Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Secara umum Indonesia memiliki beberapa musim, yaitu musim hujan dan musim
kemarau. Salah satu penyebab terjadinya kedua musim tersebut adalah angin Monsoon,
umumnya musim hujan terjadi pada bulan Oktober-Maret yang disebabkan oleh Angin
Monsoon Barat, sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan April-September yang
disebabkan oleh Angin Monsoon Timur. Bukan hanya angin monsoon, iklim musiman di
Indonesia juga dipengaruhi oleh El Niño-Southern Oscillation (ENSO). ENSO terdiri dari
beberapa fenomena, yaitu Netral, El Niño, dan La Niña.
Salah satu fenomena global yang memiliki dampak penurunan curah hujan yang
mengakibatkan suatu daerah dalam kondisi kekeringan adalah El Niño yang ditandai dengan
meningkatnya suhu permukaan air laut. El Niño berasal dari bahasa Spanyol yang berarti
“anak laki-laki”. Awalnya istilah ini digunakan oleh para nelayan di Pantai Ekuador untuk
menunjukkan adanya arus panas yang muncul saat natal hingga beberapa bulan berikutnya.
El Niño merupakan pengganggu sirkulasi angin monsoon yang berlangsung di
Indonesia, sehingga menyebabkan perubahan durasi musim penghujan dan musim kemarau.
Fenomena El Niño yang terjadi di Indonesia dapat memicu kemarau panjang akibat
pergeseran awal musim penghujan. Fenomena tersebut menyebabkan kegagalan panen,
kebakaran hutan, menurunnya produksi di bidang pertanian, dan krisis air. Kondisi El Niño
yang berat jika musim kering datang lebih awal sedang musim hujan berikutnya terlambat.
Bencana kekeringan memiliki dampak yang cukup besar dalam kehidupan sehari-hari.
Terjadinya fenomena El Niño menyebabkan curah hujan disebagian wilayah Indonesia
berkurang. Tingkat berkurangnya curah hujan ini terpengaruh dari intensitas dan lamanya
kejadian fenomena El Niño. Fenomena iklim El Niño membawa dampak terjadinya
kekeringan di beberapa wilayah yang disebabkan oleh rendahnya instensitas dan frekuensi
curah hujan serta singkatnya rentang waktu musim hujan. Angin sebagai bentuk pergerakan
udara, akan bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Pada saat El
Niño terjadi, angin akan cenderung bergerak menuju Pantai Barat Peru di Pasifik Timur yang
bertekanan udara rendah. Pergerakan angin yang merupakan faktor penting dalam
pembentukan pola curah hujan di suatu tempat, secara langsung akan terpengaruh.
El Niño di Indonesia menyebabkan suhu permukaan air laut di sekitar Indonesia
menurun dan berakibat pada berkurangnya pembentukan awan yang membuat curah hujan
menurun. Sejak tahun 1960 hingga sekarang, terjadi delapan kali El Niño dengan tingkat
1
2
rendah hingga moderat. Dalam sejarah Indonesia tercatat pernah terjadi El Niño kuat pada
tahun 1997 dan 2015 yang menyebabklan curah hujan tiga bulan di Indonesia. mengalami
pengurangan yang sangat drastis. Letak astronomis Indonesia yang dilintasi garis khatulistiwa
menjadikan Indonesia mengalami dampak terjadinya El Niño, yaitu bencana hidrometeorologi
seperti kekeringan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga
menyatakan daerah Indonesia yang berpotensi terpengaruh El Niño adalah kawasan Indonesia
bagian tengah dan timur (BMKG, 2009). El Niño menyebabkan penurunan curah hujan di
hampir sebagian besar Jawa, Sumatera bagian ekuator dan bagian selatan, Kalimantan bagian
timur, Sulawesi bagian barat, dan Papua bagian barat.
Berdasarkan uraian diatas, fenomena terjadinya El Niño serta pengaruh El Niño
terhadap curah hujan perlu dikaji secara mendalam khususnya pada makalah ini yang berjudul
“Pengaruh El Niño Terhadap Curah Hujan di Beberapa Wilayah di Indonesia”.

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada penulisan makalah ini adalah:
1. Bagaimana proses terjadinya El Niño?
2. Bagaimana pengaruh terjadinya El Niño terhadap curah hujan di Indonesia?

1.3. Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui bagaimana proses terjadinya El Niño di Indonesia.
2. Mengetahui bagaimana pengaruh terjadinya El Niño terhadap curah hujan di
Indonesia.

1.4. Manfaat
Manfaat yang diperoleh antara lain:
1. Menambah pengetahuan siswa mengenai fenomena El Niño.
2. Mengetahui proses terjadinya El Niño.
3. Memudahkan siswa untuk mengamati El Niño.
4. Menambah wawasan tentang dampak terjadinya El Niño di beberapa wilayah di
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai