Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Refleksi

Aksi Nyata
Modul 1.4
Budaya Positif
Farida Noviati M, S.Pd
CGP Angkatan 5
Kab. Serdang Bedagai
Menurut KHD
“Di mana ada kemerdekaan, di situlah harus ada disiplin
yang kuat. Sungguhpun disiplin itu bersifat ”self
discipline” yaitu, kita sendiri yang mewajibkan kita
dengan sekeras-kerasnya, tetapi itu sama saja; sebab
jikalau kita tidak cakap melakukan self discipline,
wajiblah penguasa lain mendisiplin diri kita. Dan
peraturan demikian itulah harus ada di dalam suasana
yang merdeka.
(Ki Hajar Dewantara, pemikiran, Konsepsi, Keteladanan,
Sikap Merdeka, Cetakan Kelima, 2013, Halaman 470)
Restitusi
Restitusi fokus pada karakter bukan tindakan Dalam
proses restitusi diri, maka murid akan menyadari dia
sedang menjadi orang yang seperti apa, yang itu adalah
menunjukkan fokus pada penguatan karakter. Ketika guru
membimbing murid untuk penguatan karakter, guru akan
mengatakan, “Ibu/Bapak tidak terlalu mempermasalahkan
apa yang kamu lakukan hari ini, tetapi mari kita bicara
tentang apa yang akan kamu lakukan besok. Kamu bisa
saja minta maaf, tapi orang akan lebih suka mendengar
apa yang akan kamu lakukan dengan lebih baik lagi.
Keyakinan Kelas
Nilai-nilai keselamatan atau kesehatan
inilah yang kita sebut sebagai suatu
‘keyakinan’, yaitu nilai-nilai kebajikan
universal yang disepakati secara tersirat
dan tersurat, lepas dari latar belakang
suku, negara, bahasa maupun agama.
Kebutuhan Dasar Manusia

Semua orang senantiasa berusaha


untuk memenuhi kebutuhannya
dengan berbagai cara. Bila mereka
tidak bisa mendapatkan
kebutuhannya dengan cara yang
positif, mereka bisa melanggar
peraturan atau melakukan hal-hal
yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
kebajikan.
5 Posisi Kontrol Guru
Diskusi Tengah Istirahat
Model Refleksi
Setelah pembelajaran ini,
dan melakukan aksi nyata,
saya akhirnya mampu
Setelah pembelajaran ini, dan
lebih memahami dan mulai
melakukan aksi nyata, saya akhirnya
mengimplementasikan Perasaan saya setelah
memahami bahwa menerapkan
hal-hal yang berkaitan pembelajaran ini, dan
Budaya Positif di kelas maupun pada
Budaya Positif di sekolah. melakukan aksi nyata. Saya
komunitas sekolah haruslah
merasa lebih semangat dan
melibatkan murid dari awal
Setelah pembelajaran ini,
terpacu untuk meningkatkan
perencanaan, hingga pelaksanaan
dan melakukan aksi nyata, strategi agar terbentuk
keyakinan kelas. Tentang posisi
target saya berikutnya Budaya Positif yang lebih baik
kontrol guru, saya jadi lebih
adalah berupaya lebih dan lebih membudaya.
memahami bahwa posisi meningkatkan kompetensi

menghukum dan ,membuat rasa saya dan berbagi ilmu


bersalah ternyata kurang tepat serta berkolaborasi
diterapkan, maka saya perlu dengan banyak pihak
dalam aksi-aksi nyata
merubahnya menjadi posisi manager
yang lebih inovatif tentang
dengan menerapkan restitusi Budaya Positif.
sebagai penyelesaian masalah.

Terima kasih

Salam dan bahagia ....

Anda mungkin juga menyukai