Anda di halaman 1dari 29

RINGKASAN MATERI MATA PELAJARAN GEOGRAFI

UNTUK PERSIAPAN UN

HAKIKAT GEOGRAFI
A. Aspek Geografi
1. Aspek Fisik (topologi/ susunan ruang muka bumi, Biotik, Abiotik)
2. Aspek Non Fisik (Sosial, budaya, politik, ekonomi dll)
B. Prinsip Geografi
1. Prinsip Penyebaran / distribusi : tempat kejadian dalam ruang di muka bumi.
2. Prinsip Interrelasi : Hubungan antarfenomena.
3. Prinsip Deskripsi : pemaparan lebih lengkap tentang fenomena dengan bantuan peta, foto udara, grafik, dan diagram.
4. Prinsip Korologi / keruangan : perpaduan (komprehensip) (prinsip penyebaran, interrelasi, dan deskripsi), sehingga
menunjukkan kekhasan berdasarkan keruangan.
C. Pendekatan Geografi
1. Pendekatan Keruangan / Spasial : meliputi titik, panjang, tinggi, lebar, luas pembentuk ruang.
2. Pendekatan Kelingkungan / Ekologikal : mengkaji antara variable manusia dengan lingkungannya pada suatu wilayah
tertentu.
3. Pendekatan Kompleks Kewilayahan : perpaduan antara pendekatan keruangan dan kelingkungan. (membedakan satu
tempat dgn tempat lain)
D. Konsep Esensial dalam Geografi
NO NAMA KONSEP PENGERTIAN/FENOMENA GEOSFER
1 Konsep Lokasi Tempat / Dimana/ letak absolute/letak relative
2 Konsep Jarak Dekat / jauh /Km dll, jarak lurus,jarak tmpuh
3 Konsep Keterjangkauan Kondisi medan, sarana transportasi dan komunikasi
4 Konsep Pola Tata geometris yang beraturan Contoh. Pola perumahan, pola pemukiman,
pola aliran sungaidll
5 Konsep Morfologi Bentuk-bentuk permukaan bumi : dataran rendah,pegunungan, dataran
tinggi, lembah dll
6 Konsep Aglomerasi ( pengelompokan ) Pengelompokan penduduk, pengelompokan lokasi industri,
pengelompokan penduduk berdasarkan etnis/suku, dll
7 Konsep Diferensiasi area Adanya fenomena yang berbeda dari satu tempat ke tempat lain.
( Karakteristik khas )
8 Konsep Nilai kegunan (kemanfaatan Nilai kegunaan fenomena bersifat relative.
geosfer )
9 Konsep Interaksi Interdependensi Contoh : hubungan desa dengan kota, Antar wilayah
(Hubungan saling ketergantungan )
10 Konsep Keterkaitan Keruangan Vulkanisme dengan kesuburan tanah, penggundulan hutan dengan banjir,
gempa didasar laut dengan tsunami

ALAM SEMESTA

A. Teori yang berkaitan dengan Alam semesta


YANG
NAMA TEORI URAIAN Gambar
MENGEMUKAKAN
1 Teori ledakan Georges Lemaître, alam semesta berasal dari keadaan
besar (big bang) Edwin Hubble awal yang sangat padat dan panas
kemudian mengalami ledakan dahsyat
dan terus mengembang sampai
sekarang

2 Teori keadaan Fred Hoyle Alam semesta tidak ada awalnya dan
tetap tidak berakhir. Alam selalu tetap.
Materi secara terus menerus datang
berbentuk atom-atom hidrogen dalam
angkasa yang membentuk galaksi baru
dan mengganti galaksi lama yang
bergerak menjauh

Ringkasan Materi Geografi persiapan UN tahun 2017


YANG
NAMA TEORI URAIAN Gambar
MENGEMUKAKAN
3 Oscillating Satu siklus materi di jagat raya meng-
Theory (teori alami satu masa ekspansi/
mengembang mengembang dan satu masa
dan memampat). kontraksi.
masa ekspansi terbentuklah galaksi-
galaksi serta bintang-bintang di
dalamnya.
masa kontraksi, galaksi-galaksi dan
bintang-bintang yang telah terbentuk
meredup

4 Teori “Alam William Lane Craig alam semesta adalah sudah ada
Semesta selamanya dan akan selalu ada untuk
Quantum” selamanya pula. Dalam teori ini, ruang
hampa pada hakikatnya tidak ada,
yang ada adalah partikel-partikel sub
atomik

B. Galaksi
Menurut morfologinya, galaksi dibagi menjadi 3 tipe, yaitu tipe galaksi : spiral, elips, tak-beraturan.
Contoh Jenis Galaksi Eliptikal

Contoh Jenis Galaksi Spiral

Contoh Jenis Galaksi Takberaturan

Ringkasan Materi Geografi persiapan UN tahun 2017


C. Tata Surya
1) Teori terbentuknya tata surya
YANG
NAMA TEORI MENGEMUKAK URAIAN Gambar
AN
1 Teori Kabut/ Imanuel Kant & 1. Adanya massa kabut yang begitu pekat dan besar
Nebula Laplace 2. Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat,
dimana pemadatan terjadi di pusat lingkaran yang
kemudian membentuk matahari. Pada saat yang
bersamaan materi lainpun terbentuk menjadi massa
yang lebih kecil dari matahari yang disebut sebagai
planet, bergerak mengelilingi matahari.
3. Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan
terus melakukan gerakan secara teratur
mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap
dan membentuk Susunan Keluarga Matahari.
2 Teori Forest R. Suatu ketika terdapat sebuah bintang yang
Planetisinal Moulton dan menembus ruang angkasa dengan cepat dan berada
Chamberlain dekat sekali dengan Matahari.
Daya tarik (gravitasi) antara bintang tersebut dan
Matahari semakin tinggi pada saat jaraknya semakin
dekat, sehingga menyebabkan terjadinya pasang naik
massa gas yang dikandung oleh kedua bintang.
Pada saat pasang naik, gas dalam tubuh Matahari
mencapai puncaknya, sehingga timbul beberapa
bagian kecil massa Matahari yang terlepas atau
terlempar dan mulai mengorbit di sekitar Matahari.
Setelah bintang tersebut menjauh dari Matahari,
pasang Matahari kernbali menurun ke arah normal.
Massa gas yang terlempar dan mengorbit di sekitar
Matahari ini lama kelamaan mendingin dan membeku
(memadat) membentuk planetesimal atau benda-
benda padat, yang pada akhirnya membentuk planet
3 Teori Bintang R.A. Lyttleton Tata Surya kita berupa dua bintang yang hampir sama
Kembar ukurannya dan berdekatan Akibat tabrakan satunya
meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil.
Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang
tidak meledak dan mulai mengelilinginya. Serpihan
menjadi planet, satelit dll.

4 Teori Pasang jeans dan suatu ketika ada suatu bintang yang datang mendekati
Surut Gas Jeffreys bahkan hampir rnenyentuh Matahari.
Berkat adanya gaya gravitasi, bintang tersebut
mengisap filamen gas yang berbentuk cerutu dari
tubuh Matahari.
Filamen tersebut membesar pada bagian tengahnya
dan mengecil di kedua bagian ujung, kemudian
membentuk planet.
Oleh karena itu, planet-planet yang terletak di bagian
tengah seperti Yupiterr Satumus, dan Uranus, memiliki
ukuran lebih besar jika dibandingkan dengan planet
yang letaknya di bagian tepi.
5 Teori Proto Carl Von Di sekitar matahari terdapat kabut gas yang
Planet Weizsaecker, membentuk gumpalan-gumpalan
GP. Kuiper dan secara evolusi berangsur – angsur menjadi gumpalan
Subrahmanyan padat
Chandarasekhar

Ringkasan Materi Geografi persiapan UN tahun 2017


2) Anggota tata surya
2.1. Matahari

Matahari disusun oleh empat lapisan, secara berurutan dari pusat matahari adalah :
1. Inti matahari
2. Daerah radiasi
3. Daerah konveksi
4. Fotosfer : permukaan Matahari yang meliputi wilayah setebal 500 kilometer, dengan suhu sekitar 5.500 derajat
Celcius atau 10.000 derajat Fahrenheit
5. Kromosfer : pancaran cahaya yang mengelilingi fotosfer (atmosfer matahari)
6. Korona : lapisan paling luar yang mengelilingi kromosfer (atmosfer matahari)
Pada fotosfer dapat diamati antara lain :
1. Granula : Permukaan matahari yang kasar
2. Prominensa (Cambuk matahari)
3. Bintik matahari (Sun spot): bintik relatif gelap padai fotosfer.
4. Flare : bagian yang sangat terang. Terletak diantara sun spot

2.2. Planet

KLASIFIKASI PLANET
No Dasar Klasifikasi Macam Anggota
1. Berdasarkan letaknya, Planet Inferior (Inferior Planets) Mercurius
orbit bumi sebagai Venus
batasnya Planet Superior (Superior Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus,
Planets) Neptunus
2. Berdasarkan kedudukan Planet dalam (Inner planet) Mercurius, Venus, bumi, mars
asteroid sebagai batas Planet luar (Outer planet) Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus
3. Komposisi material Jovian Planet (Giant Planet)/ Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus
penyusunannya, raksasa, material penyusun gas
Ukurannya Teresterial Planet (Telluric Merkurius, Venus, Bumi, Mars
Planet), material penyusun
berupa batuan

Ringkasan Materi Geografi persiapan UN tahun 2017


PLANET
Mercurius Venus Bumi Mars Jupiter Saturnus Uranus Neptunus
Alias Bintang air bintang kejora planet biru planet Anggar/ Planet terbesar
/sahara/ bintang planet merah
fajar/ bintang
senja
Material Besi 97% Nitrogen (4/5 Besi, tampak 85% hidrogen gas amonia dan Gas[rw2,a gas
penyusun karbondioksida bag.), Oksigen merah karena metana
(CO2) dan 3% (1/5), sisa gas karat besi
nitrogen, lain
Ukuran Terkecil Bumi sembilan 318 kali massa 14,5 kali massa 17 kali massa
kali lebih besar bumi Bumi Bumi
dari Mars
Jarak 57 juta km 159 juta km 778,3 juta km 1.400 juta km 4.450 juta km
dengan
Matahari
rotasi 58,6 hari Berlawanan arah 23 jam 56 menit 25,62 jam 9,8 jam 10 jam 40 menit 24 15,5 jam 18 jam
rotasi bumi, 243 detik
hari
refolusi 88 hari 225 hari 365 hari 6 jam 9 687 hari 11,86 tahun 29,46 tahun 84 tahun 165 tahun
menit 10 detik
Atmosfer Tidak ada ada ada atmosfernya pusaran Ada metana (CH4) gas hidrogen,
mengandung CO2 atmosfer hidrogen, helium, helium, dan
seperti noda dan methane metana
merah besar (CH4)
Satelit Tidak ada Tidak ada 1 buah Phobos, Deimos 68 satelit: Io, 60 satelit Oberon, Titania, 13 satelit
Europa, Umbriel, Ariel, (Triton, Nereid
Ganymede, dan Miranda dll)
Callisto dll.
Cincin Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada Ada 9 cincin Ada
Gambar

Ringkasan Materi Geografi persiapan UN tahun 2017


2.3. Satelit
Satelit adalah objek langit yang megorbit sebuah planet sebagai pengiring
2.4. Asteroid
Asteroid adalah benda antar planet yang berupa bongakahan batuan
2.5. Komet
Komet adalah benda antar planet yang berupa bongkahan es dan debu, yang meluncur dengan sangat cepat melintasi tata
surya
2.6. Meteor
Meteor adalah benda langit yang merupkan bongkahan batu dan besi yang berserakan di angkasa dan masuk menuju
atmosfer bumi akibat dari gaya gravitasi bumi

3. Bumi
SEJARAH PERKEMBANGAN MUKA BUMI
Teori Terbentuknya Bumi
1. Teori Kontraksi – Descrates : Bumi mengalami kontraksi (pengerutan) yang disebabkan pendinginan sehingga tercipta pegunungan
dan lembah.
2. Teori Kontraksi Eduard Zuess :Kelanjutan Teori Descrates, adanya persamaan lapisan batuan di Amerika selatan, India, Australia
dan Antartika yang disebabkan oleh bersatunya daratan (Gondwana).
3. Teori lempeng tektonik (Dan Mc Kenzie dan Robert Parker) : Lempeng lithosfer adalah lapisan terluar bumi yang mengapung di
atas lapisan lunak (astenosfer). Karena pengaruh arus konveksi astenosfer menyebabkan lempeng tersebut pecah-pecah (Eurasia,
Amerika, Afrika, Pasifik, India-Australia, Antartika).
4. Teori Apungan Benua (Continental Drift Theory) oleh Alfred Lothar Wegener (1880-1930) :Dahulu mula-mula hanya ada satu
benua (Pangea) dan sebuah samudera (Panthalasa), kemudian bergeser ke ekuator dan barat dan pecah pecah sampai sekarang.

Bukti-bukti bahwa lempeng-lempeng Benua awalnya satu ( Yaitu Daratan Pengea , 750 jt th yang lalu :
a. Adanya tipe hewan yang sama di Afrika dan Amerika Selatan
b. Bentuk Benua Afrika dan Amerika selatan bisa jadi Satu.
c. Adanya jenis Flora Amerika Selatan dan Afrika yang sama
d. Geologis ( batuan ) amerika selatan dan afrika
e. Kesamaan beberapa jenis fauna eropa dengan amerika utara
f. Pantai timur Amerika dengan pantai barat Eropa dan Afrika mempunyai garis kontur yang sama.
g. Greenland menjauh dari Eropa.
h. Madagaskar menjauh dari Afrika.
Lempeng dunia :

Batas lempeng tektonik dibedakan :

1) Batas lempeng saling menjauh (divergen) terdapat beberapa fenomena, seperti:


a. perenggangan lempeng yang disertai pertumbukan kedua tepi lempeng tersebut
Ringkasan Materi Geografi persiapan UN tahun 2017
b. pembentukan tanggul dasar samudera di sepanjang tempat perenggangan lempeng
c. aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal dan hamparan leleran lava yang encer
d. aktivitas gempa di dasar laut dan sekitarnya.
2) Batas lempeng saling bertumbukan (konvergen) Di daerah pertumbukan dua lempeng terjadi beberapa fenomena, yaitu:
a. lempeng dasar samudera menunjam ke bawah lempeng benua (Zona Subduction);
b. terbentuk palung laut di tempat tumbukan itu;
c. pembengkakan tepi lempeng benua yang merupakan deretan pegunungan;
d. terdapat aktivitas vulkanisme, intrusi, dan ekstrusi;
e. merupakan daerah hiposentra gempa dangkal dan dalam;
f. penghancuran lempeng akibat pergesekan lempeng; dan
g. timbunan sedimen campuran yang dalam geologi dikenal dengan nama batuan bancuh atau melange (Bahasa Perancis).
3) Batas lempeng saling berpapasan /(transform)
gerakannya horisontal berlawanan sepanjang batas keduanya (contoh San Andreas)

LITOSFER

Batuan danmanfaatnya :
No Jenis Batuan Contoh Batuan Manfaat
1 Beku Granit bahan bangunan
Andesit
Gabro
Basalt bahan bangunan
Sienit Bahan bangunan, ornamen dinding
Diorit (langka) pembuat ornamen, hiasan dll
Riolit (rhyolite) beton ringan, bisa untuk pupuk

Peridotit bahan bangunan


Obsidian
Batuapung (Pumice) Alat poles dan gosok (abrasive)
Kuarsa, SiO2 pembuatan gelas, keramik, refraktori, amplas, filter,
batupermata dan optik
2 Sedimen Batupasir (sandstune) Penggosok, bahan bangunan
Batulempung (claystone) Batubata, tegel, gerabah, tegel
Serpih (shale)
Konglomerat
Breksi
Dolomite
3 Metamorf Sekis
Geneiss
Ringkasan Materi Geografi persiapan UN tahun 2017
No Jenis Batuan Contoh Batuan Manfaat
Batusabak (slate)
Marmer (marble)
Filit (phyllite)

Mineral/barang tambang :
No Jenis Batuan Daerah Manfaat
1 Emas Sumatra Barat
2 Perak Papua
3 Tembaga Papua, Timor, NTT
4 Intan Martapura, Kalimantan
5 Sulfur Kawah Papandayan Jawa pembuatan insektisida, pupuk buatan, vulkanisasi karet,
Barat sabun; dalam industri tekstil, kulit, kertas, cat, pencelupan
dan penggilingan minyak
6 Intan Martapura, Kalimantan
7 Manganit Padang Sumatra Barat Mineral bijih sumber logam mangan
8 Kalsit Yogyakarta Campuran semen, pupuk, besi baja dll
9 Gipsum Jawa Timur Ornamen bahan bangunan
10 Wolfram Bangka Logam tungsten
11 Kuarsa Kalimantan Tengah industri konstruksi, sebagai flux dalam industri metalurgi,
pembuatan gelas, keramik, refraktori, amplas, filter,
batupermata dan optik

TENAGA PENGUBAH BENTUK PERMUKAAN BUMI

A. Tenaga Endogen
1. Tektonisme
1) Orogenesis (pembentuk pegunungan, sempit, cepat)
a. Lipatan (Folds): gerakan ke arah lateral (mendatar) dua arah yang berlawanan relatif lambat. Bagian atas namanya
antiklinal, lembah = sinklinal.

b. Patahan (Faults): gerakan relatif cepat kulit bumi (vertical). Bagian atas: horst, lembah : slenk, graben, terban.

2) Epirogenesis (pembentuk benua, luas, lambat)


a. Epirogenesis negatif : naiknya daratan dan air laut seolah-olah turun.
b. Epirogenisis positif : daratan turun dan air laut seolah-olah naik.
2. Vulkanisme
1) Interusi Magma
1. Batolit : dapur magma yang membeku
2. Lakolit : magma yang masuk antara dua lapisan batuan, bentuk
cembung ke atas.
3. Sill : magma tipis yang berarah mendatar masuk di antara dua
lapisan batuan.
4. Diatrema adalah batuan hasil intrusi yang mengisi pipa letusan.
5. Gang / korok : magma yang memotong lapisan litosfer dengan
Ringkasan Materi Geografi persiapan UN tahun 2017
arah vertical atau miring.
6. Apofisa : cabang dari gang
7. Kawah Utama
8. Gunung Api Parasiter
2) Ekstrusi Magma (erupsi)
1. Berdasarkan kekuatan letusannya :
a) Erupsi efusif : tanpa letusan, lava encer.
b) Erupsi eksplotif : letusan/ledakan, lava kental dan kandungan gas yang banyak.
2. Menurut bentuk lubang tempat keluar magma :
a) Erupsi linier : melalui celah/retakan yang memanjang. (Gunung Laki Eslandia).
b) Erupsi areal : melalui lubang besar. (Yellowstone National Park)
c) Erupsi sentral : melalui sebuah lubang atau pusat erupsi sehingga membentuk kerucut gunung api yang terpisah-
pisah. Erupsi sentral menghasilkan tiga bentuk gunung api, yaitu gunung api perisai, gunug api mar, dan gunung api
strato.

1. Gunung api perisai : gunung api yang beralas luas dan berlereng sangat landai. hasil erupsi epusif (magma encer).
Contohnya gunung api di kepulauan Hawai.
2. Gunung api maar : hasil erupsi eksplotif yang tidak terlalu kuat dan hanya terjadi sekali. Contohnya Danau Ranu
Klakah Lamongan.
3. Gunung api strato/kerucut : hasil erupsi campuran (epusif dan erupsi eksplosif) yang berulang beberapa kali,
badannya berlapis-lapis. Hampir semua gunung di negeri kita termasuk jenis strato bahkan di dunia pun.
3) Bahan-bahan yang dikeluarkan dari letusan gunung api
No Jenis Macam-macamnya Manfaat
I Padat/ 1. Bom ( Batu Besar ) Bahan bangunan
Efflata 2. Lapili ( Batu Kecil ) Bahan bangunan
3. Pasir Bahan bangunan
4. Abu dan debu Vulkanik Menyuburkan tanah
II Cair 1. Lava ( Magma yang keluar ke permukaan bumi/panas).
2. Lahar ( Adalah lava yang bercampur air hujan,pasir,
kerikil, batuan, dll )
3. Air Makdani (air yang berasal dari magma)
III Gas/ 1. Solfatar ( Gas belerang )/ (H2S) Untuk ind.farmasi,dll
Ekhalasi 2. Fumarol (sumber air panas )/ (H2O)
3. Mofet ( Gas Asam arang)/ (CO2) Berbahaya bagi manusia, hewan
4) Gejala Pascavulkanis dan Pravulkanis
a) Gejala Pascavulkanis : Terdapat Belerang, Fumarol, Mofet, Sumber Air Panas (Term), Mata Air Makdani yg kaya mineral,
Geyser.
b) Gejala Pravulkanis (tanda gunung api akan meletus) : suhu udara panas, sumber air banyak yang mengering, terjadi
gempa local, pohon mati, binatang liar mengungsi.

3. Gempa
Istilah-istilah yang Berkaitan dengan Gempa
1. Hiposentrum : pusat gempa di dalam perut bumi
2. Episentrum : pusat gempa di permukaan bumi
3. Seismograf : alat pencatat gempa
4. Seismogram : catatan getaran pada seismograf.
5. Pleistoseista : garis pada peta yang membatasi daerah sekitar
episentrum yang mengalami kerusakan.
6. Isoseista : garis pada peta yang menghubungkan daerah-daerah yang
mengalami kerusakan fisik yang sama.
7. Homoseista : garis pada peta yang menghubungkan daerah-daerah
yang mengalami gelombang gempa primer pada waktu yang sama.

Cara Menentukan Episentrum Gempa


Menggunakan tiga tempat yang mencatat jarak episentrum yaitu dengan menggunakan rumus Laska berikut:
D = [ (S – P) – 1’ + . 1000 km
D (Delta) = jarak episentrum artinya jarak tempat pencatat ( stasiun gempa ) dengan episentrum dalam satuan km.
S – P = selisih waktu pencatatan antara gelombang primer dengan gelombang sekunder dalam satuan menit.
1’ = satu menit
Contoh soal :

Ringkasan Materi Geografi persiapan UN tahun 2017


Gempa bumi terjadi tengah malam, pada seismogram tercatat gelombang primer datang pukul 23.58’30” WIB, sedangkan
sekunder datang pukul 00.03’30” WIB. Dengan demikian jarak antara pusat gempa di permukaan bumi dengan alat pencatat
gempa sebagai berikut.
D = [ (S – P) – 1’ + . 1000 km
= * ( 00.03’30” – 23.58’30”) – 1 ] X 1000 KM
= 5’ – 1’ ) X 1000 KM
= 4000 KM
Mitigasi Gempa :
1) Jika di dalam ruangan, segera keluar mencari tanah yang lapang
2) Sambil keluar lindungi kepala dengan menggunakan benda yang kuat (helm, papan kayu dll)
3) Jika tidak memungkinkan keluar maka berlindunglah di bawah benda yang kuat/ kokoh.
4) Jika tidak memungkinkan keluar maka berlindunglah sudut tembok.
5) Jika berada di gedung bertingkat maka gunakan tangga darurat, jangan menggunakan lift.
6) Jika sedang berkendaraan segeralah menepi dan berhenti.
7) Jika gempa berhenti jangan terburu-buru masuk kembali ke dalam ruangan, untuk menghindari bahaya gempa susulan.
8) Segera menjauh dari laut/ pantai untuk emnghindari jika terjadi tsunami
9) Hindarilah berlindung di bekat dinding tembok yang memanjang
10) Buat bangunan dengan pondasi dan konstruksi tahan gempa
B. Tenaga Eksogen
1. Pelapukan (Weathering)
peristiwa penghancuran massa batuan.
Faktor : keadaan struktur batuan, iklim, topografi, dan keadaan vegetasi
Macam pelapukan :
a. Pelapukan Mekanik / fisika : Penyebab utama :
a) perubahan suhu secara tiba-tiba
b) pembekuan air pada celah-celah batuan (beku celah), dan
c) perbedaaan warna mineral batuan terhadap sinar matahari.
b. Pelapukan Kimiawi. Faktor penyebab
a) Proses oksidasi (oksigen)
b) Proses hidrasi atau hidrolisis (air).
c) Proses karbonasi (karbondioksida)
c. Pelapukan Biologis: Oleh tenaga organisme, baik tumbuh-tumbuhan, hewan, maupun manusia.
2. Erosi (Pengikisan)
Berdasarkan zat pelarutnya : Angin (deflasi, korasi), air laut (abrasi), Es (Eksharasi), sungai
3. Sedimentasi atau Pengendapan
No Tenaga Pembentuknya Nama Hasil Sedimentasi
I Sedimen Marine(laut ) 1. Beach Dunes (Bukit Pasir pantai, terjadi karena pengangkutan pasir oleh angin yg
membentuk endapan)
2. Bar : Pematang yg lurus dipinggir pantai
3. Tombolo : Tanah sempit hasil sedimentasi pasir pantai dan menghubungkan
pulau dengan daratan
4. Gosong : Timbunan hasil abrasi di pantai
II Sedimen Fluvial (Sungai) 1. Tanggul alam adalah punggungan di tepi sungai yang terbentuk akibat banjir.
2. Meanderbar adalah endapan yang terdapat ditikungan meander sungai
3. Delta : Hasil sedimentasi di Muara sungai
4. Floodplain ; Sedimen di tepi sungai/dataran banjir
5. Kipas alluvial : Penumpukan hasil erosi di tempat yg lebih rendah
6. Sand spit : Sedimentasi aliran sungai di pinggir pantai yg membentuk tanggul
pantai yang lurus.
III Sedimen Aeolis (Angin ) 1. Sendunes, Beach dunes
2. Tanah los
IV Sedimen Glasial (es/ gletser) 1. Morena

Ringkasan Materi Geografi persiapan UN tahun 2017


PEDOSFER
A. Faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah = iklim, organisme, bahan induk, topografi, waktu
B. Jenis-jenis tanah :
No Jenis Tanah Sifat Wilayah/ Lokasi
1 Tanah Organosol (Gambut ) Terbentuk dari organisme di rawa- - Kalimantan, Sumatera bagian Timur, Papua
rawa ) Bagian Selatan
2 Tanah Regosol Tekstur kasar dengan kadar pasir 60 % - Jawa, Sumatera bag.Barat, NTB, Sulawesi
3 Tanah Laterit Banyak mengandung zat besi dan - Jakarta, Banten, Surakarta dan Kota Bumi, Kalbar,
alumunium Pacitan
4 Tanah Latosol Tanah yang berasal dari batuan - Bogor, Jambi, Sulawesi,
vulkanis
5 Tanah Litosol Peg.Kapur - Jatim, Jateng, Madura, NTT, Maluku Selatan,
6 Tanah Aluvial Sifat subur, dari endapan Lumpur - Sumatra bag. Timur, Jawa bag. Utara dan
Kalimantan bag. Selatan
- ditepian sungai, daerah depresi/cekungan
7. Tanah Abu Vulkanik Sifat Subur - Jawa
8. Tanah Podzolit merah kuning Berasal dari pelapukan batuan kuarsa - Pegunungan Nusa Tenggara
9. Tanah Humus Sangat subur, berasal dari tumbuh- - Kawasan hutan di Indonesia
tumbuhan (bunga tanah)

C. Kesuburan tanah
1. kesuburan tanah tergantung : pH tanah, kandungan mineral, bahan organic, keremahan tanah.
2. derajat keasaman tanah (pH) :
1) tanah masam (H+) lebih tinggi tanah masam unsur hara tidak dapat diserap tanaman karena diikat oleh aluminium 
tanah yang terlalu masam dinetralkan dengan kapur.
2) tanah basa (alkalin) ion OH- lebih tinggi dari pada ion H+  tanah basa unsur hara terikat oleh Ca  tanah yang basa
dinetralkan dengan belerang.

D. Konservasi tanah dengan 3 cara :


Usaha Melestarikan
No Keterangan/ Uraian Cara :
Tanah
1 Cara Vegetatif 1. Buffering : penutupan lahan dengan tanaman keras.
(Penanaman 2. Windbreaks : menanam dengan tujuan menahan angin.
pohon) 3. Mulching : pemulsaan adalah penutupan tanah dengan sisa tanaman.
4. crop rotation : tanaman bergilir.
5. Penanaman tanaman secara berbaris ( Strip Cropping )
6. Pergiliran tanaman ( Croprotation )
7. Penanaman secara kontur ( Contour strip cropping )
8. Reboisasi/Penanaman kembali
9. Penanaman berganda ( multiple cropping )
2 Metode 1. Pengolahan tanah menurut garis contour (contour village )
Mekanik/Teknik 2. Countur plowing : membuat parit sejajar garis kontur
3. Pembuatan teras ( terrassering )
4. counter tillage : pengolahan tanah sejajar garis kontur dan membentuk igir-igir (bukit) kecil
5.Pembuatan saluran air ( drainase )
6. Pembuatan chekdam
3 Metode Kimiawi 1.Pemberian pupuk organic

CUACA DAN IKLIM


A. Lapisan-Lapisan Atmosfer
No NAMA LAPISAN KARAKTERISTIK KHAS
1 Troposfer 1. ketinggiannya 0-8 km di daerah kutub dan antara 0-16 km di khatulistiwa;
2. terjadi peristiwa-peristiwa cuaca seperti awan dan hujan;
3. suhu semakin ke atas semakin turun sehingga mencapai temperature -60ºC;
4. lapisan tersebut didominasi oleh Nitrogen dan oksigen.
2 Stratosfer 1. ketinggian rata-rata berkisar antara 15-50 km;
Ringkasan Materi Geografi persiapan UN tahun 2017
No NAMA LAPISAN KARAKTERISTIK KHAS
2. bagian paling atas dari lapisan straposfer merupakan tempat kosentrasi ozon.
3 Mesosfer 1. terletak pada ketinggian 50 km sampai dengan 80 km;
2. temperature menurun secara tajam sampai -100ºC;
3. meteor terbakar dan terurai (hancur);
4 Thermosfer 1. terletak pada ketinggian 80 km sampai dengan 500 km;
2. suhu pada ketinggian 480 km, naik sampai 120ºC;
3. terjadi peristiwa ionisasi (pembentukan ion,) pemantulan gelombang radio

B. Cuaca dan Iklim


1. Faktor-faktor yang mempengaruhi temperature ( suhu udara.)
1. Lamanya penyinaran Matahari ( Makin lama semakin panas )
2. Sudut datang sinar matahari
3. Transparansi atmosfer ( keadaan awan/ banyak awan cahaya matahari terhalang )
4. Besar kecilnya energi yang dikeluarkan matahari
5. Jarak bumi dan matahari ( Jarak perihelium/dekat, dan apelium / jauh )
6. Ketinggian tempat ( gradient thermic )
7. Jarak dari laut ( dekat dengan laut amplitude kecil, jauh dari laut amplitude besar )
8. Relief muka bumi ( relief kasar- radiasi tidak efektif, relief halus radiasi efektif )
2. Tekanan Udara (alat barometer)
Daerah yang bertekanan udara lebih tinggi disebut daerah tekanan maksimum.
Perbedaan tekanan udara menyebabkan terjadinya angin (Gerakan udara) dari daerah bertekanan maksimum ke daerah
bertekanan minimum
3. Kelembapan Udara/ humidity (alat hygrometer)
4. Perawanan (Cloudness)
No Kategori Awan Nama Awan Ciri-ciri Fisik
1. Cirrus Tipis, halus, dan bertekstur serat seperti sutera/bulu burung
Awan Tinggi
A 2. Cirro Stratus awan berwarna putih tipis dan tampak seperti bulu-bulu ayam yang sangat halus
(6-12 km)
3. Cirocomulus awan bergumpal kecil-kecil dan tampak seperti sisik ikan
Awan Sedang 1. Alto stratus awan yang berlapis-lapis seperti pita dan berwarna kelabu
B
(2 – 6 km) 2. Alto cumulus awan yang berwarna putih dan tampak seperti gumpalan kapas.
1. Stratocumulus Awan yang bentuknya seperti gumpalan-gumpalan yang sering menutupi langit
Awan Rendah
C 2. Stratus Awan rendah yang bentuknya berlapis-lapis seperti kabut yang tipis
(< 2 km)
3. Nimbo Stratus Awan hujan, berwarna putih, bentuk tak beraturan, awan tebal
1. Cumulus Awan yang bergumpal-gumpal, dasarnya rata, yang berbentuk seperti kapas
Awan Vertikal tidak menimbulkan hujan,dan yang berwarna hitam menimbulkan hujan lokal
D
(0,5-1,5 km) 2. Cumulonimbus Awan yang bentuknya seperti gunung atau menara, sering menimbul-kan hujan
lebat, petir, badai, topan dan kadang hujan es

Ringkasan Materi Geografi persiapan UN tahun 2017


5. Hujan

a. Hujan Zenithal (konveksi, naik katulistiwa), Hujan zenithal dalam setahun terjadi dua kali.
b. Hujan Orografis (hujan pegunungan) : angin yang membawa uap air naik ke lereng pegunungan.
c. Hujan Siklonal : karena angin siklon (angin berputar) membawa udara naik
d. Hujan Muson : terjadi karena angin muson barat membawa banyak uap air,.
e. Hujan Frontal : akibat pertemuan antara massa udara panas (lembab) dengan massa udara dingin.
f. Hujan Buatan : merangsang hujan, memberikan inti kondensasi (bgaram, urea, zat-zat kimia)
6. Angin
Angin Yang menyebabkan terjadinya musim di Indonesia :
1) Angin Muson Barat : musim hujan bagi sebagian besar wilayah Indonesia (Oktober –April)
2) Angin Muson Timur : musim kemarau (April – Oktober)
3) Angin Pasat : Angin yang bergerak sepanjang tahun dari daerah sub tropis ke daerah tropis
4) Angin Anti pasat : Angin yang bergerak sepanjang tahun dari daerah tropis ke daerah sub tropis

..
Angin Lokal
1. Angin Darat dan Angin Laut
2. Angin Gunung dan Angin Lembah

3. Angin Fohn (angin terjun) (menuruni lereng)


a) Angin Brubu terdapat di Sulawesi Selatan.
b) Angin Bohorok terdapat di Deli, Sumatra Utara.
c) Angin Kumbang terdapat di Cirebon, Jawa Barat.
d) Angin Gending terdapat di Pasuruan dan Probolinggo, Jawa Timur.
e) Angin Wambrau terdapat di Papua.
C. Klasifikasi Iklim
1. Iklim matahari (berdasarkan intensitas sinar matahari)

2. Iklim menurut Junghuhn (Berdasarkan ketinggian tempat dan jenis tumbuhan yang cocok)

Ringkasan Materi Geografi persiapan UN tahun 2017


3. Iklim menurut Koppen (temperature dan curah hujan)
tipe iklim di Indonesia menurut Koppen
No Type iklim Sifat Wilayah Persebarannya
1 Af (Tropis hujan tropis) - Hujan pada bulan kering minimal 60 mm - Sumatera, Kalimantan, Irian Jaya
2 Am (Tropis Sedang) - Hujan pada musim kering dibawah 60 mm - Sebagian Jateng, Jabar, Jatim, NTB, Sulteng, Sulsel.
3 Aw ( Sabana Tropis) - Musim kering lebih panjang - Jateng bag timur, Jatim, Nusa Tenggara,
4 E (Dingin/ Kutub) - Salju abadi - Puncak Jaya Wijaya

4. Iklim menurut Schmidt dan Ferguson


Berdasarkan rasio bulan basah dan bulan kering dalam satu tahun.
Bulan kering : curah hujan <60 mm
Bulan lembab : curah hujan 60 – 100 mm
Bulan basah : curah hujan > 100 mm
Nilai Q = jumlah rata-rata bulan kering X 100%
jumlah rata-rata bulan basah
No Tipe Iklim Nilai Q (%) sifat Vegetasi
1 A 0 – 14,3 Sangat basah Hutan hujan tropis
2 B 14,3 – 33,3 Basah Hutan hujan tropis
3 C 33,3 – 60 Agak basah Hutan rimba
4 D 60 – 100 Sedang Hutan rimba
5 E 100 – 167 Agak kering Sabana
6 F 167 – 300 Kering Sabana
7 G 300 – 700 Sangat kering Padang ilalang
8 H > 700 Luar biasa kering Padang ilalang

PERAIRAN DARAT DAN LAUT


A. Siklus hidrologi :
1. kecil (menguap, kondedsasi, hujan di laut)
2. sedang (menguap, kondensasi, hujan, daratan, laut)
3. besar (menguap, kondensasi, salju, daratan, gletser, laut)
Proses-proses siklus hidrologi :
1. evaporasi : penguapan melalui benda mati.
2. transpirasi : penguapan melalui makluk hidup.
3. evapotranspirasi : gabungan evaporasi dan transpirasi.
4. kondensasi : perubahan uap menjadi cair.
5. presipitasi : hujan
6. infiltrasi : gerakan ke bawah (masuknya air ke dalam
tanah).
7. perkolasi : gerakan air menyamping (ke tempat tanah lebih rendah)
B. Air Tanah ;
Jenis air tanah :
1. freatik : air tanah dangkal (di atas lapisan batuan
impermeable)
2. artesis : air tanah dalam (di antara lapisan batuan
impermeable)
3. meteoric water (vadose water) : dari hujan terdapat di
lapisan tanah tak jenuh.
4. connate water (air tubir ) terperangkap dalam batuan
sedimen.
5. fossil water : hasil endapan fosil flora / fauna.
6. juvenil (air magma) berasal dari magma yg membeku.
7. pelilkular water (pelikular) air tersimpan dari tarikan
molekul-molekul tanah.

Ringkasan Materi Geografi persiapan UN tahun 2017


C. Air Sungai
Jenis/ macam Sungai
No Dasar Klasifikasi Jenis Sungai Keterangan
1 Sumber/ asal airnya Sungai Hujan dari air hujan, Jenis sungai tersebut banyak dijumpai di wilayah
Indonesia
Sungai Campuran dari air hujan dan gletsyer. Misalnya: Sungai Digul dan Sungai
Mamberamo (Papua).
Sungai Gletsyer dari es yang mencair. Jenis ini ditemukan di daerah pegunungan
tinggi.
2 Kestabilan/ Permanen volume airnya tetap stabil sepanjang tahun.
kontinuitas volume Periodik volume airnya besar pada waktu musim hujan dan berkurang
airnya (masih ada air) pada waktu musim kemarau.
Episodik Sungai yang volume airnya besar saat musim penghujan dan kering
saat kemarau.
Ephemeral Sungai yang ada airnya saat hujan, sesudah hujan tidak ada lagi.
3 Arah aliran terhadap Sungai Konsekuen arah alirannya sesuai dengan kemiringan lereng.
kemiringan lereng Sungai Subsekuen Arah aliran tegak lurus pada sungai konsekuen
Sungai Obsekuen Arah aliran berlawanan dengan sungai konsekuen
Sungai Resekuen Anak sungai subsekuen yang arah alirannya sejajar dengan sungai
konsekuen
4 Kecepatan Erosi / Antiseden sungai tidak berubah arahnya, meskipun daerah yang dilaluinya
struktur geologi yang mengalami pengangkatan.
dilaluinya Reserve sungai yang membelok, karena tidak mampu mengimbangi
pengangkatan batuan yang dilaluinya
Epigenesa Sungai yang mengikis batuan sedimen yg dilaluinya, sehingga
mencapai batuan induknya

Pola Aliran Sungai


No Pola Aliran Bentuk Pola Aliran Daerah
Dendritik Tidak teratur daerah yang tanahnya homogen dan lerengnya tidak
terlalu terjal
Trellis induk dan anak sungai sejajar di daerah peg. Lipatan
Rectangular membentuk sudut siku-siku Sungai yang terdapat pada struktur patahan
Radial Sentrifugal Pola aliran sungai yang arahnya menyebar gunung berapi atau dome
Radial sentripetal pola aliran sungai yang menuju satu pusat Cekungan
Anular Pola ini membentuk lingkaran di pegunungan atau dome dengan stadium dewasa
Pinate Anak sungainya membentuk sudut lancip di pegunungan dengan lereng yang curam

D. Air Danau
Klasifikasi danau menurut proses terjadinya:
No. Jenis Danau Keterangan
1 Tektonik Karena patahan. Contoh: Danau Poso, Danau Tempe, Danau Towuti, Danau Ranau, dan Danau
Singkarak.
2 Vulkanik akibat erupsi gunung berapi. Contoh: Danau Kalimutu, Danau Kawah Ijen, Danau Kerinci, dan Danau
Batur.
3 Tektovulkanik Karena adanya proses vulkanik dan tektonik. Contoh: Danau Toba.
4 Karst Danau yang terdapat di daerah berkapur. Contoh: Danau Doline di Gunung Kidul
5 Glasial Dari erosi gletser
Waduk Buatan manusia. Contoh : Waduk Gajah Mungkur, Waduk Jati Luhur dll.
(bendungan)

E. Air Rawa
Jenis Rawa :
1. Rawa yang airnya tergenang
2. Rawa yang airnya tidak selalu tergenang (Rawa Pasang surut)
F. LAUT
1. Klasifikasi Laut

Ringkasan Materi Geografi persiapan UN tahun 2017


No Dasar Jenis Laut Keterangan
Klasifikasi
1 Letak Laut Tepi Laut yang letaknya di sepanjang tepi benua. Terpisah dari samudra oleh
gugusan pulau. Contoh: Laut Cina Selatan
Laut Pertengahan Laut yang terletak di antara dua benua atau daratan.
Contoh: Laut yang terdapat di Indonesia
Laut Pedalaman Laut yang terletak di tengah-tengah benua atau hampir dikelilingi daratan.
Contoh: Laut Kaspia dan Laut Mati.
2 Terjadinya Laut Ingresi Terjadi penurunan dasar samudera (adanya patahan).
(dasar laut turun) Laut Banda, Laut Sulawesi, Laut Flores, dan Laut Seram.
Laut Trangresi Laut meluas, Adanya genangan air sejak berakhirnya jaman es (paparan
(meluas) sekarang). laut jawa saat sekarang.
Laut Regresi Laut yang menyempitan, karena terjadinya penurunan air laut. Mulai jaman es.
(menyempit) Laut Jawa jaman dahulu.
3 Kedalaman Zona Lithoral (Pesisir) Zona antara garis air surut dengan air pasang
Zona Neritis Wilayah laut yang kedalamannya 0 – 200 m. banyak flora fauna.
Zona Bathiyal Wilayah laut yang kedalamannya 200 – 2000 m. fauna banyak, flora berkurang
Zona Abyssal Wilayah laut yang kedalamanya lebih dari 2000 m. fauna laut dalam

2. Relief dasar laut


No. Bentuk Keterangan
1 Continental Shelf paparan benua. kedalaman kurang dari 180 meter.
(landasan kontinen) Contoh: Paparan Sunda, Paparan Australia, Landasan Kontinen Eropa
2 Continental Slope antara 200 – 1800 meter
(Lereng Benua)
3 Ocean Floor (Dasar lebih dari 1800 meter
Samudera)
4 The Deep (trough) Laut sangat dalam, Contoh : Trough adalah Palung Mindanao (10.830 m)
5 Lubuk laut (Basin) penampang sampingnya menyerupai huruf u, contoh : Basin Banda, Basin Sulu dan Basin
Sulawesi
6 Palung Laut (Trench) penampang menyerupai huruf v
7 Ambang laut relief dasar laut yang berupa bukit dalam laut yang memisahkan dua buah laut, Contoh :
Ambang Laut Sulu, Ambang Laut Sulawesi
8 Punggung Laut rangkaian perbukitan di atas permukaan laut, Contoh : Punggung Laut Sibolga

3. Faktor yang mempengaruhi kadar garam :


1. Penguapan
2. Curah hujan
3. Penambahan air tawar karena pencairan es
4. Banyak sedikitnya sungai yang mengalir ke laut tersebut.

4. Warna laut, dipengaruhi oleh :


1. Zat yang terlarut dalam air laut dan organisme
2. Laut Merah: banyak ganggang laut Algae dan lumpur merah.
3. Laut Kuning : Lumpur loss yang berwarna kuning.
4. Hitam : lumpur hitam
5. Biru : sinar matahari oleh air laut.
6. Ungu : plankton berfosfor (Laut Ambon)

5. GERAK AIR LAUT (gelombang, arus, pasang)  penyebab dan manfaat


1) Gelombang laut
2) Arus Laut
Factor-faktor yang menyebabkan arus
Ringkasan Materi Geografi persiapan UN tahun 2017
1. Gerakan angin yang tetap arahnya sepanjang tahun.
2. Perbedaan tinggi permukaan air di laut.
3. Adanya rintangan pulau atau benua.
4. Perbedaan suhu.
5. Perbedaan salinitas air laut.
6. Adanya arus panas dan arus dingin.
7. Adanya naiknya massa air dingin dari lapisan laut dalam ke permukaan.
8. Adanya aliran massa air dari permukaan ke lapisan yang lebih dalam.

Hapalkan arus di samudra atlantik dan pasifik


3) Pasang Naik dan Surut (Pasang terjadi tiap 12 jam 25 menit).
a. pasang purnama : pasang dan surut air laut maksimal, terjadi pada saat bulan baru (mati) atau saat bulan purnama.
(membentuk segaris)
b. pasang perbani : pasang air laut yang minimum terjadi ketika antara matahari, bumi, bulan membentuk sudut 90
derajat.

PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA


A. Persebaran Flora di Permukaan Bumi
No Jenis Ciri-ciri Contoh wilayah
1 Hutan hujan Daerah sekitar katulistiwa, curah hujan 200 – 400 cm/th, Sumatra, Jawa, Kalimantan, Papua
tropis tumbuhan heterogen & rapat, tumbuhan epiphyta Brazil, kongo, florida
(menempel) & liana (menjalar), pohon membentuk kanopi
2 Hutan musim Di daerah dengan pergantian musim kemaarau dan Jawa timur, sebagian jawa tengah
penghujan jelas, musim kemarau pohon menggugurkan Afrika, Amerika tengah, Amerika
daunnya (meranggas) selatan, India
3 Taiga (hutan Di daerah lintang tinggi mendekat ke kutub, vegetasi berdaun Siberia, Alaska, Rusia, Kanada
berdaun jarum jarum (konifera) contoh : spruce, alder, birch, juniper,
temareck
4 Tundra Suhu dingin, padang rumput kerdil, lumut kerak (lichenes) Sekitar kutub
5 Padang Sabana : Padang rumput yang diselingi pohon besar NTT, Papua bag. Tenggara
rumput Afrika, Australia
Stepa : Padang rumput pendek dan luas Asia Timur, Eropa Barat, Rusia
Prairie : Padang rumput tinggi tanpa diselingi semak belukar Argentina, Hongaria, Australia
6 Gurun Kawasan lintang 23,50 – 350, curah hujan 25 cm/th, tanah Afrika, Semenanjung Arab,
tandus, kering, tumbuhan khas xerofita (kaktus) Australia Tengah, Asia Tengah
B. Persebaran Fauna di Permukaan Bumi

Ringkasan Materi Geografi persiapan UN tahun 2017


C. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
1. Wilayah fauna Indonesia barat,
meliputi pulau Sumatra, pulau Jawa, Pulau Kalimantan, serta pulau-pulau kecil disekitarnya.
1) Mamalia, yang terdiri dari gajah, badak bercula satu, tapir, rusa, banteng, kerbau,monyet, orang utan, macan, tikus, bajing,
kijang, ajag, kelelawar, landak, dan babi hutan.
2) Reptil terdiri atas buaya, kura-kura, kadal, ular,tokek, biawak, bunglon, dan trenggiling.
3) Burung terdiri atasburung hantu, elang, jalak, merak, kutilang danberbagai macam unggas.
4) Berbagai macam serangga.
5) Berbgai macam ikan tawar dan pesut (sejenis lumba-lumba dari Sungai Mahakam)
2. Wilayah fauna Indonesia tengah (wilayah wallacea).
Meliputi pulau Sulawesi dan dikepulauan sekitarnya, kepulauan Nusatenggara dan kepulauan Maluku.
1) Mamalia, terdiri atas anoa, babi rusa, ikan duyung, kukus, monyet hitam, beruang, tarsius, monyet saba, kuda, sapid an
Banteng.
2) Reptile, terdiri atas biawak komodo, kura-kura, buaya dan ular.
3) Amphibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang dan katak air.
4) Berbagai macam burung, antara lain burung dewata, maleo, mandar, raja udang, burung pemakan lebah, rangkong, kaktua,
nuri dan merpati
3. Wilayah fauna Indonesia Timur (wilayah Sahul)
meliputi wilayah Papua dan pulau-pulau yang ada disekitarnya.
1) Mamalia, terdiri atas kangguru, wallaby, beruamg, nokdiak (landak Irian), opossum laying (pemanjat berkantung), kuskus,
kangguru pohon, dan kelelawar.
2) Reptilia, terdiri atas buaya, bawak, ular, kadal dan kura-kura.
3) Amphibia, terdiri atas katak pohon, katak tebang, dan katak liar.
4) Burung terdiri atas nuri, raja udang, cendrawasih, kasuari, dan namudur.
5) Berbagai jenis ikan.
SUMBER DAYA MANUSIA

A. Istilah yang berkaitan dengan kependudukan.


1. Dinamika Penduduk adalah Perubahan penduduk yang disebabkan oleh adanya kelahiran, kematian, dan migrasi
2. Faktor Demografi ( Natalitas, Moralitas, Migrasi)
3. Sensus (Censera) = pencacahan penduduk.
De Facto pencacahan jiwa di tempat mereka ditemukan
1 Macam Sensus De Jure pencacahan jiwa yang dilakukan di tempat penduduk tersebut tinggal secara
resmi
House Holder yang mengisi format sensus adalah kepala rumah tangga atau anggota
2 Metode Sensus keluarga
Canvasser yang mengisi format sensus asalah petugas (wawancara)
4. Komposisi Penduduk adalah Penggolongan penduduk menurut jenis kelamin, umur, pendidikan, mata pencaharian, agama,
suku bangsa, dsb.
Komposisi penduduk menururt umur terbagi atas:
1) Usia belum produktif = 0 – 14 tahun
2) Usia produktif = 15 – 64 tahun
3) Usia tidak produktif = diatas 65 tahun
4) Usia tidak produktif = diatas 65 tahun
5. Piramida Penduduk .
1) Piramida penduduk muda / ekspansif (berbentuk kerucut), di negara berkembang. CBR > CDR

Ringkasan Materi Geografi persiapan UN tahun 2017


2) Piramida penduduk stasioner (berbentuk granat), di Negara maju, CBR = CDR
3) Piramida penduduk tua / konstruktif (berbentuk guci terbalik), CDR > CBR
6. Masalah kependudukan yang dialami Indonesia :
No Masalah Kependudukan Cara Mengatasi Masalah
1 Pertumbuhan Penduduk Tinggi Pembatasan kelahiran / KB
2 Persebaran tidak merata Transmigrasi
3 Urbanisasi Persebaran industri ke desa/daerah
4 Pengangguran Industrialisasi/Penciptaan lap.kerja
5 Kualitas SDM Rendah Peningkatan Pendidikan
6 Kesehatan rendah Peningkatan kesehatan
7. Transisi Demigrafi (Demographif Transition) : adalah sebuah konsep mengenai proses penurunan tingkat fertilitas (Kelahiran)
sampai tercapainya tingkat populasi yang stabil.
Keterangan gambar :
1. Fertilitas tinggi – mortalitas tinggi, pertumbuhan penduduk rendah,
pada masyarakat tradisional
2. Fertilitas tinggi – mortalitas menurun, pertumbuhan penduduk
tinggi, pada Negara berkembang
3. Fertilitas tinggi – mortalitas menurun, pertumbuhan menurun
(transisi demografi).
4. Fertilitas rendah – mortalitas rendah, (stagnan)/ pertumbuhan penduduk rendah, Negara maju
Ciri-ciri Negara yang mengalami Transisi Demografi :
1. Tingkat kelahiran dari tinggi menuju rendah
2. Tingkat kematian dari tinggi menuju rendah
3. Angka ketergantungan ( Dependency Ratio ) dari tingggi menuju rendah ( menurun )
8. Dampak pertumbuhan penduduk yang tinggi.
a. Pengangguran
b. Kemiskinan
c. Angka ketergantungan ( Dependency Ratio ) tinggi
b. Kriminalitas
c. Pertumbuhan ekonomi
d. Pengurangan lahan pertanian untuk perumahan
9. Jenis Mobilitas Penduduk.
No Gerakan Penduduk Pengertiannya
1 Imigrasi Masuk penduduk luar ke Negara kita
2 Emigrasi Keluar penduduk kita ke luar negeri
3 Transmigrasi Pindah antar daerah dari padat ke daerah jarang penduduknya
4 Komuter / penglaju Pergerakan penduduk sementara karena kerja/penglaju
5 Urbanisasi Penduduk desa pindah ke kota
6. Remigrasi Kembali ke Negara Asal
10. Sex ratio.
Rumus : SR = Jumlah Penduduk Laki-laki x 100
Jumlah Penduduk Perempuan
Akibat Jika terjadi ketidak seimbangan Sex. Ratio.
1). Angka Kelahiran tinggi ( jika lebih banyak perempuan )

SUMBER DAYA ALAM DI INDONESIA DAN PEMANFAATANNYA

A. Penggolongan Sumber Daya alam (SDA)


1. Berdasarkan bagian atau bentuk yang dapat dimanfaatkan:
1) Sda materi : materi / bahan sumber daya alam tersebut (besi, emas, batu).
2) Sda hayati : sumber daya alam yang berbentuk makhluk hidup.
3) Sda energi : energi yang terkandung dalam sumber daya alam.
4) Sda ruang, yaitu ruang atau tempat yang diperlukan manusia dalam aktivitas hidupnya.
5) Sda waktu : waktu merupakan sumber daya alam yang tidak berdiri sendiri melainkan terikat dengan pemanfaatan sumber
daya alam lainnya.
2. Berdasarkan pembentukannya/ Kontinuitasnya :
1) Sumber Daya Alam yang dapat Diperbaharui (renewable resources)
a) Pembaruan dengan reproduksi.
b) Pembaruan dengan adanya siklus. misalnya air dan udara.
2) Sumber Daya Alam yang tidak Dapat Diperbarui (unrenewable resource)
a) Sumber daya alam yang tidak cepat habis. dimanfaatkana dalam jumlah sedikit atau dipakai secara berulang-ulang
(intan, batu permata, emas).
b) Sumber daya alam yang cepat habis.

Ringkasan Materi Geografi persiapan UN tahun 2017


B. PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENGGOLONGAN BAHAN-BAHAN GALIAN.
A Golongan bahan - minyak bumi, bitumen cair, lilin bumi, gas alam;
galian strategis - bitumen padat, aspal;
- antrasit, batubara, batubara muda;
- uranium, radium, thorium dan bahan-bahan galian radioaktip lainnya;
- nikel, kobalt;
- timah.
B Golongan bahan - besi, mangan, molibdeun, khrom, wolfram, vanadium, titan;
galian vital - bauksit, tembaga, timbal, seng;
- emas, platina, perak, air raksa, intan;
- arsin, antimon, bismut;
- yttrium, rhutenium, cerium dan logam-logam langka lainnya;
- berillium, korundum, zirkon, kristal kwarsa;
- kriolit, fluorpar, barit;
- yodium, brom, khlor, belerang;

C tidak termasuk - nitrat-nitrat, pospat-pospat, garam batu (halite);


golongan A atau B - asbes, talk, mika, grafit, magnesit;
- yarosit, leusit, tawas (alum), oker;
- batu permata, batu setengah permata;
- pasir kwarsa, kaolin, feldspar, gips, bentonit;
- batu apung, tras, obsidian, perlit, tanah diatome, tanah serap (fullers earth);
- marmer, batu tulis;
- batu kapur, dolomit, kalsit;
- granit, andesit, basal, trakhit, tanah liat, dan pasir sepanjang tidak mengandung unsur-
unsur mineral golongan a maupun golongan b dalam jumlah yang berarti ditinjau dari segi
ekonomi pertambangan.

C. Pemanfaatan Sumber Daya Alam Secara Ekoefisien


Artinya pengambilan secara efisien (ekonomis) dan memikirkan kelanjutan sumber daya alam itu (ekologi).

LINGKUNGAN HIDUP
A. Manfaat lingkungan hidup antara lain :
1. tempat hidup manusia dan melakukan kegiatan
2. tempat hidup flora dan fauna
3. sumber bahan pangan
4. sumber bahan baku / mentah
5. sumber bahan mineral dan tambang
6. sumber energi atau bahan bakar.
B. Pembangunan berkelanjutan (suistainable development)
Pembangunan untuk kesejahteraan generasi sekarang tetapi tidak melupakan bagian/ hak-hak generasi yang akan datang.
C. Keberlanjutan pembangunan ditentukan lima aspek, yaitu :
1. lingkungan : unsur lingk. dan kesehatan ekosistem harus diperhatikan, misal ketersediaan kebutuhan bagi flora dan fauna.
2. Ekonomi : berkaitan dengan kesejahteraan yang layak bagi penduduk.
3. Sosial : Keterlibatan masyarakat sangat mendukung keberlanjutan pembangunan.
4. Budaya : berkaitan dg identitas budaya, kebutuhan budaya dan pengetahuan tradisional yang diwariskan turun temurun.
5. Politik : terkait dengan pengambilan keputusan yang demokratis mengenai masalah lingkungan, ekonomi dan.

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBANGUNAN

1. Konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistimnya dilakukan melalui kegiatan – kegiatan antara lain :
1) perlindungan sistim penyangga kehidupan.
a. pengawetan keanekaragaman jenis hewan dan tumbuhan beserta ekosistimnya
b. rehabilitasi dan reklamasi lahan kritis (penghijauan, reboisasi, pengendalian peladang berpindah, reklamasi lahan bekas
perladangan)
Untuk lahan kritis ada beberapa cara mengawetkan / mengkonservasi yaitu :
a) konservasi secara vegetatif / agronomi
a. Strip cropping : penanaman tegak lurus dengan arah arah aliran air.
b. Buffering : penutupan lahan dengan tanaman keras.
c. Windbreaks : menanam dengan tujuan menahan angin.
d. Mulching (pemulsaan) adalah penutupan tanah dengan sisa tanaman.
e. crop rotation : tanaman bergilir.
f. countur farming : menanam menurut garis kontur.
g. counter strip cropping : penanaman sejajar garis countur dengan tanaman berselang-seling (tumpang sari).
b) konservasi secara mekanik :
Ringkasan Materi Geografi persiapan UN tahun 2017
a. terrasering : pembuatan teras padalahan miring untuk memendekkan lereng.
b. counter tillage : pengolahan tanah sejajar garis kontur dan membentuk igir-igir (bukit) kecil.
c. Countur plowing : membuat parit sejajar garis kontur.
2) program kali bersih (prokasih) tujuannya :
a) mencegah penurunan kualitas dan daya guna air.
b) pengendalian pencemaran air
c) mengembangan kelembagaan pengelolaan lingkungan hidup
3) pengelolaan pantai dan lautan, memiliki kebijaksanaan :
a) pembatasan pemanfaatan sumber daya yang dapat diperbarui, SDA yang tidak dapat diperbarui secara bijaksana.
b) inventariasasi tingkat pemanfaatan lahan wilayah pantai dengan adanya pembagian kawasan lindung, penyangga dan
kawasan budidaya.
c) Tiga alternatif ( pembagian wilayah laut, kepulauan, ZEE).
4) pengembangan dan pengelolaan keanekaragaman hayati
Ditetapkan kawasan perlindungan sebagai kawasan taman nasional, cagar alam, dan suaka margasatwa.
5) program pengendalian intrusi air asin.
a) Mengendalikan perluasan permukiman kota
b) Menambah masukan air tanah
c) Mengendalikan tingkat pemompaan air tanah.
d) Melindungi daerah resapan.
e) Prioritas pelayanan perusahaan air minum bagi daerah yang kekurangan air tawar.
2. Persebaran wilayah konservasi:
No Cagar Alam Hewan/ tumbuhan yang dilindungi
1 Ujung kulon badak, buaya, bangteng, rusa, babi hutan, merak dan tumbuh-tumbuhan
2 Sibolangit (Sumut) tumbuhan asli khas dataran rendah bunga lebah dan bunga bangkai
3 Rafflesia (Bengkulu) bunga raflesia
4 Pulau Dua (Jabar) hutan dan jenis burung
5 Arjuna Lalijiwo (Jawa Timur) hutan cemara dan hutan alpin, rusa
6 Rimba Panti (Sumbar) tumbuhan khas Sumatera Barat dan hewan khas (siamang, tapir)

No Suaka marga satwa Hewan/ tumbuhan yang dilindungi


1 Pulau Komodo NTT komodo, rusa, babi hutan, kerbau liar, ayam hutan, burung kakaktua
2 Gunung Leuser (Aceh) gajah, badak Sumatera, Harimau, rusa, kambing hutan, orang utan, berbagai burung
3 Way Kambas gajah, badak, kerbau liar
4 Baluran (Jawa Timur) badak, banteng, kerbau liar, rusa, babi hutan, lutung, ayam hutan, anjing hutan, kera, burung
5 Kutai (Kaltim) rusa, babi hutan, orang utan

P E T A.
A. Macam-macam Peta
No Jenis Peta Pengertin Contoh
1 Ditinjau Dari jenisnya :
1.Peta foto Hasil foto udara / indraja
2.Peta garis Hasil pengggambaran
2 Ditinjau dari skalanya :
1.Peta Skala sangat Besar/ Skala 1:100 s.d 1 : 5.000
Kadaster Skala 1:5000 s.d 1 : 250.000
2.Peta kala Besar Skala 1:250.000 s.d 1:500.000
3.Peta Skala edang Skala 1: 500.000 s.d 1:1.000.000
4.Peta Skala Kecil Skala lebih kecil dari 1:.1000.000
3 Ditinjau dari Isinya/Data :
1.Peta Umum :
a. Peta Topografi Peta yg menggambarkan permukaan bumi dengan
b. Peta Chorografi reliefnya
Peta yg menggambarkan seluruh permukaan bumi
2. Peta Khusus ( Tematik ) secara umum, misalnya peta dunia/atlas. Peta Penduduk
Menggambarkan kenampakan/ data tertentu Peta Pertanian
Peta Persebaran fauna
Peta Barang tambang

B. Menghitung Skala Peta :


1. Menghitung Skala Peta dengan diketahui letak garis bujur dua titik dan jarak dua titik.
Contoh : Jika diketahui titik A terletak di 105. 30 BT dan Titik B di 106. 45 BT, serta panjang A-B adalah 5 cm . Berapa skala
peta tersebut ( Kata Kunci : Setiap 1 derajat garis bujur = 60’ = di katulistiwa 111 km )

Ringkasan Materi Geografi persiapan UN tahun 2017


( )
Jawab: 
( ) ( )


Skala = 1 : 2.775.000
2. Menghitung Skala Peta berdasarkan peta lainnya yang sudah berskala.
Rumus :
Contoh : Lihat Peta dibawah ini :

8 cm
A B

A 5 cmB

Jika peta I berskala 1 : 200.000. Hitunglah skala peta II.

PS = 125.000
Jadi skala peta II = 1 : 125.000
3. Menghitung kemiringan
Rumus :

Keterangan : Gradien = kemiringan lereng %


Jarak vertikal = beda tinggi (m)
Jarak horizontal = jarak mendatar (m)
Langkah menghitungnya :
b. Hitung dulu sekalanya

Penyebut skala = 2000 x 50


Penyebut skala = 100.000 skala = 1 : 100.000
c. Hitung jarak A – B (Jarak horizontal)
Jika jarak A – B = 4 cm
Maka jarak horizontal = jarak A – B x Penyebut skala
= 4 cm x 100.000
= 400.000 cm
Ubah satuan menjadi m, maka jarak horizontal 4.000 m
d. Hitung Gradien/ kemiringan

Gradien = 5%
Jadi kemiringan lereng A – B = 5%

2. Proyeksi Peta
A. Klasifikasi ( jenis-jenis ) Proyeksi Peta.
1. Proyeksi Azimuthal ( Zenithal ) : Bidang proyeksinya bidang datar, menyinggung permukaan bumi di kutub, ekuator atau
antara kutub – equator, tepat untuk pemetaan di daerah Kutub.
2. Proyeksi Silinder : bidang proyeksinya berbentuk silinder menyinggung katulistiwa, untuk pemetaan di daerah sekitar
katulistiwa
3. Proyeksi Kerucut.: proyeksi yang dilaksanakan dengan cara memproyeksikan permukaan bola bumi pada kerucut yang
menyinggung sepanjang satu lingkaran , untuk pemetaan di daerah lintang sedang/ lintang tengah 450

Ringkasan Materi Geografi persiapan UN tahun 2017


S = Skala

f = Panjang focus kamera

H = Tinggi pesawat terhadap


Proyeksi azimuthal Proyeksi Silinder Proyeksi Kerucut
obyek

3. Membaca Peta Contour dan Pemanfaatannya.


Dari gambar di samping maka :
- Lereng 1 & 2  sedang  perkebunan, kehutanan
- Lereng 4 & 5  Terjal  untuk kehutanan
- Lereng 2  landai  dapat untuk hampir semua keg.
Manusia, jalur pendakian

4. Menghitung Skala Hasil Foto Udara./ Penginderaan jauh.

Contoh : Sebuah wilayah yang mempunyai ketinggian 500 m DPL dilakukan pemotretan udara untuk membuat peta.
Ketinggian pesawat 2500 m DPL, lensa yang digunakan 100 mm. berapa skala peta foto udara yang dihasilkan.
Jawab :
(samakan satuannya)
(sederhanakan, masing-masing dibagi dengan 10)

Skala Peta = 1 : 20.000

5. Unsur-unsur / komponen Kelengkapan Peta


Judul Peta, Garis Astronomis, Inset, Garis Tepi Peta, Skala Peta, Mata Angin, Simbol Peta, warna, legenda, lettering, , Sumber
Peta, Tahun Pembuatan
INDUSTRI
1. Faktor yang mempengaruhi industry dalam menentukan lokasi industry secara umum:
a. faktor sumber daya : sumber energy, bahan baku, iklim, topografi, air.
b. faktor sosial : penguasaan teknologi, penyediaan tenaga kerja,kemampuan pengelolaan
c. faktor ekonomi : transportasi, modal, pasar.
d. kebijakan pemerintah : aturan ekspor-impor, pajak, pembatasan jumlah dan jenis industry, pengembangan “iklim” usaha.
2. Orientasi lokasi industri :
1 Berorientasi pada bahan baku 1. Bahan baku mudah rusak
2. produk awet
3. Volume/berat bahan baku lebih besar dibandingkan dengan produk
4. Biaya angkut bahan baku lebih mahal dibandingkan dengan biaya angkut produk
2 Berorientasi pada pasar / 1. Bahan baku awet
konsumen 2. Produk mudah rusak/mudah mengalami perubahan/ banyak dibutuhkan konsumen
3. Volume/berat produk lebih besar dibandingkan dengan bahan baku
4. Biaya angkut produk lebih mahal dibandingkan dengan biaya angkut bahan baku
3 Berorientasi pada tenaga kerja 1. Banyak membutuhkan tenaga kerja murah
2. Banyak membutuhkan tenaga terampil (khusus).
4 Berorientasi pada sumber 1. Banyak membutuhkan energi yang besar
energy 2. Banyak membutuhkan energi yang khas/khusus
5 Berorientasi pada transportasi 1. Bergerak di bidang pengangkutan.
(prasarana/sarana) 2. Bahan baku/produk membutuhkan angkutan khusus.

Ringkasan Materi Geografi persiapan UN tahun 2017


contoh kasus : Karet
Mendekati Bahan Baku Kapas
- Bahan baku Kapur ----------- Industr semen
- Perkebunan Kelapa Sawit ----------- Industri Minyak goring Kelapa sawit
- Batubara ----------- Industri Pengecoran logam/PLTU dll. ,
- Perkebuna Karet ----------- Industri Ban Tebu
- Perkebunan Kapas ----------- Industri Pemintalan dll Kakao
- Perkebunan Tebu ----------- Industri Gula
Dari contoh gambar di atas maka pabrik minyak goreng
- Pasir Besi ----------- Industri Baja dll paling cocok diletakan di daerah perkebunan klapasawit
- Industri perikanan ----------- dekat pelabuhan/ dikota pantai
3. Kawasan industry & kawasan berikat di Indonesia
Jakarta PT Jakarta industrial estate Pulogadung
Jabar Cirebon industrial Estate
Surabaya Rungkut Industrial Estate
Kawasan industry (industrial
Jawa Tengah Kawasan Industri Cilacap, Terboyo Semarang
estate)
Medan Kawasan industri Medan
Kawasan Industri Makasar
Lampung Lampung industrial estate
Jakarta Cakung (Jakarta Utara), Marunda (Jakarta Utara)
Kawasan Berikat (bonded zone/ Riau Pulau Batam
export processing zone) Jabar Cilegon
Makasar

5. Relokasi industri
Alasan relokasi Industri : Keuntungan relokasi industri bagi negara yang dituju:
1) mencari upah buruh yang lebih rendah. 1. memperluas lapangan pekerjaa.
2) Mengurangi tingkat polusi di Negara asal. 2. Menambah pendapatan dari pajak.
3) Mencari tenaga kerja yang sesuai. 3. Menambah pendapatan tenaga kerja.
4) Memperluas/memperbesar usaha industri. 4. Alih teknologi dari Negara maju
5) Memperluas pasar. 5. Modal dari Negara lain
PENGINDERAAN JAUH
6. Pemanfaatan citra hasil Penginderaan jauh :
1. Perencanaan tata ruang
2. Perencanaan Pembangunan
3. Mitigasi bencana Alam
4. Mengetahui persebaran barang tammbang,mineral, dll
5. Mengetahui kondisi lingkungan
6. Mengetahui keadaan lahan untuk perencanaan tata guna lahan
7. Meramalkan Cuaca ( Meteorologi )
8. membantu menganalisa perairan darat ( hidrologi )

7. Klasifikasi Citra :
1. Citra Foto. ( Foto Udara )
A. Berdasarkan Spektrum Elektromagnetik
No Jenis Panjang Gelombang Spektrum Penggunaan
Elektromagnetik tampak
1 Foto Ultra Violet 0,29 um
2 Foto Ortokromatik 0,4 – 0,5 Hijau s.d Biru Mendeteksi laut, dasar laut, pantai
3 Foto Pankromatik 0.4 – 0,7 MJKHBNU Utk tujuan umum ( foto sehari-hari )
4 Foto Infra Merah Asli 0,9 – 12 Utk studi vegetasi, hidrologi, tata
guna lahan
5 Foto Infra merah berwarna Untu kepentingan militer
6 Foto Infra merah modifikasi 0,7-0,9 Hijau dan merah
B. Berdasarkan Sumbu Kamera
1. Foto Vertikal : Sumbu kamera tegak lurus, atau antara 1 – 4 derajat masih dihitung tegak lurus
2. Foto Condong : Apabila sudut 10 derajat, daerah yang difoto berbentuk trapezium
3. Foto sangat condong : daerah yang terfoto memperlihatkan cakrawala
C. Berdasarkan warna yang digunakan.
1. Foto berwarna semu ( False colour )  warna obyek asli tidak sama dengan yang di foto
2. Foto berwarna asli ( True colour )  warna obyek di foto sesuai dengan aslinya
D. Berdasarkan wahanyanya :
1. Foto Udara  foto yang dibuat dari pesawat terbang, balon udara.
2. Foto Satelit/ Orbital  foto yang dibuat dari satelit
2. Citra Non Foto.
Ringkasan Materi Geografi persiapan UN tahun 2017
A. Berdasarkan Spektrum Elektromagnetik :
1. Citra Infra Merah Thermal ( dibuat dengan spectrum infra merah thermal 3,5 um – 5,5 um dan 18 um )
2. Citra Radar dan Citra Gelombang Mikro  citra yang dibuat dengan gelombang radio
B. Berdasarkan Sensor.
1. Citra Tunggal : Sensor yang digunakan pada citra ini adalah sensor tunggal dengan saluran lebar
2. Citra Multispektral : Sensor yang digunakan pada citra ini adalah sensor jamak dengan saluran sempit
C. Berdasarkan Wahananya
1. Citra Dirgantara
2. Citra Satelit

8. Sumber Data Sistem Informasi Geografi ( SIG )


A. Sumber Data.
No Sumber Data SIG Penjelasan
1 Data Teristrik (Data Data yang diambil dari lapangan/alam melalui survai atau pengukuran dilapangan.
Lapangan) Contoh : curah hujan, jenis tanah, kemiringan lahan slinitas, suhu udara dll
2 Data Peta (Spasial) Data yang sudah ada di peta, missal peta geologi, peta curah hujan dll
3 Data Penginderaan Hasil penginderaan jauh. Model stereo Fotogrametri : Peta berisi garis konrtur dan titik
jauh ketinggian dari suatu wilayah yang dibuat melalui foto udara dengan menggunakan
stereoplotter

B. Bentuk Data
No Bentuk Data Penjelasan
1 Data Raster Menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur
matriks atau piksel-piksel yang membentuk grid.
2 Data Vektor Menampilkan dan menempatkan data spasial dengan mengunakan titik, garis, kurva atau
polygon beserta atribut-atributnya.

C. Jenis Data
No Janis Data Penjelasan
1 Data Spasial - Peta
/Keruangan - Hasil penginderaan jauh
- Foto Udara
2 Data Atribut Data yang berbentuk informasi dari lokasi / tempat baik bersifat kualitatif maupun kuantitatif
(deskriptif/isi) (angka)

9. Penerapan SIG Dalam kajian Geografi.


1. Inventarisasi Sumber Daya Alam :
a. Sumber daya air ( distribusi,kualitas, )
b. Sumber Daya Lahan ( ketersediaan,kesesuaian, kemampuan lahan )
c. Sumber daya hutan ( luas, jenis, potensi, kerusakan, dll )
d. Sumber Daya laut ( mineral, ikan, persebaran dan potensi hayati dan non hayati )
e. Sumber Daya Mineral ( Jenis, kualitas, cadangan dan perseabaran mineral )
2. Mempermudah proses analisis untuk pembuatan keputusan dalam pelaksanaan pembangunan khususnya yang berkaitan
dengan aspek keruangan,antara lain :
a. Lahan pemukiman penduduk di perkotaan
b. Lokasi transmigrasi
c. Lokasi luar dan batas areal waduk
d. Lokasi luar dan batas wilayah cagar alam dll
3. Pemantauan bencana Alam ( luas, kerusakan, dll )
10. Potensi Desa :
Potensi desa
a. potensi fisik : lokasi, topografi/ medan/ bentuk muka bumi, iklim, kesuburan tanah, air, flora, fauna dan lain-lain,
b. potensi social : manusia/ penduduk, gotong royong, apatur desa, lembaga social
11. Pola Pemukiman Penduduk.
No Pola Pemukiman Penduduk Wilayahnya/ tempat
1 Memanjang ( line ) - Disepanjang jalan
- Disepanjang Pantai
- Dispanjang tepi sungai
2 Menyebar - Didataran rendah
- Didaerah subur
3 Mengelompok - Didaerah dataran tinggi
- Di Pegunungan ( ditempat lebih datar)
4 Memusat - Mengelilingi sumber air/ di peg.kapur

12. Klasifikasi Desa.


Ringkasan Materi Geografi persiapan UN tahun 2017
No Klasifikasi Desa Penjelasan /Ciri-ciri
1 Desa Tradisionil/ Penduduk sangat tergantung pada lingkungan alam (contoh : suku terasing)
Pradesa
2 Desa Swadaya Desa masih sederhana, penduduk jarang, terikat adat, pendidikan rendah, pertanian dominan
3 Desa Swakarya Pemerintah desa berfungsi baik, penduduk alami transisi, adat istiadat mulai berubah,
pengetahuan luar masuk, matapencaharian mulai beragam
4 Desa Swasembada Umumnya berada di sekitar kota/ kec., kebutuhan tercukupi sendiri, tingkat pendidikan &
ketrampilan tinggi, adat istiadat mulai lepas/ longgar.

13. Klasifikasi kota berdasarkan perkembangannya.


No Tingkatan Kota Penjelasan/Uraian
1 Polis Kota yang masih bersifat agraris
2 Metroplis Kota besar dengan perekonomian mengarah ke industri  Bandung, Medan, Surabaya
3 Megapolis Kota yang terdiri dari gabungan beberapa metropolis  Boston - Washington
4 Oligopolis/ tyranopolis Kota dengan kriminalitas tinggi,kemacetan lalulintas, penurunan pelayanan umum
5 Nekropolis Kota yang berkembang menuju keruntuhan

14. Pola Keruangan Kota.


Teori Keruangan Kota :
1.Teori Konsentris
(1)Pusat Daerah Kegiatan
(2).Zona transisi
(3).Wilayah Pemukiman berpenghasilan rendah
(4).Wilayah Pemukiman kelas menengah
(5).Wilayah Pemukiman Berpengahasilan tinggi
(6).Wilayah Pinggiran Kota-Desa, ditandai dengan Mobilitas penduduk Komuter

2.Teori Sektoral
(1).Zone Bisnis (PDK )
(2).Zona Pabrik
(3).Zona Pemukiman Kelas Rendah
(4).Zona Pemukiman Kelas Menengah
(5).Zona Pemukiman Kelas Tinggi

3.Teori Inti Ganda


(1). Pusat Daerah kegiatan
(2).Perdagangan dan Industri Kecil
(3).Pemukiman kaum burh
(4).Pemukiman kelas menengah
(5).Pemukiman kelas elit
(6).Industri berat
(7).Kawasan Bisnis
(8).Pemukiman sub urban
(9).Industri sub urban

Pola Keruangan Kota :


(1).Inti Kota : Pusat pemukiman, Pusat pertokoan, Pusat pemerintahan, Perkantoran, perdagangan, terminal, pasar, sekolah
dll
(2).Selaput Inti Kota : Pusat daerah kegiatan baru karena yang lama sudah padat
(3).Kota Satelit : Kota kecil yang mendukung kota utama, contoh: Kota Bekasi, depok, Tanggerang sebagai satelit Jakarta
(4).Sub Urban : Daerah di seputar kota sebagai pusat pemukiman dan industri

15. Arah perkembangan Kota ( gambar dan contoh pemecahan kasus )


Kota akan berkembang lebih cepat kea rah no. 2 yaitu wilayah yang datar

Ringkasan Materi Geografi persiapan UN tahun 2017


16. Manfaat Interaksi Desa – Kota
No Manfaat Bagi Desa No Manfaat Bagi Kota
1 Arus informasi meningkat sehingga pengetahuan masyarakat desa 1 Kebutuhan tenaga kerja kasar terpenuhi
semakin bertambah
2 Kebutuhan akan barang industry terpenuhi 2 Pasar bagi produk industri di kota
3 Terbanya jalur transportani desa – kota dapat meningkatkan 3 Kebutuhan bahan makanan pokok terpenuhi
pendapatan petani karena hasi panen dapat dijual keluar daerah
4 Tenaga produktif di desa terserap pada industry di kota 4 Kebutuhan bahan baku industri terpenuhi
5 Produktifitas masyarakat desa meingkat. 5
6 Tumbuhnya mata pencaharian baru di luar sektor pertanian 6

17. Kekuatan Interaksi.


A. Model Titik Henti
Keterangan :
THAB : Jarak lokasi titik henti dari kota yang jmh
penduduknya lebih kecil
JAB : Jarak antara kota A dan kota B
PA : Jumlah penduduk kota/ wilayah A
PB : Jumlah penduduk kota/ wilayah B
Contoh : Jumlah penduduk kota A = 10.000 orang, kota B = 5.000 orang. Jarak antara kota A dengan kota B = 25 km

B. Model Grafitasi
( )
IA-B = Interaksi antara wilayah A dengan wilayah b
PA = Penduduk A
PB = Penduduk B
DA-B = Jarak mutlak yang menghubungna A dengan B
Contoh : Kota A letaknya berdekatan dengan dua buah kota lain yaitu B dan kota C, Jarak A ke B = 40 km,jarak a ke C 50
km, penduduk kota A 200.000 jiwa, penduduk kota B.80.000 jiwa dan penduduk kota C 150.000 jiwa. Berapa nilai
Interaksi AB dan Interaksi AC
Jawab :

( ) ( )

( ) ( )

C. Indeks Konektifitas

Contoh :
Lihat gambar disamping. Hitunglah indeks konektifitasnya.
Jawab :

Ringkasan Materi Geografi persiapan UN tahun 2017


PUSAT PERTUMBUHAN DAN PUSAT PEMBANGUNAN DI INDONESIA

A. Teori dasar pusat pertumbuhan


1. Teori tempat yang sentral (Central Place Theory)
Teori ini dikembangkan di Jerman oleh seorang ahli geografi perwilayahan yang bernama Walter Chrstaller.
Keterangan:
1. Titik H,I,J merupakan tempat-tempat yang sentral yang diperkirakan dapat menjadi penggerak dan pengendali bagi
daerah sekitarnya
2. Gambar segi enam diluar titik H,I,J,K merupakan daerah-daerah yang dikendalikan kebutuhan dan peradabannya.
Bila ditinjau dari jenis-jenis pusat pelayanan ini, hierarki tempat yang sentral dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
1) Tempat Sentral yang Berhierarki 3 (K=3) kasus pasar optimal.
2) Tempat sentral yang berhierarki 4 (K=4) kasus lalu lintas optimum
3) Tempat sentral yang berhierarki 7 (K=7) administrasi pemerintahan.

3. rumus berikut.

Keterangan:
I = gaya tarik menarik diantara kedua region.
d = jarak di antara kedua region.
P = jumlah penduduk masing-masing region.
2. Teori lokasi industri optimal (Theory of optimal industrial location) dari Losch
Teori ini didasarkan pada permintaan (demand), sehingga dalam teori ini diasumsikan bahwa lokasi optimal dari suatu pabrik
atau industri yaitu apabila dapat menguasai wilayah pemasaran yang luas, sehingga dapat dihasilkan pendapatan paling besar.
3. Theory of industrial location (teori lokasi industri) dari Alfred Weber
Untuk menentukan suatu lokasi industri dengan mempertimbangkan risiko biaya atau ongkos yang paling minimum, dengan
asumsi sebagai berikut:
1) Wilayah yang akan dijadikan lokasi industri memiliki: topografi, iklim dan penduduknya relatif homogen.
2) Sumber daya atau bahan mentah yang dibutuhkan cukup memadai.
3) Upah tenaga kerja didasarkan pada ketentuan tertentu, seperti Upah Minimum Regional (UMR).
4) Hanya ada satu jenis alat transportasi.
5) Biaya angkut ditentukan berdasarkan beban dan jarak angkut.
6) Terdapat persaingan antarkegiatan industri.
7) Manusia yang ada di daerah tersebut masih berpikir rasional.

(a) (b) (c)


Keterangan:
M = pasar
P = lokasi biaya terendah.
R1, R2 = bahan baku
Gambar
(a) : apabila biaya angkut hanya didasarkan pada jarak.
(b) : apabila biaya angkut bahan baku lebih mahal dari pada hasil industri.
(c) : apabila biaya angkut bahan baku lebih murah dari pada hasil industri.

B. Kaitan Pusat Pertumbuhan dan Pengaruh Wilayah Di Sekitarnya


Suatu pusat pertumbuhan akan memberikan pengaruh pada wilayah sekitarnya. Beberapa pengaruh yang ada adalah
sebaga berikut:
1. Pengaruh terhadap pemusatan dan persebaran sumber daya
Hadirnya pusat-pusat pertumbuhan akan menarik jumlah tenaga kerja yang banyak.
Ringkasan Materi Geografi persiapan UN tahun 2017
2. Pengaruh terhadap perkembangan ekonomi
Terjadinya peluang kerja di berbagai sector yang relative terbuka dan adanya gerakan arus barang akan membawa
dampak terhadap alat transportasi, perhubungan, perdagangan, perkantoran, dan jasa.
3. Pengaruh terhadap perubahan social budaya masyarakat
Pengaruh kemajuan pusat pertumbuhan tersebut akan terlihat seperti berikut ini:
1. pengetahuan, ketrampilan dan perubahan social budaya ;
2. menyebabkan akan terjadi akulturasi asimilas nilai budaya;
3. arus informasi dan komunikasi
4. Terbukanya lapangan pekerjaan
5. Manajemen waktu, disiplin, bersikap hemat, selektif

C. Pusat Pembangunan di Indonesia


BAPPENAS membagi wilayah di Indonesia menjadi empat pusat pembangunan Utama, wilayah A, B, C, D.
TABEL REGIONAL PETUMBUHAN DENGAN WILAYAHNYA DI INDONESIA
Pusat Pemb. Wilayah
NO Regional Meliputi daerah-daerah
utama Pemb.
1. A Medan I Aceh, Sumut. Pusatnya di Medan
II Sumbar, Riau, Kep. Riau. Pusatnya di Pekanbaru
2. B Jakarta III Jambi, Sumsel, Bengkulu, Bangka Belitung, Pusatnya di Palembang
IV Lampung, Jakarta, Jabar, Jateng, Banten, DI Yogyakarta. Pusatnya di Jakarta
V Kalbar, Pusatnya di Pontianak
3. C Surabaya VI Jatim, Bali. Pusatnya di Surabaya
VII Kalteng, Kaltim, Kalsel. Pusatnya di Balikpapan dan Samarinda
4. D Makasar VIII NTB, NTT, Sulsel, Sultra. Pusatnya di Makasar
IX Sulteng, Sulut, Gorontalo. Pusatnya di Manado
5. E Sorong X Maluku, Maluku Utara, Papua (Irian Jaya). Pusatnya di Sorong

1) Negara Maju dan Negara Berkembang


Tahapan pertumbuhan dan perkembangan negara
1. masa masyarakat tradisional : Bersifat agraris, iptek terbatas, pendapatan rendah
2. prakondisi menuju tinggal landas : Transisi agraris dari cara tradisional menuju cara efisien
3. masa tinggal landas : Usaha produktif dan perindustrian mengalami perkembangan pesat.
4. masa menuju kedewasaan : Perekonomian dan perindustrian berteknologi canggih, investasi diciptakan industri baru
skala internasional.
5. masa konsumsi tinggi : Banyak ditujukan menghasilkan jasa / konsumsi tahan lama. Pembelian kebutuhan sekunder dan
tersier melebihi kbutuhan primer.

2) Negara Berkembang
 Ciri-ciri Negara Berkembang : (1). Pendapatan Nasional Rendah
(2).Pendpatan per kapita rendah
(3).Ekonomi sector pertanian/agraris
(4).Tingkat pendidikan rendah
(5).Tingkat teknologi rendah
(6).Kekurangan Modal/Investasi
(7).Perumbuhan Penduduk tinggi
(8).Angka ketergantungan tinggi
(9).Piramida penduduk ekspansif
(10Angka pengangguran tingigi
 organisasi Negara berkembang :G 77 Contoh : Indonesia, India,Philipina, Mesir, Malaysia, Thailand, Vietnam, dll
3) Negara Maju
 Ciri-ciri Negara Maju : (1). Pendapatan Nasional tinggi
(2).Pendapatan per kapita tinggi
(3).Ekonomi utama sector Industri dan jasa
(4).Tingkat pendidikan tinggi
(5).Penguasaan IPTEK tinggo
(6).CukupModal/ Menanamkan modal di luar negeri
(7). Pertumbuhan penduduk rendah
(8). Angka ketergantungan rendah
(9).Piramida penduduk konstruktif
(10).Pengangguran rendah
 Organisasi Negara-negara Maju : G.7 ( Amerika Serikat, Kanada, Perancis,Inggris, Jerman, Italia, Jepang / di Asia :
Singapura, dan Korea Selatan

Ringkasan Materi Geografi persiapan UN tahun 2017

Anda mungkin juga menyukai