ALZHEIMER
1. Kartini Abd. Malik (1801021)
2. Fadhillah Bachmid (1801047)
3. Dwi Wahyuni Umasangaji (1801060)
4. Sri Sulastri Ilahude (1801008)
5. Serni Untu (1801033)
6. Nur Wahida A. Haris (1801077)
7. Rahmawaty Sasaerilah (1801094)
Definisi
Penyakit Alzheimer, pertama kali dijelaskan oleh ahli saraf Jerman, yaitu Alois
Alzheimer, merupakan penyakit fisik yang mempengaruhi otak. Selama
berjalannya waktu penyakit protein plak dan serat yang berbelit berkembang
dalam struktur otak yang menyebabkan kematian sel-sel otak. Orang dengan
Alzheimer juga memiliki kekurangan beberapa bahan kimia penting dalam
otak mereka. Bahan kimia ini terlibat dengan pengiriman pesan dalam otak.
Alzheimer adalah penyakit progresif, bertahap dari waktu ke waktu dan
menyebabkan lebih banyak bagian otak yang rusak. Karena itulah gejala yang
muncul menjadi lebih parah.
Penyakit Alzheimer adalah penyakit degenerative otak dan penyebab paling
umum dari demensia. Hal ini ditandai dengan penurunan memori, bahasa,
pemecahan masalah dan keterammpilan kognitif lainnya yang mempengaruhi
kemampuan seseorang untuk melakukan kagiatan sehari-hari. Penurunan ini
terjadi karena sel-sel saraf (neuron) di bagian otak yang terlibat dalam fungsi
kognitif telah rusak dan tidak lagi berfungsi normal. Pada penyakit Alzheimer,
kerusakan saraf akhirnya mempengaruhi bagian otak yang memungkinkan
seseorang untuk melaksanakan fungsi tubuh dasar seperti berjalan dan
menelan (Alzheimer’s Associantion, 2015).
Etiologi
Penyebab yang pasti belum diketahui. Beberapa alternative penyebab yang
telah dihipotesa adalah intoksidasi logam, gangguan fungsi imunitas, infeksi
virus, polusi udara/industry, trauma, neurotrasnmiter, deficit formasi sel-sel
filament, prediposisi heriditer. Penyebab ataupun faktor yang menyebabkan
seseorang menderita penyakit Alzheimer antara lain sebagai berikut.
1. Usia
Faktor risiko terbesar untuk penyakit Alzheimer adalah usia. Kebanyakan orang
dengan penyakit Alzheimer didiagnosis pada usia 65 tahun atau lebih tua. Orang
muda kurang dari 65 tahun juga dapat terkena penyakit ini, meskipun hal ini jauh
lebih jarang. Sementara usia adalah faktor risiko terbesar.
2. Riwayat Keluarga
3. Pendidikan dan Pekerjaan
4. Traumatic Brain Injury (TBI)
Trauma Cedera Otak sedang dan berat meningkatkan risiko perkembangan
penyakit Alzheimer. Trauma Cedera Otak adalah gangguan fungsi otak yang
normal yang disebabkan oleh pukulan atau tersentak ke kepala atau penetrasi
tengkorak oleh benda asing, juga dapat didefinisikan sebagai cedera kepala yang
mengakibatkan hilangnya kesadaran. Trauma Cedera Otak dikaitkan dengan dua
kali risiko mengembangkan Alzheimer dan demensia lainnya dibandingkan dengan
tidak ada cedera kepala. (Alzheimer’s Association, 2015).
Karakteristik Alzheimer
Depresi
Enggan melakukan kegiatan normalnya
Perubahan sikap dan perliaku
Perubahan pola tidur
Sulit berkomunikasi
Menarik diri dari keluarga dan lingkungan
Pengobatan
Berhenti merokok
Hindari konsumsi alkohol dalam jumlah yang besar
Konsumsi makanan yang bernutrisi tinggi (mengandung sayur
dan buah)
Berolahraga paling tidak 150 menit dalam seminggu
Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter
Aktifkan otak Anda dengan cara banyak baca, menulis, belajar
bahasa, memainkan alat musik, bermain tennis, berenang dan
berjalan.
TERIMA KASIH