Anda di halaman 1dari 54

HEXINDO

Basic
Maintenance
Program
Presented by
Training & Development Dept

Training and Development Dept 1


Preface HEXINDO

Seorang teknisi yang bekerja pada sebuah perusahaan distributor


seperti Hexindo yang memegang agen tunggal alat berat HITACHI
adalah tulang punggung dan front liner yang menjadi ujung tombak
perusahaan dan secara langsung berhadapan dengan machine
serta customer juga.

Oleh karenanya
y seorang g teknisi dalam mengemban
g misi p
perusahaan p
perlu tahu
secara yang benar serta lebih tegas tentang job description, tanggung-jawab,
kewajiban dan haknya. Sehubungan dengan perawatan machine, seorang teknisi
diharapkan dapat mengembangkan ide ide segar serta mengembangkan buku
petunjuk
p j perawatan yyang
p g sesuai dengan
g kondisi operasi
p machine serta dimana
machine tersebut dioperasikan.

Buku Petunjuk perawatan dibuat sebagai pedoman perawatan secara umum, namun
demikian bukan berarti sebuah harga
g mati yyang
g harus dilakukan namun jjika p
perlu
harus dibuat catatan catatan pengembangan (improvement) sesuai dengan
perkembangan machine.

Training and Development Dept 2


HEXINDO
Back Ground
Selain penyusunan petunjuk program perawatan (Maintenance Program) maka
dalam buku ini dilengkapi juga dengan berbagai arahan, sebagai pelengkap dari
tugas dan kerja teknisi dilapangan, karena teknisi selain harus mengerjakan hal yang
bersifat teknis praktikal, tapi juga harus dapat menuangkannya dalam bentuk-bentuk
laporan serta perencanaan sehingga bagian yang terkait dengannya (administrasi
service dan customer) dapat memahami tentang apa dan bagaimana seorang teknisi
dalam melaksanakan tugas kerjanya. Untuk itu dalam buku ini dilengkapi dengan
beberapa bentuk check sheet yang biasa dan digunakan oleh seorang teknisi dalam
melakukan tugas kerjanya dilapangan.
Check sheet yang anda buat saat, bukan merupakan sebuah check sheet yang bias
berlaku selamanya. Perihal yang kita lakukan dilapangan adalah langkah
actual/nyata
l/ d l
dalam sebuah
b h tindakan.
i d k M k check
Maka h k sheet
h h
harus b k b
berkembang seiring
ii
dengan waktu. Check sheet yang baik bukan berarti yang paling banyak halamanya
tetapi check sheet yang mudah dilakukan (tidak bertele tele), efektif untuk mencapai
optimalisasi perawatan dan terukur.
P d training
Pada t i i k li ini,
kali i i andad diharapkan
dih k bi
bisa membuat
b t check
h k sheet
h t yang mudah d h
dilakukan, effective serta terukur dengan berpedoman pada dasar check sheet yang
ditetapkan oleh pabrik pembuat peralatan. Sehingga kita bukan menjadi teknisi yang
hanya text book, namun bisa mengembangkan karya dasar menjadi karya yang
b k b
berkembang secara dinamis.
di i

Training and Development Dept 3


What is Maintenance? HEXINDO

Introduction
Ada dua element pada management sebuah physical asset yaitu harus
dilalukan perawatan dari waktu ke waktu dan memerlukan modifikasi.
Jika anda melakukan perawatan sesuatu, sudah tentu ada harapan
bahwa asset harus terus beroperasi sesuai dengan kontek operasi yang
ditetapkan oleh pengguna. Secara kamus umum bahwa difinisi bahwa
maintenance harus menjamin sebuah physical asset agar dapat
beroperasi terus menerus sesuai dengan keinginan user/pengguna.

Difinisi
“Maintenance adalah suatu proses yang digunakan untuk menentukan apa yang harus
dilakukan dan untuk memastikan bahwa asset bisa dipergunakan sesuai dengan kontek
operasi seperti yang diinginkan oleh pengguna”.

Maintenance bukan saja melakukan ganti oli dan filter seperti buku petunjuk standard,
namun perlu dikembangkan metodenya untuk mendapatkan manfaat yang optimal dari
tujuan maintenance itu sendiri.

Training and Development Dept 4


What is Operating Context? HEXINDO

Suatu proses yang digunakan untuk menentukan kebutuhan


pemeliharaan (maintenance) tentang segala asset phisik
didalamnya
y adalah operating
p g context. Konteks ini meliputi
p
keseluruhan maintenance (pemeliharaan), strategi perumusan
proses, yang dimulai dari definisi fungsi. Dalam menentukan
langkah maintenance serta menyusun check sheet yang akan
diberlakukan,, sebaiknya
y pperlu dipahami
p terlebih dulu,, apa
p sich
operating contex itu?

Difinisi
Suatu keadaan dimana suatu system y dari asset p
physic
y
(machine) diharapkan mampu memenuhi target standard
mechanical availability yang menjadi alasan utama mengapa
sebuah asset (machine) itu dibeli.

1. Primary Function
Harapan User 2. Secondary Function

Training and Development Dept 5


Function and Standard Performance HEXINDO

Dasar dari pembelian sebuah machine atau unit


excavator (physical asset) misalnya, diartikan bahwa
pengguna menginginkan agar excavator tersebut
dapat berfungsi secara terus menerus sesuai dengan
kontek operasi (operating context).
Maka dapat kita simpulkan bahwa sebelum mencapai
keinginan diatas ada dua hal yang kita perlu
dipikirkan:

1 A
1. Apa sich
i h yang diinginkan
dii i k ataut harapan
h oleh
l h
pengguna (user)
2. Pastikan apakah kemampuan machine (machine
performance)) tersebut seperti
p p keinginan
g p
pengguna
gg
(user)

Training and Development Dept 6


Function Understanding HEXINDO

Maka langkah pertama yang harus dipahami adalah


menentukan fungsi masing masing asset sesuai
dengan kontek operasi yang dipadukan dengan
standard kemampuan yang bisa dicapai dan dibagi
menjadi dua kategori berikut:

Primary function:
Fungsi utama asset yang mencakup output, speed, muatan, kapasitas
produksi,, kwalitas p
p produk dan kwalitas p
pelayanan
y

Secondary function:
Fungsi lain asset yang mencakup, safety, control, kenyamanan, integritas
structural ekonomi,
structural, ekonomi proteksi,
proteksi efisiensi operasi,
operasi pemenuhan peraturan
lingkungan, dan bahkan penampilan dari asset.

Training and Development Dept 7


Maintenance Management HEXINDO
Lebih banyak kita temukan bahwa terkadang maintenance lebih
diabaikan. Orang lebih senang berbicara tentang strategi
meningkatkan produksi serta profit dibanding dengan membahan
program maintenance.
Sehingga terkesan bahwa maintenance justru dianggap sebagai
sumber kerugian. Mengapa? Sebab maintenance tidak bisa
dinikmati secara langsung seperti hasil produksi. Sehingga
maintenance biasanya hanya dilakukan ala kadarnya bahkan jika
sempat. Penekanan biaya dengan membeli part kualitas rendah
menjadi pemandangan sehari hari. Namun di rea industri saat ini,
management perawatan sangat diperlukan.
Management adalah sebuah proses yang dinamis yaitu suatu pola
yang terprogram sebagai implementasi tindakan maintenance dan
dibuat untuk menjalankan program maintenance dengan
konsistensi tinggi dan dilengkapi dengan susunan cara
mencapainya. Program tersebut meliputi rangkaian berikut ini:
• Planning (Perencanaan)
• Program Application (Aplikasi program)
• Quality Control (Kontrol kualitas)
• Review Target achievement (Pencapaian Target) dan,
• Cost Efficiency (Efisiensi biaya)

Training and Development Dept 8


Structure HEXINDO
Maintenance

Proactive Reactive Task

Predictive Preventive On Condition Task Repair & Adjustment

Breakdown

Periodic Task Schedule Repair


Daily Check

Asset Monitoring
O h l Task
Overhaul T k
Daily Inspection

Inspection program

C
Counter
t measure & F
Factory
t modify
dif

Service News

Modify Program

Training and Development Dept 9


Failure (Kerusakan) HEXINDO

Apa yang user


Kita lihat bahwa suatu organisasi (perusahaan)atau
inginkan
perorangan sekalipun dalam membeli asset disebabkan
karena mereka menginginkang g asset tsb bisa
Apa yang asset menghasilkan sesuatu. Bukan hanya itu saja bahwa
Performance

bisa lakukan
mereka juga harapkan asset mereka untuk memenuhi
fungsi yang diharapkan sebagai suatu standar
pencapaian
p p yyang
g bisa diterima. Sehingga
gg
Failure dapat diartikan sebagai ketidak mampuan
machine (asset)seperti yang user inginkan

Contoh:
Jika sebuah excavator harus mampu menggali material dengan volume 29 m3 dalam
waktu 29 detik, namun ternyata hanya mampu mengangkut volume 29 m3 dalam 34
detik, maka hal ini dapat diartikan sebagai ketidak mampuan machine untuk
mencapai
p standard kemampuan
p yyang
g diinginkan
g oleh p
pengguna.
gg

Training and Development Dept 10


Functional Failure HEXINDO
(Kerusakan Fungsional)

Kerusakan fungsional untuk menguraikan status kerusakan (failed


state), dibanding dengan kerusakan itu sendiri. Kegagalan
fungsional
g adalah ketidak-mampuan
p machine dalam menjalankan
j
fungsinya sesuai dengan standard kemampuan machine yang
diinginkan oleh pengguna /user.

Difinisi:
Sebuah bentuk dimana physical asset atau system yang dianggap
tidak mampu melakukan fungsinya secara Specific menyangkut
kemampuan yang diharapkan oleh user.

Memerlukan identifikasi apakah kegagalan fungsi bisa terjadi dengan proses dua
level:
1. Mengidentifikasi sejauh mana status kegagalan/ failure yang terjadi.
2 Lalu
2. L l ditanyakan
dit k apakahk h kejadian
k j di kejadian
k j di tersebut
t b t menyebabkan
b bk assett
masuk pada sebuah kerusakan yang lebih besar.

Training and Development Dept 11


Hidden & Evident Function HEXINDO

Beberapa penyebab kerusakan yang menyebabkan adanya lampu indikator yang


menyala (warning indicator),bunyi buzzer atau keduanya terjadi. Ada masalah lain yang
membuat engine mati atau beberapa bagian lain rusak. Ada juga yang mengarah pada
kearah produk (masalah berkwalitas) atau meningkatnya penggunaan energi, yang
mengarah pada phisik yang jelas/nyata sehingga mempengaruhi seperti suara gaduh,
menyemburkan uap air, adanya bau, bocornya cairan dilantai dan sebagainya, maka
kerusakan semacam ini diklasifikasikan sebagai evident.

Suatu evident function adalah salah satu kerusakan yang mempunyai indikasi secara
nyata sehingga akan ketahuan dibawah kondisi operasi normal. Kerusakan jenis ini
jarang sekali diabaikan sebab tanda tandanya sangat jelas.
Eviden failure diklasifikasikan menjadi 3 kategori sbb:
1. Safety & Environmental consequences
2. Operational consequences
3. Non operational consequences
Sebaliknya hidden function adalah salah satu kerusakan yang tidak mempunyai indikasi
secara jelas sehingga sulit diketahui pada saat asset dalam kondisi operasi normal.
Kerusakan jenis ini sering diabaikan mengingat tanda tanda kurang jelas

Training and Development Dept 12


Functional Failure List HEXINDO

INFORMATION SYSTEM Intake


WORK SHEET SUB-SYSTEM Turbocharged
FUNCTION FUNCTION FAILURE FUNCTION MODE
A Tidak mampu mengalirkan udara secara
1 Untuk memasukan volume
penuh
udara kedalam intake
manifold dalam jumlah besar B Putaran turbine kurang cepat
C Putaran compressor kurang cepat
D Exhaust gas bocor dari sambungan ex-
haust manifold
E Pelumas (oli) bocor dari sambungan anta-
anta
ra exhaust manifold ke turbocharged
F Tekanan udara kurang dari 1 bar

2 Untuk menambah
horsepower hingga 40%
dibanding dengan natural
aspirated
Contoh: List Kerusakan Fungsional

Training and Development Dept 13


7 Dasar Pertanyaan HEXINDO

Mengutip pada buku RCM karangan John Moubray, ada Tujuh


Dasar Pertanyaan sehubungan dengan perawatan asset
sebagai landasan proses realisasi perawatan management
sebagai berikut:

1 Apakah fungsi dan standard kemampuan dari asset sesuai


1.
dengan konteks pemakaian?
2. Apa yang harus dilakukan jika ada kerusakan fungsi?
3. Apa yang menjadi penyebab kerusakan fungsi?
4 Apa yang terjadi ketika kerusakan fungsi terjadi?
4.
5. Apa yang harus dilakukan untuk menangani masing masing
kerusakan fungsi?
6. Apa yang dilakukan untuk memprediksi atau mencegah
masing masing kerusakan fungsi?
7. Apa yang harus dilakukan jika langkah proactive tidak bisa
ditemukan?

Training and Development Dept 14


Failure Mode HEXINDO

Failure Mode adalah kejadian-kejadian rasional yang mempunyai


alasan (reasonably) teknis, sehingga membuat failure functional
(kerusakan fungsi) bisa terjadi.
P d list
Pada li t failure
f il mode
d sering
i ditemukan,
dit k k
kerusakan
k (masalah)
( l h) yang
disebabkan oleh turunya kwalitas, keausan normal maupun
kecacatan komponen yang harus tercatat dengan baik. Namun
perlu diperhatikan bahwa failure mode ini juga mencakup human
error.
error

Failure mode harus digambarkan yang cukup detil untuk


memungkinkan memilih suatu kebijakan manajemen kerusakan
yang tepat

Difinisi:
Adalah sebuah (single) kejadian (problem) yang menyebabkan terjadinya sebuah
kegagalan fungsi/functional failure atau dengan kata lain sebuah penyebab mengapa
kerusakan itu terjadi

Training and Development Dept 15


Failure Mode list HEXINDO
Berkurangnya fungsi Penyebab Kerusakan

INFORMATION SYSTEM Intake


WORK SHEET SUB-SYSTEM Turbocharged
FUNCTION FUNCTION FAILURE FAILURE MODE

1 Untuk memasukan volume A Tidak mampu mengalirkan 1 Impeller bearing Aus


udara kedalam intake udara secara penuh
manifold dalam jjumlah 2 Bagian fan (turbine) pecah
besar
3 Turbine housing terkikis

4 Restrict pada exhaust


manifold
B Putaran turbine kurang 1 Bocor pada sambungan
cepat (clamp)
2 Impeller bearing kotor

3 Lain-lain

Contoh: List model Kerusakan

Training and Development Dept 16


Mengapa Failure Mode harus di analisa? HEXINDO

Jika 1 machine mengalami kerusakan, terdapat beberapa puluh penyebab. Suatu


kelompok sistem atau machine yang terkait dengan lini produksi jika rusak terdapat
beratus-ratus penyebab. Bagaimana jika ada 10 unit asset? Terkadang kita merasa
ngeri begitu teringat usaha dan waktu hanya untuk mengidentifikasi failure mode ini.

Dalam pelaksanaannya, kita sering melewatkan fakta dibanding suatu basis harian,
pemeliharaan seungguhnya diatur di tingkatan model kerusakan. Sebagai contoh:
1. Work order atau job request meningkat untuk menangani failure mode tertentu.
2. Perencanaan pemeliharaan sehari-hari lebih tertuju tentang bagaimana membuat
perencanaan yang berhubungan dengan failure mode tertentu.
3. Didalam sebuah industri, perawatan dan orang yang menjalankan operasional
melakukan pertemuan(meeting) sehari-hari. Pertemuan pada umumnya berisi
tentang diskusi mengapa bisa rusak, apa penyebabnya ( dan siapa yang harus
disalahkan), bagaimana cara melaksanakan perbaikan dan kadang-kadang apa
yang dapat dilakukan agar tidak terjadi lagi. Singkatnya, keseluruhan pertemuan
(
(meeting)) dilakukan untuk mendiskusikan failure
f mode.
4. Secara keseluruhan, bahwa catatan technical history hanyalah merupakan catatan
failure mode saja

Training and Development Dept 17


HEXINDO
Amat sayang, didalam banyak kasus, failure mode ini dibahas, dicatat atau dengan kata lain
dibicarakan setelah terjadi. Sehubungan dengan kerusakan yang sudah terjadi dan
dibicarakan bagaimana penanggulanganya, maka ini adalah intisari dari reactive
maintenance.

Proactive management adalah mencatat semua kejadian kejadian failure mode secara
rasional (teknis) yang bisa terjadi. Maka failure mode harus dianalisa justru sebelum terjadi.
Inilah perbedaan system perawatan di era sekarang dibanding dengan 20 tahun yang lalu.
Dari kasus halaman 15,15 yakni impeller bearing aus misalnya.
misalnya Pertanyaanya adalah,
adalah apakah
setelah aus baru kita lakukan pemeriksaan? Atau justru sebelum batas akhir keausan selalu
kita periksa. Sehingga perkembangan keausan bisa termonitor yang pada akhirnya akan
terencanakan tentang kapan dilakukan pergantian, menyiapkan spare part, manpower,
sarana penunjang sehingga tidak mengganggu peleksanaan produksi alat tersebut.
tersebut

Inti dari Basic maintenance program adalah suatu usaha untuk menjalankan kinerja
perawatan berdasarkan analisa failure mode sebelum kerusakan terjadi. Dengan demikian
langkah
g ini bisa meminimalkan breakdown time atau rusak ditengah
g jjalan.
Mengapa breakdown time harus dihindari?
Anda coba bayangkan, machine rusak saat sedang diperlukan untuk pencapaian produksi.
Persoalanya adalah: bagaimana menghadapi seksi produksi, spare part, manpower, sarana
penunjang dll belum tentu siap. Lantas apa yang akan kita lakukan?

Training and Development Dept 18


Failure Effect? HEXINDO
Efek kerusakan menguraikan apa yang terjadi ketika suatu failure mode terjadi. Artinya kejadian apa
saja yang terjadi ketika failure mode terjadi. Ringkasnya bahwa failure effect adalah pengaruh yang
ditimbulkan oleh terjadinya failure mode

Semua informasi dari failure effect dapat


p dipakai
p untuk memperkuat
p dalam menentukan konsekwensi
kegagalan seperti:

• Apakah kegagalan tersebut bisa diidentifikasi secara nyata (evident)


• Apakah berpengaruh pada safety dan environment
• Apakah berpengaruh terhadap produksi atau operasi
• Apakah ada kerusakan phisik yang diakibatkan oleh kerusakan tersebut
• Apakah harus dilakukan sebuah perbaikan

Suatu proses dalam identifikasi fungsi, functional failure, failure mode dan failure effect bisa
dimanfaatkan sebagai safety improvement,
improvement kemampuan dan menyingkirkan hal yang tidak penting.
penting

Suatu uraian efek kerusakan harus meliputi semua informasi yang diperlukan untuk mendukung
evaluasi dari konsekwensi kerusakan.
Secara rinci, ketika menggambarkan suatu failure efect, harus diperhatikan hal berikut:
• Apa ada bukti nyata bahwa kerusakan telah terjadi
• Apakah berpengaruh pada keselamatan atau lingkungan
• Apakah mempengaruhi operasi atau produksi
• Apakah secara phisik kerusakan (cacat) disebabkan oleh kegagalan
• Apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki kegagalan

Training and Development Dept 19


Failure Effect Record 1 HEXINDO

Memulai dari atas


Misalnya: fungsi primer dari truck 90 tons adalah untuk mengangkut 90 ton material dengan
kecepatan 45 mph (rata rata 65 mph) dari loading point hingga stockfile

INFORMATION SYSTEM Truck 90 tons


WORK SHEET SUB-SYSTEM
FUNCTION FUNCTION FAILURE FAILURE MODE

1 Untuk mengangkut 90 tons A Tidak mampu bergerak 1 Tangki fuel kosong


material dengan kecepatan sama sekali 2 Fuel filter kotor (buntu)
45 mph (rata rata 65 mph)
3 Fuel line tersumbat oleh
dari loading point hingga
material
stockpile
4 ..lain
lain lain

Keuntungan utama analisa pada level seperti ini adalah:


1. Fungsi dan capaian harapan lebih mudah untuk digambarkan
2. Konsekwensi kerusakan lebih mudah untuk dinilai
3. Mudah untuk mengidentifikasi dan meneliti sirkit dan menghindari pengulangan secara
keseluruhan
4. Lebih sedikit pengulangan fungsi dan failure mode
5. Bukan sekedar diperlukan untuk menaikkan suatu informasi baru pada worksheet untuk masing-
masing sub sistem

Training and Development Dept 20


Failure Effect Record 2 HEXINDO

FAILURE MODE FAILURE EFECT

1 Tangki bahan bakar Fuel indicator warning lamp menyala


kosong Buzzer berbunyi
Engine tidak bisa dihidupkan
Starter motor rusak jika dilakukan starting berulang ulang
Battery voltage drop
Perlu waktu 35 menit untuk mengisi bahan bakar

Secara umum, failure mode bisa mempengaruhi suatu subassembly dan harus
disatukan di (dalam) suatu analisa ke suatu tingkat yang lebih tinggi jika
subassembly kemungkinan lebih banyak dari 6 failure mode yang dianggap
sebagai identifikasi berharga (penting) dan yang akan menyebabkan sebuah
gangguan fungsional .

FAILURE MODE FAILURE EFECT

1 Pump drive (gear box) Pump drive (gear box) akan dianalisa secara terpisah
mengalami kerusakan

Training and Development Dept 21


Technically feasible HEXINDO
Fokus daripada Program Maitenance adalah sebuah konsekwensi, dan Program
Maintenance dimulai dari proses pemilihan pekerjaan dan memprediksikan efek dari
tiap failure mode, Langkah kedua untuk menemukan apakah secara physically
mungkin bisa dilaksanakan sehingga pekerjaan proaktif bisa berkurang, atau
setidaknya bisa mengurangi, konsekwensi kerusakan yang secara umum bisa
diterima oleh pemakai atau pemilik asset tersebut.

Worth Doing
Apakah sebuah tindakan sudah benar-benar mengurangi konsekwensi kerusakan, serta
dapat menentukan biaya langsung (direct cost) maupun biaya tak langsung (indirect
cost) dalam pelaksanaan pekerjaan. ( Biaya langsung adalah biaya tenaga kerja atau
material yang diperlukan untuk lakukan pekerjaan dan biaya tak langsung meliputi biaya
downtime atau kerugian yang tidak berhubungan langsung dengan kerusakan)

Sebuah langkah proactive adalah tindakan yang dapat mengurangi konsekwensi


sehubungan dengan failure mode untuk menentukan biaya langsung dan tidak
langsung selama melakukan pekerjaan.

Training and Development Dept 22


Downtime & repair time HEXINDO
(Waktu kerusakan & Pebaikan)

Akibat kerusakan akan berpengaruh pada operasional dan non operasional yang
disebut dengan konsekwensi kerusakan. Ini mengindikasikan terhentinya suatu
produksi dan akan terjadi
p j berapa
p lama. Kerusakan tersebut menimbulkan downtime
sesuai dengan masing-masing model kerusakan.

DOWNTIME
Machine Menentukan Melakukan Order Melakukan Melakukan
Machine
Stop manpower yg diagnosa spare perbaikan test hasil
Kembali
bisa lakukan kerusakan part pekerjaan
operasi
perbaikan

Repair
Maintenance management
hanya perlu repair time saja Time

Catatan bahwa jjika kegagalan


g g mempengaruhi
p g operasi,
p , maka lebih p
penting
g mencatat
downtime dibanding dengan mean time to repair ( MTTR), alasanya:
Banyak orang berpikir bahwa repair time jika ini digunakan sebagai ganti downtime,
bisa mengganggu sub-sequent penilaian dari konsekwensi operasional konsekwensi.

Training and Development Dept 23


Failure Consequence HEXINDO
(Konsekwensi Kerusakan)

Difinisi:
Konsekwensi yang diakibatkan dari failure mode atau suatu
kejadian yang bisa menimbulkan multiple failure (kerusakan
yang mempunyai implikasi pada kerusakan system lain)

Hal yang penting dalam maintenance adalah bagaimana cara


identifikasi konsekwensi dari masing masing kerusakan.
Management maintenance membuat klasifikasi dari
konsekwensi menjadi 4 group, yakni:

1. Hidden failure consequences (Kegagalan tersenbunyi yang


tidak memiliki pengaruh langsung tetapi pada akhirnya
menjadi multiple failure yang serius)
2. Sa
Safety
ety a
andde
environmental
o e ta co consequences
seque ces (sebua
(sebuah
kegagalan yang mempunyai konsekwensi safety, jika terjadi
akan membuat cidera sampai pada kematian). Serta
mempunyai konsekwensi lingkungan sebagai pelanggaran
g
regional,, national atau international standard))

Training and Development Dept 24


HEXINDO
3. Operational consequences (adalah kerusakan yang mempunyai konsekwensi
operasional seperti output, kwalitas produksi, customer service, operating cost
ataupun direct cost repair)

4. Non-operational consequences (kerusakan nyata yang termasuk dalam kategori


pengaruh salah satu atau keduanya dari safety dan operasional pengaruhnya
hanya peningkatan biaya perbaikan)

Ada contoh kasus:


Sebuah excavator mengalami kerusakan pin (aus) pada arm joint bucket. Setelah
dicari penyebabnya ternyata pin tersebut sudah lama kering dari grease. Setelah
dilakukan investigasi ternyata ada 2 injector grease mengalami kebuntuan,
kebuntuan sehingga
grease tidak bisa sampai ke masing masing pin.
Dari kejadian ini dapat dijabarkan hal hal sbb:
Machine breakdown selama 4 hari
Pemilik harus mengganti spare part yakni bushing dan pin
Selama perbaikan sangatlah beresiko terjadi kecelakaan
Jumlah pekerja mencapai 10 orang (terbagi 2 shift), biaya lain?

Training and Development Dept 25


Failure Management Policy HEXINDO
(Kebijakan Management Kerusakan)

DIFINISI:
S t
Suatu i til h
istilah umum yang meliputi
li ti on-condition
diti
maintenance,schedule restoration, schedule discard, failure
finding, run to failure dan redesign.

Failure management technique dibagi menjadi dua kategori:


1. Pro-active task (Pemeriksaan maupun monitoring yang dilakukan sebelum
kerusakan terjadi. Istilah lama disebut sebagai “predictive
predictive dan preventive
preventive”
maintenance namun saat ini menggunakan istilah schedule restoration,
schedule discard dan on-condition maintenance)
2. Default action (Ini adalah kerusakan yang tidak bisa dihindari dan tidak bisa
diidentifikasi dengan pro
pro-active
active task. Default action ini termasuk failure
finding, redesign dan run –to- failure.

Training and Development Dept 26


Explanation: HEXINDO
(Penjelasan)

Schedule restoration:
Suatu tugas yang merubah kembali kemampuan awal dari
suatu komponen/sistim atau item sebelum suatu batas umur
ditetapkan, dengan mengabaikan kondisi saat itu

On condition task:
Sebuah schedule task yang digunakan untuk menentukan
apakah suatu potensi kegagalan fungsi/kerusakan telah terjadi
( memeriksa apakah suatu item gagal atau mulai gagal)

Run to failure:
Sebuah failure management policy yang memperbolehkan
failure mode tertentu terjadi tanpa adnya usaha antisipasi atau
pencegahanya.
pencegahanya

Training and Development Dept 27


Proactive Maintenance HEXINDO

Maintenance
M i M
Management membagi
b i proactive
i maintenance
i
kedalam 3 kategori:

1. Schedule restoration (memerlukan remanufacturing


componentt
atau overhaul sebelum batas usia tertentu)
2. Schedule discard (mengganti beberapa item component
sebelum batas usia terjadi) maka kedua type task (restoration
d discard)
dan di d) disebut
di b t sebagai
b i preventive
ti maintenance.
i t
3. Schedule on-condition (adalah teknik baru untuk mendeteksi
potential failure yaitu identifikasi kondisi phisik yang
menunjukan apakah functional failure akan terjadi atau dalam
proses terjadi.
t j di OnO condition
diti maintenance
i t i i termasuk
ini t k
predictive maintenance, condition based maintenance dan
condition monitoring)

Training and Development Dept 28


Potential Failure HEXINDO

DIFINISI:
Adalah sebuah identifikasi kondisi (kejadian) yang
menunjukan terjadinya gangguan fungsional (functional
failure) atau sedang dalam proses terjadi.

Potential failure interval:


Interval antara titik dimana sebuah potential failure
terdeteksi dan titik penurunan didalam function failure
(juga dikenal sebagai (failure development period atau lead
time to failure)

Training and Development Dept 29


HEXINDO
Default Action

Default action dikelompokan dalam tiga kategori utama:

1. Failure finding (memerlukan pengecekan kegagalan fungsi


yang sifatnya tersembuyi (tidak ada tanda tanda kerusakan).
kerusakan)

2. Redesign (merubah desain, modifikasi maupun merubah


prosedur bisa dilakukan jika dengan mempertimbangkan
berbagai aspek analisa teknis dan fungsi.
fungsi

3. No schedule maintenance: untuk menghindari failure mode


yang pada akhirnya akan dilakukan perbaikan juga. Dengan
berbagai macam pertimbangan teknis dari failure management
sangat mungkin dilakukan.

Training and Development Dept 30


HEXINDO
Explanation

Failure finding task: Suatu schedule task untuk menentukan dan mencari apakah
suatu kegagalan tersembunyi/hidden failure secara spesifik telah terjadi ( memeriksa
apakah suatu item telah gagal)

Schedule failure finding memerlukan pemeriksaan untuk menemukan suatu fungsi


tersembunyi (hidden function) pada interval reguler untuk menemukan apakah sudah
ditemukan kerusakan

Redesign: suatu tindakan yang diambil untuk merubah konfigurasi phisik dari suatu
sistem atau asset (modifikasi), untuk merubah kontek operasi [menyangkut] sistem
atau asset, untuk merubah methode yang digunakan oleh petugas maintenance atau
operator untuk melaksanakan suatu tugas, atau untuk merubah kemampuan dari
petugas maintenance atau operator (pelatihan)

Training and Development Dept 31


Proses Seleksi HEXINDO

Salah satu kekuatan Program Maintenance adalah kesederhanaan,


akurasi dan mudah dipahami untuk menentukan proactive task
yang mengacu pada teknis kelayakan (technically feasible). Bisa
atau
t tidaknya
tid k sebuah
b h proactive
ti ttask
k adalah
d l h tteknis
k i kkelayakan
l k
yang diatur oleh technical characteristics dari task dan failure
tersebut.
Jika proactive task tidak ditemukan baik secara teknik
k l
kelayakan/technically
k /t h i ll ffeasible
ibl maupun worth th doing
d i (langkah
(l k h
penting), lalu sesuaikan dengan default action harus dilakukan.

Essensi dari task selection process dapat dijelaskan sebagai berikut:


1 Untuk
1. U t k hidden
hidd failure,
f il sebuah
b h proactive
ti ttask
k adalah
d l h llangkah
k h
penting untuk mengurangi resiko multiple failure dengan
tingkatan toleransi yang rendah sehingga failure-finding task
harus dilakukan.
2 Untuk
2. U t k ffailure
il d
dengan kkonsekwensi
k i safety
f t atau
t environmental
i t l
sebuah proactive task hanyalah langkah penting (worth doing)
jika untuk mengurangi resiko kegagalan/failure. Maka langkah
yang ditempuh adalah melakukan redesigned atau process
must be changed
changed.

Training and Development Dept 32


HEXINDO

1. Jika failure mempunyai operational consequences, sebuah


proactive task hanya lah langkah penting jika total biaya dalam
setelah jangka waktu tertentu kurang dari biaya operasional
consequenses dan ongkos perbaikan diatas periode yang
sama. Dengan kata lain bahwa task tersebut harus ditentukan
berdasarkan nilai ekonimis. Jika tidak bisa ditentukan (not
justified) maka initial default decision adalah no schedule
maintenance.

2. Jika ditemukan failure yang memliki non-operational


consequences sebuah proactive task hanyalah langkah
penting jika total biaya perbaikan dalam jangka tertentu
meningkkat dari biaya perbaikan pada periode yang sama.
Dengan kata lain bahwa task tersebut harus ditentukan
berdasarkan nilai ekonimis. Jika tidak bisa ditentukan (not
justified) maka initial default decision adalah no schedule
maintenance.

Training and Development Dept 33


Discuses Check Sheet HEXINDO

1 2 3
Jika dalam check sheet yang harus diisi
setiap melakukan daily check
adalah periksa kekencangan travel
device mounting bolts setiap hari
(daily):

1 T
1. Torque: 3140 N
N⋅m (320 kkgf⋅m,
f 2310
lbf⋅ft)
2. Torque: 390 N⋅m (40 kgf⋅m, 290
lbf⋅ft)
3 Torque:
3. T 205 N
N⋅m (21 kkgf⋅m,
f 152
lbf⋅ft)

Apakah anda setuju jika yang tertulis pada check sheet dimana ketiga baut diperiksa
harus setiap hari?
Alasan anda?

Training and Development Dept 34


Discuses Check Sheet HEXINDO

Periksa kekencangan front pin-retaining bolts setiap hari (daily).


Tool: 36 mm
Spesifikasi
p Torque:
q 690 N⋅m
(70 kgf⋅m, 510 lbf⋅ft)

Apakah anda setuju jika ketiga baut


di ik setiap
diperiksa ti hari?
h i?
Alasan anda apa jika setuju?
Dan alasan anda apa jika tidak setuju?
Seandainya anda diberikan
k
kesempatant untuk
t k memberikan
b ik
sebuah pendapat, lantas kira kira
berapa jam sekali harus dilakukan
pemeriksaan pada baut pin tersbut?

Training and Development Dept 35


Maintenance Guidance HEXINDO

Interval (Jam)
Parts Quantity
10 50 250 500 1000 1500 2000

Check oil level 1 O


1. Pump
Change Oil 26 L O
transmission gear
Replace Oil filter 1
Clean breather 1

INFORMATION SYSTEM Pump Transmission


WORK SHEET SUB-SYSTEM Transmission lubrication
FUNCTION FUNCTION FAILURE FAILURE MODE

1 Untuk memindahkan A Tidak mampu bergerak 1 Oil case kosong


(transfer) torque engine sama sekali 2 Oil filter kotor (buntu)
untuk diteruskan ke pompa
3 Oli passage tersumbat oleh
utama dengan perbadingan
material
gear 1:0.86
4 ..lain lain

Training and Development Dept 36


Perubahan Maintenance HEXINDO

Lebih dari 20 tahun ini, system maintenance berubah drastis bahkan lebih dari
management discipline. Perubahan ini terkait dengan jumlah dan variasi physical
assets (plant,
(plant equipment dan building) yang harus dirawat.
dirawat Selain itu,
itu desain yang rumit
akan membuat perubahan teknik perawatanya. Hal ini dapat dilihat pada terbentuknya
maintenance organization dan responsibility.
Maintenance juga berkaitan dengan perubahan harapan. Hal ini termasuk tumbuhnya
kesadaran terhadap efek kerusakan terhadap safety dan lingkungan,
lingkungan tumbuhnya
kesadaran tentang hubungan antara maintenance dan kualitas produk, meningkatnya
tekanan dari pencapaian availability serta biaya yang dikeluarkan.
Perubahan juga terjadi pada perilaku dan kemampuan sebuah perusahaan yang
menekankan keuntungan (profit) yang dikaitkan dengan profesionalisme dalam bidang
perawatan (maintenance). Bisa diambil contoh misalnya: pada bisnis FMC (Full
Maintenance Contract) dimana pemilik peralatan/machine menyerahkan perawatan
sepenuhnya pada perusahaan lain untuk melakukan perawatan secara penuh.
Begitu pula bagi perusahaan yang ditunjuk sebagai pelaksana FMC akan melakukan
strategi untuk membuat sebuah peralatan agar tidak rusak ditengah jalan (break down)
dengan membuat perencanaan kerja (activity plan), jadwal pelaksanaan dan metode
inspeksi untuk mencapai availability yang ditargetkan.

Training and Development Dept 37


Perubahan Generasi HEXINDO
((Pencapaian
e capa a Target
a get maintenance)
a te a ce)

Sejak tahun 1930


1930-an
an, evoluasi maintenance dapat digolongkan menjadi tiga generasi.
generasi
Namun generasi yang dimaksud hanya menunjukan perspektif perkembangan
management perawatan secara umum.

Generasi Ketiga:
• Higher plant availability
• Greater safety
Generasi Kedua: • Better Product quality
• Higher plant availability • No damage to the environment
Generasi Pertama: • Longer equipment life •Longer equipment life
• Perbaiki saat rusak • Lower Cost • Cost effectiveness

1940 1950 1960 1970 1980 1990 2000 up

Training and Development Dept 38


Harapan Pemilik (Owner) HEXINDO

Sebenarnya sebuah physical asset adalah sebuah rangkaian


d i costt – to
dari t operatet – to
t own. Jika
Jik diterjemahkan
dit j hk secara
harfiah bahwa biaya pembelian adalah dana yang dipersiapkan
untuk investasi, dengan harapan jika peralatan dioperasikan
akan menghasilkan output (hasil) hingga biaya yang sudah kita
i
investasikan
t ik akan
k k b li dan
kembali d physical
h i l assett menjadi j di milik
ilik
sendiri yang tidak lain adalah keuntungan (profit). Untuk lebih
melindungi maximum return pada sebuah investasi haruslah
ada langkah kerja yang efisien selama kita masih menginginkan
assett tersebut
t b t beroperasi.
b i Meskipun
M ki pada
d akhirnya
khi costt off
maintenance itu sendiri akan semakin meningkat.
Pada beberapa industri, saat ini yang menjadi sorotan utama
adalah tingginya element operating cost, hasilnya hanya tahun
k ti bergerak
ketiga b k akan
k diadakan
di d k costt control
t l priority.
i it

Training and Development Dept 39


Pengembangan Baru HEXINDO

Bagian dari besarnya harapan adalah perubahan pengembangan baru yang


mempercayai adanya hubungan umur machine (asset) dan kerusakan (failure).

Besarnya biaya yang dialokasikan untuk


maintenance sebenarnya tergantung dari C
bagaimana kita melakukan program serta
Generasi Ketiga:
konsistensi dari para pelaku maintenance

A B
Generasi Pertama: Generasi Kedua:

1940 1950 1960 1970 1980 1990 2000 up

Training and Development Dept 40


Teknik Baru HEXINDO
Pengembangan maintenance saat ini sudah sampai pada taraf konsep teknik baru
dalam management maintenance.
Diantara Teknik baru ini meliputi:
1. Desisi peralatan pendukung, seperti hazard study, model kerusakan, efek analisa
dan expert system
2. Teknik maintenance baru, seperti kondisi monitoring
3. Desain peralatan lebih meningkatkan reliability & maintainability
4. Sebuah major shift in organizational thinking, team working dan flexibility

Catatan:
Teknik generasi ketiga sangat memerlukan Generasi Ketiga:
strategi dan program yang jelas untuk bisa • Condition monitoring
mencapai harapan pengguna.
pengguna
• Desain for reliability and
maintainability
Generasi Kedua: • Hazard Studies
• Schedule Overhaul • Model Kerusakan & analysys
Generasi Pertama: • System for planning •Expert system
• Perbaiki jika Rusak • Controlling work •Multiskilling & timework

1940 1950 1960 1970 1980 1990 2000 up

Training and Development Dept 41


Perinsip Dasar Program Maintenance HEXINDO

Sebuah tindakan yang dapat dilakukan sehubungan dengan kerusakan dapat dibagi
dengan dua kategori:

1. Proactive task: adalah tindakan tindakan yang dilakukan sebelum kerusakan terjadi,
dengan maksud untuk mencegah item item awal kerusakan. Pada management
maintenance lama disebut dengan istilah predictive dan preventive. Namun dalam
management
g saat ini disebut dengan
g istilah schedule restoration,, schedule discard
dan on-conditional maintenance.
2. Default action: adalah tindakan yang berhubungan dengan status kerusakan (failed
state), apabila proactive task tidak teridentifikasi dengan jelas (efektif). Default action
ini meliputi
p failure finding,
g, redesign
g dan run-to-failure

Sehubungan dengan tujuh pertanyaan pada halaman 14 maka proses program


maintenance ada dua yang terpenting yakni:
a. Apa
p yyang g harus dilakukan untuk memprediksi
p atau mencegahg masingg masing g
kerusakan?
b. Apa yang harus dilakukan jika langkah langkah predictive atau preventive tidak
dapat dilakukan?

Training and Development Dept 42


HEXINDO
Ada dua isu mendominasi pemilihan tindakan proaktif dari pokok-pokok penting
teknis yaitu:
1. Hubungan antara umur machine dari item dalam pembahasan dan bagaimana
mungkin [itu] akan terjadi kerusakan.
2. Apa yang terjadi jika kerusakan sudah mulai terjadi.

Average life adalah usia rata


rata
t sebuah
b h machine hi yang
dapat dicapai apabila program
Average Life maintenance dijalankan dengan
(60,000 hrs) aplikatif serta konsisten

Useful life adalah usia


Useful Life productive sebuah machine
(48,000 hrs)
secara ekonomi yang dapat
48 000
48,000 60 000
60,000 di
dicapaii d
dengan cara
melakukan proactive task dan
default action secara konsisten

Training and Development Dept 43


Menentukan default action HEXINDO

Akankah turunya nilai Apakah failure mode Apakah failure mode


fungsi disebabkan ini bisa menyebabkan TDK mempuyai pengaruh
YA
oleh failure mode kerusakan lain seperti langsung pada
yang secara nyata safety & kemampuan
bisa diidentifikasi?
f ? environment?? operasional??

TDK YA
Proactive maintenance Proactive
Proactive Proactive adalah langkah penting maintenance jadi
maintenance
i t jadi
j di maintenance
i t jadi
j di jik periode
jika i d ttertentu
t t langkah penting jika
langkah penting utk langkah penting utk biaya lebih rendah dari periode tertentu biaya
mengurangi mengurangi biaya operasional lebih kecil dari biaya
kerusakan ganda kemungkinan ditambah + biaya perbaikan
pada toleransi kerusakan pada perbaikan
tertentu toleransi tertentu

Jika Tdk Jika Tdk


Jika Tdk Jika Tdk
No schedule No schedule
Lakukan schedule Lakukan
maintenance maintenance
failure finding task redesign

Lakukan Lakukan
Lakukan redesign redesign
redesign
Default Action

Training and Development Dept 44


Check Sheet Arrangement HEXINDO
Proactive Task

Preventive Task
(Pergantian Oil dan filter, periodik pergantian part, pencucian cooler, radiator,
machine dll)

Predictive Task
(Inspeksi component [parts] dari kekendoran, hilang, kurang lengkap, crack, salah
posisi, melintir (twisting), check pressure, cycle time dll)

Pending Job
Adalah pekerjaan pekerjaan yang tidak bisa dilakukan pada service yang lalu atau
tidak sempat dilakukan di field. Tetapi pending job harus dianalisa untuk
menghindari terjadinya kerusakan ganda (multiple failure)

On Condition (Outstanding)
Adalah pekerjaan pekerjaan perbaikan (repair)namun sudah direncanakan.
Pekerjaan ini biasanya berasal dari inspeksi harian, UIP atau penemuan
penemuan masalah selama di field,, termasuk counter measure,, modifikasi.
p

Training and Development Dept 45


Check Sheet Format HEXINDO
EX1800 at 1000 hrs
Safety
1. Position machine: Level ground with front attachment over final drive
2. Release air pressure from hydraulic tank and open the manual drain valve on hydraulic tank
3 Isolate batteries
3.
4. Fit danger tag on starting isolation switch

Cleaning
Radiator external core, upper structure, undercarriage, engine, pump transmission, under cab and
Control valve area
area.

Oil Sampling
1. Engine x 2
2. Hydraulic Oil

Oil types
1. Engine (Multi grade SAE-15W40): 50 L x 2
2. Hydraulic Oil (BP Energol): Top up
3. Swing g device ((Rored 90):
) 67 L x 2
4. Pump Transmission (Meditran S-SAE40): 20L x 2
5. Travel device (Rored 90): Top up

Filter requirement
Additional items required: (DCA check
check, etc)

Training and Development Dept 46


Check Sheet Format HEXINDO
EX1800 at 1000 hrs
Engine (Lubrication) Remarks OK
Take engine oil sampling
Change oil engine (both)
Replace engine oil filter (full flow filter)
Replace engine by pass oil filter
Check for leak and make the report
Check filter can and dipstick cap condition and tightness
Check oil piping connector
Check turbocharged lubrication hoses
Clean oil level switch
Engine (Cooling system)
Replace water filter for both engine
Clean external core of radiator/oil cooler
Check water level in header tank
Check system for leaks
Check hose and hose clamps
Check fan hub bearing
Check bracket water filter
Check fan belt tension
Check and record DCA4 concentration level (after replace new filter
Check header tank and cap

Training and Development Dept 47


Check Sheet Format HEXINDO
EX1800 at 1000 hrs
Fuel system Remarks OK
Replace fuel filter both engine
Check fuel line and tightness
Ch k lleak
Check k and d pressure off PT pump
Drain water sediment on fuel tank
Air intake and exhaust system
Replace air filter (outer) elements
Ch k rubber
Check bb d dustt evacuator
t
Check air intake hoses
Check hose clamp on air intake hoses
Check exhaust system for leak
Check tightness
g of exhaust bolt mountingg
Check turbocharged mounting bolt for loss
Check air filter indicator switch function

Dan…lain lain

Training and Development Dept 48


Default Action HEXINDO

Dalam kasus jika tindakan proaktif tidak bisa ditemukan secara teknik kelayakan dan
langkah penting untuk beberapa failure mode, lalu default action harus diatur oleh
konsekwensi kerusakan sebagai berikut:

1. Jika tindakan proaktif tidak bisa ditemukan, maka untuk mengurang resiko
kerusakan ganda yang dipadukan dengan kerusakan tersenbunyi, maka lakukan
langkah failure finding. Namun jika langkah failure finding juga tidak ditemukan,
maka lakukan default decision dengan melakukan redesign.
redesign
2. Jika tindakan proaktif tidak bisa ditemukan, maka untuk mengurang resiko
kerusakan yang berpengaruh pada safety atau environment pada toleransi kecil,
maka lakukan langkah redesign atau proses dihentikan.
3 Jika tindakan proaktif tidak bisa ditemukan,
3. ditemukan ketika biaya sedikit meningkat setelah
jangka waktu tertentu dari konsekwensi operasional, maka lakukan no schedule
maintenance. (Namun jika masih terjadi hal yang sama, maka lakukan langkah
redesign)
4 Jika tindakan proaktif tidak bisa ditemukan,
4. ditemukan ketika biaya sedikit meningkat setelah
jangka waktu tertentu dari konsekwensi non operasional, maka lakukan no
schedule maintenance. (Namun jika biaya sudah terlampau tinggi, maka lakukan
secondary default action yakni redesign)

Training and Development Dept 49


HEXINDO

Pada perinsipnya strategi maintenance hanya ada 3 type maintenance yakni:


predictive, preventive dan corrective.
Predictive task adalah tindakan tindakan yang dilakukan untuk memeriksa item item
tertentu dengan maksud untuk memprediksi kerusakan lebih dini. dini
Preventive task adalah tindakan tindakan yang dilakukan untuk memeriksa atau
mengganti komponen dalam jangka waktu tertentu. Jika tidak diganti, maka
kerusakan jelas akan terjadi. Misalnya fuel filter diganti setiap 250 jam, maka jika
tidak diganti akan kotor dan menimbulkan breakdown ditengah jalan
Corrective task adalah tindakan perbaikan yang dilakukan setelah kerusakan terjadi

Predictive task sebenarnya lebih mengarah ke inspection program. Sebab hasil dari
inspeksi akan terbit rekomendasi untuk langkah perbaikan (corrective).
(corrective) Namun
masalahnya apakah harus dilakukan untuk next service atau saat itu juga, maka
harus dilihat dari pengaruh terhadap operasi, safety dll serta mempertimbangkan
konsekwensinya.

Note:
Ketiga hal diatas seharusnya menjadi bahan atau materi yang harus dimasukan
kedalam maintenance check sheet

Training and Development Dept 50


HEXINDO
Pemeriksaan (tindakan) yang dilakukan saat item item masih dipergunakan untuk
operasi (kerja) disebut sebagai failure finding atau functional check serta ada juga
yang menyebut sebagai detective task yang digunakan untuk mendeteksi
kerusakan
Failure finding hanya untuk mendeteksi kemungkinan kerusakan yang tidak bisa
dideteksi (tidak nyata) atau hidden failure seperti tanda tanda kerusakan yang
nyata (evident). Misalnya, darimana kita tahu bahwa pada motor hydraulic sudah
terjadi internal leak? Langkah atau usaha kita untuk menemukan awal kerusakan
dengan cara: pemeriksaan volume (jumlah) drail oil pada hydraulic motor atau
dengan cara memeriksa drain filter. Jika ada benda benda seperti serpihan besi,
karet, kuningan, seal dll yang menyangkut pada drain filter, artinya bahwa ada
beberapa hydraulic motor yang mengalami kerusakan.
Failure finding jika tidak tertangani akan mengakibatkan multiple failure (kerusakan
ganda) dan berakibat fatal dan mempunyai konsekwensi pada operasional, safety,
environment , non operasional maupun customer satisfaction. Apa yang terjadi
jika tiba tiba fan belt putus saat machine beroperasi? Lantas kerugian apa saja
yang bisa ditimbulkan dari masalah tersebut?
Maka jika failure finding dilakukan, kita akan mengetahui tanda tanda yang tidak
tampak pada fan belt tersebut dengan melakukan inspeksi yang berkala dan
tertuang dalam inspection report.

Training and Development Dept 51


Performance indicator HEXINDO
Tingkat keberhasilan dari program management maintenance bisa diukur melalui
perhitungan mechanical availability berikut:

MA: Mechanical Availabilityy


Persentase waktu yang terjadi ketika machine dioperasikan secara penuh
(Physically availability)

S: Schedule Time
Adalah schedule waktu operasi yang tersedia dalam periode tertentu
SM: Schedule maintenance time
Yaitu waktu tidak beroperasinya machine karena adanya schedule main
tenance atau schedule perbaikan
UM: Unschedule Maintenance
Adalah jumlah waktu operasi yang hilang akibat akibat maintenance dan
perbaikan yang tidak direncanakan.

S – SM - UM
MA% = x 100
S

Training and Development Dept 52


Performance indicator HEXINDO

Tingkat keberhasilan dari program management maintenance bisa diukur juga melalui
perhitungan lainya yakni MTBF berikut:

MTBF: Mean Time Between Failure


Waktu yang ditetapkan dari pembagian periode operasi dengan berapa kali
terjadi kerusakan pada periode tersebut

OP: Operating Period (hrs)


OP
Adalah jumlah jam operasi dalam periode tertentu (bulanan, mingguan dll)

TOT: Time of trouble


Yaitu seberapa kali kejadian (event) kerusakan dalam periode tertentu

O
Operating
ti Period
P i d
MTBF (hrs)=
Time of Trouble

Training and Development Dept 53


Kesimpulan HEXINDO

Maintenance adalah tindakan tindakan yang harus dilakukan agar machine bisa
bekerja sesuai dengan kontek operasinya serta sesuai dengan harapan pemiliknya.

Tindakan harus berdasarkan check sheet yang mudah aplikatif, sederhana namun
mudah dilakukan.

Maintenance yang baik akan menghasilkan biaya yang efisien serta menghantarkan
standard useful life yang diharapkan.

Training and Development Dept 54

Anda mungkin juga menyukai