Anda di halaman 1dari 21

BAB 1 HAKIKAT GEOGRAFI

Geografi berasal dari kata “geos” yang artinya bumi dan D. Pendekatan Geografi
“graphein” yang artinya pencitraan. Jadi menurut 1. Keruangan: memperhatikan faktor letak, distribusi
etimologinya Geografi berarti ilmu yang menggambar- (persebaran), interrelasi, serta interaksinya.
kan keadaan muka bumi. 2. Kelingkungan: menelaah gejala interaksi dan interrelasi
Menurut IGI Geografi diartikan sebagai ilmu yang
antara komponen fisikal (alamiah) dengan nonfisik (sosial).
mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena
3. Kewilayahan: membandingkan berbagai kawasan
geosfer dengan menggunakan sudut pandang
kewilayahan dan kelingkungan dalam konteks di muka Bumi dengan memperhatikan aspek-aspek
keruangan. keruangan dan lingkungan dari masing-masing wilayah
secara komprehensif .
A. Objek Studi Geografi
1. Objek Formal: pendekatan keruangan, pendekat- E. Aspek-aspek Geografi
an kewilayahan, dan pendekatan kelingkungan. 1. Aspek Ekonomi, meliputi unsur pertanian, perkebunan,
2. Objek Material: fenomena-fenomena geosfer
pertambangan, perikanan, industri, perdagangan,
(atmosfer, hidrosfer, litosfer, biosfer, dan antro-
transportasi, dan pasar.
posfer).
2. Aspek Topologi, meliputi unsur letak, batas, luas, dan
bentuk (morfologi) wilayah.
B. Konsep Geografi 3. Aspek Nonbiotik, meliputi unsur kondisi tanah, hidrologi
1. Lokasi: letak, berhubungan dengan tempat. (tata air), dan kondisi iklim.
2. Jarak: jarak antara suatu wilayah dengan wilayah 4. Aspek Biotik, meliputi unsur vegetasi (tetumbuhan),
lain. hewan, dan penduduk.
3. Keterjangkauan: kondisi medan, ketersediaan sa- 5. Aspek Sosial, meliputi unsur tradisi, adat-istiadat,
rana transportasi, dan komunikasi suatu wilayah. komunitas, kelompok masyarakat, dan lembaga-
4. Pola: susunan, bentuk, dan persebaran fenomena lembaga sosial.
(alami/sosial budaya). 6. Aspek Budaya, meliputi unsur pendidikan, agama,
5. Morfologi: bentuk lahan. bahasa, dan kesenian.
6. Aglomerasi: persebaran yang cenderung menge- 7. Aspek Politik, meliputi unsur pemerintahan dan
lompok. kepartaian.
7. Nilai kegunaan: nilai guna.
8. Interaksi/interdependensi: hubungan, saling F. Cabang Ilmu Geografi
mempengaruhi, timbal-balik. 1. Meteorologi: mempelajari cuaca.
9. Diferensiasi areal: perbedaan wilayah. 2. Klimatologi: mempelajari iklim.
10. Keterkaitan ruang: keterkaitan persebaran antar- 3. Oseanografi: mempelajari lautan.
fenomena. 4. Hidrologi: mempelajari air permukaan (sungai,
rawa, danau) dan air tanah.
C. Prinsip Geografi 5. Geologi: mempelajari bumi secara keseluruhan
1. Distribusi: persebaran fenomena geografi. (lapisan, struktur).
2. Interelasi: keterkaitan antara manusia dengan 6. Geomorfologi: mempelajari bentuk muka bumi
dan prosesnya.
alam.
7. Botani: mempelajari tumbuh-tumbuhan.
3. Deskripsi: penjelasan fenomena yang ada di bumi.
8. Zoologi: mempelajari hewan.
4. Korologi: kondisi suatu wilayah (perpaduan
distribusi, interelasi, deskripsi). 9. Demografi: mempelajari perkembangan pendu-
duk (persebaran, susunan).
10. Antropologi: mempelajari manusia dan kehidup-
annya (ras, budaya).

BAB 2 BAB 2 PEMBENTUKAN JAGAD RAYA


Pada awalnya terdapat gumpalan kabut yang lama-
A. Terbentuknya Tata Surya lama di bagian tengahnya membentuk gumpalan
gas yang kemudian membentuk matahari dan
1. Teori kabut: Immanuel Kant planet lainnya.

Page 1
2. Teori planetesimal: Thomas Chamberlin
Matahari telah ada pada awalnya, kemudian ada c) Hukum Kepler III: pangkat dua periode sebuah
bintang yang mendekat dan terjadilah penarikan planet mengelilingi matahari, berbanding
massa matahari oleh bintang tersebut. Massa lurus dengan pangkat tiga jarak rata-rata ke
matahari yang terhambur inilah yang nantinya matahari.
membentuk planet.
3. Teori pasang surut: Jeans dan Jefreys C. Tata Surya dan Benda Angkasa
Hampir sama dengan teori planetesimal, bedanya
massa matahari yang tertarik bintang membentuk 1. Galaksi Bimasakti/Milkyway:
tonjolan dan membeku yang nantinya menjadi  Matahari
planet.  Planet dalam, yang terdiri dari: Merkurius,
4. Teori awan debu: Weizsaeker dan Kniper Venus, Bumi
Tata surya berasal dari gumpalan gas dan debu  Planet luar, yang terdiri dari: Mars, Jupiter,
yang membentuk cakram di bagian tengah dan Saturnus, Uranus, Neptunus
tipis di pinggirnya. Bagian tengah membentuk 2. Bintang: benda langit yang mengeluarkan cahaya
matahari (karena menekan sehingga panas dan sendiri.
pijar) sedangkan pinggirnya membentuk planet 3. Komet: bintang berekor.
(karena berputar dengan cepat). 4. Meteor: pecahan planet/bintang yang melayang di
5. Teori nebula: Laplace angkasa.
Tata surya berasal dari gumpalan gas yang
bersuhu tinggi dan berputar sangat cepat yang D. Revolusi dan Rotasi
menyebabkan sebagian darinya terlempar dan  Revolusi adalah periode sebuah planet dalam
mengelilingi matahari. Kala revolusi bumi adalah
satu tahun, tepatnya 365 hari 6 jam 9 menit 10
detik.
Akibat revolusi bumi:
1. perbedaan panjang siang dan malam,
2. pergantian musim,
3. gerak semu tahunan matahari.
membeku membentuk planet.
 Rotasi adalah periode perputaran sebuah planet
B. Pusat Tata Surya pada porosnya. Kala rotasi bumi adalah 24 jam.
1. Teori geosentris: Ptolomeus Akibat rotasi bumi:
Semua benda angkasa termasuk matahari beredar 1. terjadinya siang dan malam,
mengelilingi bumi sebagai pusat tata surya/ 2. peredaran semu benda angkasa,
porosnya. 3. perbedaan waktu,
2. Teori heliosentris: Copernicus 4. pembelokan arah angin.
Matahari merupakan pusat tata surya dan planet-
planet mengelilingi matahari. E. Terbentuknya Bumi
3. Hukum Kepler 1. Teori apungan dan pergeseran benua: semua
a) Hukum Kepler I: semua planet beredar me- benua berasal dari satu daratan yang disebut
ngelilingi matahari dengan lintasan berbentuk pangea yang kemudian terpecah akibat pergeseran
elips dan matahari berada di salah satu titik secara perlahan ke arah ekuator dan barat benua.
apinya. Teori ini dikemukakan oleh Wagener dengan
b) Hukum Kepler II: dalam periode yang sama, argumentasi:
garis hubung antara matahari dengan planet a) Sebagian belahan bumi selatan tertutup es
membentuk bidang-bidang yang sama luas- (bukti: Afrika Selatan, India, dan Selandia
nya. baru).
Utara.
2. Teori kontraksi: bumi mengalami penyusutan dan
pengkerutan karena pendinginan. Dalam kurun
waktu yang lama terbentuk pegunungan dan
lembah. Teori ini dikemukakan oleh Descartes.
b) Kesamaan struktur geologi batuan di Eropa
3. Teori pegunungan dan hubungannya satu sama
Barat dengan Amerika Utara, dan Afrika Barat
lain: bumi terbentuk bukan karena bencana alam.
dengan Afrika bagian selatan timur.
Teori ini dikemukakan oleh Edwar Suess.
c) Greenland semakin mendekat ke Amerika
4. Teori James Dana: pemandangan alam akibat

Page 2
pelapukan dan erosi.

Sedimen glasial: di daerah es, contoh: F. Lapisan Bumi


1. Kerak bumi/litosfer
Sedimen marginal: di pantai. a) Lapisan terluar
b) Terdiri atas batuan: lapisan silisium dan
aluminium (SiAl) dan lapisan silisium dan
magnesium (SiMg)
c) Tebal ± 1.200 km, berat jenis 2,8 gram/cm3
d) Terdiri dari kerak benua dan kerak samudera
2. Mantel/astenosfer
a) Berada di bawah litosfer
b) Tebal ± 1.700 km, berat jenis 5 gram/cm3
c) Berwujud bahan cair dan berpijar
d) Suhu 2.000o C
3. Inti bumi/barisfer
a) Berbahan padat tersusun atas nikel dan besi
(NiFe)
b) Jari-jari 3.470 km
c) Inti dalam: padat, suhu ± 4.500o C, diameter
2.740 km
d) Inti luar: cair, suhu ± 2.200o C, tebal 2.000 km

BAB 3 LITOSFER
Litosfer adalah lapisan terluar kulit bumi (kerak bumi), Contoh: batu breksi (kerikil dengan sudut
memiliki ketebalan ± 1.200 km dan terdiri atas lapisan tajam), konglomerat (kerikil dengan sudut
Silisium dan Aluminium (SiAl) serta Silisium dan Magne- tumpul), pasir.
sium (SiMg). o Sedimen kimiawi: endapan hasil pelarutan
kimiawi. Contoh: gips, batu garam.
A. Batuan Pembentuk Litosfer o Sedimen organik: dipengaruhi unsur or-
1. Batuan beku: terbentuk karena membekunya ganik. Contoh: batu bara, batu gamping.
b) Berdasarkan tenaga pengangkutnya :
magma yang keluar akibat proses pendinginan.
a) Batuan beku dalam (abisis, plutonis): pem- o Sedimen aquatis: diendapkan oleh air.
Contoh: batu pasir, lumpur.
bekuan magma di dalam kulit bumi.
Contoh: batu granit, diorit, gabro. o Sedimen aeolis: diendapkan oleh angin.
Contoh: tanah loss, pasir.
b) Batuan beku korok (hypoabisis): pembekuan
magma di celah-celah/retakan bumi. o Sedimen glasial: tenaga gletser.
Contoh: morena, tanah lim.
Contoh: batu granit porfirit, seinit porfirit.
c) Batuan beku luar (effusif): pembekuan o Sedimen marine: oleh air laut.
Contoh: delta.
magma setelah mencapai permukaan.
c) Berdasarkan tempat diendapkannya :
Contoh: andesit, basalt, riolit, obsidian.
2. Batuan sedimen: terbentuk karena terjadinya o Sedimen teritis: di darat, contoh: tanah
loss, batu tuff, breksi.
pelapukan batuan yang kemudian terendapkan
hingga membentuk batuan. o Sedimen fluvial: di dasar sungai, contoh:
pasir.
a) Berdasarkan proses terjadinya :
o Sedimen marine: di dasar laut, contoh:
o Sedimen klastik/mekanik: diangkut dari batu karang, batu garam.
tempat asal kemudian diendapkan tanpa
mengalami proses kimiawi. o Sedimen palludal/limnis: di rawa/danau,
contoh: gambut, tanah lim.
batu morena.
o
3. Batuan metamorf/malihan: batuan be
Page 3
ku endapan
yang telah berubah sifatnya, pengaruh suhu tinggi,
tekanan, dan waktu.
a) Batuan metamorf kontak: adanya kontak
atau pengaruh suhu tinggi atau dekat dengan manjang.
o Diatrema: magma yang membeku pada
pipa/gang, berbentuk silinder memanjang
dari dapur magma ke mulut kawah.
o Gang (korok): magma yang memotong
lapisan kulit bumi dengan bentuk pipa/
lempeng setelah membeku.
o Apofisa: cabang gang.
magma. Contoh: batu pualam (marmer) dari Bentuk ekstrusi magma
batu kapur. o Erupsi: letusan
b) Batuan metamorf dinamo: adanya tekanan 1) Erupsi eksplosif: keluarnya magma
lapisan di atasnya dalam waktu lama. Contoh: menimbulkan ledakan.
batu sabak dari tanah liat antrasit. 2) Erupsi efusif: magma yang keluar
c) BatuanPelapukan
metamorfmekanik:
pneumatolistis: pengaruh
pengaruh tenaga hanya meleleh.
suhu tinggi, tekanan di sekitarnya dan waktu o Erupsi berdasarkan bentuk lubang
yang lama serta masuknya unsur lain. Contoh: 1) Erupsi linear: terjadi pada lubang
batu permata, intan. yang memanjang.
Pelapukan kimiawi: penghancuran batuan 2) Erupsi sentral: magma keluar melalui
B. Tenaga Pembentuk Muka Bumi lubang yang kecil.
Pelapukan
1. Tenaga endogen: tenagaorganik: disebabkan
yang berasal dari dalam oleh 3) Erupsi areal: membentuk kawah yang
sangat luas.
bumi. Tenaga endogen meliputi:
c) Gempa bumi (seisme): getaran kulit bumi
a) Tektonisme: tenaga yang berasal dari dalam
akibat dari pelepasan energi dari dalam bumi.
bumi baik mendatar maupun vertikal yang
Ablasi: oleh air mengalir Berdasarkan faktor penyebab :
menyebabkan perubahan muka bumi. Tenaga
endogen dibedakan menjadi: 1) Gempa tektonik: akibat tenaga tektonik
o Epirogenesa: pengangkatan dan penu- seperti pergeseran sesar, tumbukan
runan benua yang relatif lambat pada lempeng.
areal yang sangat luas. Epirogenesa 2) Gempa vulkanik: terjadi sebelum, sedang,
positif adalah turunnya permukaan bumi dan sesudah letusan gunung berapi.
seolah-olah permukaan laut menjadi 3) Gempa runtuhan: akibat dislokasi dalam
naik. Epirogenesa negatif adalah naiknya perut bumi.
permukaan bumi seolah-olah permukaan Berdasarkan episentrumnya :
Abrasi: oleh air laut
laut menjadi turun. 1) Gempa linier: berbentuk garis
Eksarasi: oleh es/gletser
o Orogenesa: terbentuknya lipatan, patah- 2) Gempa sentral: berbentuk titik
Deflasi: oleh angin
an, dan rekahan yang relatif cepat pada Berdasarkan letak hiposentrum :
areal yang sempit.
1) Gempa dangkal: kedalaman hiposentrum
b) Vulkanisme: peristiwa naiknya magma dari
< 100 km
perut bumi. Disebut intrusi magma bila
2) Gempa menengah: 100 – 300 km
naiknya magma masih berada di dalam lapisan
3) Gempa dalam: > 300 km
kulit bumi, dan disebut ekstrusi magma bila
naiknya magma sudah mencapai permukaan. Berdasarkan jarak hiposentrum :
Bentuk intrusi magma: 1) Gempa lokal: < 10.000 km
o Batolit: batuan beku terbentuk di dapur 2) Gempa jauh: ± 10.000 km
magma. 3) Gempa sangat jauh: > 10.000 km
o Lakokit: magma menerobos lapisan kulit Berdasarkan letak episentrum :
bumi dan mendesak lapisan atasnya, 1) Gempa laut: di dasar laut
berbentuk cembung dan datar di 2) Gempa darat: di darat
bawahnya.
o Sill: magma masuk di antara dua lapisan
dan membeku membentuk lempeng me-

Cara menentukan letak episentrum :

Page 4
∆ = {(S – P) – 1} 1 megameter
Keterangan :
∆ = jarak episentrum ke stasiun pencatat
S = waktu pencatatan gelombang sekunder
P = waktu pencatatan gelombang primer b) Continental slop: berbatasan dengan
1 megameterVulkano
= 1.000kuat:
km tekanan gas tinggi, dapur
continental shelf, berupa
Sumbat kawah tinggi dataran luas.
2. Tenaga eksogen: tenaga yang berasal dari luar c) Punggung laut/ridge:
Dapur magma dasar
dalamlaut yang kanan-
bumi. Letusan berupa hembusan gas kirinyaTekanan
berupa gas
lauttinggi
dalam.
Lava kental
a) Pelapukan: penghancuran massa batuan yang d) Lubuk/basin laut: dasar
Memancarkan laut
gas yang
pijar dalam. 2000 C
bersuhu
Dapur magma
dipengaruhi dangkal
oleh struktur batuan, iklim, topo- e) Palung/trench: lembah dasar laut.
grafi, Tekanan gas
dan faktor rendah
biologis. f) Gunung laut: gunung yang muncul di
permukaan
Letusanlaut.
paling hebat
o g) Ambang laut: bukit di sangat
dasar laut.
Lava cair(suhu,
eksogen liat sinar matahari, curah Dapur magma dalam
Letusan
hujan) yanghebat
berulang-ulang dalam waktu Tekanan gas sangat tinggi
D. Bentuk Gunung Api
Lava kental
lama.
o 1. Berdasarkan sifat erupsinya
melalui proses kimiawi. a) Gunung api perisai
o o Sangat landai seperti perisai
tumbuhan, hewan, dan manusia. o Lava yang dikeluarkan sangat cair
b) Pengikisan/erosi: terlepasnya materi batuan o Tekanan gas rendah
oleh tenaga pengikis (air, angin, gletser). o Dapur magma dangkal
o o Magma keluar secara efusif/meleleh
1) Erosi percik (splash erosion): karena Contoh: G. Kilanea, G. Mauna Loa, G. Mauna
percikan air (hujan). Kea (Kep. Hawaii)
2) Erosi lembar (sheet erosion): merata b) Gunung api maar
menguras unsur hara dalam tanah. o Letusan hanya sekali
3) Erosi alur (rill erosion): terbentuk alur o Material letusan membentuk tanggul
searah (lereng). di sekitar kepundan sehingga terbentuk
4) Erosi parit (gully erosion): terbentuk danau
parit V atau U yang tidak hilang. o Bersifat eksplosif
o Contoh: Ranu Klakah (lereng G. Lamongan),
o Danau Eifel (Perancis)
o c) Gunung api strato
c) Pengendapan: pelapukan batuan (lihat batuan o Berbentuk kerucut, badannya berlapis
pembentuk litosfer: batuan sedimen) o Letusan dan lelehan silih berganti
o Material hasil erupsi tertimbun di sekitar
kepundan
o Paling banyak di dunia dan Indonesia
2. Berdasarkan tipe letusan
a) Tipe hawaii
o Letusan berupa letupan dan lelehan
C. Bentuk Muka Bumi o Dapur magma dangkal
1. Relief daratan o Tekanan gas rendah dan lava cair
b) Tipe stromboli
a) Gunung
o Letusan berupa letupan dan lelehan
b) Pegunungan
o Tekanan gas sedang
c) Dataran tinggi/plato: tinggi antara 200 – 700 m
o Meletus secara periodik
d) Peneplain: pegunungan yang hampir datar
o Mengeluarkan lava disertai bom dan lapili
e) Dataran rendah: < 200 m Contoh: G. Raung (Jatim), G. Stromboli
f) Bukit dan lembah c) Tipe vulkano
2. Relief dasar laut o Vulkano lemah: tekanan gas sedang, dapur
a) Continental shelf/paparan benua: dataran magma dangkal, letusan mengeluarkan
yang sempit pada dasar laut, kedalaman material padat. Contoh: G. Bromo, G.
± 200 m. Semeru
magma dalam, letusan kuat
d) Tipe merapi
o

Page 5
o
o
o
e) Tipe st. vincent
o
Danau glasial: terbentuk oleh erosi es/ f) Tipe pelle
o
o Zona litoral: daerah pasang-surut.
Danau buatan: bendungan. o Zona neritis: kedalaman 200 m, banyak
o
o Zona batial: 200 – 2000 m.
BAB 4 HIDROSFER Contoh: G. Montagna
Zona Pellem,
abisal: > 2000 (Amerika Tengah)
termasuk lubuk
g) Tipe perret
o
Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di bumi (padat,
o Laut tepi: perbatasan benua dan
o
o
Contoh: G. Krakatau (Th. 1883)

Berdasarkan aliran sungainya:


cair, dan gas). o Pola radial: sentrifugal (meninggalkan
pusat /di daerah gunung, perbukitan),
A. Siklus Hidrologi sentripetal (mendatangi pusat/di daerah
1. Siklus pendek (kecil): air laut menguap → berkon- basin, lembah).
densasi → awan → hujan di laut. o Pola dendririk: di daratan/pantai.
2. Siklus sedang: air laut menguap → berkondensasi o Pola trellis/sirip ikan: di pegunungan
lipatan.
→ awan → hujan di darat.
3. Siklus panjang (besar): air laut menguap → o Pola anular: membentuk lingkaran, di
daerah dome.
sublimasi → kristal-kristal es → hujan salju.
o Pola pinnate: muara lancip.
B. Perairan Darat o Pola rectangular: aliran sungai 90o, di
daerah patahan.
1. Air tanah Berdasarkan tipenya:
Terdapat pada lapisan-lapisan tanah (di dalam
pori-pori atau celah batuan). Dibedakan menjadi: o Sungai anteseden: penerobosan sungai
dan mengalami pengangkatan.
a) Air tanah dangkal (freatik): di atas lapisan
kedap air (impermeabel). o Sungai epigenetik: penerobosan sungai
dan mengalami penurunan.
b) Air tanah dalam (artesis): di antara dua lapisan
kedap air (impermeabel). o Sungai meander: berbelok-belok.
2. Air permukaan Berdasarkan keadaan airnya: sungai musim-
a) Sungai: tempat mengalirnya air di darat an/periodik/ephimeral, sungai permanen.
menuju lautan. Berdasarkan sumber airnya:
sungai hujan, sungai gletser, sungai campuran. b) Danau: cekungan yang digenangi air.
Berdasarkan arah alirannya: o Danau tektonik: terbentuk oleh peristiwa
o tektonik. Contoh: Danau Singkarak, Danau
Sungai konsekuen: searah kemiringan
lereng. Towuti (Sulawesi).
o Sungai subsekuen: tegak lurus dengan o Danau vulkanik: terbentuk oleh letusan
sungai konsekuen. gunung berapi. Contoh: Danau Merdada
o Sungai obsekuen: berlawanan arah (Dieng), Danau Batur (Bali).
dengan sungai konsekuen. o Danau tektovulkanik: terbentuk oleh
o Sungai resekuen: searah dengan tenaga tektonik dan vulkanik. Contoh:
konsekuen. Danau Toba.
o Sungai insekuen: tidak beraturan. o Danau karst: di daerah kapur.

Page 6
gletser.
o
c) Rawa: daerah yang tergenang air (dekat
pantai, sungai besar).
b) Berdasarkan kedalamannya :
C. Perairan Laut
o
 Pantai: daratan yang berbatasan dengan laut. o
 Ombak: gerakan air laut akibat tiupan angin di per- terdapat ikan, cahaya bisa menembus.
o
o
laut dan palung laut.
c) Berdasarkan letaknya :
o
samudera. Contoh : L. Jepang.
mukaan laut. o Laut tengah: di antara dua benua. Contoh
 Arus: gerakan air laut dengan arah teratur dan : L. Tengah, L. Merah.
tetap. o Laut dalam/pedalaman: dikelilingi
1. Jenis laut daratan. Contoh: L. Hitam, L. Mati.
a) Berdasarkan proses terjadinya : 2. Wilayah laut suatu negara
o Laut transgresi: daratan digenangi air laut a) Laut teritorial: 12 mil dari garis pantai.
(laut dangkal). Contoh: L. Jawa, L. Arafuru. b) Laut nusantara: di antara pulau.
o Laut ingresi: penurunan dasar laut (tenaga c) Laut kontinen: kedalaman 200 m.
tektonik). Contoh: L. Karibia, L. Banda, L. d) Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE): 200 mil dari
Sulawesi. pulau terluar.
o Laut regresi: penyempitan laut.

BAB 5PEDOSFER
 Tanah merupakan hasil dari proses pelapukan B. Jenis Tanah
batuan baik secara organik maupun nonorganik. 1. Tanah aluvial: berasal dari endapan lumpur yang
 Tekstur tanah: kasar halus tanah (perbandingan terbawa oleh sungai.
partikel debu, lempung/liat, dan pasir yang
2. Tanah karts/kapur: berasal dari endapan batu
terkandung).
kapur.
 Struktur tanah: ikatan butir-butir tanah. 3. Tanah laterit: banyak mengandung besi dan
 Permeabilitas tanah: kemampuan tanah untuk aluminium.
meloloskan air.
4. Tanah podzolit: mengandung kuarsa.
 Lengas tanah: tingkat kelembapan tanah dalam 5. Tanah humus: berasal dari pembusukan tumbuh-
keadaan kering.
an.
 pH tanah: derajat keasaman tanah. 6. Tanah tuff: berasal dari abu vulkanik.
o Basa: pH lebih dari 7. 7. Tanah gambut: berasal dari sisa-sisa tanaman dan
o Asam: pH kurang dari 7. binatang mati yang bercampur.
o Netral: pH = 7.
 Erosi: pengikisan lapisan tanah. C. Profil Tanah
A. Faktor Pembentuk Tanah 1. Horizon O: lapisan bahan organik.
1. Iklim (sinar matahari dan hujan, perbedaan 2. Horizon A: tanah mengalami pencucian.
3. Horizon B: tanah mengalami penimbunan.
temperatur)
4. Horizon C: lapisan bahan induk.
2. Organisme (cacing, akar tumbuhan)
5. Horizon P: lapisan batuan induk.
3. Bahan induk
4. Topografi/relief
5. Waktu

Page 7
BAB 6ATMOSFER
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti/ Kelembapan relatif/nisbi: perbandingan jum-
lah uap air yang dikandung dengan jumlah
1. Troposfer maksimal uap air yang dapat dikandung pada
o suhu dan tekanan yang sama.
km (kutub) dan 0 – 16 km (katulistiwa). o
o
3. Curah hujan: banyaknya hujan yang jatuh.
menyelubungi
o bumi/planet lain. o
2. Stratosfer o
o Lapisan paling bawah dengan ketinggian 0 – 8 listiwa, uap air naik secara vertikal.
o Terdapat lapisan ozon (O3). o Kelembapan mutlak/absolut: jumlah uap air
3. MesosferTempat terjadinya proses cuaca. hujan
setiapdi 1lereng gunung.
m3 udara (gram/m3).
Semakin ke atas suhu o semakin turun. o Hujan siklonal: pengaruh angin siklon, udara
o naik dan menjadi dingin.
Hujan zenithal/naik ekuator: di daerah khatu-
meteor terbakar. 15 – 50 km.
Pada ketinggian o Hujan muson: pengaruh angin muson barat,
4. Termosfer bulan
Hujan Oktober – April.
orografis: uap air naik di pegunungan,
o Pada ketinggian 85 – 500 km. o
oo Terdapat lapisan ionosfer
Pada ketinggian 50 – 85yang
km. memantulkan dengan massa udara dingin.
gelombang radio.
Suhu mencapai 100 C sehingga meteor- 4. Angin: udara yang bergerak dari daerah bertekanan
5. Eksosfer tinggi → rendah.
o Alat pengukur kecepatan angin: anemometer.
o o Hujan frontal: pertemuan massa udara panas
 Sifat Atmosfer khatulistiwa.
1. Tidak berwarna o
2. Tidak berbau →maksimum subtropik.
3. TidakLapisan
memilikiterluar dengan
rasa dan tidakketinggian > 500 km.
dapat dirasakan o
Didominasi
4. Mudah bergerak gas hidrogen. sekali.
Pembeda
Angin pasat: maksimum Cuaca subtropik →Iklim minimum
o perubahan
Waktu Cukup lama Relatif
tekanan maksimum,(30 berlawanan
– 100 th) singkat
arah jarum
A. Unsur Cuaca dan Iklim Angin anti pasat: khatulistiwa bagian atas
Wilayah jam pada belahan Sangatbumi utara
luas dan searah pada
Sempit
1. Suhu/temperatur: panas dinginnya udara. Sifat belahan bumi selatan.
Sulit berubah Cepat
Angin muson: berganti arah setiap 6berubah
bulan
Alat pengukur suhu disebut termometer. Angin antisiklon: tekanan maksimum dike-
Perkiraanlilingi tekanan minimum, Sulitsearah jarumMudah
jam
Angin siklon: tekanan minimum dikelilingi
a) Langsung pada belahan bumi utara dan berlawanan
o arah pada belahan bumi selatan.
o o Angin lokal: angin darat dan angin laut,
o angin gunung dan angin lembah, angin fohn
b)Pemanasan
Tidak langsung
udara dibedakan atas: o (panas dan kering), contoh angin fohn: angin
o Konduksi: penerusan energi. gending di Probolinggo, angin kumbang di
o Konveksi:
Absorbsi:pemanasan udara
penyerapan secara
radiasi verti-
matahari. Cirebon, angin wambrau di Biak, angin brubu
kal.
Refleksi: pemantulan sinar matahari. di Makasar, angin bahorok di Deli.
o Difusi: penghamburan sinar matahari. 5. Tekanan udara: massa udara.
zontal. o
o barometer.
teratur. o
2. Kelembapan/lengas udara: jumlah uap air yang udaranya.
terkandung dalam pemanasan
Adveksi: udara. udara secara hori- 6. Penyinaran matahari: intensitas sinar matahari
Alat pengukur kelembapan disebut higrometer. yang jatuh
Alat ke bumi. Alat pengukur
pengukur tekananbesarnya
udara disebut
Turbulensi: pemanasan udara yang tidak penyinaran matahari disebut solarimeter.
Semakin tinggi tempat semakin kecil tekanan

 Awan: uap air yang mengalami kondensasi menjadi


titik-titik air.

Page 8
1. Comulus: tebal bergumpal.
2. Cirrus: tipis seperti kapas.
3. Stratus: berlapis dan rata.

B. Klasifikasi Iklim


1. Iklim matahari
Kawasan Australis: Australia, Selandia Baru,
a) Tropis: 0o - 23½o LU/LS. 10 o C, terdingin3 o C.
b) Subtropis: 23½o LU/LS - 40o LU/LS. Flora Sumatera–Kalimantan:
4. Junghuhn: berdasar ketinggian tempat. didominasi
c) Sedang: 40 o
LU/LS - 66½ o
LU/LS.
Kawasan Neotropik: Amerika Selatan, Amerika a) Iklim
Florapanas: suhu 26,3
Jawa–Bali:
o
hutanC –hujan
22o C,tropis,
ketinggian
hutan
d) Dingin: 66½o LU/LS – 90o LU/LS.
< 600 mdpal, tanaman budidaya padi, kelapa,
2. Koppen: berdasar curah hujan dan suhu.
Kawasan Paleartik: Eropa, Asia, Afrika. Contoh: tebu,
Florakaret.
Wallacea (daerah peralihan): hutan
a) Iklim A (iklim hujan tropis): curah hujan
b) Iklim sedang: suhu 22o C – 17,1o C , ketinggian
tahunan lebih besar
Kawasan Ethiopia: selatandari evapotranspirasi.
o Gurun Sahara, 600 – 1.500 mdpal, tanaman budidaya kopi,
Flora Irian Jaya: flora khas Eucaliptus.
kina, padi, teh.
o o o

o < 1.500 – 2.500 mdpal, tanaman budidayasayuran, teh,


o kopi.
b) Iklim B (iklim kering): curah hujan tahunan
d) Iklim dingin: suhu < 11o C, ketinggian > 2.500
lebih kecil dari evapotranspirasi.
mdpal, hampir tidak ada tanaman budidaya.
o
oSuhu bulan terdingin 18 C. C. Perbedaan Cuacasuhu
c) Iklim sejuk: dan17,1
IklimC – 11,1 C, ketinggian
c) Iklim CIklim
(iklimAm: iklim musim.
sedang): suhu bulan terpanas >
d) Iklim DIklim Aw:
(iklim iklimsalju):
hutan sabana.
suhu bulan
Iklim> Af:
terpanas 10 oiklim hutan hujan
C, terdingin 3 o C. tropis.
e) Iklim E (iklim kutub): suhu bulan terpanas
< 10 o C.
Iklim Bs:perbandingan
3. Schmidt-Ferguson: iklim stepa. rata-rata bulan
kering (curah hujan iklim
Iklim Bw: < 60 mm)gurun.dengan bulan basah
(curah hujan > 100 mm).

BAB 7 BIOSFER

Biosfer adalah tempat tinggal organisme, dalam hal ini B. Persebaran Flora dan Fauna Dunia
hewan dan tumbuhan. 1. Flora
A. Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Flora o Gurun, contoh: Gurun Sahara di Afrika, Gurun
Nevada di Amerika Serikat.
dan Fauna
o Padang rumput/grassland, tersebar di
1. Iklim, meliputi: suhu, curah hujan, kelembapan Australia, Amerika Selatan, Afrika.
dan angin. o Tundra/padang lumut, tersebar di Amerika
2. Edafik (tanah). Utara, Siberia, Eropa Utara.
3. Fisiografi/relief/bentang lahan. o Hutan hujan/rainforest, tersebar di Indonesia,
4. Biotik. Malaysia, Amerika Selatan.
o Taiga, tersebar di Erasia, Amerika Utara.
o
sapi, kambing, robin.
o
Madagaskar. Contoh: jerapah, zebra, kuda nil,
badak.
2. Fauna
o
Indonesia bagian timur. Contoh: kanguru,
kasuari, hewan berkantung.
o
Tengah. Contoh: kera, tapir.

Page 9
hutan hujan tropis.
o
mangrove, hutan musim, sabana.
o
campuran, hutan pegunungan, sabana.
C. Persebaran Flora dan Fauna Indonesia Usia muda > usia tua
o
1. Flora 2. Fauna Berbentuk limas/segitiga
o
Kelahiran = kematian
o Kawasan Oriental/Asiatik: India, Sri Lanka, o Fauna Asiatik/oriental/wilayah barat: memi-
Usia muda = usia tua
Indocina, Indonesia. Contoh: gajah, harimau, liki kesamaan dengan fauna Asiatik.
Berbentuk segiempat
orang utan. Contoh: harimau, gajah, badak.
o Kawasan Neartik: Amerika Utara. Contoh: Fauna Wallacea/peralihan/wilayah tengah:
Kelahiran < kematian
campuran Asiatik dan Australis, terdapat
Usia muda < usia tua
fauna endemik.
Berbentuk seperti nisan
Contoh: komodo, anoa, babi rusa, maleo.
o Fauna Australian/wilayah timur: memiliki
kesamaan dengan fauna Australis.
Contoh: cenderawasih, kasuari, binatang
berkantung.
kelelawar, tupai, tikus berkantung. o
BAB 8 ANTROPOSFER
Antroposfer mempelajari tentang kondisi demografis b) Angka kelahiran menurut umur (ASFR): jumlah
suatu wilayah yang meliputi jumlah penduduk, ke- kelahiran wanita umur tertentu (Bx) tiap 1.000
padatan penduduk, pertumbuhan penduduk, dan lain- wanita pada kelompok umur tertentu (Px) per
lain. tahun

A. Data Kependudukan


1. Sensus: pencacahan jumlah penduduk dalam
kurun waktu 10 tahun.
2. Kematian (mortalitas)
o
di wilayah sensus/senyatanya. a) Angka kematian kasar (CDR): jumlah kematian
o (D) tiap 1.000 penduduk (P) per tahun.
tinggal di daerah sensus.
2. Survei: menggunakan sampel yang dianggap
sudah mewakili keseluruhan. Biasanya untuk b) Angka kematian menurut umur (ASDR): jumlah
kepentingan tertentu dan mencakup wilayah yang kematian penduduk umur tertentu (Dx) tiap
sempit. 1.000 penduduk umur tertentu (Px) per tahun.
de facto:
3. Registrasi: pada waktu
kumpulan sensus seseorang
data kelahiran, kematian,berada
migrasi, dan lain-lain.
de jure: seseorang yang benar-benar berdiam/
B. Dinamika Penduduk c) Angka kematian bayi (IMR): jumlah kematian
1. Kelahiran (fertilitas) bayi (D0) tiap 1.000 kelahiran (B) per tahun.
a) Angka kelahiran kasar (CBR): jumlah kelahiran
(B) tiap 1.000 penduduk (P) per tahun.
3. Migrasi: transmigrasi, urbanisasi, emigrasi, imigrasi.
2. Pertumbuhan penduduk total (Pt): selisih jumlah
kelahiran (L) dengan kematian (M), dan selisih
jumlah penduduk masuk/imigrasi (I) dengan
penduduk keluar/emigrasi (E).
C. Pertumbuhan Penduduk Pt = (L – M) + (I – E)
1. Pertumbuhan penduduk alami (Pa): selisih
kelahiran (L) dengan kematian (M). D. Komposisi Penduduk
Pa = L – M

Page 10
o
o
c) Piramida penduduk tua
o
o
o
o
o
b) Piramida penduduk stasioner E. Kepadatan Penduduk
o
1. Kepadatan penduduk kasar
1. Menurut umur dan jenis kelamin. jumlah penduduk

o luas lahan
penduduk (0 - 14 th) penduduk ( 64 th)
DR  100%
penduduk (15 - 64 th)
2. Kepadatan penduduk fisiografis
o jumlah penduduk
penduduk laki - laki 
SR  100% luas lahan pertanian
penduduk perempuan 3. Kepadatan penduduk agraris
2. Piramida penduduk  jumlah petani
a) Piramida
Bebanpenduduk muda (DR) luas lahan pertanian
ketergantungan
o Kelahiran > kematian

BAB 9 Sex ratio/rasio jenis kelamin (SR)


INDUSTRI
Industri adalah suatu proses produksi yang mengolah 3. Berdasarkan proses produksi
barang mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi. a) Industri hulu: barang mentah → barang ½ jadi.
b) Industri hilir: barang ½ jadi → barang jadi.
A. Klasifikasi Industri
1. Berdasarkan modal dan tenaga kerja
B. Orientasi Industri
a) Industri rumah tangga: modal kecil, tenaga 1. Berorientasi pada bahan baku: bahan baku mudah
kerja dari keluarga atau < 4 orang. rusak, berat, dan biaya angkut mahal.
b) Industri kecil: modal > industri rumah tangga, 2. Berorientasi pada tenaga kerja: upah, ketersedia-
tenaga kerja 5 – 9 orang. an, kualitas, usia produktif, fasilitas, dan undang-
c) Industri sedang: modal > industri kecil, tenaga undang.
kerja 20 – 99 orang. 3. Berorientasi pada pasar: hasil produksi lebih be-
d) Industri besar: modal besar, tenaga kerja > rat/besar dari bahan baku, bahan baku yang digu-
100 orang, teknologi modern. nakan mahal dan awet.
2. Berdasarkan bahan baku
a) Industri ekstraktif: bahan baku langsung dari C. Faktor Penentu Lokasi Industri
alam. 1. Ketersediaan bahan baku
b) Industri non ekstraktif: bahan baku tidak 2. Jarak dengan konsumen dan biaya angkut
didapat langsung dari alam/perantara/industri 3. Modal dan tenaga kerja
lain. 4. Sarana transportasi
c) Industri fasilitatif: penjual jasa. 5. Kondisi ekonomi dan teknologi
batu bara, minyak bumi, timah.
3. WPPI Jawa dan Bali: pasar yang baik, tenaga kerja
terampil, sumber energi, pertanian maju.
4. WPPI Kalimantan bag. timur: potensi gas dan batu
bara.
6. Kemiringan lereng
5. WPPI Sulawesi: potensi pertanian, perikanan,
7. Iklim dan ketersediaan air
nikel, aspal, kapur, kayu.
8. Peraturan pemerintah
6. WPPI Kalimantan Barat dan Batam: potensi hasil
D. Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI) laut, gas alam, letak strategis.
7. WPPI Indonesia Timur bag. selatan: potensi SDA,
1. WPPI Sumatera bag. utara: potensi sumber alam. budaya.
2. WPPI Sumatera bag. selatan: potensi ekonomi 8. WPPI Indonesia Timur bag. utara: potensi hutan,

Page 11
mineral dan hasil laut.

E. Kawasan Berikat dan Relokasi Industri


Kawasan berikat (bounded zone) adalah kawasan Relokasi industri adalah pemindahan industri dari
dengan batas tertentu dalam wilayah pabean yang di negara maju ke negara berkembang yang sifatnya
dalamnya diberlakukan peraturan khusus di bidang saling menguntungkan.
pabean yaitu tanpa terlebih dahulu dikenakan bea  Manfaat Relokasi
cukai atau pungutan negara lainnya sampai barang 1. Bagi negara maju
tersebut dikeluarkan untuk ekspor, impor maupun re- a) Lebih dekat dengan bahan baku dan
ekspor. konsumen/pemasaran
b) Upah yang rendah
c) Mengurangi polusi (tanah, air, udara)
BAB 10 PENGETAHUAN PETA 2. Bagi negara berkembang
a) Kesempatan kerja
b) Alih teknologi
Peta adalah gambaran konvensional permukaan bumi
c) Berkembangnya industri penunjang dan
pada bidang datar yang diperkecil dengan skala
industri penyedia bahan baku.
tertentu. Konvensional adalah kesepakatan bersama
 Dampak Industri
terhadap simbol dalam peta.
1. Dampak positif
A. Fungsi Peta a) Berkembangnya kawasan tempat industri
berdiri
1. Menunjukkan lokasi suatu tempat. b) Membuka lapangan kerja
2. Menyimpan informasi. c) Kehidupan ekonomi meningkat
3. Menggambarkan bentuk permukaan bumi. d) Pembangunan sarana dan prasarana
e) Meningkatkan devisa negara
2. Dampak negatif
a) Penyempitan lahan pertanian
b) Polusi akibat limbah industri
c) Migrasi besar-besaran

b) Peta tematik: menggambarkan wilayah ter-


tentu untuk tujuan tertentu. Contohnya: peta
persebaran tambang, peta kepadatan pen-
duduk, peta kawasan rawan bencana, dll.
2. Berdasarkan skalanya
a) Peta skala kadaster: skala 1:100 – 1:5.000
b) Peta skala besar: skala 1:5.000 – 1:250.000
c) Peta skala sedang: skala 1:250.000 – 1:500.000
d) Peta skala kecil: skala 1:500.000 – 1:1.000.000
e) Peta skala geografis: skala < 1:1.000.000
B. Jenis Peta
C. Komponen/Unsur Peta
1. Berdasarkan isinya
a) Peta umum/ikhtisar: kenampakan bumi 1. Judul: menunjukkan isi/gambar peta.
secara umum. Meliputi: peta topografi, peta 2. Garis tepi
korografi dan peta dunia.

Page 12
3. Garis astronomis: menunjukkan letak suatu
wilayah pada peta (letak lintang dan bujur).
4. Skala
5. Simbol (simbol titik, garis, dot/wilayah)
6. Orientasi: penunjuk arah. P1 = penyebut skala yang diketahui
7. Letering P2 = penyebut skala yang dicari
8. Legenda: berisi keterangan simbol peta. d1 = jarak pada peta yang sudah diketahui skalanya
9. Inset d2 = jarak pada peta yang akan dicari skalanya
10. Sumber dan tahun pembuatan b) Menghitung jarak antarkontur
1
D. Skala Peta C12.000 x penyebut skala
c) Membandingkan jarak titik di peta dan di lapangan/
sebenarnya

E. Proyeksi Peta
jarak/luas pada peta
Skala Pemindahan dari bentuk bola pada bidang datar.
jarak/luas sebenarnya
1. Berdasarkan bidang proyeksinya
a) Proyeksi azimuthal/zenithal: pada bidang
1. Skala numerik/angka datar.
Contoh: 1 : 5.000, 1 : 200.000 b) Proyeksi kerucut: proyeksi berbentuk kerucut.
2. Skala batang/garis c) Proyeksi tabung/silinder: proyeksinya berupa
Contoh: biaya tidak terlalu mahal, bidang silinder.
0 1 resolusi
2 3 spasial4 cm dan integritas geometris 2. Berdasarkan sifat asli yang dipertahankan
a) Proyeksi equivalent: mempertahankan luas.
0 5 10 15 20 km
sederhana. b) Proyeksi konform: mempertahankan sudut-
3. Skala verbal sudut.
Contoh: 1 inchi = 2 mil, artinya 1 inchi jarak di peta c) Proyeksi equidistance: mempertahankan
mewakili 2 mil jarak sebenarnya. jarak.
3. Berdasarkan kedudukan sumbu simetri
Cara menentukan skala pada peta yang belum a) Proyeksi normal: sumbu simetri berimpit de-
diketahui skalanya ngan sumbu bumi.
a) Membandingkan dua peta b) Proyeksi miring/oblique: sumbu simetri me-
nyudut terhadap sumbu bumi.
c) Proyeksi transversal: sumbu simetri tegak
lurus sumbu bumi/pada bidang equator.

BAB 11 PENGINDERAAN JAUH


Keuntungannya:
Penginderaan jauh adalah ilmu atau seni untuk o
memperoleh informasi mengenai objek, wilayah, dan o
gejala di muka bumi dengan cara menganalisa data baik,
yang diperoleh tanpa kontak langsung dengan objek. o
b) Sensor elektronik: alat perekam dan penerima
A. Komponen Penginderaan Jauh data berupa pita magnetik, menggunakan
tenaga elektronik dalam bentuk sinyal elektrik
1. Sumber tenaga: sinar matahari dan buatan. ,
2. Atmosfer: medium yang menyerap, menghambur- hasilnya berupa citra.
kan, memantulkan energi matahari dari obyek 4. Citra: gambar rekaman suatu objek.
kepada sensor. Pembeda Citra Foto Citra Nonfot
3. Sensor: alat pengindera/perekam objek. o
a) Sensor fotografik: menggunakan kamera, Sensor Kamera Bukan kamera
hasil-nya berupa foto udara dan foto satelit.

Page 13
1. Satelit cuaca: NOAA (USA), Tiros-N (USA), GPS,
b) Tekstur: frekuensi perubahan rona, dinyatakan Meteor (Rusia)
halus, sedang, dan kasar 2. Satelit pengindera planet: Viking (USA), Venera
c) Bentuk (Rusia), Luna (Rusia)
d) Ukuran: panjang, luas, tinggi, volume 3. Satelit sumber daya bumi/daratan: LANDSAT
e) Pola: susunan (USA), SPOT (Perancis), Soyuz (Rusia)
f) Bayangan 4. Satelit penginderaan lautan: SEASAT (USA), MOS
g) Situs: lokasi objek terhadap lingkungan/objek (Jepang)
lain.
h) Asosiasi: hubungan objek terhadap objek lain D. Sistem Penginderaan Jauh
3. Ciri temporal: umur dan waktu perekaman 5 Realtime
1
C. Satelit Penginderaan Jauh
Detektor Film Pita magnetik 2 6
Fotografi dan Elektronik dan 4a
Perekaman
3
Spektrum tampak, 7
Spektrum Spektrum tampak
gelombang mikro
4b 4c 4d

B. Unsur Interpretasi Citra Keterangan:


1. Ciri spektral 1. Sumber tenaga (radiasi matahari)
a) Rona: tingkat kecerahan objek. 2. Atmosfer sebagai media (meneruskan radiasi)
3. Objek yang diindera
b) Warna: wujud yang tampak oleh mata.
4a. Radiasi yang dipantulkan
2. Ciri spasial 4b. Radiasi yang dihamburkan
a) Skala: mempengaruhi kedetailan gambar 4c. Radiasi yang diserap
yang diliputi: 4d. Radiasi yang ditransmisikan
5. Sensor/alat pengindera
6. Data hasil penginderaan
d = jarak di foto 7. User/pengguna
D = jarak sebenarnya
f = panjang fokus kamera
H = tinggi pesawat

serentak parsial

BAB 12 SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)


SIG adalah pengolahan data geografi yang didasarkan B. Tahapan dan Manfaat SIG
pada kerja komputer, meliputi: mengumpulkan, menga-
tur dan mengelola, menyimpan dan menyajikan data.  Tahapan SIG
INPUT PROSES OUTPUT
A. Komponen SIG
1. Data  Manfaat SIG
1. Inventarisasi SDA
a) Data spasial: identifikasi lokasi dengan kenam-
2. Perencanaan tata ruang dan pengembangan
pakan titik, garis, area/poligon.
wilayah
b) Data atribut: penjelas/aspek kualitatif.
3. Pemantauan gejala alam
2. Perangkat keras/hardware:
a) Input: digitizer, keyboard, scanner, optical
drive.
b) Alat pemrosesan: CPU, disk drive, tape drive.
c) Alat penyimpanan: storage, hard disk,
removable disk, disket, flash disk.

Page 14
d) VDU (Visual Display Unit): monitor.
e) Output: plotter, printer.
3. Perangkat lunak/software
Program SIG seperti Arc View, Arc GIS, ENVI, ER
Mapper, Map Info, Autocad Map, dll.
4. Intelegensi manusia/brainware (manajemen)
User/manusia

BAB 13 POLA KERUANGAN DESA DAN KOTA


A. Desa 1. Potensi fisik: manusia, hewan dan tumbuhan,
Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh air, dan iklim.
2. Potensi nonfisik: masyarakat desa, lembaga
sejumlah penduduk yang merupakan suatu kesatuan
masyarakat, dan perangkat desa.
dengan memiliki pemerintahan sendiri untuk men-
ciptakan suatu peraturan/tata kehidupan yang di-  Hinterland
kepalai oleh kepala desa. Fungsi desa sebagai penyokong atau penyuplai
 Ciri Desa kebutuhan penduduk kota. Meliputi: sumber
1. Sistem perekonomian bersifat agraris. bahan pangan, tenaga kerja, pusat industri kecil
2. Masih bergantung pada alam. dan rumah tangga, serta daerah tujuan wisata.
3. Hubungan kekerabatan antar masyarakat terja-  Faktor yang mempengaruhi pola persebaran desa
lin kuat, contoh: budaya gotong royong. 1. Lokasi desa
4. Minim sarana prasarana sehingga pemba- 2. Iklim
ngunan berjalan lambat. 3. Kesuburan tanah
5. Norma-norma dalam masyarakat masih ber- 4. Tata air
laku dan dianut (adat, agama). 5. Keadaan ekonomi
 Potensi Desa 6. Keadaan budaya
Potensi desa adalah kemampuan suatu desa dalam
pemenuhan kebutuhan warganya.

 Pola Permukiman Desa B. Kota


1. Memanjang: sepanjang sungai, jalan, pantai, Kota adalah pusat permukiman dan kegiatan pen-
rel kereta api.
duduk yang mempunyai batas administrasi yang diatur
2. Memusat/mengelompok: pada daerah subur,
dalam perundang-undangan serta permukiman yang
sumber air, fasilitas umum.
telah memperlihatkan watak dan kehidupan perkotaan
3. Menyebar: di daerah karst/pegunungan.
(menurut PP nomor 2 tahun 1987).
 Klasifikasi Desa
 Ciri Kota
1. Berdasarkan potensi desa
1. Sistem perekonomian bersifat nonagraris.
a) Berpotensi rendah: topografi berbukit, air
2. Kehidupan masyarakatnya heterogen dan
sulit diperoleh, pertanian dengan sistem
individualis.
tadah hujan, lahan tidak subur.
3. Norma dan adat istiadat mulai pudar.
b) Berpotensi sedang: topografi tidak rata,
4. Pola pikir masyarakat realistis dan rasionalis.
pertanian dengan sistem irigasi semitek-
5. Sarana prasarana tersedia dan lengkap (pasar,
nis, lahan kurang subur.
per-tokoan, sarana olah raga, tempat parkir
c) Berpotensi tinggi: topografi datar, perta-
khusus, dll).
nian dengan sistem irigasi teknis, lahan
produktif.  Klasifikasi Kota
2. Berdasarkan tingkat perkembangan 1. Berdasarkan jumlah penduduk
a) Desa swadaya a. Kota kecamatan: 3.000 – 20.000
o o o
o o
o
Page 15
o Lokasi terpencil dengan sedikit jumlah b. Kota kecil: 20.000 – 200.000
penduduk/jarang c. Kota sedang: 200.000 – 500.000
Tergantung pada alam d. Kota besar: 500.000 – 1.000.000
Topografi kasar sehingga produktivitas e. Kota metropolitan: 1.000.000 – 5.000.000
rendah (pertanian) f. Kota megapolitan: > 5.000.000
Tingkat pendidikan penduduk rendah 2. Berdasarkan tingkat perkembangan
Terbatasnya sarana dan prasarana a) Tahap eopolis: desa yang sudah mulai
Adat istiadat masih kental teratur dan mengarah ke kota
Lembaga pemerintahan sederhana b) Tahap polis: kota bercirikan agraris
3
b) Desa swakarya c) Tahap metropolis: perpindahan ke arah
4
o Tingkat5 perekonomian agak maju dan industri
beragam d) Tahap megapolis: gabungan beberapa me-
o Tingkat pendidikan mayoritas tamat tropolis
SD e) Tahap tiranopolis: adanya kejahatan dan
o kekacauan
o f) Tahap nekropolis: kota mati
o  Fungsi Kota
atur/berkembang
1. Pusat kegiatan penduduk
c) Desa swasembada 2. Pusat pemasaran dan kegiatan ekonomi
o 3. Pusat pelayanan sosial, politik, dan budaya
o 4. Pusat pendorong perkembangan daerah dan
o nasional
tinggi 5. Pusat penyediaan fasilitas penunjang per-
o tumbuhannya dan daerah belakangnya
prasarana yang memadai
 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kota
o
1. Faktor alamiah
o Lokasi, fisiografi, dan kekayaan alam.
ngan baik
2. Faktor sosial
Penduduk dan kebijaksanaan pemerintah.

 Perkembangan Kota  Zona Interaksi Desa-Kota (Bintarto)


1. Teori konsentris (Ernest W. Burgess) 1
2
1 Keterangan: 3
2 masuknya
1) Zona pusat kegiatan 4
Mulai teknologi 5
2) Zona transisi 6
Adat istiadat mulai
3) Zona pudar/longgar
permukiman kelas
Lembaga pemerintahan
proletar mulai ter-
4) Zona permukiman kelas
menengah
5) Zona penglaju
Tingkat perekonomian telah maju
Mata pencaharian penduduk heterogen Keterangan:
2. Teori sektoral (Homer Hoyt)
Tingkat pendidikan dasar 9 tahun cukup Pusat daerah kegiata
Pusat daerah kegiatan
Penggunaan teknologi dan sarana n
Perumahan kaum
buruh Perumahan kaum
Modernisasi, muncul home industri buruh
Perdagangan besar
Lembaga pemerintahan
dan industriberjalan
kecil de- Perumahan kaum
menengah
Perumahan kaum elite
Perumahan kaum
Perumahan kaum elite
menengah Perdagangan besar
dan industri kecil
3. Teori inti berganda (Harris dan Ullman) Industri ringan
di suburban

Page 16
Industri besar 1) City: pusat kota
2) Suburban/subdaerah perkotaan: berdekatan
dengan pusat kota, tempat tinggal penglaju
C. Interaksi Desa-Kota
(commuter).
Interaksi desa-kota adalah suatu hubungan timbal 3) Suburban fringe/jalur tepi: peralihan desa ke
kota, dilingkari subdaerah perkotaan.
Meningkatnya
4) Urban fringe/jalur kriminalitas
tepi daerah perkotaan
paling luar:Berkembangnya kawasan
batas wilayah terluar kota,kumuh
sifat-
sifat miripPengangguran bertambah
dengan kota kecuali city.
5) Rural urbanKepadatan
fringe/jalurpenduduk tinggi
batas desa-kota:
Kemacetan
wilayah antara lalu-lintas
desa-kota, pola penggunaan
lahan campuran pertanian dan nonpertanian.
6) Rural: daerah perdesaan.
 Pengaruh Interaksi Desa-Kota
1. Pengaruh positif
a) Wilayah perdesaan semakin terbuka
b) Masuknya teknologi ke desa
c) Mulai berkembangnya lembaga pendi-
dikan di desa
d) Tingkat pengetahuan penduduk mening-
kat
2. Pengaruh negatif
a) Arus urbanisasi tidak bisa dibendung
b) Muncul kawasan kumuh
c) Menyempitnya areal pertanian di desa
karena adanya investasi penduduk kota
d) Dominasi kebudayaan kota di desa
balik yang saling berpengaruh antara desa dengan kota D. Urbanisasi
yang dapat menghasilkan kenampakan, masalah, dan
Urbanisasi adalah perpindahan dari desa ke kota.
fenomena baru.
 Faktor Penyebab Interaksi  Faktor Penyebab
1. Adanya wilayah yang saling melengkapi 1. Faktor penarik (pull factor): dari kota
2. Adanya kesempatan untuk berinteraksi a) Kesempatan kerja
3. Adanya kemudahan untuk berpindah b) Upah lebih besar
c) Fasilitas lebih lengkap
d) Pusat pemerintahan
e) Pemasaran hasil produksi

2. Faktor pendorong (push factor): dari desa b) Negatif


a) Sempitnya lahan pertanian o
b) Penghasilan rendah o
c) Minim fasilitas o
d) Keinginan untuk hidup lebih layak o
e) Alasan pendidikan o
f) Tekanan adat istiadat 2. Untuk desa
 Dampak Urbanisasi a) Tenaga kerja untuk pertanian berkurang
b) Desa sulit berkembang
1. Untuk kota
c) Produktivitas pertanian menurun
a) Positif: berkembangnya kota dan tersedia-
nya tenaga kerja
A. Negara Maju
 Ciri Negara Maju
BAB 14 GEOGRAFI KAWASAN

Page 17
C. Asia
1. Asia Barat
1. Pendapatan per kapita tinggi o Dikenal dengan Timur Tengah/Asia Barat Daya
2. Pertumbuhan ekonomi stabil o Pusatnya: daratan antara Laut Mediterania
3. Inflasi rendah dan Teluk Persia, wilayah dari Anatolia, Jazirah
4. Pertumbuhan penduduk rendah Arab, dan Semenanjung Sinai
5. Kebebasan berpolitik o Ras kaukasoid
6. Pendidikan penduduk tinggi o Bahasa utama: bahasa Persia, bahasa Arab,
7. Tingkat kesehatan dan gizi penduduk tinggi bahasa Ibrani, bahasa Assyria, bahasa Kurdi,
 Strategi Pembangunan Negara Maju dan bahasa
Berada Turki gurun Sahara, di timur Afrika
di selatan
o Iklim gurun
1. Menganut sistem ekonomi terbuka
2. Menjalin kerja sama dengan negara lain o Terdiri
Terdiridari:
dari: Angola, Kamerun, Republik Afrika
a) Negara pulau Siprus di L. Tengah
dengan prinsip laba
b) Levant/Timur Dekat: Suriah, Yordania,
3. Membuka peluang investasi asing
Lebanon dan Irak
4. Persaingan dalam peningkatan mutu produk
c) Jazirah Arab: Arab Saudi, Uni Emirat Arab,
Contoh negara maju: negara-negara di
Bahrain, Qatar, Oman, Yaman, dan Kuwait
kawasan Eropa, Jepang,
b) Kepulauan China, Singapura,
Asia Tenggara: Malaysia, Fili- Ras kulit putih
d) Daerah Kaukasus: Azerbaijan dan Armenia
Amerika Serikat, Rusia.
pina, Singapura, Indonesia, Brunei, dan Bahasa Afro-Asia
e) Hamparan Iran: Iran dan bagian negara-
Timor-Leste Disebut
negarasebagai
lain negara-negara Maghreb
B. Negara Berkembang Terdiri dari: Aljazair, Libya, Maroko, Mauritania,
4. Asia Tengah 2. Asia Selatan
 Ciri Negara Berkembang
Kawasan yang terkurung daratan di Benua o
1. Pendapatan
Asia per kapita rendah
a) Utara: Asia Tengah, Peg. Himalaya
2. Pertumbuhan
Bekas negaraekonomi
Republikrendah dengan perta-
Uni Soviet b) Timur: Asia Timur, Peg. Himalaya
nian sebagai kegiatan perekonomian utamaTurkic, o Luasc)10.600.000
Dihuni orang normadik: Xiongnu (Hun), Barat: Asiakm²
Barat
3. Kurangnya modal dan teknologi
Yuezhi (Tocharian atau Kushan), warga Iran, Batasd)wilayah
Selatan: Samudera Hindia, L. Arab, Teluk
4. Pertumbuhan dan kepadatan penduduk tinggi
Benggala
5. Pendidikan penduduk rendah dengan ba-
nyaknya jumlah pengangguran o
6. Pemanfaatan SDA tidak optimal karena pe- o
a) Negara-negara Samudera Hindia: Srilanka
nguasaan teknologi yang rendah
dan Maladewa
b) Negara-negara Himalaya: India, Pakistan,
Nepal, Bhutan, dan Bangladesh

3. Asia Tenggara 3. Afrika Timur


o Mencakup Semenanjung Malaka, Indochina o Terdiri dari: Burundi, Djibouti, Eritrea, Ethiopia,
dan kepulauan-kepulauan di S. Hindia dan S. Kenya, Mozambik, Rwanda, Somalia, Sudan,
Pasifik Tanzania, dan Uganda
o Batas wilayah 4. Afrika Tengah
Batas wilayah
a) Utara: China
b) Timur: Samudera Pasifik o
Barat, dan di barat Great Valley Rift
c) Barat: Teluk Benggala
d) Selatan: Samudera Hindia o
Tengah, Chad, Republik Demokratik Kongo,
o Ras melayu Guinea Khatulistiwa, Gabon, Republik Kongo,
o Terdiri dari: RasZambia
dan dravida
a) Daratan Asia Tenggara: Myanmar,
Thailand, Laos, Kamboja dan Vietnam 5. Afrika Utara dari:
Terdiri

o
o
o
o
Mesir dan Tunisia
o
E. Eropa
Page 18
o
o
o
kaum Indo-Eropa, Mongol a) Utara: Samudera Arktik
o Terdiri dari: Uzbekistan, Tajikistan, Turkimenis- b) Timur: Peg. Ural, Laut Kaspia
tan, Kirgiztan, dan Kazakstan c) Barat: Samudera Atlantik
5. Asia Timur d) Selatan: Laut Tengah
o Ras mongoloid 1. Eropa Barat
Pulau Man, Norwegia dan Swedia o
o Terdiri dari: o
a) Kepulauan Samudera Pasifik, Taiwan, dan stein, Jerman, Luksemburg, Monako, Belanda,
Jepang dan Swiss
b) Korea Utara dan Korea Selatan di 2. Eropa Selatan
Semenan-jung Korea
c) China, Hongkong, Mongolia o
o
D. Afrika o
sempit, hutan pinus, pohon zaitun, dan habitat
o tradisional
o o
1. Afrika Barat Portugal, San Marino, Spanyol, Vatikan, dan
Yunani
o
a) Utara: Gurun Sahara 3. Eropa Tengah
b) Timur: G. Kamerun, Danau Chad o Terdiri dari: Estonia, Lithuania, Belarus,
c) Barat: Samudera Atlantik Ukraina, Moldova, dan Latvia
d) Selatan: Samudera Atlantik 4. Eropa Timur
o o
Ghana, Guinea, Guinea Bissau, Liberia, Mali, Kaukasus serta perbatasan Rusia barat
Mauritania, Niger, Nigeria, Pantai Gading,
Senegal, Sierra Leone, dan Togo o
2. Afrika Bagian Selatan o
Bulgaria, Kroasia, Macedonia, Rumania, Serbia
o dan Montenegro, Hongaria, Ceko, Yugoslavia,
Malawi, Namibia, Swaziland, dan Zimbabwe dan Polandia
Terdiri dari: Austria, Belgia, Perancis, Liechten-

5. Eropa Utara kemarau


Disebut(April – Oktober,
juga Eropa pengaruh muson
Mediterania
Terdiri dari: Britania Raya, Denmark, Kepulauan timur)
Iklim mediterania
Faroe, Finlandia, Republik Irlandia, Islandia, Akibat letak
Bentang bujur,
alam Indonesia
berupa bukitdibagi menjadi
kering, dataran
tiga wilayah waktu yaitu: WIB, WITA, dan WIT
Luas 30.224.050 km²  Letak geologis
F. Amerika
Garis pantai 32.000 km Terdiri dari: Andorra, Gibraltar, Italia, lapisan
Malta,
Indonesia berada di antara dua deretan
1. Amerika Selatan pegunungan muda, yaitu:
Luas
Batas17.821.601
wilayah km
2 1. Sirkum Mediterania: L. Tengah – Peg. Atlas
Berada di antara S.Pasifik dan S. Atlantik yang (Afrika Utara) – Pirenia – Apenina – Alpina
tersambung dengan Amerika Utara melalui – Karpatia – Anatolia (Turki) – Kaukasus –
Tanah Genting Panama Himalaya – Arakan Yoma (Birma) – Busur
o Bagian barat terdiri dari barisan Peg. Andes dalam dan busur pegunungan di Indonesia
dari utaradari:
Terdiri hingga ke selatan
Benin, Burkina Faso, Gambia, 2. Sirkum Pasifik: Peg. Andes (Amerika
Terletak di antara
Selatan) – Rockypegunungan Ural dan
Mountain (Amerika
o Bagian timur merupakan dataran rendah,
merupakan basin sungai Amazon, dengan Utara) – Kep.Aleut – Semenanjung
hutan tropis yang lebat Bekas pecahan
Kamsyatka Uni Soviet
– Kep. Jepang – Taiwan –
Terdiri
Filipinadari: Albania,
– Sangair Talaud –Bosnia-Herzegovina,
Sulawesi Utara
o Terdiri dari: Argentina, Brasil, Bolivia, Chili, Eku-
ador, Guyana,
Terdiri Guyana
dari: Afrika Perancis,
Selatan, Kolombia,Lesotho,
Botswana, – Halmahera – Irian – Selandia Baru – Peg.
Paraguay, Peru, Suriname, Uruguay, dan 2. Amerika Tengah
Venezuela
Luas 540.000 km²

Page 19
Merupakan sebuah tanah genting besar Laut (Pasifik Selatan)
Diapit oleh Samudera Pasifik dan Laut Karibia Selain itu, Indonesia diapit tiga lempeng yaitu:
di sisi barat dan timur Lempeng Asia – Australia, Lempeng Eurasia
Terdiri dari: Belize, El Salvador, Guatemala, dan lempeng Pasifik
Honduras, Kosta Rika, Nikaragua, dan Panama Akibat letak geologis: Indonesia memiliki
3. Amerika Utara gunung api, kaya bahan tambang, lapisan
tanah yang labil
Luas : 24.500.000 km²
Batas wilayah  Letak geografis
a) Utara: Laut Arktik Indonesia berada di antara dua benua (Asia
b) Timur: Samudera Atlantik dan Australia) dan di antara dua samudera
c) Barat: Samudera Pasifik (Samudera Hindia dan Samudera Pasifik)
d) Selatan: Laut Karibia Akibat letak geografis
1. Jalur perdagangan yang strategis (posisi
silang)
2. Kemungkinan ancaman kemanan dari luar
o Terdiri dari: Amerika Serikat, Kanada, dan
Meksiko

Page 20
Page 21

Anda mungkin juga menyukai