PHILOSOPHY OF COSMOLOGY
Disusun oleh:
Maryam Musfiroh
BANDUNG
2022
PHILOSOPHY OF COSMOLOGY
Awal alam semesta diperkirakan telah mencapai skala energi yang jauh lebih
tinggi daripada apa pun yang diproduksi di Fermilab atau CERN. Model standar
kosmologi big-bang mensyaratkan dua kondisi awal. Pertama, awal alam semesta
dianggap sangat homogen; kedua, nilai awal konstanta hubble harus disesuaikan
nilai keakuratannya. Guth mengusulkan untuk melengkapi Model Standar dengan
memodifikasi sejarah ekspansi paling awal alam semesta, mengambil ide dari
fisika partikel. Guth mengusulkan bahwa alam semesta mengalami fase transien
yang didominasi λ ekspansi eksponensial sekitar 10 detik.
7. Kesimpulan
Bahasan di atas adalah upaya untuk mengidentifikasi tantangan pembuktian
khusus yang dihadapi dalam kosmologi. Ada gema skeptis tentang kemungkinan
pengetahuan tentang alam semesta secara keseluruhan dalam pembahasan global
sifat alam semesta. Pengamatan lokal tidak cukup untuk menjamin kesimpulan
mengenai properti global tanpa bantuan dari prinsip-prinsip umum seperti prinsip
kosmologis, yang dengan sendirinya berada pada pijakan yang tidak pasti.
Kosmolog harus menghadapi kemungkinan bahwa data yang mereka gunakan
untuk menilai teori tunduk pada efek seleksi antropik yang tidak terduga.
Akhirnya, kosmolog juga dapat melihat perubahan tujuan penjelasan mereka,
dengan berbagai fitur dari alam semesta dilacak ke fitur lingkungan dari alam
semesta dalam sudut pandang kita bukannya berasal dari hukum dinamis alam
semesta.
8. Aksiologi
Aksiologi dari bahasan filsafat kosmologi adalah sebagai berikut.
a. Ilmu yang dimiliki oleh manusia sejauh ini hanya bagian kecil dari
ilmunya Allah SWT.
b. Manusia memiliki keterbatasan dalam mengungkap misteri alam semesta.
c. Allah SWT menciptakan alam semesta yang begitu besar dengan manfaat
yang luar biasa bagi kehidupan manusia, salah satunya adalah sebagai
sumber enegi kehidupan.