarus listrik
maka akan timbul garis-garis gaya magnet disekitar kumparan. Garis-garis magnet
yang ditimbulkan disebut sebagai gaya lorentz, interaksi antara kutub-kutub magnet
magnet yang berada atau terdapat di alam, magnet alam dapat ditemukan pada
bebatuan yang mengandung unsur magnet atau bebatuan yang dapat menarik benda
besi yang disebut sebagai magnet alam. Magnet buatan adalah magnet yang sengaja
dikelompokkan menjadi dua yaitu magnet permanen dan magnet temporer. Magnet
permanen adalah suatu jenis magnet yang mempertahankan kemagnetannya dalam
waktu yang relatif lama, sedangkan magnet temporer adalah magnet yang
Kegiatan 1
1. Alat
a. Solder.
b. Gunting/cutter.
c. Korek api.
2. Bahan
i. Kapasitor 4,7.
j. Saklar kecil.
k. Kabel secukupnya.
l. Double tip.
Kegiatan 2
1. Alat
a. Timbangan digital.
2. Bahan
d. Stapler.
e. Kawat kumparan.
f. Pasir besi.
E. Langkah Kerja
Kegiatan 1
1. Menyediakan alat dan bahan yang dibutuhkan lalu memastikan semua alat dan
tersebut
3. Melakukan penyolderan dengan teliti, jangan sampai ada solderan yang menyatu
4. Memotong ujung komponen yang sudah disolder agar tidak terjadi hubungan
singkat.
5. Memasangkan dua kabel pada kutub positif dan negative yang akan menuju ke
menyala secara bergantian maka rangkaian flip flop tersebut sukses tetapi jika
Kegiatan 2
3. Mendekatkan paku besar yang sudah dililitkan kawat pada paku kecil, stapler,
dan pasir.
lilitan.
1. Hasil Pengamatan
Kegiatan 1
yang terjadi pada lampu flip-flop merupakan sebuah rangkaian paralel yang apabila
ketika aliran listriknya diputuskan maka terjadi rangkaian seri pada kedua lampu
LED menyala semua bergantian saat saklar dihidupkan sebaliknya pula pada
rangkaian seri apabila salah satu aliran listriknya diputuskan maka hanya satu lampu
Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pada
kedua lampu LED menyala secara bergantian. Hal ini terjadi karena rangkaian
tersebut diberi tegangan, maka dari itu salah satu transistor berada dalam kondisi ON.
Pada saat kondisi transistor ON maka akan mengikuti kapasitor yang nilai muatannya
lebih tinggi dibandingkan dengan kapasitor yang lainnya, kapasitor akan melepas
muatan listrik tersebut sehingga transistor terhubung dan berada dalam kondisi ON
akan tetapi keberadaan itu hanya bersifat sementara. Transistor yang kondisinya
sedang ON akan membuat kapasitor terhubung dengan kaki kolektor muatan listrik,
apabila salah satu transistor sedang ON maka transistor yang lainnya berada dalam
kondisi OFf. Hal tersebut akan terus terjadi secara bergantian sehingga terjadi
pergiliran lampu yang menyala atau biasa disebut sebagai lampu flip-flop.
Kegiatan 2
sebagai berikut:
Bedasarkan tabel di atas hasil pengamatan maka dapat diketahui bahwa paku
besar yang dililit dengan kawat sebanyak 15 lilitan, jumlah paku kecil yang
menempel sebanyak 2 buah, jumlah stapler yang menempel sebanyak 6 buah, dan
berat pasir besi yang menempel seberat 0,18 gram. Paku besar yang dililit dengan
kawat sebanyak 30 lilitan, jumlah paku kecil yang menempel sebanyak 6 buah,
jumlah stapler yang menempel sebanyak 36 buah, dan berat pasir besi yang
menempel seberat 0,42 gram. Paku besar yang dililit dengan kawat sebanyak 45
lilitan, jumlah paku kecil yang menempel sebanyak 9 buah, jumlah stapler yang
menempel sebanyak 87 buah, dan berat pasir besi yang menempel sebanyak 0,44
gram. Jadi, dapat diketahui bahwa semakin banyak lilitan kawat pada paku besar
maka semakin kuat daya tarik magnet dan jika lilitan kawat pada paku sedikit maka
2. Pembahasan
yang dimana rangkaian tersebut mampu menyimpan data biner dan bersifat sebagai
bahwa rangkaian flip-flop merupakan sebuah rangkaian paralel. Hal ini sesuai
dengan teori yang dikemukakan oleh Rosman, dkk (2019: 41) mengemukakan bahwa
rangkaian paralel adalah salah satu rangkaian yang susunannya secara berderet.
Rangkaian paralel memiliki sifat-sifat yaitu sebagian besar tahanan dirangkai dalam
rangkaian paralel/berderet, tahanan rangkaian kecil sehingga arus total lebih besar.
Jika terjadi salah satu cabang paralel terputus arus akan terputus hanya pada
rangkaian tahanan itu sendiri. Rangkaian yang lain akan tetap berjalan tanpa tergangu
pada rangkaian yang terputus. Arus masing-masing cabang adalah tergantung besar
tahanan cabang. Tegangan masing-masing beban listrik sama dengan tegangan
sumber.
menggunakan dua buah lampu atau lebih. Rangkaian flip-flop menggunakan prinsip
kerja menyimpan serta melepaskan lampu LED 1 dan 2 yang menyala secara
bergantian. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Menurut Widyastuti,
dkk (2018) mengemukakan bahwa flip flop adalah rangkaian digital yang mampu
menyimpan sementara 1 bit masukannya sampai ada perintah untuk mengganti isi bit
masukan yang disimpan tersebut. Rangkaian counter dan register tersebut dapat
dibangun dengan menggunakan D flip flop ataupun JK flip flop. Rangkaian D flip
flop bisa dibangun dengan berbagai macam rangkaian dan gerbang logika, salah satu
cara membangun D flip flop adalah dengan menggunakan susunan 4 gerbang yang
dibangun menggunakan teknologi CMOS 0.35 um. Latch dan flip-flop adalah elemen
dasar untuk menyimpan informasi, satu latch atau flip-flop dapat menyimpan satu bit
informasi. Perbedaan utama antara latch dan flip-flop adalah bahwa untuk latch,
output mereka terus menerus dipengaruhi oleh input mereka selama sinyal diaktifkan.
Dengan kata lain, ketika diaktifkan konten mereka segera berubah ketika masukan
mereka berubah. Flip-flop disisi lain, memiliki konten yang hanya berubah baik di
tepi naik atau turun dari sinyal diaktifkan. Perbedaan utama dalam jenis flip-flop
adalah jumlah input yang mereka miliki dan bagaimana cara mereka untuk
mengubah.
benda lain yang ada disekitarnya sedangkan medan magnet adalah suatu medan yang
dibentuk dengan menggerakkan listrik yang dapat menyebabkan gaya dimuatan
listrik yang bergerak lainnya. Berdasarkan hasil pengmatan pada kegiatan 2 diketahui
bahwa paku besar yang dililit dengan kawat sebanyak 15 lilitan, jumlah paku kecil
yang menempel sebanyak 2 buah, jumlah stapler yang menempel sebanyak 6 buah,
dan berat pasir besi yang menempel seberat 0,18 gram. Paku besar yang dililit
dengan kawat sebanyak 30 lilitan, jumlah paku kecil yang menempel sebanyak 6
buah, jumlah stapler yang menempel sebanyak 36 buah, dan berat pasir besi yang
menempel seberat 0,42 gram. Paku besar yang dililit dengan kawat sebanyak 45
lilitan, jumlah paku kecil yang menempel sebanyak 9 buah, jumlah stapler yang
menempel sebanyak 87 buah, dan berat pasir besi yang menempel sebanyak
0,44gram. Jadi, dapat diketahui bahwa semakin banyak lilitan kawat pada paku besar
maka semakin kuat daya tarik magnet dan jika lilitan kawat pada paku sedikit maka
gaya tarik magnet yang dihasilkan semakin lemah. Hal ini sesuai dengan teori yang
magnet dapat dibuat dari bahan yang konduktor dan dialiri oleh arus listrik yang
dimana ketika sebuah kumparan atau kawat yang dibelitkan pada suatu bahan
konduktor berarus listrik maka akan timbul garis-garis gaya magnet disekitar
tolak-menolak ketika berlawanan. Konsep inilah yang menjadi dasar prinsip kerja
pada magnet.
yang terjadi pada lampu flip-flop merupakan rangkaian paralel yang dimana
ketika salah satu aliran listrik diputuskan maka akan menjadi rangkaian seri pada
rangkaian paralel kedua lampu LED yang hanya menyala secara bergantian
kedua lampu LED menyala secara bergantian, apabila salah satu transistor
dalam kondisi ON maka transistor yang lain sedang berada dalam kondisi OF.
c. Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa arus
listrik pada baterai dapat menjadi panas pada sebuah paku besar yang dililit
dengan kawat kumparan dan paku tersebut dijadikan sebagai magnet yang bisa
mengangkat paku kecil, stapler, dan pasir besi. Semakin banyak lilitan kawat
pada paku besar maka semakin kuat daya tarik magnet dan jika lilitan kawat
kumparan pada paku sedikit maka gaya tarik magnet yang dihasilkan semakin
lemah.
2. Saran
penyolderan agar tidak ada rangkaian yang menyatu dengan rangkaian yang lain dan
hati-hati pada saat menghubungkan ujung kawat ke kutub positif dan negatif karena
menimbulkan efek panas yang dapat melukai kulit dan sebelum memulai praktikum
sebaiknya praktikan harus mengetahui langkah-langkah kerja agar pada saat dimulai
Fahmizal, Afrizal Mayub, Dian Tri Utami, Chairadeya. 2022. Mudah Belajar Desain
Printed Circuit Board (PCB) Perangkat Elektronika Menggunakan Autodeks
EAGLE dan Fusion360 Student Version. Yogyakarta: CV. Budi Utama
Hafid, Abdul, Zainal Abidin, Saddam Husain & Rahmat Umar. Analisa Pembangkit
Listrik Tenaga Surya Pulau Balang Lompo. Jurnal Listrik Telekomunikasi
Elektronika. Vol. 14 (1): 7.
Jamaludin. 2019. Karakteristik Medan Magnet Pada Kumparan Berinti Besi Sebagai
Bahan Pembuatan Prototipe Kereta Maglev. Jurnal Perkeretaapian
Indonesia. Vol. 3 (2): 119-120.
Kholiq, Abd. 2019. Panduan Praktikum Listrik Magnet. Surabaya: CV. Jauharoh
Darusalam.
N, Andi Rosman, Risdayana, Eva Yuliani,& Vovi. Karakteristik Arus dan Tegangan
Pada Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel Dengan Menggunakan Resistor.
Jurnal Ilmiah D’computare. Vol. 9: 41
Rachman, Natriya Faisal, Fadli Rozaq, Adya Aghastya, Septiana Widi Astuti, Willy
Artha Wirawan & Wahyu Tamtomo Adi. 2021. Pemahaman Magnetik Pada
Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar. Jurnal Pengabdian Masyarakat.
Vol. 1 (2): 19
Rahmatia, Suci & Indrawan Arifianto. 2017. Pelatihan Dasar Flip Flop Untuk
SMA/SMK dan Sederajat. Jurnal Al-azhar Indonesia Seri Sains dan
Teknologi. Vol. 4 (2): 59
Sadidah, Kristian Rohmatul, Sudarti & Agus Abdul Gani. 2015. Pengaruh Paparan
Medan Magnet Elf 300 uT dan 500 uT Terhadap Perubahan Jumlah Mikroba
dan pH Pada Pproses Fermentasi Tape Ketan. Jurnal Pendidikan Fisika. Vol.
4 (1): 1
Saminan. 2018. Pembelajaran Konsep Listrik dan Magnet. Banda Aceh: CV. Syiah
Kuala University Press.
Sari Reza Emelia Yuni Wulan, Trapsilo Prihandono & Sudarti. 2015. Aplikasi
Medan Magnet Evtremely Low Frequency (Elf) 100 uT dan 300 uT Pada
Pertumbuhan Tanaman Tomat Ranti. Jurnal Pendidikan Fisika. Vol. 4 (2):
164.
Syahputra Ramadoni. (2017). Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik. Yogyakarta:
CV. Kaliwangi.
Widyastuti, Hamzah Afandi & Ganjar Febriyani Pratiwi. 2018. Perancangan Distkrit
D Flip Flop Menggunakan Teknologi CMOS 0.35 um. Jurnal Pendidikan.
Vol. 4 (1): 199-200.