Anda di halaman 1dari 19

PERCOBAAN II

A. Judul Percobaan

Listrik dan Magnet

B. Tujuan Percobaan

Kegiatan ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui ranngkaian yang terjadi pada lampu flip flop.

2. Mengetahui prinsip kerja pada lampu flip flop.

3. Mengetahui bangaimana cara pembuatan magnet dengan dialiri arus magnet.

C. Dasar Teori

Listrik merupakan energi yang dapat disalurkan melalui penghantar berupa

kabel. Menurut Hartono, dkk (2017: 192) menyatakan bahwa “Listrik merupakan

energi vital bagi keberlangsungan aktivitas manusia baik bagi individu, kelompok

masyarakat maupun dunia industri”. Lebih lanjut menurut Syahputra (2017: 8)

menjelaskan bahwa:

Energi listrik dapat secara kontinyu dikirimkan dari satu tempat ketempat
yang lain yang jaraknya berjauhan dalam suatu sistem tenaga listrik.
Sistem tenaga listrik merupakan kumpulan dari komponen-komponen
atau alat-alat listrik seperti generator, transformator, saluran transmisi,
saluran distribusi, dan beban yang dihubung-hubungkan dan membentuk
suatu sistem.
Arus listrik adalah laju aliran muatan lisrtik yang melewati suatu titik atau

bagian. Menurut Hafid, dkk (2016: 7) menyatakan bahwa “Arus listrik adalah

banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap

satuan waktu” . Lebih lanjut Menurut Kholiq (2019: 21) menjelaskan bahwa:

Rangkaian hambatan dalam arus bolak-balik (AC) berfungsi sebagai


pembatas arus listrik yang masuk atau menurunkan potensial listrik
dalam rangkaian sehingga antara arus dan tegangan pada hambatan
tersebut dengan arus dan tegangan pada sumber tidak mengalami
perubahan fase.
Rangkaian listik seri adalah suatu rangkaian listrik, di mana input suatu

komponen berasal dari output komponen lainnya. Menurut Rosman, dkk (2019: 41)

menyatakan bahwa “Rangkaian seri adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun

secara sejajar atau seri.

Rangkaian listrik paralel adalah rangkaian komponen listrik yang disusun

secara berjajar sehingga membentuk cabang diantara sumber listrik. Menurut

Rosman, dkk (2019) mengemukakan bahwa rangkaian paralel adalah salah satu

rangkaian yang susunannya secara berderet. Rangkaian paralel memiliki sifat-sifat

yaitu sebagian besar tahanan dirangkai dalam rangkaian paralel/berderet, tahanan

rangkaian kecil sehingga arus total lebih besar. Jika terjadi salah satu cabang paralel

terputus arus akan terputus hanya pada rangkaian tahanan itu sendiri. Rangkaian

yang lain akan tetap berjalan tanpa tergangu pada rangkaian yang terputus. Arus

masing-masing cabang adalah tergantung besar tahanan cabang. Tegangan masing-

masing beban listrik sama dengan tegangan sumber.


Lampu flip flop adalah rangkaian elektronika yang dirancang dengan

menggunakan dua buah lampu atau lebih. Menurut Rahmatia & Arifianto (2017)

mengemukakan bahwa rangkaian flip flop adalah lampu yang dapat menyala secara

bergantian atau kedap kedip seperti lampu hias sehingga bisa memberikan nilai

keindahan pada area disekelilingnya. Cara pembuatan rangkaian lampu flip flop

sangat mudah akan tetapi dibutuhkan ketelitian dalam mengerjakan rangkaian

tersebut.

Flip flop adalah suatu rangkaian yang mempunyai sifat memori yang

outputnya dipengaruhi oleh input yang ditentukan oleh logika output sebelumnya.

Menurut Widyastuti, dkk (2018) mengemukakan bahwa flip flop adalah rangkaian

digital yang mampu menyimpan sementara 1 bit masukannya sampai ada perintah

untuk mengganti isi bit masukan yang disimpan tersebut. Rangkaian counter dan

register tersebut dapat dibangun dengan menggunakan D flip flop ataupun JK flip

flop. Rangkaian D flip flop bisa dibangun dengan berbagai macam rangkaian dan

gerbang logika, salah satu cara membangun D flip flop adalah dengan menggunakan

susunan 4 gerbang yang dibangun menggunakan teknologi CMOS 0.35 um. Latch

dan flip-flop adalah elemen dasar untuk menyimpan informasi, satu latch atau flip-

flop dapat menyimpan satu bit informasi. Perbedaan utama antara latch dan flip-flop

adalah bahwa untuk latch, output mereka terus menerus dipengaruhi oleh input

mereka selama sinyal diaktifkan. Dengan kata lain, ketika diaktifkan konten mereka

segera berubah ketika masukan mereka berubah. Flip-flop disisi lain, memiliki

konten yang hanya berubah baik di tepi naik atau turun dari sinyal diaktifkan.
Perbedaan utama dalam jenis flip-flop adalah jumlah input yang mereka miliki dan

bagaimana cara mereka untuk mengubah.

Menurut Fahmizal, dkk (2022) mengemukakan bahwa prinsip kerja pada

lampu flip-flop sama dengan transistor sebagai saklar, oleh karena itu rangkaian pada

lampu flip-flop terdapat saklar. Apabila rangkaian dihidupkan maka tegangan akan

mengalir terhadap salah satu kondisi transistror akan menjadi hidup, karena

rangkaian pada lampu flip-flop sudah disusun sedemikian rupa maka keadaan akan

memiliki ketergantungan terhadap komponen yang lainnya. Salah satunya adalah

kapasitor memiliki ketinggian yang lebih apabila dibandingkan dengan komponen

yang lainnya, kapasitor yang muatannya lebih akan menyebabkan lepasnya muatan

listrik terlebih dahulu. Kemudian hubungan antara kaki transistor dengan kaki

kapasitor yang sedan aktif.

Magnet adalah benda yang memiliki kemampuan menarik benda-benda lain

yang ada disekitarnya. Menurut Saminan (2018: 128) menjelaskan bahwa:

Magnet adalah suatu benda yang dapat menarik benda-benda lain


yang berada disekitarnya. Benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet
adalah benda yang bersifat ferromagnetik, seperti besi, nikel, kobal, dan
logam dan benda-benda yang tidak dapat di tarik oleh magnet seperti
tembaga, aluminium, dan plastik.
Medan magnet adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakkan

muatan listrik yang dapat menyebabkan munculnya gaya dimuatan listrik yang

bergerak lainnya. Menurut Sadidah, dkk (2015: 1) menjelaskan bahwa:

Medan listrik dan magnet sudah ada sejak bumi kita ini terbentuk. Medan
listrik dan magnet tersebut merupakan sumber terbentuknya gelombang.
Sedangkan sumber gelombang elektromagnetik buatan berasal dari
sistem kabel dan peralatan listrik rumah tangga ketika dialiri listrik.
Menurut Sari, dkk (2015) mengemukakan bahwa seiring berkembangnya

zaman medan magnet tidak dapat dihindari oleh manusia, medan magnet terjadi

akibat adanya kutub-kutub pada magnet yang mempunyai gaya tarik-menarik dan

tolak-menolak. Medan magnet besifat tidak menghalangi serta mampu menembus

benda-benda penghalang seperti genting, tembok bangunan, dan pepohonan.

Menurut Jamaludin (2019) mengemukakan bahwa prinsip kerja magnet

seperti contoh pada kereta maglev adalah adanya interaksi antar kutub-kutub magnet

yang terdapat pada kereta tersebut dengan kutub-kutub yang ada di sepanjang jalur

kereta. Kutub-kutub magnet terbuat dari kumparan dan kawat superkonduktor yang

dialiri arus listrik, secara teori besar medan magnet tergntung pada besarnya arus

yang mengalir, inti kumparan dan jumlah belitan. Pada dasarnya magnet dapat dibuat

dari bahan yang konduktor dan dialiri oleh arus listrik yang dimana ketika sebuah

kumparan atau kawat yang dibelitkan pada suatu bahan konduktor berarus listrik

maka akan timbul garis-garis gaya magnet disekitar kumparan. Garis-garis magnet

yang ditimbulkan disebut sebagai gaya lorentz, interaksi antara kutub-kutub magnet

akan menyebabkan gaya tarik-menarik dan tolak-menolak ketika berlawanan.

Konsep inilah yang menjadi dasar prinsip kerja pada magnet.

Menurut Rachman, dkk (2021) mengemukakan bahwa magnet alam adalah

magnet yang berada atau terdapat di alam, magnet alam dapat ditemukan pada

bebatuan yang mengandung unsur magnet atau bebatuan yang dapat menarik benda

besi yang disebut sebagai magnet alam. Magnet buatan adalah magnet yang sengaja

di buat oleh manusia sesuai dengan sifat kemagnetannya, magnet buatan

dikelompokkan menjadi dua yaitu magnet permanen dan magnet temporer. Magnet
permanen adalah suatu jenis magnet yang mempertahankan kemagnetannya dalam

waktu yang relatif lama, sedangkan magnet temporer adalah magnet yang

menyesuaiakan dengan penggunaannya yang terbuat dari beberapa jenis logam.

D. Alat dan Bahan

Kegiatan 1

1. Alat

a. Solder.

b. Gunting/cutter.

c. Korek api.

2. Bahan

a. Papan PCB 1 buah.

b. Tenol atau timah secukupnya.

c. Baterai 9 volt 1 buah.

d. Kancing baterai 1 buah.

e. Transistor 9014 1 buah.

f. Resistor 22k 2 buah.

g. Resistor 470 ohm2 buah.

h. LED multicolor 2 buah.

i. Kapasitor 4,7.

j. Saklar kecil.

k. Kabel secukupnya.

l. Double tip.
Kegiatan 2

1. Alat

a. Timbangan digital.

b. Cawan petri 2 buah.

2. Bahan

a. Paku besar 3 buah.

b. Paku kecil secukupnya.

c. Baterai besar 2 buah.

d. Stapler.

e. Kawat kumparan.

f. Pasir besi.

E. Langkah Kerja

Kegiatan 1

1. Menyediakan alat dan bahan yang dibutuhkan lalu memastikan semua alat dan

bahan dalam kondisi yang baik.


2. Menyusun komponen-komponen pada papan PCB dan menyolder komponen

tersebut

3. Melakukan penyolderan dengan teliti, jangan sampai ada solderan yang menyatu

dengan rangkaian yang tidak searah.

4. Memotong ujung komponen yang sudah disolder agar tidak terjadi hubungan

singkat.

5. Memasangkan dua kabel pada kutub positif dan negative yang akan menuju ke

power supply atau baterai


6. Mengetes rangkaian flip flop tersebut dengan menggunakan baterai, jika LED

menyala secara bergantian maka rangkaian flip flop tersebut sukses tetapi jika

tidak maka ada kesalahan dan memeriksa ulang rangkaian tersebut.

7. Mencatat hasil pengamatan yang telah dilakukan

Kegiatan 2

1. Melilitkan kawat pada paku besar sebanyak 15 kali.


2. Menempelkan salah satu ujung kawat ke kutub positif dan ujung kawat lainnya

kekutub negatif dari baterai.

3. Mendekatkan paku besar yang sudah dililitkan kawat pada paku kecil, stapler,

dan pasir.

4. Mencatat pada tabel apa yang terjadi.


5. Melakukan hal yang sama dengan mengubah lilitan menjadi 30 lilitan dan 45

lilitan.

F. Hasil Pengamatan dan Pembahasan

1. Hasil Pengamatan

Kegiatan 1

Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa rangkaian

yang terjadi pada lampu flip-flop merupakan sebuah rangkaian paralel yang apabila

ketika aliran listriknya diputuskan maka terjadi rangkaian seri pada kedua lampu

LED menyala semua bergantian saat saklar dihidupkan sebaliknya pula pada
rangkaian seri apabila salah satu aliran listriknya diputuskan maka hanya satu lampu

LED yang menyala.

Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pada

rangkaian flip-flop menggunakan prinsip kerja yaitu menyimpan dan melepaskan

kedua lampu LED menyala secara bergantian. Hal ini terjadi karena rangkaian

tersebut diberi tegangan, maka dari itu salah satu transistor berada dalam kondisi ON.

Pada saat kondisi transistor ON maka akan mengikuti kapasitor yang nilai muatannya

lebih tinggi dibandingkan dengan kapasitor yang lainnya, kapasitor akan melepas

muatan listrik tersebut sehingga transistor terhubung dan berada dalam kondisi ON

akan tetapi keberadaan itu hanya bersifat sementara. Transistor yang kondisinya

sedang ON akan membuat kapasitor terhubung dengan kaki kolektor muatan listrik,

apabila salah satu transistor sedang ON maka transistor yang lainnya berada dalam

kondisi OFf. Hal tersebut akan terus terjadi secara bergantian sehingga terjadi

pergiliran lampu yang menyala atau biasa disebut sebagai lampu flip-flop.

Kegiatan 2

Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan diperoleh hasil pengamatan

sebagai berikut:

Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Kegiatan 2


Jumlah Lilitan Jumlah paku yang Jumlah stapler yang Berat pasir
menempel (buah) menempel (buah) besi yang
menempel
(gram)
15 Lilitan 2 6 0,18
30 Lilitan 6 36 0,42
45 Lilitan 9 87 0,44

Bedasarkan tabel di atas hasil pengamatan maka dapat diketahui bahwa paku

besar yang dililit dengan kawat sebanyak 15 lilitan, jumlah paku kecil yang
menempel sebanyak 2 buah, jumlah stapler yang menempel sebanyak 6 buah, dan

berat pasir besi yang menempel seberat 0,18 gram. Paku besar yang dililit dengan

kawat sebanyak 30 lilitan, jumlah paku kecil yang menempel sebanyak 6 buah,

jumlah stapler yang menempel sebanyak 36 buah, dan berat pasir besi yang

menempel seberat 0,42 gram. Paku besar yang dililit dengan kawat sebanyak 45

lilitan, jumlah paku kecil yang menempel sebanyak 9 buah, jumlah stapler yang

menempel sebanyak 87 buah, dan berat pasir besi yang menempel sebanyak 0,44

gram. Jadi, dapat diketahui bahwa semakin banyak lilitan kawat pada paku besar

maka semakin kuat daya tarik magnet dan jika lilitan kawat pada paku sedikit maka

gaya tarik magnet yang dihasilkan semakin lemah.

2. Pembahasan

Rangkaian flip flop merupakan rangkaian listrik yang mampu berkedap-kedip

yang dimana rangkaian tersebut mampu menyimpan data biner dan bersifat sebagai

penyimpanan data. Berdasarkan hasil pengamatan pada kegiatan 1 menunjukkan

bahwa rangkaian flip-flop merupakan sebuah rangkaian paralel. Hal ini sesuai

dengan teori yang dikemukakan oleh Rosman, dkk (2019: 41) mengemukakan bahwa

rangkaian paralel adalah salah satu rangkaian yang susunannya secara berderet.

Rangkaian paralel memiliki sifat-sifat yaitu sebagian besar tahanan dirangkai dalam

rangkaian paralel/berderet, tahanan rangkaian kecil sehingga arus total lebih besar.

Jika terjadi salah satu cabang paralel terputus arus akan terputus hanya pada

rangkaian tahanan itu sendiri. Rangkaian yang lain akan tetap berjalan tanpa tergangu

pada rangkaian yang terputus. Arus masing-masing cabang adalah tergantung besar
tahanan cabang. Tegangan masing-masing beban listrik sama dengan tegangan

sumber.

Lampu flip flop adalah rangkaian elektronika yang dirancang dengan

menggunakan dua buah lampu atau lebih. Rangkaian flip-flop menggunakan prinsip

kerja menyimpan serta melepaskan lampu LED 1 dan 2 yang menyala secara

bergantian. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Menurut Widyastuti,

dkk (2018) mengemukakan bahwa flip flop adalah rangkaian digital yang mampu

menyimpan sementara 1 bit masukannya sampai ada perintah untuk mengganti isi bit

masukan yang disimpan tersebut. Rangkaian counter dan register tersebut dapat

dibangun dengan menggunakan D flip flop ataupun JK flip flop. Rangkaian D flip

flop bisa dibangun dengan berbagai macam rangkaian dan gerbang logika, salah satu

cara membangun D flip flop adalah dengan menggunakan susunan 4 gerbang yang

dibangun menggunakan teknologi CMOS 0.35 um. Latch dan flip-flop adalah elemen

dasar untuk menyimpan informasi, satu latch atau flip-flop dapat menyimpan satu bit

informasi. Perbedaan utama antara latch dan flip-flop adalah bahwa untuk latch,

output mereka terus menerus dipengaruhi oleh input mereka selama sinyal diaktifkan.

Dengan kata lain, ketika diaktifkan konten mereka segera berubah ketika masukan

mereka berubah. Flip-flop disisi lain, memiliki konten yang hanya berubah baik di

tepi naik atau turun dari sinyal diaktifkan. Perbedaan utama dalam jenis flip-flop

adalah jumlah input yang mereka miliki dan bagaimana cara mereka untuk

mengubah.

Magnet adalah sebuah benda yang memiliki kemampuan menarik benda-

benda lain yang ada disekitarnya sedangkan medan magnet adalah suatu medan yang
dibentuk dengan menggerakkan listrik yang dapat menyebabkan gaya dimuatan

listrik yang bergerak lainnya. Berdasarkan hasil pengmatan pada kegiatan 2 diketahui

bahwa paku besar yang dililit dengan kawat sebanyak 15 lilitan, jumlah paku kecil

yang menempel sebanyak 2 buah, jumlah stapler yang menempel sebanyak 6 buah,

dan berat pasir besi yang menempel seberat 0,18 gram. Paku besar yang dililit

dengan kawat sebanyak 30 lilitan, jumlah paku kecil yang menempel sebanyak 6

buah, jumlah stapler yang menempel sebanyak 36 buah, dan berat pasir besi yang

menempel seberat 0,42 gram. Paku besar yang dililit dengan kawat sebanyak 45

lilitan, jumlah paku kecil yang menempel sebanyak 9 buah, jumlah stapler yang

menempel sebanyak 87 buah, dan berat pasir besi yang menempel sebanyak

0,44gram. Jadi, dapat diketahui bahwa semakin banyak lilitan kawat pada paku besar

maka semakin kuat daya tarik magnet dan jika lilitan kawat pada paku sedikit maka

gaya tarik magnet yang dihasilkan semakin lemah. Hal ini sesuai dengan teori yang

dikemukakan oleh Menurut Jamaludin (2019) mengemukakan bahwa pada dasarnya

magnet dapat dibuat dari bahan yang konduktor dan dialiri oleh arus listrik yang

dimana ketika sebuah kumparan atau kawat yang dibelitkan pada suatu bahan

konduktor berarus listrik maka akan timbul garis-garis gaya magnet disekitar

kumparan. Garis-garis magnet yang ditimbulkan disebut sebagai gaya lorentz,

interaksi antara kutub-kutub magnet akan menyebabkan gaya tarik-menarik dan

tolak-menolak ketika berlawanan. Konsep inilah yang menjadi dasar prinsip kerja

pada magnet.

G. Simpulan dan Saran


1. Simpulan

a. Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa rangkaian

yang terjadi pada lampu flip-flop merupakan rangkaian paralel yang dimana

ketika salah satu aliran listrik diputuskan maka akan menjadi rangkaian seri pada

rangkaian paralel kedua lampu LED yang hanya menyala secara bergantian

apabila saklar dinyalakan, begitupun sebaliknya pada rangkaian seri apabila

aliran listriknya diputuskan hanya satu lampu LED yang menyala.

b. Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

rangkaian flip-flop menggunakan prinsip kerja menyimpan serta melepaskan

kedua lampu LED menyala secara bergantian, apabila salah satu transistor

dalam kondisi ON maka transistor yang lain sedang berada dalam kondisi OF.

Hal tersebut berlaku secara terus-menerus secara bergantian sehingga terjadilah

pergiliran lampu yang disebut sebagai lampu flip-flop.

c. Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa arus

listrik pada baterai dapat menjadi panas pada sebuah paku besar yang dililit

dengan kawat kumparan dan paku tersebut dijadikan sebagai magnet yang bisa

mengangkat paku kecil, stapler, dan pasir besi. Semakin banyak lilitan kawat

pada paku besar maka semakin kuat daya tarik magnet dan jika lilitan kawat

kumparan pada paku sedikit maka gaya tarik magnet yang dihasilkan semakin

lemah.

2. Saran

Pada saat melakukan praktikum harap hati-hati pada saat melakukan

penyolderan agar tidak ada rangkaian yang menyatu dengan rangkaian yang lain dan
hati-hati pada saat menghubungkan ujung kawat ke kutub positif dan negatif karena

menimbulkan efek panas yang dapat melukai kulit dan sebelum memulai praktikum

sebaiknya praktikan harus mengetahui langkah-langkah kerja agar pada saat dimulai

praktikum praktikan sudah tidak kebingungan.


DAFTAR PUSTAKA

BS, Hatrono, Wahyu BM & Sapto Prayogo. 2017. Pengembangan Kontrol


Peningkatan Daya Listrik Rumah Tangga Menggunakan On/off Grid The
Inverter. Jurnal Teknologi Elektro. Vol. 8 (3): 192.

Fahmizal, Afrizal Mayub, Dian Tri Utami, Chairadeya. 2022. Mudah Belajar Desain
Printed Circuit Board (PCB) Perangkat Elektronika Menggunakan Autodeks
EAGLE dan Fusion360 Student Version. Yogyakarta: CV. Budi Utama

Hafid, Abdul, Zainal Abidin, Saddam Husain & Rahmat Umar. Analisa Pembangkit
Listrik Tenaga Surya Pulau Balang Lompo. Jurnal Listrik Telekomunikasi
Elektronika. Vol. 14 (1): 7.

Jamaludin. 2019. Karakteristik Medan Magnet Pada Kumparan Berinti Besi Sebagai
Bahan Pembuatan Prototipe Kereta Maglev. Jurnal Perkeretaapian
Indonesia. Vol. 3 (2): 119-120.

Kholiq, Abd. 2019. Panduan Praktikum Listrik Magnet. Surabaya: CV. Jauharoh
Darusalam.

N, Andi Rosman, Risdayana, Eva Yuliani,& Vovi. Karakteristik Arus dan Tegangan
Pada Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel Dengan Menggunakan Resistor.
Jurnal Ilmiah D’computare. Vol. 9: 41

Rachman, Natriya Faisal, Fadli Rozaq, Adya Aghastya, Septiana Widi Astuti, Willy
Artha Wirawan & Wahyu Tamtomo Adi. 2021. Pemahaman Magnetik Pada
Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar. Jurnal Pengabdian Masyarakat.
Vol. 1 (2): 19

Rahmatia, Suci & Indrawan Arifianto. 2017. Pelatihan Dasar Flip Flop Untuk
SMA/SMK dan Sederajat. Jurnal Al-azhar Indonesia Seri Sains dan
Teknologi. Vol. 4 (2): 59

Sadidah, Kristian Rohmatul, Sudarti & Agus Abdul Gani. 2015. Pengaruh Paparan
Medan Magnet Elf 300 uT dan 500 uT Terhadap Perubahan Jumlah Mikroba
dan pH Pada Pproses Fermentasi Tape Ketan. Jurnal Pendidikan Fisika. Vol.
4 (1): 1
Saminan. 2018. Pembelajaran Konsep Listrik dan Magnet. Banda Aceh: CV. Syiah
Kuala University Press.
Sari Reza Emelia Yuni Wulan, Trapsilo Prihandono & Sudarti. 2015. Aplikasi
Medan Magnet Evtremely Low Frequency (Elf) 100 uT dan 300 uT Pada
Pertumbuhan Tanaman Tomat Ranti. Jurnal Pendidikan Fisika. Vol. 4 (2):
164.
Syahputra Ramadoni. (2017). Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik. Yogyakarta:
CV. Kaliwangi.

Widyastuti, Hamzah Afandi & Ganjar Febriyani Pratiwi. 2018. Perancangan Distkrit
D Flip Flop Menggunakan Teknologi CMOS 0.35 um. Jurnal Pendidikan.
Vol. 4 (1): 199-200.

Anda mungkin juga menyukai