Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN

KEPERAWATAN
dengan Alzheimer (demensia)

Kelompok 2
ANGGOTA
Bianca Angeline R 213121047
Siska Regina Dwiyuniari P 213121052
Siska Nur Virgiani 213121056
Rindi Resa R 213121059
Novianti Dwi A 213121066
Mira Ramadania 213121067
Mariam Rahmatillah A 213121068
Donna Lidya N 213121069
Audia Salsabilla P 213121070
Anindita Dwi P 213121071
Balqist Assyifa Pratami A 213121075
Putri Dwi Lestasi H 213121082
Nabila Indana Z 213121084
Dwi Nissaul K 213121086
DEFINISI ALZHEIMER
Alzheimer merupakan sebuah penyakit neuro degeneratif
yang paling umum terjadi dan merupakan penyebab utama
dari gangguan kognitif pada usia lanjut, gejala Alzheimer
melibatkan penurunan fungsi kognitif secara bertahap,
mulai dari kesulitan mengingat informasi baru, kesulitan
berbicara, hingga kesulitan melakukan tugas-tugas sehari-
hari. Penderita Alzheimer juga sering mengalami perubahan
dalam perilaku dan kepribadian.
Alzheimer merupakan manifestasi penyakit seperti dementia yang
berangsur-angsur dapat memburuk hingga menyebabkan kematian.
Alzheimer diduga terjadi karena penumpukan protein beta-amyloid
yang menyebabkan plak pada jaringan otak. Secara normal, beta-
amyloid tidak akan membentuk plak yang dapat menyebabkan

ETIOLOGI
gangguan sistem kerja saraf pada otak. Namun, karena terjadi
misfolding protein, plak dapat menstimulasi kematian sel saraf.
faktor yang menyebabkan seseorang menderita penyakit Alzheimer
antara lain sebagai berikut:
a. Usia 65 tahun
b.Riwayat keluarga dengan keluarga yang memiliki orangtua,
saudara atau saudari dengan Alzheimer
c. Pendidikan atau Pekerjaan
d.Trauma Cedera Otak sedang dan berat meningkatkan risiko
perkembangan penyakit Alzheimer.
PATOFISIOLOGI
Patofisiologi penyakit Alzheimer masih belum sepenuhnya dipahami, namun diduga
terkait dengan adanya penumpukan protein abnormal di otak seperti Protein Beta-
amyloid, yang dimana protein ini membentuk plak lengket di antara sel saraf otak,
yang akan mengganggu komunikasi antar sel dan memicu peradangan. Kemudian
terdapat Protein Tau yaitu protein yang normalnya menjaga stabilitas struktur
internal sel saraf (mikrotubulus) menjadi terpilin dan kusut, yang pada akhirnya
akan membentuk gumpalan yang disebut neurofibrillary tangles (NFT).
Beberapa faktor lain yang juga diduga dapat berperan dalam terjadinya penyakit
Alzheimer diantaranya yaitu Peradangan Otak (Neuroinflamasi) dimana kondisi ini
menyebabkan sistem imun otak bereaksi berlebihan terhadap plak dan gumpalan
protein, yang menyebabkan peradangan dan memperparah kerusakan sel saraf.
Lalu adanya Gangguan Neurotransmitter yaitu terjadinya ketidakseimbangan zat
kimia penghantar sinyal antar sel saraf (neurotransmitter) yang dapat
mempengaruhi fungsi kognitif. Akibat kerusakan sel saraf yang progresif, penyakit
Alzheimer menyebabkan penurunan fungsi kognitif secara bertahap, seperti
gangguan memori, kesulitan berpikir dan belajar, gangguan orientasi, penilaian dan
perubahan perilaku juga emosi.
LANJUTAN...
TANDA GEJALA ALZHEIMER (DEMENSIA)
Menurut (Alzheimer’s Association, 2015) Gejala penyakit Alzheimer bervariasi antara
individu. Berikut ini adalah gejala umum dari Alzheimer:
1. Hilangnya ingatan yang mengganggu kehidupan sehari-hari.
2. Sulit dalam memecahkan masalah sederhana.
3. Kesulitan menyelesaikan tugas-tugas yang akrab di rumah, di tempat kerja atau di
waktu luang.
4. Kebingungan dengan waktu atau tempat.
5. Masalah pemahaman gambar visual dan hubungan spasial.
6. Masalah baru dengan kata-kata dalam berbicara atau menulis.
7. Lupa tempat menyimpan hal-hal dan kehilangan kemampuan untuk menelusuri
kembali langkah-langkah.
8. Penurunan atau penilaian buruk.
9. Penarikan dari pekerjaan atau kegiatan sosial.
10. Perubahan suasana hati dan kepribadian, termasuk apatis dan depresi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG PENYAKIT
ALZHEIMER
Untuk mendiagnosis penyakit Alzheimer, dokter pertama-tama akan menanyakan
gejala-gejala yang dialami, apakah terdapat riwayat penyakit Alzheimer di keluarga,
dan menanyakan beberapa pertanyaan dengan sebuah kuesioner untuk menilai
fungsi berpikir, pemeriksaan fisik untuk menilai adanya gangguan saraf lain.

Beberapa pemeriksaan tambahan untuk memastikan diagnosis Alzheimer, yaitu:


Pemeriksaan darah
Pengambilan cairan otak melalui pungsi lumbal
Pemeriksaan radiologi dengan alat PET scan, CT scan, atau MRI
KOMPLIKASI ALZHEIMER
1. Kegelisahan
Kemampuan orang yang dicintai untuk berpikir dan memahami situasi tertentu juga
dapat menurun seiring dengan perkembangan penyakit. Jika mereka tidak dapat
memahami dunia yang membingungkan ini, mereka akan menjadi takut dan gelisah.

2. Masalah kandung kemih dan usus


tidak dapat merespons desakan dengan cepat disebabkan oleh terbatasnya mobilitas
atau terbatasnya kemampuan komunikasi. Orang yang memiliki penyakit Alzheimer
mungkin juga menjadi bingung dan menggunakan kamar kecil di tempat yang tidak
tepat

3. Depresi
Gejala depresi mungkin termasuk:
a. masalah tidur
b. perubahan suasana hati
c. menarik diri dari teman dan kerabat
d. kesulitan berkonsentrasi
LANJUTAN...
4. Infeksi

5. Malnutrisi dan dehidrasi

Tidak dapat mengonsumsi makanan dan minuman karena kesulitan menelan.


Gejala dehidrasi meliputi:
a. mulut kering
b. sakit kepala
c. kulit kering
d. kantuk
KASUS ALZHEIMER
Pengkajian dilakukan pada hari Rabu, 19 April 2017 bertempat di rumah Tn.W dengan fokus
utama Ny.M yang mengalami kerusakan memori. Keluarga Tn.W merupakan keluarga besar
yang terdiri dari empat anggota keluarga. Semua anggota keluarga beragama Islam dan
berasal dari suku Jawa/Indonesia. Sebagai kepala keluarga adalah Tn. W yang berusia 49
tahun, seorang Guru SD dengan pendidikan terakhir S1 dan beralamat di Jalan Teuku Umar RT
03 RW 06 Sokaraja Wetan Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas. Ny.M berusia 89 tahun,
pekerjaan sebagai ibu rumah tangga. Pasien menderita kerusakan memori sejak 6 tahun yang
lalu dan tidak memiliki riwayat kerusakan memori sebelumnya. Ny.M sudah pernah menjalani
rawat inap pada tahun 2011 karena Ny.M pernah jatuh dan mengalami patah tulang bagian
pinggang sebelah kiri, sehingga Ny.M menggunakan alat bantu kruk untuk berjalan sampai
saat ini. Ny.M mengatakan sudah sering lupa berbagai hal termasuk hal yang baru saja
dilakukan, dan tampak bingung dibuktikan dengan Ny.M lupa ketika ditanya tentang orientasi
waktu. Keluarga Tn.W sudah mengetahui Ny.M menderita kerusakan memori (demensia) tetapi
keluarga Tn.W dalam merawat Ny.M hanya membiarkan saja dibuktikan dengan salah satunya
jarang sekali mengajak bicara Ny.M karena Tn.W sibuk bekerja di SD, anak dari Ny. M yaitu Ny.T
sibuk menjaga warung, dan cucu Ny.M yaitu Sdr.G tidak tinggal di rumah karena Sdr.G kuliah di
Purwokerto. Hasil pemeriksaan Mini Mental Status Exam (MMSE) Ny.M yaitu 20 diartikan
mengalami gangguan kognitif sedang dan hasil pemeriksaan Short Portable Mental Status
Questionnarie (SPMSQ) yaitu kesalahan total 5, termasuk kerusakan intelektual sedang.
ANALISA DATA

25

20

15

10

0
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kerusakan memori b.d ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit (Ny. M)
INTERVENSI
TERAPI KOMPLEMENTER
1. TERAPI MUSIK
SENI DAN MUSIC DAPAT MEMBANTU MEMICU INGATAN DAN MEMBANTU ORANG
TERHUBUNG KEMBALI DENGAN DUNIA DI SEKITAR MEREKA. COBALAH BERNYANYI
BERSAMA MEREKA DAN PUTAR MUSIC FAVORITNYA.
TERAPI MUSIC DAPAT MEMBANTU PENDERITA ALZHEIMER DALAM BERBAGAI
CARA, BISA :
TENANGKAN MEREKA SAAT MEREKA GELISAH
MEMICU KENANGAN
LIBATKAN PIKIRAN MEREKA BAHKAN TAHAP AKHIR PENYAKITNYA
PERBAIKI POLA MEREKA DALAM BEBERAPA KASUS
BEBERAPA TIP DALAM MENGGUNAKAN TERAPI MUSIC :
HAL-HAL KUNO YANG KEEMASAN MEMICU KENANGAN
KETUKAN JARI KAKI MENSTIMULASI AKTIVITAS
MENDENGARKAN DENGAN MUDAH BISA MEMUDAHKAN

2. TERAPI SENI : MELUKIS, MENGGAMBAR, DAN BENTUK TERAPI SENI LAINNYA


DAPAT MEMBANTU PENDERITA PENYAKIT ALZHEIMER MENGEKSPRESIKAN DIRI
THANK YOU
ANY QUESTION??

Anda mungkin juga menyukai