Puisi Dan Pidato Rara Revisi
Puisi Dan Pidato Rara Revisi
Syukur Alhamdulillah, marilah kita senantiasa memanjatkan rasa puja dan puji syukur ke hadirat
Allah Subhana wa Ta’ala, yang telah melimpahkan kepada kita segenap nikmat dan karunia-
Nya, sehingga pada saat ini kita masih diberikan rahmat serta hidayah untuk kita semua bisa
berkumpul bersama-sama dalam keadaan sehat wal afiat, dan dapat menghadiri acara Hari
Guru yang ke-78. Sholawat dan salam juga semoga tercurahkan kepada Baginda Rosulullah
Solallahu alaihi wasallam. Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapat syafaatnya di
yaumil akhir kelak.
Saya sering membaca kalimat Tut Wuri Handayani. Namun, selama ini saya belum begitu
paham apa maknanya. Sampai akhirnya saya mencari tahu sendiri. Teman-teman, ada yang
tahu tidak arti dari Tut Wuri Handayani? Ya benar sekali. Tepuk tangan untuk kita semua
(opsional)
Ternyata kalimat itu tidak sendirian. Ada dua kalimat lainnya yang dalam satu rangkaian kalimat
ajaib.
Ing Ngarso Sung Tulodo artinya menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri
tauladan. Ing Madyo Mbangun Karso, artinya seseorang ditengah kesibukannya harus juga
mampu membangkitkan atau menggugah semangat. Tut Wuri Handayani, seseorang harus
memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang.
MaasyaAllah ….
Begitu beratnya tugas seorang guru
Harus mengemban berbagai peran dalam satu waktu
Untuk membimbing kami, murid-murid dari segala penjuru
Harus berada di depan sebagai suri tauladan untuk ditiru
Harus berada ditengah membakar semangat dan menjadi penerang seperti api dan lampu
Harus berada di belakang memberi dorongan kepada semua murd tanpa pandang bulu
Wahai Guru
Kami hanyalah benih-benih padi di ladangmu
Benih padi yang akan tumbuh seperti maumu
Engkau telah menyirami kami dengan air kesabaran
Telah memupuk kami dengan ilmu dan pengajaran
Sampai kami tumbuh menjulang
Menggapai bintang